SlideShare a Scribd company logo
HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP EKONOMETRIKA
1.1.APA ITU EKONOMETRIKA?
- Ekonometrika didefenisikan sebagai ilmu sosial dimana perangkat teori ekonomi,
matematika, dan statistic inferensial diterapkan dalam menganalisis fenomena ekonomi.
- Ekonometika sebagai suatu hasil dari suatu hasil tinjauan tertentu tentang peran ilmu
ekonomi, mencakup aplikasi statistic matematik atas data ekonomi guna memberikan
dukungan empiris terhadap model yang disusun berdasarkan matematika ekonomi serta
memperoleh hasil berupa angka-angka.
1.2.MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARI EKONOMETRIKA?
Ekonometri memberikan muatan empiris (yaitu berdasarkan observasi atau
eksperimen) terhadap hampir semua ilmu ekonomi. Jika dalam suatu studi atau eksperimen
kita menemukan bahwa ketika harga satu unit barang/jasa naik sebesar satu dolar dan jumlah
permintaan turun, katakanlah, 100 unit, maka kita bukan hanya menegaskan kaidah tentang
permintaan, melainkandalam proses tersebut kita juga memberikan taksiran angka-angka
mengenai hubungan antara kedua variable (harga dan jumlah permintaan atau kuantitas).
Bagi mahasiswa jurusan ekonomi dan manajemen (bisnis), ada alasan pragmatis
dalam mempelajari ekonometrika. Sesudah lulus, dalam melakukan pekerjaannya, mungkin
saja mereka diminta untuk meramalkan penjualan, tingkat suku bunga, dan jumlah uang
beredar atau menaksir fungsi permintaan dan penawaran ataupun elastisitas harga suatu
produk. Pakar ekonomi sering diminta menjadi konsultan oleh lembaga legislasi pusat (DPR)
maupun daerah (DPRD) untuk kepentingan klien mereka ataupun kepentingan sebagian besar
masyarakat. Jadi, pakar ekonomi yang menjadi konsultan bagi komisi DPRD yang bertugas
mengendlikan harga BBM dan listrik mungkin diminta untuk menilai dampak kenaikan harga
yang diusulkan terhadap jumlah permintaan akan listrik sebelum komisi tersebut menyetujui
kenaikan harga BBM dan listrik. Dalam situasi semacam ini, para ekonom mungkin perlu
mengembangkan fungsi permintaan akan listrik, yang akan memungkinkannya untuk
menaksir elastisitas harga atas permintaan ; dalam hal ini, persentase perubahan jumlah yang
diminta untuk setiap persentase perubahan harga. Pengetahuan tentang ekonometrika akan
sangat membantu di dalam menaksir fungsi permintaan semacam itu.

1.3.METODOLOGI EKONOMETRIKA
Pada umumnya, analisis ekonometrika mengikuti metodologi berikut.
1.Membuat pernyataan teori atau hipotesis;
2.Mengumpulkan data;
3.Menentukan model matematis dari teori tersebut;
4.Menentukan model statistic, atau ekonometri, dari teori tersebut;
Yuca Siahaan
5.Menaksir parameter-parameter dari model ekonometri yang dipilih;
6.Memeriksa kecocokan model: pengujian spesifikasi model;
7.Menguji hipotesis yang didasarkan dari model;
8.Menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan.
a.d.1.Membuat Pernyataan Teori atau Hipotesis
Langkah awal adalah mencari teori ekonomi yang cocok dengan topik yang ingin
dipelajari. Kemudian membuat 2 hipotesis yang saling berbeda yakni seperti HO dan H1.
Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, itu dapat ditentukan berdasarkan hipotesis
yang lebih dominan. Bagaimana kita menentukan hipotesis mana yang lebih dominan?
Maka inilah yang menjadi pertanyaan empiris.
a.d.2.Mengumpulkan data
Untuk keperluan empiris, kita perlu informasi kuantitatif tentang kedua variable. Ada 3
jenis data yang umumnya tersedia untuk keperluan analisis empiris.
*Data deret berkala (time series)
=>dikumpulkan selama kurun waktu tertentu, seperti data tentang PDB, kesempatan kerja,
pengangguran, JUB, ataupun defisitanggaran belanja pemerintah.
Data ini bisa bersifat kuantitatif (misalnya harga, pendapatan,jub) ataupun kualitatif
(misalnya laki-laki atau perempuan).
*Data lintas-sektoral (cross-sectional)
=>data tentang satu atau lebih variabel yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu,
seperti survey pengeluaran konsumen yang pernah dilakukan oleh University of
Michigan, AS.
*Data kelompok (gabungan antara data deret berkala dan data linta sektoral)
=>dalam data ini kita memiliki unsur-unsur data deret berkala sekaligus juga data lintas
sektoral. Sebagai contoh, jika kita harus mengumpulkan data tingkat pengangguran di
10 negara selama 20 tahun, maka data itu merupakan data kelompok, yakni data
tingkat pengangguran di masing-masing negara selama 20 tahun merupakan data deret
berkala, sedangkan data tingkat pengangguran di 10 negara untuk suatu tahun tertentu
merupakan data lintas sektoral.
Ada data kelompok yang sifatnya khusus, yaitu data panel/ data longitudinal/ data
mikropanel, dimana unit lintas sektoral yang sama disurvei secara berkala.
Sumber Data.
Keberhasilan sebuah studi ekonometrika akan tergantung pada kualitas, maupun
kuantitas data.

