Dokumen tersebut membahas tentang ekspedisi lingkungan hidup ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sungai Andok di Kota Padangpanjang untuk meneliti cara pengolahan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan. Dokumen ini juga membahas berbagai metode pengelolaan sampah yang diterapkan di TPA tersebut seperti penimbunan darat dan daur ulang.
Jurnal ekspedisi lh mapala art’ca, (tpa) sungai andok
1. 1
EKSPEDISI LINGKUNGAN HIDUP MAPALAART’CA
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sungai Andok
“Destinasi dan Sirkulasi sampah Kota Padangpanjang’’
Oleh:
Pandi Mirdianto
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
MAPALAART’CA
2017
2. 2
Abstrak
Pembuangan sampah perkotaan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
adalah cara yang paling banyak diterapkan di beberapa kota di Indonesia termasuk di
Kota Padangpanjang. Timbunan sampah di wilayah perkotaan Padangpanjang sampai
saat ini dilakukan di TPA sungai andok .
Meskipun hal ini merupakan metode yang paling konvesional dan tidak
sesuai dengan beberapa alternative yang lebih baik dalam rangkaian teknologi
manajemen sampah perkotaan. Dengan adanya TPA maka akan diikuti dampak
negatif terhadap lingkungan. Dampak negatif tersebut adalah dihasilkan timbulan gas
dan lindi yang sangat berpotensi merusak lingkungan.dari penjelasan di atas kami tim
ekspedisi lingkungan hidupmenarik untuk meneliti cara pengolahan sampah di TPA
dan dampak TPA terhadap lingkungan hidup.yang mana pengolahan sampah yang
berada di TPA sungai andok yang berjalan cukup baik, hanya saja masih ada beberapa
persoalan.
3. 3
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah
sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang
menimbulkan aroma bau busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah
zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan
cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi yaitu fase padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Bila sampah masuk ke
dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah), maka kualitas lingkungan akan
menurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal sebagai
peristiwa pencemaran lingkungan. Berdasarkan sumbernya sampah terbagi menjadi
sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, dan sampah industri. Sedangkan
berdasarkan sifatnya, sampah dibagi menjadi dua yaitu 1) sampah organik atau
sampah yang dapat diurai (degradable) contohnya daun-daunan, sayuran, sampah
dapur(organik) dll, 2) sampah anorganik atau sampah yang tidak terurai
(undegradable) contohnya plastik, botol, kaleng, dan lain-lain.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri, misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk
industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-
kira mirip dengan jumlah konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada
laju produksinya. Hal inilah yang menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap
4. 4
penjuru kota.
Alternatif yang sedang di lakukan pemerintah pada saat sekarang hanya
memupuk sampah ke Tempat pembuangan akhir (TPA) atau tempat pembuangan
sampah (TPS) ialah tempat untuk menimbun sampah dan merupakan bentuk tertua
perlakuan sampah. TPA dapat berbentuk tempat pembuangan dalam (di mana
pembuang sampah membawa sampah di tempat produksi), begitupun tempat yang
digunakan oleh produsen. Dahulu, TPA merupakan cara paling umum untuk limbah
buangan terorganisir dan tetap begitu di sejumlah tempat di dunia.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara dalam cara pengolahan
sampah di Tempat pembuangan akhir (TPA) dan dampak positif dan negatif yang
timbul terhadap lingkungan.
5. 5
II.METODE PENELITIAN
A.Waktu dan lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari awal desember 2016 sampai di bulan
januari 2017 di TPA sungai andok ,kota padang panjang.
B.Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain adalah,hp,alat
tulis menulis,dan pendoman wawancara.
C. Metode Penelitian
A. Wawancara
Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan
dalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih
mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail.
Oleh karena itu dalam pelaksanaan wawancara diperlukan ketrampilan dari
seorang peneliti dalam berkomunikasi dengan responden. Seorang peneliti
harus memiliki ketrampilan dalam mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan
rasa aman, artinya tidak ragu dan takut dalam menyampaikan wawancara.
Seorang peneliti juga harus bersikap netral, sehingga responden tidak
merasa ada tekanan psikis dalam memberikan jawaban kepada peneliti.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
1) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Dalam hal ini perlu
adanya kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan pedoman
6. 6
wawancara model ini sangat tergantung pada pewawancara.
2) Pedoman pewawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
disusun secara terperinci sehingga menyerupai chek-list. Pewawancara
hanya tinggal memberi tanda v (check).
Dalam pelaksanaan penelitian dilapangan, wawancara biasanya
wawancara dilaksanakan dalam bentuk ”semi structured”. Dimana
interviwer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur,
kemudian satu persatu diperdalam dalam menggali keterangan lebih lanjut.
Dengan model wawancara seperti ini, maka semua variabel yang ingin
digali dalam penelitian akan dapat diperoleh secara lengkap dan mendalam.
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam
wawancara, antara lain: pengalaman, pendapat, perasaan, pengetahuan,
pengeinderaan dan latar belakang pendidikan.
