SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MAKALAH
MEMBUAT PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANJUT USIA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gerontik
Disusun oleh:
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami
tentang Perencanaan Asuhan Keperawatan Pada Lanjut Usia. mudah-
mudahan makalah ini bisa membantu bagi mahasiswa untuk bekal nanti di
lapangan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.
Sukabumi, September 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Tahap Perencanaan................................................................................3
B. Sumber Data ........................................................................................3
C. Tujuan Dilakukan Perencanaan Keperawatan......................................4
D. Langkah-langkah Perencanaan ............................................................5
E. Tipe-Tipe dan Macam-macam Standar Rencana Perawatan................7
F. Tipe Intruksi Perawatan dalam Merencanakan Tindakan ...................8
G. Perbedaan rencana tindakan keperawatan dan tindakan medis ...........8
H. Alasan Rencana Perawatan (Renpra)....................................................9
I. Komponen Tahap Perencanaan ...........................................................10
J. Contoh Rumusan Rencana Asuhan Keperawatan ................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................16
B. Saran ....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan
asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien memiliki arti penting bagi
kedua belah pihak yaitu perawat dan klien.
Sebagai seorang perawat proses keperawatan dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pemecahan masalah klien, dapat menunjukkan profesi yang
memiliki profesionalitas yang tinggi, serta dapat memberikan kebebasan
kepada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai dengan
kebutuhannya, sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik dari perawat
maupun klien, manfaat tersebut antara lain dapat meningkatkan kemandirian
pada perawat dalam melaksanakan tugasnya karena didalam proses
keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan yang berupa langkah-
langkah proses keperawatan, akan dapat meningkatkan kepercayaan diri
perawat dalam melaksanakan tugas, karena klien akan merasakan kepuasan
setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses
keperawatan, akan dapat selalu meningkatkan kemampuan intelektual dan
teknikal dalam tindakan keperawatan karena melalui proses keperawatan
dituntut mampu memecahkan masalah yang baru sesuai dengan masalah yang
dialami klien, sehingga akan timbul perasaan akan kepuasan kerja.
Dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat
bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan
yang merugikan atau menghindari adanya tindakan yang legal.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Asuhan Keperawatan (askep) pada tahap
perencanaan?
2
2. Siapa-siapa saja yang menjadi sumber data dalam melakukan tindakan
asuhan keperawatan pada tahap perencanaan?
3. Cara melakukan tindakan perencanaan?
4. Konsep- konsep (tipe-tipe) pada tahap perencanaan?
5. Tujuan dari tindakan tersebut?
6. Peran serta fungsi perawat dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
pada tahap perencanaan?
7. Perbedaan rencana tindakan keperawatan dan tindakan medis?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan suatu proses penyusunan berbagai
intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau
mengurangi masalah-masalah klien.
Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu
proses keperawatan. Dalam menentukan tahap perencanaan bagi perawat
diperlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan
tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan
praktek keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya , kemampuan dalam
memecahkan masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan serta memilih
dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan,
menulis instruksi keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja
sama dengan tingkat kesehatan lain.
B. Sumber Data
Sebelum menuliskan rencana tindakan keperawatan, kaji ulang semua
data yang ada sumber data yang memuaskan meliputi:
1. Pengkajian sewaktu klien masuk rumah sakit.
2. Diagnosa perawatan waktu masuk rumah sakit.
3. Keluhan utama klien atau alasan dalam berhubungan dengan pelayanan
kesehatan.
4. Laboratorium ritme.
5. Latar belakang sosial budaya.
6. Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
7. Observasi dari tim kesehatan lain.
4
C. Tujuan Dilakukan Perencanaan Keperawatan
1. Tujuan Umum
a. Sebagai alat komunikasi antara sesama anggota perawat dan antar tim
kesehatan lainnya.
b. Untuk meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan terhadap
klien.
c. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan
yang akan dicapai.
2. Tujuan Klinik
Prioritas diagnosa evaluasi, mengarahkan kriteria hasil dan tujuan
keperawatan intervensi.
a. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan.
b. Mengomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang
diobservasi dan apa yang dilaksanakan.
c. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pengulangan dan
evaluasi keperawatan.
d. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu,
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan.
