SlideShare a Scribd company logo
UZLAH MENURUT DR WAHBAH AZ-ZUHAILI

A.

PENDAHULUAN

Uzlah menurut pemikiran sebagian sufisme klasik berbeda dengan neo–sufisme dalam
perilaku tasawufnya. Sufisme klasik cenderung pada mengisolir diri yaitu uzlah dari
keramaian hidup bermasyarakat dan hanya melakukan kegiatan yang bersifat spiritual,
diantaranya adalah Surri Al-Sahathi, Sufyan Al-Suri, Bisyr ibn Al-Harists, Al-Hafi dan AlGhazali. Sedangkan neo sufisme mendorong dan memotivasi untuk kreatif dan berperan aktif
dalam kehidupan bermasyarakat, seperti Fazlur Rahman, Hamka dan Said Ramadhan.
Berawal dari perbedaan pemikiran tersebut, sangat menarik minat penulis untuk mengkaji
makna uzlah yang ditulis Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsir Al-Munir. Beliau adalah
seorang mufassir yang bersikap moderat yang menjauhkan diri dari keberpihakan dan
mendukung pemikiran sebagian madzhab atau visi kelompok Islam tertentu.
B.

BIOGRAFI DAN KARYA DR. WAHBAH AZZ-UHAILI

Dr Wahbah Az-Zuhaili lahir pada tahun 1351 H / 1932 M di Dir Athiyah Damaskus
(Syuriah). Ayahnya bernama Syekh Musthafa Az-Zuhaili, seorang ulama yang hafal AlQur‟an dan ahli ibadah, hidup sebagai petani. Sewaktu kecil Wahbah belajar di Sekolah
Dasar (Ibtidaiyyah) dan Menengah (Tsanawiyah), di Kuliah Syar‟iyyah keduanya di
Damaskus. Ia memperoleh predikat kesarjanaan dari fakultas Syari‟ah Universitas Al-Azhar
pada tahun 1956 M1[1].
Pada tahun 1963 M, ia diangkat sebagai dosen di fakultas Syari‟ah Universitas Damaskus dan
secara berturut - turut menjadi Wakil Dekan, kemudian Dekan dan Ketua Jurusan Fiqh Islami
wa Madzahabih di fakultas yang sama. Ia mengabdi selama lebih dari tujuh tahun dan dikenal
alim dalam bidang Fiqh, Tafsir dan Dirasah Islamiyyah.

1[1] Sayyid Muhammad Ali Ayazi, Al-Mufassirun Hayatuhum wa manhajuhum,
Wizarah al-Tsazifah wa al-Ursyad al –Islami, Teheran, cet 1, 1993, hlm. 684 - 685
Sebagai ulama dan pemikir Islam, Az-Zuhaili telah menulis lebih dari 30 tulisan. Diantara
karya – karyanya adalah :
1.

Ushul al-Fiqh al-Islami

2.

Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh

3.

At-Tafsir al-Munir Fi al-Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj

4.

Atsar al-Harb Fi al Fiqh al-Islami

5.

Takhrij wa Tahqiq Ahadist wa Tuhfatu al-Fuqaha’

6.

Nadhariyyah al-Dhaman aw Ahkam al Mas’uliyyat al-Madaniyyah wa al Jinaiyyah Fi
Fiqh al –Islami

7.

Al-Washaya wa al-Wakfu

8.

At-Tanwir Fi at-Tafsir ‘Ala Hamasy Al-Qur’an al-Adhim

9.

Al-Qur’an Syari’ah Al-Mujtama’2[2]

C. PENAFSIRAN DR WAHBAH AZZ-UHAILI TENTANG AYAT – AYAT UZLAH
Didalam Al-Qur‟an tema uzlah tidak didiskripsikan secara gamblang dan detail. Penafsiran
uzlah hanya tersirat dari isyarat yang ditunjukkan oleh beberapa ayat Al-Qur‟an Ayat uzlah
terdapat dalam surat Al-Kahfi yang didalamnya menerangkan kisah Ashhabul kahfi dalam
ayat 16 Allah berfirman
Artinya :
“Dan apabila kalian meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah
selain Allah, maka carilah tempat berlindung kedalam gua itu niscaya Tuhan kalian akan
melimpahkan sebaian rahmatnya kepada kalian dan menjadikan sesuatu yang berguna bagi
kalian dalam urusan kalian”.

