Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan pembangunan berwawasan lingkungan, secara perlahan tapi pasti lingkungan sekitar telah mengalami perubahan. Salah satu pemukiman padat penduduk di Kota Malang terletak di RT.08/RW.06 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Wilayah tersebut merupakan wilayah padat penduduk yang tidak memiliki ruang terbuka hijau. Berdasarkan observasi peneliti, mayoritas warga di RT.08/RW.06 kurang memiliki kesadaran terkait lingkugan hijau. Inisiasi untuk mewujudkan lingkungan hijau yang dilakukan oleh ketua RT kurang mendapat respon dari para warga. Oleh sebab itu partisipasi masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam mewujudkan lingkungan hijau. Atas dasar permasalahan tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian tentang tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau (studi pada masyarakat di RT.08/RW.06, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang).
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
LINGKUNGANHIJAU
1. i
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA
MEWUJUDKAN LINGKUNGAN HIJAU
(STUDI PADA MASYARAKAT DI RT.08/RW.06, KELURAHAN
PENANGGUNGAN, KECAMATAN KLOJEN, KOTA MALANG)
Disusun dalam rangka mengikuti kegiatan
penelitian kuantitatif Research Study Club
Oleh:
Kelompok 7 Sriwijaya
Adelia Bayu Febrian 155030400111023
Endah Dwi Astuti 155030100111031
Gumilang Rama Pratama 155030100111044
Yanita Cesar Ariyanti 145030201111001
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
2. ii
LEMBAR PENGESAHAN KELOMPOK DIKLAT
1. Judul Penelitian : Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Upaya
Mewujudkan Lingkungan Hijau
(Studi pada RT.08/RW.06 Kelurahan
Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang)
2. Nama Kelompok : Sriwijaya
3. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Endah Dwi Astuti
b. NIM : 155030100111031
c. Jurusan : Administrasi Publik
d. Alamat : Jl. Gajayana IIID no. 563 RT.01/RW.01 Kelurahan
Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
e. No.Tel/fax/HP : 085730910080
4. Anggota Kelompok :
1) Adelia Bayu Febrian / 155030400111023
2) Gumilang Rama Pratama / 155030100111044
3) Yanita Cesar Ariyanti / 145030201111001
Malang, November 2015
Ketua RSC Ketua Kelompok
Wahyu Satrio Aulia Endah Dwi Astuti
NIM. 125030400111029 NIM. 155030100111031
3. iii
RINGKASAN
“Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Mewujudkan Lingkungan
Hijau” (Studi pada Masyarakat di RT.08/RW.06, Kelurahan Penanggungan,
Kecamatan Klojen, Kota Malang)
Oleh: Endah Dwi Astuti, Adelia Bayu Febrian, Gumilang Rama Pratama,
Yanita Cesar Ariyanti
Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan pembangunan
berwawasan lingkungan, secara perlahan tapi pasti lingkungan sekitar telah
mengalami perubahan. Salah satu pemukiman padat penduduk di Kota Malang
terletak di RT.08/RW.06 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Wilayah tersebut merupakan wilayah padat penduduk yang tidak memiliki ruang
terbuka hijau. Berdasarkan observasi peneliti, mayoritas warga di RT.08/RW.06
kurang memiliki kesadaran terkait lingkugan hijau. Inisiasi untuk mewujudkan
lingkungan hijau yang dilakukan oleh ketua RT kurang mendapat respon dari para
warga. Oleh sebab itu partisipasi masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam
mewujudkan lingkungan hijau. Atas dasar permasalahan tersebut, maka peneliti akan
melakukan penelitian tentang tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya
mewujudkan lingkungan hijau (studi pada masyarakat di RT.08/RW.06, Kelurahan
Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang).
Partisipasi masyarakat di daerah objek dapat dilihat dari segi perencanaan,
pelaksanaan dan pemeliharaan yang dilakukan oleh masyarakat. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Lokasi dalam penelitian ini diambil di daerah RT.08/RW.06 Kelurahan
Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, alasan diambilnya lokasi tersebut
karena karena lokasi tersebut merupakan lingkungan padat penduduk yang kurang
memiliki ruang terbuka untuk lingkungan hijau. Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala likert. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik
Nonprobability Sampling dengan menggunakan Purposive Sampling. Populasi dalam
penelitian ini sejumlah 500 warga RT.08/RW.06, Kelurahan Penanggungan,
Kecamatan Klojen, Kota Malang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
30 kepala keluarga yang terdapat di RT.08/RW.06, Kelurahan Penanggungan,
Kecamatan Klojen, Kota Malang. Sampel ini ditentukan dengan pertimbangan bahwa
partisipasi masyarakat dalam mewujudkan lingkungan hijau diukur dengan
perwakilan dari setiap keluarga karena tidak diharuskan seluruh anggota keluarga
dalam satu rumah untuk ikut mewujudkan kegiatan lingkungan hijau.
Aspek-aspek yang diambil dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa
tinggi tingkat partisipasi masyarakat dalam mewujudkan lingkungan hijau dengan
mengukur masyarakat dari segi pengusulan jenis tanaman untuk mewujudkan
lingkungan hijau, pengusulan adanya paguyuban untuk mendukung perwujudan
lingkungan hijau, pengusulan pembudidayaan varian tanaman untuk menjadi ciri khas
daerah tersebut., pengusulan uang kas khusus dalam kegiatan mewujudkan
4. iv
lingkungan hijau. Bukan hanya itu keikutsertaan warga dalam menanam tanaman
dalam pengadaan kegiatan lingkungan hijau serta pemaksimalan dekorasi tanaman
untuk mewujudkan lingkungan hijau juga diukur. Disertakaan juga pengukuran
tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan perawatan tanaman dalam
mewujudkan lingkungan hijau dan kerja bakti secara rutin demi perawatan tanaman
untuk mewujudkan lingkungan hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi
masyarakat dalam mewujudkan lingkungan hijau dinilai masih kurang. Hal ini
mengacu pada hasil analisis Grand Mean (dari delapan kriteria yang digunakan yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan) yang menyatakan bahwa penilaian dari
semua indikator sebagian besar menjawab jarang, dapat diperjelas juga dengan hasil
nilai Grand Mean 2,57 atau dapat dikatakan jarang. Rekomendasi dari peneliti adalah
masyarakat RT. 08 RW. 06 Kelurahan Penggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang
untuk lebih mengoptimalkan partisipasinya dalam mewujudkan lingkungan hijau dan
bagi pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan untuk warga dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan hijau.
Keyword: Lingkungan Hijau dan Partisipasi Masyarakat
5. v
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrohmanirrohiim.