3. Tujuan Administratif :
Lebih fokus, tanggung jawab, independen, perbaikan kualitas
askep, fokus, arah dokumentasi, dan alat komunikasi.
a. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok.
b. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan
lainnya.
c. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi
keperawatan.
d. Menyediakan kriteria klasifikasi klien.
5
Tahap perencanaan memberikan kesempatan pada perawat, klien,
keluarga dan orang terdekat untuk merumuskan rencana tindakan yang
bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah klien.
D. Langkah-langkah Perencanaan
Pada tahap perencanan dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan,
yaitu sebagai berikut:
1. Penentuan prioritas diagnosis
Penentuan prioritas diagnosis ini dilakukan pada tahap perencanaan
setelah tahap diagnosis keperawatan. Dengan menentukan diagnosis
keperawatan, maka dapat diketahui diagnosis mana yang akan dilakukan
atau diatasi pertama kali atau yang segera dilakukan.
Dalam menentukan prioritas terdapat beberapa pendapat urutan
prioritas, di antaranya:
a. Berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa)
Penentuan prioritas berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam
jiwa) yang dilatarbelakangi dari prinsip pertolongan pertama yaitu
dengan membagi beberapa prioritas diantaranya prioritas tinggi,
prioritas sedang, dan prioritas rendah.
1) Prioritas tinggi _ prioritas yang mencerminkan situasi yang
mengancam kehidupan (nyawa seseorang) sehingga perlu
dilakukan tindakan terlebih dahulu seperti masalah pembersihan
jalan nafas.
2) Prioritas sedang _ prioritas ini menggambarkan situasi yang tidak
gawat dan tidak mengancam hidup klien seperti masalah personal
higiene.
3) Prioritas rendah _ prioritas yang menggambarkan situasi yang tidak
berhubungan langsung dengan prognosis dari suatu penyakit yang
secara spesifik seperti masalah keuangan dan lainnya.
6
b. Berdasarkan kebutuhan Maslow
Maslow menentukan prioritas diagnosis yang akan direncanakan
berdasarkan urutan kebutuhan dasar manusia, diantaranya: Kebutuhan
fisiologis, meliputi masalah respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri,
cairan, perawatan kulit, mobilisasi, dan eliminasi.
Kebutuhan keselamatan dan keamanan, meliputi masalah
lingkungan, kondisi tempat tinggal, perlindungan, pakaian, bebas dari
infeksi dan rasa takut. Kebutuhan mencintai dan dicintai, meliputi
masalah kasih sayang, seksualitas, afiliasi dalam kelompok, dan
hubungan antar manusia. Kebutuhan harga diri, meliputi masalah
respek dari keluarga, perasaan menghargai diri sendiri. Kebutuhan
aktualisasi diri, meliputi masalah kepuasan terhadap lingkungan.
2. Penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan
Tujuan merupakan sinonim dari kriteria hasil yang mempunyai
komponen sebagai berikut: S (Subjek), P (Predikat, K (Kriteria), K
(Kondisi, W (Waktu) dengan penjabaran sebagai berikut:
S: Perilaku pasien yang diamati.
P: Kondisi yang melengkapi pasien.
K: Kata kerja yang dapat diukur atau untuk meentukan tercapainya
tujuan.
K: Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan.
W: Waktu yang ingin di capai.
Contoh:
Diagnosis keperawatan: bersihan jalan nafas tidak efektif
Tujuan: Klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan
pada tanggal Subjek kata kerja yang dapat diukur hasil
kriteria 3 Mei 2003 target waktu
Kriteria hasil: Suara nafas bersih, tidak ada suara tambahan, seperti
whezing, rales atau ronchi, frekuensi nafas 16-20 kali
7
permenit iranmanya teratur, pola pernafasan eupnea
teratur, tidak terdapat batuk, sianosis tidak ada.
3. Menentukan rencana tindakan
Untuk memudahkan dalam menentukan rencana tindakan, maka ada
beberapa persyaratan dalam menuliskan rencana tindakan diantaranya
harus terdapat unsur tanggal, kata kerja yang dapat diukur yang dapat
dilihat, dirasa dan didengar, adanya subjek, hasil, target tanggal dan tanda
tangan perawat.
Perawatan dan pengobatan dirancang untuk membantu pencapaian
satu atau lebih dari tujuan perawatan sehingga dapat mengurangi,
mencegah atau menghilangkan dari masalah pasien.
E. Tipe-Tipe dan Macam-macam Standar Rencana Perawatan (Renpra)
1. Tipe – Tipe Rencana Perawatan (Renpra) :
a. Desain renpra secara “tradisional” : yaitu renpra yang ditulis dan
dikembangkan oleh perawat dan ditujukkan terutama pada pasien-
pasien khusus.
b. Desain renpra yang “standar“ : yaitu renpra yang ditulis dan
dikembangkan oleh komite keperawatan dan digunakan pada pasien
umum → digunakan untuk terapi dan keperawatan.
2. Macam-Macam Standar Rencana Perawatan (Renpra) :
a. Renpra yang berdasarkan diagnosis medis dan prosedur.
b. Renpra berdasarkan diagnosis keperawatan.
c. Renpra dicatat secara komputerisasi.
8
F. Tipe Intruksi Perawatan dalam Merencanakan Tindakan
Dalam memberikan instruksi keperawatan ada empat tipe intruksi yang
digunakan:
1. Tipe Diagnostik
Tipe ini menilai kemungkinan klien ke arah pencapain kriteria hasil
dengan observasi secara langsung. Contoh penulisan: 2/5/2003, kaji ROM
ektremitas atas klien tanggal kata kerja dapat diukur hasil subjek pada
tanggal 3/5/2003, A. Azis (tanda tangan) target waktu nama perawat
2. Tipe Terapeutik
Mengambarkan tindakan yang dilakukan oleh perawat secara langsung
untuk mengurangi, memperbaiki dan mencegah kemungkinan masalah.
Contoh penulisan: 2/5/2003 lakukan ROM pasif pada kaki kiri klien
tanggal kata kerja dapat diukur hasil subjek 4 kali sehari, A. Aziz (tanda
