SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
ASPEK SPIRITUAL ”RESORT BASED MANAGEMENT”
Oleh : Sudirman Sultan, SP., MP. *)
“Benarkah RBM bisa diterapkan ?”
Resort Based Management (RBM) merupakan salah satu kebijakan Kementerian
Kehutanan Republik Indonesia yang ditargetkan dapat diimplementasikan disemua UPT
Taman Nasional pada Tahun 2014. Kebijakan ini selalu kami sampaikan setiap
membawakan materi kebijakan Kementerian Kehutanan. Saat menyampaikan materi
pembelajaran mata diklat kebijakan bidang PHKA pada salah satu diklat, salah seorang
peserta menyampaikan tanggapannya bahwa RBM hanya “MIMPI” bagi kami petugas
lapangan. Hal tersebut tentu saja perlu mendapat perhatian khusus dan tantangan untuk
membuktikan bahwa RBM tidak hanya sebatas “MIMPI”, tapi dapat diimplementasikan
seperti di Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Karimun Jawa.
Pada saat sosialisasi RBM di Makassar Tahun 2010, Kepala Balai Taman
Nasional Alas Purwo menutup presentasinya dengan mengatakan bahwa “RBM ini hanya
bisa berjalan apabila ada dukungan dari Kepala Balai Taman Nasional”. Pernyataan ini
tentu saja menjadi pertanyaan bagi siapapun yang mendengarnya untuk mengetahui
“Aspek utama berjalannya RBM di Taman Nasional Alas Purwo dan itu bukan MIMPI”.
Fenomena Resort
Resort merupakan jabatan non struktural yang dibentuk dengan keputusan
Kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional (Pasal 31 P.03/Menhut-II/2007).
Didalam sebuah taman nasional terdapat beberbagai struktur yang diduduki oleh berbagai
tingkatan jabatan sampai dengan staf dilapangan. Resort merupakan garda terdepan
dalam sebuah pengelolaan taman nasional. Atasan langsung dari resort adalah Kepala
Seksi. Orang-orang yang berada di resort harus berhubungan langsung dengan
masyarakat, baik itu masyarakat yang tinggal didalam atau disekitar taman nasional,
maupun masyarakat yang melakukan kegiatan-kegiatan illegal didalam sebuah kawasan
taman nasional, seperti berburu satwa, illegal loging, perambahan dan pencurian tumbuh-
tumbuhan langka yang dilindungi.
Bila mencermati hal tersebut diatas, begitu rumit dan kompleksnya sebuah
manajemen di taman nasional. Bagaimana sebuah kebijakan seolah-olah saling
menunggu. Kebijakan dalam sebuah taman nasional tergantung oleh Kepala Balai dan
seorang Menteri Kehutanan. Seorang Kepala Seksi dan Kepala Resort serta staf-nya tidak
bisa berbuat apa-apa jika sang pimpinan tidak memberikan instruksi. Dalam hal
pengamanan kawasan hutan yang menjadi tanggung jawab petugas resort, resort tidak
bisa berbuat banyak. Karena kewenangan dan pengelolaan anggaran berada di tingkat
Balai. Pengelolaan ini tidak akan efektif mengingat luasnya kawasan hutan yang
dikelola dan banyaknya permasalahan gangguan terhadap kawasan hutan.
Olehnya itu dibutuhkan sebuah solusi yang cepat dalam pengelolaan taman
nasional. Tingginya konflik di taman nasional dan masih sering terjadinya kegiatan-
kegiatan illegal disebuah taman nasional membuat beberapa kalangan tidak mempercayai
sistem taman nasional dalam upaya penyelamatan sebuah kawasan hutan. Manajemen
kolaborasi dan pelibatan masyarakat didalam dan disekitar taman nasional harus
diterapkan. Bagaimana masyarakat bisa hidup selaras dan serasi dengan kawasan hutan.
Menikmati tinggal dikawasan hutan dan menjaga tempat tinggalnya dari kerusakan.
Resort harus dilibatkan secara penuh dalam sebuah perencanaan, pelaksanaan dan
monitoring sebuah kegiatan/program di taman nasional. Beri kepercayaan dan ruang
gerak yang bebas untuk resort.
“Seksi dan Resort adalah ujung tombak didalam sebuah taman nasional. Biarkan
mereka membuat program dan mengelola program tersebut. Baik program dari anggaran
pemerintah maupun sumber dana yang lainnya. Karena mereka yang tahu situasi dan
kondisi dilapangan. Kenapa disebuah taman nasional dibentuk seksi dan resort? Karena
kepala balai tidak akan sanggup mengurusi semuanya. Seksi dan resort merupakan
perpanjangan tangan kepala balai. Kepala balai cukup mengevaluasi saja pekerjaan-
pekerjaan mereka” ungkap Waldemar Hasiholan (Widyaiswara Pusdiklat Kehutanan)
yang pernah menjadi Kepala Balai Taman Nasional dibeberapa taman nasional ketika
kami melakukan praktek lapangan bersama di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Aspek Spiritual RBM
Untuk menerapkan RBM, maka RBM hendaknya diinterpretasikan tidak semata-
mata sebagai tuntutan “Renstra Kementerian Kehutanan” tetapi merupakan hasil dari
suatu proses “IQRA = Membaca”. Membaca dalam arti luas adalah membaca
keseluruhan gejala yang terjadi disekitar kita yang menyebabkan terjadinya kerusakan
alam yang merupakan amanah bagi rimbawan. Mengapa kita diminta membaca, tentu
agar kita mau berfikir dan menggunakan akal dan nurani untuk memahami dan
mengetahui isi serta manfaat dari alam ciptaan Tuhan ini. Interpretasi lanjutannya adalah,
bahwa agar manusia tidak buta dan tidak terjebak pada suatu “kondisi” yang
menyebabkan alam semakin rusak ditengah semakin bertambahnya rimbawan di bumi
tercinta ini.
Hal inilah yang diterapkan di Taman Nasional Alas Purwo yaitu membaca
