3. Suatu penyakit yang ditandai dengan
berkurangnya kepadatan tulang dan
adanya perubahan jaringan tulang yang
berakibat menurunnya kekuatan tulang
dan meningkatnya kerapuhan tulang serta
resiko terjadinya patah tulang.
5.
• kepadatan tulang turun
seiring dengan bertambahnya
usia, bahkan melebihi
kecepatan siklus regenerasi
tulang.
• pengeroposan tulang
meningkat tajam setelah usia
50 tahun untuk perempuan
dan 60 tahun untuk laki-laki.
• Puncak kepadatan tulang
terjadi sejak umur 20-30 tahun.
Artinya pada usia tersebut
lebih banyak terjadi kerusakan
tulang dibanding dengan
pembentukannya.
6.
Osteoporosis postmenopausal
Terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita)
Osteoporosis senilis
Kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang
berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara
kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.
osteoporosis sekunder
Yang disebabkan oleh keadaan medis atau obat-obatan
Osteoporosis juvenil idiopatik
Merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui.
PENYEBAB
7.
• Faktor usia.
• Wanita yang sudah menopause
lebih berpotensi terserang
osteoporosis karena produksi
hormone estrogen akan
berkurang sehingga berakibat
pada penurunan fungsi faktor
pembentukan tulang.
• Konsumsi obat-obatan
• Obat yang mengandung
kortikosteroid dalam jangka
lama
• Gaya hidup
• Gaya hidup yang kurang sehat,
seperti merokok dan minuman
beralkohol.
• Kurang asupan kalsium
• Kurang latihan fisik dan
aktivitas
• Haid tidak teratur atau lama
tidak haid
• Kurang paparan sinar
matahari
• Cukup paparan sinar
matahari selama 30 menit,
yaitu sebelum jam 9 pagi dan
sesudah jam 4 sore bisa
menghindarkan serangan
osteoporisis.
8. • osteoporosis tidak akan menimbulkan gejala sampai timbul
fraktur atau patah tulang.
• GEJALA YANG TIMBUL YAITU :
-NYERI TULANG DAN
-KELAINAN BENTUK
9. Pada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis
osteoporosis ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik
dan rontgen tulang.
Untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum terjadinya patah
tulang dilakukan pemeriksaan yang menilai kepadatan tulang.
Pemeriksaan yang paling akurat adalah DXA (dual-energy x-ray
absorptiometry)
10.
PENGELOLAAN PENYAKIT
1. Konsumsi Kalsium Yang Cukup
2. Berhati-hati Menggunakan Obat
Misalnya obat yang memiliki
efek mengganggu
penyerapan kalsium seperti
antasida, obat pencahar,
cholestiramine, obat diuretik,
anti gout dan beberapa jenis
obat anti rematik
3. Batasi Konsumsi Garam
Garam dapur memiliki efek
hipertensi, menghilangkan kalsium
dari tubuh dan mengeluarkan
kalsium dari tubuh melalui urine.
4. Cukupi konsumsi vitamin D
5. aktif berolahraga
6. Bantu dengan obat
• Jenis obat ini diantaranya
adalah estrogen, kalsitonin,
biophosphonat, dan
testosteron.
7. Tindakan operatif
• Pembedahan untuk Patah
tulang panggul
• Gips untuk patah tulang
pergelangan
8. Terapi Fisik