SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
Nama : MUHAMAD NAJRIL
Kelas : XI IPS 1
M.Pel : GEOGRAFI
DINAMIKA KEPENDUDUKAN
SMA MUSLIMIN CILILIN
mari simak video berikut ini!
DEFINISI DEMOGRAFI
DEMOS, rakyat/penduduk
GRAFEIN,
menggambar/menulis
Kata Demografi berasal dari Bahasa Yunani,
MOST POPULOUS COUNTRY, mid 2017
Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017
COUNTRY POPULATION (MILLIONS)
China 1,387
India 1,353
United States 325
INDONESIA 264
Brazil 208
Pakistan 199
Nigeria 191
Bangladesh 165
Russia 147
Mexico 129
MOST POPULOUS COUNTRY, 2050
Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017
COUNTRY POPULATION (MILLIONS)
India 1,676
China 1,343
Nigeria 411
United States 397
INDONESIA 322
Pakistan 311
Brazil 231
Rep.Dom.Congo 216
Bangladesh 212
Ethiopia 191
Asthina NS, 2017
POPULASI DUNIA (Mid-
2017)
SUMBER
DATA
PENDUDUK
1. SENSUS PENDUDUK
 Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere yaitu menghitung/ menaksir.
 Sensus adalah suatu keseluruhan usaha dari pengumpulan
penyusunan,pengolahan dan penerbitan dari keterangan-keterangan yang
bersifat demografis ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk suatu negara
atau daerah teritorial tertentu pada suatu waktu tertentu atau jangka waktu
yang pendek.
JENIS SENSUS
1. De Jure (Sesuai Domisili)
2. De Facto
METODE SENSUS
1. Canvasser
2. House Holder
Waktu Pelaksanaan Sensus
Periode pencacahan setiap 10
tahun sekali pada tahun yang
berakhiran 0
Waktu pencacahan satu hari.
- Sebelum merdeka 1920
dan 1930.
- Setelah merdeka 1961,
1971, 1980,1990 , 2000 ,
dan 2010
2. SURVEI PENDUDUK
Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan
cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan
penduduk metode survei tidak dilakukan diseluruh wilayah
negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu
yang dianggap mewakili seluruh wilayah negara tersebut.
Registrasi adalah catatan secara continue/terus
menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap
penduduk suatu wilayah administrasi.
3. REGISTRASI PENDUDUK
CIRI -CIRI
1. Bersifat pasif.
2. Jenis data yang dicatat meliputi :
- Kelahiran
- Kematian
- Mobilitas horisontal dan vertikal
- Perkawinan dan perceraian
Registrasi
• Mengetahui perubahan
penduduk yang terjadi
dinamis
• Penduduk dituntut aktif
untuk melapor kepada
petugas setiap perubahan
yang terjadi
• Registrasi di catat oleh
pemerintah,
Sensus dan Survei
• Memberi gambaran
penduduk pada saat
tertentu
• Petugas dituntut aktif untuk
mendata penduduk
• Dicatat oleh Badan Pusat
Statistik
DINAMIKA
PENDUDU
K
FAKTOR PENYEBAB DINAMIKA
PENDUDUK
FERTILITAS
MORTALITAS
MIGRASI
Fertilitas (Tingkat kelahiran) yaitu suatu pengertian yang
digunakan untuk menunjukan tingkat pertambahan anak .
Fertilitas juga sering disebut natalitas yaitu jumlah kelahiran
tiap 1000 orang penduduk per tahun.
A. FERTILITAS
Skala Tingkat kelahiran :
>30 digolongkan tinggi;
20-30 digolongkan sedang;
<20 digolongkan rendah.
Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas
a. Nikah usia muda
b. Pergaulan bebas
c. Derasnya arus informasi
d. Lemahnya iman
e. Kurangnya kesadaran ber-KB
f. dll
Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas
a. menunda nikah
b. Pantang nikah
c. Penyakit
d. KB
e. dll
Mortalitas (Tingkat kematian) yaitu angka atau
jumlah kematian per tahun per seribu penduduk.
Skala Tingkat Kematian :
9-13 digolongkan rendah;
14-18 digolongkan sedang;
>18 digolongkan tinggi.
B. MORTALITAS
Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas
a. Perang
b. Penyakit
c. Kriminalitas
d. Bunuh diri
e. Bencana alam
f. Dll
Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas
a. Perdamaian
b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c. Imunisasi
d. Kebersihan
e. Makanan bergizi
f. Dll
FORMULA
Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar
Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate)
Age Spesific Fertility Rate
Crude Death Rate (CDR)
Age Spesific Death Rate
Infant Mortality Rate
FERTILITAS MORTALITAS
Keterangan :
i = kelompok umur yang ditanyakan
C. MIGRASI
*Dijelaskan pada Mobilitas
Penduduk
MOBILITAS
PENDUDUK
Asthina NS, 2017
MOBILITAS PENDUDUK
PERMANEN (MIGRASI)
MOBILITAS PENDUDUK
NON PERMANEN
ULANG
ALIK
BERMUSIM
MOBILITAS PENDUDUK
HORIZONTAL
MOBILITAS PENDUDUK
VERTIKAL
MACAM-
MACAMNYA
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PENDORONG
PENARIK
PENGHAMBAT
DAMPAK
M
O
B
I
L
I
T
A
S
P
E
N
D
U
D
U
K
PENGERTIAN MOBILITAS
PENDUDUK
Gerak atau
perpindahan
penduduk dari suatu
tempat ke tempat
yang lain atau dari
suatu daerah ke
daerah lain dalam
jangka waktu tertentu
.
TEORI EVEREST S LEE
Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas
• Faktor Pendorong
1. Kebutuhan dan tekanan
2. Potensi SDM dan SDA terbatas
• Faktor Penarik
1. Daerah tujuan mempunyai sarana
pendidikan yang memadai dan lebih
lengkap
2. Kesempatan memperoleh pendapatan
yang lebih tinggi.
• Faktor Penghambat
1. Tingginya ongkos pindah
2. Aksesbilitas tidak terjangkau
3. Topografi yang tidak datar 2
6
DAMPAK MOBILITAS PENDUDUK
Dampak positif mobilitas penduduk:
1. Meningkatkan kesejahteraan penduduk
2. Menambah pengalaman hidup & pengetahuan
3. Membantu kesempatan kerja & usaha
4. Membantu Program pemerataan pembangunan didaerah-daerah. DLL
Dampak negatif mobilitas penduduk:
1. meningkatnya angka kriminalitas.
2. gelandangan, pengangguran.
3. Sering timbulnya konflik antar masyarakat setempat.
4. gubuk-gubuk liar yang menambah kesemerawutan kota. DLL
MACAM - MACAM
MOBILITAS PENDUDUK
Asthina NS, 2017
Mobilitas Penduduk Vertikal
Mobilitas penduduk vertikal sering disebut dengan perubahan status sosial, atau
perpindahan dari cara-cara hidup tradisional ke cara-cara hidup yang lebih
modern.
Mobilitas Penduduk Horizontal
Mobilitas penduduk horizontal atau sering pula disebut dengan mobilitas
penduduk geografis adalah gerak (movement) penduduk yang melintas
batas wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu
(Mantra 1984, 4).
Batas wilayah umumnya dipergunakan batas administrasi misalnya :
propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan atau pedukuhan.
-MOBILITAS PERMANEN
-MOBILITAS NONPERMANEN
A. MOBILITAS PENDUDUK PERMANEN
Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain
dengan maksud untuk MENETAP di daerah tujuan.
1) Migrasi Internasional
Perpindahan penduduk dari satu negara ke
negara lain.
- IMIGRASI
- EMIGRASI
- REMIGRASI/REPATRIASI
2) Migrasi internal
Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain
- TRANSMIGRASI
- URBANISASI
- RURALISASI
TRANSMIGRASI
Perpindahan penduduk dari daerah (pulau) yang padat
penduduknya ke daerah (pulau) yang jarang penduduknya.
TUJUAN transmigrasi, yaitu sebagai berikut:
a) Mengusahakan kekayaan alam di luar Pulau Jawa.
b) Supaya terjadi asimilasi antar suku sehingga perasaan
kesukuan menghilang.
c) Untuk pertahanan keamanan dan ketahanan nasional.
d) Penyebaran penduduk supaya merata sehingga
program pembangunan dapat merata ke seluruh
pelosok tanah air.
Asthina NS, 2017
a) Transmigrasi umum
b) Transmigrasi swakarsa
c) Transmigrasi bedol desa
d) Transmigrasi spontan
JENIS TRANSMIGRASI
a. Dampak Positif
1)Meratakan penyebaran jumlah penduduk
2)Mengurangi kepadatan penduduk
3)Meningkatkan kesejahteraan penduduk
4)Mengurangi pengangguran di daerah asal
transmigrasi
5)Menambah tenaga kerja di daerah tujuan
transmigrasi
6)Meningkatkan hasil pertanian di daerah
tujuan transmigrasi
7)Memperlancar pembangunan di daerah
tujuan transmigrasi
b. Dampak Negatif
1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan
pemukiman
2) Terganggunya habitat hewan liar di daerah
tujuan transmigrasi
3) Menimbulkan kecemburuan sosial antara
penduduk asli dengan para pendatang
DAMPAK TRANSMIGRASI
URBANISASI
Dalam artian sempit urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota.
PENGARUH URBANISASI
a) Bagi pedesaan :
1.Penduduk desa sebagian besar
golongan tua dan anak-anak
2.Kekurangan tenaga yang
potensial
3.Perkembangan desa terlambat
4.Produksi pertanian menurun
5.Modal desa pindah ke kota
b) Bagi perkotaan :
1.Kepadatan penduduk melebihi daya
tampung kota
2.Permasalahan pemukiman kumuh
3.Permasalahan dalam bidang kesehatan
4.Pencemaran lingkungan
5.Meningkatnya pengangguran
6. Tingginya tindak kriminalitas
7. Terjadinya kemacetan lalu lintas
RURALISASI
 Perpindahan penduduk dari kota ke desa
 Faktor faktor yang memengaruhi :
1) Faktor pendorong ruralisasi:
a) Kejenuhan tinggal di kota
b) Harga lahan di kota semakin mahal
c) Keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya
d) Merasa tidak mampu mengikuti dinamika kehidupan di kota
2) Faktor penarik ruralisasi:
a) Harga lahan di pedesaan relatif masih murah
b) Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana
c) Suasana lebih tenang
d) Adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.
B. MOBILITAS PENDUDUK NONPERMANEN
 Disebut juga MOBILITAS SIRKULER
 Gerak penduduk dari suatu wilayah menuju ke wilayah
lain dengan TIDAK ada niatan MENETAP di daerah
tujuan.
 Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
1) Sirkulasi harian
2) Sirkulasi mingguan
3) Sirkulasi bulanan
DAMPAK MOBILITAS SIRKULER
Positif
a. Terjadinya penyerapan tenaga
kerja dari luar daerah.
b. Memperoleh tenaga kerja
dengan upah yang relatif lebih
murah.
c. Adanya arus para penglaju dapat
meningkatkan prasarana
transportasi.
d. Terjadinya pemerataan
pendapatan.
Negatif
a. Menimbulkan kenaikan volume
lalulintas dan angkutan pada jam
jam atau hari hari tertentu.
b. Mengurangi peluang kerja bagi
masyarakat atau penduduk asli.
c. Beban kota atau daerah yang
didatangi semakin berat karena
terjadinya kenaikan jumlah
penduduk.
JENIS MOBILITAS SIRKULER
A. Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, Yaitu penduduk
yang karena pekerjaanya harus melakukan perjalanan dari
tempat tinggal nya ke tempat kerjanya di daerah lain. Pagi
berangkat dan sore atau malam hari pulang.
B. Mobilitas musiman, yaitu penduduk yang pekerjaan atau
keperluannya untuk sementara waktu menetap disuatu
daerah dan dalam jangka waktu tertentu untuk kembali ke
tempat tinggalnya
KUANTITAS DAN
ANALISIS
KEPENDUDUKAN
Distribusi
KomposisiPenduduk
Konsep,DefenisidanUkuran
Piramida
ProyeksiPenduduk
Distribusi
Geografi
 Belum Merata
Administrasi
 Tersebar di 34 Provinsi
dengan rata-rata kepadatan
124 jiwa /km persegi
Komposisi Penduduk
Berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Biologi : meliputi umur dan jenis kelamin
b. Sosial : meliputi pendidikan, status kawin, dan agama
c. Ekonomi : lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, status pekerjaan,
dan pendapatan