a.d.3.Menentukan Model Matematis untuk Teori Tersebut
Yuca Siahaan
Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, kita perlu menggambarkan data keduanya ke
dalam diagram pencar (scatter diagram atau scattergram).
Dengan diagram pencar tersebut, kita bisa korelasi kedua variabel apakah positif atu negatif.
Kemudian selanjutnya kita membuat taksiran awal dan membuat model matematis
sederhananya.

a.d.4.Menentukan Model Statistic, atau ekonometri, dari Teori Tersebut
Model matematis murni yang dirumuskan pada langkah sebelumnya tidak selalu
benar adanya. Model semacam itu mengasumsikan suatu hubungan yang pasti
(deterministik) antara kedua variabel tersebut. Padahal dalam kenyataan sering hubungan
variabel tidak pasti atau bersifat statistik.
Oleh karena hal di atas, maka kemungkinan pengaruh semua variabel lain
dimasukkan ke model matematis tadi (sehingga menjadi model statistik). Semua pengaruh
variabel lain diwakilkan dengan variabel “u” untuk menyatakan faktor kesalahan acak
atau gangguan acak.
Model yang sudah ditambah dengan faktor variabel lain itu merupakan model statistic atau
empiris atau ekonometri. Persamaan (model) itu merupakan salah satu contoh model
regresi linear dan inilah yang menjadi topik utama pembahasan.
Dalam model ini terdapat 2 variabel yakni variabel tak bebas (dependent
variabel),variabel yang berada di sisi kiri dan variabel bebas (independent variabel),
variabel yang berada di sisi kanan atau variabel yang bersifat menjelaskan (explanatory
variable).
Dalam regresi ada hubungan sebab akibat. Apakah ini berarti bahwa kedua
variabel pada model ekonometri memiliki hubungan sebab-akibat; dalam hal ini variabel
independent merupakan faktor penyebab variabel independent sedangkan variabel
dependent merupakan faktor akibat?Tidak selalu demikian keadaannya. Sebagaimana
diuraikan oleh Kendall dan Stuart, “Suatu hubungan statistik, betapapun kuat dan
meyakinkan, tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat : gagasan kita tentang
hubungan sebab akibat tentulah berasal dari luar ilmu statistic, yaitu pada intinya berasal
dari beberapa teori yang ada.”
Jika hubungan sebab-akibat tidak dapat ditentukan, maka lebih tepat bila kita
menyebutnya sebagai hubungan prediktif: Berdasarkan nilai variabel independent tertentu,
dapatkah kita memprediksi besarnya variabel dependent?
a.d.5.Menaksir Parameter-parameter dari Model Ekonometri yang Dipilih
Berdasarkan data yang ada bagaimana kita menaksir parameter-parameter dari
model ekonometrika tadi, dalam hal ini bagaimana kita memperoleh angka-angka (hasil
taksiran) dari kedua parameter ini? Ini akan menjadi focus bahasan di Bagian II, dimana
kita mengembangkan metode yang cocok, terutama metode kuadrat terkecil biasa (ordinary
least-square/OLS).
Yuca Siahaan
Dengan OLS kita mendapat persamaan yang masih merupakan taksiran dari
model sebelumnya. Ini ditandai dengan “^” pada variabel dependentnya. Taksiran atas μ
disebut sisa atau residual.
Garis regresi yang ditaksir, menyatakan hubungan antara variabel independent rata-rata
dan variabel dependent.
Ad.6 Memeriksa Kecocokan Model : Pengujian Spesifikasi Model
Perlu kita ingat lagi bahwa regresi tidak menjelaskan hubungan sebab-akibat; teori
yang relevan haruslah menentukan apakah salah satu atau lebih variabel bebas memiliki
hubungan dengan variabel tidak bebas.
Pada tahap ini kita akan membuat regresi linear berganda dan kemudian juga
membuat penaksiran empiris atas model yang ada pada langkah sebelumnya menggunakan
metode OLS.
Maka model mana yang akan kita pilih, model pada langkah yang ke-6 ini atau model yang
pada langkah ke-5 tadi? Karena model persamaan pada langkah ke-6 ini telah mencakup
model yang ada pada langkah sebelumnya, maka kita pilih model pada langkah ke-6 ini.
Lalu kita akan berhenti sampai mana? Variabel-variabel lain bisa jadi tersedia,
namun kita mungkin tidak ingin memasukkan semua variabel tersebut ke dalam model
karena tujuan pengembangan model ekonometri bukan untuk menangkap realitas secara
keseluruhan, melainkan hanya segi-segi yang penting saja. Bila kita memasukkan semua
variabel yang mungkin ke dalam model regresi, model tersebut akan menjadi susah dipakai
dan sangat tidak praktis. Model yang dipilih akhirnya haruslah yang merupakan replika
yang cukup masuk akal dari realitas yang sesungguhnya.
a.d.7.Menguji Hipotesis yang Dihasilkan dari Model
Setelah akhirnya berhasil menetapkan sebuah model, kita mungkin ingin
melakukan pengujian hipotesis. Dalam hal ini, kita mungkin ingin mengetahui apakah
model yang ditaksir masuk akal dari sisi ilmu ekonomi dan apakah hasil yang diperoleh
cocok dengan teori ekonomi yang mendasarinya.
a.d.8.Menggunakan Model untuk Melakukan Prediksi atau Peramalan
Model yang kita taksir akan kita gunakan untuk prediksi atau peramalan.
Nantinya kita akan dapat membandingkan nilai prediksi dengan nilai aktual yang tersedia.
Selisih antara kedua nilai tersebut menyatakan kesalahan prediksi. Tentu kita akan berusaha
agar kesalahan prediksi itu sekecil mungkin.