Dengan mengucap Alhamdulillah hirrobbil ‘alamin, peneliti memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kecerdasan akal dan pikiran
untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Tingkat Partisipasi Masyarakat
dalam Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau” (Studi pada RT.08/RW.06
Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang). Penelitian ini
disusun dalam rangka mengikuti kegiatan penelitian kuantitatif pendidikan dan
pelatihan (Diklat) Research Study Club (RSC) Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya tahun 2015. Selesainya penelitian ini merupakan hasil kerja
yang didukung oleh banyak pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Imam Sujiono selaku Ketua RT.08/RW.06 Kelurahan Penanggungan,
Kecamatan Klojen, Kota Malang yang telah memberikan waktu dan tempat
kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini.
2. Warga RT.08/RW.06, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang
yang telah memberikan waktu dan tempat kepada peneliti untuk melakukan
penelitian ini.
3. Rekan-rekan Research Study Club (RSC) FIA UB yang memberikan motivasi dan
semangat bagi peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini .
Peneliti menyadari bahwa tidak ada hasil karya manusia yang sempurna maka
yang masih membutuhkan banyak masukan agar dapat menjadi lebih baik lagi dan
perlu adanya penelitian lebih mendalam lagi mengenai hal yang telah diteliti oleh
peneliti. Semoga laporan penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangsih pemikiran kepada pembaca, khususnya mahasiswa
Universitas Brawijaya. Amin.
Malang, November 2015
Peneliti
6. vi
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
RINGKASAN iii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Partisipasi 6
B. Partisipasi Masyarakat 7
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 10
B. Lokasi Penelitian 10
C. Definisi Operasional 10
D. Teknik Pengumpulan Data 13
1. Jenis Data 13
2. Metode Pengumpulan Data 13
E. Populasi dan Sampel 13
F. Teknik Analisis 14
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 16
B. Gambaran Umum Responden 16
1. Distribusi Usia 17
2. Distribusi Pekerjaan 18
7. vii
3. Distribusi Jenis Kelamin 19
C. Penyajian Data 20
1. Distribusi Mengusulkan Jenis Tanaman 20
2. Distribusi Mengusulkan Adanya Paguyuban 21
3. Distribusi Mengusulkan Pembudidayaan Varian Tanaman 22
4. Distribusi Mengusulkan Uang Kas Khusus 23
5. Distribusi Ikut Menanam Tanaman 24
6. Distribusi Pemaksimalan Dekorasi Tanaman 25
7. Distribusi Melakukan Perawatan Tanaman 26
8. Distribusi Keja Bakti Secara Rutin 27
D. Analisis dan Interpretasi 28
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 34
B. Saran 34
DAFTAR PUSTAKA 35
LAMPIRAN 37
8. viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 Distribusi Usia 17
Gambar 2 Distribusi Pekerjaan 18
Gambar 3 Distribusi Jenis Kelamin 19
Gambar 4 Distribusi Mengusulkan jenis tanaman 20
Gambar 5 Distribusi Mengusulkan Adanya Paguyuban 21
Gambar 6 Distribusi Mengusulkan Pembudidayaan Varian Tanaman 22
Gambar 7 Distribusi Mengusulkan Uang Kas 23
Gambar 8 Distribusi Ikut Menanam Tanaman 24
Gambar 9 Pemaksimalan Dekorasi Tanaman 25
Gambar 10 Distribusi Melakukan Perawatan Tanaman 26
Gambar 11 Distribusi Kerja Bakti Secara Rutin 27
9. ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel 10
Tabel 2 Skor dan Hasil 28
Tabel 3 Hasil dan Analisis Grand Mean 28
11. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang masih menghadapi berbagai
masalah dalam perkembangan kota. Permasalahan tersebut antara lain
meledaknya jumlah penduduk yang disertai adanya proses urbanisasi, proses
tersebut mengakibatkan daerah tersebut sebagian besar dihuni oleh para
pendatang. Menurut Shogo Kayono dalam Abbas (2002) memberikan
pengertian urbanisasi sebagai perpindahan dan pemusatan penduduk secara
nyata yang memberi dampak dalam hubungannya dengan masyarakat baru
yang dilatar belakangi oleh faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya.
Urbanisasi memiliki dampak yang cukup signifikan dalam perubahan
keadaan lingkungan, contohnya kurangnya tempat peresapan air permukaan
tanah. Terlebih lagi seluruh tanah telah ditutup dengan semen ataupun paving.
Padatnya penduduk serta penutupan tanah secara menyeluruh ini
mengakibatkan semakin menipisnya ruang terbuka hijau, sedangkan hal ini
telah disinggung dalam Perda Kota Malang No. 4 pasal 45 tahun 2011
tentang ruang terbuka hijau di wilayah kota untuk tetap menjaga ketersediaan
ruang terbuka hijau agar air di permukaan tanah dapat menyerap secara
maksimal.
Menurut Wikantiyoso (2013) permasalahan urbanisasi yang dihadapi
oleh kota-kota besar termasuk Kota Malang adalah peningkatan jumlah
penduduk. Urbanisasi yang berlebihan disebabkan oleh mobilitas penduduk
baik penduduk luar kota yang menetap di wilayah perkotaan (kaum imigran),
maupun kaum penglaju (kaum komuter) penduduk luar kota yang bekerja di
perkotaan serta maraknya pelajar yang turut berurbanisasi demi peningkatan
kualitas pendidikan mereka. Permasalahan di atas menyebabkan menurunnya
daya dukung lingkungan. Menurunnya daya dukung lingkungan disebabkan
meningkatnya beban kota sebagai dampak urbanisasi dan peledakan jumlah
penduduk di Kota Malang sendiri yang tidak diimbangi dengan pengendalian
1
12. 2
pemanfaatan ruang kota yang efektif melalui perencanaan tata ruang yang
terpadu dengan mengedepankan masalah kelestarian lingkungan.
Permasalahan mengenai daya dukung lingkungan terjadi karena tidak adanya
keseimbangan pertumbuhan antar wilayah, alih fungsi lahan produktif dan
lahan terbuka hijau yang menyebabkan berkurangnya ketersediaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH).
Menurut Mulyadi (2015) manusia dan makhluk hidup lainnya sangat
bergantung pada lingkungan sekitar, seperti untuk kebutuhan konsumsi udara
dan air bersih. Jika udara dan air sudah tercemar, maka makhluk hidup
terpaksa akan mengkonsumsi udara dan air yang mengandung zat-zat yang
tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga akan memengaruhi kesehatannya.
Kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Makhluk
hidup sangat bergantung pada udara untuk bernafas, begitu juga akan
kebutuhannya terhadap air dan segala mineral yang terdapat di lingkungan
sekitarnya bagi proses kehidupan. Begitu pentingnya lingkungan disekitar
kita sehingga perlu dijaga dan dilestarikan agar kehidupan tetap bisa
berlangsung secara wajar di permukaan bumi ini.
Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan
pembangunan berwawasan lingkungan, secara perlahan tapi pasti lingkungan
sekitar telah mengalami perubahan. Perubahan itu ada yang berdampak
positif bagi kehidupan manusia, namun ada pula dampak negatifnya,
misalnya efek rumah kaca atau pemanasan global, menipisnya lapisan ozon
akibat buangan limbah secara sembarangan, dan dampak negatif lainnya.
Lingkungan mempunyai pengaruh dan kepentingan yang terbesar
dibandingkan tiga faktor lainnya dalam berperanan sebagai salah satu faktor
yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Adapun yang termasuk
dalam kategori lingkungan di sini antara lain adalah lingkungan fisik, sosial
budaya, pendidikan dan pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian Robert
Tilden University Of Michigan (Taunaumang, A: 1993) yang mengadakan
penelitian pada 65 negara berkembang yang dilaksanakan antara tahun 1960-
1965 dan terhadap 6 negara pada tahun 1974, dapat disimpulkan bahwa
13. 3
dengan peningkatan pendidikan akan meningkatkan umur harapan hidup
secara bermakna. Umur harapan hidup merupakan salah satu indikator
utama dalam menentukan derajat kesehatan suatu bangsa. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan yang baik, belum tentu dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara maksimal, jika tidak
disertai dengan peningkatan kondisi lingkungan serta perubahan perilaku ke
arah yang menguntungkan kesehatan. Selain itu penghijauan kampung di
pemukiman padat penduduk sangat penting bagi kesehatan. Selain menambah
kadar oksigen yang ada di udara, penghijauan ini juga sehat untuk mata
karena efek warna hijau yang ada pada tanaman. Tanaman-tanaman yang
banyak ditanam juga dapat membantu mempercepat proses penyerapan air
permukaan tanah, sehingga ketika musim penghujan kecil kemungkinan
adanya genangan air atau bahkan banjir. Tekanan psikologi atau stress yang
dialami warga pun dapat berkurang karena rasa nyaman dan asri di sekitar
rumah mereka.
Salah satu pemukiman padat penduduk di Kota Malang terletak di
RT.08/RW.06 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Wilayah tersebut merupakan wilayah padat penduduk yang tidak memiliki
ruang terbuka hijau. Berdasarkan observasi peneliti, mayoritas warga di
RT.08/RW.06 kurang memiliki kesadaran terkait lingkugan hijau.
RT.08/RW.06 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen Kota Malang
telah dilaksanakan kegiatan lingkungan hijau yang diprakarsai oleh Ketua
RT.08 RW.06. Hal itu sejalan dengan yang disampaikan oleh Imam Sujiono
selaku Ketua RT 08 yang telah berinisiasi untuk menciptakan lingkungan
hijau dengan menanam tanaman di sekitar rumah warga namun kurang
mendapat respon dari masyarakat. Pasalnya ketika Ketua RT menggalang
para warga untuk menanam tanaman ataupun bunga setidaknya satu-dua
tanaman ternyata tidak direspon oleh para warga. Alasannya pun bermacam-
macam, mulai dari tidak sempatnya merawat tanaman tersebut hingga ketidak
tersedianya lahan sehingga jika ada tanaman maka akan semakin
memperparah sempitnya lahan untuk kendaraan ataupun pejalan kaki.
14. 4
Menurut Sumaryadi (2010:46) partisipasi berarti peran serta seseorang
atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk
pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran,
tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan
menikmati hasil–hasil pembangunan. Oleh sebab itu, sangat diharapkan
masyarakat ikut berpartisipasi dalam mewujudkan program penghijauan
kampung, karena partisipasi masyarakatlah yang menentukan keberhasilan
dalam mewujudkan lingkungan hijau. Atas dasar permasalahan tersebut,
maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Partisipasi
Masyarakat dalam Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau” (Studi pada
Masyarakat di RT.08/RW.06, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan
Klojen, Kota Malang).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat partisipasi masyarakat
dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau (Studi pada Masyarakat di
RT.08/RW.06, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan
lingkungan hijau (Studi pada Masyarakat di RT.08/RW.06, Kelurahan
Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang).
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca mengenai
fenomena sosial, yaitu tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya
mewujudkan lingkungan hijau.
15. 5
b. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian
selanjutnya yang memiliki tema relevan sekaligus sebagai
perbandingan bagi penulis selanjutnya.
c. Dapat digunakan sebagai tambahan wacana bagi mahasiswa Universitas
Brawijaya.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan mengenai tingkat partisipasi
masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau, sehingga
hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program
penghijauan kampung agar lebih baik.
b. Memberikan wawasan dan kesadaran kepada pembaca dan para
masyarakat tentang pentingnya ruang terbuka hijau di lingkungan
sekitar.
c. Menyelamatkan bumi secara tidak langsung dari ancaman Global
Warming (pemanasan global)
16. 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Partisipasi
Menurut Jennifer-Mc Cracken-Deepa (1998: 126) menjelaskan bahwa
partisipasi merupakan proses dimana pihak-pihak yang terlibat
mempengaruhi dan mengendalikan inisiatif pembangunan, keputusan dan
sumber-sumber yang mempengaruhi mereka. Partisipasi memiliki sisi yang
berbeda, bermula dari pemberian informasi dan metode konsultasi sampai
dengan mekanisme untuk berkolaborasi dan pemberdayaan yang memberi
peluang bagi stakeholder untuk lebih memiliki pengaruh dan kendali.
Partisipasi merupakan suatu konsep yang merujuk pada keikutsertaan
seseorang dalam berbagai aktivitas pembangunan. Keikutsertaan ini sudah
barang tentu didasari oleh motif-motif dan keyakinan akan nilai-nilai tertentu
yang dihayati seseorang.
Pengertian partisipasi menurut Sutarto (1980: 125) adalah turut sertanya
seseorang baik secara langsung maupun emosional untuk memberikan
sumbangan-sumbangan kepada proses pembuatan keputusan terutama
mengenai persoalan-persoalan dimana keterlibatan pribadi seseorang yang
bersangkutan melaksanakan akan tanggung jawab untuk melaksanakan hal
tersebut. Jadi partisipasi adalah juga berfungsi dari manfaat disamping
pengorbanan ataupun resiko. Tiga pengertian partisipasi dapat diurutkan
menjadi tahap-tahap terjadinya suatu partisipasi, yaitu:
1. Pertama partisipasi merupakan proses yang dilakukan pada penilaian
masyarakat tentang pengambilan keputusan. Tahap ini dalam proses
pembangunan di kelurahan adalah identik dengan proses perencanaan
untuk menentukan program-program dan proyek-proyek apakah yang akan
dibangun.
2. Partisipasi adalah keikutsertaan dalam proses pelaksanaan pembangunan.
Tahap ini dalam pembangunan adalah implementasi dari program-program
6
17. 7
dan proyek-proyek yang telah disetujui atau diputuskan dalam tahap
pengambilan keputusan. Tahap pelaksanaan ini dapat berupa keikut
sertaan secara fisik seperti pemberian tenaga maupun pemberian
sumbangan uang dan bahan-bahan material untuk pembangunan.
