SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang juga diajarkan di
Sekolah Dasar. Dengan mempelajari geometri dapat menumbuhkan
kemampuan berfikir logis, mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah dan pemberian alasan serta dapat mendukung banyak topik
lain dalam matematika.
Tiga alasan mengapa geometri perlu di ajarkan, menurut Usiskin(dalam
Kahfi, l999:8). Pertama, geometri merupakan satu-satunya ilmu yang
dapat mengaitkan matematika dengan bentuk fisik dunia nyata. Kedua,
geometri satu-satunya yang memungkinkan ide-ide dari bidang matematika
yang lain untuk di gambar. Ketiga, geometri dapat memberikan contoh yang
tidak tunggal tentang sistem matematika. Dari apa yang telah dikemukakan,
tampaknya logis bagi kita bahwa peran geometri di jajaran bidang studi
matematika sangat kuat. Bukan saja karena geometri mampu membina proses
berpikir siswa, tapi juga sangat mendukung banyak topik lain dalam
matematika.
Kalau sebelumnya telah diketahui tentang teori-teori belajar yang
menjadi landasan dalam proses belajar mengajar matematika, pada
bagian ini akan diuraikan mengenai teori belajar yang mengkhususkan
dalam pengajaran geometri, teori yang dikemukakan hanya berkaitan
dengan pengajaran geometri saja.
Van Hiele adalah seorang pengajar matematika Belanda yang telah
mengadakan penelitian di lapangan, melalui obserfasi dan tanya jawab,
kemudian hasil penelitiannya ditulis dalam disertasi pada tahun 1954.
Penelitian yang dilakukan oleh Van Hiele melahirkan beberapa
kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam
memahami geometri.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, muncullah beberapa rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Apakah pengertian teori belajar Van Hiele?
2. Apa sajakah tingkat pemahaman geometri dalam teori belajar Van Hiele?
3. Apa sajakah tahap-tahap pembelajaran geometri dalam teori belajar Van
Hiele?
4. Apakah pengertian metode pembelajaran tanya jawab?
5. Apakah pengertian pendekatan pembelajaran sintetik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
1. Menjelaskan pengertian teori belajar Van Hiele.
2. Menjelaskan tahap-tahap pemahaman geometri dalam teori belajar Van
Hiele.
3. Menjelaskan fase-fase pembelajaran geometri dalam teori belajar Van
Hiele.
4. Menjelaskan pengertian metode pembelajaran tanya jawab.
5. Menjelaskan pengertian pendekatan pembelajaran sintetik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Belajar Van Hiele
Pierre Marie Van Hiele dan Dina Van Hiele-Geldof dalam disertasi
terpisah di Universitas Utrecht pada tahun 1957, adalah orang yang pertama
kali mengembangkan teori pembelajaran Van Hiele. Teori ini menjelaskan
mengenai perkembangan berpikir siswa dalam belajar geometri. Dalam teori
pembelajaran Van Hiele, mereka berpendapat bahwa dalam mempelajari
geometri para siswa mengalami perkembangan kemampuan berpikir melalui
tahap-tahap tertentu. Teori pembelajaran Van Hiele telah diakui secara
internasional.
Fitur yang paling menonjol dari teori pembelajaran Van hiele tersebut
adalah hierarki lima tingkat dari cara dalam pemahaman ide-ide ruang. Tiap
tingkatan menggambarkan proses pemikiran yang diterapkan dalam konteks
geometri. Tingkatan-tingkatan tersebut menjelaskan tentang bagaimana
berpikir dan jenis ide-ide geometri apa yang dipikirkan, bukannya berapa
banyak pengetahuan yang dimiliki. Perbedaan yang signifikan dari satu level
ke level berikutnya adalah objek-objek pikiran apa yang mampu dipikirkan
secara geometris.
B. Tingkat Pemahaman Geometri menurut Teori Van Hiele
1. Tingkat 1 (Visualisasi/Recognition): Siswa mengenali gambar-gambar
bangun geometri melalui penampilan saja, sering melalui
pembandingannya dengan prototip yang dikenal. Sifat-sifat sebuah
gambar tidak dipersepsi. Pada tingkat ini, siswa membuat keputusan
berdasarkan persepsi, bukan penalaran. . Misalnya, seorang siswa sudah
mengenal persegi panjang dengan baik, bila ia sudah bisa menunjukkan
atau memilih persegipanjang dari sekumpulan benda-benda geometri
lainnya.(misalnya siswa mengenali persegipanjang karena seperti daun
pintu)
2. Tingkat 2 (Analisis): Siswa melihat gambar-gambar sebagai kumpulan
4
sifat-sifat. Mereka dapat mengenali dan menyebut sifat-sifat suatu
bangun geometri, tetapi mereka tidak melihat hubungan di antara sifat-
sifat ini. Ketika menggambarkan sebuah objek, siswa yang beroperasi
pada tingkat ini bisa mencantumkan semua sifat yang diketahui siswa
itu, tetapi tidak melihat sifat mana yang perlu dan mana yang cukup
untuk menggambarkan objek tersebut. Misalnya , siswa akan mengatakan
bahwa persegi memiliki empat sisi yang sama panjang dan
empat sudut siku-siku. Tetapi ia belum dapat memahami hubungan antar
bangun-bangun geometri, misalnya persegi adalah persegi panjang,
persegi panjang adalah jajar genjang.
3. Tingkat 3 (Abstraksi/Informal Deduction/Ordering):Siswa mempersepsi
hubungan di antara sifat-sifat dan di antara gambar-gambar. Pada tingkat
ini, siswa dapat menciptakan definisi yang bermakna dan memberi
argumen informal untuk membenarkan penalaran mereka. Implikasi logis
dan inklusi kelas, seperti persegi merupakan satu jenis dari persegi
panjang bisa dipahami. Tetapi peran dan signifikansi dari deduksi
formal tidak dipahami.
4. Tingkat 4 (Deduksi): Siswa dapat mengkonstruksi bukti, memahami
peran aksioma dan definisi, dan mengetahui makna dari kondisi-
kondisi yang perlu dan yang cukup. Pada tingkat ini, siswa harus
mampu mengkonstruksi bukti seperti yang biasanya ditemukan dalam
kelas geometri sekolah menengah atas.
5. Tingkat 5 (Ketat/rigor): Siswa pada tingkat ini memahami aspek-aspek
formal dari deduksi, seperti pembentukan dan pembandingan sistem-
sistem matematika. Siswa pada tingkat ini dapat memahami penggunaan
bukti tak langsung dan bukti melalui kontra-positif, dan dapat memahami
sistem-sistem non-Euclidean.
C. Teori-Teori Van Hiele
Selain mengemukakan mengenai tahap-tahap perkembangan
kognitif dalam memahami geometri, Van Hiele juga mengemukakan
beberapa teori berkaitan dengan pengajaran geometri. Teori yang
5
dikemukakan oleh Van Hiele antara lain adalah sebagai berikut;
1. Tiga unsur yang utama pengajaran geometri yaitu, waktu materi
pengajaran dan metode penyusun. Apabila dikelola secara
terpadu dapat mengakibatkan peningkatan kemampuan berfikir anak
kepada tahap yang lebih tinggi dari tahap yang sebelumnya.
2. Bila dua orang yang mempunyai tahap berpikir berlainan satu
sama lain, kemudian saling bertukar pikiran, maka kedua orang tersebut
tidak akan mengerti. Sebagai contoh, seorang anak tidak mengerti
mengapa gurunya membuktikan bahwa jumlah sudut-sudut dalam
