Dokumen tersebut membahas tentang demografi dan dinamika penduduk Indonesia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa Indonesia memiliki populasi 264 juta jiwa yang tersebar di 34 provinsi dengan kepadatan rata-rata 124 jiwa per km persegi. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk seperti fertilitas, mortalitas, dan migrasi.
4. MOST POPULOUS COUNTRY, mid 2017
Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017
COUNTRY POPULATION (MILLIONS)
China 1,387
India 1,353
United States 325
INDONESIA 264
Brazil 208
Pakistan 199
Nigeria 191
Bangladesh 165
Russia 147
Mexico 129
5. MOST POPULOUS COUNTRY, 2050
Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017
COUNTRY POPULATION (MILLIONS)
India 1,676
China 1,343
Nigeria 411
United States 397
INDONESIA 322
Pakistan 311
Brazil 231
Rep.Dom.Congo 216
Bangladesh 212
Ethiopia 191
9. 1. SENSUS PENDUDUK
Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere yaitu menghitung/ menaksir.
Sensus adalah suatu keseluruhan usaha dari pengumpulan
penyusunan,pengolahan dan penerbitan dari keterangan-keterangan yang
bersifat demografis ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk suatu negara
atau daerah teritorial tertentu pada suatu waktu tertentu atau jangka waktu
yang pendek.
JENIS SENSUS
1. De Jure (Sesuai Domisili)
2. De Facto
METODE SENSUS
1. Canvasser
2. House Holder
10. Waktu Pelaksanaan Sensus
Periode pencacahan setiap 10
tahun sekali pada tahun yang
berakhiran 0
Waktu pencacahan satu hari.
- Sebelum merdeka 1920
dan 1930.
- Setelah merdeka 1961,
1971, 1980,1990 , 2000 ,
dan 2010
11. 2. SURVEI PENDUDUK
Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan
cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan
penduduk metode survei tidak dilakukan diseluruh wilayah
negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu
yang dianggap mewakili seluruh wilayah negara tersebut.
12. Registrasi adalah catatan secara continue/terus
menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap
penduduk suatu wilayah administrasi.
3. REGISTRASI PENDUDUK
CIRI -CIRI
1. Bersifat pasif.
2. Jenis data yang dicatat meliputi :
- Kelahiran
- Kematian
- Mobilitas horisontal dan vertikal
- Perkawinan dan perceraian
13. Registrasi
• Mengetahui perubahan
penduduk yang terjadi
dinamis
• Penduduk dituntut aktif
untuk melapor kepada
petugas setiap perubahan
yang terjadi
• Registrasi di catat oleh
pemerintah,
Sensus dan Survei
• Memberi gambaran
penduduk pada saat
tertentu
• Petugas dituntut aktif untuk
mendata penduduk
• Dicatat oleh Badan Pusat
Statistik
16. Fertilitas (Tingkat kelahiran) yaitu suatu pengertian yang
digunakan untuk menunjukan tingkat pertambahan anak .
Fertilitas juga sering disebut natalitas yaitu jumlah kelahiran
tiap 1000 orang penduduk per tahun.
A. FERTILITAS
Skala Tingkat kelahiran :
>30 digolongkan tinggi;
20-30 digolongkan sedang;
<20 digolongkan rendah.
17. Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas
a. Nikah usia muda
b. Pergaulan bebas
c. Derasnya arus informasi
d. Lemahnya iman
e. Kurangnya kesadaran ber-KB
f. dll
Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas
a. menunda nikah
b. Pantang nikah
c. Penyakit
d. KB
e. dll
18. Mortalitas (Tingkat kematian) yaitu angka atau
jumlah kematian per tahun per seribu penduduk.
Skala Tingkat Kematian :
9-13 digolongkan rendah;
14-18 digolongkan sedang;
>18 digolongkan tinggi.
B. MORTALITAS
19. Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas
a. Perang
b. Penyakit
c. Kriminalitas
d. Bunuh diri
e. Bencana alam
f. Dll
Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas
a. Perdamaian
b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c. Imunisasi
d. Kebersihan
e. Makanan bergizi
f. Dll
20. FORMULA
Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar
Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate)
Age Spesific Fertility Rate
Crude Death Rate (CDR)
Age Spesific Death Rate
Infant Mortality Rate
FERTILITAS MORTALITAS
Keterangan :
i = kelompok umur yang ditanyakan
23. MOBILITAS PENDUDUK
PERMANEN (MIGRASI)
MOBILITAS PENDUDUK
NON PERMANEN
ULANG
ALIK
BERMUSIM
MOBILITAS PENDUDUK
HORIZONTAL
MOBILITAS PENDUDUK
VERTIKAL
MACAM-
MACAMNYA
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PENDORONG
PENARIK
PENGHAMBAT
DAMPAK
M
O
B
I
L
I
T
A
S
P
E
N
D
U
D
U
K
26. Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas
• Faktor Pendorong
1. Kebutuhan dan tekanan
2. Potensi SDM dan SDA terbatas
• Faktor Penarik
1. Daerah tujuan mempunyai sarana
pendidikan yang memadai dan lebih
lengkap
2. Kesempatan memperoleh pendapatan
yang lebih tinggi.