fenomena yang terjadi di tingkat resort. Proses membaca ini membutuhkan “Kecerdasan
Emosional dan Spiritual” yang tinggi sehingga diperlukan kemauan dan tingkat
keikhlasan yang tinggi dalam bekerja. Ikhlas bukan berarti tanpa pamrih. Tingkat
kecerdasan dengan pemahaman “Ikhlas bukan berarti tanpa pamrih” inilah yang mampu
membaca fenomena resort bahwa kegiatan resort telah menyimpang dari aturan yang
sesungguhnya.
Untuk memperbaiki hal tersebut, dibutuhkan komitmen moral. Komitmen moral
hanya bisa dilaksanakan apabila yang akan mengajak komitmen memiliki kecerdasan
spiritual dalam berkomitmen yaitu memiliki moral yang dapat menjadi contoh dan
teladan. Kecerdasan spiritual yang sudah built in dalam diri menjadi penyebab untuk
berpikir melingkar, sehingga diperoleh solusi untuk menghitung “Penghasilan Minimal”
dan “Tugas Minimal”
“Penghasilan Minimal” adalah penghasilan diluar gaji yang menjadi kebutuhan
minimal petugas Resort yang menyebabkannya bekerja menyimpang dari aturan.
Penghasilan minimal ini dihitung dan didukung oleh pernyataan komitmen moral dari
petugas resort dan pihak Balai. “Penghasilan Minimal” ini berasal dari pelaksanaan
“Tugas Minimal” Resort yang harus dikerjakan diluar dari tugas rutin yang menjadi tugas
pokoknya.
Dengan adanya “Tugas Minimal” yang akan menghasilkan “Penghasilan
Minimal” ini menjadi motivasi tersendiri bagi petugas resort untuk bekerja di lapangan
yaitu di tingkat resort. Apabila personil resort bekerja dilapangan melaksanakan tupoksi
dan tugas minimal yang menjadi kewajibannya, maka kita mulai mengetahui isi kawasan,
memahami manfaatnya, dan akhirnya memanfaatkannya untuk kepentingan manusia itu
sendiri. Maka dalam konteks pemahaman seperti ini, RBM menjadi tugas mulai kita
bersama. Dengan ilmu pengetahuan, data yang dihimpun, lalu dikelola dalam SIM RBM,
yang diolah menjadi informasi, dan pengetahunan. Dengan semakin lengkapnya data
dan informasi, maka secara bertahap kita berhijrah dari era kegelapan menuju zaman
terang bendarang. Masa depan seperti inilah yang kita harapkan terjadi, sehingga
kawasan konservasi dapat dipertahankan untuk dikembalikan kepada generasi mendatang
100-500 tahun ke depan (dalam keadaan yang tidak terlalu rusak), karena kawasan
konservasi hanya titipan anak cucuk kita yang saat ini belum lahir. RBM harusnya dilihat
dalam konteks lintas generasi dan mandat Tuhan kepada manusia yang seperti itu.
RBM dan Tuntutan Renstra
RBM perlu dipahami tidak hanya sebagai “Tuntutan Renstra” tetapi merupakan
amanah Tuhan Yang Maha Menciptakan untuk membangun kelembagaan pengelolaan
yang memiliki kemampuan untuk mampu menghadapi tantangan yang berkembang dan
potensi kawasan yang beragam dan dapat dikembangkan secara dinamis, sekaligus dapat
melakukan adaptasi ke dalam dan keluar. Hal ini tentu saja perlu tahapan proses yang
diawali dengan tahapan “IQRA”, sehingga RBM berjalan sesuai dengan tahapan proses
yang terencana dan mantap. Tidak spontanitas karena pemenuhan “Renstra”, dimana dari
aspek data sudah RBM namun dari aspek manajemen sesungguhnya belum menerapkan
RBM.
Berikut ini ciri-ciri kelembagaan UPT yang telah menerapkan RBM adalah:
 Antisipatif : dapat melakukan antisipasi munculnya berbagai persoalan.
 Responsif : mampu melakukan tanggapan dengan cepat terhadap berbagai persoalan
dan potensi yang dapat dikembangkan.
 Inovatif : berani melakukan berbagai inovasi atau terobosan menghadapi persoalan
internal dan eksternal.
 Adaptif : mampu melakukan penyesuaikan strategi, taktik, dan mobilisasi
sumberdaya dalam merespon beragamnya perubahan situasi dan kondisi yang akan
berdampak pada kelestarian kawasan dan fungsinya.
 Transparan : berani melakukan perubahan paradigma menjadi lebih terbuka dan
melibatkan berbagai pihak kunci dalam “siklus manajemen”.
 Akuntabel : memenuhi kaidah-kaidah tertib administrasi keuangan, tertib pelaporan,
dan kualitas pekerjaan.
 Menjadi Leading Agency dalam penyusunan dan menerapkan kebijakan
pembangunan yang berkelanjutan.
 Berhasilnya dibangun leadership di berbagai tingkatan khususnya di lingkungan
internal dan jaringan kerja ke lingkungan eksternal.
 Terkelolanya berbagai persoalan dan potensi dengan lebih manusiawi dan
memberikan kemanfaatan nyata bagi masyarakat, tanpa harus mengorbankan prinsip-
prinsip kelestariannya.
 Memulai kesadaran (spiritual dan intelektual) tentang pentingnya budaya “membaca”
yang didisain untuk mempercepat proses pemahaman dan penguasaan data,
informasi, dan pengetahuan tentang kawasan dan isinya, termasuk kemanfaatannya
bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan.
RBM diharapkan berjalan sesuai dengan tahapan proses yang direncanakan
sehingga Resort sebagai unit manajemen terkecil menjadi kenyataan yaitu fungsi-fungsi
manajemen ada ditingkat resort. Dengan berfungsinya Resort sebagai Unit Manajemen
Terkecil, diharapkan permasalahan-permasalahan kawasan hutan tidak semakin kompleks
dan mengalami penurunan dari bentuk manajemen sebelumnya. (SS).
*) Widyaiswara Madya pada Diklat Kehutanan Makassar (085299305956)