sebuah jajaran genjang adalah 3600, misalnya anak itu berada pada
tahap pengurutan ke bawah. Menurut anak pada tahap yang disebutkan,
pembuktiannya tidak perlu sebab sudah jelas bahwa jumlah sudut-
sudut 3600. Contoh yang lain seorang anak yang berada paling tinggi
pada tahap kedua atau tahap analisis, tidak mengerti apa yang
dijelaskan gurunya bahwa kubus itu adalah balok, belah ketupat itu
layang-layang. Gurunya pun sering tidak mengerti mengapa anak
yang diberi penjelasan tersebut tidak memahaminya. Menurut Van
Hiele, seorang anak yang berada pada tingkat yang lebih rendah tidak
akan mungkin dapat mengerti/memahami materi yang berada pada
tingkat yang lebih tinggi dari anak tersebut. Kalaupun dipaksakan
maka anak tidak akan memahaminya tapi nanti bisa dengan melalui
hafalan.
3. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu anak memahami
geometri dengan pengertian, kegiatan belajar anak harus disesuaikan
dengan tingkat perkembangan anak itu sendiri, atau disesuaikan
dengan tahap berpikirnya. Dengan demikian anak dapat memperkaya
pengalaman dan cara berpikirnya, selain itu sebagai persiapan untuk
meningkatkan tahap berpikirnya ke tahap yang lebih dari tahap
sebelumnya.
6
D. Tahap-Tahap pembelajaran menurut Teori Van Hiele
Menurut D’Augustine dan Smith (1992: 277), Crowley (1987:5),
menyatakan bahwa kemajuan tingkat berpikir geometri siswa maju dari satu
tingkatan ke tingkatan berikutnya melibatkan lima tahapan atau sebagai hasil
dari pengajaran yang diorganisir ke lima tahap pembelajaran. Kemajuan dari
satu tingkat ke tingkat berikutnya lebih bergantung pada pengalaman
pendidikan/pembelajaran ketimbang pada usia atau kematangan.
Sejumlah pengalaman dapat mempermudah (atau menghambat)
kemajuan dalam satu tingkat atau ke satu tingkat yang lebih tinggi.
Tahap-tahap Van Hiele digambarkan berikut ini:
Tahap 1 Informasi (information)
Melalui diskusi,guru mengidentifikasi apa yang sudah diketahui siswa
mengenai sebuah topik dan siswa menjadi berorientasi pada topik
baru itu..Guru dan siswa terlibat dalam percakapan dan aktifitas mengenai
objek-objek , pengamatan dilakukan, pertanyaan dimunculkan dan
kosakata khusus diperkenalkan.
Tahap 2 Orientasi terarah/terpandu (Guided orientation)
Siswa menjajaki objek-objek pengajaran dalam tugas-tugas yang
distrukturkan secara cermat seperti pelipatan, pengukuran, atau
pengkonstruksian. Guru memastikan bahwa siswa menjajaki konsep -
konsep spesifik.
Tahap3 Eksplisitasi (Explicitation)
Siswa menggambarkan apa yang telah mereka pelajari mengenai topik
dengan kata-kata mereka sendiri.,guru membantu siswa dalam
menggunakan kosa kata yang benar dan akurat. Guru
memperkenalkan istilah-istilah matematika yang relevan.
Tahap 4 Orientasi bebas (Free orientation)
Siswa menerapkan hubungan- hubungan yang sedang mereka pelajari
untuk memecahkan soal dan memeriksa tugas yang lebih terbuka (open-
ended).
7
Tahap 5 Integrasi (Integration)
Siswa meringkas/membuat ringkasan dan mengintegrasikan apa yang
telah dipelajari, dengan mengembangkan satu jaringan baru objek-objek
dan relasi-relasi.
E. Karakteristik Teori Van Hiele
1. Tingkatan tersebut bersifat rangkaian yang berurutan.
2. Tiap tingkatan memiliki simbol dan bahasa tersendiri.
3. Apa yang implisit pada satu tingkatan akan menjadi eksplisit pada
tingkatan berikutnya.
4. Bahan yang diajarkan pada siswa diatas tingkatan pemikiran mereka
akan dianggap sebagai reduksi tingkatan.
5. Kemajuan dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya lebih tergantung
pada pengalaman pembelajaran; bukan pada kematangan atau usia.
6. Seseorang melangkah melalui berbagai tahapan dalam melalui satu
tingkatan ke tingkatan berikutnya.
7. Pembelajar tidak dapat memiliki pemahaman pada satu tingkatan tanpa
melalui tingkatan sebelumnya.
8. Peranan guru dan peranan bahasa dalam konstruksi pengetahuan siswa
sebagai sesuatu yang krusial.
F. Manfaat Model Pembelajaran Van Hiele
Manfaat model pembelajaran Van Hiele dalam pembelajaran geometri
adalah:
1. Dengan memahami teori belajar Van Hiele, guru dapat memahami
mengapa seorang anak mengerti suatu topik dalam geometri.
2. Anak dapat belajar geometri dengan mengerti, tahap pembelajaran
diharap disesuaikan dengan tahap berpikir siswa, tidak sebaliknya siswa
yang menyesuaikan diri dengan tahap pembelajaran guru.
3. Guru dapat mengambil manfaat dari tahap-tahap perkembangan kognitif
anak.
4. Guru dapat mengetahui mengapa seorang anak tidak memahami bahwa
kubus itu merupakan balok karena anak tersebut tahap berpikirnya masih
8
berada pada tahap analisis ke bawah, anak belum masuk pada tahap
pengurutan.
G. Kelebihan Model Pembelajaran Van Hiele
Kelebihan dalam model pembelajaran Van Hiele adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan pemahaman belajar siswa lebih baik.
2. Kemampuan komunikasi matematika siswa lebih baik.
3. Bersifat instrinsik dan ekstrinsik, yakni objek yang masih kurang jelas
akan menjadi objek yang jelas pada tahap berikutnya.
H. Kelemahan Model Pembelajaran Van Hiele
Kelemahan dalam model pembelajaran Van Hiele adalah sebagai berikut:
1. Seseorang siswa tidak dapat berjalan lancar pada suatu tingkat dalam
pembelajaran yang diberikan tanpa penguasaan konsep pada tingkat
sebelumnya yang memungkinkan siswa untuk berpikir secara intuitif di
setiap tingkat terdahulu.
2. Apabila tingkat pemikiran siswa lebih rendah dari bahasa pengajarannya,
maka ia tidak akan memahami pengajaran tersebut.
3. Teori-teori yang dikemukakan oleh Van Hiele memang lebih sempit
dibandingkan teori-teori yang dikemukakan Piaget dan Dienes, karena ia
hanya mengkhususkan pada pembelajaran geometri saja.
I. Metode Pembelajaran Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau
sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab pertanyaan-
pertanyaan. Metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam pendidikan dan
pengajaran dimana guru bertanya dan murid-murid menjawab bahan materi
yang diperolehnya. Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung antara guru dan pelajar, bisa dalam bentuk guru bertanya dan pelajar
menjawab atau dengan sebaliknya.
9
Metode Tanya jawab dilakukan :
a. Sebagai ulangan pelajaran yang telah diberikan.
b. Sebagai selingan dalam pembicaraan.
c. Untuk merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah kepada
masalah yang sedang dibicarakan.
d. Untuk mengarahkan proses berfikir.
Proses Tanya jawab terjadi apabila ada ketidak tahuan atau ketidak
fahaman peserta didik akan suatu peristiwa, adapun tujuan dari metode
tanya jawab sebagai berikut:
a. Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak didik
terhadap pelajaran yang dikuasai.
b. Membri kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan
kepada guru tentang suatu masalah yang belum difahami.
c. Memotivasi dan menimbulkan kompetensi belajar.
d. Melatih anak didik untuk berfikir dan berbicara secara sitematis
berdasarkan pemikiran yang orisinil.
J. Pendekatan Pembelajaran Sintetik
Pendekatan sintetik : Pendekatan sintetik merupakan kebalikan dari
pendekatan analitik. Jadi pada pendekatan sintetik pembahasan mulai dari
yang diketahui ke yang diketahui langkah-langkah secara berurut ditempuh
dengan mengkaitkan hal yang diketahui dengan hal-hal lain yang diperlukan
dan tidak diketahui dari soal, hingga akhirnya apa yang tidak dicari dapat
ditemukan. Kekuatan pendekatan ini adalah pendekatan sintetik merupakan
pendekatan yang logis, sering kali pembahasan dengan pendekatan sintetik
lebih singkat daripada analitik, penggunaan kombinasi pendekatan sintetik
dan analitik akan mengurangi kelemahan pendekatan analitik. Seorang murid
yang benar menyelesaikan soal tertentu dengan benar, mungksin saja hanya
karena ia hafal langkah-langkah yang harus ditempuhnya tanpa memiliki
pengertian. Jika demikian, menghafal langkah-langkah penyelesaian berbagai
macam soal makin lama akan menjadi beban yang makin berat. Bila murid itu
harus menyelesaiakan sebuah bentuk soal dan lupa langkah-langkah yang
10
dihafalkannya, maka ia akan gagal menyelesaiakannya. Sedang murid yang
memiliki pengertian, jika lupa masih dapat menemukan lagi langkah-langkah
itu.
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasar pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Teori Van Hiele menjelaskan mengenai perkembangan berpikir siswa
dalam belajar geometri. Dalam teori pembelajaran Van Hiele, para siswa
mengalami perkembangan kemampuan berpikir melalui tahap-tahap
tertentu meliputi Informasi (information), Orientasi terarah/terpandu
(Guided orientation), Eksplisitasi (Explicitation), Orientasi bebas (Free
orientation), dan Integrasi (Integration).
2. Tingkat Pemahaman Geometri menurut Teori Van Hiele meliputi
visualisasi, analisis, abstraksi, deduksi, dan rigor.
B. Saran
Sebagai calon guru kita harus mengetahui tentang teori belajar
khususnya dalam pembelajaran matematika , sehingga kita mampu
merancang pembelajaran yang sesuai dengan materi yang hendak
dikembangkan, level pengetahuan siswa, dan teori belajar yang dirujuk.
Dalam penulisan makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan keterbatasan pengalaman, kemampuan dan pengetahuan yang ada
pada diri penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan dan kelengkapan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Crowley, M. L. 1987. The Van Hiele Model of The Development of Geometric
Thought. Dalam Lindquist, M. M and Shulte, A. P. (Eds.), Learning
and Teaching Geometry, K -12, (pp. 1-16). Reston VA: National
Council of Teachers of Mathematics.
Nuraeni, Epon. 2008. Teori Van hiele Dan Komunikasi Matematik (Apa,
Mengapa Dan Bagaimana). Tasikmalaya: UPI Tasikmalaya.
Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI.
http://moanmatematika.blogspot.com/2011/05/makalah-psikologi-
pembelajaran.html
staff.uny.ac.id/.../PengembanganPembelajaranMatematika_UNIT_4_...
masbied.files.wordpress.com/.../modul-matematika-teori-belajar-van-...
http://www.referensimakalah.com/2012/10/teori-pembelajaran-van-hiele.html
http://himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/04/teori-belajar-matematika-
makalah/
www.scribd.com/doc/39583855/Teori-Belajar-Van-Hiele
13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP ……………
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / 2
Waktu : 15 menit
A. Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya
B. Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-
bagiannya
C. Indikator
1. Menyebutkan sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas.
2. Menyebutkan bagian-bagian kubus, balok, prisma, dan limas.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan sifat-sifat kubus, balok,
prisma, dan limas.
2. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan bagian-bagian kubus,
balok, prisma, dan limas.
Karakter yang diharapkan:
- Iman dan taqwa
- Disiplin
- Inovatif dan kreatif
- Responsive
- Kejujuran
14
E. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
Pengalaman Belajar
Alokasi
Waktu
Prinsip
pakem
Karakter siswa
yang diharapkan
Awal 1. Guru mengucapkan
salam dan menunjuk
ketua kelas untuk
memimpin doa sesuai
agama dan
kepercayaan masing-
masing.
2. Guru mempresensi
siswa.
3. Guru menuliskan judul
materi di papan tulis
dan menyampaikan
tujuan pembelajaran
sesuai indicator yang
akan dicapai.
Inti
Penutup
15
MAKALAH
TEORI VAN HIELE
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika
Dosen Pengampu Muhtarom, S.Pd., M Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 16
1. Vina Violita Pravietia (11310186)
2. Septi Hana Ratih (11310220)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2012
16
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang teori Van Hiele ini dengan baik.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah
Stategi Pembelajaran Matematika Bapak Muhtarom, S.Pd., M.Pd yang telah
membantu memberi bimbingan kepada penulis dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini bermanfaat serta memberikan sedikit
pengetahuan kepada para pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa mendatang.
Semarang, Desember 2012
Penulis
17
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
C. Latar Belakang....................................................................................
D. Rumusan Masalah ..............................................................................
E. Tujuan.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Belajar Van Hiele....................................................
B. Tingkat Pemahaman Geometri menurut Teori Van Hiele .................
C. Teori-Teori Van Hiele ........................................................................
D. Tahap-Tahap pembelajaran menurut Teori Van Hiele.......................
E. Karakteristik Teori Van Hiele ............................................................
F. Manfaat Model Pembelajaran Van Hiele ...........................................
G. Kelebihan Model Pembelajaran Van Hiele ........................................
H. Kelemahan Model Pembelajaran Van Hiele ......................................
I. Metode Pembelajaran Tanya Jawab ...................................................
J. Pendekatan Pembelajaran Sintetik......................................................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................
B. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