3. Partisipasi adalah tahap pemanfaatan yakni tahap dimana masyarakat
memperoleh hasil-hasil dari program dan proyek pembangunan yang telah
dilaksanakan. Tahap penerimaan hasil ini merupakan perwujudan dalam
partisipasi. Oleh sebab itu, pada tahap penerimaan hasil akan diikuti oleh
tumbuhnya tanggung jawab untuk memelihara dan menjaga agar proyek-
proyek pembangunan yang dirasakan memberikan manfaat tersebut dapat
dinikmati secara optimal dan berkelanjutan.
Berdasarkan tahap-tahap partisipasi diatas maka dapat dirumuskan
pengertian partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Partisipasi adalah
keikutsertaan seseorang dalam pembangunan secara sadar baik dalam tahap
perencanaan, implementasi dan pemanfaatan dalam menerima hasil-hasil
pembangunan.
B. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat diartikan sebagai keterlibatan aktif warga
masyarakat, baik secara perorangan, kelompok atau kesatuan masyarakat
dalam proses pembuatan keputusan bersama, perencanaan dan pelaksanaan
program dan pembangunan masyarakat, yang dilaksanakan di dalam maupun
diluar lingkungan masyarakat atas dasar rasa kesadaran dan tanggungjawab
(Soelaiman, 1985: 6).
Pendapat lainnya tentang partisipasi masyarakat, dikemukakan oleh
Cary dalam Iskandar (1994:75) bahwa tekanan utama partisipasi warga
masyarakat adalah pada kebersamaan atau saling memberikan sumbangan
akan kepentingan dan masalah-masalah bersama, yang tumbuh dari
kepentingan dan perhatian individu warga masyarakat itu sendiri. Partisipasi
tidak lain adalah hasil dari konsensus sosial warga masyarakat akan arah
perubahan sosial yang mereka harapkan. Selain pendapat tersebut diatas,
18. 8
Simanjuntak (1982:56) mengemukakan pendapat bahwa dalam
menggerakkan partisipasi masyarakat perlu adanya klasifikasi dari partisipasi
tersebut. Selanjutnya dikatakan Bryan dan White dalam Ndraha (1983:23)
bahwa partisipasi dapat berbentuk:
1. Partisipasi buah pikiran.
2. Partisipasi harta dan uang.
3. Partisipasi tenaga atau gotong-royong.
4. Partisipasi sosial.
5. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan nyata yang konsisten.
Menurut Tjokroamidjojo (1977: 6) partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dapat dilihat dari tiga sisi yaitu:
1. Perencanaan dan pengambilan keputusan
Hal ini terutama berlangsung dalam proses politik tetapi juga dalam proses
sosial hubungan antara kelompok-kelompok kepentingan dalam
masyarakat. Paling sedikit suatu rencana harus peka terhadap kepentingan-
kepentingan masyarakat sehingga dengan demikian mendapat dukungan
dalam pelaksanaannya. Rencana pembangunan hendaknya dapt pula
menimbulkan rasa solidaritas nasional dan solidaritas sosial
2. Pelaksanaan (termasuk pendanaan) dan pengawasan
Hal ini dapat berupa sumbangan dalam mobolisasi sumber-sumber
pembiayaan pembangunan, kegiatan produktif yang serasi, pengawasan
sosial atas jalannya pembangunan, dll. Pada pokoknya arah kegiatan
masyarakat yang menudukung peningkatan tabungan dan investasi, dan
dengan kemudian pembentukan modal. “suatu sistem pemungutan pajak
yang adil dan merata dapat lebih menggerakkan kesediaan membayar
pajak. Ini adalah suatu bentuk partisipasi mutlak perlu dalam bernegara,
apalagi bila akan membangun.”
3. Pemanfataan dan pemeliharaan
Bagian-bagian daerah ataupun golongan-golongan masyarakat tertentu
dapat ditingkatkan keterlibatannya dalam bentuk kegiatan produktif
golongan masyarakat tertentu dapat ditingkatkan keterlibatannya dalam
19. 9
bentuk kegiatan produktif mereka melalui perluasan kesempatan-
kesempatan dalam pembinaan tertentu. Misalnya halini dilakukan dalam
bentuk pembangunan daerah-daerah terbelakang, kebijaksanaan dan
program-program yang merangsang keterlibatan produktif golongan
masyarakat berpenghasilan rendah dan program-program yang disebut
community development.
20. 10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan, jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif. Jenis pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan kuantitatif.
Menurut Bungin (2011:44) penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi,
berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang
menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Tujuan peneliti
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif adalah
untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan
lingkungan hijau (Studi pada Masyarakat di RT.08/RW.06, Kelurahan
Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang).
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat peneliti melakukan penelitian. Lokasi
dalam penelitian ini di RT.08/RW.06 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan
Klojen, Kota Malang. Alasan peneliti memilih lokasi di RT.08/RW.06 karena
lokasi tersebut merupakan lingkungan padat penduduk yang kurang memiliki
ruang terbuka untuk lingkungan hijau.
C. Definisi Operasional
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
Teori Konsep Variabel Indikator Item
Partisipasi Partisipasi
Partisipasi
masyarakat
(X)
Perencanaan
(X1)
X1.1
Mengusulkan
jenis tanaman
untuk
mewujudkan
10
21. 11
lingkungan hijau
X1.2
Mengusulkan
adanya
paguyuban untuk
mendukung
perwujudan
lingkungan hijau
X1.3
Mengusulkan
pembudidayaan
varian tanaman
untuk menjadi ciri
khas daerah
tersebut.
X1.4
Mengusulkan
uang kas khusus
dalam kegiatan
mewujudkan
lingkungan hijau
Pelaksanaan
(X2)
X2.1 Ikut
menanam
tanaman dalam
pengadaan
kegiatan
lingkungan hijau
X2.2
Pemaksimalan
dekorasi tanaman
untuk
22. 12
mewujudkan
lingkungan hijau
Pemeliharaan
(X3)
X3.1 Melakukan
perawatan
tanaman dalam
mewujudkan
lingkungan hijau
X3.2 Kerja bakti
secara rutin demi
perawatan
tanaman untuk
mewujudkan
lingkungan hijau
Pada penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala
Likert. Menurut Sugiyono (2011:93) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata antara lain:
1. Selalu = 5
2. Sering = 4
3. Kadang-kadang = 3
4. Jarang = 2
5. Tidak pernah = 1
23. 13
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam
bentuk checklist.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
peneliti yang berasal langsung dari objek penelitian. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada sumber
data primer yang telah ditentukan yaitu warga RT.08/RW.06,
Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yang
digunakan untuk mendukung data primer. Data sekunder dalam
penelitian ini berupa data yang diperoleh dari artikel, hasil penelitian,
serta data internet sebagai landasan penelitian.