2[2] Ibid., hlm.. 685
Menurut Ibnu Katsir, sebagaimana dikuti Az-Zuhaili, tindakan mengasingkan diri kedalam
gua sebagaimana pernah dilakukan ashhabul kahfi adalah di syari‟atkan ketika terjadi fitnah
atas diri manusia yang membehayakan agamanya.
Az-Zuhaili menafsirkan ayat diatas sebagai berikut :
“Dan ingatlah! Hai ashhabul kahfi akan seruan itu, yang muncul dari antara kamu
kepada yang lain. Ketika kalian berketetapan hati untuk melarikan diri,
menyelamatkan agama kalian, maka asingkanlah diri kalian. Berpisahlah dengan
kaum kalian seraya beruzlah secara fisik dan non fisik dengan berpindah dari tempat
tinggal secara mental / kejiwaan dengan ketetapan tidak menyembah apa yang mereka
sembah melainkan hanya kepada Allah semata”3[3].
Menurutnya, Allah memerintahkan mereka beruzlah secara fisik dengan cara masuk
ke gua besar didalam gunung secara total. Ditempat yang sunyi itu mereka dapat
memurnikan jiwa dengan beribadah kepada Allah dan mampu menjauhi orang –
orang musyrik. Ini dilakukan mereka sehingga Allah mencurahkan rahmat-Nya
kepada

mereka

dan

memudahkan

persoalan

mereka

serta

menjadikannya

bermanfaat.4[4]
Berlindungnya para pemuda mukmin yang sebenarnya pemuda – pemuda terhormat
masa kekuasaan “Diqyanus” yang kafir kegua adalah wujud pelarian mereka untuk
menyelamatkan agama dari fitnah orang – orang kafir penyembah berhala. Peristiwa
ini menjadi dalil yang jelas atas tindakan melarikan diri untuk agama dan hijrah untuk
berpisah dengan keluarga, istri, anak, saudara, teman dekat, harta benda dan negara
karena takut fitnah dan cobaan yang ditimbulkan oleh manusia.

3[3] Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, Juz XV, Dar al-Fikr al-Mu‟ashir,
beirut, Cet. I, 1990, hlm. 220. Dalam mengarang kitab Tafsir Al-Munir, Az-Zuhaili berhijrah
ke Daulat Al-Imarah Al „Ain, seraya meninggalkan istri dan anak-anaknya, ia melarutkan diri
dalam keagungan kalam Allah selama beberapa tahun. Karya besar ini selesai ketika
penulisnya berumur 56 tahun, tepatnya pada pukul 08.00, tanggal 13 Dzul Qa‟dah 1408 / 27
Juni 1988 M.
4[4] Ibid., hlm. 221
Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dan para sahabat sebagaimana
dalam surat At-taubah. Kondisi yang pengecualian ini menjadi dalil atas
diperbolehkannya uzlah yaitu mengasingkan diri dari keramaian manusia. Para ulama
sepakat dengan pendapat ini. Adapun pada situasi lain, bergaul adalah lebih baik
daripada uzlah.5[5]
Al-Baghawi, Ahmad bin Hanbal, Turmudzi dan Ibn Majah telah meriwayatkan dari
Ibn Umar dari Nabi Muhammad saw bersabda :
6[6]
Artinya : Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas tindakan
mereka yang menyakitkan perasaan lebih baik daripada seorang mukmin
yang tidak mau bergaul dengan mereka dan tidak sabar atas tindakan
mereka yang menyakitkan (HR Ahmad, Turmudzi dan Ibn Majah)
Az-Zuhaili juga memahami firman Allah dalam surat Al-Hadid ayat 27 sebagai dasar
perilaku uzlah, walaupun disisi lain ia mengkritik perilaku tersebut.
Artinya :
Kemudian Kami iringkan dibelakang mereka Rasul – rasul Kami dan kami
iringkan (pula) Isa putra Maryam dan kami jadikan dalam hati orang – orang yang
mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengadakan rahbaniyyah padahal
Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada –
adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan
pemeliharaan yang semestinya, maka Kami berikan kepada orang yang beriman diantara
mereka pahalanya dan banyak diantara mereka orang – orang fasik.
Berkaitan dengan ayat diatas, Az-Zuhaili menjelaskan bahwa Allah telah menjadikan
rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk dihati para pengikut Nabi Isa as dan
kaum Hawariyyin, tidak seperti kaum Yahudi yang keras hati. Mereka memulai hal
baru dalam tradisi keagamaan, yaitu perilaku kerahiban yang sebenarnya tidak
disyari‟atkan oleh Allah swt.

5[5] Ibid., hlm. 231
6[6] Muhammad ibn Yazid al-Qaawiny, Sunan Ibn Majah, Juz II, Dar al-Fikr, Beirut,
t.th. , hlm. 1338. Lihat Abu Isa Muhammad Ibn „Isa Sunah al-Turmudzi, Sunan At-Turmudzi,
Juz IV, Dar al-Kutub al „Ilmiyyah, Beirut, t.th., hlm. 572 dan Musnad Al-Imam Ahmad Ibn
Hanbal, Juz V, Dar Al-Fikr, t.th., hlm. 365.
Ini semata – mata untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah
sampai akhirnya mereka mengesampingkan kebutuhan lain seperti makan, minum dan
menikah serta menjauhkan diri dari lingkungan kehidupan masyarakat. Mereka
bertempat tinggal di gua-gua dan lereng – lereng gunung dengan mengenakan pakaian
sangat sederhana. Akan tetapi kebiasaan baru tersebut ternyata tidak dapat dipelihara
secara penuh oleh mereka sendiri, sebagian besar mereka justru terjerumus ke dalam
perbuatan dosa dan maksiat.
Itulah yang menjadi kritikan Ibn Katsir, sebagaimana dikutip az-zuhaili bahwa
mereka telah menyimpang dalam dua hal, pertama mereka melakukan bid‟ah dalam
masalah agama padahal Allah sama sekali tidak memerintahkan hal tersebut, kedua,
mereka tidak konsisten melaksanakan aktifitas yang menurut mereka dapat
mendekatkan diri kepada Allah swt.
Menurut Az-Zuhaili, Al-Qur‟an pada dasarnya tidak mensyari‟atkan agar manusia
dalam situasi normal memutuskan hubungan dengan dunia untuk beribadah dan
bermunajat kepada Allah swt. Alqur‟an tidak menyerukan manusia berkonsentrasi
penuh terhadap masalah dunia hingga meninggalkan ibadah. Ajaran Al-Qur‟an pada
dasarnya menegaskan adanya pertalian antara urusan dunia dan akhirat. Keduanya
saling melengkapi dan saling menyempurnakan, bahkan dunia adalah lahan yang
subur bagi kepentingan akhirat. Al-Qur‟an menyerukan agar manusia saling
membantu dalam kedua urusan tersebut.7[7]
Maka seorang mukmin yang ideal adalah ia selalu beribadah dan bermunajat kepada
Allah dimanapun ia berada, baik ketika berdagang, bekerja, bermasyarakat serta
menjaga akhlaq yang baik, ia juga selalu berharap kepada Allah agar mendapatkan
kebaikan dunia dan akhirat bagi dirinya dan orang lain8[8]. Sebagaiman realisasi
firman Allah surat Al-Qashash ayat 77

7[7] Dr. wahbah Az-Zuhaili, Al-Qur’an Al-Karim Bunyatul At-tasri’iyyah wa
Khasha’ishuh al Hadlariyyah, Dar al-Fikr, Damaskus, Cet. I, 1993, hlm. 57
8[8] Wahbah Az-Zuhaili, Op.Cit., Juz XXIX, hlm. 200
D. ANALISIS
Mengasingkan diri atau menyendiri bukanlah dari tradisi kehidupan seorang muslim. Tradisi
yang berasal dari kehidupan yang Islami adalah pergaulan yang baik, berkumpul secara sehat
dan beramah tamah atau bersahabat dengan mereka yang suka kebaikan9[9].
Sedangkan yang melengkapi tradisi kehidupan Islam adalah beruzlah dari kekufuran,
kemunafikan dan kefasikan dari orang – orang kafir, munafik dan fasik serta beruzlah dari
tempat yang penuh dengan caci maki terhadap ayat – ayat Allah dan hal – hal serupa yang
wajib dijauhi10[10].
Al-Qur‟an selain melindungi juga membebaskan manusia dari ketertindasan kaum kuat.
Uzlah yang termaktub dalam Al-Qur‟an adalah gambaran riil dari solusi bagi manusia yang
ingin selamat dunia dan akhirat. Dalam kisah tersebut diatas ashhabul kahfi siap menjadi
buron dan hidup papa, jauh dari keramaian, jauh dari karib, teman dekat, anak istri bahkan
harta benda karena iman dan keteguhan hati menjadi skala prioritas hidup, maka uzlah adalah
jalan akhir yang harus dilakukan dengan tujuan ridlo Allah dan dekat kepada-Nya.
Sikap uzlah yang ditawarkan Al-Qur‟an bukan bermaksud mengkerdilkan jiwa manusia agar
takut, lari dan menghindar dari perjuangan. Antisipasinya adalah kekuatan yang tidak
sebanding antara negara dan sekelompok pemuda (ashhabul kahfi) walaupun mereka adalah
sekelompok pemuda dari kaum bangsawan yang terhormat, mereka tidak mungkin
melakukan perlawanan terhadap kerajaan yang memiliki power lebih. Sikap menyingkir
merupakan alternatif terbaik bagi ashhabul kahfi, demikian halnya yang dilakukan oleh kaum
rahbaniyyin.
Satu hal yang harus disadari adalah uzlah jangan dipahami sebagai sikap menyingkir dan
menyelamatkan diri ansich. Dalam Uzlah hakekatnya sikap positif yakni tafakkur dan
mendekatkan diri kepada Allah demi tercapainya kejernihan jiwa. Kalau uzlah hanya sebatas
menyingkir, sembunyi dan lari dari kehidupan sosial adalah menyalahi fitrah kemanusiaan
dan dosa karena menghindar dari tanggung jawab sebagai manusia zone politicon. Bahkan ia

9[9] Sa‟id Hawwa, Tarbiyyatuna ar-Ruhiyyah, Dar al-salam, Cet. III, 1994, hlm. 121.
10[10] Ibid.
akan menjadi pengecut, berjiwa kerdil dan a sosial yang notabene menyalahi aturan Tuhan
yang menjadikan dirinya Khalifah Allah fi al-Ardl.
Menurut Az-Zuhaili dua peristiwa ashhabul kahfi dan rahbaniyyin sebagaimana dalam ayat –
ayat diatas dapat dijadikan landasan dasar diperbolehkannya Uzlah (pengasingan diri) dari
keamaian masyarakat ketika situasi membahayakan jiwa dan tauhid, namun dalam situasi
normal ketika jiwa dan akidah umat tidak terancam, sebaiknya manusia tidak mengasingkan
diri secara fisik dan non fisik dari masyarakat. Islam pada dasarnya mengajarkan umatnya
untuk menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, material dan spiritual,
sehingga umat Islam disamping diperintah beribadah dan membersihkan jiwa juga diperintah
untuk terlibat aktif dalam aktifitas duniawi yang berorientasi ibadah serta pendekatan dan
pengabdian diri kepada Allah swt.
Pendapat Az-Zuhaili tentang prinsip keseimbangan aktifitas manusia, antara urusan dunia dan
akhirat, material dan spiritual dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan melibatkan diri
bersama masyarakat. Pemahamannya terhadap teks Al-Qur‟an tampak sejalan dengan para
tokoh pembaharu dan pemikir Islam modern seperti Fazlur rahman dan Hamka yang
mengkritik kaum sufi agar lebih aktif melibatkan diri dalam aktifitas di masyarakat.
Semangat uzlah yang pernah di lontarkan oleh para sufi, sangat relevan untuk dikaji ulang
dengan pemahaman Qur‟ani dan diaktualisasikan dalam kehidupan dimasa sekarang ini,
dimana ketidak seimbangan manusia dalam berfikir dan menggunakan teknologi sebagai
manusia yang berkualitas membuat mereka mengidap gangguan kejiwaan antara lain,
kecemasan, kebosanan dan penyimpangan akan nilai – nilai spiritualitas, mereka banyak
terlibat dalam glamornya dunia. Kalau yang terjadi demikian maka mereka akan menjadi
manusia yang kehilangan nilai – nilai agama sehingga menjadi resah. Dalam kondisi seperti
ini, uzlah dalam pengertian meninggalkan segala perilaku dan nilai – nilai tidak baik dan
melaksanakan nilai-nilai Islam yang diridloi Allah merupakan solusi yang tepat dalam rangka
meningkatkan moralitas individu dan masyarakat menjadi lebih baik.
Uzlah tidak sekadar lari dan menjauhi keramaian, sikap menghindari dan menjaga dari hal –
hal yang menyebabkan maksiat adalah uzlah dalam artian sempit. Kisah ashhabul kahfi dan
rahbaniyyin yang lari dari ancaman pemerintah dengan cara lari kegua tidak boleh dipahami
secara letterleik. Konteks uzlah era sekarang adalah berubah pada sikap sebagai pribadi yang
menyadari dan bersikap bahwa ia harus menghindari kemaksiatan serta hal – hal yang
menyebabkan dosa kecil dan besar.
Uzlahnya Ashhabul Kahfi, Kaum Rahbaniyyin dan Nabi Muhammad dengan cara pergi kegua
karena tuntutan zaman saat itu memang demikian. Sekarang kita bisa beruzlah ditengah –
tengah aktifitas sehari-hari yakni menanamkan keteguhan hati dan selalu memerangi
kemungkaran. Menghindarkan diri bisa berarti pergi atau tidak melaksanakan, inilah
sesungguhnya hakekat makna uzlah
E.
1.

KESIMPULAN
Menurut Wahbah Az-Zuhaili perilaku uzlah pernah dilakukan umat Nabi Isa as yaitu
Ashhabul Kahfi dan Kaum Rahbaniyyin, demi keselamatan jiwa dan agama dari
kedhaliman penguasa. Hal ini hanya boleh dilaksanakan dalam kondisi darurat, sedangkan
pada kondisi normal Al-Qur‟an menegaskan harus ada keseimbangan antara urusan dunia
dan akhirat, keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan.

2.

Pemahaman Az-Zuhaili terhadap teks Al-Qur‟an tampak sejalan dengan para tokoh
pembaharu dan pemikir Islam modern seperti Fazlur rahman dan Hamka yang mengkritik
kaum sufi agar lebih aktif melibatkan diri dalam aktifitas di masyarakat.

3.

Konsep keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam realita sekarang yang
penuh dengan ketidak seimbangan manusia dalam berfikir dan menggunakan teknologi
sebagai manusia yang berkualitas membuat mereka mengidap gangguan kejiwaan antara
lain, kecemasan, kebosanan dan penyimpangan akan nilai – nilai spiritualitas sangat
relevan diterapkan sebagai solusi terhadap problema kehidupan sekarang.

DAFTAR PUSTAKA
Amin Syukur, MA, Prof. Dr. Zuhud di Abad Modern, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997
Az-Zuhaili, Wahbah, Dr. Tafsir Al-Munir fi al-aaridah wa asy – Syari’ah wa al Manhaj, Dra
al Fikr al –musahir, Damaskus, 1991
____________, Al-Qur’an al-Karim Bunyatuh al-Tashri’iyyah wa Khashaisuh al
Hadlariyyah, Dra Al-Fikr, Damaskus, Cet. I, 1993
Ayazi, Sayyid Muhammad Ali, Al-Mufassirun Hayatun wa Manhajuhum, Wizanah alTsiqafah wa al-Insyaq al_islam, Teheran, cet I., 1993
Al-Qazwini, Muhammad Ibn Yazid, Sunan Ibn Majah, Dar al Fikr, Beirut, t.th.
At-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad Ibn Isa Ibn Surah, Sunan At-Tirmidzi, Dar al-Kutub alIlmiyyah, Beirut, t.th.
Awwa, Said, Tarbiyyatuna Ar –Ruhiyyah, Dar as-Salam, Cet III, 1990.
Muhayya, Abdul Dr. dkk, Tasawwuf dan Krisis, Pustaka Pelajar, Yogya, 2001

More Related Content

What's hot

Pernikahan beda agama
Pernikahan beda agamaPernikahan beda agama
Pernikahan beda agama
Havid Indra guna
 
Biografi rasulullah
Biografi rasulullahBiografi rasulullah
Biografi rasulullah
yunisarosa
 
Ppt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosorPpt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosor
lailatusimrany
 
Hukum Waris (Faraidh)
Hukum Waris (Faraidh)Hukum Waris (Faraidh)
Hukum Waris (Faraidh)
Abida Muttaqiena
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharahjannahere
 
Materi manasik umroh
Materi manasik umrohMateri manasik umroh
Materi manasik umroh
Abul Bientaeen Bientaeen
 
Adab Membaca Al Quran
Adab Membaca Al QuranAdab Membaca Al Quran
Adab Membaca Al Quran
NabihahAdam22
 
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Marhamah Saleh
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantren
abdusshofi
 