TABEL 1.1TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA SIPIL (TPAKS), ANGKA
PENGANGGURAN SIPIL (APS), DAN RATA-RATA PENGHASILAN RIEL PER
JAM (RPJ82)* DI AS UNTUK PERIODE 1980-2002
Yuca Siahaan
Tahun
TPAKS (%)
APS (%)
RPJ82 (US$)
1980
63,8
7,1
7,78
1981
63,9
7,6
7,69
1982
64,0
9,7
7,68
1983
64,0
9,6
7,79
1984
64,4
7,5
7,80
1985
64,8
7,2
7,77
1985
65,3
7,0
7,81
1987
65,6
6,2
7,73
1988
65,9
5,5
7,69
1989
66,5
5,3
7,64
1990
66,5
5,6
7,52
1991
66,2
6,8
7,45
1992
66,4
7,5
7,41
1993
66,3
6,9
7,39
1994
66,6
6,1
7,40
1995
66,6
5,6
7,40
1996
66,8
5,4
7,43
1997
67,1
4,9
7,55
1998
67,1
4,5
7,75
1999
67,1
4,2
7,86
2000
67,2
4,0
7,89
2001
66,9
4,8
7,99
2002
66,6
5,8
8,14
*RPJ82 menyatakan rata-rata penghasilan perjam berdasarkan harga konstan tahun 1982

Langkah
1.Pernyataan Teori
2.Pengumpulan Data
3.Model Matematis untuk Teori
4.Model Ekonometri untuk Teori
5.Penaksiran Parameter
6.Periksa Kecocokan Model
7.Pengujian Hipotesis
8.Prediksi/Peramalan

Yuca Siahaan

Contoh
Hipotesis Tenaga Kerja Bertambah/Berkurang
Tabel 1.1
TPAKS = B1 + B2APS
TPAKS = B1 + B2APS + u
TPAKS = 69,9963 – 0,6513APS
TPAKS= 80,9 – 0,67APS – 1,4RPJ82
B2 < 0 atau B2 > 0
Berapa besar TPAKS, pada nilai APS dan RPJ92 tertentu?
Referensi:
Gujarati, Damodar N. Essentials of Econometrics.2006. US:McGraw-Hill Companies
Gujarati, Damodar N. Basic Econometrics.