Dalam pelaksanaan wawancara, sering kita temukan dilapangan
adanya perbedaan persepsi pandangan tentang hal-hal tertentu yang
berkaitan dengan masalah penelitian, antara peneliti dengan orang yang
diwawancarai. Berdasar hal tersebut, yang perlu diketahui bahwa dalam
penelitian kualitatif naturalistik, ada dua istilah yaitu informasi emic dan
etic. Informasi emic adalah informasi yang berkaitan dengan bagaimana
pandangan responden terhadap dunia luar berdasar perspektifnya sendiri,
sedangkan yang berdasar perspektif peneliti disebut informasi etic.
B. Dokumentasi
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber
manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber
lain yang bukan dari manusia (non-human resources), diantaranya dokumen,
foto dan bahan statistik. Dokumen terdiri bisa berupa buku harian, notula
rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran
dasar, rapor siswa, surat-surat resmi dan lain sebagainya.
Selain bentuk-bentuk dokumen tersebut diatas, bentuk lainnya adalah
foto dan bahan statistik. Dengan menggunakan foto akan dapat mengungkap
7. 7
suatu situasi pada detik tertentu sehingga dapat memberikan informasi
deskriptif yang berlaku saat itu. Foto dibuat dengan maksud tertentu,
misalnya untuk melukiskan kegembiraan atau kesedihan, kemeriahan,
semangat dan situasi psikologis lainya. Foto juga dapat menggambarkan
situasi sosial seperti kemiskinan daerah kumuh, adat istiadat, penderitaan
dan berbagai fenomena sosial lainya.
Selain foto, bahan statistik juga dapat dimanfaatkan sebagai dokumen
yang mampu memberikan informasi kuantitatif, seperti jumlah guru, murid,
tenaga administrasi dalam suatu lembaga atau organisasi. Data ini sangat
membantu sekali bagi peneliti dalam menganalisa data, dengan dokumen-
dokumen kuantitatif ini analisa data akan lebih mendalam sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
C. Observasi
Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yang
maksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai
instrumen. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya sekedar
mencatat, tetapi juga harus mengadakan pertimbangan kemudian
mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.
Seorang peneliti harus melatih dirinya untuk melakukan
pengamatan. Banyak yang dapat kita amati di dunia sekitar kita dimanapun
kita berada. Hasil pengamatan dari masing-masing individu akan berbeda,
disinilah diperlukan sikap kepekaan calon peneliti tentang realitas diamati.
Boleh jadi menurut orang lain realitas yang kita amati, tidak memiliki nilai
dalam kegiatan penelitian, akan tetapi munurut kita hal tersebut adalah
masalah yang perlu diteliti.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi
partisipasi dan non-partisipan. Observasi partisipasi dilakukan apabila
peneliti ikut terlibat secara langsung, sehingga menjadi bagian dari
kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi non partisipan adalah
observasi yang dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan yang
8. 8
diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat.
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan observasi, antara lain:
1) Harus diketahu dimana observasi dapat dilakukan, apakah hanya
ditempat-tempat pada waktu tertentu atau terjadi diberbagai lokasi?
2) Harus ditentukan siapa-siapa sajakah yang dapat diobservasi, sehingga
benar-benar representatif?
3) Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan sehingga
relevan dengan tujuan penelitian.
4) Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data, terutama berkaitan
dengan izin pelaksanaan penelitian.
5) Harus diketahui tentang cara-cara bagaimana mencatat hasil observasi
9. 9
III.PEMBAHASAN
A. Usaha Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengelola
Sampah-Sampah Yang Ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan ,
berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan
sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan
biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah
dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah
sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal ,
diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan
ketersediaan area.
Pengelolaan sampahmerupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
1. mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
2. mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.
Metoda Pembuangan sampah
10. 10
Ada beberapa metode pengolahan dan pembungan sampah yang dilakukan
pengolahan sampah Padangpanjang.yaitu :
1. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya
untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia.
Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan, lubang bekas
pertambangan, atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg
di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah
yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang
dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah
lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya Hama,
dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas
methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.hal ini yang pernah
terjadi di bandung, di bandung kandungan gas methan ini meledak dan
melongsorkan gunung sampah.
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya
adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau
pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan
kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak
penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang
untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar
dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di
mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
2. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah
untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur
11. 11
ulang, pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau
mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listik.
3. Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya
botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali.
Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal
(kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah
tercampur.Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum ,
kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas
karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP,
dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti
komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai
dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
12. 12
B. Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Kota Padangpanjang Untuk Mengolah
Dan Mengurangi Tumpukan Sampah Yang Ada Di Tempat Pembuangan
Akhir Sungai Andok.
Kehidupan manusia tidak pernah dapat dipisahkan dengan sampah. Sampah
dijumpai baik di desa maupun di kota. Daerah perkotaan pada khususnya, selain
identik dengan penduduknya yang padat juga identik dengan permasalahan
sampah perkotaan yang sampai saat ini sulit diselesaikan oleh pemerintah kota
sekalipun. Masyarakat kota seringkali membuang sampah disembarang tempat.
Hal tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya kebersihan lingkungan. Masyarakat tidak menyadari akan banyaknya
masalah yang dapat timbul dari sampah tersebut.