2. Metode Pengumpulan Data
Salah satu teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan
kuesioner. Menurut Sugiyono (2012:142) kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode ini
dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian kepada para warga RT.08/RW.06,
Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, sehingga
memperoleh data yang akurat mengenai tingkat partisipasi masyarakat
dalam mewujudkan lingkungan hijau.
E. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2012:80)
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
24. 14
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Sehubungan dengan hal ini populasi dari penelitian yang akan dilaksanakan
adalah 500 warga RT.08/RW.06, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan
Klojen, Kota Malang dengan 130 Kepala Keluarga dimana dalam setiap
rumah terdiri dari satu sampai tiga kepala keluargaserta terdapat beberapa
rumah yang merupakan kontrakan mahasiswa.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Sugiyono (2012:81). Penarikan sampel dilakukan dengan
teknik Nonprobability Sampling dengan menggunakan Purposive Sampling.
Nonprobability Sampling yaitu teknik yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel Sugiyono (2012:84). Pengertian Purposive Sampling
menurut Sugiyono (2012:85) yaitu : “Purposive Sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.” Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 kepala keluarga atau
perwakilan dari setiap rumah dan yang bukan merupakan kontrakan
mahasiswa yang terdapat di RT.08/RW.06, Kelurahan Penanggungan,
Kecamatan Klojen, Kota Malang. Sampel ini ditentukan dengan
pertimbangan bahwa partisipasi masyarakat dalam mewujudkan lingkungan
hijau diukur dengan perwakilan dari setiap keluarga karena tidak diharuskan
seluruh anggota keluarga dalam satu rumah untuk ikut mewujudkan kegiatan
lingkungan hijau.
F. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
statistik deskriptif. Teknik analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu keadaan atau gejala, kemudian dilakukan penarikan
kesimpulan pada hasil data statistik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
25. 15
untuk mencari nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), dan nilai yang
sering muncul (modus).
26. 16
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan Penanggungan terletak di Kecamatan Klojen, Kota
Malang. Kelurahan Penanggungan memiliki akses jalan yang baik mulai
dari kendaraan kecil hingga angkutan umum. Kelurahan Penanggungan
terlatak tidak jauh dari Universitas Brawijaya Malang. Kelurahan
Penanggungan yang kita ambil untuk bahan penelitian berada di
RT.08/RW.06. Kondisi daerah ini sangat sempit dan padat penduduk,
lokasinya masuk di gang sempit, kondisi jalan dan rumah-rumah yang
sama sekali tidak asri serta tidak ada tanaman ataupun bunga-bunga di
kanan-kirinya. Jumlah Kepala Keluarga di RT.06/RW.08 mencapai tiga
puluh lima KK. Sebagian besar warganya bermatapencaharian sebagai
pedagang, selain itu kondisi rumah mereka bisa dikatakan berkualitas
menengah ke bawah. Besar kemungkinan kualitas pendidikan yang
dimiliki juga menengah ke bawah. Hal ini dapat di lihat dari kurangnya
partisipasi warga untuk mewujudkan lingkungan hijau.
B. Gambaran Umum Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu pada 30 orang warga
RT.08/RW.06 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang
maka dapat diambil beberapa gambaran tentang karakteristik responden
yang diteliti meliputi nama, usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Adapun
karakteristik responden tersebut sebagai berikut:
16
27. 17
1. Distribusi Usia
Gambar 1. Distribusi Usia
Sumber: Olahan Peneliti, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 5 orang (16,67%)
masyarakat berusia antara 20-30 tahun, 4 orang (13,33%) berusia 30-40
tahun, 8 orang (26,67%) berusia 40-50 tahun, 8 orang (26,67%) berusia
50-60 tahun, 3 orang (10%) berusia 60-70 tahun, dan 2 orang (6,67%)
berusia 70-80 tahun.
28. 18
2. Distribusi pekerjaan
Gambar 2. Distribusi Pekerjaan
Sumber: Olahan Peneliti, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 15 orang (50%) masyarakat
bekerja sebagai swasta, 1 orang (3,33%) bekerja sebagai wiraswasta, dan 14
orang (46,67%) bekerja lainnya.
29. 19
3. Distribusi Jenis Kelamin
Gambar 3. Distribusi Jenis Kelamin
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 15 orang (50%) masyarakat
berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 15 orang (50%) berjenis kelamin
perempuan.
30. 20
C. Penyajian Data
1. Distribusi Mengusulkan Jenis Tanaman untuk Mewujudkan
Lingkungan Hijau
Gambar 4. Distribusi Mengusulkan jenis tanaman untuk
Mewujudkan Lingkungan Hijau
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 12 orang (40%) masyarakat
tidak pernah mengusulkan jenis tanaman untuk mewujudkan
lingkungan hijau, 5 orang (16,67%) masyarakat jarang mengusulkan
jenis tanaman, 6 orang (20%) masyarakat kadang-kadang mengusulkan
jenis tanaman, 3 orang (10%) masyarakat sering mengusulkan jenis
tanaman, dan 4 orang (13,33%) masyarakat selalu mengusulkan jenis
tanaman.
31. 21
2. Distribusi Mengusulkan Adanya Paguyuban untuk Mendukung
Perwujudan Lingkungan Hijau
Gambar 5. Distribusi Mengusulkan Adanya Paguyuban untuk
Mendukung Perwujudan Lingkungan Hijau
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 12 orang (40%)
masyarakat tidak pernah mengusulkan adanya paguyuban untuk
mendukung perwujudan lingkungan hijau, 3 orang (10%) masyarakat
jarang mengusulkan adanya paguyuban untuk mendukung perwujudan
lingkungan hijau, 7 orang (23,33%) masyarakat kadang-kadang
mengusulkan adanya paguyuban untuk mendukung perwujudan
lingkungan hijau, 4 orang (13,33%) masyarakat sering mengusulkan
adanya paguyuban untuk mendukung perwujudan lingkungan hijau, dan
4 orang (13,33%) masyarakat selalu mengusulkan adanya paguyuban
untuk mendukung perwujudan lingkungan hijau.
32. 22
3. Distribusi Mengusulkan Pembudidayaan Varian Tanaman untuk
Menjadi Ciri Khas Daerah Tersebut.
Gambar 6. Distribusi Mengusulkan Pembudidayaan Varian
Tanaman untuk Menjadi Ciri Khas Daerah Tersebut
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 11 orang (36,67%)
masyarakat tidak pernah mengusulkan pembudidayaan varian tanaman
untuk menjadi ciri khas daerah tersebut, 9 orang (30%) masyarakat
jarang mengusulkan pembudidayaan varian tanaman untuk menjadi
ciri khas daerah tersebut, 5 orang (16,67%) masyarakat kadang-kadang
mengusulkan pembudidayaan varian tanaman untuk menjadi ciri khas
daerah tersebut, 3 orang (10%) masyarakat sering mengusulkan
pembudidayaan varian tanaman untuk menjadi ciri khas daerah
tersebut, dan 2 orang (6,67%) masyarakat selalu mengusulkan
pembudidayaan varian tanaman untuk menjadi ciri khas daerah
tersebut.