More Related Content

What's hot

Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil NegaraManajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil NegaraSiti Sahati
 
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020Sudirman Sultan
 
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022Sudirman Sultan
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa BaratEvaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa BaratDadang Solihin
 
PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020
PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020
PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020CIkumparan
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Senia Firlania
 
Makalah; NKP TTG OPTIMALISASI BAGDALOPS ROOPS POLDA JAMBI
Makalah; NKP TTG OPTIMALISASI BAGDALOPS ROOPS POLDA JAMBIMakalah; NKP TTG OPTIMALISASI BAGDALOPS ROOPS POLDA JAMBI
Makalah; NKP TTG OPTIMALISASI BAGDALOPS ROOPS POLDA JAMBIDadang DjokoKaryanto
 
Deskripsi Aktualisasi Nilai Berakhlak.docx
Deskripsi Aktualisasi Nilai Berakhlak.docxDeskripsi Aktualisasi Nilai Berakhlak.docx
Deskripsi Aktualisasi Nilai Berakhlak.docxDavidArdiansyah5
 
Tata kearsipan kemendagri
Tata kearsipan kemendagriTata kearsipan kemendagri
Tata kearsipan kemendagriPipitSuwandari
 
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun CoacheePpt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coacheetemanna #LABEDDU
 
Lpp bu nurma 1911 gabung-1
Lpp bu nurma 1911 gabung-1Lpp bu nurma 1911 gabung-1
Lpp bu nurma 1911 gabung-1Day-qi Peko
 
Memori Jabatan Deputi Budpar
Memori Jabatan Deputi BudparMemori Jabatan Deputi Budpar
Memori Jabatan Deputi BudparDadang Solihin
 
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSR
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSRPotensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSR
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSRinfosanitasi
 

What's hot (20)

Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil NegaraManajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil Negara
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2020
 
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022
Tugas dan fungsi jabatan fungsional polhut 2022
 
PAPARAN DIREKTORAT PAM OBVIT
PAPARAN  DIREKTORAT PAM OBVITPAPARAN  DIREKTORAT PAM OBVIT
PAPARAN DIREKTORAT PAM OBVIT
 
Sk pengesahan renstra 2016 2021
Sk pengesahan renstra 2016 2021Sk pengesahan renstra 2016 2021
Sk pengesahan renstra 2016 2021
 
Pidato bahasa indonesia penebangan liar
Pidato bahasa indonesia  penebangan liarPidato bahasa indonesia  penebangan liar
Pidato bahasa indonesia penebangan liar
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa BaratEvaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
 
PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020
PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020
PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2020
 
Tugas kelompok kesbangpol ok ACHMAD AVANDI,SE,MM
Tugas kelompok kesbangpol  ok  ACHMAD AVANDI,SE,MMTugas kelompok kesbangpol  ok  ACHMAD AVANDI,SE,MM
Tugas kelompok kesbangpol ok ACHMAD AVANDI,SE,MM
 