d. Geografis : pengelompokkan penduduk berdasarkan letak
wilayahnya
Guna : melihat perkembangan penduduk dari masa ke masa di suatu
wilayah atau negara, untuk tolak ukur dalam membuat kebijakan
Konsep, Definisi, dan Ukuran
• Dalam kaitannya dengan komposisi penduduk,
ada beberapa konsep, definisi dan ukuran yang
perlu diperhatikan seperti rasio jenis kelamin,
angka beban tanggungan, dan kepadatan
penduduk
>SEX RATIO >DEPENDENCY RATIO
KEPADATAN PENDUDUK
KepadatanPenduduk
Kasar
Fisiologi
Agraris
Ekonomi
Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan
jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur
dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
1. Golongan muda (umur 0-14 tahun)
2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun)
3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas)
PIRAMIDA PENDUDUK
JENIS PIRAMIDA PENDUDUK
(EKSPANSIF) (STASIONER) (KONSTRUKTIF)
sumber : http://sp2010.bps.go.id
PERUBAHAN PENDUDUK
Bentuk Rumus Perubahan Jumlah Penduduk :
(Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal periode
Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode
Pt = Po + (Lahir – Mati) + (Masuk - Keluar)
Pertambahan penduduk Alami = (Lahir – Mati)
Pertambahan Penduduk Migrasi = (Masuk - Keluar)
ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK
Angka pertumbuhan penduduk adalah angka yang
menunjukan kecepatan pertambahan perduduk untuk
interval waktu tertentu.
1. ANGKA PERTUMBUHAN LINEAR (ARITMATIKA)
Angka Pertumbuhan Penduduk akan bertambah secara
linear bila besar pertambahan penduduk untuk setiap
interval waktu selalu sama.
2. ANGKA PERTUMBUHAN GEOMETRIK
Angka pertumbuhan penduduk akan bertambah secara
geometrik bila angka pertumbuhannya tetap dan
perhitungannya dilakukan secara bertahap, misalnya
tahun demi tahun.
3. ANGKA PERTUMBUHAN EKPONENSIAL
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK ARITMATIKA
Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Aritmatika :
(Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal periode
Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode
r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun
t = jangka waktu (tahun)
Pt = Po {1(r.n)}
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK GEOMETRIK
Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Geometris :
(Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk
Po = jumlah penduduk pada awal periode
Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode
r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun
t = jangka waktu (tahun)
Pt = Po (1+r) ͭ
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK EKSPONENSIAL
Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Eksponensial :
r = Angka pertumbuhan penduduk
Pn = Jumlah Penduduk pada tahun
akhir
Po = Jumlah Penduduk pada tahun
awal
n = Jumlah tahun antara tahun awal
dan tahun akhir
Log e = 0,4342945
e = bilangan natural 2,71828
Data yang diperlukan untuk menghitung angka
pertumbuhan ini :
-Jumlah penduduk pada awal periode
-Jumlah penduduk pada akhir periode
-Tanggal tepat ketika kedua perhitungan penduduk
dilakukan
WAKTU LIPAT DUA
Waktu lipat dua adalah waktu yang diperlukan agar jumlah suatu
penduduk menjadi dua kali lebih besar. Pengukuran parameter ini terutama
sangat diperlukan oleh negara-negara yang sedang berkembang, Oleh karena negara-
negara ini pada umumnya mempunyai pertumbuhan penduduk yang sangat besar, tanpa
diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi yang memadai.
T = Waktu Lipat dua
In 2 = 0,693
r = Angka pertumbuhan
penduduk
Berdasarkan
Pendidikan
Berdasarkan
Kesehatan
Berdasarkan
Pendapatan
Berdasarkan Mata
Pencaharian
Kualitas
Penduduk
• Masalah pendidikan di Indonesia:
a. Rendahnya kesadaran tentang
pentingnya pendidikan
b. Tidak meratanya pedidikan
c. Rendahnya pendapatan
36
1. Pendidikan
37
2. Kesehatan
5
9
• Faktor yang mempengaruhi
minimnya kesehatan
1. minimnya tenaga medis
2. rendahnya pendapatan
3. fasilitas kurang
4. makanan dan lingkungan yang
buruk
3. Pendapatan
• Pendapatan mempengaruhi taraf
hidup masyarakat
• Penyebab pendapatan per kapita
rendah
a.pendidikan rendah
b.banyak orang yang hidup dalam
kemiskinan
c.banyak angka ketergantungan
6
0
TRANSISI
DEMOGRAFI
Asthina NS, 2017
TRANSISI DEMOGRAFI
 PERUBAHAN kondisi penduduk dari “Tingkat kelahiran dan kematian tinggi”
menuju “Tingkat kelahiran dan kematian rendah”
 Ada 5 tahap
 1. High Stationary
 2. Early Expanding
 3. Lately Expanding
 4. Low Stationary
 5. Declining
Asthina NS, 2017
Asthina NS, 2017
BONUS
DEMOGRAFI
Suatu wilayah yang usia
produktifnya lebih banyak
dibandingkan dengan usia
non produktif.
Dikatakan bonus karena tidak
terjadi terus menerus
melainkan hanya terjadi
sekali dalam beratus-ratus
tahun.
“Sekali dan tidak bertahan
lama”
BONUS DEMOGRAFI
Permasalahan
Kependudukan dan
Solusinya
Permasalahan
Kependudukan
Cara
Menanggulanginya
6
7
1. Permasalahan Kependudukan
a. Kelahiran
b. Kematian
c. Jumlah
Penduduk
d. Kependudukan dan
Angkatan Kerja
e. Mobilitas dan
Kepadatan
45
2. Cara Menanggulangi
1. Melaksakan program KB
2. Menunda usia perkawinan
3. Menciptakan lapangan kerja yang tersebar
4. Pembangunan desa
5. Melaksakan program transmigrasi
6. Mengoptimalkan SDA
7. Pembangunan dibidang kesehatan dan
pendidikan
8. Peningkatan SDM berkualitas
46
Terima Kasih,
Semoga Sukses! 

