SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Validitas Instrumen
Universitas Bina Mandiri Gorontalo
30 Oktober 2023
Oleh: apt. Prisma Wahyuning Inayah, S. Farm.
Spektrofotometer
UV -Vis HPLC
Gas Chromatography
(GC)
Fourier Transform
Infra Red
(FTIR)
Spektrofotometer
Spektrofotometer UV
Vis
Fungsi: Mengidentifikasi, menghitung atau menganalisa seberapa
besar konsentrasi senyawa atau zat yang ada di sebuah sampel.
Prinsip: Terjadinya absorbansi cahaya yang dilewatkan dengan
panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa
yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya akan diserap dan sisanya
akan dilewatkan.
Bagian-bagian
spektrofotometer
1. Sumber Cahaya
Berasal dari lampu. Lampu
yang digunakan adalah
lampu tungsten (wolfram)
dan lampu deuterium.
Lampu memiliki masa
kerja (life time)
Bagian-bagian
spektrofotometer
2. Monokromator
Fungsinya memecah cahaya dari polikromatis menjadi
monokromatis dan menyesuaikan dengan Panjang
gelombang yang diinginkan. Komponennya yaitu terdiri dari
prisma, slit in, dan slit out.
3. Detektor
Fungsinya menangkap sinar yang sebelumnya telah
melewati sampel. Sinar kemudian diubah menjadi sinyal
listrik oleh amplifier kemudian recorder akan mencatat
hasilnya.
Bagian-bagian
spektrofotometer
2. Monokromator
Fungsinya memecah cahaya dari polikromatis menjadi
monokromatis dan menyesuaikan dengan Panjang
gelombang yang diinginkan. Komponennya yaitu terdiri dari
prisma, slit in, dan slit out.
3. Detektor
Fungsinya menangkap sinar yang sebelumnya telah
melewati sampel. Sinar kemudian diubah menjadi sinyal
listrik oleh amplifier kemudian recorder akan mencatat
hasilnya.
Bagian-bagian
spektrofotometer
4. Kuvet Sampel
Kuvet merupakan bagian yang terbuat dari kaca, silika, atau
kuarsa sebagai tempat untuk meletakkan sebuah sampel
yang akan Anda analisa. Syarat kuvet:
a.Harus memiliki permukaan yang lurus, datar, dan sejajar
secara optis.
b.kuvet tidak boleh memiliki warna agar transmisi cahaya
berhasil.
c.kuvet tidak boleh bereaksi pada bahan kimia.
d.kuvet harus kuat dan tidak boleh rapuh.
e.kuvet harus memiliki bentuk yang solid dan juga
sederhana.
Validitas Instrumen Spektro UV
Vis dipengaruhi oleh
1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis
termasuk zat pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa,
namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat
rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan
konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan
(melalui pengenceran atau pemekatan).
Spektrofotometer
Hight Performance
Chromatography
(HPLC)
Fungsi: Mengidentifikasi, menghitung atau menganalisa seberapa
besar konsentrasi senyawa atau zat yang ada di sebuah sampel.
Prinsip: Prinsip kromatografi (pemisahan) dengan fase
gerak cair yang dialirkan melalui kolom (merupakan fase
diam) menuju ke detektor dengan bantuan pompa, dan
sampel dimasukkan ke dalam aliran fase gerak dengan cara
penyuntikan.
Komponen HPLC
1.Mobile Phase Supply System
2.Pump
3.Sample Injector
4.Column
5.Detector
6.Data System
1.Mobile Phase Supply System
Fase gerak diletakkan dalam botol-botol Reservoir
- Fungsinya untuk menampung fasa gerak yang akan
dialirkan ke dalam kolom dengan bantuan pompa.
Syarat fasa gerak yang digunakan harus
dimilipore(poripori+5μm) dan didegass.
2. Pompa
Fungsi: Mengalirkan fasa gerak ke dalam sistem.
Mencampur fasa gerak
Komponen yang terbasahi oleh fase gerak terbuat
dari bahan yg inert: safir, ruby,
stainless steel, fluorocarbon
3. Sample Injector
Fungsinya sebagai tempat memasukkan
cuplikan/sampel dengan bantuan syringe.
Autosampler:
Sampel dimasukkan dengan syringe
otomatis yang mengambil sampel dari vial
pada rak bermotor penggerak
4. Kolom
Kolom:
Bagian terpenting dalam Pemisahan, karena di
dalam kolomlah terjadi pemisahan komponen-
komponen cuplikan
4. Kolom
5. Column Oven
• Column Oven pada HPLC berfungsi untuk menjaga suhu atau
temperature pada range tertentu
• Analisis menggunakan HPLC dapat dipengaruhi juga oleh suhu.
Artinya, jika sample diberikan perlakuan yang sama pada suhu yang
sama akan meningkatkan keakuratan proses pengambilan data.
5. Detektor
• Fungsinya untuk mendeteksi komponen-komponen cuplikan hasil
pemisahan kolomTo detect the separated analytes
• An ideal Detector:
UNIVERSAL (i.e. detects everything)
SENSITIVE (i.e. detects a very small amount of analytes)
LINEAR RESPONSE (i.e. linear relationship betweenintensity of
response and amount of analyte).
give STRUCTURAL INFORMATION (i.e. tell you what the analyte is,
even if you didn’t know beforehand).
5. Detektor
Jenis Detektor:
Detektor indeks bias (Refractive Index Detector)
Detektor UV-Vis
Detektor fluoresensi
Detektor elektrokimia
IR
LC-MS
LC-NMR
Validitas Instrumen HPLC
dipengaruhi oleh
1. Seal  aus, menyebabkan kebocoran fasa gerak ke bagian belakang pompa
2. Kontaminasi pada valve akibat partikulat atau kotoran
3. Gelembung udara yang berpengaruh pembukaan dan penutupan check valve
4. Injektor bocor  cek deangan inject standard/ sampel beberapa kali cek RSD
5. Pemilihan kolom yang kurang tepat
6. Pengkondisian kolom kurang optimal (kolom belum siap digunakan)
7. Komposisi fase gerak yang kurang optimal
8. Konsentrasi analit tidak dalam range deteksi/ kuantifikasai
9. Performa detector yang menurun  pemakaian melebihi life time
10.Suhu kolom tidak optimum
11.Sampel tidak stabil selama penyimpanan  cooler pada sample kompartemen
Spektrofotometer
Gas Chromatography
(GC)
Fungsi: Mengidentifikasi, menghitung atau menganalisa seberapa
besar konsentrasi senyawa atau zat yang ada di sebuah sampel.
Prinsip: Prinsip kromatografi (pemisahan)
dengan fase gerak gas yang dialirkan
melalui kolom (merupakan fase diam)
menuju ke detektor, dan sampel
dimasukkan ke dalam aliran fase gerak
dengan cara penyuntikan.
1. Carier Gas
• Gas tersebut merupakan fase gerak
• Jenis gas carrier, yakni : helium, nitrogen dan
lainnya.
• Tabung gas akan terhubung ke pipa atau
selang yang menghubungkannya ke flow
controller.
2. Flow Controller
• Merupakan sebuah komponen yang
digunakan untuk mengatur jumlah keluaran
gas carrier.
• Secara umum ilustrasi flow controller itu
seperti keran air yang bisa di buka atau tutup.
Bentuk aslinya mungkin seperti solenoid valve
yang bisa di atur dengan microcontroller.
3. Injector port
• Untuk mengantarkan sampel ke dalam
aliran gas pembawa.
• Penginjekan sampel dapat dilakukan
secara manual atau secara otomatis
(yang dapat menyesuaikan jumlah
sampel).
4. Kolom
• merupakan tempat terjadinya proses
pemisahan karena di dalamnya terdapat
fase diam. Oleh karena itu, kolom
merupakan komponen sentral pada GC.
• Ada 3 jenis kolom pada GC yaitu kolom
kemas (packing column) dan kolom
kapiler (capillary column); dan kolom
preparative (preparative column)
5. Oven
• Digunakan untuk memanaskan column pada
temperature tertentu sehingga mempermudah
proses pemisahan komponen sample
• Oven akan membuat material sample
menguap dan terbawa oleh fase gerak(gas
carrier).
6. Detektor
• Pendeteksi komponen-
komponen yang telah
dipisahkan dari kolom
secara terus-menerus,
cepat, dan akurat.
Validitas Instrumen GC
dipengaruhi oleh
1. Kecepatan alir gas kurang optimal Misal pada detector Ionisasi detector (FID)
2. Performa kolom GC yang menurun (misal karena memanaskan kolom tanpa adanya
aliran udara)
3. Volume injek sampel yang berlebihan
4. Kebocoran pada septum
5. Kolom tidak dikondisikan dengan baik
6. Penggunaan syringe yang tidak sesuai
Spektrofotometer
Fourier Transform Infra
Red
(FTIR)
Fungsi: analisis gugus fungsi secara kualitatif dalam suatu
senyawa kimia pada sampel.
Prinsip: Penyerapan radiasi inframerah yang terjadi
pada setiap ikatan molekul, sedangkan inframerah lain
yang tidak terserap akan dipindah melalui permukaan
sampel. kemudian memberikan hasil dalam bentuk
spektrum. Hasil dinyatakan dalam persen (%)
transmitansi dan bilangan gelombang (cm pangkat
minus 1).
Bagian-bagian FTIR
1. Sumber Radiasi Inframerah
Radiasi elektromagnetik inframerah dipancarkan oleh sumber benda hitam.
Jenis sumber inframerah
• Batang silikon karbida (Globar)
• Koil kabel Nichrome dan Kanthal
• Campuran oksida refraktori (Nernst Glower)
Bagian-bagian FTIR
2. Interferometer
• alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang. Alat ini terdiri
atas beam splitter, cermin statis (diam), dan cermin bergerak.
Bagian-bagian FTIR
3. Detektor
• Terdapat dua macam detektor inframerah, yaitu detektor panas dan
detektor fotonik.
• Detektor panas menggunakan radiasi inframerah untuk mendeteksi
perubahan temperatur.
• Detektor fotonik menggunakan radiasi inframerah sebagai cahaya yang
menghasilkan detektor yang lebih sensitif.
Validitas Instrumen FTIR
dipengaruhi oleh
1. Instrumental noice: Base line error optimasi setting instrument, cek
sistem secara regular
2. Ineterferensi dari sumber lain Ex. Kelembaban udara sekitar
3. Koreksi base line yang tidak akurat
Jenis kesalahan pengujian
• Kesalahan serius (Gross error)
 Contoh dari kesalahan ini adalah kontaminasi reagent yang digunakan; peralatan yang memang rusak total;
sampel yang terbuang, dan lain lain.
 Indikasi: gambaran data yang sangat menyimpangdata tidak dapat memberikan pola hasil yang jelas; tingkat
reprodusibilitas yang sangat rendah dan lain lain. Pengujian harus diulangi.
• Kesalahan acak (Random error)
 Bentuk kesalahan yang menyebabkan hasil dari suatu perulangan menjadi relatif berbeda satu sama lain,
dimana hasil secara individual berada di sekitar harga rata-rata. Kesalahan ini memberi efek pada tingkat
akurasi dan kemampuan dapat terulang (reprodusibilitas).
 Kesalahan ini bersifat wajar dan tidak dapat dihindari, hanya bisa direduksi dengan kehati-hatian dan
konsentrasi dalam bekerja.
• Kesalahan sistematik (Systematic error)
 Kesalaahn sistematik merupakan jenis kesalahan yang menyebabkan semua hasil data salah dengan suatu
kemiripan. Hal ini dapat diatasi dengan:
a. Standarisasi prosedur
b. Standarisasi bahan
c. Kalibrasi instrument
THANKS

More Related Content

Similar to Validiasi menggunakan Instrumen laboratorium

Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiwelly yusup
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografioriza13
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatographycahayuandarupm
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyKopertis Wilayah I
 
5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdfIrwanIbnHasan
 
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)Carolina Silaen
 
437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red20010DindaAnggraini
 
Analisis senyawa bahan alam
Analisis senyawa bahan alamAnalisis senyawa bahan alam
Analisis senyawa bahan alamAnisFitria25
 
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptxKelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptxTrisnoAfandi2
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3mila_indriani
 
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptxSpektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptxrahmat267549
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTNida Faradisa
 

Similar to Validiasi menggunakan Instrumen laboratorium (20)

Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
kel-07-spektrometrimolekular.ppt
kel-07-spektrometrimolekular.pptkel-07-spektrometrimolekular.ppt
kel-07-spektrometrimolekular.ppt
 
HPLC.PPT
HPLC.PPTHPLC.PPT
HPLC.PPT
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawaIdentifikasi senyawa
Identifikasi senyawa
 
5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf
 
Fotometer.pptx
Fotometer.pptxFotometer.pptx
Fotometer.pptx
 
PPT - HPLC.pptx
PPT - HPLC.pptxPPT - HPLC.pptx
PPT - HPLC.pptx
 
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
 
437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red437072886 spektrofotometri-infra-red
437072886 spektrofotometri-infra-red
 
Gc
GcGc
Gc
 
Analisis senyawa bahan alam
Analisis senyawa bahan alamAnalisis senyawa bahan alam
Analisis senyawa bahan alam
 
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptxKelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
Kelompok 5_PPT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.pptx
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3laporan analisis spektroskopi percobaan 3
laporan analisis spektroskopi percobaan 3
 
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptxSpektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPT
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Validiasi menggunakan Instrumen laboratorium

  • 1. Validitas Instrumen Universitas Bina Mandiri Gorontalo 30 Oktober 2023 Oleh: apt. Prisma Wahyuning Inayah, S. Farm.
  • 4. Spektrofotometer Spektrofotometer UV Vis Fungsi: Mengidentifikasi, menghitung atau menganalisa seberapa besar konsentrasi senyawa atau zat yang ada di sebuah sampel. Prinsip: Terjadinya absorbansi cahaya yang dilewatkan dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.
  • 5. Bagian-bagian spektrofotometer 1. Sumber Cahaya Berasal dari lampu. Lampu yang digunakan adalah lampu tungsten (wolfram) dan lampu deuterium. Lampu memiliki masa kerja (life time)
  • 6. Bagian-bagian spektrofotometer 2. Monokromator Fungsinya memecah cahaya dari polikromatis menjadi monokromatis dan menyesuaikan dengan Panjang gelombang yang diinginkan. Komponennya yaitu terdiri dari prisma, slit in, dan slit out. 3. Detektor Fungsinya menangkap sinar yang sebelumnya telah melewati sampel. Sinar kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier kemudian recorder akan mencatat hasilnya.
  • 7. Bagian-bagian spektrofotometer 2. Monokromator Fungsinya memecah cahaya dari polikromatis menjadi monokromatis dan menyesuaikan dengan Panjang gelombang yang diinginkan. Komponennya yaitu terdiri dari prisma, slit in, dan slit out. 3. Detektor Fungsinya menangkap sinar yang sebelumnya telah melewati sampel. Sinar kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier kemudian recorder akan mencatat hasilnya.
  • 8. Bagian-bagian spektrofotometer 4. Kuvet Sampel Kuvet merupakan bagian yang terbuat dari kaca, silika, atau kuarsa sebagai tempat untuk meletakkan sebuah sampel yang akan Anda analisa. Syarat kuvet: a.Harus memiliki permukaan yang lurus, datar, dan sejajar secara optis. b.kuvet tidak boleh memiliki warna agar transmisi cahaya berhasil. c.kuvet tidak boleh bereaksi pada bahan kimia. d.kuvet harus kuat dan tidak boleh rapuh. e.kuvet harus memiliki bentuk yang solid dan juga sederhana.
  • 9. Validitas Instrumen Spektro UV Vis dipengaruhi oleh 1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk warna. 2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik. 3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan).
  • 10. Spektrofotometer Hight Performance Chromatography (HPLC) Fungsi: Mengidentifikasi, menghitung atau menganalisa seberapa besar konsentrasi senyawa atau zat yang ada di sebuah sampel. Prinsip: Prinsip kromatografi (pemisahan) dengan fase gerak cair yang dialirkan melalui kolom (merupakan fase diam) menuju ke detektor dengan bantuan pompa, dan sampel dimasukkan ke dalam aliran fase gerak dengan cara penyuntikan.
  • 11. Komponen HPLC 1.Mobile Phase Supply System 2.Pump 3.Sample Injector 4.Column 5.Detector 6.Data System
  • 12. 1.Mobile Phase Supply System Fase gerak diletakkan dalam botol-botol Reservoir - Fungsinya untuk menampung fasa gerak yang akan dialirkan ke dalam kolom dengan bantuan pompa. Syarat fasa gerak yang digunakan harus dimilipore(poripori+5μm) dan didegass.
  • 13. 2. Pompa Fungsi: Mengalirkan fasa gerak ke dalam sistem. Mencampur fasa gerak Komponen yang terbasahi oleh fase gerak terbuat dari bahan yg inert: safir, ruby, stainless steel, fluorocarbon
  • 14. 3. Sample Injector Fungsinya sebagai tempat memasukkan cuplikan/sampel dengan bantuan syringe. Autosampler: Sampel dimasukkan dengan syringe otomatis yang mengambil sampel dari vial pada rak bermotor penggerak
  • 15. 4. Kolom Kolom: Bagian terpenting dalam Pemisahan, karena di dalam kolomlah terjadi pemisahan komponen- komponen cuplikan
  • 17. 5. Column Oven • Column Oven pada HPLC berfungsi untuk menjaga suhu atau temperature pada range tertentu • Analisis menggunakan HPLC dapat dipengaruhi juga oleh suhu. Artinya, jika sample diberikan perlakuan yang sama pada suhu yang sama akan meningkatkan keakuratan proses pengambilan data.
  • 18. 5. Detektor • Fungsinya untuk mendeteksi komponen-komponen cuplikan hasil pemisahan kolomTo detect the separated analytes • An ideal Detector: UNIVERSAL (i.e. detects everything) SENSITIVE (i.e. detects a very small amount of analytes) LINEAR RESPONSE (i.e. linear relationship betweenintensity of response and amount of analyte). give STRUCTURAL INFORMATION (i.e. tell you what the analyte is, even if you didn’t know beforehand).
  • 19. 5. Detektor Jenis Detektor: Detektor indeks bias (Refractive Index Detector) Detektor UV-Vis Detektor fluoresensi Detektor elektrokimia IR LC-MS LC-NMR
  • 20. Validitas Instrumen HPLC dipengaruhi oleh 1. Seal  aus, menyebabkan kebocoran fasa gerak ke bagian belakang pompa 2. Kontaminasi pada valve akibat partikulat atau kotoran 3. Gelembung udara yang berpengaruh pembukaan dan penutupan check valve 4. Injektor bocor  cek deangan inject standard/ sampel beberapa kali cek RSD 5. Pemilihan kolom yang kurang tepat 6. Pengkondisian kolom kurang optimal (kolom belum siap digunakan) 7. Komposisi fase gerak yang kurang optimal 8. Konsentrasi analit tidak dalam range deteksi/ kuantifikasai 9. Performa detector yang menurun  pemakaian melebihi life time 10.Suhu kolom tidak optimum 11.Sampel tidak stabil selama penyimpanan  cooler pada sample kompartemen