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
Higine Perusahaan - Materi Kuliah K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja)
 
Makalah; NKP TTG OPTIMALISASI BAGDALOPS ROOPS POLDA JAMBI
Makalah; NKP TTG OPTIMALISASI BAGDALOPS ROOPS POLDA JAMBIMakalah; NKP TTG OPTIMALISASI BAGDALOPS ROOPS POLDA JAMBI
Makalah; NKP TTG OPTIMALISASI BAGDALOPS ROOPS POLDA JAMBI
 
Deskripsi Aktualisasi Nilai Berakhlak.docx
Deskripsi Aktualisasi Nilai Berakhlak.docxDeskripsi Aktualisasi Nilai Berakhlak.docx
Deskripsi Aktualisasi Nilai Berakhlak.docx
 
Tata kearsipan kemendagri
Tata kearsipan kemendagriTata kearsipan kemendagri
Tata kearsipan kemendagri
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun CoacheePpt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
Ppt seminar rancangan aktualisasi final Uswatun Coachee
 
Lpp bu nurma 1911 gabung-1
Lpp bu nurma 1911 gabung-1Lpp bu nurma 1911 gabung-1
Lpp bu nurma 1911 gabung-1
 
RENPAM TOP DES 2013
RENPAM TOP DES 2013RENPAM TOP DES 2013
RENPAM TOP DES 2013
 
Memori Jabatan Deputi Budpar
Memori Jabatan Deputi BudparMemori Jabatan Deputi Budpar
Memori Jabatan Deputi Budpar
 
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSR
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSRPotensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSR
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSR
 

Viewers also liked

Quantitative microbial population characterization to reveal sources of bacte...
Quantitative microbial population characterization to reveal sources of bacte...Quantitative microbial population characterization to reveal sources of bacte...
Quantitative microbial population characterization to reveal sources of bacte...WWNazaroff
 
POJER E SANDRI Vinix 15.08 2011
 POJER E SANDRI Vinix  15.08 2011  POJER E SANDRI Vinix  15.08 2011
POJER E SANDRI Vinix 15.08 2011 Daniel Cerami
 
Twitter for local business
Twitter for local businessTwitter for local business
Twitter for local businessWhizbang
 
2016 citizen participation in flood risk assessment
2016 citizen participation in flood risk assessment2016 citizen participation in flood risk assessment
2016 citizen participation in flood risk assessmentAlbert Chen
 
Technical notes for C_NES Foundation and Gwahati Medical College Presentation
Technical notes for C_NES Foundation and  Gwahati  Medical College Presentation Technical notes for C_NES Foundation and  Gwahati  Medical College Presentation
Technical notes for C_NES Foundation and Gwahati Medical College Presentation MobileDiagnosis Non Profit Association
 
Science, technology and understanding
Science, technology and understandingScience, technology and understanding
Science, technology and understandingDavid Geelan
 
The Colours of Pollution
The Colours of PollutionThe Colours of Pollution
The Colours of PollutionAlessio Cuccu
 
η πολη μου τα τρικαλα
η πολη μου τα τρικαλαη πολη μου τα τρικαλα
η πολη μου τα τρικαλαekokkoti
 
2016 1018 CIWEM SW seminar
2016 1018 CIWEM SW seminar2016 1018 CIWEM SW seminar
2016 1018 CIWEM SW seminarAlbert Chen
 

Viewers also liked (20)

Mobilediagnosis project where…..
Mobilediagnosis project where….. Mobilediagnosis project where…..
Mobilediagnosis project where…..
 
Rapporto COE Giornalino Novembre 2013
Rapporto COE Giornalino Novembre 2013 Rapporto COE Giornalino Novembre 2013
Rapporto COE Giornalino Novembre 2013
 
Quantitative microbial population characterization to reveal sources of bacte...
Quantitative microbial population characterization to reveal sources of bacte...Quantitative microbial population characterization to reveal sources of bacte...
Quantitative microbial population characterization to reveal sources of bacte...
 
Mobile Diagnosis Global Project
Mobile Diagnosis Global ProjectMobile Diagnosis Global Project
Mobile Diagnosis Global Project
 
Mobile Diagnosis®Project 2012 Presentation
Mobile Diagnosis®Project 2012  PresentationMobile Diagnosis®Project 2012  Presentation
Mobile Diagnosis®Project 2012 Presentation
 
POJER E SANDRI Vinix 15.08 2011
 POJER E SANDRI Vinix  15.08 2011  POJER E SANDRI Vinix  15.08 2011
POJER E SANDRI Vinix 15.08 2011
 
Twitter for local business
Twitter for local businessTwitter for local business
Twitter for local business
 
2016 citizen participation in flood risk assessment
2016 citizen participation in flood risk assessment2016 citizen participation in flood risk assessment
2016 citizen participation in flood risk assessment
 
