SlideShare a Scribd company logo
1 of 100
“SMART KAMPUNG & BUILDING”
Dosen pembimbing : PROF.DR.IR. SRI PARE ENI LIC RER REG
: IR. RIYADI ISMANTO, M. ARCH
Disusun oleh : MAHARANI (1254050002)
FITALIS ALFONSIUS (1254050017)
DANANG WIKANA (1254050021)
STEVANUS ANDRI S (1254050025)
Fakultas teknik
PRODI arsitektur
Universitas Kristen indonesia
2015/2016
Latar Belakang
 Kehidupan dengan kualitas hidup yang tinggi adalah dambaan semua
orang, dengan kemajuan teknologi manusia berharap untuk hidup lebih
mudah dan sehat. Namun timbul beberapa pertanyaan dari tujuan diatas,
pertanyaan pertama adalah apa itu hidup yang mudah dan sehat?
Kenapa manusia ingin hidup mudah dan sehat? Bagaimana cara
mendapatkan hidup mudah dan sehat? Dengan kenyataan mayoritas
orang hidup dikota, maka kualitas hidup yang mencerminkan hidup yang
mudah dan sehat menjadi suatu impian masyarakat kota. Namun dengan
banyaknya penduduk, bentukan kota dan tingkat kepadatan yang tinggi
menjadi suatu hambatan untuk mencapai kualitas hidup tersebut.
 Untuk menjawab keinginan manusia akan kualitas hidup yang mudah dan
sehat maka muncul berbagai metoda dan strategi untuk mencapai hal
tersebut, salah satu metoda tersebut adalah konsep perencanaan kota
cerdas atau biasa disebut smart city.
Tujuan Penelitian
(Umum)
 Menjelaskan Pengertian dan Konsep Smart City (Smart Kampung & Smart
Building)
 Menjelaskan faktor yang mempengaruhi terwujudnya Smart City
 Dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari adanya Smart City ini
 Dapat memahami kendala apa yang dihadapi didalam Smart City (Smart
Kampung & Smart Building)
 Dapat mengetahui kegiatan – kegiatan apa saja yang terdapat didalam Smart
Kampung ini.
 Untuk Mengetahui kondisi disekitar lokasi yang hendak ditinjau
 Dapat mengetahui sejauh mana perkembangan Smart City (Smart Kampung)
bila ditinjau dari literatur yang didapatkan
Tujuan Penelitian
(Khusus)
 Mengetahui Fungsi-fungsi Biopori.
 Mengetahui Manfaat Penampungan Air Hujan.
 Membuat Sistem Pengolahan Air dari STP.
 Memperbaiki sistem pengelohan sampah disekitar kampung.
 Membuat STP untuk satu kawasan perkampungan.
 Memasang Solar Cell sebagai sumber energi alternatif untuk penerangan
jalan diperkampungan.
 Membuat vertikal garden sebagai sarana dan solusi dalam mengatasi
permasalahan penghijauan dilahan yang sempit.
Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan Smart City (Smart Kampung)?
 Apa faktor – faktor yang mempengaruhi terwujudnya Smart City (Smart
Kampung)?
 Masalah apa saja yang dihadapi didalam Smart City (Smart Kampung) itu
sendiri?
 Bagaimana solusi dan pemecahan masalah yang dapat diambil dalam
menghadapi masalah didalam Smart City (Smart Kampung)?
Batasan Masalah
 Biopori untuk Sampah
 Penampungan Air Hujan
 Usulan Pengadaan STP ( Limbah Padat )
 Penerapan Tanaman Vertikal
 Usulan Penerangan jalan menggunakan Colar Cell
 Penilaian Bangunan dan Lingkungan Menurut GBCI
Metode Penelitian
Metode Pengamatan Langsung
 Pengamatan dilakukan secara langsung, dengan cara meninjau lokasi secara langsung
(Survey) didaerah Tangerang Selatan tepatnya didaerah Bintaro Sektor 9 pada Kampung
Pondok Pucung Dan terlibat langsung dalam kegiatan kampung tersebut.
Metode Pengamatan Tidak Langsung
 Pengamatan tidak langsung dilakukan untuk mendapatkan data pendukung untuk
laporan yang diperoleh melalui :
 Mempelajari beberapa literatur dan dokumen yang didapat dari buku – buku dan
pencarian data di Internet.
 Mempelajari landasan teori yang berhubungan dengan dasar–dasar, dalam laporan
penelitian ini adalah Smart City (Smart Kampung & Building)
 Rapat dan diskusi dengan Narasumber (Pak Martin L Katopo) dan warga disekitar
Kampung Pondok Pucung Bintaro Tangerang Selatan.
 Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan
sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di
lapangan. sedangkan instrument pengumpulan data yang lain selain
manusia adalah berbagai bentuk alat-alat Bantu dan berupa dokumen-
dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan
hasil penelitian, namun berfungsi sebagai instrument pendukung. Oleh
karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak
ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga
keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau
sumber data lainnya di sini mutlak diperlukan.
Lokasi Penelitian
• Mengapa kampung ini menjadi objek penelitian
kami? Hal ini dikarenakan kampung ini memiliki
kekhasannya sendiri dibandingkan dengan
kampung-kampung pada umumnya yaitu
kekompakan dan nuansa kekeluargaan yang
begitu erat dan kental sangat terasa ketika kita
masuk kedalamnya, Keramahan warga-warga
disekitar situ dan tidak hanya itu, kampung ini
termasuk kedalam kategori kampung hijau
karena kampung ini dikelola oleh suatu tim
organisasi kemasyarakatan yaitu “DAG”. DAG
mempunyai sebuah program bagaimana
menjadikan kampung yang tadinya biasa-biasa
saja menjadi “Green Kampung”, yaitu dengan
membuat berbagai kegiatan yang bisa membuat
kampung ini menjadi kampung yang hijau dan
berkelanjutan.
• Lokasi penelitian adalah tempat dimana
akan di lakukan, beserta jalan dan kotanya.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil
lokasi di Kampung Pondok Pucung (Bintaro
Sektor 9) Tangerang Selatan.
• Kampung Pondok Pucung adalah sebuah
Kampung dengan lokasi tepat berada
dibelakang perumahan elite (Kompleks
Senayan, tepatnya berada dijalan Elang)
yang berada persis didepan kampung ini.
Bangunan disekitar kampung ini masih tetap
menjaga ciri khas bangunan arsitektur
tradisional layaknya bangunan dikampung-
kampung, meskipun letak kampung ini
dihimpit oleh bangunan-bangunan dengan
ciri khas arsitektur modern tetapi kampung
ini tetap mempertahankan kekekhasannya.
Lokasi Penelitian
Berbagai kegiatan telah digalakkan oleh tim DAG diantaranya: Nabung
Aer, Membuat lubang biopori disekitar kampung, Tatitu, dll. Selain itu
didalam kampung ini juga terdapat bangunan “Smart Building” yaitu
bangunan milik “Pak Martin L Katopo”, bangunan ini memiliki konsep
yang briliant karena dengan memanfaatkan bahan-bahan sisa-sisa
material yang ada serta bagaimana kita mengolah air hujan untuk kita
recyling lagi untuk kita gunakan disaat musim kemarau.
Teknik Pengumpulan Data
Data Premier
 Data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan atau tempat penelitian. Kata-
kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan
dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk
mendapatkan informasi lansung tentang penerapan Konsep Smart Kampung &
Building di Kampung Pondok Pucung, Tangerang Selatan.
Data Sekunder
 Data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber
lainnya yang terdiri dari dokumentasi milik narasumber, literatur dari berbagai
sumber (buku & internet),dll. Data sekunder juga dapat berupa data dari majalah,
buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan
resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi
histories, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk
memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan
melalui survey lapangan, dan wawancara pada warga sekitar, Bapak Martin L
Katopo & tim.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi Langsung
 Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematik
tentang bagimana Penerapan Konsep Smart Kampung & Building di Kampung Pondok
Pucung, Tangerang Selatan. Observasi langsung juga dapat memperoleh data dari
subjek baik yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau
berkomunikasi secara verbal.
Wawancara
 proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab,
sambil bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab dengan. Tujuan penulis
menggunakan metode ini, untuk memperoleh data secara jelas dan kongkret tentang
Penerapan Konsep Smart Kampung & Building pada Kampung Pondok Pucung. Dalam
penelitian ini, peneliti akan mengadakan wawancara dengan warga Kampung
Pondok Pucung dan Bapak Martin L Katopo & Tim.
Dokumentasi
 Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara jelas dan konkret tentang
Penerapan Konsep Smart Kampung & Buiding pada Kampung Pondok Pucung,
Tangerang Selatan.
Tahap Penelitian
Tahap sebelum kelapangan
 meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori,
penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan dan permohonan
ijin kepada subyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan
usulan penelitian.
Tahap pekerjaan lapangan
 meliputi mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan perilaku
kebiasaan warga disekitar Kampung Pondok Pucung.
Tahap Penelitian
Tahap analisis data
 meliputi analisis data baik yang diperolah melaui observasi, dokumen
maupun wawancara mendalam dengan warga sekitar dan tim dari DAG.
Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan
yang diteliti selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data dengan
cara mengecek sumber data yang didapat dan metode perolehan data
sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan bahan untuk
memberikan makna data yang merupakan proses penentuan dalam
memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.
Tahap penulisan laporan
 meliputi : kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian
kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data.
Pembahasan
“Studi Lapangan”
Kondisi Existing
Rumah Pak
Martin
Lokasi
Pengamatan
Kondisi Existing
Kondisi Jalan disekitar Kampung
18
Kondisi Jalan disekitar bangunan Rumah Besi
19
SuasanaDepan Rumah
Samping Kanan
Suasana Jalan
Depan Rumah
Suasana Jalan
Depan Rumah
Suasana Jalan di
Sebelah Kiri
Rumah
Suasana Jalan di
Sebelah Kiri
Rumah
Suasana Jalan di
Sebelah Kiri
Rumah
Suasana Jalan di
Sebelah Kiri
Rumah
Suasana Jalan di
Sebelah Kanan
Rumah
Suasana Jalan di
Sebelah Kanan
Rumah
 Hasil karya Masyarakat yang
Berfungsi sebagai tempat
vegetasi
Konsep Desain Pengembangan
Rancangan Desain Pengembangan STP dikawasan
Perkampungan
Rancangan Desain Penambahan Biopori dikawasan
perkampungan
Rancangan Desain Penambahan Solar Cell & Vertikal
Garden
Pembahasan
“Penilaian Kriteria Bangunan Rumah Besi”
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD )
ASD P Area Dasar Hijau
(Basic Green Area)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
ASD 1 Pemilihan Tapak
(Site Selection)
1
ASD 2 Aksesibilitas Komunitas
(Community Accesibility)
1
ASD 3 Transportasi Umum
(Public Transportation)
1
ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda
(Bicycle Facility)
-
ASD 5 Lansekap pada Lahan
(Site Landscaping)
-
ASD 6 Iklim Mikro (
Micro Climate)
-
ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan
(Stormwater Management)
-
Total Nilai Kategori ASD 3 22,07%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC)
EEC P1 Pemasangan Sub-Meter
(Electrical Sub Metering)
-
1 Kriteria
prasyarat;
4 kriteria kredit;
1 Kriteria Bonus
EEC P2 Perhitungan OTTV
(OTTV Calculation)
-
EEC 1 Langkah Penghematan Energi
(Energy Efficiency Measures)
-
EEC 2 Pencahayaan Alami
(Natural Lighting)
-
EEC 3 Ventilasi
(Ventilation)
-
EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim
(Climate Change Impact)
-
EEC 5 Energi Terbarukan Dalam Tapak
(On Site Renewable Energy) (Bonus)
-
Total Nilai Kategori EEC - 33,76%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Konservasi Air (Water Conservation-WAC)
WAC P1 Meteran Air
(Water Metering)
P
2 Kriteria
prasyarat;
6 kriteria kredit
WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air
(Water Calculation)
P
WAC 1 Pengurangan Penggunaan Air
(Water Use Reduction)
-
WAC 2 Fitur Air
(Water Fixtures)
-
WAC 3 Daur Ulang Air
(Water Recycling)
-
WAC 4 Sumber Air Alternatif
(Alternative Water Resources)
-
WAC 5 Penampungan Air Hujan
(Rainwater Harvesting)
3
WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air Lansekap
(Water Efficiency Landscaping)
-
Total Nilai Kategori WAC 3 27,27%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC)
MRC P1 Refrigeran Fundamental
(Fundamental Refrigerant)
P
1 Kriteria
prasyarat;
6 kriteria kredit
MRC 1 Penggunaan Gedungdan Material Bekas
(Building and Material Reuse)
2
MRC 2 Material Ramah Lingkungan
(Environmentally Friendly Material)
3
MRC 3 Penggunaan Refrigeran tanpa ODP
(Non ODS Usage)
2
MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified Wood) 1
MRC 5 Material Prafabrikasi
(Prefab Material)
1
MRC 6 Material Regional
(Regional Material)
1
Total Nilai Kategori MRC 10 2,6%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC)
IHC P1 Introduksi Udara Luar
(Outdoor Air Introduction)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
IHC 1 Pemantauan Kadar CO2
(CO₂ Monitoring)
-
IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan
(Environmental Tobacco Smoke Control)