  • 21. Spektrofotometer Gas Chromatography (GC) Fungsi: Mengidentifikasi, menghitung atau menganalisa seberapa besar konsentrasi senyawa atau zat yang ada di sebuah sampel. Prinsip: Prinsip kromatografi (pemisahan) dengan fase gerak gas yang dialirkan melalui kolom (merupakan fase diam) menuju ke detektor, dan sampel dimasukkan ke dalam aliran fase gerak dengan cara penyuntikan.
  • 22. 1. Carier Gas • Gas tersebut merupakan fase gerak • Jenis gas carrier, yakni : helium, nitrogen dan lainnya. • Tabung gas akan terhubung ke pipa atau selang yang menghubungkannya ke flow controller.
  • 23. 2. Flow Controller • Merupakan sebuah komponen yang digunakan untuk mengatur jumlah keluaran gas carrier. • Secara umum ilustrasi flow controller itu seperti keran air yang bisa di buka atau tutup. Bentuk aslinya mungkin seperti solenoid valve yang bisa di atur dengan microcontroller.
  • 24. 3. Injector port • Untuk mengantarkan sampel ke dalam aliran gas pembawa. • Penginjekan sampel dapat dilakukan secara manual atau secara otomatis (yang dapat menyesuaikan jumlah sampel).
  • 25. 4. Kolom • merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat fase diam. Oleh karena itu, kolom merupakan komponen sentral pada GC. • Ada 3 jenis kolom pada GC yaitu kolom kemas (packing column) dan kolom kapiler (capillary column); dan kolom preparative (preparative column)
  • 26. 5. Oven • Digunakan untuk memanaskan column pada temperature tertentu sehingga mempermudah proses pemisahan komponen sample • Oven akan membuat material sample menguap dan terbawa oleh fase gerak(gas carrier).
  • 27. 6. Detektor • Pendeteksi komponen- komponen yang telah dipisahkan dari kolom secara terus-menerus, cepat, dan akurat.
  • 28. Validitas Instrumen GC dipengaruhi oleh 1. Kecepatan alir gas kurang optimal Misal pada detector Ionisasi detector (FID) 2. Performa kolom GC yang menurun (misal karena memanaskan kolom tanpa adanya aliran udara) 3. Volume injek sampel yang berlebihan 4. Kebocoran pada septum 5. Kolom tidak dikondisikan dengan baik 6. Penggunaan syringe yang tidak sesuai
  • 29. Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR) Fungsi: analisis gugus fungsi secara kualitatif dalam suatu senyawa kimia pada sampel. Prinsip: Penyerapan radiasi inframerah yang terjadi pada setiap ikatan molekul, sedangkan inframerah lain yang tidak terserap akan dipindah melalui permukaan sampel. kemudian memberikan hasil dalam bentuk spektrum. Hasil dinyatakan dalam persen (%) transmitansi dan bilangan gelombang (cm pangkat minus 1).
  • 30. Bagian-bagian FTIR 1. Sumber Radiasi Inframerah Radiasi elektromagnetik inframerah dipancarkan oleh sumber benda hitam. Jenis sumber inframerah • Batang silikon karbida (Globar) • Koil kabel Nichrome dan Kanthal • Campuran oksida refraktori (Nernst Glower)
  • 31. Bagian-bagian FTIR 2. Interferometer • alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang. Alat ini terdiri atas beam splitter, cermin statis (diam), dan cermin bergerak.
  • 32. Bagian-bagian FTIR 3. Detektor • Terdapat dua macam detektor inframerah, yaitu detektor panas dan detektor fotonik. • Detektor panas menggunakan radiasi inframerah untuk mendeteksi perubahan temperatur. • Detektor fotonik menggunakan radiasi inframerah sebagai cahaya yang menghasilkan detektor yang lebih sensitif.
  • 33. Validitas Instrumen FTIR dipengaruhi oleh 1. Instrumental noice: Base line error optimasi setting instrument, cek sistem secara regular 2. Ineterferensi dari sumber lain Ex. Kelembaban udara sekitar 3. Koreksi base line yang tidak akurat
  • 34. Jenis kesalahan pengujian • Kesalahan serius (Gross error)  Contoh dari kesalahan ini adalah kontaminasi reagent yang digunakan; peralatan yang memang rusak total; sampel yang terbuang, dan lain lain.  Indikasi: gambaran data yang sangat menyimpangdata tidak dapat memberikan pola hasil yang jelas; tingkat reprodusibilitas yang sangat rendah dan lain lain. Pengujian harus diulangi. • Kesalahan acak (Random error)  Bentuk kesalahan yang menyebabkan hasil dari suatu perulangan menjadi relatif berbeda satu sama lain, dimana hasil secara individual berada di sekitar harga rata-rata. Kesalahan ini memberi efek pada tingkat akurasi dan kemampuan dapat terulang (reprodusibilitas).  Kesalahan ini bersifat wajar dan tidak dapat dihindari, hanya bisa direduksi dengan kehati-hatian dan konsentrasi dalam bekerja. • Kesalahan sistematik (Systematic error)  Kesalaahn sistematik merupakan jenis kesalahan yang menyebabkan semua hasil data salah dengan suatu kemiripan. Hal ini dapat diatasi dengan: a. Standarisasi prosedur b. Standarisasi bahan c. Kalibrasi instrument