More Related Content

Similar to PPT_DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_Kelas_XI.pptx

jumlah penduduk
jumlah pendudukjumlah penduduk
jumlah pendudukMelz Mutz
 
Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIMafilindati du
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
DinamikakependudukanIndar Wahyudi
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaanindah puspa pratiwi
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoYabniel Lit Jingga
 
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)gunadarma univercity
 
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Yudha Umbara
 
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNDINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNhandrianihernawan
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptxELMAWATISITUMORANG
 
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptxPPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptxKhairatunDarojah2
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptxmudrikmustafid2
 

Similar to PPT_DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_Kelas_XI.pptx (20)

Ilmu Sosial Dasar 1
Ilmu Sosial Dasar 1Ilmu Sosial Dasar 1
Ilmu Sosial Dasar 1
 
jumlah penduduk
jumlah pendudukjumlah penduduk
jumlah penduduk
 
Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIII
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
Dinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdfDinamika Kependudukan.pdf
Dinamika Kependudukan.pdf
 
Dinamikakependudukan
DinamikakependudukanDinamikakependudukan
Dinamikakependudukan
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
IPS
IPS IPS
IPS
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indo
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi
 
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
 
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...Https  _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
Https _abelpetrus.files.wordpress.com_2012_09_permasalahan-penduduk-dan-pena...
 