-
IHC 3 Polutan Kimia
(Chemical Pollutant)
3
IHC 4 Pemandangan ke luar Gedung
(Outside View)
1
IHC 5 Kenyamanan Visual
(Visual Comfort)
1
IHC 6 Kenyamanan Termal
(Thermal Comfort)
1
IHC 7 Tingkat Kebisingan
(Acoustic Level)
1
Total Nilai Kategori IHC 7 6,5%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)
BEM P Dasar Pengelolaan Sampah
(Basic Waste Management)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
BEM 1 GP Sebagai Anggota Tim Proyek
(GP as a Member of Project Team)
-
BEM 2 Polusi dari Aktivitas Konstruksi
(Pollution of Construction Activity)
2
BEM 3 Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut
(Advanced Waste Management)
2
BEM 4 Sistem Komisioning yang Baik dan Benar
(Proper Commisioning)
1
BEM 5 Penyerahan Data Green Building
(Green Building Submission Data)
-
BEM 6 Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit Out
(Fit Out Agreement)
-
BEM 7 Survei Pengguna Gedung
(Occupant Survey)
-
Total Nilai Kategori BEM 5 7,8%
Tabel Kriteria DR
Kategori
Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria
Prasyarat Kredit Bonus
ASD 1 3 8
WAC 2 3 8
MRC 1 10 7
IHC 1 7 8
BEM 1 5 8
Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 6 28 39
Penjabaran Nilai (DR)
 Design Recognition / Tahap Rekognisi Desain (Max 77 Point) 100 % - 33,76 % (EEC Tidak Ada
Dalam kategori Penilaian)= 66,24%
 ASD =
3
77
x 66,24 % = 2,58 %
 WAC =
3
77
x 66,24 % = 2,58 %
 MRC =
10
77
x 66,24 % = 8,60 %
 IHC =
7
77
x 66,24 % = 6,02 %
 BEM =
5
77
x 66,24 % = 4,30 %
 Total Keseluruhan= 24,08 % (Tidak mendapatkan Peringkat dalam Greenship)
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD )
ASD P Area Dasar Hijau
(Basic Green Area)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
ASD 1 Pemilihan Tapak
(Site Selection)
1
ASD 2 Aksesibilitas Komunitas
(Community Accesibility)
1
ASD 3 Transportasi Umum
(Public Transportation)
1
ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda
(Bicycle Facility)
1
ASD 5 Lansekap pada Lahan
(Site Landscaping)
2
ASD 6 Iklim Mikro (
Micro Climate)
2
ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan
(Stormwater Management)
3
Total Nilai Kategori ASD 11 16,83%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC)
EEC P1 Pemasangan Sub-Meter
(Electrical Sub Metering)
P
1 Kriteria
prasyarat;
4 kriteria kredit;
1 Kriteria Bonus
EEC P2 Perhitungan OTTV
(OTTV Calculation)
P
EEC 1 Langkah Penghematan Energi
(Energy Efficiency Measures)
10
EEC 2 Pencahayaan Alami
(Natural Lighting)
2
EEC 3 Ventilasi
(Ventilation)
1
EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim
(Climate Change Impact)
-
EEC 5 Energi Terbarukan Dalam Tapak
(On Site Renewable Energy) (Bonus)
2
Total Nilai Kategori EEC 15 25,74%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Konservasi Air (Water Conservation-WAC)
WAC P1 Meteran Air
(Water Metering)
P
2 Kriteria
prasyarat;
6 kriteria kredit
WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air
(Water Calculation)
P
WAC 1 Pengurangan Penggunaan Air
(Water Use Reduction)
5
WAC 2 Fitur Air
(Water Fixtures)
2
WAC 3 Daur Ulang Air
(Water Recycling)
2
WAC 4 Sumber Air Alternatif
(Alternative Water Resources)
1
WAC 5 Penampungan Air Hujan
(Rainwater Harvesting)
3
WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air Lansekap
(Water Efficiency Landscaping)
2
Total Nilai Kategori WAC 15 20,8%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC)
MRC P1 Refrigeran Fundamental
(Fundamental Refrigerant)
P
1 Kriteria
prasyarat;
6 kriteria kredit
MRC 1 Penggunaan Gedungdan Material Bekas
(Building and Material Reuse)
2
MRC 2 Material Ramah Lingkungan
(Environmentally Friendly Material)
3
MRC 3 Penggunaan Refrigeran tanpa ODP
(Non ODS Usage)
2
MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified Wood) 1
MRC 5 Material Prafabrikasi
(Prefab Material)
1
MRC 6 Material Regional
(Regional Material)
1
Total Nilai Kategori MRC 10 13,86%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC)
IHC P1 Introduksi Udara Luar
(Outdoor Air Introduction)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
IHC 1 Pemantauan Kadar CO2
(CO₂ Monitoring)
-
IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan
(Environmental Tobacco Smoke Control)
-
IHC 3 Polutan Kimia
(Chemical Pollutant)
3
IHC 4 Pemandangan ke luar Gedung
(Outside View)
1
IHC 5 Kenyamanan Visual
(Visual Comfort)
1
IHC 6 Kenyamanan Termal
(Thermal Comfort)
1
IHC 7 Tingkat Kebisingan
(Acoustic Level)
1
Total Nilai Kategori IHC 7 9,9%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)
BEM P Dasar Pengelolaan Sampah
(Basic Waste Management)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
BEM 1 GP Sebagai Anggota Tim Proyek
(GP as a Member of Project Team)
-
BEM 2 Polusi dari Aktivitas Konstruksi
(Pollution of Construction Activity)
2
BEM 3 Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut
(Advanced Waste Management)
2
BEM 4 Sistem Komisioning yang Baik dan Benar
(Proper Commisioning)
1
BEM 5 Penyerahan Data Green Building
(Green Building Submission Data)
-
BEM 6 Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit Out
(Fit Out Agreement)
-
BEM 7 Survei Pengguna Gedung
(Occupant Survey)
-
Total Nilai Kategori BEM 5 12.87%
Tabel Kriteria FA
Kategori
Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria
Prasyarat Kredit Bonus
ASD 1 11 8
EEC 2 15 7
WAC 2 15 8
MRC 1 10 7
IHC 1 7 8
BEM 1 5 8
Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 8 63 46
Penjabaran Nilai (FA)
 Final Assessment / Tahap Penilaian Akhir (Max 101 Point) 100%
 ASD =
11
101
x 100 % = 10,89 %
 EEC =
15
101
x 100 % = 14,85 %
 WAC =
15
101
x 100 % = 14,85%
 MRC =
10
101
x 100 % = 9,9 %
 IHC =
7
101
x 100 % = 6,93 %
 BEM =
5
101
x 100 % = 4,95 %
 Total Keseluruhan = 62,37 % (Mendapatkan Peringkat GOLD dalam Greenship)
Penjabaran Nilai Keseluruhan
Kategori
Jumlah Nilai untuk DR Jumlah Nilai untuk FA
Prasyarat Kredit Bonus Prasyarat Kredit Bonus
ASD 1 3 1 11
EEC - - 2 15
WAC 2 3 2 15
MRC 1 10 1 10
IHC 1 7 1 7
BEM 1 5 1 5
Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 6 28 8 63
Keterangan :
• Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD)
• Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC)
• Konservasi Air (Water Conservation-WAC)
• Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC)
• Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC)
• Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)
Peringkat Persentase Nilai Minimum
Platinum 73% 70
Gold 57% 55
Silver 46% 44
Broze 35% 34
Peringkat dalam GREENSHIP
Pembahasan
“Penilaian Kriteria Lingkungan diKampung
Pondok Pucung Tangerang Selatan”
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD )
ASD P Area Dasar Hijau
(Basic Green Area)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
ASD 1 Pemilihan Tapak
(Site Selection)
1
ASD 2 Aksesibilitas Komunitas
(Community Accesibility)
1
ASD 3 Transportasi Umum
(Public Transportation)
1
ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda
(Bicycle Facility)
-
ASD 5 Lansekap pada Lahan
(Site Landscaping)
-
ASD 6 Iklim Mikro (
Micro Climate)
-
ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan
(Stormwater Management)
-
Total Nilai Kategori ASD 3 22,07%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC)
EEC P1 Pemasangan Sub-Meter
(Electrical Sub Metering)
-
1 Kriteria
prasyarat;
4 kriteria kredit;
1 Kriteria Bonus
EEC P2 Perhitungan OTTV
(OTTV Calculation)
-
EEC 1 Langkah Penghematan Energi
(Energy Efficiency Measures)
-
EEC 2 Pencahayaan Alami
(Natural Lighting)
-
EEC 3 Ventilasi
(Ventilation)
-
EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim
(Climate Change Impact)
-
EEC 5 Energi Terbarukan Dalam Tapak
(On Site Renewable Energy) (Bonus)
-
Total Nilai Kategori EEC - 33,76%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Konservasi Air (Water Conservation-WAC)
WAC P1 Meteran Air
(Water Metering)
P
2 Kriteria
prasyarat;
6 kriteria kredit
WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air
(Water Calculation)
P
WAC 1 Pengurangan Penggunaan Air
(Water Use Reduction)
-
WAC 2 Fitur Air
(Water Fixtures)
-
WAC 3 Daur Ulang Air
(Water Recycling)
-
WAC 4 Sumber Air Alternatif
(Alternative Water Resources)
-
WAC 5 Penampungan Air Hujan
(Rainwater Harvesting)
-
WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air Lansekap
(Water Efficiency Landscaping)
-
Total Nilai Kategori WAC - 27,27%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC)
MRC P1 Refrigeran Fundamental
(Fundamental Refrigerant)
P
1 Kriteria
prasyarat;
6 kriteria kredit
MRC 1 Penggunaan Gedungdan Material Bekas
(Building and Material Reuse)
-
MRC 2 Material Ramah Lingkungan
(Environmentally Friendly Material)
3
MRC 3 Penggunaan Refrigeran tanpa ODP
(Non ODS Usage)
2
MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified Wood) -
MRC 5 Material Prafabrikasi
(Prefab Material)
-
MRC 6 Material Regional
(Regional Material)
-
Total Nilai Kategori MRC 5 2,6%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC)
IHC P1 Introduksi Udara Luar
(Outdoor Air Introduction)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
IHC 1 Pemantauan Kadar CO2
(CO₂ Monitoring)
-
IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan
(Environmental Tobacco Smoke Control)
-
IHC 3 Polutan Kimia
(Chemical Pollutant)
1
IHC 4 Pemandangan ke luar Gedung
(Outside View)
-
IHC 5 Kenyamanan Visual
(Visual Comfort)
-
IHC 6 Kenyamanan Termal
(Thermal Comfort)
-
IHC 7 Tingkat Kebisingan
(Acoustic Level)
-
Total Nilai Kategori IHC 1 6,5%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)
BEM P Dasar Pengelolaan Sampah
(Basic Waste Management)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
BEM 1 GP Sebagai Anggota Tim Proyek
(GP as a Member of Project Team)
-
BEM 2 Polusi dari Aktivitas Konstruksi
(Pollution of Construction Activity)
1
BEM 3 Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut
(Advanced Waste Management)
1
BEM 4 Sistem Komisioning yang Baik dan Benar
(Proper Commisioning)
-
BEM 5 Penyerahan Data Green Building
(Green Building Submission Data)
-
BEM 6 Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit Out
(Fit Out Agreement)
-
BEM 7 Survei Pengguna Gedung
(Occupant Survey)
-
Total Nilai Kategori BEM 2 7,8%
Tabel Kriteria DR
Kategori
Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria
Prasyarat Kredit Bonus
ASD 1 3 8
MRC 1 5 7
IHC 1 1 8
BEM 1 2 8
Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 4 11 31
Penjabaran Nilai (DR)
 Design Recognition / Tahap Rekognisi Desain (Max 77 Point) 100 % - 33,76 % - 27,27 % (EEC &
WAC Tidak Ada Dalam kategori Penilaian)= 38,97 %
 ASD =
3
77
x 38,97 % = 1,51 %
 MRC =
5
77
x 38,97 % = 2,53 %
 IHC =
1
77
x 38,97 % = 0,50 %
 BEM =
2
77
x 38,97 % = 1,01 %
 Total Keseluruhan= 5,55 % (Tidak mendapatkan Peringkat dalam Greenship)
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD )
ASD P Area Dasar Hijau
(Basic Green Area)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
ASD 1 Pemilihan Tapak
(Site Selection)
1
ASD 2 Aksesibilitas Komunitas
(Community Accesibility)
1
ASD 3 Transportasi Umum
(Public Transportation)
-
ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda
(Bicycle Facility)
-
ASD 5 Lansekap pada Lahan
(Site Landscaping)
2
ASD 6 Iklim Mikro (
Micro Climate)
-
ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan
(Stormwater Management)
3
Total Nilai Kategori ASD 7 16,83%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC)
EEC P1 Pemasangan Sub-Meter
(Electrical Sub Metering)
P
1 Kriteria
prasyarat;
4 kriteria kredit;
1 Kriteria Bonus
EEC P2 Perhitungan OTTV
(OTTV Calculation)
P
EEC 1 Langkah Penghematan Energi
(Energy Efficiency Measures)
-
EEC 2 Pencahayaan Alami
(Natural Lighting)
-
EEC 3 Ventilasi
(Ventilation)
-
EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim
(Climate Change Impact)
-
EEC 5 Energi Terbarukan Dalam Tapak
(On Site Renewable Energy) (Bonus)
-
Total Nilai Kategori EEC - 25,74%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Konservasi Air (Water Conservation-WAC)
WAC P1 Meteran Air
(Water Metering)
P
2 Kriteria
prasyarat;
6 kriteria kredit
WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air
(Water Calculation)
P
WAC 1 Pengurangan Penggunaan Air
(Water Use Reduction)
-
WAC 2 Fitur Air
(Water Fixtures)
-
WAC 3 Daur Ulang Air
(Water Recycling)
-
WAC 4 Sumber Air Alternatif
(Alternative Water Resources)
-
WAC 5 Penampungan Air Hujan
(Rainwater Harvesting)
3
WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air Lansekap
(Water Efficiency Landscaping)
-
Total Nilai Kategori WAC 3 20,8%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC)
MRC P1 Refrigeran Fundamental
(Fundamental Refrigerant)
P
1 Kriteria
prasyarat;
6 kriteria kredit
MRC 1 Penggunaan Gedungdan Material Bekas