Clase 3
Clase 3Clase 3
Clase 3
 
Technical notes for C_NES Foundation and Gwahati Medical College Presentation
Technical notes for C_NES Foundation and  Gwahati  Medical College Presentation Technical notes for C_NES Foundation and  Gwahati  Medical College Presentation
Technical notes for C_NES Foundation and Gwahati Medical College Presentation
 
In-depth calendar
In-depth calendarIn-depth calendar
In-depth calendar
 
Coe rapporto ottobre 2014
Coe rapporto ottobre 2014 Coe rapporto ottobre 2014
Coe rapporto ottobre 2014
 
Science, technology and understanding
Science, technology and understandingScience, technology and understanding
Science, technology and understanding
 
Rapporto ottobre congo 2013
Rapporto ottobre congo 2013 Rapporto ottobre congo 2013
Rapporto ottobre congo 2013
 
The Colours of Pollution
The Colours of PollutionThe Colours of Pollution
The Colours of Pollution
 
η πολη μου τα τρικαλα
η πολη μου τα τρικαλαη πολη μου τα τρικαλα
η πολη μου τα τρικαλα
 
Presentazione S.V.A
Presentazione S.V.APresentazione S.V.A
Presentazione S.V.A
 
2016 1018 CIWEM SW seminar
2016 1018 CIWEM SW seminar2016 1018 CIWEM SW seminar
2016 1018 CIWEM SW seminar
 
Testing 5
Testing 5Testing 5
Testing 5
 
An Analysis of Italian Politicians Facebook Pages
An Analysis of Italian Politicians Facebook PagesAn Analysis of Italian Politicians Facebook Pages
An Analysis of Italian Politicians Facebook Pages
 

Similar to RBM Spiritual

Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...
Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...
Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...Konsultan Pendidikan
 
Pedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkunganPedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkunganAndi Wahyudin
 
Pedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganPedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganAndi Wahyudin
 
Tugas 1 gimson lubis dr amri darwis tugas 1_motivasi dan perilaku kerja.ut 2018
Tugas 1 gimson lubis dr amri darwis tugas 1_motivasi dan perilaku kerja.ut 2018Tugas 1 gimson lubis dr amri darwis tugas 1_motivasi dan perilaku kerja.ut 2018
Tugas 1 gimson lubis dr amri darwis tugas 1_motivasi dan perilaku kerja.ut 2018Gimson Lubis
 
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSRMerajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSRSidi Rana Menggala
 
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja.pptx
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja.pptxPengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja.pptx
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja.pptxHarunRido
 
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataan
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataanPembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataan
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataanSudirman Sultan
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataRahman Klu
 
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & KakaduEkologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & KakaduAdrian Hartanto Lokaria
 
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08wgpemberdayaan
 
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan di
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan diStudi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan di
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan diBiotani & Bahari Indonesia
 
Sim 1, dela nita, prof. dr. hapzi ali, perkembangan sistem informasi manajeme...
Sim 1, dela nita, prof. dr. hapzi ali, perkembangan sistem informasi manajeme...Sim 1, dela nita, prof. dr. hapzi ali, perkembangan sistem informasi manajeme...
Sim 1, dela nita, prof. dr. hapzi ali, perkembangan sistem informasi manajeme...DelaNita1
 
Ekoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klhEkoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klhWahyu Yuns
 

Similar to RBM Spiritual (16)

Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...
Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...
Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...
 
Pedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkunganPedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkungan
 
Pedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganPedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkungan
 
Tugas 1 gimson lubis dr amri darwis tugas 1_motivasi dan perilaku kerja.ut 2018
Tugas 1 gimson lubis dr amri darwis tugas 1_motivasi dan perilaku kerja.ut 2018Tugas 1 gimson lubis dr amri darwis tugas 1_motivasi dan perilaku kerja.ut 2018
Tugas 1 gimson lubis dr amri darwis tugas 1_motivasi dan perilaku kerja.ut 2018
 
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSRMerajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
 
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja.pptx
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja.pptxPengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja.pptx
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja.pptx
 
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataan
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataanPembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataan
Pembentukan SPORC, antara harapan dan kenyataan
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisata
 
perencanaan pariwisata
perencanaan pariwisataperencanaan pariwisata
perencanaan pariwisata
 
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & KakaduEkologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
 
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
 
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan di
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan diStudi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan di
Studi pengembangan model kepariwisataan berkelanjutan di
 
Sim 1, dela nita, prof. dr. hapzi ali, perkembangan sistem informasi manajeme...
Sim 1, dela nita, prof. dr. hapzi ali, perkembangan sistem informasi manajeme...Sim 1, dela nita, prof. dr. hapzi ali, perkembangan sistem informasi manajeme...
Sim 1, dela nita, prof. dr. hapzi ali, perkembangan sistem informasi manajeme...
 
Ekoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klhEkoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klh
 
GAMBARAN UMUM DESTANA.pdf
GAMBARAN UMUM DESTANA.pdfGAMBARAN UMUM DESTANA.pdf
GAMBARAN UMUM DESTANA.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from Sudirman Sultan

Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfTesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSudirman Sultan
 
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSkripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdfBahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdfBahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdfBahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdfSudirman Sultan
 
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfLampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfSudirman Sultan
 
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfBAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdfBahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdfSudirman Sultan
 
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdfBahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdfSudirman Sultan
 
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3Sudirman Sultan
 
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 0111 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01Sudirman Sultan
 
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 0110 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01Sudirman Sultan
 
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 0109 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01Sudirman Sultan
 
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 0107 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01Sudirman Sultan
 
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 0106 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01Sudirman Sultan
 
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanPeran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanSudirman Sultan
 
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjaiStrategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjaiSudirman Sultan
 
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIANPENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIANSudirman Sultan
 
Lk ba dan administrasi pelaporan
Lk ba dan administrasi pelaporanLk ba dan administrasi pelaporan
Lk ba dan administrasi pelaporanSudirman Sultan
 
Blanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita AcaraBlanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita AcaraSudirman Sultan
 

More from Sudirman Sultan (20)

Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfTesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Tesis Strategi Penanggulangan Gangguan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
 
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdfSkripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
Skripsi Peran Polhut Terhadap Pengamanan Hutan di Kabupaten Sinjai.pdf
 
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdfBahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf
Bahan Ajar Pengenalan Jabatan ASN.pdf
 
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdfBahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
Bahan Ajar Teknik Pendokumentasian Tindak Pidana Kehutanan.pdf
 
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdfBahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
Bahan Ajar Tugas dan Standar Kompetensi JF Polhut.pdf
 
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfLampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
Lampiran Bahan Ajar Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
 
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdfBAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
BAHAN AJAR Administrasi Pelaporan Kegiatan Linpamhut.pdf
 
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdfBahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
Bahan Ajar Cara Praktis Persiapan Uji Kompetensi.pdf
 
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdfBahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
Bahan Ajar Penatusahaan Pemanfaatan TSL.pdf
 
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
PANDUAN APLIKASI SMART 6.2.3
 
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 0111 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
11 bahan ajar rencana operasi pengamanan hutan 01
 
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 0110 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
10 bahan ajar laporan kejadian tindak pidana kehutanan 01
 
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 0109 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
09 bahan ajar tindakan pertama tkp kehutanan 01
 
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 0107 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01
07 bahan ajar dasar dasar intelijen polhut 01
 
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 0106 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
06 bahan ajar teknik pengamanan hutan 01
 
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutanPeran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
Peran serta masyarakat mitra polhut dalam pengamanan hutan
 
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjaiStrategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
Strategi penanggulangan gangguan hutan di kab sinjai
 
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIANPENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
PENGISIAN BLANKO LAPORAN KEJADIAN
 
Lk ba dan administrasi pelaporan
Lk ba dan administrasi pelaporanLk ba dan administrasi pelaporan
Lk ba dan administrasi pelaporan
 
Blanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita AcaraBlanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
Blanko Laporan Kejadian dan Berita Acara
 