tangan) target waktu nama perawat
3. Tipe Penyuluhan
Digunakan untuk meningkatkan perawatan diri pasien dengan membantu
klien untuk memperoleh tingkah laku individu yang mempermudah
pemecahan masalah. Contoh penulisan: 2/5/2003, Ajarkan klien
menggunakan walker tanggal kata kerja dapat diukur subjek hasil pada
tanggal 3/5/2003, A. Aziz (tanda tangan) target waktu nama perawat
4. Tipe Rujukan
Menggambarkan peran perawat sebagai koordinator dan manager dalam
perawatan klien dalam anggota tim kesehatan. Contoh penulisan:
2/5/2003, konsul dengan ahli terapi fisik tanggal kata kerja dapat diukur
subjek mengenai kemajuan klien menggunakan walker hasil pada tanggal
4/5/2003, A. Aziz (tanda tangan) target waktu nama perawat
G. Perbedaan Rencana Tindakan Keperawatan dan Tindakan Medis
Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang
disusun oleh perawat untuk kepentingan tindakan keperawatan bagi perawat
yang menulis dan perawat lainnya. Sedangkan rencana tindakan pelimpahan
9
(delegasi) adalah rencana yang disusun oleh dokter untuk dilaksanakan oleh
staf perawat.
Program atau perintah dokter adalah bukan perintah untuk perawat,
tetapi perintah ditujukan kepada klien yang tindakannya dilaksanakan oleh
perawat. Kedua intervensi tersebut memerlukan suatu pengambilan keputusan
yang independen, karena secara hukum perawat harus menentukan apakah
memang sudah selesai untuk melaksanakan suatu tindakan berdasarkan
standar praktik.
Rencana tindakan medis biasanya difokuskan pada kegiatan yang
berhubungan dengan diagnostik dan pengobatan berdasarkan kondisi klien.
Tindakan tersebut didelegasikan kepada perawat dan tenaga kesehatan
lainnya. Tindakan medis sering meliputi pengobatan, uji diagnostik, diet dan
pemberian obat. Rencana tindakan keperawatan ditujukan pada kegiatan yang
berhubungan dengan promosi, mempertahankan atau menjaga kesehatan klien.
Rencana tindakan tersebut bisa dikategorikan menjadi 3, yaitu:
1. Dependen
2. Interdependen
3. Independen
H. Alasan Rencana Perawatan (Renpra) :
1. Karena berisi informasi/data penting dan jelas.
2. Masalah klien dapat diidentifikasi dengan jelas.
3. Dapat digunakan sebagai pedoman intervensi keperawatan.
4. Sebagai alat komunikasi antar perawat, tim kesehatan dan klien.
5. Memudahkan proses keperawatan yang berkelanjutan dalam intervensi
dan evaluasi secara konsisten.
6. Sebagai dokumentasi khusus untuk keinginan dan hasil yang diharapkan
klien/pasien.
10
I. Komponen Tahap Perencanaan :
1. Membuat prioritas urutan diagnosa keperawatan
Pada pengkajian, perawat menemukan berbagai masalah pada klien.
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan untuk masalah klien, perawat
mulai membuat urutan diagnosa keperawatan. Urutan diagnosa
keperawatan tersebut memungkinkan perawat, klien dan orang terdekat
untuk mengatur masalah - masalah klien sesuai dengan urutan kepentingan
dan urgensinya.
Diagnosa keperawatan diurutkan dengan prioritas tinggi, sedang
dan rendah. Perawat, klien, keluarga dan orang terdekat berfokus pada
usaha-usaha mengatasi masalah klien dengan prioritas tertinggi lebih dulu.
Masalah dengan prioritas tinggi mencerminkan situasi yang mengancam
hidup (mis : bersihan jalan nafas ). Masalah dengan prioritas sedang
berhubungan dengan situasi yang tidak gawat dan situasi yang tidak
mengancam hidup klien (mis : higiene individu). Masalah dengan prioritas
rendah tidak berhubungan secara langsung dengan keadaan sakit atau
masalah yang spesifik (mis : masalah kebutuhan sosial klien). Masalah
dengan prioritas tinggi (mis : membuat jalan nafas yang bersih)
membutuhkan perhatian yang cepat sebelum masalah dengan prioritas
rendah (mis : memenuhi kebutuhan sosial klien).
Hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow (1968) membantu perawat
untuk memprioritaskan urutan diagnosa keperawatan. Kerangka hirarki ini
termasuk kebutuhan fisiologis dan psikologis. Lima tingkatan dari hirarki
tersebut adalah:
a. Fisiologis
b. Keselamatan dan keamanan
c. Mencintai dan memiliki
d. Harga diri
e. Aktualisasi diri
11
Kebutuhan fisiologis harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lebih
tinggi seperti aktualisasi diri. Contohnya, orang yang kekurangan makanan
akan mencari makanan lebih dulu sebelum mencari tujuan karirnya.
2. Membuat Kriteria Hasil
Kriteria hasil adalah tujuan dan sasaran yang realistik dan dapat
diukur dimana klien untuk mencapainya kriteria hasil menggambarkan
meteran untuk mengukur hasil akhir askep. Kriteria hasil merupakan
tujuan ke arah mana perawat kesehatan diarahkan dan dasar untuk rencana
askep.
Kriteria hasil harus konsisten dengan terapi dari tim multidisiplin.
Contohnya kriteria hasil saling berhubungan dengan hasil yang dibuat oleh
ahli gizi, ahli terapi fisik dan okupasi, dokter, pekerja sosial dan yang
lainnya. Kriteria hasil disusun bersama-sama klien, keluarga, dan orang
terdekat. Kegagalan klien dan keluarga dalam menentukan kriteria hasil
dan identifikasi hasil yang realistik mempengaruhi resolusi masalah.
Tujuan, sasaran, dan hasil yang diharapkan dari klien yang
diinginkan adalah sinonim yang mempunyai arti yang sama sebagai
kriteria hasil. Kriteria hasil mengidentifikasi tahapan yang harus
diselesikan klien dalam upaya mencapai kriteria hasil. Kriteria hasil
memberikan arah untuk intervensi keperawatan dan memberikan pondasi
untuk evaluasi askep.
Setiap kriteria hasil membuat kata kerja yang dapat diukur untuk