(Building and Material Reuse)
2
MRC 2 Material Ramah Lingkungan
(Environmentally Friendly Material)
3
MRC 3 Penggunaan Refrigeran tanpa ODP
(Non ODS Usage)
2
MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified Wood) -
MRC 5 Material Prafabrikasi
(Prefab Material)
-
MRC 6 Material Regional
(Regional Material)
1
Total Nilai Kategori MRC 8 13,86%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC)
IHC P1 Introduksi Udara Luar
(Outdoor Air Introduction)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
IHC 1 Pemantauan Kadar CO2
(CO₂ Monitoring)
-
IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan
(Environmental Tobacco Smoke Control)
-
IHC 3 Polutan Kimia
(Chemical Pollutant)
3
IHC 4 Pemandangan ke luar Gedung
(Outside View)
-
IHC 5 Kenyamanan Visual
(Visual Comfort)
-
IHC 6 Kenyamanan Termal
(Thermal Comfort)
-
IHC 7 Tingkat Kebisingan
(Acoustic Level)
-
Total Nilai Kategori IHC 3 9,9%
Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria
Maksimum
Keterangan Per
Kategori
Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)
BEM P Dasar Pengelolaan Sampah
(Basic Waste Management)
P
1 Kriteria
prasyarat; 7
kriteria kredit
BEM 1 GP Sebagai Anggota Tim Proyek
(GP as a Member of Project Team)
-
BEM 2 Polusi dari Aktivitas Konstruksi
(Pollution of Construction Activity)
2
BEM 3 Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut
(Advanced Waste Management)
2
BEM 4 Sistem Komisioning yang Baik dan Benar
(Proper Commisioning)
1
BEM 5 Penyerahan Data Green Building
(Green Building Submission Data)
-
BEM 6 Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit Out
(Fit Out Agreement)
-
BEM 7 Survei Pengguna Gedung
(Occupant Survey)
-
Total Nilai Kategori BEM 5 12.87%
Tabel Kriteria FA
Kategori
Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria
Prasyarat Kredit Bonus
ASD 1 7 8
WAC 2 3 8
MRC 1 8 7
IHC 1 3 8
BEM 1 5 8
Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 6 26 39
Penjabaran Nilai (FA)
 Final Assessment / Tahap Penilaian Akhir (Max 101 Point) 100 % - 33,76 % (EEC Tidak Ada
Dalam kategori Penilaian)= 66,24%
 ASD =
7
101
x 66,24 % = 4,59 %
 WAC =
3
101
x 66,24 % = 1,96%
 MRC =
8
101
x 66,24 % = 5,24 %
 IHC =
3
101
x 66,24 % = 1,96 %
 BEM =
5
101
x 66,24 % = 3,27 %
 Total Keseluruhan = 17,02 % (Tidak mendapatkan Peringkat dalam Greenship)
Penjabaran Nilai Keseluruhan
Kategori
Jumlah Nilai untuk DR Jumlah Nilai untuk FA
Prasyarat Kredit Bonus Prasyarat Kredit Bonus
ASD 1 3 1 7
WAC - - 2 3
MRC 1 5 1 8
IHC 1 1 1 3
BEM 1 2 1 5
Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 4 11 6 26
Keterangan :
• Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD)
• Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC)
• Konservasi Air (Water Conservation-WAC)
• Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC)
• Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC)
• Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)
Peringkat Persentase Nilai Minimum
Platinum 73% 70
Gold 57% 55
Silver 46% 44
Broze 35% 34
Peringkat dalam GREENSHIP
Pembahasan
“Studi Literatur”
Apa itu Smart City???
 Smart city adalah konsep perencanaan kota dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi yang akan membuat
hidup yang lebih mudah dan sehat dengan tingkat efisiensi dan
efektifitas yang tinggi. Beberapa para ahli menganggap konsep
kota dengan smart city dapat memenuhi kebutuhan akan
kemudahan hidup dan kesehatan, walaupun pada kenyataannya
konsep smart city masih dalam perdebatan oleh para ahli dan
belum ada defenisi dan konsep umum yang bisa diterapkan di
semua kota didunia. Konsep smart city masih bergantung pada
kota dan pengembang masing-masing.
Unsur – Unsur Smart City
 Tekonologi;
 SD (Alam, manusia, buatan);
 Efisien;
 Efektif;
 Pintar;
 Jaringan;
 Berkelanjutan;
 Kompetitif;
 Partisipasi.
Skema Smart City
APA ITU GREEN BUILDING ???
Mendorong best pratice Green Building di
Indonesia
Menciptakan lingkungan hidup yang
berkualitas.
Meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan
masyarakat.
Mendorong pertumbuhan industri dan teknologi
bangunan hijau.
Mengantisipasi pemanasan global dan
perubahan iklim.
TUJUAN
FILOSOFI
 Sederhana (simple).
 Dapat dan Mudah diterapkan (applicable).
 Teknologi Hijau tersedia (available green technology).
 Sesuai standar lokal baku – UU, PP, Kepres, Inpres, Permen, Kepmen, SNI.
KEUNTUNGAN
 Desain kompak efisien, fungsi gedung optimal.
 Efisiensi konsumsi energi listrik dan air.
 Hemat biaya operasional dan pemeliharaan.
 Kesehatan jasmani rohani pengguna.
 Produktivitas dan kinerja meningkat.
 Citra ‘Green’, preferensi pasar lebih tinggi.
 Membentuk budaya ‘Green’.
PERSYARATAN AWAL
 Tapak bangunan sesuai peruntukan (RTRW).
 Upaya Pengelolaan LH (UKL)
 Upaya Pemantauan LH (UPL).
 Standar bangunan tahan gempa.
 Standar pemakai : penyandang cacat, lansia.
 Standar kebakaran dan keselamatan.
REFERENSI
 Greenship Green Building Council Indonesia
 LEED USA
 BREEAM Inggris Raya
 Greenstar Australia
 Greenmark Singapura
 Green Building Index Malaysia
PERSYARATAN GREEN BUILDING
 Appropriate Site Development (ASD) – Tepat Guna
Lahan
 Energy Efficiency and Conservation (EEC) – Efisiensi
dan Konservasi Energi
 Water Conservation (WAC) – Konservasi Air
 Material Resource and Cycle (MRC) – Sumber dan
Siklus Material
 Indoor Health and Comfort (IHC) – Kualitas Udara dan
Kenyamanan Ruangan
 Building Environmental Management (BEM) –
Manajemen Lingkungan Bangunan
Tolak Ukur Greenship Untuk Bangunan Baru
 Ada 2 Tahap :
1. Tahap Rekognisi Desain (Design Recognition - DR),
Dengan maksimum nilai 77 poin .Pada tahap ini, tim proyek mendapat
kesempatan untuk mendapatkan penghargaan sementara untuk proyek
pada tahap finalisasi desain dan perencanaan berdasarkan perangkat
penilaian GREENSHIP. Tahap ini dilalui selama gedung masih dalam tahap
perencanaan.
2. Tahap Penilaian Akhir (Final Assessment - FA),
Dengan maksimum nilai 101 poin Pada tahap ini, proyek dinilai secara
menyeluruh baik dari aspek desain maupun konstruksi dan merupakan
tahap akhir yang menentukan kinerja gedung secara menyeluruh.
Penjabaran Nilai
Kategori
Jumlah Nilai untuk DR Jumlah Nilai untuk FA
Prasyarat Kredit Bonus Prasyarat Kredit Bonus
ASD -- 17 -- 17
EEC -- 26 5 -- 26
WAC -- 21 -- 21 5
MRC -- 2 -- 14
IHC -- 5 -- 10
BEM -- 6 -- 13
Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur -- 77 5 101 5
Keterangan :
• Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD)
• Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC)
• Konservasi Air (Water Conservation-WAC)
• Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC)
• Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC)
• Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)
Penjabaran Nilai (DR)
 Design Recognition / Tahap Rekognisi Desain (Max 77 Point) 100 %
 ASD =
17
77
x 100 % = 22,07 %
 ASD =
26
77
x 100 % = 33,76 %
 WAC =
21
77
x 100 % = 27,27 %
 MRC =
2
77
x 100 % = 2,60 %
 IHC =
5
77
x 100 % = 6,50 %
 BEM =
6
77
x 100 % = 7,80 %
 Total Keseluruhan = 100 %
Penjabaran Nilai (FA)
 Final Assessment / Tahap Penilaian Akhir (Max 101 Point) 100%
 ASD =
17
101
x 100 % = 16,83 %
 EEC =
26
101
x 100 % = 25,74 %
 WAC =
21
101
x 100 % = 20,8 %
 MRC =
14
101
x 100 % = 13,86 %
 IHC =
10
101
x 100 % = 9,90 %
 BEM =
13
101
x 100 % = 12,87 %
 Total Keseluruhan = 100 %
 Kriteria prasyarat adalah kriteria yang ada di setiap kategori dan harus dipenuhi
sebelum dilakukannya penilaian lebih lanjut berdasarkan kriteria kredit dan kriteria
bonus. Kriteria prasyarat merepresentasikan standar minimum gedung ramah
lingkungan. Apabila salah satu prasayarat tidak dipenuhi, maka kriteria kredit dan
kriteria bonus dalam semua kategori tidak dapat dinilai. Kriteria prasyarat ini tidak
memiliki nilai seperti kriteria lainnya.
 Kriteria kredit adalah kriteria yang ada di setiap kategori dan tidak harus dipenuhi.
Pemenuhan kriteria ini tentunya disesuaikan dengan kemampuan gedung tersebut.
Bila kriteria ini dipenuhi, gedung yang bersangkutan mendapat nilai dan apabila tidak
dipenuhi, gedung yang bersangkutan tidak akan mendapat nilai.
 Kriteria bonus adalah kriteria yang memungkinkan pemberian nilai tambah. Selain tidak
harus dipenuhi, pencapaiannya dinilai cukup sulit dan jarang terjadi di lapangan. Nilai
bonus tidak mempengaruhi nilai maksimum GREENSHIP, namun tetap diperhitungkan
sebagai nilai pencapaian. Oleh karena itu, gedung yang dapat memenuhi kriteria
bonus dinilai memiliki prestasi tersendiri.
Tabel Kriteria
Kategori
Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria
Prasyarat Kredit Bonus
ASD 1 7 8
EEC 2 4 1 7
WAC 2 6 8
MRC 1 6 7
IHC 1 7 8
BEM 1 7 8
Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 8 37 1 46
Peringkat Persentase Nilai Minimum
Platinum 73% 70
Gold 57% 55
Silver 46% 44
Broze 35% 34
Peringkat dalam GREENSHIP
APA ITU BIOPORI ???
Pengertian biopori adalah ruang atau rongga di dalam atau diatas permukaan tanah
yang terbentuk secara alami atau buatan. Secara alami,biopori terbentuk akibat
adanya ngerakan akar tanaman atau fauna tanah seperti rayap, semut,cacing,
dan lain-lain. Sedangkan secara buatan, biopori dibuat dengan menggunakan
suatu alat dengan kedalaman antara 80 cm – 100 cm dan diameter 10 cm – 30 cm.
Manfaat yang bisa didapat antara lain
Mencegah banjir
 Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi warga Jakarta.
Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari masalah tersebut.
Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta memiliki biopori
berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat
mencegah terjadinya banjir.
Tempat pembuangan sampah organik
 Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri di kota
Jakarta. Kita dapat pula membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan
sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non organik. Untuk
sampah organik dapat kita buang dlaam lubang biopori yang kita buat.
Menyuburkan tanaman
 Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk
organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah
menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya.
Meningkatkan kualitas air tanah
 Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral-mineral yang
kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena
mengandung mineral.
Cara Pembuatan Lubang Biopori
 Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10
cm. Kedalamannya sekitar 100 cm atau sampai melampaui muka air
tanah jika dibuat tanah yang mempunyai permukaan air dangkal. Jarak
antar lobang antara 50-100 cm.
 Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm setebal 2 cm.
 Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa
tanaman, atau dedaunan.
 Sampah organik perlu ditambahkan jika isi lubang sudah berkurang atau
menyusut akibat proses pelapukan.
 Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir
musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang.
 Dengan kedalaman 1 meter dan diameter 0,10 meter setiap lubang bisa
menampung 7,8 liter sampah.
 Sampah dapur dapat menjadi kompos dalam jangka waktu 15 – 30 hari,
sementara sampah kebun berupa daun dan ranting bisa menjadi kompos
dalam waktu 2 – 3 bulan.
 Sampah organik yang telah dimasukkan ke dalam lubang resapan ini,
dapat diambil setelah 1 – 2 bulan, dapat dijadikan pupuk hijau (kompos).
Kemudian kompos yang telah diambil, lubang dapat digunakan lagi untuk
membuang sampah organik.
APA ITU STP???
 Sewage Treatment Plant merupakan bangunan instalasi system pengolah
limbah rumah tangga atau limbah cair domestik termasuk limbah dari
dapur, air bekas, air kotor, limbah maupun kotoran. Limbah yang
mengandung logam berat akan mendapat perlakuan khusus, bukan
termasuk dalam limbah domestik.
 Tujuan dari system pengolahan limbah cair domestik adalah agar limbah
tidak mengandung zat pencemar lingkungan, sehingga layak buang
sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
APA ITU STP???
 Selanjutnya, bila kita tela’ah pengertian STP (Sewage Treatment Plant) kata
demi kata, sewage artinya kotoran atau limbah, Treatment artinya
perawatan, dan plant artinya Bangunan atau instansi atau tempat, Maka
Sewage Treatment Plant atau sering disingkat STP ini adalah Proses
Pengolahan Limbah di suatu Bangunan atau Instansi. STP ini Tidak jauh
berbeda dengan Septik Tank. STP biasanya digunakan di suatu bangunan
yang besar, sementara septink tank identik dengan rumahan. Apa
bedanya STP dengan septic tank? Sebenarnya keduanya sama-sama
mengolah limbah atau kotoran, tetapi perbedaannya pada STP
mempunyai system penguraian dan filtrasi, sementara septic tank hanya
sebagai penyimpanan saja, tepatnya penimbunan.
Proses STP
SMART KAMPUNG & BUILDING
SMART KAMPUNG & BUILDING