• Faktor Penghambat
1. Tingginya ongkos pindah
2. Aksesbilitas tidak terjangkau
3. Topografi yang tidak datar 2
6
27. DAMPAK MOBILITAS PENDUDUK
Dampak positif mobilitas penduduk:
1. Meningkatkan kesejahteraan penduduk
2. Menambah pengalaman hidup & pengetahuan
3. Membantu kesempatan kerja & usaha
4. Membantu Program pemerataan pembangunan didaerah-daerah. DLL
Dampak negatif mobilitas penduduk:
1. meningkatnya angka kriminalitas.
2. gelandangan, pengangguran.
3. Sering timbulnya konflik antar masyarakat setempat.
4. gubuk-gubuk liar yang menambah kesemerawutan kota. DLL
29. Mobilitas Penduduk Vertikal
Mobilitas penduduk vertikal sering disebut dengan perubahan status sosial, atau
perpindahan dari cara-cara hidup tradisional ke cara-cara hidup yang lebih
modern.
Mobilitas Penduduk Horizontal
Mobilitas penduduk horizontal atau sering pula disebut dengan mobilitas
penduduk geografis adalah gerak (movement) penduduk yang melintas
batas wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu
(Mantra 1984, 4).
Batas wilayah umumnya dipergunakan batas administrasi misalnya :
propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan atau pedukuhan.
-MOBILITAS PERMANEN
-MOBILITAS NONPERMANEN
30. A. MOBILITAS PENDUDUK PERMANEN
Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain
dengan maksud untuk MENETAP di daerah tujuan.
1) Migrasi Internasional
Perpindahan penduduk dari satu negara ke
negara lain.
- IMIGRASI
- EMIGRASI
- REMIGRASI/REPATRIASI
32. TRANSMIGRASI
Perpindahan penduduk dari daerah (pulau) yang padat
penduduknya ke daerah (pulau) yang jarang penduduknya.
TUJUAN transmigrasi, yaitu sebagai berikut:
a) Mengusahakan kekayaan alam di luar Pulau Jawa.
b) Supaya terjadi asimilasi antar suku sehingga perasaan
kesukuan menghilang.
c) Untuk pertahanan keamanan dan ketahanan nasional.
d) Penyebaran penduduk supaya merata sehingga
program pembangunan dapat merata ke seluruh
pelosok tanah air.
Asthina NS, 2017
33. a) Transmigrasi umum
b) Transmigrasi swakarsa
c) Transmigrasi bedol desa
d) Transmigrasi spontan
JENIS TRANSMIGRASI
34. a. Dampak Positif
1)Meratakan penyebaran jumlah penduduk
2)Mengurangi kepadatan penduduk
3)Meningkatkan kesejahteraan penduduk
4)Mengurangi pengangguran di daerah asal
transmigrasi
5)Menambah tenaga kerja di daerah tujuan
transmigrasi
6)Meningkatkan hasil pertanian di daerah
tujuan transmigrasi
7)Memperlancar pembangunan di daerah
tujuan transmigrasi
b. Dampak Negatif
1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan
pemukiman
2) Terganggunya habitat hewan liar di daerah
tujuan transmigrasi
3) Menimbulkan kecemburuan sosial antara
penduduk asli dengan para pendatang
DAMPAK TRANSMIGRASI
36. PENGARUH URBANISASI
a) Bagi pedesaan :
1.Penduduk desa sebagian besar
golongan tua dan anak-anak
2.Kekurangan tenaga yang
potensial
3.Perkembangan desa terlambat
4.Produksi pertanian menurun
5.Modal desa pindah ke kota
b) Bagi perkotaan :
1.Kepadatan penduduk melebihi daya
tampung kota
2.Permasalahan pemukiman kumuh
3.Permasalahan dalam bidang kesehatan
4.Pencemaran lingkungan
5.Meningkatnya pengangguran
6. Tingginya tindak kriminalitas
7. Terjadinya kemacetan lalu lintas
37. RURALISASI
Perpindahan penduduk dari kota ke desa
Faktor faktor yang memengaruhi :
1) Faktor pendorong ruralisasi:
a) Kejenuhan tinggal di kota
b) Harga lahan di kota semakin mahal
c) Keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya
d) Merasa tidak mampu mengikuti dinamika kehidupan di kota
2) Faktor penarik ruralisasi:
a) Harga lahan di pedesaan relatif masih murah
b) Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana
c) Suasana lebih tenang
d) Adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.
38. B. MOBILITAS PENDUDUK NONPERMANEN
Disebut juga MOBILITAS SIRKULER
Gerak penduduk dari suatu wilayah menuju ke wilayah
lain dengan TIDAK ada niatan MENETAP di daerah
tujuan.
Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
1) Sirkulasi harian
2) Sirkulasi mingguan
3) Sirkulasi bulanan
39. DAMPAK MOBILITAS SIRKULER
Positif
a. Terjadinya penyerapan tenaga
kerja dari luar daerah.
b. Memperoleh tenaga kerja
dengan upah yang relatif lebih
murah.
c. Adanya arus para penglaju dapat
meningkatkan prasarana
transportasi.
d. Terjadinya pemerataan
pendapatan.
Negatif
a. Menimbulkan kenaikan volume
lalulintas dan angkutan pada jam
jam atau hari hari tertentu.
b. Mengurangi peluang kerja bagi
masyarakat atau penduduk asli.
c. Beban kota atau daerah yang
didatangi semakin berat karena
terjadinya kenaikan jumlah
penduduk.
40. JENIS MOBILITAS SIRKULER
A. Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, Yaitu penduduk
yang karena pekerjaanya harus melakukan perjalanan dari
tempat tinggal nya ke tempat kerjanya di daerah lain. Pagi
berangkat dan sore atau malam hari pulang.
B. Mobilitas musiman, yaitu penduduk yang pekerjaan atau
keperluannya untuk sementara waktu menetap disuatu
daerah dan dalam jangka waktu tertentu untuk kembali ke
tempat tinggalnya
43. Komposisi Penduduk
Berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Biologi : meliputi umur dan jenis kelamin
b. Sosial : meliputi pendidikan, status kawin, dan agama
c. Ekonomi : lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, status pekerjaan,
dan pendapatan
d. Geografis : pengelompokkan penduduk berdasarkan letak
wilayahnya
Guna : melihat perkembangan penduduk dari masa ke masa di suatu
wilayah atau negara, untuk tolak ukur dalam membuat kebijakan
44. Konsep, Definisi, dan Ukuran
• Dalam kaitannya dengan komposisi penduduk,
ada beberapa konsep, definisi dan ukuran yang
perlu diperhatikan seperti rasio jenis kelamin,
angka beban tanggungan, dan kepadatan
penduduk
>SEX RATIO >DEPENDENCY RATIO
46. Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan
jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur
dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
1. Golongan muda (umur 0-14 tahun)
2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun)
3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas)
PIRAMIDA PENDUDUK
50. PERUBAHAN PENDUDUK
Bentuk Rumus Perubahan Jumlah Penduduk :
(Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal periode
Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode
Pt = Po + (Lahir – Mati) + (Masuk - Keluar)
Pertambahan penduduk Alami = (Lahir – Mati)
Pertambahan Penduduk Migrasi = (Masuk - Keluar)
51. ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK
Angka pertumbuhan penduduk adalah angka yang
menunjukan kecepatan pertambahan perduduk untuk
interval waktu tertentu.
1. ANGKA PERTUMBUHAN LINEAR (ARITMATIKA)
Angka Pertumbuhan Penduduk akan bertambah secara
linear bila besar pertambahan penduduk untuk setiap
interval waktu selalu sama.
2. ANGKA PERTUMBUHAN GEOMETRIK
Angka pertumbuhan penduduk akan bertambah secara
geometrik bila angka pertumbuhannya tetap dan
perhitungannya dilakukan secara bertahap, misalnya
tahun demi tahun.
3. ANGKA PERTUMBUHAN EKPONENSIAL
52. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK ARITMATIKA
Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Aritmatika :
(Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal periode
Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode
r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun
t = jangka waktu (tahun)
Pt = Po {1(r.n)}
53. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK GEOMETRIK
Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Geometris :
(Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal periode
Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode
r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun
t = jangka waktu (tahun)
Pt = Po (1+r) ͭ
54. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK EKSPONENSIAL
Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Eksponensial :
r = Angka pertumbuhan penduduk
Pn = Jumlah Penduduk pada tahun
akhir
Po = Jumlah Penduduk pada tahun
awal
n = Jumlah tahun antara tahun awal
dan tahun akhir
Log e = 0,4342945
e = bilangan natural 2,71828
Data yang diperlukan untuk menghitung angka
pertumbuhan ini :
-Jumlah penduduk pada awal periode
-Jumlah penduduk pada akhir periode
-Tanggal tepat ketika kedua perhitungan penduduk
dilakukan
55. WAKTU LIPAT DUA
Waktu lipat dua adalah waktu yang diperlukan agar jumlah suatu
penduduk menjadi dua kali lebih besar. Pengukuran parameter ini terutama
sangat diperlukan oleh negara-negara yang sedang berkembang, Oleh karena negara-
negara ini pada umumnya mempunyai pertumbuhan penduduk yang sangat besar, tanpa
diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi yang memadai.