memudahkan proses evaluasi. Kata kerja yang dapat diukur menunjukkan
tindakan yang dapat dilihat, didengar,dan dirasakan oleh perawat. Kriteria
hasil dituliskan dalam rencana askep. Pada tahap lima, yaitu tahap terakhir
dari proses keperawatan, perawat kembali menuliskan kriteria hasil untuk
mengevaluasi apakah klien telah berhasil mencapai hasil tersebut.
12
Komponen Pernyataan Kriteria Hasil :
a. Subjek :
Menunjukkan siapa yang mencapai kriteria hasil. Mis: Klien,
keluarga, atau orang terdekat dan masyarakat.
b. Kata kerja yang dapat diukur :
Menunjukkan tindakan, tingkah laku, dan respon dari klien yang dapat
dilihat, didengar , atau diraba, jadi dapat diukur.
c. Hasil :
Menunjukkan respon fisiologis, psikologis, dan gaya hidup yang
diharapkan dari klien terhadap intervensi. Klien diharapkan berespon
dalam tingkah laku yang spesifik terhadap intervensi keperawatan
tertentu.
d. Kriteria :
Mengukur kemajuan klien dalam mencapai hasil. Kriteria
menunjukkan tingkatan kecakapan yang diperlukan untuk
menyelesaikan hasil akhir.
e. Target waktu :
Menunjukkan periode waktu tertentu yang diinginkan untuk mencapai
kriteria hasil. Batasan waktu membantu perawat dalam evaluasi.
Tahap untuk memastikan apakah kriteria hasil dicapai dalam periode
waktu tersebut.
3. Menulis instruksi keperawatan
Instruksi keperawatan merupakan tindakan-tindakan spesifik yang
diimplementasikan oleh perawat untuk membantu klien dalam mencapai
kriteria hasil. Instruksi keperawatan menunjukkan tindakan yang spesifik,
dapat diukur, dapat diamati dan realistik yang dilakukan oleh perawat.
Instruksi keperawatan, tindakan keperawatan, dan intervensi keperawatan
merupakan istilah yang dapat dipertukarkan penggunaannya.
13
J. Contoh Rumusan Rencana Asuhan Keperawatan
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN PERENCANAAN
1 Gangguan perfusi
jaringan
berhubungan
dengan
melemahnya /
menurunnya aliran
darah ke daerah
gangren akibat
adanya obstruksi
pembuluh darah.
Mempertahankan
sirkulasi perifer tetap
normal
Dengan Kriteria
Hasil:
 Denyut nadi
perifer teraba kuat
dan reguler
 Warna kulit sekitar
luka tidak
pucat/sianosis
 Kulit sekitar luka
teraba hangat.
 Oedema tidak
terjadi dan luka
tidak bertambah
parah.
 Sensorik dan
motorik membaik
1. Ajarkan pasien untuk
melakukan mobilisasi
2. Ajarkan tentang faktor-
faktor yang dapat
meningkatkan aliran darah :
Tinggikan kaki sedikit lebih
rendah dari jantung (posisi
elevasi pada waktu istirahat),
hindari penyilangkan kaki,
hindari balutan ketat, hindari
penggunaan bantal, di
belakang lutut dan
sebagainya.
3. Ajarkan tentang modifikasi
faktor-faktor resiko berupa :
Hindari diet tinggi kolestrol,
teknik relaksasi,
menghentikan kebiasaan
merokok, dan penggunaan
obat vasokontriksi
4. Kerja sama dengan tim
kesehatan lain dalam
pemberian vasodilator,
pemeriksaan gula darah
secara rutin dan terapi
oksigen ( HBO ).
14
2 Gangguan
integritas jaringan
berhubungan
dengan adanya
gangren pada
ekstrimitas
Tercapainya proses
penyembuhan luka.
Kriteria Hasil :
1. Berkurangnya
oedema sekitar
luka.
2. pus dan jaringan
berkurang
3. Adanya jaringan
granulasi.
4. Bau busuk luka
berkurang.
5. Kaji luas dan keadaan luka
serta proses penyembuhan
6. Rawat luka dengan baik dan
benar : membersihkan luka
secara abseptik
menggunakan larutan yang
tidak iritatif, angkat sisa
balutan yang menempel
pada luka dan nekrotomi
jaringan yang mati.
7. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian insulin,
pemeriksaan kultur pus
pemeriksaan gula darah
pemberian anti biotik.
3 Gangguan rasa
nyaman ( nyeri )
berhubungan
dengan iskemik
jaringan.
Rasa nyeri hilang/
berkurang
Kriteria Hasil :
1. Penderita secara
verbal mengatakan
nyeri
berkurang/hilang .
2. Penderita dapat
melakukan metode
atau tindakan
untuk mengatasi
atau mengurangi
nyeri .
3. Pergerakan
penderita
bertambah luas.
5. Kaji tingkat, frekuensi, dan
reaksi nyeri yang dialami
pasien.
6. Jelaskan pada pasien tentang
sebab-sebab timbulnya
nyeri.
7. Ciptakan lingkungan yang
tenang.
8. Ajarkan teknik distraksi dan
relaksasi.
9. Atur posisi pasien senyaman
mungkin sesuai keinginan
pasien
10.Lakukan massage dan
kompres luka dengan BWC
saat rawat luka.
15
4. Tidak ada keringat
dingin, tanda vital
dalam batas
normal.( S : 36 –
37,5 0C, N: 60 –
80 x /menit, T :
100 – 130 mmHg,
RR : 18 – 20 x
/menit ).
11.14. Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
analgesik.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rangkaian analisis dasar dan pembahasan pada BAB
sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan proses
keperawatan secara umum bertujuan untuk menghasilkan asuhan keperawatan
yang berkualitas sehingga berbagai masalah kebutuhan klien dapat teratasi.
Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan
oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan
dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan
yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan
yang telah diberikan dengan berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan
pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan.
B. Saran
Bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat
memberikan saran/kritik serta masukan yang berarti pada perbaikan
selanjutnya supaya makalah ini menjadi makalah yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat, A. Aziz. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.
Jakarta: Salemba Medika