More Related Content

What's hot

E leadershipuntuke-government-130715081632-phpapp01
E leadershipuntuke-government-130715081632-phpapp01E leadershipuntuke-government-130715081632-phpapp01
E leadershipuntuke-government-130715081632-phpapp01Agung Wiradharma
 
Peningkatan Kualitas Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Peningkatan Kualitas Kebijakan dan Inovasi Administrasi NegaraPeningkatan Kualitas Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Peningkatan Kualitas Kebijakan dan Inovasi Administrasi NegaraTri Widodo W. UTOMO
 
Analisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporerAnalisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporerhoyin rizmu
 
Inovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Inovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan DaerahInovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Inovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Momentum Penguatan SIDA Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2017
Momentum Penguatan SIDA Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2017 Momentum Penguatan SIDA Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2017
Momentum Penguatan SIDA Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2017 Tri Widodo W. UTOMO
 
Membangun Indonesia dari Daerah Melalui Kepemimpinan Inovatif
Membangun Indonesia dari Daerah Melalui Kepemimpinan InovatifMembangun Indonesia dari Daerah Melalui Kepemimpinan Inovatif
Membangun Indonesia dari Daerah Melalui Kepemimpinan InovatifTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi
Inovasi dan Inisiatif Program LegislasiInovasi dan Inisiatif Program Legislasi
Inovasi dan Inisiatif Program LegislasiTri Widodo W. UTOMO
 
Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan Muslihin Hilim
 
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan NasionalInovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan NasionalTri Widodo W. UTOMO
 
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...Dadang Solihin
 
berfikir kreatif dalam pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas BBPK Ciloto
berfikir kreatif dalam pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas BBPK Cilotoberfikir kreatif dalam pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas BBPK Ciloto
berfikir kreatif dalam pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas BBPK CilotoLuqmanSuyanto
 
Inovasi Daerah Mewujudkan Aparatur Kelas Dunia
Inovasi Daerah Mewujudkan Aparatur Kelas DuniaInovasi Daerah Mewujudkan Aparatur Kelas Dunia
Inovasi Daerah Mewujudkan Aparatur Kelas DuniaTri Widodo W. UTOMO
 
Himpunan Inovasi Administrasi Negara (HIAN)
Himpunan Inovasi Administrasi Negara (HIAN)Himpunan Inovasi Administrasi Negara (HIAN)
Himpunan Inovasi Administrasi Negara (HIAN)Nugroho Setiawan
 
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...Tri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (20)

E leadershipuntuke-government-130715081632-phpapp01
E leadershipuntuke-government-130715081632-phpapp01E leadershipuntuke-government-130715081632-phpapp01
E leadershipuntuke-government-130715081632-phpapp01
 
Dharmasraya Mandiri Berbudaya
Dharmasraya Mandiri BerbudayaDharmasraya Mandiri Berbudaya
Dharmasraya Mandiri Berbudaya
 
Mengapa Desa Harus Bernovasi?
Mengapa Desa Harus Bernovasi?Mengapa Desa Harus Bernovasi?
Mengapa Desa Harus Bernovasi?
 
Peningkatan Kualitas Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Peningkatan Kualitas Kebijakan dan Inovasi Administrasi NegaraPeningkatan Kualitas Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Peningkatan Kualitas Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
 
Analisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporerAnalisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporer
 
Inovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Inovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan DaerahInovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Inovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan Daerah
 
Momentum Penguatan SIDA Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2017
Momentum Penguatan SIDA Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2017 Momentum Penguatan SIDA Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2017
Momentum Penguatan SIDA Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2017
 
Membangun Indonesia dari Daerah Melalui Kepemimpinan Inovatif
Membangun Indonesia dari Daerah Melalui Kepemimpinan InovatifMembangun Indonesia dari Daerah Melalui Kepemimpinan Inovatif
Membangun Indonesia dari Daerah Melalui Kepemimpinan Inovatif
 
Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi
Inovasi dan Inisiatif Program LegislasiInovasi dan Inisiatif Program Legislasi
Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi
 
Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan Merancang proyek-perubahan
Merancang proyek-perubahan
 
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan NasionalInovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
Inovasi Dalam Kerangka Agenda Pembangunan Nasional
 
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
 
berfikir kreatif dalam pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas BBPK Ciloto
berfikir kreatif dalam pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas BBPK Cilotoberfikir kreatif dalam pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas BBPK Ciloto
berfikir kreatif dalam pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas BBPK Ciloto
 
Penyiapan e leadership (sri astiti )
Penyiapan e leadership (sri astiti )Penyiapan e leadership (sri astiti )
Penyiapan e leadership (sri astiti )
 
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
 
Inovasi Daerah Mewujudkan Aparatur Kelas Dunia
Inovasi Daerah Mewujudkan Aparatur Kelas DuniaInovasi Daerah Mewujudkan Aparatur Kelas Dunia
Inovasi Daerah Mewujudkan Aparatur Kelas Dunia
 
Warta Nasional Edisi 184
Warta Nasional Edisi 184 Warta Nasional Edisi 184
Warta Nasional Edisi 184
 
Street Level Innovation
Street Level InnovationStreet Level Innovation
Street Level Innovation
 
Himpunan Inovasi Administrasi Negara (HIAN)
Himpunan Inovasi Administrasi Negara (HIAN)Himpunan Inovasi Administrasi Negara (HIAN)
Himpunan Inovasi Administrasi Negara (HIAN)
 
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...
 