Yuca Siahaan

More Related Content

What's hot

Surat berharga saham
Surat berharga sahamSurat berharga saham
Surat berharga sahammonkeane
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
19091997sovi
 
Analisa regresi
Analisa regresiAnalisa regresi
Analisa regresi
Feri Chandra
 
Soal Penyusunan Master Budget
Soal Penyusunan Master BudgetSoal Penyusunan Master Budget
Soal Penyusunan Master Budget
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resikoManajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Judianto Nugroho
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Manajemen Operasi Bab 8 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 8 Kelompok 2 3AKTManajemen Operasi Bab 8 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 8 Kelompok 2 3AKT
Emilia Wati
 
Ch 4. Utility Maximization & Choice
Ch 4. Utility Maximization & ChoiceCh 4. Utility Maximization & Choice
Ch 4. Utility Maximization & ChoiceAr Tinambunan
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Muhammad Rafi Kambara
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
AnissaNurSafitri
 
Pasar Oligopoli game theory
Pasar Oligopoli   game theoryPasar Oligopoli   game theory
Pasar Oligopoli game theory
Opissen Yudisyus
 
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentationAktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
itafathul
 
Kriteria investasi
Kriteria investasiKriteria investasi
Kriteria investasi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
Lilia Pascariani
 

What's hot (20)

Surat berharga saham
Surat berharga sahamSurat berharga saham
Surat berharga saham
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Model Ekonomi
Model EkonomiModel Ekonomi
Model Ekonomi
 
Analisa regresi
Analisa regresiAnalisa regresi
Analisa regresi
 
Soal Penyusunan Master Budget
Soal Penyusunan Master BudgetSoal Penyusunan Master Budget
Soal Penyusunan Master Budget
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resikoManajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
 
Kebijakan Moneter
Kebijakan MoneterKebijakan Moneter
Kebijakan Moneter
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Manajemen Operasi Bab 8 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 8 Kelompok 2 3AKTManajemen Operasi Bab 8 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 8 Kelompok 2 3AKT
 
Ch 4. Utility Maximization & Choice
Ch 4. Utility Maximization & ChoiceCh 4. Utility Maximization & Choice
Ch 4. Utility Maximization & Choice
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
 
Pasar Oligopoli game theory
Pasar Oligopoli   game theoryPasar Oligopoli   game theory
Pasar Oligopoli game theory
 
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentationAktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
 
Kriteria investasi
Kriteria investasiKriteria investasi
Kriteria investasi
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 

Viewers also liked

Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Miftah Iqtishoduna
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
KSEI Iqtishoduna Pekalongan
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
Ibnu Siroj
 
LKS: Pengertian Relasi
LKS: Pengertian RelasiLKS: Pengertian Relasi
LKS: Pengertian RelasiKristantoMath
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang
Vj Dwi ShiNoda
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointLontongSayoer
 
Hadist atau Sunnah ppt
Hadist atau Sunnah pptHadist atau Sunnah ppt
Hadist atau Sunnah ppt
Salsabella Salma
 
Ekonometrika 1
Ekonometrika 1Ekonometrika 1
Ekonometrika 1
Lila Chydreamer
 

Viewers also liked (9)

Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
LKS: Pengertian Relasi
LKS: Pengertian RelasiLKS: Pengertian Relasi
LKS: Pengertian Relasi
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang
 
Makalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneterMakalah kebijakan moneter
Makalah kebijakan moneter
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
 
Hadist atau Sunnah ppt
Hadist atau Sunnah pptHadist atau Sunnah ppt
Hadist atau Sunnah ppt
 
Ekonometrika 1
Ekonometrika 1Ekonometrika 1
Ekonometrika 1
 

Similar to Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika

Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
DonaMarina
 
Presentation 1_Econometrica-pendahuluan.pptx
Presentation 1_Econometrica-pendahuluan.pptxPresentation 1_Econometrica-pendahuluan.pptx
Presentation 1_Econometrica-pendahuluan.pptx
juliadevia37
 
Ekonometrika - Pertemuan 1.pptx
Ekonometrika - Pertemuan 1.pptxEkonometrika - Pertemuan 1.pptx
Ekonometrika - Pertemuan 1.pptx
ninalisanty1
 