More Related Content

What's hot

Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 
Panduan transfer pasien
Panduan transfer pasienPanduan transfer pasien
Panduan transfer pasienFauzan Azima
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteterpjj_kemenkes
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalPemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalOkta-Shi Sama
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyIrwanBudiana2
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepChristine Aie
 

What's hot (20)

teknik pemasangan Kateter
teknik pemasangan Kateterteknik pemasangan Kateter
teknik pemasangan Kateter
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Panduan transfer pasien
Panduan transfer pasienPanduan transfer pasien
Panduan transfer pasien
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteter
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalPemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safety
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hep
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 

Similar to RENCANA ASKEP LANJUT USIA

MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMJM Networks
 
Evaluasi keperawatan lansia
Evaluasi keperawatan lansiaEvaluasi keperawatan lansia
Evaluasi keperawatan lansiaWarung Bidan
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Pangestu S
 
Rencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaRencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Perencanaan keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluargaPerencanaan keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluargapjj_kemenkes
 
Perencanaan keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluargaPerencanaan keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluargapjj_kemenkes
 
Makalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajemenMakalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajementaufandjoyo
 
Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaImplementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Perencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatanPerencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatanpjj_kemenkes
 
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medikpjj_kemenkes
 
TUGAS PPT SASTRAWATI-KONSEP TEORI MANAJEMEN KEP.pptx
TUGAS PPT SASTRAWATI-KONSEP TEORI MANAJEMEN KEP.pptxTUGAS PPT SASTRAWATI-KONSEP TEORI MANAJEMEN KEP.pptx
TUGAS PPT SASTRAWATI-KONSEP TEORI MANAJEMEN KEP.pptxArifAlgifari
 
Manajemen Kebidanan
Manajemen KebidananManajemen Kebidanan
Manajemen Kebidananpjj_kemenkes
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan pjj_kemenkes
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatanpjj_kemenkes
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatanpjj_kemenkes
 
Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)Ahmad Faisal Idris
 
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANANRekha Zahari
 

Similar to RENCANA ASKEP LANJUT USIA (20)

MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien editMAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit
 
Evaluasi keperawatan lansia
Evaluasi keperawatan lansiaEvaluasi keperawatan lansia
Evaluasi keperawatan lansia
 
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
Standar pelayanan keperawatan. By. Pangestu Chaesar S. Dkk
 
93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas
 
Rencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaRencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluarga
 
Perencanaan keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluargaPerencanaan keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga
 
Perencanaan keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluargaPerencanaan keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga
 
Makalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajemenMakalah organisasi dan manajemen
Makalah organisasi dan manajemen
 
Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaImplementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluarga
 
Perencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatanPerencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatan
 
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
 
TUGAS PPT SASTRAWATI-KONSEP TEORI MANAJEMEN KEP.pptx
TUGAS PPT SASTRAWATI-KONSEP TEORI MANAJEMEN KEP.pptxTUGAS PPT SASTRAWATI-KONSEP TEORI MANAJEMEN KEP.pptx
TUGAS PPT SASTRAWATI-KONSEP TEORI MANAJEMEN KEP.pptx
 
Manajemen Kebidanan
Manajemen KebidananManajemen Kebidanan
Manajemen Kebidanan
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatan
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi keperawatan AKPER PEMKAB MUNADokumentasi keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Makalah Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
 
Proses kep
Proses kepProses kep
Proses kep
 
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
MAKALAH STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
 

More from Warung Bidan

Makalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamMakalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamWarung Bidan
 
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramMakalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiWarung Bidan
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisWarung Bidan
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienWarung Bidan
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaWarung Bidan
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Warung Bidan
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
 
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiLeaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiWarung Bidan
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudWarung Bidan
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasWarung Bidan
 
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Warung Bidan
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungWarung Bidan
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSWarung Bidan
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
 
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanKonsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanWarung Bidan
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Warung Bidan
 

More from Warung Bidan (20)

Makalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islamMakalah asi menurut pandangan agama islam
Makalah asi menurut pandangan agama islam
 
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagramMakalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
Makalah epidemiologi penyajian interpretasi data grafik atau diagram
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannyaMasalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
Masalah kesehatan reproduksi dan cara penanggulangannya
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
 
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayiLeaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
Leaflet Imunisasi Dasar Lengkap Pada bayi
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
 
Satuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebasSatuan acara penyuluhan seks bebas
Satuan acara penyuluhan seks bebas
 
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
Makalah konsep dasar ketuban pecah dini (kpd)
 
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabungMakalah pandangan agama terhadap bayi tabung
Makalah pandangan agama terhadap bayi tabung
 
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDSMAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
MAKALAH PANDANGAN AGAMA TERHADAP KASUS AIDS
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilanKonsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
Konsep dasar kehamilan dan pemeriksaan kehamilan
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
 

Recently uploaded

Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 

Recently uploaded (14)

Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 

RENCANA ASKEP LANJUT USIA

  • 1. MAKALAH MEMBUAT PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANJUT USIA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gerontik Disusun oleh: 2015
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT. Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami tentang Perencanaan Asuhan Keperawatan Pada Lanjut Usia. mudah- mudahan makalah ini bisa membantu bagi mahasiswa untuk bekal nanti di lapangan. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin. Sukabumi, September 2015 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................i DAFTAR ISI ..................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. Tahap Perencanaan................................................................................3 B. Sumber Data ........................................................................................3 C. Tujuan Dilakukan Perencanaan Keperawatan......................................4 D. Langkah-langkah Perencanaan ............................................................5 E. Tipe-Tipe dan Macam-macam Standar Rencana Perawatan................7 F. Tipe Intruksi Perawatan dalam Merencanakan Tindakan ...................8 G. Perbedaan rencana tindakan keperawatan dan tindakan medis ...........8 H. Alasan Rencana Perawatan (Renpra)....................................................9 I. Komponen Tahap Perencanaan ...........................................................10 J. Contoh Rumusan Rencana Asuhan Keperawatan ................................13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................................16 B. Saran ....................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien memiliki arti penting bagi kedua belah pihak yaitu perawat dan klien. Sebagai seorang perawat proses keperawatan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemecahan masalah klien, dapat menunjukkan profesi yang memiliki profesionalitas yang tinggi, serta dapat memberikan kebebasan kepada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai dengan kebutuhannya, sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik dari perawat maupun klien, manfaat tersebut antara lain dapat meningkatkan kemandirian pada perawat dalam melaksanakan tugasnya karena didalam proses keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan yang berupa langkah- langkah proses keperawatan, akan dapat meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam melaksanakan tugas, karena klien akan merasakan kepuasan setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, akan dapat selalu meningkatkan kemampuan intelektual dan teknikal dalam tindakan keperawatan karena melalui proses keperawatan dituntut mampu memecahkan masalah yang baru sesuai dengan masalah yang dialami klien, sehingga akan timbul perasaan akan kepuasan kerja. Dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari adanya tindakan yang legal. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan Asuhan Keperawatan (askep) pada tahap perencanaan?
  • 5. 2 2. Siapa-siapa saja yang menjadi sumber data dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan pada tahap perencanaan? 3. Cara melakukan tindakan perencanaan? 4. Konsep- konsep (tipe-tipe) pada tahap perencanaan? 5. Tujuan dari tindakan tersebut? 6. Peran serta fungsi perawat dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan pada tahap perencanaan? 7. Perbedaan rencana tindakan keperawatan dan tindakan medis?
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien. Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses keperawatan. Dalam menentukan tahap perencanaan bagi perawat diperlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan praktek keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya , kemampuan dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan serta memilih dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan, menulis instruksi keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan tingkat kesehatan lain. B. Sumber Data Sebelum menuliskan rencana tindakan keperawatan, kaji ulang semua data yang ada sumber data yang memuaskan meliputi: 1. Pengkajian sewaktu klien masuk rumah sakit. 2. Diagnosa perawatan waktu masuk rumah sakit. 3. Keluhan utama klien atau alasan dalam berhubungan dengan pelayanan kesehatan. 4. Laboratorium ritme. 5. Latar belakang sosial budaya. 6. Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. 7. Observasi dari tim kesehatan lain.
  • 7. 4 C. Tujuan Dilakukan Perencanaan Keperawatan 1. Tujuan Umum a. Sebagai alat komunikasi antara sesama anggota perawat dan antar tim kesehatan lainnya. b. Untuk meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan terhadap klien. c. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan yang akan dicapai. 2. Tujuan Klinik Prioritas diagnosa evaluasi, mengarahkan kriteria hasil dan tujuan keperawatan intervensi. a. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan. b. Mengomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang diobservasi dan apa yang dilaksanakan. c. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan. d. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan. 3. Tujuan Administratif : Lebih fokus, tanggung jawab, independen, perbaikan kualitas askep, fokus, arah dokumentasi, dan alat komunikasi. a. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok. b. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya. c. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan. d. Menyediakan kriteria klasifikasi klien.
  • 8. 5 Tahap perencanaan memberikan kesempatan pada perawat, klien, keluarga dan orang terdekat untuk merumuskan rencana tindakan yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah klien. D. Langkah-langkah Perencanaan Pada tahap perencanan dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, yaitu sebagai berikut: 1. Penentuan prioritas diagnosis Penentuan prioritas diagnosis ini dilakukan pada tahap perencanaan setelah tahap diagnosis keperawatan. Dengan menentukan diagnosis keperawatan, maka dapat diketahui diagnosis mana yang akan dilakukan atau diatasi pertama kali atau yang segera dilakukan. Dalam menentukan prioritas terdapat beberapa pendapat urutan prioritas, di antaranya: a. Berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa) Penentuan prioritas berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa) yang dilatarbelakangi dari prinsip pertolongan pertama yaitu dengan membagi beberapa prioritas diantaranya prioritas tinggi, prioritas sedang, dan prioritas rendah. 1) Prioritas tinggi _ prioritas yang mencerminkan situasi yang mengancam kehidupan (nyawa seseorang) sehingga perlu dilakukan tindakan terlebih dahulu seperti masalah pembersihan jalan nafas. 2) Prioritas sedang _ prioritas ini menggambarkan situasi yang tidak gawat dan tidak mengancam hidup klien seperti masalah personal higiene. 3) Prioritas rendah _ prioritas yang menggambarkan situasi yang tidak berhubungan langsung dengan prognosis dari suatu penyakit yang secara spesifik seperti masalah keuangan dan lainnya.