33. 23
4. Distribusi Mengusulkan Uang Kas Khusus dalam Kegiatan
Mewujudkan Lingkungan Hijau
Gambar 7. Distribusi Mengusulkan Uang Kas Khusus dalam
Kegiatan Mewujudkan Lingkungan Hijau
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 13 orang (43,33%)
masyarakat tidak pernah mengadakan uang khas khusus untuk
mewujudkan lingkungan hijau, 3 orang (10%) masyarakat jarang
mengadakan uang khas khusus untuk mewujudkan lingkungan hijau, 6
orang (20%) masyarakat kadang-kadang mengadakan uang khas
khusus untuk mewujudkan lingkungan hijau, 6 orang (20%)
masyarakat sering mengadakan uang khas khusus untuk mewujudkan
lingkungan hijau, dan 2 orang (6,67%) masyarakat selalu mengadakan
uang khas khusus untuk mewujudkan lingkungan hijau.
34. 24
5. Distribusi Ikut Menanam Tanaman dalam Pengadaan Kegiatan
Lingkungan Hijau
Gambar 8. Ikut Menanam Tanaman dalam Pengadaan Kegiatan
Lingkungan Hijau
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 17 orang (56,67%)
masyarakat tidak pernah ikut menanam tanaman dalam pengadaan
program penghijauan kampung, 4 orang (13,33%) masyarakat jarang
ikut menanam tanaman dalam pengadaan kegiatan lingkungan hijau, 4
orang (13,33%) masyarakat kadang-kadang ikut menanam tanaman
dalam pengadaan kegiatan lingkungan hijau, 1 orang (3,33%)
masyarakat sering ikut menanam tanaman dalam pengadaan kegiatan
lingkungan hijau, dan 4 orang (13,33%) masyarakat selalu ikut
menanam tanaman dalam pengadaan kegiatan lingkungan hijau.
35. 25
6. Distribusi Pemaksimalan Dekorasi Tanaman untuk Mewujudkan
Lingkungan Hijau
Gambar 9. Pemaksimalan Dekorasi Tanaman untuk Mewujudkan
Lingkungan Hijau
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 14 orang (46,67%)
masyarakat tidak pernah ikut memaksimalan dekorasi tanaman untuk
mewujudkan lingkungan hijau, 6 orang (20%) masyarakat jarang ikut
memaksimalan dekorasi tanaman untuk mewujudkan lingkungan hijau,
4 orang (13,33%) masyarakat kadang-kadang ikut memaksimalan
dekorasi tanaman untuk mewujudkan lingkungan hijau, 2 orang
(6,67%) masyarakat sering ikut memaksimalan dekorasi tanaman
untuk mewujudkan lingkungan hijau, dan 4 orang (13,33%)
masyarakat selalu ikut memaksimalan dekorasi tanaman untuk
mewujudkan lingkungan hijau.
36. 26
7. Distribusi Melakukan Perawatan Tanaman dalam Mewujudkan
Lingkungan Hijau
Gambar 10. Distribusi Melakukan Perawatan Tanaman dalam
Mewujudkan Lingkungan Hijau
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 5 orang (16,67%)
masyarakat tidak pernah ikut melakukan perawatan tanaman dalam
mewujudkan lingkungan hijau, 1 orang (3,33%) masyarakat jarang
melakukan perawatan tanaman dalam mewujudkan lingkungan hijau,
11 orang (36,67%) masyarakat kadang-kadang ikut melakukan
perawatan tanaman dalam mewujudkan lingkungan hijau, 7 orang
(23,33%) masyarakat sering melakukan perawatan tanaman dalam
mewujudkan lingkungan hijau, dan 6 orang (20%) masyarakat selalu
ikut melakukan perawatan dalam mewujudkan lingkungan hijau.
37. 27
8. Distribusi Kerja Bakti Secara Rutin demi Perawatan Tanaman untuk
Mewujudkan Lingkungan Hijau
Gambar 11. Distribusi Kerja Bakti Secara Rutin demi Perawatan
Tanaman untuk Mewujudkan Lingkungan Hijau
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 2 orang (6,67%)
masyarakat tidak pernah ikut Kerja bakti secara rutin demi perawatan
tanaman untuk mewujudkan lingkungan hijau, 5 orang (16,67%)
masyarakat jarang ikut Kerja bakti secara rutin demi perawatan
tanaman untuk mewujudkan lingkungan hijau, 8 orang (26,67%)
masyarakat kadang-kadang ikut Kerja bakti secara rutin demi
perawatan tanaman untuk mewujudkan lingkungan hijau, 3 orang
(10%) masyarakat sering ikut Kerja bakti secara rutin demi perawatan
tanaman untuk mewujudkan lingkungan hijau, dan 12 orang (40%)
38. 28
masyarakat selalu ikut kerja bakti secara rutin demi perawatan tanaman
untuk mewujudkan lingkungan hijau.
D. Analisis dan Interpretasi
Memaparkan perlakuan data atau fenomena dalam tahapan-tahapan
analisis dengan tata cara (metode/teknik) tertentu, yang selanjutnya
diinterpretasikan (ditafsirkan) sesuai dengan konsepsi dan teori yang
dipakai dalam rangka pencapaian tujuan penelitian. Pembahasan analisis
dan interpretasi adalah pemberian makna dan alasan, dimana ulasan dapat
berupa penjelasan teoritis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan
yang penting untuk diperhatikan pembahasan harus komprehensif dan
tidak keluar dari konteks yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian dan
alur bahasan sesuai dengan judul.
Tabel 2. Skor dan Hasil
Skor Nilai Interval Hasil
1. 1-1,8 Tidak Pernah (TP)
2. 1,9-2,6 Jarang (J)
3. 2,7-3,4 Kadang-kadang(KK)
4. 3,5-4,2 Sering (SR)
5. 4,3-5 Selalu (SL)
Sumber: Olahan Peneliti, 2015
Nilai skor dan hasil pada tabel 3 digunakan dalam menilai hasil
dari mean dengan penilaian skor 1 - 1,8 menyatakan tidak pernah, skor 1,9
–2,6 menyatakan jarang, skor 2,7 –3,4 menyatakan kadang-kadang,
kemudian skor 3,5 –4,2 menyatakan sering, dan skor 4,3 -5 menyatakan
selalu.
Tabel 3. Hasil dan Analisis Grand Mean
No
Dimensi Variabel
Jawaban Responden
Jumlah Mea
n
Hasi
l
TP J KK SR SL
Indikator Item F % F % F % F % F % F %
1.