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNDINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
 
BAB II IPS 8
BAB II IPS 8BAB II IPS 8
BAB II IPS 8
 
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptxPPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
PPT EKONOMI PERKOTAAN DAN PEDESAAN KELOMPOK 3.pptx
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

PPT_DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_Kelas_XI.pptx

  • 1. Nama : MUHAMAD NAJRIL Kelas : XI IPS 1 M.Pel : GEOGRAFI DINAMIKA KEPENDUDUKAN SMA MUSLIMIN CILILIN
  • 2. mari simak video berikut ini!
  • 4. MOST POPULOUS COUNTRY, mid 2017 Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017 COUNTRY POPULATION (MILLIONS) China 1,387 India 1,353 United States 325 INDONESIA 264 Brazil 208 Pakistan 199 Nigeria 191 Bangladesh 165 Russia 147 Mexico 129
  • 5. MOST POPULOUS COUNTRY, 2050 Source : World Population Data Sheet, Population Reference Bureau 2017 COUNTRY POPULATION (MILLIONS) India 1,676 China 1,343 Nigeria 411 United States 397 INDONESIA 322 Pakistan 311 Brazil 231 Rep.Dom.Congo 216 Bangladesh 212 Ethiopia 191
  • 6. Asthina NS, 2017 POPULASI DUNIA (Mid- 2017)
  • 7.
  • 9. 1. SENSUS PENDUDUK  Sensus berasal dari bahasa yunani yaitu cencere yaitu menghitung/ menaksir.  Sensus adalah suatu keseluruhan usaha dari pengumpulan penyusunan,pengolahan dan penerbitan dari keterangan-keterangan yang bersifat demografis ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk suatu negara atau daerah teritorial tertentu pada suatu waktu tertentu atau jangka waktu yang pendek. JENIS SENSUS 1. De Jure (Sesuai Domisili) 2. De Facto METODE SENSUS 1. Canvasser 2. House Holder
  • 10. Waktu Pelaksanaan Sensus Periode pencacahan setiap 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran 0 Waktu pencacahan satu hari. - Sebelum merdeka 1920 dan 1930. - Setelah merdeka 1961, 1971, 1980,1990 , 2000 , dan 2010
  • 11. 2. SURVEI PENDUDUK Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan diseluruh wilayah negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluruh wilayah negara tersebut.
  • 12. Registrasi adalah catatan secara continue/terus menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap penduduk suatu wilayah administrasi. 3. REGISTRASI PENDUDUK CIRI -CIRI 1. Bersifat pasif. 2. Jenis data yang dicatat meliputi : - Kelahiran - Kematian - Mobilitas horisontal dan vertikal - Perkawinan dan perceraian
  • 13. Registrasi • Mengetahui perubahan penduduk yang terjadi dinamis • Penduduk dituntut aktif untuk melapor kepada petugas setiap perubahan yang terjadi • Registrasi di catat oleh pemerintah, Sensus dan Survei • Memberi gambaran penduduk pada saat tertentu • Petugas dituntut aktif untuk mendata penduduk • Dicatat oleh Badan Pusat Statistik
  • 16. Fertilitas (Tingkat kelahiran) yaitu suatu pengertian yang digunakan untuk menunjukan tingkat pertambahan anak . Fertilitas juga sering disebut natalitas yaitu jumlah kelahiran tiap 1000 orang penduduk per tahun. A. FERTILITAS Skala Tingkat kelahiran : >30 digolongkan tinggi; 20-30 digolongkan sedang; <20 digolongkan rendah.
  • 17. Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas a. Nikah usia muda b. Pergaulan bebas c. Derasnya arus informasi d. Lemahnya iman e. Kurangnya kesadaran ber-KB f. dll Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas a. menunda nikah b. Pantang nikah c. Penyakit d. KB e. dll
  • 18. Mortalitas (Tingkat kematian) yaitu angka atau jumlah kematian per tahun per seribu penduduk. Skala Tingkat Kematian : 9-13 digolongkan rendah; 14-18 digolongkan sedang; >18 digolongkan tinggi. B. MORTALITAS
  • 19. Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas a. Perang b. Penyakit c. Kriminalitas d. Bunuh diri e. Bencana alam f. Dll Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas a. Perdamaian b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran c. Imunisasi d. Kebersihan e. Makanan bergizi f. Dll
  • 20. FORMULA Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate) Age Spesific Fertility Rate Crude Death Rate (CDR) Age Spesific Death Rate Infant Mortality Rate FERTILITAS MORTALITAS Keterangan : i = kelompok umur yang ditanyakan
  • 21. C. MIGRASI *Dijelaskan pada Mobilitas Penduduk
  • 23. MOBILITAS PENDUDUK PERMANEN (MIGRASI) MOBILITAS PENDUDUK NON PERMANEN ULANG ALIK BERMUSIM MOBILITAS PENDUDUK HORIZONTAL MOBILITAS PENDUDUK VERTIKAL MACAM- MACAMNYA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDORONG PENARIK PENGHAMBAT DAMPAK M O B I L I T A S P E N D U D U K
  • 24. PENGERTIAN MOBILITAS PENDUDUK Gerak atau perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain atau dari suatu daerah ke daerah lain dalam jangka waktu tertentu .
  • 26. Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas • Faktor Pendorong 1. Kebutuhan dan tekanan 2. Potensi SDM dan SDA terbatas • Faktor Penarik 1. Daerah tujuan mempunyai sarana pendidikan yang memadai dan lebih lengkap 2. Kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. • Faktor Penghambat 1. Tingginya ongkos pindah 2. Aksesbilitas tidak terjangkau 3. Topografi yang tidak datar 2 6