2 konsep dasar_ekonometrika
2 konsep dasar_ekonometrika2 konsep dasar_ekonometrika
2 konsep dasar_ekonometrika
Wong Neglected
 
Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.pptPert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
pbzepetto123
 
Matematika bisnis1
Matematika bisnis1Matematika bisnis1
Matematika bisnis1Amri Sandy
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Abdul Hadi Ilman
 
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatifrasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
Savitri Stratavia
 
Gb6333 kuliah-minggu-1112
Gb6333 kuliah-minggu-1112Gb6333 kuliah-minggu-1112
Gb6333 kuliah-minggu-1112Mas Rahayu
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
gita Ta
 
Simulasi_Sistem.pptx
Simulasi_Sistem.pptxSimulasi_Sistem.pptx
Simulasi_Sistem.pptx
AgriTriansyah2
 
2 konsep dasar_ekonometrika
2 konsep dasar_ekonometrika2 konsep dasar_ekonometrika
2 konsep dasar_ekonometrika
ALL TITEK
 
Makalah arima tpb
Makalah arima tpbMakalah arima tpb
Makalah arima tpb
perdana sinaga
 
Penelitian dan Statistik
Penelitian dan StatistikPenelitian dan Statistik
Penelitian dan Statistik
OphyeDjamiManu
 

Similar to Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika (20)

Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
#1 ekomet
#1 ekomet#1 ekomet
#1 ekomet
 
Presentation 1_Econometrica-pendahuluan.pptx
Presentation 1_Econometrica-pendahuluan.pptxPresentation 1_Econometrica-pendahuluan.pptx
Presentation 1_Econometrica-pendahuluan.pptx
 
Ekonometrika - Pertemuan 1.pptx
Ekonometrika - Pertemuan 1.pptxEkonometrika - Pertemuan 1.pptx
Ekonometrika - Pertemuan 1.pptx
 
2 konsep dasar_ekonometrika
2 konsep dasar_ekonometrika2 konsep dasar_ekonometrika
2 konsep dasar_ekonometrika
 
Bab 9 forecasting
Bab 9 forecastingBab 9 forecasting
Bab 9 forecasting
 
Simulasi 2
Simulasi 2Simulasi 2
Simulasi 2
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.pptPert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
 
Matematika bisnis1
Matematika bisnis1Matematika bisnis1
Matematika bisnis1
 
2
22
2
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
 
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatifrasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
rasch model untuk penelitian sosial kuantitatif
 
Gb6333 kuliah-minggu-1112
Gb6333 kuliah-minggu-1112Gb6333 kuliah-minggu-1112
Gb6333 kuliah-minggu-1112
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Simulasi_Sistem.pptx
Simulasi_Sistem.pptxSimulasi_Sistem.pptx
Simulasi_Sistem.pptx
 
Draft ekonometrika
Draft ekonometrikaDraft ekonometrika
Draft ekonometrika
 
2 konsep dasar_ekonometrika
2 konsep dasar_ekonometrika2 konsep dasar_ekonometrika
2 konsep dasar_ekonometrika
 
Makalah arima tpb
Makalah arima tpbMakalah arima tpb
Makalah arima tpb
 
Penelitian dan Statistik
Penelitian dan StatistikPenelitian dan Statistik
Penelitian dan Statistik
 

More from Yuca Siahaan

Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Yuca Siahaan
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"Yuca Siahaan
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal Penelitian
Yuca Siahaan
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
Analytic hierarchy process
Analytic hierarchy processAnalytic hierarchy process
Analytic hierarchy processYuca Siahaan
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaYuca Siahaan
 
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Yuca Siahaan
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiYuca Siahaan
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSYuca Siahaan
 
Analisis swot koperasi
Analisis swot koperasiAnalisis swot koperasi
Analisis swot koperasiYuca Siahaan
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranYuca Siahaan
 
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaIndeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaYuca Siahaan
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatYuca Siahaan
 
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Yuca Siahaan
 
Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Yuca Siahaan
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasiYuca Siahaan
 
Investasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangInvestasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangYuca Siahaan
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmYuca Siahaan
 

More from Yuca Siahaan (20)

Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal Penelitian
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Analytic hierarchy process
Analytic hierarchy processAnalytic hierarchy process
Analytic hierarchy process
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesia
 
Fenomena pilkada
Fenomena pilkadaFenomena pilkada
Fenomena pilkada
 
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomi
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
 
Analisis swot koperasi
Analisis swot koperasiAnalisis swot koperasi
Analisis swot koperasi
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaran
 
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaIndeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Indonesia
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
 
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2)
 
Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasi
 
Investasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangInvestasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magang
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
 

Recently uploaded

SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
HUSINKADERI
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 

Recently uploaded (20)

SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 

Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika

  • 1. HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP EKONOMETRIKA 1.1.APA ITU EKONOMETRIKA? - Ekonometrika didefenisikan sebagai ilmu sosial dimana perangkat teori ekonomi, matematika, dan statistic inferensial diterapkan dalam menganalisis fenomena ekonomi. - Ekonometika sebagai suatu hasil dari suatu hasil tinjauan tertentu tentang peran ilmu ekonomi, mencakup aplikasi statistic matematik atas data ekonomi guna memberikan dukungan empiris terhadap model yang disusun berdasarkan matematika ekonomi serta memperoleh hasil berupa angka-angka. 1.2.MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARI EKONOMETRIKA? Ekonometri memberikan muatan empiris (yaitu berdasarkan observasi atau eksperimen) terhadap hampir semua ilmu ekonomi. Jika dalam suatu studi atau eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga satu unit barang/jasa naik sebesar satu dolar dan jumlah permintaan turun, katakanlah, 100 unit, maka kita bukan hanya menegaskan kaidah tentang permintaan, melainkandalam proses tersebut kita juga memberikan taksiran angka-angka mengenai hubungan antara kedua variable (harga dan jumlah permintaan atau kuantitas). Bagi mahasiswa jurusan ekonomi dan manajemen (bisnis), ada alasan pragmatis dalam mempelajari ekonometrika. Sesudah lulus, dalam melakukan pekerjaannya, mungkin saja mereka diminta untuk meramalkan penjualan, tingkat suku bunga, dan jumlah uang beredar atau menaksir fungsi permintaan dan penawaran ataupun elastisitas harga suatu produk. Pakar ekonomi sering diminta menjadi konsultan oleh lembaga legislasi pusat (DPR) maupun daerah (DPRD) untuk kepentingan klien mereka ataupun kepentingan sebagian besar masyarakat. Jadi, pakar ekonomi yang menjadi konsultan bagi komisi DPRD yang bertugas mengendlikan harga BBM dan listrik mungkin diminta untuk menilai dampak kenaikan harga yang diusulkan terhadap jumlah permintaan akan listrik sebelum komisi tersebut menyetujui kenaikan harga BBM dan listrik. Dalam situasi semacam ini, para ekonom mungkin perlu mengembangkan fungsi permintaan akan listrik, yang akan memungkinkannya untuk menaksir elastisitas harga atas permintaan ; dalam hal ini, persentase perubahan jumlah yang diminta untuk setiap persentase perubahan harga. Pengetahuan tentang ekonometrika akan sangat membantu di dalam menaksir fungsi permintaan semacam itu. 1.3.METODOLOGI EKONOMETRIKA Pada umumnya, analisis ekonometrika mengikuti metodologi berikut. 1.Membuat pernyataan teori atau hipotesis; 2.Mengumpulkan data; 3.Menentukan model matematis dari teori tersebut; 4.Menentukan model statistic, atau ekonometri, dari teori tersebut; Yuca Siahaan
  • 2. 5.Menaksir parameter-parameter dari model ekonometri yang dipilih; 6.Memeriksa kecocokan model: pengujian spesifikasi model; 7.Menguji hipotesis yang didasarkan dari model; 8.Menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan. a.d.1.Membuat Pernyataan Teori atau Hipotesis Langkah awal adalah mencari teori ekonomi yang cocok dengan topik yang ingin dipelajari. Kemudian membuat 2 hipotesis yang saling berbeda yakni seperti HO dan H1. Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, itu dapat ditentukan berdasarkan hipotesis yang lebih dominan. Bagaimana kita menentukan hipotesis mana yang lebih dominan? Maka inilah yang menjadi pertanyaan empiris. a.d.2.Mengumpulkan data Untuk keperluan empiris, kita perlu informasi kuantitatif tentang kedua variable. Ada 3 jenis data yang umumnya tersedia untuk keperluan analisis empiris. *Data deret berkala (time series) =>dikumpulkan selama kurun waktu tertentu, seperti data tentang PDB, kesempatan kerja, pengangguran, JUB, ataupun defisitanggaran belanja pemerintah. Data ini bisa bersifat kuantitatif (misalnya harga, pendapatan,jub) ataupun kualitatif (misalnya laki-laki atau perempuan). *Data lintas-sektoral (cross-sectional) =>data tentang satu atau lebih variabel yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu, seperti survey pengeluaran konsumen yang pernah dilakukan oleh University of Michigan, AS. *Data kelompok (gabungan antara data deret berkala dan data linta sektoral) =>dalam data ini kita memiliki unsur-unsur data deret berkala sekaligus juga data lintas sektoral. Sebagai contoh, jika kita harus mengumpulkan data tingkat pengangguran di 10 negara selama 20 tahun, maka data itu merupakan data kelompok, yakni data tingkat pengangguran di masing-masing negara selama 20 tahun merupakan data deret berkala, sedangkan data tingkat pengangguran di 10 negara untuk suatu tahun tertentu merupakan data lintas sektoral. Ada data kelompok yang sifatnya khusus, yaitu data panel/ data longitudinal/ data mikropanel, dimana unit lintas sektoral yang sama disurvei secara berkala. Sumber Data. Keberhasilan sebuah studi ekonometrika akan tergantung pada kualitas, maupun kuantitas data. a.d.3.Menentukan Model Matematis untuk Teori Tersebut Yuca Siahaan
  • 3. Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, kita perlu menggambarkan data keduanya ke dalam diagram pencar (scatter diagram atau scattergram). Dengan diagram pencar tersebut, kita bisa korelasi kedua variabel apakah positif atu negatif. Kemudian selanjutnya kita membuat taksiran awal dan membuat model matematis sederhananya. a.d.4.Menentukan Model Statistic, atau ekonometri, dari Teori Tersebut Model matematis murni yang dirumuskan pada langkah sebelumnya tidak selalu benar adanya. Model semacam itu mengasumsikan suatu hubungan yang pasti (deterministik) antara kedua variabel tersebut. Padahal dalam kenyataan sering hubungan variabel tidak pasti atau bersifat statistik. Oleh karena hal di atas, maka kemungkinan pengaruh semua variabel lain dimasukkan ke model matematis tadi (sehingga menjadi model statistik). Semua pengaruh variabel lain diwakilkan dengan variabel “u” untuk menyatakan faktor kesalahan acak atau gangguan acak. Model yang sudah ditambah dengan faktor variabel lain itu merupakan model statistic atau empiris atau ekonometri. Persamaan (model) itu merupakan salah satu contoh model regresi linear dan inilah yang menjadi topik utama pembahasan. Dalam model ini terdapat 2 variabel yakni variabel tak bebas (dependent variabel),variabel yang berada di sisi kiri dan variabel bebas (independent variabel), variabel yang berada di sisi kanan atau variabel yang bersifat menjelaskan (explanatory variable). Dalam regresi ada hubungan sebab akibat. Apakah ini berarti bahwa kedua variabel pada model ekonometri memiliki hubungan sebab-akibat; dalam hal ini variabel independent merupakan faktor penyebab variabel independent sedangkan variabel dependent merupakan faktor akibat?Tidak selalu demikian keadaannya. Sebagaimana diuraikan oleh Kendall dan Stuart, “Suatu hubungan statistik, betapapun kuat dan meyakinkan, tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat : gagasan kita tentang hubungan sebab akibat tentulah berasal dari luar ilmu statistic, yaitu pada intinya berasal dari beberapa teori yang ada.” Jika hubungan sebab-akibat tidak dapat ditentukan, maka lebih tepat bila kita menyebutnya sebagai hubungan prediktif: Berdasarkan nilai variabel independent tertentu, dapatkah kita memprediksi besarnya variabel dependent? a.d.5.Menaksir Parameter-parameter dari Model Ekonometri yang Dipilih Berdasarkan data yang ada bagaimana kita menaksir parameter-parameter dari model ekonometrika tadi, dalam hal ini bagaimana kita memperoleh angka-angka (hasil taksiran) dari kedua parameter ini? Ini akan menjadi focus bahasan di Bagian II, dimana kita mengembangkan metode yang cocok, terutama metode kuadrat terkecil biasa (ordinary least-square/OLS). Yuca Siahaan
  • 4. Dengan OLS kita mendapat persamaan yang masih merupakan taksiran dari model sebelumnya. Ini ditandai dengan “^” pada variabel dependentnya. Taksiran atas μ disebut sisa atau residual. Garis regresi yang ditaksir, menyatakan hubungan antara variabel independent rata-rata dan variabel dependent. Ad.6 Memeriksa Kecocokan Model : Pengujian Spesifikasi Model Perlu kita ingat lagi bahwa regresi tidak menjelaskan hubungan sebab-akibat; teori yang relevan haruslah menentukan apakah salah satu atau lebih variabel bebas memiliki hubungan dengan variabel tidak bebas. Pada tahap ini kita akan membuat regresi linear berganda dan kemudian juga membuat penaksiran empiris atas model yang ada pada langkah sebelumnya menggunakan metode OLS. Maka model mana yang akan kita pilih, model pada langkah yang ke-6 ini atau model yang pada langkah ke-5 tadi? Karena model persamaan pada langkah ke-6 ini telah mencakup model yang ada pada langkah sebelumnya, maka kita pilih model pada langkah ke-6 ini. Lalu kita akan berhenti sampai mana? Variabel-variabel lain bisa jadi tersedia, namun kita mungkin tidak ingin memasukkan semua variabel tersebut ke dalam model karena tujuan pengembangan model ekonometri bukan untuk menangkap realitas secara keseluruhan, melainkan hanya segi-segi yang penting saja. Bila kita memasukkan semua variabel yang mungkin ke dalam model regresi, model tersebut akan menjadi susah dipakai dan sangat tidak praktis. Model yang dipilih akhirnya haruslah yang merupakan replika yang cukup masuk akal dari realitas yang sesungguhnya. a.d.7.Menguji Hipotesis yang Dihasilkan dari Model Setelah akhirnya berhasil menetapkan sebuah model, kita mungkin ingin melakukan pengujian hipotesis. Dalam hal ini, kita mungkin ingin mengetahui apakah model yang ditaksir masuk akal dari sisi ilmu ekonomi dan apakah hasil yang diperoleh cocok dengan teori ekonomi yang mendasarinya. a.d.8.Menggunakan Model untuk Melakukan Prediksi atau Peramalan Model yang kita taksir akan kita gunakan untuk prediksi atau peramalan. Nantinya kita akan dapat membandingkan nilai prediksi dengan nilai aktual yang tersedia. Selisih antara kedua nilai tersebut menyatakan kesalahan prediksi. Tentu kita akan berusaha agar kesalahan prediksi itu sekecil mungkin. TABEL 1.1TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA SIPIL (TPAKS), ANGKA PENGANGGURAN SIPIL (APS), DAN RATA-RATA PENGHASILAN RIEL PER JAM (RPJ82)* DI AS UNTUK PERIODE 1980-2002 Yuca Siahaan
  • 5. Tahun TPAKS (%) APS (%) RPJ82 (US$) 1980 63,8 7,1 7,78 1981 63,9 7,6 7,69 1982 64,0 9,7 7,68 1983 64,0 9,6 7,79 1984 64,4 7,5 7,80 1985 64,8 7,2 7,77 1985 65,3 7,0 7,81 1987 65,6 6,2 7,73 1988 65,9 5,5 7,69 1989 66,5 5,3 7,64 1990 66,5 5,6 7,52 1991 66,2 6,8 7,45 1992 66,4 7,5 7,41 1993 66,3 6,9 7,39 1994 66,6 6,1 7,40 1995 66,6 5,6 7,40 1996 66,8 5,4 7,43 1997 67,1 4,9 7,55 1998 67,1 4,5 7,75 1999 67,1 4,2 7,86 2000 67,2 4,0 7,89 2001 66,9 4,8 7,99 2002 66,6 5,8 8,14 *RPJ82 menyatakan rata-rata penghasilan perjam berdasarkan harga konstan tahun 1982 Langkah 1.Pernyataan Teori 2.Pengumpulan Data 3.Model Matematis untuk Teori 4.Model Ekonometri untuk Teori 5.Penaksiran Parameter 6.Periksa Kecocokan Model 7.Pengujian Hipotesis 8.Prediksi/Peramalan Yuca Siahaan Contoh Hipotesis Tenaga Kerja Bertambah/Berkurang Tabel 1.1 TPAKS = B1 + B2APS TPAKS = B1 + B2APS + u TPAKS = 69,9963 – 0,6513APS TPAKS= 80,9 – 0,67APS – 1,4RPJ82 B2 < 0 atau B2 > 0 Berapa besar TPAKS, pada nilai APS dan RPJ92 tertentu?
  • 6. Referensi: Gujarati, Damodar N. Essentials of Econometrics.2006. US:McGraw-Hill Companies Gujarati, Damodar N. Basic Econometrics. Yuca Siahaan