3. • HOTS dikalangan guru selama ini cenderung hanya menekankan pada
PENILAIAN HASIL BELAJAR.
Seharusnya HOTS (C4 - C6) dicapai dengan mengutamakan PROSES.
Jika hasil belajar siswa ingin mencapai HOTS, maka guru harus
mengembangkan 4C (Creativity, Critical Thinking, Collaboration,
Communication) dalam proses pembelajaran,
Guru bisa mengembangan 4C dalam proses pembelajaran, Jika tujuan
pembelajarannya HOTS (C4-C6).
•
4. • Pada pembelajaran PBL dan PjBL, miskonsepsi yang utama terjadi saat guru mengantarkan siswa dalam
mengidentifikasi dan merumskan masalah.
Masalah hanya dipahami guru dalam bentuk pertanyaan yang bersifat pemahaman.
Contohnya:
Pada pelajaran IPA yang membahas “Rantai Makanan” menggunakan “Model PBL atau PjBL”.
Guru merumuskan masalah sebagai berikut:
“Apa yang kamu pahami tentang rantai makanan?” (ini pertanyaan biasa tidak mengandung masalah)
Seharusnya guru bisa menayangkan video/gambar Petani yang gagal panen PADI karena hama tikus
(misalnya). Selanjutnya guru meminta siswa untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi petani
tersebut, dan mencari penyebabnya melalui diskusi kelompok. Selanjutnya siswa diminta membaca materi
Rantai Makanan untuk digunakan sebagai alat menganalisis penyebab masalah: Petani Gagal Panen PADI
tersebut. Maka siswa akan menemukan penyebabnya adalah Terputusnya rantai makanan. Lalu siswa
diminta membuat solusi.
Model PBL (Siswa menuangkan solusi dalam bentuk uraian tertulis).
Model PjBL (Siswa menuangkan solusi dalam bentuk Projek outputnya bisa karya produk teknologi).
•
5. • Miskonsepsi yang sering terjadi pada para mahasiswa calon guru terkait urutan
pembelajaran diantaranya terlihat sebagai berikut:
1. Guru membuat Instrumen penilaian hanya mendasarkan pada materi yang
diajarkan bukan pada tujuan pembelajaran.
2. Guru mengembangkan strategi pembelajaran lebih mendasarkan pada
yang akan diajarkan bukan terlebih dahulu mendasarkan pada tujuan.
Sering terlihat pernyataan yang salah (kebalik) sebagai berikut:
materi
3.
a.Bagaimana
b.Bagaimana
c.Bagaimana
relevansi
relevansi
relevansi
KD dengan Indikator,
tujuan dengan materi,
soal dengan materi.
6. Urutan Perumusan Komponen Inti Pembelajaran
1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
a. Komponen tujuan yang baik harus mengandung ABCD (Audience,
Behaviour, Condition, Degree).
b. Rumusan pembelajaran yang baik harus SMART (Specific, Measurable,
Achievable Realistic, Time-bound)
Mengembangkan materi berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Mentukan strategi berdasarkan tujuan pembelajaran, karakteristik materi,
karakteristik siswa
Menyusun alat penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tercapainya
tujuan.
2.
3.
4.