Viewers also liked

Η μεταβατική εποχή: Οι έριδες για το ζήτημα των εικόνων
Η μεταβατική εποχή: Οι έριδες για το ζήτημα των εικόνωνΗ μεταβατική εποχή: Οι έριδες για το ζήτημα των εικόνων
Η μεταβατική εποχή: Οι έριδες για το ζήτημα των εικόνωνNikoc Tourkakic
 
Isu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan IslamIsu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan IslamMuhammad Syahir
 
Eco village presentation
Eco village presentationEco village presentation
Eco village presentationaaronpure25
 
Slaid Persembahan Daripada UPSI
Slaid Persembahan Daripada UPSISlaid Persembahan Daripada UPSI
Slaid Persembahan Daripada UPSIAzman Hj. Ayup
 
Smart city in respect to Kota
Smart city in respect to KotaSmart city in respect to Kota
Smart city in respect to KotaJohn Paul
 
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiDadang Solihin
 

Viewers also liked (9)

SmartCity Indonesia
SmartCity IndonesiaSmartCity Indonesia
SmartCity Indonesia
 
Η μεταβατική εποχή: Οι έριδες για το ζήτημα των εικόνων
Η μεταβατική εποχή: Οι έριδες για το ζήτημα των εικόνωνΗ μεταβατική εποχή: Οι έριδες για το ζήτημα των εικόνων
Η μεταβατική εποχή: Οι έριδες για το ζήτημα των εικόνων
 
Isu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan IslamIsu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
 
Eco village presentation
Eco village presentationEco village presentation
Eco village presentation
 
Slaid Persembahan Daripada UPSI
Slaid Persembahan Daripada UPSISlaid Persembahan Daripada UPSI
Slaid Persembahan Daripada UPSI
 
Smart city in respect to Kota
Smart city in respect to KotaSmart city in respect to Kota
Smart city in respect to Kota
 
Smart Tourism
Smart TourismSmart Tourism
Smart Tourism
 
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
 
Smart City (041115)
Smart City (041115)Smart City (041115)
Smart City (041115)
 

Similar to SMART KAMPUNG & BUILDING

Jurnal ekspedisi lh mapala art’ca, (tpa) sungai andok
Jurnal ekspedisi lh mapala art’ca, (tpa) sungai andokJurnal ekspedisi lh mapala art’ca, (tpa) sungai andok
Jurnal ekspedisi lh mapala art’ca, (tpa) sungai andok17_april_1991
 
Matakuliah PG & E Nurhaliza
Matakuliah PG & E NurhalizaMatakuliah PG & E Nurhaliza
Matakuliah PG & E NurhalizaNurHaliza21
 
Retma Ramadina J1F111009
Retma Ramadina J1F111009Retma Ramadina J1F111009
Retma Ramadina J1F111009indraf13
 
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docxBhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docxGuruMagang1
 
43.skripsi dita kurniawati 12402244023
43.skripsi dita kurniawati 1240224402343.skripsi dita kurniawati 12402244023
43.skripsi dita kurniawati 12402244023kholil9
 
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijauTingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijauGumilang Rama Pratama
 
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan juni apri
 
Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4Ruth Audrey
 
Kiat kiat sukses ksk bumi raya kab. morowali.docx(1)
Kiat kiat sukses ksk bumi raya kab. morowali.docx(1)Kiat kiat sukses ksk bumi raya kab. morowali.docx(1)
Kiat kiat sukses ksk bumi raya kab. morowali.docx(1)axairul
 
Ulfa atikah syamri
Ulfa atikah syamriUlfa atikah syamri
Ulfa atikah syamriUlfa Atikahs
 
Ulfa atikah syamri pp t2
Ulfa atikah syamri pp t2Ulfa atikah syamri pp t2
Ulfa atikah syamri pp t2Ulfa Atikahs
 
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdfTeknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdfIskandarZR1
 
2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx
2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx
2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docxIdjaMarasabessy
 
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...bramantiyo marjuki
 

Similar to SMART KAMPUNG & BUILDING (20)

Jurnal ekspedisi lh mapala art’ca, (tpa) sungai andok
Jurnal ekspedisi lh mapala art’ca, (tpa) sungai andokJurnal ekspedisi lh mapala art’ca, (tpa) sungai andok
Jurnal ekspedisi lh mapala art’ca, (tpa) sungai andok
 
Matakuliah PG & E Nurhaliza
Matakuliah PG & E NurhalizaMatakuliah PG & E Nurhaliza
Matakuliah PG & E Nurhaliza
 
Retma Ramadina J1F111009
Retma Ramadina J1F111009Retma Ramadina J1F111009
Retma Ramadina J1F111009
 
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docxBhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
Bhs%20indonesia%20kelompok%202,2.docx
 
43.skripsi dita kurniawati 12402244023
43.skripsi dita kurniawati 1240224402343.skripsi dita kurniawati 12402244023
43.skripsi dita kurniawati 12402244023
 
ppt mardiana.pptx
ppt mardiana.pptxppt mardiana.pptx
ppt mardiana.pptx
 
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijauTingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
Tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau
 
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
inofasi Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan
 
Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4
 
Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4
 
Digital Etnografi diskusi 4
Digital Etnografi diskusi 4 Digital Etnografi diskusi 4
Digital Etnografi diskusi 4
 
Kiat kiat sukses ksk bumi raya kab. morowali.docx(1)
Kiat kiat sukses ksk bumi raya kab. morowali.docx(1)Kiat kiat sukses ksk bumi raya kab. morowali.docx(1)
Kiat kiat sukses ksk bumi raya kab. morowali.docx(1)
 
Ulfa atikah syamri
Ulfa atikah syamriUlfa atikah syamri
Ulfa atikah syamri
 
Ulfa atikah syamri pp t2
Ulfa atikah syamri pp t2Ulfa atikah syamri pp t2
Ulfa atikah syamri pp t2
 
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdfTeknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
Teknik-Teknik Perencanaan Partisipatif.pdf
 
2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx
2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx
2. BUKU STANDAR PENGABMAS.docx
 
Survey Penggunaan TIK
Survey Penggunaan TIKSurvey Penggunaan TIK
Survey Penggunaan TIK
 
Program kerativitas mahasiswa
Program kerativitas mahasiswaProgram kerativitas mahasiswa
Program kerativitas mahasiswa
 
Pemetaan dp2m
Pemetaan dp2mPemetaan dp2m
Pemetaan dp2m
 
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK  MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

