SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Manurung Juva
Errors are largely unintentional
(James Reason, 2012)
Please do no harm
Laporan
IOM/Institute of
Medicine,
Amerika Serikat
th 2000
“TO ERR IS
HUMAN, Building
a Safer Health
System”
Dalam pelayanan
pasien rawat inap
di rumah sakit ada
sekitar 3-16 %
Kejadian Tidak
Diharapkan
(KTD/Adverse
Event). (World
Alliance for Patient
Safety, Forward
Programme, 2004)
UU No. 44 Tahun 2009 pasal 3 : memberikan perlindungan terhadap
keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan RS dan sumberdaya
manusia di RS.
Tuntutan pelayanan keperawatan “Quality–Safety“
Proximate cause is often an act committed (neglected, or performed
incorrectly) by a caregiver.
Perawat terlibat dalam setiap area dari sistem
pelayanan Kesehatan (24 H/7D/365 Y)
PERAN PERAWAT:
MENJAGA PASIEN AMAN DLM PELAYANAN
MENGIDENTIFIKASI AREA YAG BERISIKO
MENGENAL SITUASI YANG PERLU DI TINGKATKAN
Keselamatan pasien merupakan dasar pelayanan
keperawatan di mana pun perawat bekerja - dalam
komunitas, rumah sakit perawatan akut atau fasilitas
perawatan jangka panjang.
Untuk perawat, keselamatan pasien bukan hanya bagian dari
apa yang mereka lakukan; perawat berkomitmen melalui
kode etik mereka untuk memberikan pelayanan yang
"aman, kompeten dan etis " (CNA, 2002).
Patient Safety adalah yang terpenting bagi perawat
di semua area praktik, baik itu praktek klinik ,
pendidikan, penelitian atau pun manajemen.
Mempromosikan keselamatan pasien dan dalam
praktek keperawatan untuk kepentingan
melindungi masyarakat merupakan amanat dari
asosiasi keperawatan profesional.
Isu-isu yang menantang
kemampuan perawat
untuk memberikan
asuhan keperawatan
yang aman dan
memberikan kontribusi
untuk keselamatan
pasien
Nursing practice
environment and
workforce issues
Teamwork and
communication
Nursing
perspective on
patient safety
Patient
perspective on
patient safety
Technology Culture of blame.
Lingkungan kerja perawat
merupakan ancaman serius
terhadap keselamatan
pasien.
Ancaman ini terkait dengan
bagaimana organisasi
dikelola, bagaimana tenaga
perawat yang digunakan,
desain kerja dan budaya
organisasi (Institute of
Medicine, 2003).
Lingkungan di mana perawat praktek baik
membantu atau mengurangi mereka dalam
memberikan asuhan keperawatan yang
aman (ACHHR, 2002; Baumann et al, 2001;
IOM, 2003).
Pada saat ini, perawat khawatir bahwa
banyak faktor dalam lingkungan
praktek memiliki dampak negatif pada
keselamatan pasien.
Buruknya komunikasi perawat akan berdampak pada keselamatan pasien
Salah satu waktu yang dapat terjadi gangguan komunikasi adalah saat pergantian
shift atau transfer pasien dari satu bagian ke bagian lain (Masak et al., 2000).
Namun, banyak faktor dalam lingkungan praktik keperawatan dapat mengganggu
komunikasi dan kerja sama tim.
Perawat dan profesional kesehatan lain mengenali kerja tim dan
kesempatan untuk berlatih bersama-sama sebagai aspek penting dari
keselamatan pasien (Affonso & Doran, 2002).
30 % dari seluruh insiden
pasien dilaporkan ke CNPS
pada tahun 2002 adalah
faktor kerja sama tim dan
komunikasi yang buruk
Komunikasi yang buruk dan pengambilan
keputusan yang tidak tepat dapat
menyebabkan penilaian yang tidak
memadai dari pasien, kesalahan dalam
penilaian dan diagnosis, dan pemantauan
yang tidak memadai bagi pasien (CNPS,
2003).
Untuk berkontribusi lebih
lengkap dalam inisiatif
keselamatan pasien, perawat
harus percaya bahwa suara
mereka harus didengar
Kepemimpinan keperawatan
diperlukan untuk membawa
masalah ke garis depan dan data
tentang isu-isu keselamatan
pasien tertentu yang dibutuhkan.
Studi dan kajian lebih lanjut tentang aspek ini akan membantu
mengatasi kebutuhan perspektif keperawatan yang lebih
komprehensif tentang isu-isu keselamatan pasien.
Hasil literatur tentang keselamatan pasien yang sensitif
terhadap tindakan oleh perawat. termasuk kesalahan pemberian
pengobatan, pasien jatuh, luka tekan (decubitus) dan infeksi
yang didapat di rumah sakit (White & McGillis, 2001).
Perawat percaya bahwa sangatlah penting perspektif pasien
untuk diintegrasikan ke dalam strategi keselamatan pasien,
Pasien dapat berkontribusi terjadinya kesalahan tetapi juga
dapat membantu untuk mengidentifikasi atau menghindari
kesalahan.
Sebagai contoh, pasien dapat membuat kesehatan mereka beresiko dengan menggabungkan resep
dan obat tanpa berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan. Di sisi lain, pasien
mungkin mengingatkan perawat untuk kesalahan pengobatan potensial ketika mereka memiliki
pengetahuan tentang perawatan mereka sendiri dan dapat menyebutkan, misalnya, bahwa warna
atau bentuk pil berbeda dari yang sebelumnya.
Dengan berbicara dengan pasien tentang keselamatan, perawat dapat
mendorong mereka untuk lebih aktif dalam perawatan kesehatan dan penyakit
mereka dan menjadi mitra dengan penyedia layanan kesehatan dalam
meningkatkan keselamatan pasien (Reeder, 2001).
Kesalahpahaman mungkin terjadi saat perawat menampik, salah
menanggapi, menebak atau meremehkan perspektif pasien
(Bournes & Flint, 2003).
Ada potensi bahwa kesalahpahaman perspektif pasien dapat
berkontribusi untuk masalah keselamatan pasien.
Kesalahan obat adalah salah satu jenis
yang paling umum terjadi (Kohn et al.,
1999).
Di luar negeri dikembangkan mesin yang
mengeluarkan obat dan sistem yang
mengotomatisasi pemesanan obat sebagai kemajuan
terbaru dalam teknologi.
Teknologi baru lainnya termasuk perangkat medis
untuk perawatan pasien, sistem informasi
manajemen, sistem pemantauan pasien dan
komputerisasi sistem order entry dokter.
Perangkat dan sistem
memiliki potensi untuk
meningkatkan keselamatan
pasien (Curtin & Simpson,
2002); Namun, mereka juga
dapat menyebabkan efek
samping.
Teknologi dapat menambah
kompleksitas perawatan.
Beberapa perawat khawatir
bahwa rekan-rekan mereka
terlalu mengandalkan
teknologi dan tidak lagi
memperhatikan tanda dan
gejala pasien yang dialami.
Misalnya, sambil fokus
pada layar bed side
monitor pasien yang
memantau tanda-tanda
vital, perawat dapat
mengabaikan atau tidak
mengamati pasiennya.
Apa yang menarik bagi
perawat untuk melihat
lebih pada layar monitor
daripada pasiennya
(Marck, 2000)? Apa
dampak pada keselamatan
pasien?
Budaya organisasi pelayanan kesehatan mempengaruhi apa dan berapa
banyak kesalahan yang dilaporkan (White & McGillis, 2001).
Perawat sering menghadapi "budaya menyalahkan" selama investigasi.
Ketika tanggung jawab akan kesalahan dibebankan ke perawat individu,
keterbukaan dan pengungkapan tentang kesalahan tidak disarankan,