  • 27. DAMPAK MOBILITAS PENDUDUK Dampak positif mobilitas penduduk: 1. Meningkatkan kesejahteraan penduduk 2. Menambah pengalaman hidup & pengetahuan 3. Membantu kesempatan kerja & usaha 4. Membantu Program pemerataan pembangunan didaerah-daerah. DLL Dampak negatif mobilitas penduduk: 1. meningkatnya angka kriminalitas. 2. gelandangan, pengangguran. 3. Sering timbulnya konflik antar masyarakat setempat. 4. gubuk-gubuk liar yang menambah kesemerawutan kota. DLL
  • 28. MACAM - MACAM MOBILITAS PENDUDUK Asthina NS, 2017
  • 29. Mobilitas Penduduk Vertikal Mobilitas penduduk vertikal sering disebut dengan perubahan status sosial, atau perpindahan dari cara-cara hidup tradisional ke cara-cara hidup yang lebih modern. Mobilitas Penduduk Horizontal Mobilitas penduduk horizontal atau sering pula disebut dengan mobilitas penduduk geografis adalah gerak (movement) penduduk yang melintas batas wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu (Mantra 1984, 4). Batas wilayah umumnya dipergunakan batas administrasi misalnya : propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan atau pedukuhan. -MOBILITAS PERMANEN -MOBILITAS NONPERMANEN
  • 30. A. MOBILITAS PENDUDUK PERMANEN Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk MENETAP di daerah tujuan. 1) Migrasi Internasional Perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. - IMIGRASI - EMIGRASI - REMIGRASI/REPATRIASI
  • 31. 2) Migrasi internal Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain - TRANSMIGRASI - URBANISASI - RURALISASI
  • 32. TRANSMIGRASI Perpindahan penduduk dari daerah (pulau) yang padat penduduknya ke daerah (pulau) yang jarang penduduknya. TUJUAN transmigrasi, yaitu sebagai berikut: a) Mengusahakan kekayaan alam di luar Pulau Jawa. b) Supaya terjadi asimilasi antar suku sehingga perasaan kesukuan menghilang. c) Untuk pertahanan keamanan dan ketahanan nasional. d) Penyebaran penduduk supaya merata sehingga program pembangunan dapat merata ke seluruh pelosok tanah air. Asthina NS, 2017
  • 33. a) Transmigrasi umum b) Transmigrasi swakarsa c) Transmigrasi bedol desa d) Transmigrasi spontan JENIS TRANSMIGRASI
  • 34. a. Dampak Positif 1)Meratakan penyebaran jumlah penduduk 2)Mengurangi kepadatan penduduk 3)Meningkatkan kesejahteraan penduduk 4)Mengurangi pengangguran di daerah asal transmigrasi 5)Menambah tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi 6)Meningkatkan hasil pertanian di daerah tujuan transmigrasi 7)Memperlancar pembangunan di daerah tujuan transmigrasi b. Dampak Negatif 1) Berkurangnya areal hutan untuk lahan pemukiman 2) Terganggunya habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi 3) Menimbulkan kecemburuan sosial antara penduduk asli dengan para pendatang DAMPAK TRANSMIGRASI
  • 35. URBANISASI Dalam artian sempit urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
  • 36. PENGARUH URBANISASI a) Bagi pedesaan : 1.Penduduk desa sebagian besar golongan tua dan anak-anak 2.Kekurangan tenaga yang potensial 3.Perkembangan desa terlambat 4.Produksi pertanian menurun 5.Modal desa pindah ke kota b) Bagi perkotaan : 1.Kepadatan penduduk melebihi daya tampung kota 2.Permasalahan pemukiman kumuh 3.Permasalahan dalam bidang kesehatan 4.Pencemaran lingkungan 5.Meningkatnya pengangguran 6. Tingginya tindak kriminalitas 7. Terjadinya kemacetan lalu lintas
  • 37. RURALISASI  Perpindahan penduduk dari kota ke desa  Faktor faktor yang memengaruhi : 1) Faktor pendorong ruralisasi: a) Kejenuhan tinggal di kota b) Harga lahan di kota semakin mahal c) Keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya d) Merasa tidak mampu mengikuti dinamika kehidupan di kota 2) Faktor penarik ruralisasi: a) Harga lahan di pedesaan relatif masih murah b) Pola kehidupan masyarakat lebih sederhana c) Suasana lebih tenang d) Adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.
  • 38. B. MOBILITAS PENDUDUK NONPERMANEN  Disebut juga MOBILITAS SIRKULER  Gerak penduduk dari suatu wilayah menuju ke wilayah lain dengan TIDAK ada niatan MENETAP di daerah tujuan.  Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1) Sirkulasi harian 2) Sirkulasi mingguan 3) Sirkulasi bulanan
  • 39. DAMPAK MOBILITAS SIRKULER Positif a. Terjadinya penyerapan tenaga kerja dari luar daerah. b. Memperoleh tenaga kerja dengan upah yang relatif lebih murah. c. Adanya arus para penglaju dapat meningkatkan prasarana transportasi. d. Terjadinya pemerataan pendapatan. Negatif a. Menimbulkan kenaikan volume lalulintas dan angkutan pada jam jam atau hari hari tertentu. b. Mengurangi peluang kerja bagi masyarakat atau penduduk asli. c. Beban kota atau daerah yang didatangi semakin berat karena terjadinya kenaikan jumlah penduduk.
  • 40. JENIS MOBILITAS SIRKULER A. Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, Yaitu penduduk yang karena pekerjaanya harus melakukan perjalanan dari tempat tinggal nya ke tempat kerjanya di daerah lain. Pagi berangkat dan sore atau malam hari pulang. B. Mobilitas musiman, yaitu penduduk yang pekerjaan atau keperluannya untuk sementara waktu menetap disuatu daerah dan dalam jangka waktu tertentu untuk kembali ke tempat tinggalnya
  • 42. Distribusi Geografi  Belum Merata Administrasi  Tersebar di 34 Provinsi dengan rata-rata kepadatan 124 jiwa /km persegi