SMART KAMPUNG & BUILDING

  • 1. “SMART KAMPUNG & BUILDING” Dosen pembimbing : PROF.DR.IR. SRI PARE ENI LIC RER REG : IR. RIYADI ISMANTO, M. ARCH Disusun oleh : MAHARANI (1254050002) FITALIS ALFONSIUS (1254050017) DANANG WIKANA (1254050021) STEVANUS ANDRI S (1254050025) Fakultas teknik PRODI arsitektur Universitas Kristen indonesia 2015/2016
  • 2. Latar Belakang  Kehidupan dengan kualitas hidup yang tinggi adalah dambaan semua orang, dengan kemajuan teknologi manusia berharap untuk hidup lebih mudah dan sehat. Namun timbul beberapa pertanyaan dari tujuan diatas, pertanyaan pertama adalah apa itu hidup yang mudah dan sehat? Kenapa manusia ingin hidup mudah dan sehat? Bagaimana cara mendapatkan hidup mudah dan sehat? Dengan kenyataan mayoritas orang hidup dikota, maka kualitas hidup yang mencerminkan hidup yang mudah dan sehat menjadi suatu impian masyarakat kota. Namun dengan banyaknya penduduk, bentukan kota dan tingkat kepadatan yang tinggi menjadi suatu hambatan untuk mencapai kualitas hidup tersebut.  Untuk menjawab keinginan manusia akan kualitas hidup yang mudah dan sehat maka muncul berbagai metoda dan strategi untuk mencapai hal tersebut, salah satu metoda tersebut adalah konsep perencanaan kota cerdas atau biasa disebut smart city.
  • 3. Tujuan Penelitian (Umum)  Menjelaskan Pengertian dan Konsep Smart City (Smart Kampung & Smart Building)  Menjelaskan faktor yang mempengaruhi terwujudnya Smart City  Dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari adanya Smart City ini  Dapat memahami kendala apa yang dihadapi didalam Smart City (Smart Kampung & Smart Building)  Dapat mengetahui kegiatan – kegiatan apa saja yang terdapat didalam Smart Kampung ini.  Untuk Mengetahui kondisi disekitar lokasi yang hendak ditinjau  Dapat mengetahui sejauh mana perkembangan Smart City (Smart Kampung) bila ditinjau dari literatur yang didapatkan
  • 4. Tujuan Penelitian (Khusus)  Mengetahui Fungsi-fungsi Biopori.  Mengetahui Manfaat Penampungan Air Hujan.  Membuat Sistem Pengolahan Air dari STP.  Memperbaiki sistem pengelohan sampah disekitar kampung.  Membuat STP untuk satu kawasan perkampungan.  Memasang Solar Cell sebagai sumber energi alternatif untuk penerangan jalan diperkampungan.  Membuat vertikal garden sebagai sarana dan solusi dalam mengatasi permasalahan penghijauan dilahan yang sempit.
  • 5. Rumusan Masalah  Apa yang dimaksud dengan Smart City (Smart Kampung)?  Apa faktor – faktor yang mempengaruhi terwujudnya Smart City (Smart Kampung)?  Masalah apa saja yang dihadapi didalam Smart City (Smart Kampung) itu sendiri?  Bagaimana solusi dan pemecahan masalah yang dapat diambil dalam menghadapi masalah didalam Smart City (Smart Kampung)?
  • 6. Batasan Masalah  Biopori untuk Sampah  Penampungan Air Hujan  Usulan Pengadaan STP ( Limbah Padat )  Penerapan Tanaman Vertikal  Usulan Penerangan jalan menggunakan Colar Cell  Penilaian Bangunan dan Lingkungan Menurut GBCI
  • 7. Metode Penelitian Metode Pengamatan Langsung  Pengamatan dilakukan secara langsung, dengan cara meninjau lokasi secara langsung (Survey) didaerah Tangerang Selatan tepatnya didaerah Bintaro Sektor 9 pada Kampung Pondok Pucung Dan terlibat langsung dalam kegiatan kampung tersebut. Metode Pengamatan Tidak Langsung  Pengamatan tidak langsung dilakukan untuk mendapatkan data pendukung untuk laporan yang diperoleh melalui :  Mempelajari beberapa literatur dan dokumen yang didapat dari buku – buku dan pencarian data di Internet.  Mempelajari landasan teori yang berhubungan dengan dasar–dasar, dalam laporan penelitian ini adalah Smart City (Smart Kampung & Building)  Rapat dan diskusi dengan Narasumber (Pak Martin L Katopo) dan warga disekitar Kampung Pondok Pucung Bintaro Tangerang Selatan.
  • 8.  Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan. sedangkan instrument pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat Bantu dan berupa dokumen- dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi sebagai instrument pendukung. Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber data lainnya di sini mutlak diperlukan.
  • 9. Lokasi Penelitian • Mengapa kampung ini menjadi objek penelitian kami? Hal ini dikarenakan kampung ini memiliki kekhasannya sendiri dibandingkan dengan kampung-kampung pada umumnya yaitu kekompakan dan nuansa kekeluargaan yang begitu erat dan kental sangat terasa ketika kita masuk kedalamnya, Keramahan warga-warga disekitar situ dan tidak hanya itu, kampung ini termasuk kedalam kategori kampung hijau karena kampung ini dikelola oleh suatu tim organisasi kemasyarakatan yaitu “DAG”. DAG mempunyai sebuah program bagaimana menjadikan kampung yang tadinya biasa-biasa saja menjadi “Green Kampung”, yaitu dengan membuat berbagai kegiatan yang bisa membuat kampung ini menjadi kampung yang hijau dan berkelanjutan. • Lokasi penelitian adalah tempat dimana akan di lakukan, beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Kampung Pondok Pucung (Bintaro Sektor 9) Tangerang Selatan. • Kampung Pondok Pucung adalah sebuah Kampung dengan lokasi tepat berada dibelakang perumahan elite (Kompleks Senayan, tepatnya berada dijalan Elang) yang berada persis didepan kampung ini. Bangunan disekitar kampung ini masih tetap menjaga ciri khas bangunan arsitektur tradisional layaknya bangunan dikampung- kampung, meskipun letak kampung ini dihimpit oleh bangunan-bangunan dengan ciri khas arsitektur modern tetapi kampung ini tetap mempertahankan kekekhasannya.
  • 10. Lokasi Penelitian Berbagai kegiatan telah digalakkan oleh tim DAG diantaranya: Nabung Aer, Membuat lubang biopori disekitar kampung, Tatitu, dll. Selain itu didalam kampung ini juga terdapat bangunan “Smart Building” yaitu bangunan milik “Pak Martin L Katopo”, bangunan ini memiliki konsep yang briliant karena dengan memanfaatkan bahan-bahan sisa-sisa material yang ada serta bagaimana kita mengolah air hujan untuk kita recyling lagi untuk kita gunakan disaat musim kemarau.
  • 11. Teknik Pengumpulan Data Data Premier  Data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan atau tempat penelitian. Kata- kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi lansung tentang penerapan Konsep Smart Kampung & Building di Kampung Pondok Pucung, Tangerang Selatan. Data Sekunder  Data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari dokumentasi milik narasumber, literatur dari berbagai sumber (buku & internet),dll. Data sekunder juga dapat berupa data dari majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui survey lapangan, dan wawancara pada warga sekitar, Bapak Martin L Katopo & tim.
  • 12. Teknik Pengumpulan Data Observasi Langsung  Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematik tentang bagimana Penerapan Konsep Smart Kampung & Building di Kampung Pondok Pucung, Tangerang Selatan. Observasi langsung juga dapat memperoleh data dari subjek baik yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Wawancara  proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab dengan. Tujuan penulis menggunakan metode ini, untuk memperoleh data secara jelas dan kongkret tentang Penerapan Konsep Smart Kampung & Building pada Kampung Pondok Pucung. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadakan wawancara dengan warga Kampung Pondok Pucung dan Bapak Martin L Katopo & Tim. Dokumentasi  Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara jelas dan konkret tentang Penerapan Konsep Smart Kampung & Buiding pada Kampung Pondok Pucung, Tangerang Selatan.
  • 13. Tahap Penelitian Tahap sebelum kelapangan  meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan dan permohonan ijin kepada subyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan usulan penelitian. Tahap pekerjaan lapangan  meliputi mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan perilaku kebiasaan warga disekitar Kampung Pondok Pucung.
  • 14. Tahap Penelitian Tahap analisis data  meliputi analisis data baik yang diperolah melaui observasi, dokumen maupun wawancara mendalam dengan warga sekitar dan tim dari DAG. Kemudian dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang didapat dan metode perolehan data sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti. Tahap penulisan laporan  meliputi : kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data.
  • 19. Kondisi Jalan disekitar bangunan Rumah Besi 19
  • 22. Suasana Jalan di Sebelah Kiri Rumah Suasana Jalan di Sebelah Kiri Rumah
  • 23. Suasana Jalan di Sebelah Kiri Rumah Suasana Jalan di Sebelah Kiri Rumah
  • 24. Suasana Jalan di Sebelah Kanan Rumah Suasana Jalan di Sebelah Kanan Rumah
  • 25.  Hasil karya Masyarakat yang Berfungsi sebagai tempat vegetasi
  • 26.
  • 27.
  • 29. Rancangan Desain Pengembangan STP dikawasan Perkampungan
  • 30. Rancangan Desain Penambahan Biopori dikawasan perkampungan
  • 31. Rancangan Desain Penambahan Solar Cell & Vertikal Garden
  • 33. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD ) ASD P Area Dasar Hijau (Basic Green Area) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit ASD 1 Pemilihan Tapak (Site Selection) 1 ASD 2 Aksesibilitas Komunitas (Community Accesibility) 1 ASD 3 Transportasi Umum (Public Transportation) 1 ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda (Bicycle Facility) - ASD 5 Lansekap pada Lahan (Site Landscaping) - ASD 6 Iklim Mikro ( Micro Climate) - ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan (Stormwater Management) - Total Nilai Kategori ASD 3 22,07%
  • 34. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC) EEC P1 Pemasangan Sub-Meter (Electrical Sub Metering) - 1 Kriteria prasyarat; 4 kriteria kredit; 1 Kriteria Bonus EEC P2 Perhitungan OTTV (OTTV Calculation) - EEC 1 Langkah Penghematan Energi (Energy Efficiency Measures) - EEC 2 Pencahayaan Alami (Natural Lighting) - EEC 3 Ventilasi (Ventilation) - EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim (Climate Change Impact) - EEC 5 Energi Terbarukan Dalam Tapak (On Site Renewable Energy) (Bonus) - Total Nilai Kategori EEC - 33,76%
  • 35. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Konservasi Air (Water Conservation-WAC) WAC P1 Meteran Air (Water Metering) P 2 Kriteria prasyarat; 6 kriteria kredit WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air (Water Calculation) P WAC 1 Pengurangan Penggunaan Air (Water Use Reduction) - WAC 2 Fitur Air (Water Fixtures) - WAC 3 Daur Ulang Air (Water Recycling) - WAC 4 Sumber Air Alternatif (Alternative Water Resources) - WAC 5 Penampungan Air Hujan (Rainwater Harvesting) 3 WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air Lansekap (Water Efficiency Landscaping) - Total Nilai Kategori WAC 3 27,27%
  • 36. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC) MRC P1 Refrigeran Fundamental (Fundamental Refrigerant) P 1 Kriteria prasyarat; 6 kriteria kredit MRC 1 Penggunaan Gedungdan Material Bekas (Building and Material Reuse) 2 MRC 2 Material Ramah Lingkungan (Environmentally Friendly Material) 3 MRC 3 Penggunaan Refrigeran tanpa ODP (Non ODS Usage) 2 MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified Wood) 1 MRC 5 Material Prafabrikasi (Prefab Material) 1 MRC 6 Material Regional (Regional Material) 1 Total Nilai Kategori MRC 10 2,6%
  • 37. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC) IHC P1 Introduksi Udara Luar (Outdoor Air Introduction) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit IHC 1 Pemantauan Kadar CO2 (CO₂ Monitoring) - IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan (Environmental Tobacco Smoke Control) - IHC 3 Polutan Kimia (Chemical Pollutant) 3 IHC 4 Pemandangan ke luar Gedung (Outside View) 1 IHC 5 Kenyamanan Visual (Visual Comfort) 1 IHC 6 Kenyamanan Termal (Thermal Comfort) 1 IHC 7 Tingkat Kebisingan (Acoustic Level) 1 Total Nilai Kategori IHC 7 6,5%
  • 38. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM) BEM P Dasar Pengelolaan Sampah (Basic Waste Management) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit BEM 1 GP Sebagai Anggota Tim Proyek (GP as a Member of Project Team) - BEM 2 Polusi dari Aktivitas Konstruksi (Pollution of Construction Activity) 2 BEM 3 Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut (Advanced Waste Management) 2 BEM 4 Sistem Komisioning yang Baik dan Benar (Proper Commisioning) 1 BEM 5 Penyerahan Data Green Building (Green Building Submission Data) - BEM 6 Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit Out (Fit Out Agreement) - BEM 7 Survei Pengguna Gedung (Occupant Survey) - Total Nilai Kategori BEM 5 7,8%
