Dokumen tersebut membahas tentang kisah Nabi Muhammad SAW mulai dari kelahiran, masa dakwah di Mekkah dan Madinah, serta wafatnya. Dakwah Nabi SAW di Mekkah awalnya secara diam-diam selama 3 tahun sebelum dilanjutkan secara terbuka. Setelah itu beliau hijrah ke Madinah untuk mendirikan negara Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M. Hijrah ini merupakan tonggak sejarah penting bagi umat Islam karena menandai dimulainya pemerintahan Islam di Madinah. Dokumen juga menjelaskan beberapa kronologi peristiwa hijrah beserta hikmah yang terkandung di dalamnya.
Presentasi ini membahas tentang konsep sah dan batal dalam hukum syara', serta keringanan hukum (rukhshah) dan hukum yang mutlak (azimah). Ia juga menjelaskan tentang hakim sebagai pembuat hukum syara', mahkum fihi sebagai objek hukum, dan mahkum alaih sebagai subjek hukum.
MAKALAH PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP ABRSI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan seksual berlainan jenis tidak dapat dihindarkan, karena ini merupakan tuntutan biologis untuk mengembangkan keturunannya dan juga merupakan rahmat Allah yang tidak ternilai. Bagi makhluk selain manusia dalam melakukan hubungan seks, akibatnya kurang dan tidak diperhitungkan. Akan tetapi bagi manusia hal ini akan berakibat fatal apabila tidak melalui saluran yang semestinya dan tidak memikirkan akibat sampingnya.
Hubungan seks sangat erat kaitannya dengan aborsi, karena dengan hubungan inilah awal terjadinya perubahan antara sel-sel dari kedua jenis makhluk itu, baik yang dikehendaki atau tidak. Bagi yang menghendaki terjadinya pembuahan tersebut menilainya sebagai anugerah Allah, tetapi bagi yang tidak menghendakinya ada yang menganggapnya sebagai malapetaka yang harus dihindari walaupun bertentangan dengan hukum dan moral. Cara menghindari setelah terjadinya pembuahan inilah yang disebut aborsi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi aborsi?
2. Bagaimana tinjauan hukum aborsi menurut Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi aborsi
2. Untuk memahami tinjauan hukum aborsi menurut Islam
Dokumen tersebut membahas tentang rukhsah dalam beribadah seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Rukhsah memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah sesuai dengan kondisinya. Contohnya adalah menggabungkan salat bagi musafir, menunda puasa bagi yang sakit, dan menggunakan alat bantu saat melaksanakan haji. Tujuan rukhsah adalah mempermudah pelaksanaan
Dokumen tersebut membahas tentang kisah Nabi Muhammad SAW mulai dari kelahiran, masa dakwah di Mekkah dan Madinah, serta wafatnya. Dakwah Nabi SAW di Mekkah awalnya secara diam-diam selama 3 tahun sebelum dilanjutkan secara terbuka. Setelah itu beliau hijrah ke Madinah untuk mendirikan negara Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M. Hijrah ini merupakan tonggak sejarah penting bagi umat Islam karena menandai dimulainya pemerintahan Islam di Madinah. Dokumen juga menjelaskan beberapa kronologi peristiwa hijrah beserta hikmah yang terkandung di dalamnya.
Presentasi ini membahas tentang konsep sah dan batal dalam hukum syara', serta keringanan hukum (rukhshah) dan hukum yang mutlak (azimah). Ia juga menjelaskan tentang hakim sebagai pembuat hukum syara', mahkum fihi sebagai objek hukum, dan mahkum alaih sebagai subjek hukum.
MAKALAH PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP ABRSI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan seksual berlainan jenis tidak dapat dihindarkan, karena ini merupakan tuntutan biologis untuk mengembangkan keturunannya dan juga merupakan rahmat Allah yang tidak ternilai. Bagi makhluk selain manusia dalam melakukan hubungan seks, akibatnya kurang dan tidak diperhitungkan. Akan tetapi bagi manusia hal ini akan berakibat fatal apabila tidak melalui saluran yang semestinya dan tidak memikirkan akibat sampingnya.
Hubungan seks sangat erat kaitannya dengan aborsi, karena dengan hubungan inilah awal terjadinya perubahan antara sel-sel dari kedua jenis makhluk itu, baik yang dikehendaki atau tidak. Bagi yang menghendaki terjadinya pembuahan tersebut menilainya sebagai anugerah Allah, tetapi bagi yang tidak menghendakinya ada yang menganggapnya sebagai malapetaka yang harus dihindari walaupun bertentangan dengan hukum dan moral. Cara menghindari setelah terjadinya pembuahan inilah yang disebut aborsi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi aborsi?