  • 9. 6 b. Berdasarkan kebutuhan Maslow Maslow menentukan prioritas diagnosis yang akan direncanakan berdasarkan urutan kebutuhan dasar manusia, diantaranya: Kebutuhan fisiologis, meliputi masalah respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri, cairan, perawatan kulit, mobilisasi, dan eliminasi. Kebutuhan keselamatan dan keamanan, meliputi masalah lingkungan, kondisi tempat tinggal, perlindungan, pakaian, bebas dari infeksi dan rasa takut. Kebutuhan mencintai dan dicintai, meliputi masalah kasih sayang, seksualitas, afiliasi dalam kelompok, dan hubungan antar manusia. Kebutuhan harga diri, meliputi masalah respek dari keluarga, perasaan menghargai diri sendiri. Kebutuhan aktualisasi diri, meliputi masalah kepuasan terhadap lingkungan. 2. Penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan Tujuan merupakan sinonim dari kriteria hasil yang mempunyai komponen sebagai berikut: S (Subjek), P (Predikat, K (Kriteria), K (Kondisi, W (Waktu) dengan penjabaran sebagai berikut: S: Perilaku pasien yang diamati. P: Kondisi yang melengkapi pasien. K: Kata kerja yang dapat diukur atau untuk meentukan tercapainya tujuan. K: Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan. W: Waktu yang ingin di capai. Contoh: Diagnosis keperawatan: bersihan jalan nafas tidak efektif Tujuan: Klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan pada tanggal Subjek kata kerja yang dapat diukur hasil kriteria 3 Mei 2003 target waktu Kriteria hasil: Suara nafas bersih, tidak ada suara tambahan, seperti whezing, rales atau ronchi, frekuensi nafas 16-20 kali
  • 10. 7 permenit iranmanya teratur, pola pernafasan eupnea teratur, tidak terdapat batuk, sianosis tidak ada. 3. Menentukan rencana tindakan Untuk memudahkan dalam menentukan rencana tindakan, maka ada beberapa persyaratan dalam menuliskan rencana tindakan diantaranya harus terdapat unsur tanggal, kata kerja yang dapat diukur yang dapat dilihat, dirasa dan didengar, adanya subjek, hasil, target tanggal dan tanda tangan perawat. Perawatan dan pengobatan dirancang untuk membantu pencapaian satu atau lebih dari tujuan perawatan sehingga dapat mengurangi, mencegah atau menghilangkan dari masalah pasien. E. Tipe-Tipe dan Macam-macam Standar Rencana Perawatan (Renpra) 1. Tipe – Tipe Rencana Perawatan (Renpra) : a. Desain renpra secara “tradisional” : yaitu renpra yang ditulis dan dikembangkan oleh perawat dan ditujukkan terutama pada pasien- pasien khusus. b. Desain renpra yang “standar“ : yaitu renpra yang ditulis dan dikembangkan oleh komite keperawatan dan digunakan pada pasien umum → digunakan untuk terapi dan keperawatan. 2. Macam-Macam Standar Rencana Perawatan (Renpra) : a. Renpra yang berdasarkan diagnosis medis dan prosedur. b. Renpra berdasarkan diagnosis keperawatan. c. Renpra dicatat secara komputerisasi.
  • 11. 8 F. Tipe Intruksi Perawatan dalam Merencanakan Tindakan Dalam memberikan instruksi keperawatan ada empat tipe intruksi yang digunakan: 1. Tipe Diagnostik Tipe ini menilai kemungkinan klien ke arah pencapain kriteria hasil dengan observasi secara langsung. Contoh penulisan: 2/5/2003, kaji ROM ektremitas atas klien tanggal kata kerja dapat diukur hasil subjek pada tanggal 3/5/2003, A. Azis (tanda tangan) target waktu nama perawat 2. Tipe Terapeutik Mengambarkan tindakan yang dilakukan oleh perawat secara langsung untuk mengurangi, memperbaiki dan mencegah kemungkinan masalah. Contoh penulisan: 2/5/2003 lakukan ROM pasif pada kaki kiri klien tanggal kata kerja dapat diukur hasil subjek 4 kali sehari, A. Aziz (tanda tangan) target waktu nama perawat 3. Tipe Penyuluhan Digunakan untuk meningkatkan perawatan diri pasien dengan membantu klien untuk memperoleh tingkah laku individu yang mempermudah pemecahan masalah. Contoh penulisan: 2/5/2003, Ajarkan klien menggunakan walker tanggal kata kerja dapat diukur subjek hasil pada tanggal 3/5/2003, A. Aziz (tanda tangan) target waktu nama perawat 4. Tipe Rujukan Menggambarkan peran perawat sebagai koordinator dan manager dalam perawatan klien dalam anggota tim kesehatan. Contoh penulisan: 2/5/2003, konsul dengan ahli terapi fisik tanggal kata kerja dapat diukur subjek mengenai kemajuan klien menggunakan walker hasil pada tanggal 4/5/2003, A. Aziz (tanda tangan) target waktu nama perawat G. Perbedaan Rencana Tindakan Keperawatan dan Tindakan Medis Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat untuk kepentingan tindakan keperawatan bagi perawat yang menulis dan perawat lainnya. Sedangkan rencana tindakan pelimpahan
  • 12. 9 (delegasi) adalah rencana yang disusun oleh dokter untuk dilaksanakan oleh staf perawat. Program atau perintah dokter adalah bukan perintah untuk perawat, tetapi perintah ditujukan kepada klien yang tindakannya dilaksanakan oleh perawat. Kedua intervensi tersebut memerlukan suatu pengambilan keputusan yang independen, karena secara hukum perawat harus menentukan apakah memang sudah selesai untuk melaksanakan suatu tindakan berdasarkan standar praktik. Rencana tindakan medis biasanya difokuskan pada kegiatan yang berhubungan dengan diagnostik dan pengobatan berdasarkan kondisi klien. Tindakan tersebut didelegasikan kepada perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Tindakan medis sering meliputi pengobatan, uji diagnostik, diet dan pemberian obat. Rencana tindakan keperawatan ditujukan pada kegiatan yang berhubungan dengan promosi, mempertahankan atau menjaga kesehatan klien. Rencana tindakan tersebut bisa dikategorikan menjadi 3, yaitu: 1. Dependen 2. Interdependen 3. Independen H. Alasan Rencana Perawatan (Renpra) : 1. Karena berisi informasi/data penting dan jelas. 2. Masalah klien dapat diidentifikasi dengan jelas. 3. Dapat digunakan sebagai pedoman intervensi keperawatan. 4. Sebagai alat komunikasi antar perawat, tim kesehatan dan klien. 5. Memudahkan proses keperawatan yang berkelanjutan dalam intervensi dan evaluasi secara konsisten. 6. Sebagai dokumentasi khusus untuk keinginan dan hasil yang diharapkan klien/pasien.
  • 13. 10 I. Komponen Tahap Perencanaan : 1. Membuat prioritas urutan diagnosa keperawatan Pada pengkajian, perawat menemukan berbagai masalah pada klien. Setelah merumuskan diagnosa keperawatan untuk masalah klien, perawat mulai membuat urutan diagnosa keperawatan. Urutan diagnosa keperawatan tersebut memungkinkan perawat, klien dan orang terdekat untuk mengatur masalah - masalah klien sesuai dengan urutan kepentingan dan urgensinya. Diagnosa keperawatan diurutkan dengan prioritas tinggi, sedang dan rendah. Perawat, klien, keluarga dan orang terdekat berfokus pada usaha-usaha mengatasi masalah klien dengan prioritas tertinggi lebih dulu. Masalah dengan prioritas tinggi mencerminkan situasi yang mengancam hidup (mis : bersihan jalan nafas ). Masalah dengan prioritas sedang berhubungan dengan situasi yang tidak gawat dan situasi yang tidak mengancam hidup klien (mis : higiene individu). Masalah dengan prioritas rendah tidak berhubungan secara langsung dengan keadaan sakit atau masalah yang spesifik (mis : masalah kebutuhan sosial klien). Masalah dengan prioritas tinggi (mis : membuat jalan nafas yang bersih) membutuhkan perhatian yang cepat sebelum masalah dengan prioritas rendah (mis : memenuhi kebutuhan sosial klien). Hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow (1968) membantu perawat untuk memprioritaskan urutan diagnosa keperawatan. Kerangka hirarki ini termasuk kebutuhan fisiologis dan psikologis. Lima tingkatan dari hirarki tersebut adalah: a. Fisiologis b. Keselamatan dan keamanan c. Mencintai dan memiliki d. Harga diri e. Aktualisasi diri