  • 39. Tabel Kriteria DR Kategori Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria Prasyarat Kredit Bonus ASD 1 3 8 WAC 2 3 8 MRC 1 10 7 IHC 1 7 8 BEM 1 5 8 Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 6 28 39
  • 40. Penjabaran Nilai (DR)  Design Recognition / Tahap Rekognisi Desain (Max 77 Point) 100 % - 33,76 % (EEC Tidak Ada Dalam kategori Penilaian)= 66,24%  ASD = 3 77 x 66,24 % = 2,58 %  WAC = 3 77 x 66,24 % = 2,58 %  MRC = 10 77 x 66,24 % = 8,60 %  IHC = 7 77 x 66,24 % = 6,02 %  BEM = 5 77 x 66,24 % = 4,30 %  Total Keseluruhan= 24,08 % (Tidak mendapatkan Peringkat dalam Greenship)
  • 41. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD ) ASD P Area Dasar Hijau (Basic Green Area) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit ASD 1 Pemilihan Tapak (Site Selection) 1 ASD 2 Aksesibilitas Komunitas (Community Accesibility) 1 ASD 3 Transportasi Umum (Public Transportation) 1 ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda (Bicycle Facility) 1 ASD 5 Lansekap pada Lahan (Site Landscaping) 2 ASD 6 Iklim Mikro ( Micro Climate) 2 ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan (Stormwater Management) 3 Total Nilai Kategori ASD 11 16,83%
  • 42. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC) EEC P1 Pemasangan Sub-Meter (Electrical Sub Metering) P 1 Kriteria prasyarat; 4 kriteria kredit; 1 Kriteria Bonus EEC P2 Perhitungan OTTV (OTTV Calculation) P EEC 1 Langkah Penghematan Energi (Energy Efficiency Measures) 10 EEC 2 Pencahayaan Alami (Natural Lighting) 2 EEC 3 Ventilasi (Ventilation) 1 EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim (Climate Change Impact) - EEC 5 Energi Terbarukan Dalam Tapak (On Site Renewable Energy) (Bonus) 2 Total Nilai Kategori EEC 15 25,74%
  • 43. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Konservasi Air (Water Conservation-WAC) WAC P1 Meteran Air (Water Metering) P 2 Kriteria prasyarat; 6 kriteria kredit WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air (Water Calculation) P WAC 1 Pengurangan Penggunaan Air (Water Use Reduction) 5 WAC 2 Fitur Air (Water Fixtures) 2 WAC 3 Daur Ulang Air (Water Recycling) 2 WAC 4 Sumber Air Alternatif (Alternative Water Resources) 1 WAC 5 Penampungan Air Hujan (Rainwater Harvesting) 3 WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air Lansekap (Water Efficiency Landscaping) 2 Total Nilai Kategori WAC 15 20,8%
  • 44. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC) MRC P1 Refrigeran Fundamental (Fundamental Refrigerant) P 1 Kriteria prasyarat; 6 kriteria kredit MRC 1 Penggunaan Gedungdan Material Bekas (Building and Material Reuse) 2 MRC 2 Material Ramah Lingkungan (Environmentally Friendly Material) 3 MRC 3 Penggunaan Refrigeran tanpa ODP (Non ODS Usage) 2 MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified Wood) 1 MRC 5 Material Prafabrikasi (Prefab Material) 1 MRC 6 Material Regional (Regional Material) 1 Total Nilai Kategori MRC 10 13,86%
  • 45. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC) IHC P1 Introduksi Udara Luar (Outdoor Air Introduction) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit IHC 1 Pemantauan Kadar CO2 (CO₂ Monitoring) - IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan (Environmental Tobacco Smoke Control) - IHC 3 Polutan Kimia (Chemical Pollutant) 3 IHC 4 Pemandangan ke luar Gedung (Outside View) 1 IHC 5 Kenyamanan Visual (Visual Comfort) 1 IHC 6 Kenyamanan Termal (Thermal Comfort) 1 IHC 7 Tingkat Kebisingan (Acoustic Level) 1 Total Nilai Kategori IHC 7 9,9%
  • 46. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM) BEM P Dasar Pengelolaan Sampah (Basic Waste Management) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit BEM 1 GP Sebagai Anggota Tim Proyek (GP as a Member of Project Team) - BEM 2 Polusi dari Aktivitas Konstruksi (Pollution of Construction Activity) 2 BEM 3 Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut (Advanced Waste Management) 2 BEM 4 Sistem Komisioning yang Baik dan Benar (Proper Commisioning) 1 BEM 5 Penyerahan Data Green Building (Green Building Submission Data) - BEM 6 Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit Out (Fit Out Agreement) - BEM 7 Survei Pengguna Gedung (Occupant Survey) - Total Nilai Kategori BEM 5 12.87%
  • 47. Tabel Kriteria FA Kategori Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria Prasyarat Kredit Bonus ASD 1 11 8 EEC 2 15 7 WAC 2 15 8 MRC 1 10 7 IHC 1 7 8 BEM 1 5 8 Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 8 63 46
  • 48. Penjabaran Nilai (FA)  Final Assessment / Tahap Penilaian Akhir (Max 101 Point) 100%  ASD = 11 101 x 100 % = 10,89 %  EEC = 15 101 x 100 % = 14,85 %  WAC = 15 101 x 100 % = 14,85%  MRC = 10 101 x 100 % = 9,9 %  IHC = 7 101 x 100 % = 6,93 %  BEM = 5 101 x 100 % = 4,95 %  Total Keseluruhan = 62,37 % (Mendapatkan Peringkat GOLD dalam Greenship)
  • 49. Penjabaran Nilai Keseluruhan Kategori Jumlah Nilai untuk DR Jumlah Nilai untuk FA Prasyarat Kredit Bonus Prasyarat Kredit Bonus ASD 1 3 1 11 EEC - - 2 15 WAC 2 3 2 15 MRC 1 10 1 10 IHC 1 7 1 7 BEM 1 5 1 5 Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 6 28 8 63 Keterangan : • Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD) • Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC) • Konservasi Air (Water Conservation-WAC) • Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC) • Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC) • Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)
  • 50. Peringkat Persentase Nilai Minimum Platinum 73% 70 Gold 57% 55 Silver 46% 44 Broze 35% 34 Peringkat dalam GREENSHIP
  • 51. Pembahasan “Penilaian Kriteria Lingkungan diKampung Pondok Pucung Tangerang Selatan”
  • 52. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD ) ASD P Area Dasar Hijau (Basic Green Area) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit ASD 1 Pemilihan Tapak (Site Selection) 1 ASD 2 Aksesibilitas Komunitas (Community Accesibility) 1 ASD 3 Transportasi Umum (Public Transportation) 1 ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda (Bicycle Facility) - ASD 5 Lansekap pada Lahan (Site Landscaping) - ASD 6 Iklim Mikro ( Micro Climate) - ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan (Stormwater Management) - Total Nilai Kategori ASD 3 22,07%
  • 53. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC) EEC P1 Pemasangan Sub-Meter (Electrical Sub Metering) - 1 Kriteria prasyarat; 4 kriteria kredit; 1 Kriteria Bonus EEC P2 Perhitungan OTTV (OTTV Calculation) - EEC 1 Langkah Penghematan Energi (Energy Efficiency Measures) - EEC 2 Pencahayaan Alami (Natural Lighting) - EEC 3 Ventilasi (Ventilation) - EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim (Climate Change Impact) - EEC 5 Energi Terbarukan Dalam Tapak (On Site Renewable Energy) (Bonus) - Total Nilai Kategori EEC - 33,76%
  • 54. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Konservasi Air (Water Conservation-WAC) WAC P1 Meteran Air (Water Metering) P 2 Kriteria prasyarat; 6 kriteria kredit WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air (Water Calculation) P WAC 1 Pengurangan Penggunaan Air (Water Use Reduction) - WAC 2 Fitur Air (Water Fixtures) - WAC 3 Daur Ulang Air (Water Recycling) - WAC 4 Sumber Air Alternatif (Alternative Water Resources) - WAC 5 Penampungan Air Hujan (Rainwater Harvesting) - WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air Lansekap (Water Efficiency Landscaping) - Total Nilai Kategori WAC - 27,27%
  • 55. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC) MRC P1 Refrigeran Fundamental (Fundamental Refrigerant) P 1 Kriteria prasyarat; 6 kriteria kredit MRC 1 Penggunaan Gedungdan Material Bekas (Building and Material Reuse) - MRC 2 Material Ramah Lingkungan (Environmentally Friendly Material) 3 MRC 3 Penggunaan Refrigeran tanpa ODP (Non ODS Usage) 2 MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified Wood) - MRC 5 Material Prafabrikasi (Prefab Material) - MRC 6 Material Regional (Regional Material) - Total Nilai Kategori MRC 5 2,6%
  • 56. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC) IHC P1 Introduksi Udara Luar (Outdoor Air Introduction) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit IHC 1 Pemantauan Kadar CO2 (CO₂ Monitoring) - IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan (Environmental Tobacco Smoke Control) - IHC 3 Polutan Kimia (Chemical Pollutant) 1 IHC 4 Pemandangan ke luar Gedung (Outside View) - IHC 5 Kenyamanan Visual (Visual Comfort) - IHC 6 Kenyamanan Termal (Thermal Comfort) - IHC 7 Tingkat Kebisingan (Acoustic Level) - Total Nilai Kategori IHC 1 6,5%
  • 57. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM) BEM P Dasar Pengelolaan Sampah (Basic Waste Management) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit BEM 1 GP Sebagai Anggota Tim Proyek (GP as a Member of Project Team) - BEM 2 Polusi dari Aktivitas Konstruksi (Pollution of Construction Activity) 1 BEM 3 Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut (Advanced Waste Management) 1 BEM 4 Sistem Komisioning yang Baik dan Benar (Proper Commisioning) - BEM 5 Penyerahan Data Green Building (Green Building Submission Data) - BEM 6 Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit Out (Fit Out Agreement) - BEM 7 Survei Pengguna Gedung (Occupant Survey) - Total Nilai Kategori BEM 2 7,8%
  • 58. Tabel Kriteria DR Kategori Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria Prasyarat Kredit Bonus ASD 1 3 8 MRC 1 5 7 IHC 1 1 8 BEM 1 2 8 Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 4 11 31
  • 59. Penjabaran Nilai (DR)  Design Recognition / Tahap Rekognisi Desain (Max 77 Point) 100 % - 33,76 % - 27,27 % (EEC & WAC Tidak Ada Dalam kategori Penilaian)= 38,97 %  ASD = 3 77 x 38,97 % = 1,51 %  MRC = 5 77 x 38,97 % = 2,53 %  IHC = 1 77 x 38,97 % = 0,50 %  BEM = 2 77 x 38,97 % = 1,01 %  Total Keseluruhan= 5,55 % (Tidak mendapatkan Peringkat dalam Greenship)
  • 60. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD ) ASD P Area Dasar Hijau (Basic Green Area) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit ASD 1 Pemilihan Tapak (Site Selection) 1 ASD 2 Aksesibilitas Komunitas (Community Accesibility) 1 ASD 3 Transportasi Umum (Public Transportation) - ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda (Bicycle Facility) - ASD 5 Lansekap pada Lahan (Site Landscaping) 2 ASD 6 Iklim Mikro ( Micro Climate) - ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan (Stormwater Management) 3 Total Nilai Kategori ASD 7 16,83%
  • 61. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC) EEC P1 Pemasangan Sub-Meter (Electrical Sub Metering) P 1 Kriteria prasyarat; 4 kriteria kredit; 1 Kriteria Bonus EEC P2 Perhitungan OTTV (OTTV Calculation) P EEC 1 Langkah Penghematan Energi (Energy Efficiency Measures) - EEC 2 Pencahayaan Alami (Natural Lighting) - EEC 3 Ventilasi (Ventilation) - EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim (Climate Change Impact) - EEC 5 Energi Terbarukan Dalam Tapak (On Site Renewable Energy) (Bonus) - Total Nilai Kategori EEC - 25,74%
  • 62. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Konservasi Air (Water Conservation-WAC) WAC P1 Meteran Air (Water Metering) P 2 Kriteria prasyarat; 6 kriteria kredit WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air (Water Calculation) P WAC 1 Pengurangan Penggunaan Air (Water Use Reduction) - WAC 2 Fitur Air (Water Fixtures) - WAC 3 Daur Ulang Air (Water Recycling) - WAC 4 Sumber Air Alternatif (Alternative Water Resources) - WAC 5 Penampungan Air Hujan (Rainwater Harvesting) 3 WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air Lansekap (Water Efficiency Landscaping) - Total Nilai Kategori WAC 3 20,8%
  • 63. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC) MRC P1 Refrigeran Fundamental (Fundamental Refrigerant) P 1 Kriteria prasyarat; 6 kriteria kredit MRC 1 Penggunaan Gedungdan Material Bekas (Building and Material Reuse) 2 MRC 2 Material Ramah Lingkungan (Environmentally Friendly Material) 3 MRC 3 Penggunaan Refrigeran tanpa ODP (Non ODS Usage) 2 MRC 4 Kayu Bersertifikat (Certified Wood) - MRC 5 Material Prafabrikasi (Prefab Material) - MRC 6 Material Regional (Regional Material) 1 Total Nilai Kategori MRC 8 13,86%
  • 64. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC) IHC P1 Introduksi Udara Luar (Outdoor Air Introduction) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit IHC 1 Pemantauan Kadar CO2 (CO₂ Monitoring) - IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan (Environmental Tobacco Smoke Control) - IHC 3 Polutan Kimia (Chemical Pollutant) 3 IHC 4 Pemandangan ke luar Gedung (Outside View) - IHC 5 Kenyamanan Visual (Visual Comfort) - IHC 6 Kenyamanan Termal (Thermal Comfort) - IHC 7 Tingkat Kebisingan (Acoustic Level) - Total Nilai Kategori IHC 3 9,9%
  • 65. Kategori dan Kriteria Nilai Kriteria Maksimum Keterangan Per Kategori Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM) BEM P Dasar Pengelolaan Sampah (Basic Waste Management) P 1 Kriteria prasyarat; 7 kriteria kredit BEM 1 GP Sebagai Anggota Tim Proyek (GP as a Member of Project Team) - BEM 2 Polusi dari Aktivitas Konstruksi (Pollution of Construction Activity) 2 BEM 3 Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut (Advanced Waste Management) 2 BEM 4 Sistem Komisioning yang Baik dan Benar (Proper Commisioning) 1 BEM 5 Penyerahan Data Green Building (Green Building Submission Data) - BEM 6 Kesepakatan dalam Melakukan Aktivitas Fit Out (Fit Out Agreement) - BEM 7 Survei Pengguna Gedung (Occupant Survey) - Total Nilai Kategori BEM 5 12.87%
  • 66. Tabel Kriteria FA Kategori Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria Prasyarat Kredit Bonus ASD 1 7 8 WAC 2 3 8 MRC 1 8 7 IHC 1 3 8 BEM 1 5 8 Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 6 26 39
  • 67. Penjabaran Nilai (FA)  Final Assessment / Tahap Penilaian Akhir (Max 101 Point) 100 % - 33,76 % (EEC Tidak Ada Dalam kategori Penilaian)= 66,24%  ASD = 7 101 x 66,24 % = 4,59 %  WAC = 3 101 x 66,24 % = 1,96%  MRC = 8 101 x 66,24 % = 5,24 %  IHC = 3 101 x 66,24 % = 1,96 %  BEM = 5 101 x 66,24 % = 3,27 %  Total Keseluruhan = 17,02 % (Tidak mendapatkan Peringkat dalam Greenship)
  • 68. Penjabaran Nilai Keseluruhan Kategori Jumlah Nilai untuk DR Jumlah Nilai untuk FA Prasyarat Kredit Bonus Prasyarat Kredit Bonus ASD 1 3 1 7 WAC - - 2 3 MRC 1 5 1 8 IHC 1 1 1 3 BEM 1 2 1 5 Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 4 11 6 26 Keterangan : • Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD) • Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC) • Konservasi Air (Water Conservation-WAC) • Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC) • Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC) • Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)
  • 69. Peringkat Persentase Nilai Minimum Platinum 73% 70 Gold 57% 55 Silver 46% 44 Broze 35% 34 Peringkat dalam GREENSHIP
  • 71. Apa itu Smart City???  Smart city adalah konsep perencanaan kota dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang akan membuat hidup yang lebih mudah dan sehat dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Beberapa para ahli menganggap konsep kota dengan smart city dapat memenuhi kebutuhan akan kemudahan hidup dan kesehatan, walaupun pada kenyataannya konsep smart city masih dalam perdebatan oleh para ahli dan belum ada defenisi dan konsep umum yang bisa diterapkan di semua kota didunia. Konsep smart city masih bergantung pada kota dan pengembang masing-masing.
  • 72. Unsur – Unsur Smart City  Tekonologi;  SD (Alam, manusia, buatan);  Efisien;  Efektif;  Pintar;  Jaringan;  Berkelanjutan;  Kompetitif;  Partisipasi.
  • 74. APA ITU GREEN BUILDING ??? Mendorong best pratice Green Building di Indonesia Menciptakan lingkungan hidup yang berkualitas. Meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Mendorong pertumbuhan industri dan teknologi bangunan hijau. Mengantisipasi pemanasan global dan perubahan iklim. TUJUAN
  • 75. FILOSOFI  Sederhana (simple).  Dapat dan Mudah diterapkan (applicable).  Teknologi Hijau tersedia (available green technology).  Sesuai standar lokal baku – UU, PP, Kepres, Inpres, Permen, Kepmen, SNI.
  • 76. KEUNTUNGAN  Desain kompak efisien, fungsi gedung optimal.  Efisiensi konsumsi energi listrik dan air.  Hemat biaya operasional dan pemeliharaan.  Kesehatan jasmani rohani pengguna.  Produktivitas dan kinerja meningkat.  Citra ‘Green’, preferensi pasar lebih tinggi.  Membentuk budaya ‘Green’.
  • 77. PERSYARATAN AWAL  Tapak bangunan sesuai peruntukan (RTRW).  Upaya Pengelolaan LH (UKL)  Upaya Pemantauan LH (UPL).  Standar bangunan tahan gempa.  Standar pemakai : penyandang cacat, lansia.  Standar kebakaran dan keselamatan.
  • 78. REFERENSI  Greenship Green Building Council Indonesia  LEED USA  BREEAM Inggris Raya  Greenstar Australia  Greenmark Singapura  Green Building Index Malaysia
  • 79. PERSYARATAN GREEN BUILDING  Appropriate Site Development (ASD) – Tepat Guna Lahan  Energy Efficiency and Conservation (EEC) – Efisiensi dan Konservasi Energi  Water Conservation (WAC) – Konservasi Air  Material Resource and Cycle (MRC) – Sumber dan Siklus Material  Indoor Health and Comfort (IHC) – Kualitas Udara dan Kenyamanan Ruangan  Building Environmental Management (BEM) – Manajemen Lingkungan Bangunan
  • 80.
  • 81. Tolak Ukur Greenship Untuk Bangunan Baru  Ada 2 Tahap : 1. Tahap Rekognisi Desain (Design Recognition - DR), Dengan maksimum nilai 77 poin .Pada tahap ini, tim proyek mendapat kesempatan untuk mendapatkan penghargaan sementara untuk proyek pada tahap finalisasi desain dan perencanaan berdasarkan perangkat penilaian GREENSHIP. Tahap ini dilalui selama gedung masih dalam tahap perencanaan. 2. Tahap Penilaian Akhir (Final Assessment - FA), Dengan maksimum nilai 101 poin Pada tahap ini, proyek dinilai secara menyeluruh baik dari aspek desain maupun konstruksi dan merupakan tahap akhir yang menentukan kinerja gedung secara menyeluruh.
  • 82. Penjabaran Nilai Kategori Jumlah Nilai untuk DR Jumlah Nilai untuk FA Prasyarat Kredit Bonus Prasyarat Kredit Bonus ASD -- 17 -- 17 EEC -- 26 5 -- 26 WAC -- 21 -- 21 5 MRC -- 2 -- 14 IHC -- 5 -- 10 BEM -- 6 -- 13 Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur -- 77 5 101 5 Keterangan : • Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD) • Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency and Conservation-EEC) • Konservasi Air (Water Conservation-WAC) • Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC) • Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC) • Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)
  • 83. Penjabaran Nilai (DR)  Design Recognition / Tahap Rekognisi Desain (Max 77 Point) 100 %  ASD = 17 77 x 100 % = 22,07 %  ASD = 26 77 x 100 % = 33,76 %  WAC = 21 77 x 100 % = 27,27 %  MRC = 2 77 x 100 % = 2,60 %  IHC = 5 77 x 100 % = 6,50 %  BEM = 6 77 x 100 % = 7,80 %  Total Keseluruhan = 100 %
  • 84. Penjabaran Nilai (FA)  Final Assessment / Tahap Penilaian Akhir (Max 101 Point) 100%  ASD = 17 101 x 100 % = 16,83 %  EEC = 26 101 x 100 % = 25,74 %  WAC = 21 101 x 100 % = 20,8 %  MRC = 14 101 x 100 % = 13,86 %  IHC = 10 101 x 100 % = 9,90 %  BEM = 13 101 x 100 % = 12,87 %  Total Keseluruhan = 100 %
  • 85.  Kriteria prasyarat adalah kriteria yang ada di setiap kategori dan harus dipenuhi sebelum dilakukannya penilaian lebih lanjut berdasarkan kriteria kredit dan kriteria bonus. Kriteria prasyarat merepresentasikan standar minimum gedung ramah lingkungan. Apabila salah satu prasayarat tidak dipenuhi, maka kriteria kredit dan kriteria bonus dalam semua kategori tidak dapat dinilai. Kriteria prasyarat ini tidak memiliki nilai seperti kriteria lainnya.  Kriteria kredit adalah kriteria yang ada di setiap kategori dan tidak harus dipenuhi. Pemenuhan kriteria ini tentunya disesuaikan dengan kemampuan gedung tersebut. Bila kriteria ini dipenuhi, gedung yang bersangkutan mendapat nilai dan apabila tidak dipenuhi, gedung yang bersangkutan tidak akan mendapat nilai.  Kriteria bonus adalah kriteria yang memungkinkan pemberian nilai tambah. Selain tidak harus dipenuhi, pencapaiannya dinilai cukup sulit dan jarang terjadi di lapangan. Nilai bonus tidak mempengaruhi nilai maksimum GREENSHIP, namun tetap diperhitungkan sebagai nilai pencapaian. Oleh karena itu, gedung yang dapat memenuhi kriteria bonus dinilai memiliki prestasi tersendiri.
  • 86. Tabel Kriteria Kategori Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria Prasyarat Kredit Bonus ASD 1 7 8 EEC 2 4 1 7 WAC 2 6 8 MRC 1 6 7 IHC 1 7 8 BEM 1 7 8 Jumlah Kriteria dan Tolak Ukur 8 37 1 46
  • 87. Peringkat Persentase Nilai Minimum Platinum 73% 70 Gold 57% 55 Silver 46% 44 Broze 35% 34 Peringkat dalam GREENSHIP
  • 88. APA ITU BIOPORI ??? Pengertian biopori adalah ruang atau rongga di dalam atau diatas permukaan tanah yang terbentuk secara alami atau buatan. Secara alami,biopori terbentuk akibat adanya ngerakan akar tanaman atau fauna tanah seperti rayap, semut,cacing, dan lain-lain. Sedangkan secara buatan, biopori dibuat dengan menggunakan suatu alat dengan kedalaman antara 80 cm – 100 cm dan diameter 10 cm – 30 cm.
  • 89. Manfaat yang bisa didapat antara lain Mencegah banjir  Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi warga Jakarta. Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari masalah tersebut. Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir. Tempat pembuangan sampah organik  Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri di kota Jakarta. Kita dapat pula membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik dapat kita buang dlaam lubang biopori yang kita buat. Menyuburkan tanaman  Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya. Meningkatkan kualitas air tanah  Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral.
  • 90. Cara Pembuatan Lubang Biopori  Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm. Kedalamannya sekitar 100 cm atau sampai melampaui muka air tanah jika dibuat tanah yang mempunyai permukaan air dangkal. Jarak antar lobang antara 50-100 cm.  Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm setebal 2 cm.  Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, atau dedaunan.  Sampah organik perlu ditambahkan jika isi lubang sudah berkurang atau menyusut akibat proses pelapukan.  Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang.
  • 91.
  • 92.
  • 93.  Dengan kedalaman 1 meter dan diameter 0,10 meter setiap lubang bisa menampung 7,8 liter sampah.  Sampah dapur dapat menjadi kompos dalam jangka waktu 15 – 30 hari, sementara sampah kebun berupa daun dan ranting bisa menjadi kompos dalam waktu 2 – 3 bulan.  Sampah organik yang telah dimasukkan ke dalam lubang resapan ini, dapat diambil setelah 1 – 2 bulan, dapat dijadikan pupuk hijau (kompos). Kemudian kompos yang telah diambil, lubang dapat digunakan lagi untuk membuang sampah organik.
  • 94.
  • 95. APA ITU STP???  Sewage Treatment Plant merupakan bangunan instalasi system pengolah limbah rumah tangga atau limbah cair domestik termasuk limbah dari dapur, air bekas, air kotor, limbah maupun kotoran. Limbah yang mengandung logam berat akan mendapat perlakuan khusus, bukan termasuk dalam limbah domestik.  Tujuan dari system pengolahan limbah cair domestik adalah agar limbah tidak mengandung zat pencemar lingkungan, sehingga layak buang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
  • 96. APA ITU STP???  Selanjutnya, bila kita tela’ah pengertian STP (Sewage Treatment Plant) kata demi kata, sewage artinya kotoran atau limbah, Treatment artinya perawatan, dan plant artinya Bangunan atau instansi atau tempat, Maka Sewage Treatment Plant atau sering disingkat STP ini adalah Proses Pengolahan Limbah di suatu Bangunan atau Instansi. STP ini Tidak jauh berbeda dengan Septik Tank. STP biasanya digunakan di suatu bangunan yang besar, sementara septink tank identik dengan rumahan. Apa bedanya STP dengan septic tank? Sebenarnya keduanya sama-sama mengolah limbah atau kotoran, tetapi perbedaannya pada STP mempunyai system penguraian dan filtrasi, sementara septic tank hanya sebagai penyimpanan saja, tepatnya penimbunan.
  • 97.