RBM Spiritual

  • 1. ASPEK SPIRITUAL ”RESORT BASED MANAGEMENT” Oleh : Sudirman Sultan, SP., MP. *) “Benarkah RBM bisa diterapkan ?” Resort Based Management (RBM) merupakan salah satu kebijakan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia yang ditargetkan dapat diimplementasikan disemua UPT Taman Nasional pada Tahun 2014. Kebijakan ini selalu kami sampaikan setiap membawakan materi kebijakan Kementerian Kehutanan. Saat menyampaikan materi pembelajaran mata diklat kebijakan bidang PHKA pada salah satu diklat, salah seorang peserta menyampaikan tanggapannya bahwa RBM hanya “MIMPI” bagi kami petugas lapangan. Hal tersebut tentu saja perlu mendapat perhatian khusus dan tantangan untuk membuktikan bahwa RBM tidak hanya sebatas “MIMPI”, tapi dapat diimplementasikan seperti di Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Karimun Jawa. Pada saat sosialisasi RBM di Makassar Tahun 2010, Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo menutup presentasinya dengan mengatakan bahwa “RBM ini hanya bisa berjalan apabila ada dukungan dari Kepala Balai Taman Nasional”. Pernyataan ini tentu saja menjadi pertanyaan bagi siapapun yang mendengarnya untuk mengetahui “Aspek utama berjalannya RBM di Taman Nasional Alas Purwo dan itu bukan MIMPI”. Fenomena Resort Resort merupakan jabatan non struktural yang dibentuk dengan keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional (Pasal 31 P.03/Menhut-II/2007). Didalam sebuah taman nasional terdapat beberbagai struktur yang diduduki oleh berbagai tingkatan jabatan sampai dengan staf dilapangan. Resort merupakan garda terdepan dalam sebuah pengelolaan taman nasional. Atasan langsung dari resort adalah Kepala Seksi. Orang-orang yang berada di resort harus berhubungan langsung dengan masyarakat, baik itu masyarakat yang tinggal didalam atau disekitar taman nasional, maupun masyarakat yang melakukan kegiatan-kegiatan illegal didalam sebuah kawasan taman nasional, seperti berburu satwa, illegal loging, perambahan dan pencurian tumbuh- tumbuhan langka yang dilindungi.
  • 2. Bila mencermati hal tersebut diatas, begitu rumit dan kompleksnya sebuah manajemen di taman nasional. Bagaimana sebuah kebijakan seolah-olah saling menunggu. Kebijakan dalam sebuah taman nasional tergantung oleh Kepala Balai dan seorang Menteri Kehutanan. Seorang Kepala Seksi dan Kepala Resort serta staf-nya tidak bisa berbuat apa-apa jika sang pimpinan tidak memberikan instruksi. Dalam hal pengamanan kawasan hutan yang menjadi tanggung jawab petugas resort, resort tidak bisa berbuat banyak. Karena kewenangan dan pengelolaan anggaran berada di tingkat Balai. Pengelolaan ini tidak akan efektif mengingat luasnya kawasan hutan yang dikelola dan banyaknya permasalahan gangguan terhadap kawasan hutan. Olehnya itu dibutuhkan sebuah solusi yang cepat dalam pengelolaan taman nasional. Tingginya konflik di taman nasional dan masih sering terjadinya kegiatan- kegiatan illegal disebuah taman nasional membuat beberapa kalangan tidak mempercayai sistem taman nasional dalam upaya penyelamatan sebuah kawasan hutan. Manajemen kolaborasi dan pelibatan masyarakat didalam dan disekitar taman nasional harus diterapkan. Bagaimana masyarakat bisa hidup selaras dan serasi dengan kawasan hutan. Menikmati tinggal dikawasan hutan dan menjaga tempat tinggalnya dari kerusakan. Resort harus dilibatkan secara penuh dalam sebuah perencanaan, pelaksanaan dan monitoring sebuah kegiatan/program di taman nasional. Beri kepercayaan dan ruang gerak yang bebas untuk resort. “Seksi dan Resort adalah ujung tombak didalam sebuah taman nasional. Biarkan mereka membuat program dan mengelola program tersebut. Baik program dari anggaran pemerintah maupun sumber dana yang lainnya. Karena mereka yang tahu situasi dan kondisi dilapangan. Kenapa disebuah taman nasional dibentuk seksi dan resort? Karena kepala balai tidak akan sanggup mengurusi semuanya. Seksi dan resort merupakan perpanjangan tangan kepala balai. Kepala balai cukup mengevaluasi saja pekerjaan- pekerjaan mereka” ungkap Waldemar Hasiholan (Widyaiswara Pusdiklat Kehutanan) yang pernah menjadi Kepala Balai Taman Nasional dibeberapa taman nasional ketika kami melakukan praktek lapangan bersama di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
  • 3. Aspek Spiritual RBM Untuk menerapkan RBM, maka RBM hendaknya diinterpretasikan tidak semata- mata sebagai tuntutan “Renstra Kementerian Kehutanan” tetapi merupakan hasil dari suatu proses “IQRA = Membaca”. Membaca dalam arti luas adalah membaca keseluruhan gejala yang terjadi disekitar kita yang menyebabkan terjadinya kerusakan alam yang merupakan amanah bagi rimbawan. Mengapa kita diminta membaca, tentu agar kita mau berfikir dan menggunakan akal dan nurani untuk memahami dan mengetahui isi serta manfaat dari alam ciptaan Tuhan ini. Interpretasi lanjutannya adalah, bahwa agar manusia tidak buta dan tidak terjebak pada suatu “kondisi” yang menyebabkan alam semakin rusak ditengah semakin bertambahnya rimbawan di bumi tercinta ini. Hal inilah yang diterapkan di Taman Nasional Alas Purwo yaitu