  • 14. 11 Kebutuhan fisiologis harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti aktualisasi diri. Contohnya, orang yang kekurangan makanan akan mencari makanan lebih dulu sebelum mencari tujuan karirnya. 2. Membuat Kriteria Hasil Kriteria hasil adalah tujuan dan sasaran yang realistik dan dapat diukur dimana klien untuk mencapainya kriteria hasil menggambarkan meteran untuk mengukur hasil akhir askep. Kriteria hasil merupakan tujuan ke arah mana perawat kesehatan diarahkan dan dasar untuk rencana askep. Kriteria hasil harus konsisten dengan terapi dari tim multidisiplin. Contohnya kriteria hasil saling berhubungan dengan hasil yang dibuat oleh ahli gizi, ahli terapi fisik dan okupasi, dokter, pekerja sosial dan yang lainnya. Kriteria hasil disusun bersama-sama klien, keluarga, dan orang terdekat. Kegagalan klien dan keluarga dalam menentukan kriteria hasil dan identifikasi hasil yang realistik mempengaruhi resolusi masalah. Tujuan, sasaran, dan hasil yang diharapkan dari klien yang diinginkan adalah sinonim yang mempunyai arti yang sama sebagai kriteria hasil. Kriteria hasil mengidentifikasi tahapan yang harus diselesikan klien dalam upaya mencapai kriteria hasil. Kriteria hasil memberikan arah untuk intervensi keperawatan dan memberikan pondasi untuk evaluasi askep. Setiap kriteria hasil membuat kata kerja yang dapat diukur untuk memudahkan proses evaluasi. Kata kerja yang dapat diukur menunjukkan tindakan yang dapat dilihat, didengar,dan dirasakan oleh perawat. Kriteria hasil dituliskan dalam rencana askep. Pada tahap lima, yaitu tahap terakhir dari proses keperawatan, perawat kembali menuliskan kriteria hasil untuk mengevaluasi apakah klien telah berhasil mencapai hasil tersebut.
  • 15. 12 Komponen Pernyataan Kriteria Hasil : a. Subjek : Menunjukkan siapa yang mencapai kriteria hasil. Mis: Klien, keluarga, atau orang terdekat dan masyarakat. b. Kata kerja yang dapat diukur : Menunjukkan tindakan, tingkah laku, dan respon dari klien yang dapat dilihat, didengar , atau diraba, jadi dapat diukur. c. Hasil : Menunjukkan respon fisiologis, psikologis, dan gaya hidup yang diharapkan dari klien terhadap intervensi. Klien diharapkan berespon dalam tingkah laku yang spesifik terhadap intervensi keperawatan tertentu. d. Kriteria : Mengukur kemajuan klien dalam mencapai hasil. Kriteria menunjukkan tingkatan kecakapan yang diperlukan untuk menyelesaikan hasil akhir. e. Target waktu : Menunjukkan periode waktu tertentu yang diinginkan untuk mencapai kriteria hasil. Batasan waktu membantu perawat dalam evaluasi. Tahap untuk memastikan apakah kriteria hasil dicapai dalam periode waktu tersebut. 3. Menulis instruksi keperawatan Instruksi keperawatan merupakan tindakan-tindakan spesifik yang diimplementasikan oleh perawat untuk membantu klien dalam mencapai kriteria hasil. Instruksi keperawatan menunjukkan tindakan yang spesifik, dapat diukur, dapat diamati dan realistik yang dilakukan oleh perawat. Instruksi keperawatan, tindakan keperawatan, dan intervensi keperawatan merupakan istilah yang dapat dipertukarkan penggunaannya.
  • 16. 13 J. Contoh Rumusan Rencana Asuhan Keperawatan NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN PERENCANAAN 1 Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya / menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah. Mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal Dengan Kriteria Hasil:  Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler  Warna kulit sekitar luka tidak pucat/sianosis  Kulit sekitar luka teraba hangat.  Oedema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.  Sensorik dan motorik membaik 1. Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi 2. Ajarkan tentang faktor- faktor yang dapat meningkatkan aliran darah : Tinggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung (posisi elevasi pada waktu istirahat), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya. 3. Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa : Hindari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi, menghentikan kebiasaan merokok, dan penggunaan obat vasokontriksi 4. Kerja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian vasodilator, pemeriksaan gula darah secara rutin dan terapi oksigen ( HBO ).
  • 17. 14 2 Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas Tercapainya proses penyembuhan luka. Kriteria Hasil : 1. Berkurangnya oedema sekitar luka. 2. pus dan jaringan berkurang 3. Adanya jaringan granulasi. 4. Bau busuk luka berkurang. 5. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan 6. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada luka dan nekrotomi jaringan yang mati. 7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik. 3 Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan. Rasa nyeri hilang/ berkurang Kriteria Hasil : 1. Penderita secara verbal mengatakan nyeri berkurang/hilang . 2. Penderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri . 3. Pergerakan penderita bertambah luas. 5. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien. 6. Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri. 7. Ciptakan lingkungan yang tenang. 8. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi. 9. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien 10.Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.
  • 18. 15 4. Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas normal.( S : 36 – 37,5 0C, N: 60 – 80 x /menit, T : 100 – 130 mmHg, RR : 18 – 20 x /menit ). 11.14. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
  • 19. 16 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rangkaian analisis dasar dan pembahasan pada BAB sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan proses keperawatan secara umum bertujuan untuk menghasilkan asuhan keperawatan yang berkualitas sehingga berbagai masalah kebutuhan klien dapat teratasi. Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan. B. Saran Bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat memberikan saran/kritik serta masukan yang berarti pada perbaikan selanjutnya supaya makalah ini menjadi makalah yang sempurna.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Alimul Hidayat, A. Aziz. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika