Tumbuhan Bertalus Atau Tumbuhan Thallophyta
Materi Perkuliahan
Botani Farmasi
Sumber Gramedia
Tugas Kuliah
Slide Presentation
Isi 32 Slide Presentasi
Format PDF
Gratis
Source : Buku Gramedia
THALLOPHYTA (TUMBUHAN TALUS) ,pengertian talus ,Cara hidup divisi thallophyta,Berdasarkan ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, Thallophyta dibedakan menjadi 3, yaitu :
Ganggang (alga)
Jamur (Fungi)
Lumut kerak (Lichens),Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
Chlorophyta (Ganggang hijau)
Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Phaeophyta (Ganggang coklat)
Rhodophyta (Ganggang Merah)
2. Jamur atau Fungi,Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh karena itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi tingkatannya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang tidak mengandung N.
Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidiumdan disebut eksospora.
3. Lumut kerak atau Lichenes
Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya, dapat dibedakan menjadi :
Ascolichens,b. Basidiolichenes
Kingdom protista memiliki anggota yang sifatnya masih sederhana dan memiliki ciri umum yaitu eukariotik (memiliki membran inti sel), uniseluler/ multiseluler, ukurannya bersifat mikroskopis/ makroskopis, dan memiliki klasifikasi yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PHAEOPHYTA (ALGA COKLAT)
• Ganggang coklat adalah salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna atau pigmentasinya.
Phaeophyta (ganggang coklat) ini berwarna coklat karena mengandung pigmen xantofis. Bentuk
tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar, batang
dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran tulusnya mulai dari mikroskopik sampai
makroskopik. Ganggang ini juga mempunyai jaringan transportasi air dan makanan yang anolog dengan
transportasi pada tumbuhan darat, kebanyakan bersifat autotrof.
• Tubuhnya selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai
semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup didaerah
beriklim dingin. Sel vegetatif mengandung kloroplas berbentuk bulat panjang, seperti pita, mengandung
klofil serta xantofil.
• Sel vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung
khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan berupa
laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.
• Sel-sel ganggang hijau mempunyai khloroplas yang berwarna hijau, dan mengandung khlorofil a dan b
serta karetinoid. Pada chloroplas terdapat perenoid. Hasil asimilasi berupa tepung dan lemak, terdiri
dari sel-sel yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang, hidupnya ada yang diair
tawar, air laut dan juga pada tanah yang lembab atau yang basah
• Setiap organisme tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang secara struktural berbeda, sel
prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteri dan arkhea; alga hijau biru yang memiliki sel prokariotik.
Sedangkan protista, tumbuhan, jamur dan hewan semuanya mempunyai sel eukariotik
3. HABITAT
Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di laut yang agak
dingin dan sedang, terdampar dipantai, melekat pada batu
batuan dengan alat pelekat (semacam akar). Bila di laut yang
iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran
besar dan sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup sebagai
epifit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit.
4. PIGMEN
• Pigmen yang terdapat pada ganggang coklat (Chrysophyta) adalah klorofil a, klorofil b,
karoten dan xantofil. (Fukoxantin) yang terdiri dari violaxantin, flavoxantin, a dan
neofukoxontin b, xantofil memberikan kesan warna coklat pada chrysophyta.
• Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyto di bagi dalam 3 golongan, yaitu:
• a) Golongan Isogeneratae
• Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturuan
isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara
morfologi tetapi sitologinya berbeda.
• Contoh: Ectocarpus
• b) Golongan Heterogenerate
• Golongan heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran
keturunan yang heteromorf. Sporofit dan gametofitnya berbeda secara morfologi
maupun sitologinya.
• Contoh: Laminaria
• c) Golongan Cyelosporae
• Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran
keturunan.
• Contoh: Fucus
5. Familia Sargassaceae
• Sargassum terdapat di laut daerah tropik atau subtropik di
belahan bumi bagian selatan. Akan tetapi fragmen yang
terputus terbawa arus melintas laut atlantik ke daerah yang
beriklim dingin di benua Eropa. Jenis-jenis yang banyak sekali
tumbuh di sepanjang pantai Australia, India, Srilangka, Jepang,
China dan Indonesia. Di Jepang Sargassum enerya banyak
dijadikan hiasan dan bahan makanan.
• Talus dari sargassum mempunyai morfologi yang kompleks,
sepintas lalu memberi kesan seakan-akan tubuhnya
mempunyai akar, batang, dan daun pada bagian tangkainya
terdapat banyak cabang-cabang lateral yang menyerupai daun
sering disebut filoid. Di dekat filoid ini terdapat gelembung
udara dan juga reseptakel yang mengandung konseptakel. Daur
hidup bersifat diplontik.
6. Susunan Sel
• Pada phaeophyta umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel yang tersusun
dari tiga macam polimer yaitu selulosa, asam alginat, fukan dan fukoidin. Algin
dari fukoidin lebih kompleks dari selulose dan fukoidin lebih kompleks dari
selulose dan gabungan dan keduanya membentuk fukokoloid. Dinding selnya
juga tersusun atas lapisan luar dan lapisan dalam, lapisan luar yaitu selulosa dan
lapisan dalam yaitu gumi. Tapi kadang-kadang dinding selnya juga mengalami
pengapuran. Inti selnya berinti tunggal yang mana pana pada pangkal berinti
banyak.
• Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas,
layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-
dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter)
bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang
masuk ke dalam sel.Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen,
tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian
besar terbentuk oleh polimer karbohidrat, hemiselulosa, dan lignin sebagai
penyusun penting). Pada bakteri peptidoglikan (suatu glikoherin) menyusun
dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu,
dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana
(gula).
7. Cadangan Makanan & Alat Gerak
Cadangan makanan pada Phaeophyta berupa laminarin, yaitu sejenis
karbohidrat yang menyerupai dekstrin yang lebih dekat dengan selulose
dari pada zat tepung.selain laminarin juga ditemukan manitol minyak
dan zat-zat lainnya.
Alat gerak pada Phacophyta benepa jlagel yang terletak pada sel-sel
perkembangbiakan dan letaknya lateral. Berjumlah dua yang heterokon
dan terdapat di bagian samping badannya yang berbentuk pir atau
sekoci. Pada waktu bergerak ada yang panjang mempunyai rambut
rambut mengkilat menghadap kemuka dan yang pendek menghadap ke
belakang. Dekat dengan keluarga flogel terhadap bintik mata yang
berwarna kemerah-merahan.
8. Perkembangbiakan
• Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
• Perkembangbiakan secara vegetatif dengan fragmentasi
• Perkembangbiakan secara sporik dengan membentuk spora
• Dilihat dari sporangiumnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
• a) Pembentukan Unilokuler, dimiliki oleh anggota Phaeophyta yang uniseluler
• Terjadi dari sel terminal dengan cabang pendek yang membesar. Sporangia muda
berbentuk bulat panjang atau bulat telur. Ukurannya lebih kecil dari sel semula. Inti tunggal
mengalami pembelahan meioses kemudian diikuti pembelahan mitosis sehingga dihasilkan
32-64 inti. Selanjutnya terjadilah celah-celah yang membagi proteplas yang berinti satu.
Masing-masing protoplas mengalami metamorfose membentuk zoospora perflagel dua
yang terletak di bagian lateral dengan panjang flagel yang tidak sama. Flagel yang pendek
diarahkan ke belakang, flagel yang panjang diarahkan kedepan.
• b) Pembentukan plurilokuler dimiliki oleh anggota phaeophyta yang multiseluler
• Berasal dari sel terminal yang pendek. Ukurannya relatif besar dan terjadi pembelahan
tranversal secara berulang-ulang yang akhirnya dihasilkan 6-12 sel.pembelahan vertikal
dimulai dari deretan sel bagian tengah dan kemudian terbentuklah kubus yang letaknya
teratur sebanyak 20-40 deretan. Protoplas pada masing-masing sel mengalami
sultamorfosa menjadi zoospora yang memiliki 2 stagel. Diikuti dengan talus yang bersifat
diploid dan terbentuklah sporangia yang bersifat unilokuler dan atau plorilokuler.
9. Contoh-contoh PHAEPHYTA
• Sargassum binderi (Sonder)
• Nama latin : Sargassum binderi
• Spesifikasi : Batang gepeng (1,5 mm), halus licin, tinggi
mencapai sekitar 60 cm, percabangan “alternate” teratur,
oppsite (kiri-kana). Cabang utama yang pendek (1-2 cm)
diatas holdfast. Daun lonjong, pinggir bergerigi, panjang 5
cm, lebar 1 cm ujung runcing.
• Sebaran : Tubuh pada substrat batu umumnya di daerah
rataan terumbu dekat bagian ujung luar yang terkena
gerakan air relatif lebih kuat dan konstan.
• Potensi : Belum banyak dimanfaatkan, kandungan kimia
sama dengan jenis sargassum lainnya.
10. • Sargassum Polycystum
• Nama latin : Sargassum Polycystum C.A Argadh
• Spesifikasi : Ciri-ciri umum. Thallia silidris berduri-duri
kecil merapat hodfast membentuk cakram kecil dengan
diatasnya secara karaktersitik terdapat perakaran/stolon
yang rimbun berekspansi ke segala arah. Batang pendek
dengan percabangan utama tumbuh rimbun.
• Sebaran : Algae yang kosmopolitan di daerah tropis hingga
subtropis. Bukan merupakan algae endemic perairan
Indonesia tetapi banyak ditemukan di perairan nusantara
terutama di Kalimatan.
• Potensi : Bisa dimanfaatkan sebagai bahan esktraksi
alginat. Manfaat lainnya belum diketahui. Tidak
dibudidayakan.
11. • Turbin Conoides (J. Agardh)
• Nama Latin : Turbinaria Conoides (J. Argadh) Kuetzing
• Nama Daerah : Rumput Coklat Corong
• bSpesifikasi : Batang silindris, tegak, kasar, terdapat bekas-
bekas percabangan, Holdfast berupa cakram kecil dengan
terdapat perakaran yang berkspansi radial. Percabangan
berputar sekeliling batang utama. Daun merupakan
kesatuan yang terdiri dari tangkai dan lembaran.
• Sebaran : Umumnya terdapat di daerah rataan terumbu,
menempel pada batu. Tersebar luas di perairan Indonesia.
• Potensi : Algae ini mengandung alginat dan iodin. Potensi
eksport ke Jepang.
12. Peranan Ganggang Coklat (Phaeophyta)
• Adapun peranan ganggang coklat dalam kehidupan yaitu:
• Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan
• Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri tekstil
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat
digunakan dalam pembuatan obat-obatan senyawa alginat juga banyak digunakan
dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan
kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan
biomaterial untuk teknik pengobatan.
• Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral
seprti potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan
daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.
• Macrocytis Pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk
mencegah penyakit gondok).
• Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat biasanya
digunakan sebagai pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju, eskrim) serta
pengentalan dalam industri (lem, tekstil, kertas, tablet antibiotik, pasta gigi) dan
pengentalan produk kecantikan (lotion, krim wajah).
• Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya
komponen Na, P, N, Ca.