padahal pasien memiliki hak untuk tahu kapan suatu peristiwa yang
merugikan telah terjadi dalam perawatan mereka dan untuk memiliki
pengobatan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Patient Safety is the absence of preventable harm to a
patient during process of Health care.
Pendekatan Modern pada patient safety: system thinking
Safety depends on creating systems that anticipate error
and either prevent and catch them before the cause harm.
Keselamatan
Pasien
Keselamatan
petugas
kesehatan
Keselamatan
bangunan dan
peralatan di RS
Keselamatan
Lingkungan
Keselamatan
Bisnis Rumah
Sakit.
Hospital
Safety
of
The
Patient of
The
Health Care
Worker
of
The
Facilities
of
The
Environment
of
The
Business
 Scope of Hospital Risk Management (revised) :
Setiap pasien harus bebas dari
rasa nyeri selama asuhan
keperawatan.
Setiap pasien harus aman
dari cidera, injury,
tissue/skin integrity, infeksi,
jatuh, dan medication error
Dapat berdasarkan
‘ The Equip
Framework “
Hospital in patient
(flow of care)
Access
Entry
Management
Asessment
Care Planning
Implementation
of Care
Evaluation
Separation Community
Improving Performance Function
Pull into parking lot
Park
Walk from car
Enter facility
Ask direction
Approach receptionist
Sign in
Wait
Clinical examination
To the patient room
Doctor visit
Nurse care
Operating theater
Discharge
Payment
Leave facility
Get into car
Leave parking lot
To the hospital
Hospital in patient
Memberikan visibilitas keselamatan (Centre for Patient Safety )
Kolaborasi interdisiplin antar petugas kesehatan di rumah sakit.
Berkontribusi dan berkreativitas untuk budaya keselamatan pasien, sbg
advocate, sbg petugas kesehatan yang profesional.
Safety improvement dengan pendekatan secara komprehensif dan
koordinasi.
Pasien safety in Nursing ---- training
Melakukan
komunikasi
dengan
efektif .
menerima
pasien
dengan
hospitality
memberikan
informasi
tentang
fasilitas
pelayanan
yang tersedia
di Rumah
Sakit.
Mengidentifik
asi Pasien
Melakukan
proteksi
keamanan
selama
transfer.
Aktif mengimplementasikan SKP
Dalam ketepatan Identitas (dalam menerima pasien, dalam pemberian
obat, dalam pemberian transfusi, dalam pengambilan spesimen dan
imaging, dalam tindakan dan prosedur non atau invasif )
Dalam keefektifan berkomunikasi: saat konsultasi via telepon, saat
hand over
Memahami ttg obat
obatan cairan pekat
Double cek
Dilarutkan.....
Obat – obatan
dengan 6 B: Benar
pasien, Benar
nama Obat, Benar
dosis, Benar route,
Benar Cara, Benar
dokumentasi
Ketepatan
pasien/
prosedur /
lokasi Mengidenfifikasi
pasien sebelum
tindakan
Melakukan
pengecekan
apakah
informasi
telah diberikan
sebelum
tindakan.
Melakukan
pengecekan
apakah tlh
diberikan
penandaan
pada lokasi
tindakan.
Implementasi
screning dan
asesmen risiko
jatuh pada
pasien rawat
jalan dan inap.
• Implementasi
tindakan
pencegahan risiko
Jatuh sesuai dengan
hasil asesmen.
• Melaporkan jika ada
insiden risiko jatuh.
Melakukan asesmen keperawatan untuk
pasien rawat jalan, Gawat Darurat dan
Rawat Inap.
Melakukan pengumpul data dan informasi:identitas pasien,
keluhan utama, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik,
termasuk screning dan asesmen risiko ( nyeri, jatuh, risiko
kulit, kondisi nutrisi dan tingkat ketergantungan ) serta
pemantauan hasil pemeriksaan penunjang.
Melakukan analisis terhadap data dan
informasi yang didapat dan membuat
diagnosa keperawatan.
Menyusun rencana
asuhan
keperawatan sesuai
dengan hasil
diagnosa
keperawatan.
Menyusun
target asuhan
S - Specific
M - Measurable
A - Achiveable
R - Rational
T - Timely
Best
Practicess
.Management
of diagnostic
test
Screening Information
Menerapkan
asuhan
keperwatan
yang telah
disusun sesuai
prioritas.
Melakukan
kolaborasi
dalam
pemberian obat-
obatan
•Melakukan
monitoring dan
evaluasi
•Melakukan asesmen
ulang
•Menerapkan Early
Warning Sign dan
Score
Menerapkan
pencegahan
infeksi.
Melakukan
Edukasi
Mempersiapkan
pasien pulang
Memberikan
Informasi pada
pasien
Mengidentifikasi
adakah
permasalahan
pasien tdk
sesuai standar
Melakukan
inisiasi tentang
solusi terhadap
permasalahan.
• Mengetahui pedoman umum utk setiap lingkungan
kerja klinisnya.
• Meminimalkan opportuniti terjadinya transmisi infeksi.
• Melakukan Proteksi diri ( Imunisasi )
• Mengetahui sumber utama infeksi : Tangan ke tangan
petugas kesehatan, pasien dan keluarga, Baju perawat,
Peralatan (stetoskop, Flashlight), Petugas kesehatan/
perawat yang carrier.
Perilaku perawat yang dibutuhkan : Jadilah tim yang
aktif, Punya komitment dalam mencegah HAI,s
. Keterampilan perawat yang dibutuhkan
:Menerapkan standar universal, Menggunakan
proteksi yang tepat
. Mengetahui jika terjadi insiden exposed
. Melaporkan ttg pasien pasien yang berisiko.
. Melakukan observasi S/ S pada pasien infeksi.
Menggunakan APD sesuai indikator
Gunakan dan perhatikan keamanan benda2 tajam.
Perhatian penuh ttg kebersihan tangan, (sblm dan sesudah/ setelah
kontak dengan pasien atau objek ).
Pelihara kebersihan Bangsal/ Ruangan, .....hati hati Enviroment
Contamination, ..... Airborne transmission
Masker harus
dipakai:
. Pasien Infeksi yg sdh
terkonfirmasi atau
pasien suspek infeksi.
. Proteksi terhadap pasien
yang daya tahan rendah /
rentan.
Meningkatkan aksesibilitas keakuratan,
informasi secara berkala
Informasi tentang pasien, medikasi, harus
selalu tersedia pada pelayanan pasien secara
rutin
Penggunaan gelang dengan kode warna
untuk pasien alergi
Track error and near misses kemudian
melaporkannya
Akselerasi laboratorium sepanang waktu
• Role of Professional
. Active leader in
encouraging and
demanding inprovement
in patient safety.
Role of Professional Setting standard, covering
and communicating with
members about standard.
Persiapan pasien pulang
Identifikasi kebutuhan dan sumber daya yang pasien miliki
Perencanaan perawatan di rumah
Konseling kebutuhan perawatan di rumah
Edukasi tentang terapi dan kebutuhan medikasi
Identifikasi sumber daya yang pasien miliki untuk
pelayanan kesehatan selanjutnya
Persiapan perlu tidaknya rujukan balik
Persiapan untuk adanya home visit dan home care
Melibatkan keluarga dan asuhan perawatan di rumah
S - Sense the Error
A - Act to prevent it
F - Follow Guidelines
E - Enquire into accidents / Deaths
T - Take appropiate remedial measure
Y - Your responsibility
N – No Harm
U – Utility of safety devices
R – Responsibility of patient care
S – Safety care
I - Integrity as a nurse
N – No error and No Mistakes
G – Good communication and team work
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to Keselamatan Pasien dalam Praktik Keperawatan

Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookChapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.documma16
 
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptx
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptxKeselamatan pasien dinas kesehatann.pptx
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptxvenir51131
 
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdfPEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdffifinoktaviani
 
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdfGreen Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdfDhipaAshiilahBaahira
 
Patient-Safety.pptx
Patient-Safety.pptxPatient-Safety.pptx
Patient-Safety.pptxayumaulida9
 
Patient-Safety.ppt84 halamanghjjjgujhhikkkk
Patient-Safety.ppt84 halamanghjjjgujhhikkkkPatient-Safety.ppt84 halamanghjjjgujhhikkkk
Patient-Safety.ppt84 halamanghjjjgujhhikkkkTrianaBagja
 
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Stefanus Nofa
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 
1. SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN 2.pptx
1. SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN 2.pptx1. SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN 2.pptx
1. SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN 2.pptxAidilShafwanSahlan
 
Konsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptKonsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptTYASLARASATI
 

Similar to Keselamatan Pasien dalam Praktik Keperawatan (20)

Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality BookChapter 11 Buku The Health care Quality Book
Chapter 11 Buku The Health care Quality Book
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
 
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptx
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptxKeselamatan pasien dinas kesehatann.pptx
Keselamatan pasien dinas kesehatann.pptx
 
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdfPEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdf
 
adverse events.pptx
adverse events.pptxadverse events.pptx
adverse events.pptx
 
K3 01.ppt
K3 01.pptK3 01.ppt
K3 01.ppt
 
hiperkes.pptx
hiperkes.pptxhiperkes.pptx
hiperkes.pptx
 
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdfGreen Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
Green Orange Blue Creative Healthcare Facility Presentation.pdf
 
Patient-Safety.pptx
Patient-Safety.pptxPatient-Safety.pptx
Patient-Safety.pptx
 
Patient-Safety.ppt84 halamanghjjjgujhhikkkk
Patient-Safety.ppt84 halamanghjjjgujhhikkkkPatient-Safety.ppt84 halamanghjjjgujhhikkkk
Patient-Safety.ppt84 halamanghjjjgujhhikkkk
 
Patient Safety 1
Patient Safety 1Patient Safety 1
Patient Safety 1
 
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
Ondra
OndraOndra
Ondra
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
1. SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN 2.pptx
1. SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN 2.pptx1. SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN 2.pptx
1. SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN 2.pptx
 
Konsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptKonsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.ppt
 
Patient Safety 2
Patient Safety 2Patient Safety 2
Patient Safety 2
 
Pasien.pdf
Pasien.pdfPasien.pdf
Pasien.pdf
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 