  • 43. Komposisi Penduduk Berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Biologi : meliputi umur dan jenis kelamin b. Sosial : meliputi pendidikan, status kawin, dan agama c. Ekonomi : lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, status pekerjaan, dan pendapatan d. Geografis : pengelompokkan penduduk berdasarkan letak wilayahnya Guna : melihat perkembangan penduduk dari masa ke masa di suatu wilayah atau negara, untuk tolak ukur dalam membuat kebijakan
  • 44. Konsep, Definisi, dan Ukuran • Dalam kaitannya dengan komposisi penduduk, ada beberapa konsep, definisi dan ukuran yang perlu diperhatikan seperti rasio jenis kelamin, angka beban tanggungan, dan kepadatan penduduk >SEX RATIO >DEPENDENCY RATIO
  • 46. Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Golongan umur dibagi menjadi tiga golongan yaitu : 1. Golongan muda (umur 0-14 tahun) 2. Golongan Dewasa (umur 15-64 tahun) 3. Golongan Tua (umur 65 tahun keatas) PIRAMIDA PENDUDUK
  • 47. JENIS PIRAMIDA PENDUDUK (EKSPANSIF) (STASIONER) (KONSTRUKTIF)
  • 49.
  • 50. PERUBAHAN PENDUDUK Bentuk Rumus Perubahan Jumlah Penduduk : (Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk Po = jumlah penduduk pada awal periode Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode Pt = Po + (Lahir – Mati) + (Masuk - Keluar) Pertambahan penduduk Alami = (Lahir – Mati) Pertambahan Penduduk Migrasi = (Masuk - Keluar)
  • 51. ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK Angka pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukan kecepatan pertambahan perduduk untuk interval waktu tertentu. 1. ANGKA PERTUMBUHAN LINEAR (ARITMATIKA) Angka Pertumbuhan Penduduk akan bertambah secara linear bila besar pertambahan penduduk untuk setiap interval waktu selalu sama. 2. ANGKA PERTUMBUHAN GEOMETRIK Angka pertumbuhan penduduk akan bertambah secara geometrik bila angka pertumbuhannya tetap dan perhitungannya dilakukan secara bertahap, misalnya tahun demi tahun. 3. ANGKA PERTUMBUHAN EKPONENSIAL
  • 52. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK ARITMATIKA Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Aritmatika : (Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk Po = jumlah penduduk pada awal periode Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun t = jangka waktu (tahun) Pt = Po {1(r.n)}
  • 53. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK GEOMETRIK Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Geometris : (Pt – Po) = Perubahan Jumlah Penduduk Po = jumlah penduduk pada awal periode Pt = Jumlah Penduduk Pada Akhir Periode r = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun t = jangka waktu (tahun) Pt = Po (1+r) ͭ
  • 54. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK EKSPONENSIAL Bentuk Rumus Proyeksi Penduduk Eksponensial : r = Angka pertumbuhan penduduk Pn = Jumlah Penduduk pada tahun akhir Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal n = Jumlah tahun antara tahun awal dan tahun akhir Log e = 0,4342945 e = bilangan natural 2,71828 Data yang diperlukan untuk menghitung angka pertumbuhan ini : -Jumlah penduduk pada awal periode -Jumlah penduduk pada akhir periode -Tanggal tepat ketika kedua perhitungan penduduk dilakukan
  • 55. WAKTU LIPAT DUA Waktu lipat dua adalah waktu yang diperlukan agar jumlah suatu penduduk menjadi dua kali lebih besar. Pengukuran parameter ini terutama sangat diperlukan oleh negara-negara yang sedang berkembang, Oleh karena negara- negara ini pada umumnya mempunyai pertumbuhan penduduk yang sangat besar, tanpa diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi yang memadai. T = Waktu Lipat dua In 2 = 0,693 r = Angka pertumbuhan penduduk
  • 57. • Masalah pendidikan di Indonesia: a. Rendahnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan b. Tidak meratanya pedidikan c. Rendahnya pendapatan 36 1. Pendidikan
  • 58. 37
  • 59. 2. Kesehatan 5 9 • Faktor yang mempengaruhi minimnya kesehatan 1. minimnya tenaga medis 2. rendahnya pendapatan 3. fasilitas kurang 4. makanan dan lingkungan yang buruk
  • 60. 3. Pendapatan • Pendapatan mempengaruhi taraf hidup masyarakat • Penyebab pendapatan per kapita rendah a.pendidikan rendah b.banyak orang yang hidup dalam kemiskinan c.banyak angka ketergantungan 6 0
  • 62. TRANSISI DEMOGRAFI  PERUBAHAN kondisi penduduk dari “Tingkat kelahiran dan kematian tinggi” menuju “Tingkat kelahiran dan kematian rendah”  Ada 5 tahap  1. High Stationary  2. Early Expanding  3. Lately Expanding  4. Low Stationary  5. Declining
  • 66. Suatu wilayah yang usia produktifnya lebih banyak dibandingkan dengan usia non produktif. Dikatakan bonus karena tidak terjadi terus menerus melainkan hanya terjadi sekali dalam beratus-ratus tahun. “Sekali dan tidak bertahan lama” BONUS DEMOGRAFI
  • 68. 1. Permasalahan Kependudukan a. Kelahiran b. Kematian c. Jumlah Penduduk d. Kependudukan dan Angkatan Kerja e. Mobilitas dan Kepadatan 45
  • 69. 2. Cara Menanggulangi 1. Melaksakan program KB 2. Menunda usia perkawinan 3. Menciptakan lapangan kerja yang tersebar 4. Pembangunan desa 5. Melaksakan program transmigrasi 6. Mengoptimalkan SDA 7. Pembangunan dibidang kesehatan dan pendidikan 8. Peningkatan SDM berkualitas 46

Editor's Notes

  1. Metode House Holder (Rumah Tangga) yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas sensus suatu daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri. (dilakukan oleh negara dengan penduduk bebas buta huruf) Metode Canvasser yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang diperloleh dari tiap penduduk.
  2. Transmigrasi umum: transmigrasi yang pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah. Pembiayaan meliputi biaya perjalanan, biaya hidup, perumahan, lahan pertanian, bibit, dan alat-alat pertanian. Transmigrasi swakarsa: transmigrasi yang dibiayai oleh transmigran. Pemerintah hanya menyediakan tanah pertanian seluas dua hektar setiap keluarga. Transmigrasi bedol desa: transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa beserta aparatur pemerintah desa. Semua harta benda yang ditinggalkan penduduk mendapat ganti rugi dari pemerintah. Transmigrasi ini dilaksanakan karena daerah asal transmigran terkena proyek penting dari pemerintah. Contoh dari program trasmigrasi bedol desa adalah penduduk Wonogiri dan Kedungombo, Jawa Tengah yang terkena proyek Waduk Gajah Mungkur dan ditransmigrasikan ke Sitiung (Sumatra Barat). Trasmigrasi spontan: transmigrasi yang dilaksanakan atas kesadaran dan kemauan sendiri.
  3. Tahap 1 : Pada tahap ini masyarakat  berada pada kondisi pra industri di mana tingkat kelahiran dan kematian cukup tinggi. Tahap 2 : Tingkat moralitas atau kematian turun secara perlahan, namun populasi tetap meningkat Tahap 3 : Tingkat kematian mengalami penurunan dengan cepat dan juga diikuti oleh penurunan di tingkat kelahiran akan tetapi tidak secepat tingkat kematian Tahap 4 : Kondisi kelahiran dan kematian berada pada posisi rendah atau nol, sehingga jumlah penduduk dapat dikatakan dalam keadaan stabil Tahap 5 : Pada tahapan 5 tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kelahiran yang berada dalam kondisi stabil. Hal ini disebabkan dari gaya hidup masyarakat yang tidak sehat seperti banyak mengkonsumsi makanan instan, minum minuman alkohol dan lain sebagainya