Perencanaa
n
Mengusul
kan jenis
tanaman
untuk
mewujudk
12 40 5 16,
7
6 20 3 10 4 13,3 30 10
0
2,40 J
39. 29
an
lingkunga
n hijau
Mengusul
kan
adanya
paguyuban
untuk
mendukun
g
perwujuda
n
lingkunga
n hijau
12 40 3 10 7 23,
3
4 13,
3
4 13,3 30 10
0
2,50 J
Mengusul
kan
pembudid
ayaan
varian
tanaman
untuk
menjadi
ciri khas
daerah
tersebut.
11 36,
7
9 30 5 16,
7
3 10 2 6,7 30 10
0
2,20 J
Mengusul
kan uang
kas khusus
dalam
kegiatan
mewujudk
an
lingkunga
n hijau
13 43,
3
3 10 6 20 6 20 2 6,7 30 10
0
2.37 J
2. Pelaksanaan
Ikut
menanam
tanaman
dalam
pengadaan
kegiatan
lingkunga
n hijau
17 56,
7
4 13,
3
4 13,
3
1 3,3 4 13,3 30 10
0
2,03 J
Pemaksim
alan
14 46,
7
6 20 4 13,
3
2 6,7 4 13,3 30 10
0
2,20 J
40. 30
Berdasarkan angket yang telah kami analisis dengan menggunakan
Grand Mean, dapat peneliti simpulkan:
1. Sebagian besar masyarakat RT: 08 / RW: 06 memiliki tingkat
partisipasi yang tergolong dalam kategori jarang untuk segi pengusulan
jenis tanaman dalam mewujudkan lingkungan hijau. Hal ini kurang
sesuai dengan salah satu indikator tingkat partisipasi masyarakat dari
dekorasi
tanaman
untuk
mewujudk
an
lingkunga
n hijau
3.
Pemeliharaa
n
Melakuka
n
perawatan
tanaman
dalam
mewujudk
an
lingkunga
n hijau
5 16,
7
1 3,3 1
1
36,
7
7 23,
3
6 20 30 10
0
3,27 KK
Kerja
bakti
secara
rutin demi
perawatan
tanaman
untuk
mewujudk
an
lingkunga
n hijau
2 6,7 5 16,
7
8 26,
7
3 10 1
2
40 30 10
0
3,60 SR
Jumlah
86 28
6,8
36 12
0
5
1
17
0
2
9
96,
6
3
8
126,
6
24
0
80
0
Grand Mean
2,57 J
41. 31
segi perencanaan dalam mengusulkan jenis tanaman untuk
mewujudkan lingkungan hijau.
2. Sebagian besar masyarakat RT: 08 / RW: 06 memiliki tingkat
partisipasi yang tergolong dalam kategori jarang untuk segi pengusulan
pengadaan paguyuban. Hal ini kurang sesuai dengan salah satu
indikator dari pengusulan adanya paguyuban untuk mendukung
perwujudan lingkungan hijau.
3. Sebagian besar masyarakat RT: 08 / RW: 06 memiliki tingkat
partisipasi yang tergolong dalam kategori jarang untuk segi pengusulan
pembudidayaan varian tanaman untuk menjadi ciri khas daerah. Hal ini
kurang sesuai dengan salah satu indikator dalam pengusulkan
pembudidayaan varian tanaman untuk menjadi ciri khas daerah
tersebut.
4. Sebagian besar masyarakat RT: 08 / RW: 06 memiliki tingkat
partisipasi yang tergolong dalam kategori jarang untuk segi pengusulan
uang kas khusus untuk pengadaan lingkungan hijau Hal ini kurang
sesuai dengan salah satu indikator dalam pengusulan uang kas khusus
dalam kegiatan mewujudkan lingkungan hijau.
5. Sebagian besar masyarakat RT: 08 / RW: 06 memiliki tingkat
partisipasi yang tergolong dalam kategori jarang dari segi keikut
sertaan penanaman tanaman untuk lingkungan hijau. Hal ini kurang
sesuai dengan salah satu indikator dalam keikut sertaan penanaman
tanaman dalam pengadaan kegiatan lingkungan hijau.
6. Sebagian besar masyarakat RT: 08 / RW: 06 memiliki tingkat
partisipasi yang tergolong dalam kategori jarang dari mendekorasi
tanaman untuk mewujudkan lingkungan hijau. Hal ini kurang sesuai
dengan salah satu indikator dalam pemaksimalan dekorasi tanaman
untuk mewujudkan lingkungan hijau.
7. Sebagian besar masyarakat RT: 08 / RW: 06 memiliki tingkat
partisipasi yang tergolong dalam kategori kadang-kadang dalam
perawatan tanaman untuk mewujudkan lingkungan hijau.. Hal ini
42. 32
kurang sesuai dengan salah satu indikator dalam melakukan
perawatan tanaman dalam mewujudkan lingkungan hijau.
8. Sebagian besar masyarakat RT: 08 / RW: 06 memiliki tingkat
partisipasi yang tergolong dalam kategori sering dari segi keikut
sertaan masyarakat dalam kerja bakti kampung. Hal ini sesuai dengan
salah satu indikator dalam kerja bakti secara rutin demi perawatan
tanaman untuk mewujudkan lingkungan hijau.
Tingkat partisipasi masyarakat RT: 08 / RW: 06 dalam
mewujudkan lingkungan hijau dinyatakan tergolong dalam kategori jarang
berdasarkan kriteria dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan
sebagaimana dikemukakan oleh Respati Wikantiyoso (2013). Hasil yang
didapat dari pengukuran indikator program tersebut sebesar 2,57. Hal ini
dilihat dari besarnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan
lingkungan hijau. Berdasarkan analisis data diatas kurang mendapat
partisipasi dari masyarakat. Kurangnya partisipasi tersebut dapat dilihat
pada hasil kuesioner yang telah dijawab responden, dan kurang sesuai
dengan teori partisipasi masyarakat yang menyatakan bahwa partisipasi
masyarakat diartikan sebagai keterlibatan aktif warga masyarakat, baik
secara perorangan, kelompok atau kesatuan masyarakat dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang dilaksanakan di dalam
maupun diluar lingkungan masyarakat atas dasar rasa kesadaran dan
tanggung jawab.