membaca fenomena yang terjadi di tingkat resort. Proses membaca ini membutuhkan “Kecerdasan Emosional dan Spiritual” yang tinggi sehingga diperlukan kemauan dan tingkat keikhlasan yang tinggi dalam bekerja. Ikhlas bukan berarti tanpa pamrih. Tingkat kecerdasan dengan pemahaman “Ikhlas bukan berarti tanpa pamrih” inilah yang mampu membaca fenomena resort bahwa kegiatan resort telah menyimpang dari aturan yang sesungguhnya. Untuk memperbaiki hal tersebut, dibutuhkan komitmen moral. Komitmen moral hanya bisa dilaksanakan apabila yang akan mengajak komitmen memiliki kecerdasan spiritual dalam berkomitmen yaitu memiliki moral yang dapat menjadi contoh dan teladan. Kecerdasan spiritual yang sudah built in dalam diri menjadi penyebab untuk berpikir melingkar, sehingga diperoleh solusi untuk menghitung “Penghasilan Minimal” dan “Tugas Minimal” “Penghasilan Minimal” adalah penghasilan diluar gaji yang menjadi kebutuhan minimal petugas Resort yang menyebabkannya bekerja menyimpang dari aturan. Penghasilan minimal ini dihitung dan didukung oleh pernyataan komitmen moral dari petugas resort dan pihak Balai. “Penghasilan Minimal” ini berasal dari pelaksanaan “Tugas Minimal” Resort yang harus dikerjakan diluar dari tugas rutin yang menjadi tugas pokoknya.
  • 4. Dengan adanya “Tugas Minimal” yang akan menghasilkan “Penghasilan Minimal” ini menjadi motivasi tersendiri bagi petugas resort untuk bekerja di lapangan yaitu di tingkat resort. Apabila personil resort bekerja dilapangan melaksanakan tupoksi dan tugas minimal yang menjadi kewajibannya, maka kita mulai mengetahui isi kawasan, memahami manfaatnya, dan akhirnya memanfaatkannya untuk kepentingan manusia itu sendiri. Maka dalam konteks pemahaman seperti ini, RBM menjadi tugas mulai kita bersama. Dengan ilmu pengetahuan, data yang dihimpun, lalu dikelola dalam SIM RBM, yang diolah menjadi informasi, dan pengetahunan. Dengan semakin lengkapnya data dan informasi, maka secara bertahap kita berhijrah dari era kegelapan menuju zaman terang bendarang. Masa depan seperti inilah yang kita harapkan terjadi, sehingga kawasan konservasi dapat dipertahankan untuk dikembalikan kepada generasi mendatang 100-500 tahun ke depan (dalam keadaan yang tidak terlalu rusak), karena kawasan konservasi hanya titipan anak cucuk kita yang saat ini belum lahir. RBM harusnya dilihat dalam konteks lintas generasi dan mandat Tuhan kepada manusia yang seperti itu. RBM dan Tuntutan Renstra RBM perlu dipahami tidak hanya sebagai “Tuntutan Renstra” tetapi merupakan amanah Tuhan Yang Maha Menciptakan untuk membangun kelembagaan pengelolaan yang memiliki kemampuan untuk mampu menghadapi tantangan yang berkembang dan potensi kawasan yang beragam dan dapat dikembangkan secara dinamis, sekaligus dapat melakukan adaptasi ke dalam dan keluar. Hal ini tentu saja perlu tahapan proses yang diawali dengan tahapan “IQRA”, sehingga RBM berjalan sesuai dengan tahapan proses yang terencana dan mantap. Tidak spontanitas karena pemenuhan “Renstra”, dimana dari aspek data sudah RBM namun dari aspek manajemen sesungguhnya belum menerapkan RBM. Berikut ini ciri-ciri kelembagaan UPT yang telah menerapkan RBM adalah:  Antisipatif : dapat melakukan antisipasi munculnya berbagai persoalan.  Responsif : mampu melakukan tanggapan dengan cepat terhadap berbagai persoalan dan potensi yang dapat dikembangkan.  Inovatif : berani melakukan berbagai inovasi atau terobosan menghadapi persoalan internal dan eksternal.
  • 5.  Adaptif : mampu melakukan penyesuaikan strategi, taktik, dan mobilisasi sumberdaya dalam merespon beragamnya perubahan situasi dan kondisi yang akan berdampak pada kelestarian kawasan dan fungsinya.  Transparan : berani melakukan perubahan paradigma menjadi lebih terbuka dan melibatkan berbagai pihak kunci dalam “siklus manajemen”.  Akuntabel : memenuhi kaidah-kaidah tertib administrasi keuangan, tertib pelaporan, dan kualitas pekerjaan.  Menjadi Leading Agency dalam penyusunan dan menerapkan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.  Berhasilnya dibangun leadership di berbagai tingkatan khususnya di lingkungan internal dan jaringan kerja ke lingkungan eksternal.  Terkelolanya berbagai persoalan dan potensi dengan lebih manusiawi dan memberikan kemanfaatan nyata bagi masyarakat, tanpa harus mengorbankan prinsip- prinsip kelestariannya.  Memulai kesadaran (spiritual dan intelektual) tentang pentingnya budaya “membaca” yang didisain untuk mempercepat proses pemahaman dan penguasaan data, informasi, dan pengetahuan tentang kawasan dan isinya, termasuk kemanfaatannya bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan. RBM diharapkan berjalan sesuai dengan tahapan proses yang direncanakan sehingga Resort sebagai unit manajemen terkecil menjadi kenyataan yaitu fungsi-fungsi manajemen ada ditingkat resort. Dengan berfungsinya Resort sebagai Unit Manajemen Terkecil, diharapkan permasalahan-permasalahan kawasan hutan tidak semakin kompleks dan mengalami penurunan dari bentuk manajemen sebelumnya. (SS). *) Widyaiswara Madya pada Diklat Kehutanan Makassar (085299305956)