T = Waktu Lipat dua
In 2 = 0,693
r = Angka pertumbuhan
penduduk
57. • Masalah pendidikan di Indonesia:
a. Rendahnya kesadaran tentang
pentingnya pendidikan
b. Tidak meratanya pedidikan
c. Rendahnya pendapatan
36
1. Pendidikan
59. 2. Kesehatan
5
9
• Faktor yang mempengaruhi
minimnya kesehatan
1. minimnya tenaga medis
2. rendahnya pendapatan
3. fasilitas kurang
4. makanan dan lingkungan yang
buruk
60. 3. Pendapatan
• Pendapatan mempengaruhi taraf
hidup masyarakat
• Penyebab pendapatan per kapita
rendah
a.pendidikan rendah
b.banyak orang yang hidup dalam
kemiskinan
c.banyak angka ketergantungan
6
0
62. TRANSISI DEMOGRAFI
PERUBAHAN kondisi penduduk dari “Tingkat kelahiran dan kematian tinggi”
menuju “Tingkat kelahiran dan kematian rendah”
Ada 5 tahap
1. High Stationary
2. Early Expanding
3. Lately Expanding
4. Low Stationary
5. Declining
66. Suatu wilayah yang usia
produktifnya lebih banyak
dibandingkan dengan usia
non produktif.
Dikatakan bonus karena tidak
terjadi terus menerus
melainkan hanya terjadi
sekali dalam beratus-ratus
tahun.
“Sekali dan tidak bertahan
lama”
BONUS DEMOGRAFI
68. 1. Permasalahan Kependudukan
a. Kelahiran
b. Kematian
c. Jumlah
Penduduk
d. Kependudukan dan
Angkatan Kerja
e. Mobilitas dan
Kepadatan
45
69. 2. Cara Menanggulangi
1. Melaksakan program KB
2. Menunda usia perkawinan
3. Menciptakan lapangan kerja yang tersebar
4. Pembangunan desa
5. Melaksakan program transmigrasi
6. Mengoptimalkan SDA
7. Pembangunan dibidang kesehatan dan
pendidikan
8. Peningkatan SDM berkualitas
46
Metode House Holder (Rumah Tangga)
yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas sensus suatu daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri.
(dilakukan oleh negara dengan penduduk bebas buta huruf)
Metode Canvasser
yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang diperloleh dari tiap penduduk.
Transmigrasi umum: transmigrasi yang pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah. Pembiayaan meliputi biaya perjalanan, biaya hidup, perumahan, lahan pertanian, bibit, dan alat-alat pertanian.
Transmigrasi swakarsa: transmigrasi yang dibiayai oleh transmigran. Pemerintah hanya menyediakan tanah pertanian seluas dua hektar setiap keluarga.
Transmigrasi bedol desa: transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa beserta aparatur pemerintah desa. Semua harta benda yang ditinggalkan penduduk mendapat ganti rugi dari pemerintah. Transmigrasi ini dilaksanakan karena daerah asal transmigran terkena proyek penting dari pemerintah. Contoh dari program trasmigrasi bedol desa adalah penduduk Wonogiri dan Kedungombo, Jawa Tengah yang terkena proyek Waduk Gajah Mungkur dan ditransmigrasikan ke Sitiung (Sumatra Barat).
Trasmigrasi spontan: transmigrasi yang dilaksanakan atas kesadaran dan kemauan sendiri.
Tahap 1 : Pada tahap ini masyarakat berada pada kondisi pra industri di mana tingkat kelahiran dan kematian cukup tinggi.
Tahap 2 : Tingkat moralitas atau kematian turun secara perlahan, namun populasi tetap meningkat
Tahap 3 : Tingkat kematian mengalami penurunan dengan cepat dan juga diikuti oleh penurunan di tingkat kelahiran akan tetapi tidak secepat tingkat kematian
Tahap 4 : Kondisi kelahiran dan kematian berada pada posisi rendah atau nol, sehingga jumlah penduduk dapat dikatakan dalam keadaan stabil
Tahap 5 : Pada tahapan 5 tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kelahiran yang berada dalam kondisi stabil. Hal ini disebabkan dari gaya hidup masyarakat yang tidak sehat seperti banyak mengkonsumsi makanan instan, minum minuman alkohol dan lain sebagainya