Berdasarkan analisis data diatas, tingkat partisipasi masyarakat RT:
08 / RW: 06 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang
dalam perencanaan untuk mewujudkan lingkungan hijau tergolong masih
jarang. Hal tersebut dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat dalam
mengusulkan jenis tanaman dan adanya paguyuban untuk mendukung
perwujudan lingkungan hijau. Berkaitan dengan tingkat partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan untuk mewujudkan lingkungan hijau
tergolong masih jarang. Hal tersebut dilihat dari partisipasi warga dari segi
keikutsertaan warga menanam tanaman dalam pengadaan kegiatan
43. 33
lingkungan hijau dan pemaksimalan dekorasi tanaman untuk mewujudkan
lingkungan hijau. Berdasarkan analisis data diatas, tingkat partisipasi
masyarakat RT: 08 / RW: 06 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan
Klojen, Kota Malang dalam pemeliharaan untuk mewujudkan lingkungan
hijau tergolong masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari keikutsertaan
masyarakat dalam melakukan perawatan tanaman untuk mewujudkan
lingkungan hijau yang masih dalam kategori kadang-kadang serta kerja
bakti secara rutin demi perawatan tanaman untuk mewujudkan lingkungan
hijau yang masih cukup sering dilakukan.
44. 34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi
masyarakat dalam mewujudkan lingkungan hijau. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sesuai
analisis tingkat partisipasi masyarakat dalam mewujudkan lingkungan
hijau di RT: 08 / RW: 06 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen,
Kota Malang, dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam
mewujudkan lingkungan hijau dapat dinilai masih kurang. Hal ini
mengacu pada hasil analisis Grand Mean (dari delapan kriteria yang
digunakan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan) yang
menyatakan bahwa penilaian dari semua indikator sebagian besar
menjawab jarang, dapat diperjelas juga dengan hasil nilai Grand Mean
2,57 atau dapat dikatakan jarang.
B. Saran
a. Bagi masyarakat
Bagi masyarakat RT. 08 RW. 06 Kelurahan Penggungan, Kecamatan
Klojen, Kota Malang untuk lebih mengoptimalkan partisipasinya dalam
mewujudkan lingkungan hijau. Hal tersebut untuk menjaga kelesarian
lingkungan karena ketersediaaan oksigen yang semakin berkurang seiring
dengan semakin parahnya dampak globalisasi serta mempercepat
peresapan air di permukaan tanah.
b. Bagi pemerintah
Bagi pemerintah diharapkan penelitian ini dapat memberikan dukungan
untuk warga dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk
mewujudkan lingkungan hijau di RT. 08 RW. 06 Kelurahan
Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang mengingat partisipasi
masyarakat masih tergolong rendah.
45. 35
DAFTAR PUSTAKA
Buku
A, Taunamang. Kesehatan Lingkungan, Pengajaran. Jakarta: Pusdik Tenaga
Kesehatan Depkes 1993.
Bintarto, R. 1986. Urbanisasi dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Iskandar, Jusman. 1994. Strategi Dasar Membangun Kekuatan Masyarakat. Jakarta:
Rajawali.
Jennifer Rietbergen, Mc Cracken, Deepa Narayan. 1998. Participation And Sosial
Assessment Tools And Techniques.Washington DC: The World Bank.
Koyano, Shogo. 2002. Pengkajian Tentang Urbanisasi Di Asia Tenggara. D. I.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Ndraha, Taliziduhu. 1983. Partisipasi Dalam Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
Simanjuntak, Tigor. 1982. Perspektif Pembangunan. Jakarta: CV. Masagung
Soelaiman, Holil. 1985. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Berencana.
Bandung: BSSW.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
_______. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumaryadi, I Nyoman. 2010. Efektifitas Implementasi Otonomi Daerah. Jakarta:
Citra Utama.
Sutarto. 1980. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: UGM Press.
Tjokroamidjojo, B. 1977. Perencanaan Pembangunan. Jakarta : Haji Masagung.
46. 36
Artikel Ilmiah
Mulyadi, Tedi. 2015. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan. [Online] Diakses
melalui budisma.net [14 November 2015].
Wikantiyoso, Respati. 2013. Membangun Pertisipasi Masyarakat Demi Menata Kota.
[Online] Diakses melalui lumbung.arsitektur-lalu.com [13 November 2015].
36
47. 37
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Ketua Kelompok
Nama : Endah Dwi A.
NIM : 155030100111031
Jurusan : Ilmu Administrasi Publik
Tempat Tgl. Lahir : Tuban, 18 Mei 1996
2. Anggota Kelompok
Nama : Adelia Bayu Febrian
NIM : 155030400111023
Jurusan : Ilmu Admistrasi Perpajakan
Tempat Tgl. Lahir : Malang, 9 Februari 1997
3. Anggota Kelompok
Nama : Gumilang Rama Pratama
NIM : 155030100111044
Jurusan : Ilmu Administrasi Publik
Tempat Tgl. Lahir : Ngawi, 3 Juni 1997
4. Anggota Kelompok
Nama : Yanita Cesar Ariyanti
NIM : 145030201111001
Jurusan : Ilmu Administrasi Publik
Tempat Tgl. Lahir : Bojonegoro, 5 September 1996
48. 38
Lampiran 2
KUESIONER
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan adanya penelitian diklat Research Study Club Fakultas
Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang berjudul “TINGKAT PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM UPAYA MEWUJUDKAN LINGKUNGAN HIJAU”
(STUDI PADA MASYARAKAT DI RT.08/RW.06, KELURAHAN
PENANGGUNGAN, KECAMATAN KLOJEN, KOTA MALANG). Maka tim
peneliti memohon ketersediaan saudara/i untuk memberikan pendapat dengan
mengisi kuisioner berikut ini. Kuisioner ini semata-mata untuk kepentingan ilmiah
dan tidak untuk dipublikasikan. Oleh karena itu, tim peneliti akan merahasiakan semu
identitas yang anda berikan. Atas kerjasama dan kesediaan saudara, tim peneliti
ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Peneliti
IDENTITAS
Nama :
Jenis kelamin : P/L
Usia : tahun
Pekerjaan :
Berikanlah tanda (√) pada kolom dibawah ini :
Keterangan skor
Selalu : 5
Sering : 4
Kadang-kadang : 3
Jarang : 2
Tidak Pernah : 1
Nomor Responden:
49. 37
No Pernyataan Selalu Sering
Kadang-
kadang
Jarang
Tidak
pernah
1.
Saya mengusulkan jenis
tanaman untuk
mewujudkan lingkungan
hijau
2.
Saya mengusulkan adanya
paguyuban untuk
mendukung perwujudan
lingkungan hijau
3.
Saya mengusulkan
pembudidayaan varian
tanaman untuk menjadi ciri
khas daerah ini.
4.
Saya mengadakan uang kas
khusus dalam kegiatan
mewujudkan lingkungan
hijau
5.
Saya ikut menanam
tanaman dalam pengadaan
kegiatan lingkungan hijau
6.
Saya ikut dalam
pemaksimalan dekorasi
tanaman untuk
mewujudkan kegiatan
lingkungan hijau
7.
Saya melakukan
perawatan tanaman dalam
mewujudkan kegiatan
lingkungan hijau
8.
Saya mengikuti kerja bakti
secara rutin demi
perawatan tanaman untuk
mewujudkan kegiatan
lingkungan hijau
39