2. Bagaimana tinjauan hukum aborsi menurut Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi aborsi
2. Untuk memahami tinjauan hukum aborsi menurut Islam
Dokumen tersebut membahas tentang rukhsah dalam beribadah seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Rukhsah memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah sesuai dengan kondisinya. Contohnya adalah menggabungkan salat bagi musafir, menunda puasa bagi yang sakit, dan menggunakan alat bantu saat melaksanakan haji. Tujuan rukhsah adalah mempermudah pelaksanaan
Dokumen tersebut membahas mengenai gerakan liberalisasi agama (Islam) dan implikasinya terhadap ajaran Islam. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa gerakan liberalisasi agama memandang agama sebagai dinamika sejarah dan menolak klaim Islam sebagai agama yang benar dan final, serta menolak beberapa hukum Islam seperti larangan nikah beda agama dan homoseksualitas. Dokumen ini menganjurkan agar umat Islam kembali m
Rangkuman dasar-dasar hukum waris (faraidh) sesuai dengan fiqih. Dimaksudkan sebagai bahan studi pelajar/mahasiswa dan pengantar pengetahuan umum bidang ekonomi syariah.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai biro perjalanan wisata PT. Annisa Rahmania Tour yang menyelenggarakan ibadah haji dan umroh. Terdapat penjelasan singkat tentang syarat, rukun, dan tata cara melaksanakan ibadah umroh seperti miqot, ihrom, thowaf, sa'i dan perjalanan umroh yang diselenggarakan pada Februari 2013.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi aborsi, dalil-dalil agama mengenai larangan aborsi, fase penciptaan manusia sejak awal kehamilan hingga proses peniupan roh, jenis-jenis aborsi, serta hukum Islam mengenai aborsi sebelum dan sesudah peniupan roh ke dalam janin.
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalamZaenal Arifin
Dokumen tersebut membahas perkembangan pemikiran dalam Islam, terutama mengenai ilmu kalam. Secara singkat, dibahas 3 jalur pemikiran utama yaitu ahli hikmah yang berfokus pada filsafat, fukaha yang berfokus pada ilmu fiqih, dan mutakallimin yang membahas masalah keyakinan dengan menggunakan logika. Kemudian dibahas pula perkembangan pemikiran di dalam ilmu kalam mulai dari aliran
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiKhusnul Kotimah
Dokumen ini merangkum presentasi tentang urutan surat dan ayat Al-Quran. Ia menjelaskan pengertian ayat dan surat, serta proses pengelompokan ayat dan surat menurut Rasulullah. Dokumen ini juga membahas penjelasan ulama tentang basmallah pada surat At-Taubah dan Al-Anfal, serta larangan mengurangi isi Al-Quran.
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAWSafira Safitri
Dokumen tersebut membahas tentang haji wada' Rasulullah SAW sebelum wafatnya, termasuk pesan-pesan Rasulullah SAW dalam khutbah perpisahan dan turunnya ayat Al Maidah 3 yang menandakan selesainya dakwahnya. Juga ditulis detik-detik Rasulullah SAW menjelang wafat sambil mengingatkan umatnya untuk taat dan mencintai sunnah.
Dokumen tersebut membahas mengenai gerakan liberalisasi agama (Islam) dan implikasinya terhadap ajaran Islam. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa gerakan liberalisasi agama memandang agama sebagai dinamika sejarah dan menolak klaim Islam sebagai agama yang benar dan final, serta menolak beberapa hukum Islam seperti larangan nikah beda agama dan homoseksualitas. Dokumen ini menganjurkan agar umat Islam kembali m
Rangkuman dasar-dasar hukum waris (faraidh) sesuai dengan fiqih. Dimaksudkan sebagai bahan studi pelajar/mahasiswa dan pengantar pengetahuan umum bidang ekonomi syariah.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai biro perjalanan wisata PT. Annisa Rahmania Tour yang menyelenggarakan ibadah haji dan umroh. Terdapat penjelasan singkat tentang syarat, rukun, dan tata cara melaksanakan ibadah umroh seperti miqot, ihrom, thowaf, sa'i dan perjalanan umroh yang diselenggarakan pada Februari 2013.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi aborsi, dalil-dalil agama mengenai larangan aborsi, fase penciptaan manusia sejak awal kehamilan hingga proses peniupan roh, jenis-jenis aborsi, serta hukum Islam mengenai aborsi sebelum dan sesudah peniupan roh ke dalam janin.
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalamZaenal Arifin
Dokumen tersebut membahas perkembangan pemikiran dalam Islam, terutama mengenai ilmu kalam. Secara singkat, dibahas 3 jalur pemikiran utama yaitu ahli hikmah yang berfokus pada filsafat, fukaha yang berfokus pada ilmu fiqih, dan mutakallimin yang membahas masalah keyakinan dengan menggunakan logika. Kemudian dibahas pula perkembangan pemikiran di dalam ilmu kalam mulai dari aliran
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiKhusnul Kotimah
Dokumen ini merangkum presentasi tentang urutan surat dan ayat Al-Quran. Ia menjelaskan pengertian ayat dan surat, serta proses pengelompokan ayat dan surat menurut Rasulullah. Dokumen ini juga membahas penjelasan ulama tentang basmallah pada surat At-Taubah dan Al-Anfal, serta larangan mengurangi isi Al-Quran.
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAWSafira Safitri
Dokumen tersebut membahas tentang haji wada' Rasulullah SAW sebelum wafatnya, termasuk pesan-pesan Rasulullah SAW dalam khutbah perpisahan dan turunnya ayat Al Maidah 3 yang menandakan selesainya dakwahnya. Juga ditulis detik-detik Rasulullah SAW menjelang wafat sambil mengingatkan umatnya untuk taat dan mencintai sunnah.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan lembaga keuangan Islam sejak zaman Rasulullah hingga masa modern. Pada zaman Rasulullah didirikan lembaga Baitul Maal untuk mengelola pendapatan dan belanja negara, serta Wilayatul Hisbah untuk mengawasi pasar. Rasulullah juga membangun etika bisnis dengan melarang riba dan mensosialisasikan perbedaan antara riba dan jual beli.
Analisis pembiayaan membutuhkan informasi dan data yang lengkap dan akurat dari calon nasabah beserta laporan keuangan yang diaudit. Laporan feasiibilitas dan kepatuhan terhadap prinsip kehati-hatian penting untuk menilai kelayakan proyek dan menjaga kesehatan bank.
Dokumen tersebut membahas tentang jaminan dan asuransi dalam pembiayaan. Jaminan pembiayaan adalah hak dan kekuasaan atas barang jaminan yang diserahkan debitur kepada lembaga keuangan untuk menjamin pelunasan hutang. Terdapat beberapa jenis jaminan seperti personal guarantee, corporate guarantee, dan jaminan kebendaan baik bergerak maupun tidak bergerak. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur penilaian dan pengikatan jaminan pem
Dokumen ini membahas mekanisme pembiayaan dalam praktik di lembaga keuangan, termasuk tahapan kegiatan umum seperti menerima permohonan, meneliti kelengkapan data, dan meminta nasabah untuk melengkapi dokumen. Jenis pembiayaan khusus seperti investasi bantuan luar negeri dan konsorsium juga dibahas.
Bab 10 dokumen tersebut membahas pengawasan pembiayaan dalam manajemen keuangan Islam, meliputi dasar hukum dan tujuannya untuk menjaga keseimbangan aset dan liabilitas serta mengurangi risiko. Dibahas pula jenis risiko, struktur dana, pendekatan strategis dalam pengawasan, proses monitoring, indikator peringatan dini, struktur pengawasan, dan pelaksanaannya.
Bab 1 membahas definisi ekonomi mikro dan perbedaan pandangan ekonomi mikro konvensional dan Islam. Ekonomi mikro Islam mempertimbangkan batasan-batasan syariah seperti larangan riba. Bab 2 membedah tiga mazhab pemikiran ekonomi Islam yaitu mazhab Baqir as-Sadr, Mainstream, dan Alternatif Kritis. Kelima nilai tauhid, keadilan, kenabian, khalifah, dan ma'ad menjadi dasar pembangunan teori ekonomi
1. Manajemen keuangan syariah berbeda dengan manajemen konvensional dimana manajemen syariah didasarkan pada nilai-nilai keagamaan untuk mencapai ridha Allah dan mencegah perilaku KKN.
2. Contoh manajemen syariah yang baik ditunjukkan oleh beberapa nabi seperti Nabi Adam, Nabi Yusuf, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad.
3. Prinsip-prinsip manajemen keuangan syariah menekankan pada
Dokumen tersebut membahas produk-produk pembiayaan dan mekanisme yang digunakan dalam perbankan syariah seperti prinsip simpanan, bagi hasil, pengembalian keuntungan, sewa, pengambilan fee, dan biaya administrasi beserta contoh produk dan akad yang relevan dengan masing-masing prinsip. Terdapat juga penjelasan mengenai aktivitas operasional bank syariah dalam mengelola dana nasabah dan melakukan pembiayaan."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang arsitektur ekonomi Islam yang didasarkan pada tiga pilar yaitu keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan. Dokumen tersebut juga membahas tentang visi, misi, dan kerangka pengembangan perbankan syariah Indonesia untuk periode 2005-2015 yang mengedepankan prinsip syariah dan kemaslahatan masyarakat.
Tulisan ini membahas definisi dan cakupan istilah Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) sebagai paham keislaman yang inklusif dan toleran menurut pandangan para ulama. Tulisan menjelaskan bahwa pengertian Aswaja tidak jelas karena tidak disebutkan secara tegas dalam al-Quran dan Hadis, sehingga para ulama memberikan definisi yang berbeda-beda. Tulisan ini juga menjelaskan etimologi istilah Aswaja dan perbed
Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan. Buku ini menjelaskan hakekat tauhid, keistimewaannya, dosa-dosa yang bertentangan dengan tauhid seperti syirik, dan dalil-dalil Al Quran dan hadis tentang keagungan Allah. Penulis berharap buku ini dapat membantu umat Islam mewujudkan ibadah kepada Allah dengan sem
Makalah ini membahas tentang fenomena penolakan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum kedua setelah al-Qur'an. Terdapat tiga kelompok penolak sunnah yaitu yang menolak seluruh hadis, yang hanya menerima hadis yang disebutkan dalam al-Qur'an, dan yang hanya menerima hadis mutawatir. Fenomena ini sudah ada sejak zaman klasik dan berlanjut hingga zaman modern di Mesir, Pakistan, dan Malaysia
Kepemimpinan kristiani merupakan suatu isu global yang terjadi di dunia khususnya di Indonesia. isu ini bisa menjadi polemik yang berkepanjangan. isu ini juga bisa menjadi isu politik yang bisa menjatuhkan lawan politik. untuk itu sebagai warga yang baik harus dewasa untuk menanggapi isu ini sebagai kondisi yang harus ditemukan oleh kita.
Kitab ini merupakan terjemahan dari kitab Arab berjudul "Kitab Tauhid" karya Muhammad bin Abdul Wahab yang membahas tentang hakikat tauhid sebagai pegangan utama agama Islam. Tauhid bukan hanya mengenal Allah, tetapi pemurnian ibadah hanya kepada-Nya dengan mentaati perintah dan menjauhi larangan, serta takut dan cinta kepada-Nya.
Sumber-sumber sirah nabawiyah terdiri atas Al-Quran, as-sunnah nabawiyah, syair-syair zaman kerasulan, dan kitab-kitab sirah klasik dan kontemporer. Kitab-kitab sirah klasik yang paling terkenal adalah karya Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam, sedangkan kitab-kitab kontemporer antara lain Rahiqul Makhtum karya Al-Mubarakfury.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. UZLAH MENURUT DR WAHBAH AZ-ZUHAILI
A.
PENDAHULUAN
Uzlah menurut pemikiran sebagian sufisme klasik berbeda dengan neo–sufisme dalam
perilaku tasawufnya. Sufisme klasik cenderung pada mengisolir diri yaitu uzlah dari
keramaian hidup bermasyarakat dan hanya melakukan kegiatan yang bersifat spiritual,
diantaranya adalah Surri Al-Sahathi, Sufyan Al-Suri, Bisyr ibn Al-Harists, Al-Hafi dan AlGhazali. Sedangkan neo sufisme mendorong dan memotivasi untuk kreatif dan berperan aktif
dalam kehidupan bermasyarakat, seperti Fazlur Rahman, Hamka dan Said Ramadhan.
Berawal dari perbedaan pemikiran tersebut, sangat menarik minat penulis untuk mengkaji
makna uzlah yang ditulis Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsir Al-Munir. Beliau adalah
seorang mufassir yang bersikap moderat yang menjauhkan diri dari keberpihakan dan
mendukung pemikiran sebagian madzhab atau visi kelompok Islam tertentu.
B.
BIOGRAFI DAN KARYA DR. WAHBAH AZZ-UHAILI
Dr Wahbah Az-Zuhaili lahir pada tahun 1351 H / 1932 M di Dir Athiyah Damaskus
(Syuriah). Ayahnya bernama Syekh Musthafa Az-Zuhaili, seorang ulama yang hafal AlQur‟an dan ahli ibadah, hidup sebagai petani. Sewaktu kecil Wahbah belajar di Sekolah
Dasar (Ibtidaiyyah) dan Menengah (Tsanawiyah), di Kuliah Syar‟iyyah keduanya di
Damaskus. Ia memperoleh predikat kesarjanaan dari fakultas Syari‟ah Universitas Al-Azhar
pada tahun 1956 M1[1].
Pada tahun 1963 M, ia diangkat sebagai dosen di fakultas Syari‟ah Universitas Damaskus dan
secara berturut - turut menjadi Wakil Dekan, kemudian Dekan dan Ketua Jurusan Fiqh Islami
wa Madzahabih di fakultas yang sama. Ia mengabdi selama lebih dari tujuh tahun dan dikenal
alim dalam bidang Fiqh, Tafsir dan Dirasah Islamiyyah.
1[1] Sayyid Muhammad Ali Ayazi, Al-Mufassirun Hayatuhum wa manhajuhum,
Wizarah al-Tsazifah wa al-Ursyad al –Islami, Teheran, cet 1, 1993, hlm. 684 - 685
2. Sebagai ulama dan pemikir Islam, Az-Zuhaili telah menulis lebih dari 30 tulisan. Diantara
karya – karyanya adalah :
1.
Ushul al-Fiqh al-Islami
2.
Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh
3.
At-Tafsir al-Munir Fi al-Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj
4.
Atsar al-Harb Fi al Fiqh al-Islami
5.
Takhrij wa Tahqiq Ahadist wa Tuhfatu al-Fuqaha’
6.
Nadhariyyah al-Dhaman aw Ahkam al Mas’uliyyat al-Madaniyyah wa al Jinaiyyah Fi
Fiqh al –Islami
7.
Al-Washaya wa al-Wakfu
8.
At-Tanwir Fi at-Tafsir ‘Ala Hamasy Al-Qur’an al-Adhim
9.
Al-Qur’an Syari’ah Al-Mujtama’2[2]
C. PENAFSIRAN DR WAHBAH AZZ-UHAILI TENTANG AYAT – AYAT UZLAH
Didalam Al-Qur‟an tema uzlah tidak didiskripsikan secara gamblang dan detail. Penafsiran
uzlah hanya tersirat dari isyarat yang ditunjukkan oleh beberapa ayat Al-Qur‟an Ayat uzlah
terdapat dalam surat Al-Kahfi yang didalamnya menerangkan kisah Ashhabul kahfi dalam
ayat 16 Allah berfirman
Artinya :
“Dan apabila kalian meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah
selain Allah, maka carilah tempat berlindung kedalam gua itu niscaya Tuhan kalian akan
melimpahkan sebaian rahmatnya kepada kalian dan menjadikan sesuatu yang berguna bagi
kalian dalam urusan kalian”.
2[2] Ibid., hlm.. 685
3. Menurut Ibnu Katsir, sebagaimana dikuti Az-Zuhaili, tindakan mengasingkan diri kedalam
gua sebagaimana pernah dilakukan ashhabul kahfi adalah di syari‟atkan ketika terjadi fitnah
atas diri manusia yang membehayakan agamanya.
Az-Zuhaili menafsirkan ayat diatas sebagai berikut :
“Dan ingatlah! Hai ashhabul kahfi akan seruan itu, yang muncul dari antara kamu
kepada yang lain. Ketika kalian berketetapan hati untuk melarikan diri,
menyelamatkan agama kalian, maka asingkanlah diri kalian. Berpisahlah dengan
kaum kalian seraya beruzlah secara fisik dan non fisik dengan berpindah dari tempat
tinggal secara mental / kejiwaan dengan ketetapan tidak menyembah apa yang mereka
sembah melainkan hanya kepada Allah semata”3[3].
Menurutnya, Allah memerintahkan mereka beruzlah secara fisik dengan cara masuk
ke gua besar didalam gunung secara total. Ditempat yang sunyi itu mereka dapat
memurnikan jiwa dengan beribadah kepada Allah dan mampu menjauhi orang –
orang musyrik. Ini dilakukan mereka sehingga Allah mencurahkan rahmat-Nya
kepada
mereka
dan
memudahkan
persoalan
mereka
serta
menjadikannya
bermanfaat.4[4]
Berlindungnya para pemuda mukmin yang sebenarnya pemuda – pemuda terhormat
masa kekuasaan “Diqyanus” yang kafir kegua adalah wujud pelarian mereka untuk
menyelamatkan agama dari fitnah orang – orang kafir penyembah berhala. Peristiwa
ini menjadi dalil yang jelas atas tindakan melarikan diri untuk agama dan hijrah untuk
berpisah dengan keluarga, istri, anak, saudara, teman dekat, harta benda dan negara
karena takut fitnah dan cobaan yang ditimbulkan oleh manusia.
3[3] Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, Juz XV, Dar al-Fikr al-Mu‟ashir,
beirut, Cet. I, 1990, hlm. 220. Dalam mengarang kitab Tafsir Al-Munir, Az-Zuhaili berhijrah
ke Daulat Al-Imarah Al „Ain, seraya meninggalkan istri dan anak-anaknya, ia melarutkan diri
dalam keagungan kalam Allah selama beberapa tahun. Karya besar ini selesai ketika
penulisnya berumur 56 tahun, tepatnya pada pukul 08.00, tanggal 13 Dzul Qa‟dah 1408 / 27
Juni 1988 M.
4[4] Ibid., hlm. 221
4. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dan para sahabat sebagaimana
dalam surat At-taubah. Kondisi yang pengecualian ini menjadi dalil atas
diperbolehkannya uzlah yaitu mengasingkan diri dari keramaian manusia. Para ulama
sepakat dengan pendapat ini. Adapun pada situasi lain, bergaul adalah lebih baik
daripada uzlah.5[5]
Al-Baghawi, Ahmad bin Hanbal, Turmudzi dan Ibn Majah telah meriwayatkan dari
Ibn Umar dari Nabi Muhammad saw bersabda :
6[6]
Artinya : Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas tindakan
mereka yang menyakitkan perasaan lebih baik daripada seorang mukmin
yang tidak mau bergaul dengan mereka dan tidak sabar atas tindakan
mereka yang menyakitkan (HR Ahmad, Turmudzi dan Ibn Majah)
Az-Zuhaili juga memahami firman Allah dalam surat Al-Hadid ayat 27 sebagai dasar
perilaku uzlah, walaupun disisi lain ia mengkritik perilaku tersebut.
Artinya :
Kemudian Kami iringkan dibelakang mereka Rasul – rasul Kami dan kami
iringkan (pula) Isa putra Maryam dan kami jadikan dalam hati orang – orang yang
mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengadakan rahbaniyyah padahal
Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada –
adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan
pemeliharaan yang semestinya, maka Kami berikan kepada orang yang beriman diantara
mereka pahalanya dan banyak diantara mereka orang – orang fasik.
Berkaitan dengan ayat diatas, Az-Zuhaili menjelaskan bahwa Allah telah menjadikan
rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk dihati para pengikut Nabi Isa as dan
kaum Hawariyyin, tidak seperti kaum Yahudi yang keras hati. Mereka memulai hal
baru dalam tradisi keagamaan, yaitu perilaku kerahiban yang sebenarnya tidak
disyari‟atkan oleh Allah swt.
5[5] Ibid., hlm. 231
6[6] Muhammad ibn Yazid al-Qaawiny, Sunan Ibn Majah, Juz II, Dar al-Fikr, Beirut,
t.th. , hlm. 1338. Lihat Abu Isa Muhammad Ibn „Isa Sunah al-Turmudzi, Sunan At-Turmudzi,
Juz IV, Dar al-Kutub al „Ilmiyyah, Beirut, t.th., hlm. 572 dan Musnad Al-Imam Ahmad Ibn
Hanbal, Juz V, Dar Al-Fikr, t.th., hlm. 365.
5. Ini semata – mata untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah
sampai akhirnya mereka mengesampingkan kebutuhan lain seperti makan, minum dan
menikah serta menjauhkan diri dari lingkungan kehidupan masyarakat. Mereka
bertempat tinggal di gua-gua dan lereng – lereng gunung dengan mengenakan pakaian
sangat sederhana. Akan tetapi kebiasaan baru tersebut ternyata tidak dapat dipelihara
secara penuh oleh mereka sendiri, sebagian besar mereka justru terjerumus ke dalam
perbuatan dosa dan maksiat.
Itulah yang menjadi kritikan Ibn Katsir, sebagaimana dikutip az-zuhaili bahwa
mereka telah menyimpang dalam dua hal, pertama mereka melakukan bid‟ah dalam
masalah agama padahal Allah sama sekali tidak memerintahkan hal tersebut, kedua,
mereka tidak konsisten melaksanakan aktifitas yang menurut mereka dapat
mendekatkan diri kepada Allah swt.
Menurut Az-Zuhaili, Al-Qur‟an pada dasarnya tidak mensyari‟atkan agar manusia
dalam situasi normal memutuskan hubungan dengan dunia untuk beribadah dan
bermunajat kepada Allah swt. Alqur‟an tidak menyerukan manusia berkonsentrasi
penuh terhadap masalah dunia hingga meninggalkan ibadah. Ajaran Al-Qur‟an pada
dasarnya menegaskan adanya pertalian antara urusan dunia dan akhirat. Keduanya
saling melengkapi dan saling menyempurnakan, bahkan dunia adalah lahan yang
subur bagi kepentingan akhirat. Al-Qur‟an menyerukan agar manusia saling
membantu dalam kedua urusan tersebut.7[7]
Maka seorang mukmin yang ideal adalah ia selalu beribadah dan bermunajat kepada
Allah dimanapun ia berada, baik ketika berdagang, bekerja, bermasyarakat serta
menjaga akhlaq yang baik, ia juga selalu berharap kepada Allah agar mendapatkan
kebaikan dunia dan akhirat bagi dirinya dan orang lain8[8]. Sebagaiman realisasi
firman Allah surat Al-Qashash ayat 77
7[7] Dr. wahbah Az-Zuhaili, Al-Qur’an Al-Karim Bunyatul At-tasri’iyyah wa
Khasha’ishuh al Hadlariyyah, Dar al-Fikr, Damaskus, Cet. I, 1993, hlm. 57
8[8] Wahbah Az-Zuhaili, Op.Cit., Juz XXIX, hlm. 200
6. D. ANALISIS
Mengasingkan diri atau menyendiri bukanlah dari tradisi kehidupan seorang muslim. Tradisi
yang berasal dari kehidupan yang Islami adalah pergaulan yang baik, berkumpul secara sehat
dan beramah tamah atau bersahabat dengan mereka yang suka kebaikan9[9].
Sedangkan yang melengkapi tradisi kehidupan Islam adalah beruzlah dari kekufuran,
kemunafikan dan kefasikan dari orang – orang kafir, munafik dan fasik serta beruzlah dari
tempat yang penuh dengan caci maki terhadap ayat – ayat Allah dan hal – hal serupa yang
wajib dijauhi10[10].
Al-Qur‟an selain melindungi juga membebaskan manusia dari ketertindasan kaum kuat.
Uzlah yang termaktub dalam Al-Qur‟an adalah gambaran riil dari solusi bagi manusia yang
ingin selamat dunia dan akhirat. Dalam kisah tersebut diatas ashhabul kahfi siap menjadi
buron dan hidup papa, jauh dari keramaian, jauh dari karib, teman dekat, anak istri bahkan
harta benda karena iman dan keteguhan hati menjadi skala prioritas hidup, maka uzlah adalah
jalan akhir yang harus dilakukan dengan tujuan ridlo Allah dan dekat kepada-Nya.
Sikap uzlah yang ditawarkan Al-Qur‟an bukan bermaksud mengkerdilkan jiwa manusia agar
takut, lari dan menghindar dari perjuangan. Antisipasinya adalah kekuatan yang tidak
sebanding antara negara dan sekelompok pemuda (ashhabul kahfi) walaupun mereka adalah
sekelompok pemuda dari kaum bangsawan yang terhormat, mereka tidak mungkin
melakukan perlawanan terhadap kerajaan yang memiliki power lebih. Sikap menyingkir
merupakan alternatif terbaik bagi ashhabul kahfi, demikian halnya yang dilakukan oleh kaum
rahbaniyyin.
Satu hal yang harus disadari adalah uzlah jangan dipahami sebagai sikap menyingkir dan
menyelamatkan diri ansich. Dalam Uzlah hakekatnya sikap positif yakni tafakkur dan
mendekatkan diri kepada Allah demi tercapainya kejernihan jiwa. Kalau uzlah hanya sebatas
menyingkir, sembunyi dan lari dari kehidupan sosial adalah menyalahi fitrah kemanusiaan
dan dosa karena menghindar dari tanggung jawab sebagai manusia zone politicon. Bahkan ia
9[9] Sa‟id Hawwa, Tarbiyyatuna ar-Ruhiyyah, Dar al-salam, Cet. III, 1994, hlm. 121.
10[10] Ibid.
7. akan menjadi pengecut, berjiwa kerdil dan a sosial yang notabene menyalahi aturan Tuhan
yang menjadikan dirinya Khalifah Allah fi al-Ardl.
Menurut Az-Zuhaili dua peristiwa ashhabul kahfi dan rahbaniyyin sebagaimana dalam ayat –
ayat diatas dapat dijadikan landasan dasar diperbolehkannya Uzlah (pengasingan diri) dari
keamaian masyarakat ketika situasi membahayakan jiwa dan tauhid, namun dalam situasi
normal ketika jiwa dan akidah umat tidak terancam, sebaiknya manusia tidak mengasingkan
diri secara fisik dan non fisik dari masyarakat. Islam pada dasarnya mengajarkan umatnya
untuk menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, material dan spiritual,
sehingga umat Islam disamping diperintah beribadah dan membersihkan jiwa juga diperintah
untuk terlibat aktif dalam aktifitas duniawi yang berorientasi ibadah serta pendekatan dan
pengabdian diri kepada Allah swt.
Pendapat Az-Zuhaili tentang prinsip keseimbangan aktifitas manusia, antara urusan dunia dan
akhirat, material dan spiritual dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan melibatkan diri
bersama masyarakat. Pemahamannya terhadap teks Al-Qur‟an tampak sejalan dengan para
tokoh pembaharu dan pemikir Islam modern seperti Fazlur rahman dan Hamka yang
mengkritik kaum sufi agar lebih aktif melibatkan diri dalam aktifitas di masyarakat.
Semangat uzlah yang pernah di lontarkan oleh para sufi, sangat relevan untuk dikaji ulang
dengan pemahaman Qur‟ani dan diaktualisasikan dalam kehidupan dimasa sekarang ini,
dimana ketidak seimbangan manusia dalam berfikir dan menggunakan teknologi sebagai
manusia yang berkualitas membuat mereka mengidap gangguan kejiwaan antara lain,
kecemasan, kebosanan dan penyimpangan akan nilai – nilai spiritualitas, mereka banyak
terlibat dalam glamornya dunia. Kalau yang terjadi demikian maka mereka akan menjadi
manusia yang kehilangan nilai – nilai agama sehingga menjadi resah. Dalam kondisi seperti
ini, uzlah dalam pengertian meninggalkan segala perilaku dan nilai – nilai tidak baik dan
melaksanakan nilai-nilai Islam yang diridloi Allah merupakan solusi yang tepat dalam rangka
meningkatkan moralitas individu dan masyarakat menjadi lebih baik.
Uzlah tidak sekadar lari dan menjauhi keramaian, sikap menghindari dan menjaga dari hal –
hal yang menyebabkan maksiat adalah uzlah dalam artian sempit. Kisah ashhabul kahfi dan
rahbaniyyin yang lari dari ancaman pemerintah dengan cara lari kegua tidak boleh dipahami
secara letterleik. Konteks uzlah era sekarang adalah berubah pada sikap sebagai pribadi yang
8. menyadari dan bersikap bahwa ia harus menghindari kemaksiatan serta hal – hal yang
menyebabkan dosa kecil dan besar.
Uzlahnya Ashhabul Kahfi, Kaum Rahbaniyyin dan Nabi Muhammad dengan cara pergi kegua
karena tuntutan zaman saat itu memang demikian. Sekarang kita bisa beruzlah ditengah –
tengah aktifitas sehari-hari yakni menanamkan keteguhan hati dan selalu memerangi
kemungkaran. Menghindarkan diri bisa berarti pergi atau tidak melaksanakan, inilah
sesungguhnya hakekat makna uzlah
E.
1.
KESIMPULAN
Menurut Wahbah Az-Zuhaili perilaku uzlah pernah dilakukan umat Nabi Isa as yaitu
Ashhabul Kahfi dan Kaum Rahbaniyyin, demi keselamatan jiwa dan agama dari
kedhaliman penguasa. Hal ini hanya boleh dilaksanakan dalam kondisi darurat, sedangkan
pada kondisi normal Al-Qur‟an menegaskan harus ada keseimbangan antara urusan dunia
dan akhirat, keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan.
2.
Pemahaman Az-Zuhaili terhadap teks Al-Qur‟an tampak sejalan dengan para tokoh
pembaharu dan pemikir Islam modern seperti Fazlur rahman dan Hamka yang mengkritik
kaum sufi agar lebih aktif melibatkan diri dalam aktifitas di masyarakat.
3.
Konsep keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam realita sekarang yang
penuh dengan ketidak seimbangan manusia dalam berfikir dan menggunakan teknologi
sebagai manusia yang berkualitas membuat mereka mengidap gangguan kejiwaan antara
lain, kecemasan, kebosanan dan penyimpangan akan nilai – nilai spiritualitas sangat
relevan diterapkan sebagai solusi terhadap problema kehidupan sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Syukur, MA, Prof. Dr. Zuhud di Abad Modern, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997
Az-Zuhaili, Wahbah, Dr. Tafsir Al-Munir fi al-aaridah wa asy – Syari’ah wa al Manhaj, Dra
al Fikr al –musahir, Damaskus, 1991
____________, Al-Qur’an al-Karim Bunyatuh al-Tashri’iyyah wa Khashaisuh al
Hadlariyyah, Dra Al-Fikr, Damaskus, Cet. I, 1993
9. Ayazi, Sayyid Muhammad Ali, Al-Mufassirun Hayatun wa Manhajuhum, Wizanah alTsiqafah wa al-Insyaq al_islam, Teheran, cet I., 1993
Al-Qazwini, Muhammad Ibn Yazid, Sunan Ibn Majah, Dar al Fikr, Beirut, t.th.
At-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad Ibn Isa Ibn Surah, Sunan At-Tirmidzi, Dar al-Kutub alIlmiyyah, Beirut, t.th.
Awwa, Said, Tarbiyyatuna Ar –Ruhiyyah, Dar as-Salam, Cet III, 1990.
Muhayya, Abdul Dr. dkk, Tasawwuf dan Krisis, Pustaka Pelajar, Yogya, 2001