2. Era GLOBAL.
Perubahan Ekstrem kepada manusia di Dunia.
Aspek sosial –budaya.
Berbagai pantangan dan larangan.
Sebab akibat berbagai makanan dan kondisi sehat sakit
dampak positif dan negatif terhadap ibu dan anak.
3. Mortalitas dan morbiditas Ibu dan Bayi
saling berhubungan Faktor faktor sosial
budaya
Lingkungan di dalam
masyarakat dimana mereka
berada.
4. ASPEK BUDAYA PRAKTEK KEBIDANAN
TINGKAT PENGETAHUAN PENDUDUK.
STRUKTUR PEMERINTAHAN.
ADAT ISTIADAT DAN KEBIASAAN SEHARI-HARI
PANDANGAN NORMA DAN NILAI
AGAMA
BAHASA
KESENIAN
HAL-HAL LAIN YANG BERKAITAN DENGAN WILAYAH
PRAKTEK KEBIDANAN.
5. BUDAYA MASYARAKAT DAERAH PADA MASA
KEHAMILAN
Upacara Mengandung Empat Bulan
Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban.
Upacara Mengandung Sembilan Bulan .
Upacara Reuneuh Mundingeun (perempuan yang
mengandung lebih dari sembilan bulan,bahkan ada yang
sampai 12 bulan tetapi belum melahirkan juga, perempuan
yang hamil itu disebut Reuneuh Mundingeun, seperti munding
atau kerbau yang bunting. Upacara ini diselenggarakan agar
perempuan yang hamil tua itu segera melahirkan jangan
seperti kerbau, dan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan.
6. PELAYANAN KEBIDANAN
Bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan Kesehatan
baik primier maupun sekunder.
Tenaga bidan bertanggungjawab memberikan pelayanan
kebidanan yang optimal dalam meningkatkan dan
mempertahankan mutu pelayanan kebidanan yang
diberikan selama 24 jam secara berkesinambungan.
Bidan harus memiliki keterampilan professional ataupun
global Wheeler, (1999) dalam Hamid (2001).
Agar bidan dapat menjalankan peran fungsinya dengan baik
maka perlu adanya pendekatan social budaya yang dapat
menjembati pelayanannya kepada pasien.
7. LANJUT......
Tercapainya pelayanan kebidanan yang optimal,
tenaga bidan yang professional dan dapat
diandalkan .
Pelayanan kebidanan berdasarkan kaidah-kaidah
profesi:
1.Memiliki pengetahuan yang adekuat.
2. Menggunakan pendekatan asuhan kebidanan.
3.Menunjukkan otonomi.
4.Akuntabilitas profesi melalui pendekatan social dan
budaya yang akurat.