Recently uploaded

PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

Keselamatan Pasien dalam Praktik Keperawatan

  • 2. Errors are largely unintentional (James Reason, 2012) Please do no harm
  • 3. Laporan IOM/Institute of Medicine, Amerika Serikat th 2000 “TO ERR IS HUMAN, Building a Safer Health System” Dalam pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit ada sekitar 3-16 % Kejadian Tidak Diharapkan (KTD/Adverse Event). (World Alliance for Patient Safety, Forward Programme, 2004)
  • 4. UU No. 44 Tahun 2009 pasal 3 : memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan RS dan sumberdaya manusia di RS. Tuntutan pelayanan keperawatan “Quality–Safety“ Proximate cause is often an act committed (neglected, or performed incorrectly) by a caregiver.
  • 5. Perawat terlibat dalam setiap area dari sistem pelayanan Kesehatan (24 H/7D/365 Y) PERAN PERAWAT: MENJAGA PASIEN AMAN DLM PELAYANAN MENGIDENTIFIKASI AREA YAG BERISIKO MENGENAL SITUASI YANG PERLU DI TINGKATKAN
  • 6. Keselamatan pasien merupakan dasar pelayanan keperawatan di mana pun perawat bekerja - dalam komunitas, rumah sakit perawatan akut atau fasilitas perawatan jangka panjang. Untuk perawat, keselamatan pasien bukan hanya bagian dari apa yang mereka lakukan; perawat berkomitmen melalui kode etik mereka untuk memberikan pelayanan yang "aman, kompeten dan etis " (CNA, 2002).
  • 7. Patient Safety adalah yang terpenting bagi perawat di semua area praktik, baik itu praktek klinik , pendidikan, penelitian atau pun manajemen. Mempromosikan keselamatan pasien dan dalam praktek keperawatan untuk kepentingan melindungi masyarakat merupakan amanat dari asosiasi keperawatan profesional.
  • 8. Isu-isu yang menantang kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang aman dan memberikan kontribusi untuk keselamatan pasien
  • 9. Nursing practice environment and workforce issues Teamwork and communication Nursing perspective on patient safety Patient perspective on patient safety Technology Culture of blame.
  • 10. Lingkungan kerja perawat merupakan ancaman serius terhadap keselamatan pasien. Ancaman ini terkait dengan bagaimana organisasi dikelola, bagaimana tenaga perawat yang digunakan, desain kerja dan budaya organisasi (Institute of Medicine, 2003).
  • 11. Lingkungan di mana perawat praktek baik membantu atau mengurangi mereka dalam memberikan asuhan keperawatan yang aman (ACHHR, 2002; Baumann et al, 2001; IOM, 2003). Pada saat ini, perawat khawatir bahwa banyak faktor dalam lingkungan praktek memiliki dampak negatif pada keselamatan pasien.
  • 12. Buruknya komunikasi perawat akan berdampak pada keselamatan pasien Salah satu waktu yang dapat terjadi gangguan komunikasi adalah saat pergantian shift atau transfer pasien dari satu bagian ke bagian lain (Masak et al., 2000). Namun, banyak faktor dalam lingkungan praktik keperawatan dapat mengganggu komunikasi dan kerja sama tim. Perawat dan profesional kesehatan lain mengenali kerja tim dan kesempatan untuk berlatih bersama-sama sebagai aspek penting dari keselamatan pasien (Affonso & Doran, 2002).
  • 13. 30 % dari seluruh insiden pasien dilaporkan ke CNPS pada tahun 2002 adalah faktor kerja sama tim dan komunikasi yang buruk Komunikasi yang buruk dan pengambilan keputusan yang tidak tepat dapat menyebabkan penilaian yang tidak memadai dari pasien, kesalahan dalam penilaian dan diagnosis, dan pemantauan yang tidak memadai bagi pasien (CNPS, 2003).
  • 14. Untuk berkontribusi lebih lengkap dalam inisiatif keselamatan pasien, perawat harus percaya bahwa suara mereka harus didengar Kepemimpinan keperawatan diperlukan untuk membawa masalah ke garis depan dan data tentang isu-isu keselamatan pasien tertentu yang dibutuhkan.
  • 15. Studi dan kajian lebih lanjut tentang aspek ini akan membantu mengatasi kebutuhan perspektif keperawatan yang lebih komprehensif tentang isu-isu keselamatan pasien. Hasil literatur tentang keselamatan pasien yang sensitif terhadap tindakan oleh perawat. termasuk kesalahan pemberian pengobatan, pasien jatuh, luka tekan (decubitus) dan infeksi yang didapat di rumah sakit (White & McGillis, 2001).
  • 16. Perawat percaya bahwa sangatlah penting perspektif pasien untuk diintegrasikan ke dalam strategi keselamatan pasien, Pasien dapat berkontribusi terjadinya kesalahan tetapi juga dapat membantu untuk mengidentifikasi atau menghindari kesalahan. Sebagai contoh, pasien dapat membuat kesehatan mereka beresiko dengan menggabungkan resep dan obat tanpa berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan. Di sisi lain, pasien mungkin mengingatkan perawat untuk kesalahan pengobatan potensial ketika mereka memiliki pengetahuan tentang perawatan mereka sendiri dan dapat menyebutkan, misalnya, bahwa warna atau bentuk pil berbeda dari yang sebelumnya.
  • 17. Dengan berbicara dengan pasien tentang keselamatan, perawat dapat mendorong mereka untuk lebih aktif dalam perawatan kesehatan dan penyakit mereka dan menjadi mitra dengan penyedia layanan kesehatan dalam meningkatkan keselamatan pasien (Reeder, 2001). Kesalahpahaman mungkin terjadi saat perawat menampik, salah menanggapi, menebak atau meremehkan perspektif pasien (Bournes & Flint, 2003). Ada potensi bahwa kesalahpahaman perspektif pasien dapat berkontribusi untuk masalah keselamatan pasien.
  • 18. Kesalahan obat adalah salah satu jenis yang paling umum terjadi (Kohn et al., 1999). Di luar negeri dikembangkan mesin yang mengeluarkan obat dan sistem yang mengotomatisasi pemesanan obat sebagai kemajuan terbaru dalam teknologi. Teknologi baru lainnya termasuk perangkat medis untuk perawatan pasien, sistem informasi manajemen, sistem pemantauan pasien dan komputerisasi sistem order entry dokter.
  • 19. Perangkat dan sistem memiliki potensi untuk meningkatkan keselamatan pasien (Curtin & Simpson, 2002); Namun, mereka juga dapat menyebabkan efek samping. Teknologi dapat menambah kompleksitas perawatan. Beberapa perawat khawatir bahwa rekan-rekan mereka terlalu mengandalkan teknologi dan tidak lagi memperhatikan tanda dan gejala pasien yang dialami.
  • 20. Misalnya, sambil fokus pada layar bed side monitor pasien yang memantau tanda-tanda vital, perawat dapat mengabaikan atau tidak mengamati pasiennya. Apa yang menarik bagi perawat untuk melihat lebih pada layar monitor daripada pasiennya (Marck, 2000)? Apa dampak pada keselamatan pasien?
  • 21. Budaya organisasi pelayanan kesehatan mempengaruhi apa dan berapa banyak kesalahan yang dilaporkan (White & McGillis, 2001). Perawat sering menghadapi "budaya menyalahkan" selama investigasi. Ketika tanggung jawab akan kesalahan dibebankan ke perawat individu, keterbukaan dan pengungkapan tentang kesalahan tidak disarankan, padahal pasien memiliki hak untuk tahu kapan suatu peristiwa yang merugikan telah terjadi dalam perawatan mereka dan untuk memiliki pengobatan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
  • 22. Patient Safety is the absence of preventable harm to a patient during process of Health care. Pendekatan Modern pada patient safety: system thinking Safety depends on creating systems that anticipate error and either prevent and catch them before the cause harm.
  • 23. Keselamatan Pasien Keselamatan petugas kesehatan Keselamatan bangunan dan peralatan di RS Keselamatan Lingkungan Keselamatan Bisnis Rumah Sakit.
  • 25. Setiap pasien harus bebas dari rasa nyeri selama asuhan keperawatan. Setiap pasien harus aman dari cidera, injury, tissue/skin integrity, infeksi, jatuh, dan medication error
  • 26. Dapat berdasarkan ‘ The Equip Framework “ Hospital in patient (flow of care)
  • 28. Pull into parking lot Park Walk from car Enter facility Ask direction Approach receptionist Sign in Wait Clinical examination To the patient room Doctor visit Nurse care Operating theater Discharge Payment Leave facility Get into car Leave parking lot To the hospital Hospital in patient
  • 29. Memberikan visibilitas keselamatan (Centre for Patient Safety ) Kolaborasi interdisiplin antar petugas kesehatan di rumah sakit. Berkontribusi dan berkreativitas untuk budaya keselamatan pasien, sbg advocate, sbg petugas kesehatan yang profesional. Safety improvement dengan pendekatan secara komprehensif dan koordinasi. Pasien safety in Nursing ---- training
  • 31. Aktif mengimplementasikan SKP Dalam ketepatan Identitas (dalam menerima pasien, dalam pemberian obat, dalam pemberian transfusi, dalam pengambilan spesimen dan imaging, dalam tindakan dan prosedur non atau invasif ) Dalam keefektifan berkomunikasi: saat konsultasi via telepon, saat hand over
  • 32. Memahami ttg obat obatan cairan pekat Double cek Dilarutkan..... Obat – obatan dengan 6 B: Benar pasien, Benar nama Obat, Benar dosis, Benar route, Benar Cara, Benar dokumentasi
  • 33. Ketepatan pasien/ prosedur / lokasi Mengidenfifikasi pasien sebelum tindakan Melakukan pengecekan apakah informasi telah diberikan sebelum tindakan. Melakukan pengecekan apakah tlh diberikan penandaan pada lokasi tindakan.
  • 34. Implementasi screning dan asesmen risiko jatuh pada pasien rawat jalan dan inap. • Implementasi tindakan pencegahan risiko Jatuh sesuai dengan hasil asesmen. • Melaporkan jika ada insiden risiko jatuh.
  • 35. Melakukan asesmen keperawatan untuk pasien rawat jalan, Gawat Darurat dan Rawat Inap. Melakukan pengumpul data dan informasi:identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, termasuk screning dan asesmen risiko ( nyeri, jatuh, risiko kulit, kondisi nutrisi dan tingkat ketergantungan ) serta pemantauan hasil pemeriksaan penunjang. Melakukan analisis terhadap data dan informasi yang didapat dan membuat diagnosa keperawatan.
  • 36. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan hasil diagnosa keperawatan. Menyusun target asuhan S - Specific M - Measurable A - Achiveable R - Rational T - Timely
  • 38. Menerapkan asuhan keperwatan yang telah disusun sesuai prioritas. Melakukan kolaborasi dalam pemberian obat- obatan •Melakukan monitoring dan evaluasi •Melakukan asesmen ulang •Menerapkan Early Warning Sign dan Score
  • 40. Memberikan Informasi pada pasien Mengidentifikasi adakah permasalahan pasien tdk sesuai standar Melakukan inisiasi tentang solusi terhadap permasalahan.
  • 41. • Mengetahui pedoman umum utk setiap lingkungan kerja klinisnya. • Meminimalkan opportuniti terjadinya transmisi infeksi. • Melakukan Proteksi diri ( Imunisasi ) • Mengetahui sumber utama infeksi : Tangan ke tangan petugas kesehatan, pasien dan keluarga, Baju perawat, Peralatan (stetoskop, Flashlight), Petugas kesehatan/ perawat yang carrier.
  • 42. Perilaku perawat yang dibutuhkan : Jadilah tim yang aktif, Punya komitment dalam mencegah HAI,s . Keterampilan perawat yang dibutuhkan :Menerapkan standar universal, Menggunakan proteksi yang tepat . Mengetahui jika terjadi insiden exposed . Melaporkan ttg pasien pasien yang berisiko. . Melakukan observasi S/ S pada pasien infeksi.
  • 43. Menggunakan APD sesuai indikator Gunakan dan perhatikan keamanan benda2 tajam. Perhatian penuh ttg kebersihan tangan, (sblm dan sesudah/ setelah kontak dengan pasien atau objek ). Pelihara kebersihan Bangsal/ Ruangan, .....hati hati Enviroment Contamination, ..... Airborne transmission
  • 44. Masker harus dipakai: . Pasien Infeksi yg sdh terkonfirmasi atau pasien suspek infeksi. . Proteksi terhadap pasien yang daya tahan rendah / rentan.
  • 45. Meningkatkan aksesibilitas keakuratan, informasi secara berkala Informasi tentang pasien, medikasi, harus selalu tersedia pada pelayanan pasien secara rutin Penggunaan gelang dengan kode warna untuk pasien alergi Track error and near misses kemudian melaporkannya Akselerasi laboratorium sepanang waktu
  • 46. • Role of Professional . Active leader in encouraging and demanding inprovement in patient safety.
  • 47. Role of Professional Setting standard, covering and communicating with members about standard.
  • 48. Persiapan pasien pulang Identifikasi kebutuhan dan sumber daya yang pasien miliki Perencanaan perawatan di rumah Konseling kebutuhan perawatan di rumah Edukasi tentang terapi dan kebutuhan medikasi
  • 49. Identifikasi sumber daya yang pasien miliki untuk pelayanan kesehatan selanjutnya Persiapan perlu tidaknya rujukan balik Persiapan untuk adanya home visit dan home care Melibatkan keluarga dan asuhan perawatan di rumah
  • 50. S - Sense the Error A - Act to prevent it F - Follow Guidelines E - Enquire into accidents / Deaths T - Take appropiate remedial measure Y - Your responsibility
  • 51. N – No Harm U – Utility of safety devices R – Responsibility of patient care S – Safety care I - Integrity as a nurse N – No error and No Mistakes G – Good communication and team work

Editor's Notes

  1. 24