More Related Content

What's hot

Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
silva a'yun
 
Luas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralLuas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integral
Deni S'tia
 
LKS Luas Permukaan Kubus dan Balok
LKS Luas Permukaan Kubus dan BalokLKS Luas Permukaan Kubus dan Balok
LKS Luas Permukaan Kubus dan Balok
Elisa Sari
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Koneksi Matematika
Koneksi MatematikaKoneksi Matematika
Koneksi Matematika
Nailul Hasibuan
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Ady Setiawan
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Nailul Hasibuan
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
Egha Rhiyanti Putri
 
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Nuruddin Nzankie
 
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuanFungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
AjengKusmayanti
 
Teori Relativitas Khusus
Teori Relativitas KhususTeori Relativitas Khusus
Teori Relativitas Khusus
TaridaTarida1
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalagusloveridha
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
Rudi Wicaksana
 
TEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBELTEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBEL
harishmwddh
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiazrin10
 
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
weny maniez
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
Interest_Matematika_2011
 

What's hot (20)

Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
Luas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralLuas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integral
 
LKS Luas Permukaan Kubus dan Balok
LKS Luas Permukaan Kubus dan BalokLKS Luas Permukaan Kubus dan Balok
LKS Luas Permukaan Kubus dan Balok
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Koneksi Matematika
Koneksi MatematikaKoneksi Matematika
Koneksi Matematika
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 
Metode cincin
Metode cincinMetode cincin
Metode cincin
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
 
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuanFungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
Fungsi trigonometri berdasarkan lingkaran satuan
 
Teori Relativitas Khusus
Teori Relativitas KhususTeori Relativitas Khusus
Teori Relativitas Khusus
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
 
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
TEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBELTEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBEL
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
 

Viewers also liked

van hiele
van hielevan hiele
Van Hiele
Van HieleVan Hiele
Van Hiele
mafia_konoha
 
proyeksi pada titik, garis, dan bidang
proyeksi pada titik, garis, dan bidangproyeksi pada titik, garis, dan bidang
proyeksi pada titik, garis, dan bidang
anggi syahputra
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
Zulfah Alfina
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
SlideShare
 

Viewers also liked (6)

van hiele
van hielevan hiele
van hiele
 
Van Hiele
Van HieleVan Hiele
Van Hiele
 
proyeksi pada titik, garis, dan bidang
proyeksi pada titik, garis, dan bidangproyeksi pada titik, garis, dan bidang
proyeksi pada titik, garis, dan bidang
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Van hiele final

Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
nurwa ningsih
 
Teori belajar van hiele
Teori belajar van hieleTeori belajar van hiele
Teori belajar van hieleZulfah Alfina
 
Model van hiele
Model van hieleModel van hiele
Model van hiele
Harisman Nizar
 
Van hiele
Van hieleVan hiele
Van hiele
sri jumainisa
 
Metode diskusi dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
Metode diskusi  dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...Metode diskusi  dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
Metode diskusi dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
nurwa ningsih
 
Proposal penilitian
Proposal penilitianProposal penilitian
Proposal penilitian
djoko abimanyu
 
Tugas 2 SBMM Kelompok 4.pptx
Tugas 2 SBMM Kelompok 4.pptxTugas 2 SBMM Kelompok 4.pptx
Tugas 2 SBMM Kelompok 4.pptx
ArofiNafsak
 
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematikaResume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Mas Becak
 
Refleksi MTE3109
Refleksi MTE3109Refleksi MTE3109
Refleksi MTE3109
Ainun Bariah Jaafar
 
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisPeningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisMilo Muhammad
 
Tinjauan Pustaka
Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Diah Octavianty
 
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)Siti Munirah
 
Perkalian bilangan satu angka
Perkalian bilangan satu angkaPerkalian bilangan satu angka
Perkalian bilangan satu angkasrirejeki345
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Ulya Ghufroni
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Dchuex AJie
 

Similar to Van hiele final (20)

Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
 
213 556-1-sm
213 556-1-sm213 556-1-sm
213 556-1-sm
 
Nama
NamaNama
Nama
 
Teori belajar van hiele
Teori belajar van hieleTeori belajar van hiele
Teori belajar van hiele
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Model van hiele
Model van hieleModel van hiele
Model van hiele
 
Van hiele
Van hieleVan hiele
Van hiele
 
Metode diskusi dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
Metode diskusi  dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...Metode diskusi  dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
Metode diskusi dan kaitannya dengan teori belajar van hiele pada materi bang...
 
Proposal penilitian
Proposal penilitianProposal penilitian
Proposal penilitian
 
Tugas 2 SBMM Kelompok 4.pptx
Tugas 2 SBMM Kelompok 4.pptxTugas 2 SBMM Kelompok 4.pptx
Tugas 2 SBMM Kelompok 4.pptx
 
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematikaResume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
 
Refleksi MTE3109
Refleksi MTE3109Refleksi MTE3109
Refleksi MTE3109
 
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisPeningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
 
Tinjauan Pustaka
Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
 
Tugas pembelajaran matermatika
Tugas pembelajaran matermatikaTugas pembelajaran matermatika
Tugas pembelajaran matermatika
 
Teori belajar bpm
Teori belajar bpmTeori belajar bpm
Teori belajar bpm
 
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
 
Perkalian bilangan satu angka
Perkalian bilangan satu angkaPerkalian bilangan satu angka
Perkalian bilangan satu angka
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
 

Van hiele final

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang juga diajarkan di Sekolah Dasar. Dengan mempelajari geometri dapat menumbuhkan kemampuan berfikir logis, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan pemberian alasan serta dapat mendukung banyak topik lain dalam matematika. Tiga alasan mengapa geometri perlu di ajarkan, menurut Usiskin(dalam Kahfi, l999:8). Pertama, geometri merupakan satu-satunya ilmu yang dapat mengaitkan matematika dengan bentuk fisik dunia nyata. Kedua, geometri satu-satunya yang memungkinkan ide-ide dari bidang matematika yang lain untuk di gambar. Ketiga, geometri dapat memberikan contoh yang tidak tunggal tentang sistem matematika. Dari apa yang telah dikemukakan, tampaknya logis bagi kita bahwa peran geometri di jajaran bidang studi matematika sangat kuat. Bukan saja karena geometri mampu membina proses berpikir siswa, tapi juga sangat mendukung banyak topik lain dalam matematika. Kalau sebelumnya telah diketahui tentang teori-teori belajar yang menjadi landasan dalam proses belajar mengajar matematika, pada bagian ini akan diuraikan mengenai teori belajar yang mengkhususkan dalam pengajaran geometri, teori yang dikemukakan hanya berkaitan dengan pengajaran geometri saja. Van Hiele adalah seorang pengajar matematika Belanda yang telah mengadakan penelitian di lapangan, melalui obserfasi dan tanya jawab, kemudian hasil penelitiannya ditulis dalam disertasi pada tahun 1954. Penelitian yang dilakukan oleh Van Hiele melahirkan beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri.
  • 2. 2 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, muncullah beberapa rumusan masalah sebagai berikut. 1. Apakah pengertian teori belajar Van Hiele? 2. Apa sajakah tingkat pemahaman geometri dalam teori belajar Van Hiele? 3. Apa sajakah tahap-tahap pembelajaran geometri dalam teori belajar Van Hiele? 4. Apakah pengertian metode pembelajaran tanya jawab? 5. Apakah pengertian pendekatan pembelajaran sintetik? C. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain: 1. Menjelaskan pengertian teori belajar Van Hiele. 2. Menjelaskan tahap-tahap pemahaman geometri dalam teori belajar Van Hiele. 3. Menjelaskan fase-fase pembelajaran geometri dalam teori belajar Van Hiele. 4. Menjelaskan pengertian metode pembelajaran tanya jawab. 5. Menjelaskan pengertian pendekatan pembelajaran sintetik.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Teori Belajar Van Hiele Pierre Marie Van Hiele dan Dina Van Hiele-Geldof dalam disertasi terpisah di Universitas Utrecht pada tahun 1957, adalah orang yang pertama kali mengembangkan teori pembelajaran Van Hiele. Teori ini menjelaskan mengenai perkembangan berpikir siswa dalam belajar geometri. Dalam teori pembelajaran Van Hiele, mereka berpendapat bahwa dalam mempelajari geometri para siswa mengalami perkembangan kemampuan berpikir melalui tahap-tahap tertentu. Teori pembelajaran Van Hiele telah diakui secara internasional. Fitur yang paling menonjol dari teori pembelajaran Van hiele tersebut adalah hierarki lima tingkat dari cara dalam pemahaman ide-ide ruang. Tiap tingkatan menggambarkan proses pemikiran yang diterapkan dalam konteks geometri. Tingkatan-tingkatan tersebut menjelaskan tentang bagaimana berpikir dan jenis ide-ide geometri apa yang dipikirkan, bukannya berapa banyak pengetahuan yang dimiliki. Perbedaan yang signifikan dari satu level ke level berikutnya adalah objek-objek pikiran apa yang mampu dipikirkan secara geometris. B. Tingkat Pemahaman Geometri menurut Teori Van Hiele 1. Tingkat 1 (Visualisasi/Recognition): Siswa mengenali gambar-gambar bangun geometri melalui penampilan saja, sering melalui pembandingannya dengan prototip yang dikenal. Sifat-sifat sebuah gambar tidak dipersepsi. Pada tingkat ini, siswa membuat keputusan berdasarkan persepsi, bukan penalaran. . Misalnya, seorang siswa sudah mengenal persegi panjang dengan baik, bila ia sudah bisa menunjukkan atau memilih persegipanjang dari sekumpulan benda-benda geometri lainnya.(misalnya siswa mengenali persegipanjang karena seperti daun pintu) 2. Tingkat 2 (Analisis): Siswa melihat gambar-gambar sebagai kumpulan
  • 4. 4 sifat-sifat. Mereka dapat mengenali dan menyebut sifat-sifat suatu bangun geometri, tetapi mereka tidak melihat hubungan di antara sifat- sifat ini. Ketika menggambarkan sebuah objek, siswa yang beroperasi pada tingkat ini bisa mencantumkan semua sifat yang diketahui siswa itu, tetapi tidak melihat sifat mana yang perlu dan mana yang cukup untuk menggambarkan objek tersebut. Misalnya , siswa akan mengatakan bahwa persegi memiliki empat sisi yang sama panjang dan empat sudut siku-siku. Tetapi ia belum dapat memahami hubungan antar bangun-bangun geometri, misalnya persegi adalah persegi panjang, persegi panjang adalah jajar genjang. 3. Tingkat 3 (Abstraksi/Informal Deduction/Ordering):Siswa mempersepsi hubungan di antara sifat-sifat dan di antara gambar-gambar. Pada tingkat ini, siswa dapat menciptakan definisi yang bermakna dan memberi argumen informal untuk membenarkan penalaran mereka. Implikasi logis dan inklusi kelas, seperti persegi merupakan satu jenis dari persegi panjang bisa dipahami. Tetapi peran dan signifikansi dari deduksi formal tidak dipahami. 4. Tingkat 4 (Deduksi): Siswa dapat mengkonstruksi bukti, memahami peran aksioma dan definisi, dan mengetahui makna dari kondisi- kondisi yang perlu dan yang cukup. Pada tingkat ini, siswa harus mampu mengkonstruksi bukti seperti yang biasanya ditemukan dalam kelas geometri sekolah menengah atas. 5. Tingkat 5 (Ketat/rigor): Siswa pada tingkat ini memahami aspek-aspek formal dari deduksi, seperti pembentukan dan pembandingan sistem- sistem matematika. Siswa pada tingkat ini dapat memahami penggunaan bukti tak langsung dan bukti melalui kontra-positif, dan dapat memahami sistem-sistem non-Euclidean. C. Teori-Teori Van Hiele Selain mengemukakan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif dalam memahami geometri, Van Hiele juga mengemukakan beberapa teori berkaitan dengan pengajaran geometri. Teori yang
  • 5. 5 dikemukakan oleh Van Hiele antara lain adalah sebagai berikut; 1. Tiga unsur yang utama pengajaran geometri yaitu, waktu materi pengajaran dan metode penyusun. Apabila dikelola secara terpadu dapat mengakibatkan peningkatan kemampuan berfikir anak kepada tahap yang lebih tinggi dari tahap yang sebelumnya. 2. Bila dua orang yang mempunyai tahap berpikir berlainan satu sama lain, kemudian saling bertukar pikiran, maka kedua orang tersebut tidak akan mengerti. Sebagai contoh, seorang anak tidak mengerti mengapa gurunya membuktikan bahwa jumlah sudut-sudut dalam sebuah jajaran genjang adalah 3600, misalnya anak itu berada pada tahap pengurutan ke bawah. Menurut anak pada tahap yang disebutkan, pembuktiannya tidak perlu sebab sudah jelas bahwa jumlah sudut- sudut 3600. Contoh yang lain seorang anak yang berada paling tinggi pada tahap kedua atau tahap analisis, tidak mengerti apa yang dijelaskan gurunya bahwa kubus itu adalah balok, belah ketupat itu layang-layang. Gurunya pun sering tidak mengerti mengapa anak yang diberi penjelasan tersebut tidak memahaminya. Menurut Van Hiele, seorang anak yang berada pada tingkat yang lebih rendah tidak akan mungkin dapat mengerti/memahami materi yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dari anak tersebut. Kalaupun dipaksakan maka anak tidak akan memahaminya tapi nanti bisa dengan melalui hafalan. 3. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu anak memahami geometri dengan pengertian, kegiatan belajar anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak itu sendiri, atau disesuaikan dengan tahap berpikirnya. Dengan demikian anak dapat memperkaya pengalaman dan cara berpikirnya, selain itu sebagai persiapan untuk meningkatkan tahap berpikirnya ke tahap yang lebih dari tahap sebelumnya.
  • 6. 6 D. Tahap-Tahap pembelajaran menurut Teori Van Hiele Menurut D’Augustine dan Smith (1992: 277), Crowley (1987:5), menyatakan bahwa kemajuan tingkat berpikir geometri siswa maju dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya melibatkan lima tahapan atau sebagai hasil dari pengajaran yang diorganisir ke lima tahap pembelajaran. Kemajuan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya lebih bergantung pada pengalaman pendidikan/pembelajaran ketimbang pada usia atau kematangan. Sejumlah pengalaman dapat mempermudah (atau menghambat) kemajuan dalam satu tingkat atau ke satu tingkat yang lebih tinggi. Tahap-tahap Van Hiele digambarkan berikut ini: Tahap 1 Informasi (information) Melalui diskusi,guru mengidentifikasi apa yang sudah diketahui siswa mengenai sebuah topik dan siswa menjadi berorientasi pada topik baru itu..Guru dan siswa terlibat dalam percakapan dan aktifitas mengenai objek-objek , pengamatan dilakukan, pertanyaan dimunculkan dan kosakata khusus diperkenalkan. Tahap 2 Orientasi terarah/terpandu (Guided orientation) Siswa menjajaki objek-objek pengajaran dalam tugas-tugas yang distrukturkan secara cermat seperti pelipatan, pengukuran, atau pengkonstruksian. Guru memastikan bahwa siswa menjajaki konsep - konsep spesifik. Tahap3 Eksplisitasi (Explicitation) Siswa menggambarkan apa yang telah mereka pelajari mengenai topik dengan kata-kata mereka sendiri.,guru membantu siswa dalam menggunakan kosa kata yang benar dan akurat. Guru memperkenalkan istilah-istilah matematika yang relevan. Tahap 4 Orientasi bebas (Free orientation) Siswa menerapkan hubungan- hubungan yang sedang mereka pelajari untuk memecahkan soal dan memeriksa tugas yang lebih terbuka (open- ended).
  • 7. 7 Tahap 5 Integrasi (Integration) Siswa meringkas/membuat ringkasan dan mengintegrasikan apa yang telah dipelajari, dengan mengembangkan satu jaringan baru objek-objek dan relasi-relasi. E. Karakteristik Teori Van Hiele 1. Tingkatan tersebut bersifat rangkaian yang berurutan. 2. Tiap tingkatan memiliki simbol dan bahasa tersendiri. 3. Apa yang implisit pada satu tingkatan akan menjadi eksplisit pada tingkatan berikutnya. 4. Bahan yang diajarkan pada siswa diatas tingkatan pemikiran mereka akan dianggap sebagai reduksi tingkatan. 5. Kemajuan dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya lebih tergantung pada pengalaman pembelajaran; bukan pada kematangan atau usia. 6. Seseorang melangkah melalui berbagai tahapan dalam melalui satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. 7. Pembelajar tidak dapat memiliki pemahaman pada satu tingkatan tanpa melalui tingkatan sebelumnya. 8. Peranan guru dan peranan bahasa dalam konstruksi pengetahuan siswa sebagai sesuatu yang krusial. F. Manfaat Model Pembelajaran Van Hiele Manfaat model pembelajaran Van Hiele dalam pembelajaran geometri adalah: 1. Dengan memahami teori belajar Van Hiele, guru dapat memahami mengapa seorang anak mengerti suatu topik dalam geometri. 2. Anak dapat belajar geometri dengan mengerti, tahap pembelajaran diharap disesuaikan dengan tahap berpikir siswa, tidak sebaliknya siswa yang menyesuaikan diri dengan tahap pembelajaran guru. 3. Guru dapat mengambil manfaat dari tahap-tahap perkembangan kognitif anak. 4. Guru dapat mengetahui mengapa seorang anak tidak memahami bahwa kubus itu merupakan balok karena anak tersebut tahap berpikirnya masih
  • 8. 8 berada pada tahap analisis ke bawah, anak belum masuk pada tahap pengurutan. G. Kelebihan Model Pembelajaran Van Hiele Kelebihan dalam model pembelajaran Van Hiele adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan pemahaman belajar siswa lebih baik. 2. Kemampuan komunikasi matematika siswa lebih baik. 3. Bersifat instrinsik dan ekstrinsik, yakni objek yang masih kurang jelas akan menjadi objek yang jelas pada tahap berikutnya. H. Kelemahan Model Pembelajaran Van Hiele Kelemahan dalam model pembelajaran Van Hiele adalah sebagai berikut: 1. Seseorang siswa tidak dapat berjalan lancar pada suatu tingkat dalam pembelajaran yang diberikan tanpa penguasaan konsep pada tingkat sebelumnya yang memungkinkan siswa untuk berpikir secara intuitif di setiap tingkat terdahulu. 2. Apabila tingkat pemikiran siswa lebih rendah dari bahasa pengajarannya, maka ia tidak akan memahami pengajaran tersebut. 3. Teori-teori yang dikemukakan oleh Van Hiele memang lebih sempit dibandingkan teori-teori yang dikemukakan Piaget dan Dienes, karena ia hanya mengkhususkan pada pembelajaran geometri saja. I. Metode Pembelajaran Tanya Jawab Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab pertanyaan- pertanyaan. Metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya dan murid-murid menjawab bahan materi yang diperolehnya. Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan pelajar, bisa dalam bentuk guru bertanya dan pelajar menjawab atau dengan sebaliknya.
  • 9. 9 Metode Tanya jawab dilakukan : a. Sebagai ulangan pelajaran yang telah diberikan. b. Sebagai selingan dalam pembicaraan. c. Untuk merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah kepada masalah yang sedang dibicarakan. d. Untuk mengarahkan proses berfikir. Proses Tanya jawab terjadi apabila ada ketidak tahuan atau ketidak fahaman peserta didik akan suatu peristiwa, adapun tujuan dari metode tanya jawab sebagai berikut: a. Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak didik terhadap pelajaran yang dikuasai. b. Membri kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum difahami. c. Memotivasi dan menimbulkan kompetensi belajar. d. Melatih anak didik untuk berfikir dan berbicara secara sitematis berdasarkan pemikiran yang orisinil. J. Pendekatan Pembelajaran Sintetik Pendekatan sintetik : Pendekatan sintetik merupakan kebalikan dari pendekatan analitik. Jadi pada pendekatan sintetik pembahasan mulai dari yang diketahui ke yang diketahui langkah-langkah secara berurut ditempuh dengan mengkaitkan hal yang diketahui dengan hal-hal lain yang diperlukan dan tidak diketahui dari soal, hingga akhirnya apa yang tidak dicari dapat ditemukan. Kekuatan pendekatan ini adalah pendekatan sintetik merupakan pendekatan yang logis, sering kali pembahasan dengan pendekatan sintetik lebih singkat daripada analitik, penggunaan kombinasi pendekatan sintetik dan analitik akan mengurangi kelemahan pendekatan analitik. Seorang murid yang benar menyelesaikan soal tertentu dengan benar, mungksin saja hanya karena ia hafal langkah-langkah yang harus ditempuhnya tanpa memiliki pengertian. Jika demikian, menghafal langkah-langkah penyelesaian berbagai macam soal makin lama akan menjadi beban yang makin berat. Bila murid itu harus menyelesaiakan sebuah bentuk soal dan lupa langkah-langkah yang
  • 10. 10 dihafalkannya, maka ia akan gagal menyelesaiakannya. Sedang murid yang memiliki pengertian, jika lupa masih dapat menemukan lagi langkah-langkah itu.
  • 11. 11 BAB III PENUTUP A. Simpulan Berdasar pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Teori Van Hiele menjelaskan mengenai perkembangan berpikir siswa dalam belajar geometri. Dalam teori pembelajaran Van Hiele, para siswa mengalami perkembangan kemampuan berpikir melalui tahap-tahap tertentu meliputi Informasi (information), Orientasi terarah/terpandu (Guided orientation), Eksplisitasi (Explicitation), Orientasi bebas (Free orientation), dan Integrasi (Integration). 2. Tingkat Pemahaman Geometri menurut Teori Van Hiele meliputi visualisasi, analisis, abstraksi, deduksi, dan rigor. B. Saran Sebagai calon guru kita harus mengetahui tentang teori belajar khususnya dalam pembelajaran matematika , sehingga kita mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan materi yang hendak dikembangkan, level pengetahuan siswa, dan teori belajar yang dirujuk. Dalam penulisan makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan keterbatasan pengalaman, kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan dan kelengkapan makalah ini.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Crowley, M. L. 1987. The Van Hiele Model of The Development of Geometric Thought. Dalam Lindquist, M. M and Shulte, A. P. (Eds.), Learning and Teaching Geometry, K -12, (pp. 1-16). Reston VA: National Council of Teachers of Mathematics. Nuraeni, Epon. 2008. Teori Van hiele Dan Komunikasi Matematik (Apa, Mengapa Dan Bagaimana). Tasikmalaya: UPI Tasikmalaya. Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI. http://moanmatematika.blogspot.com/2011/05/makalah-psikologi- pembelajaran.html staff.uny.ac.id/.../PengembanganPembelajaranMatematika_UNIT_4_... masbied.files.wordpress.com/.../modul-matematika-teori-belajar-van-... http://www.referensimakalah.com/2012/10/teori-pembelajaran-van-hiele.html http://himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/04/teori-belajar-matematika- makalah/ www.scribd.com/doc/39583855/Teori-Belajar-Van-Hiele
  • 13. 13 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP …………… Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VIII / 2 Waktu : 15 menit A. Standar Kompetensi 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian- bagiannya C. Indikator 1. Menyebutkan sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas. 2. Menyebutkan bagian-bagian kubus, balok, prisma, dan limas. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas. 2. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan bagian-bagian kubus, balok, prisma, dan limas. Karakter yang diharapkan: - Iman dan taqwa - Disiplin - Inovatif dan kreatif - Responsive - Kejujuran
  • 14. 14 E. Langkah-langkah Pembelajaran Tahapan Kegiatan Pengalaman Belajar Alokasi Waktu Prinsip pakem Karakter siswa yang diharapkan Awal 1. Guru mengucapkan salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa sesuai agama dan kepercayaan masing- masing. 2. Guru mempresensi siswa. 3. Guru menuliskan judul materi di papan tulis dan menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indicator yang akan dicapai. Inti Penutup
  • 15. 15 MAKALAH TEORI VAN HIELE Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika Dosen Pengampu Muhtarom, S.Pd., M Pd. Disusun oleh: Kelompok 16 1. Vina Violita Pravietia (11310186) 2. Septi Hana Ratih (11310220) PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP PGRI SEMARANG 2012
  • 16. 16 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang teori Van Hiele ini dengan baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Stategi Pembelajaran Matematika Bapak Muhtarom, S.Pd., M.Pd yang telah membantu memberi bimbingan kepada penulis dalam pembuatan makalah ini. Penulis berharap makalah ini bermanfaat serta memberikan sedikit pengetahuan kepada para pembaca. Penulis menyadari makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa mendatang. Semarang, Desember 2012 Penulis
  • 17. 17 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... DAFTAR ISI...................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN C. Latar Belakang.................................................................................... D. Rumusan Masalah .............................................................................. E. Tujuan................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Teori Belajar Van Hiele.................................................... B. Tingkat Pemahaman Geometri menurut Teori Van Hiele ................. C. Teori-Teori Van Hiele ........................................................................ D. Tahap-Tahap pembelajaran menurut Teori Van Hiele....................... E. Karakteristik Teori Van Hiele ............................................................ F. Manfaat Model Pembelajaran Van Hiele ........................................... G. Kelebihan Model Pembelajaran Van Hiele ........................................ H. Kelemahan Model Pembelajaran Van Hiele ...................................... I. Metode Pembelajaran Tanya Jawab ................................................... J. Pendekatan Pembelajaran Sintetik...................................................... BAB III PENUTUP A. Simpulan............................................................................................. B. Saran................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................