Ketika semua sampah, baik sampah organik maupun anorganik, dilimpahkan
ke TPA, maka akan muncul suatu permasalahan lain. Lambat laun, TPA tersebut
akan mengalami pembesaran volume. Hal itu akan mempengaruhi kehidupan dan
ekosistem disekitarnya.
Seperti TPA padangpanjang, yang terletak di sungai andok,. TPA seluas 3 ha
itu sebagai tempat pembuangan akhir sampah masyarakat kota padangpanjang dan
sekitarnya. TPA tersebut menimbulkan berbagai masalah, mulai dari masalah
sosial hingga masalah pencemaran udara.
Setidaknya, dalam sehari sekitar 600-800 kg sampah masuk ke sungai andok.
Bila dikalkulasikan, dalam setahun masyarakat padangpanjang menghasilkan
sekitar 216.000-288.000 kg. Jumlah yang tidak dianggap sedikit untuk seukuran
(TPA) sungai andok.Tidak sedikit pula warga yang notabene penduduk disekitar
TPA harus menjauh dari sana, karena bau yang tidak sedap yang berasal dari sana.
Dengan masalah-masalah yang terjadi, dibutuhkan solusi yang efektif dan
efisien serta kreatif dari Pemerintah Kota dan dibantu masyarakat Padangpanjang
sekitarnya. Mulai dari pengolahan sampah menjadi kompos atau bahan daur ulang.
13. 13
C.Dampak Positif Dan Negatif Yang Di Timbulkan Oleh TPA Terhadap
Lingkungan
Banyak dampak yang dapat timbul akibat keberadaan sebuah TPA,ada
dampak yang di timbulkan bersifat positif,ada juga yang bersifat negatif.
Beberapa dampak positif yang dapat timbul dari keberadaan TPA yaitu :
1. Lahan Perekonomian
Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat
sekitar
Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA,telah menimbulkan inisiatif
baru dalam sektor ekonomi bagi masyarakat di sekitar TPA,mereka
menganggab tumpukan sampah tersebut adalah lahan perekonomian yang
sangat produktif,dengan cara mengumpulkan sampah-sampah
anorganik,seperti plastik,atau barang-barang bekas yang tidak mudah mudah
hancur,plastik dan barang bekas tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan
hidup mereka sehari-hari,bahkan menurut tanggapan masyarakat yang ada di
sekitar sana,penghasilan yang mereka dapatkan dari TPA dengan cara
mengumpulkan plastik dan barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada
masyarakat sekitar yang mau meninggalkan usaha dagangan nya,karna mereka
beranggapan TPA lebih mampu memenuhi kebutuhan perekonomian mereka
sehari-hari.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari keberadaan TPA. yaitu :
2. Musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur di bawah timbunan
sampah akan menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
3. Kererusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan
berat yang mengangkut sampah ke TPA tersebut.minimal setiap harinya ada
14. 14
30 truk pengangkut sampah yang masuk ke TPA, dan sudah pasti lama-
kelamaan akan menimbulkan kerusakan pada jalan yang di laluinya.
4. Pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah oleh
kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun
setelah penutupan TPA
5. Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik,
metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada
karbon dioksida, dan dapat membahayakan penduduk suatu tempat.
6. Gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, kutu, atau polusi suara.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami mengulas panjang lebar mengenai TPA, dan cara
penaggulangannya,maka kami akan mencoba menyimpulkan beberapa hal
dibawah ini. yaitu :
1. Banyak sekali sampah yang kita hasilkan setiap harinya,dan sampah-sampah
yang kita hasilkan tersebut sebagian besar di buang begitu saja. Terkadang kita
tidak pernah peduli dampak yang dapat ditimbulkannya terhadap lingkungan.
2. Sekian banyak sampah yang di hasilkan masyarakat Padangpanjang setiap
harinya, bahkan sampah yang dihasilkan tersebut jumlahnya mencapai ratusan kg,
tapi sampah-sampah tersebut belum dikelola dengan baik. pengelolaannya
sebagian besar hanya diserahkan kepada Masyarakat sekitar dan Sapi.
15. 15
B. Saran
Kita harus menyadari, sekian banyak sampah yang kita hasilkan setiap
harinya,blm dapat dikelola dengan baik, sebagai salah satu penghasil sampah
terbesar, kita harus belajar mengelola sampah-sampah yang kita hasilkan setiap
harinya.salah satu caranya yaitu dengan memusnahkan sampah-sampah tersebut,
bisa dengan cara dibakar, khusus untuk sampah-sampah anorganik, atau dengan
cara dikubur, ini khusus untuk sampah-sampah yang mudah lapuk atau organik
DAFTAR PUSTAKA
Bambang P. Daur Ulang Sampah. Jakarta. Balai Bahasa. 2011
Sumadjo K. Sampah dan Masyarakat. Bandung. Bintang Pustaka. 2009
http://alman_light.blog.uns.ac.id/2011/03/20/definisi_sampah
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://id.wikipedia.org/wiki/Tempat_pembuangan_akhir
http://www.solopos.com/2011/solo/tpa-putri-cempo-mendesak-diperluas-82084
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
http://www.canboyz.co.cc/2010/06/pengertian-sampah-dan-cara.html