Kisah abdurrahman bin auf
Kisah abdurrahman bin aufKisah abdurrahman bin auf
Kisah abdurrahman bin auf
ahfa42
 
PPT Kelompok 3 - Infaq.pptx
PPT Kelompok 3 - Infaq.pptxPPT Kelompok 3 - Infaq.pptx
PPT Kelompok 3 - Infaq.pptx
AyuAmerta1
 
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalam
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalamPerkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalam
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalam
Zaenal Arifin
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabih
widya adhy
 
AKHLAK BERMEDIA SOSIAL.pptx
AKHLAK BERMEDIA SOSIAL.pptxAKHLAK BERMEDIA SOSIAL.pptx
AKHLAK BERMEDIA SOSIAL.pptx
MuhammadAdhan1
 
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiPpt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Khusnul Kotimah
 
Makanan dan minuman yang halal dan haram, materi Fiqih kelas VI MI
Makanan dan minuman yang halal dan haram, materi Fiqih kelas VI MIMakanan dan minuman yang halal dan haram, materi Fiqih kelas VI MI
Makanan dan minuman yang halal dan haram, materi Fiqih kelas VI MIPutri Nhama
 
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAW
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAWKelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAW
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAW
Safira Safitri
 

What's hot (20)

Pernikahan beda agama
Pernikahan beda agamaPernikahan beda agama
Pernikahan beda agama
 
Biografi rasulullah
Biografi rasulullahBiografi rasulullah
Biografi rasulullah
 
Ppt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosorPpt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosor
 
Hukum Waris (Faraidh)
Hukum Waris (Faraidh)Hukum Waris (Faraidh)
Hukum Waris (Faraidh)
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharah
 
Materi manasik umroh
Materi manasik umrohMateri manasik umroh
Materi manasik umroh
 
Adab Membaca Al Quran
Adab Membaca Al QuranAdab Membaca Al Quran
Adab Membaca Al Quran
 
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)Masail Fiqhiyah (Aborsi)
Masail Fiqhiyah (Aborsi)
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantren
 
Kisah abdurrahman bin auf
Kisah abdurrahman bin aufKisah abdurrahman bin auf
Kisah abdurrahman bin auf
 
PPT Kelompok 3 - Infaq.pptx
PPT Kelompok 3 - Infaq.pptxPPT Kelompok 3 - Infaq.pptx
PPT Kelompok 3 - Infaq.pptx
 
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalam
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalamPerkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalam
Perkembangan Pemikiran Islam: Ilmu kalam
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabih
 
AKHLAK BERMEDIA SOSIAL.pptx
AKHLAK BERMEDIA SOSIAL.pptxAKHLAK BERMEDIA SOSIAL.pptx
AKHLAK BERMEDIA SOSIAL.pptx
 
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiPpt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
 
Tata Cara Penyembelihan Hewan Ternak,Akikah,Dan Kurban
Tata Cara Penyembelihan Hewan Ternak,Akikah,Dan KurbanTata Cara Penyembelihan Hewan Ternak,Akikah,Dan Kurban
Tata Cara Penyembelihan Hewan Ternak,Akikah,Dan Kurban
 
Makanan dan minuman yang halal dan haram, materi Fiqih kelas VI MI
Makanan dan minuman yang halal dan haram, materi Fiqih kelas VI MIMakanan dan minuman yang halal dan haram, materi Fiqih kelas VI MI
Makanan dan minuman yang halal dan haram, materi Fiqih kelas VI MI
 
Bimbingan Manasik Haji
Bimbingan Manasik HajiBimbingan Manasik Haji
Bimbingan Manasik Haji
 
Adab makan minum - copy
Adab makan minum - copyAdab makan minum - copy
Adab makan minum - copy
 
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAW
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAWKelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAW
Kelompok 5 Agama Islam-Haji wada' dan wafatnya Rasulullah SAW
 

Viewers also liked

Pengantar ekonomi mikro islami
Pengantar ekonomi mikro islamiPengantar ekonomi mikro islami
Pengantar ekonomi mikro islamiRidwan Munir
 
Bab 2 sejarah islamic manajemen
Bab 2 sejarah islamic manajemenBab 2 sejarah islamic manajemen
Bab 2 sejarah islamic manajemen
Ridwan Munir
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
Ridwan Munir
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
Ridwan Munir
 
bab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaanbab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaanRidwan Munir
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
Ridwan Munir
 
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaanBab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaanRidwan Munir
 
Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariah
Ridwan Munir
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
Padma Sarita
 
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariahEkonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ridwan Munir
 

Viewers also liked (20)

Manajemen syariah
Manajemen syariahManajemen syariah
Manajemen syariah
 
Pengantar ekonomi mikro islami
Pengantar ekonomi mikro islamiPengantar ekonomi mikro islami
Pengantar ekonomi mikro islami
 
Bab 2 sejarah islamic manajemen
Bab 2 sejarah islamic manajemenBab 2 sejarah islamic manajemen
Bab 2 sejarah islamic manajemen
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Manajemen risiko
Manajemen risikoManajemen risiko
Manajemen risiko
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
bab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaanbab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaan
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
 
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaanBab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
 
Bab 3
Bab 3 Bab 3
Bab 3
 
Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariah
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
 
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariahEkonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
 

Similar to Uzlah menurut dr wahbah az

Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Aliem Masykur
 
Kitab tauhid
Kitab tauhidKitab tauhid
Kitab tauhid
Andi Amirullah
 
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masa
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masaTokoh tokoh saufi dari masa ke masa
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masa
Robet Saputra
 
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulamaIhya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulamaSrijb Mms
 
Aliran Asy'ariah
Aliran Asy'ariahAliran Asy'ariah
Aliran Asy'ariah
abda Harahap
 
FENOMENA INKAR SUNNAH
FENOMENA INKAR SUNNAHFENOMENA INKAR SUNNAH
FENOMENA INKAR SUNNAH
Idrus Abidin
 
Kepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristianiKepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristiani
DodiHarianto2
 
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docxMakalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
AnaaMaghfiratulJanna
 
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asy
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asyHadlratus syaikh muhammad hasyim asy
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asyNizam D'solace II
 
Id the book_of_tawheed
Id the book_of_tawheedId the book_of_tawheed
Id the book_of_tawheednovallich
 
Id the book_of_tawheed
Id the book_of_tawheedId the book_of_tawheed
Id the book_of_tawheed
novallich
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Amadeus Alief
 
Makalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu KalamMakalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu Kalam
Akhmad Muzaka
 
Mihnat Alquran - abrar m dawud faza
Mihnat Alquran - abrar m dawud fazaMihnat Alquran - abrar m dawud faza
Mihnat Alquran - abrar m dawud faza
universitas islam negeri sumatera utara medan
 
Kitab al ^aqidah-print3
Kitab al ^aqidah-print3Kitab al ^aqidah-print3
Kitab al ^aqidah-print3
AlFakir Fikri AlTakiri
 
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim AsyariAqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Mas Mito
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
AbuNailah
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdfPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Zukét Printing
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docxPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Zukét Printing
 
ulasan sunnah vs bid'ah
ulasan sunnah vs bid'ahulasan sunnah vs bid'ah
ulasan sunnah vs bid'ah
Wan Syafawati
 

Similar to Uzlah menurut dr wahbah az (20)

Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
 
Kitab tauhid
Kitab tauhidKitab tauhid
Kitab tauhid
 
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masa
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masaTokoh tokoh saufi dari masa ke masa
Tokoh tokoh saufi dari masa ke masa
 
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulamaIhya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulama
 
Aliran Asy'ariah
Aliran Asy'ariahAliran Asy'ariah
Aliran Asy'ariah
 
FENOMENA INKAR SUNNAH
FENOMENA INKAR SUNNAHFENOMENA INKAR SUNNAH
FENOMENA INKAR SUNNAH
 
Kepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristianiKepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristiani
 
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docxMakalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
 
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asy
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asyHadlratus syaikh muhammad hasyim asy
Hadlratus syaikh muhammad hasyim asy
 
Id the book_of_tawheed
Id the book_of_tawheedId the book_of_tawheed
Id the book_of_tawheed
 
Id the book_of_tawheed
Id the book_of_tawheedId the book_of_tawheed
Id the book_of_tawheed
 
Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!Makalah ilmu kalam final!
Makalah ilmu kalam final!
 
Makalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu KalamMakalah Ilmu Kalam
Makalah Ilmu Kalam
 
Mihnat Alquran - abrar m dawud faza
Mihnat Alquran - abrar m dawud fazaMihnat Alquran - abrar m dawud faza
Mihnat Alquran - abrar m dawud faza
 
Kitab al ^aqidah-print3
Kitab al ^aqidah-print3Kitab al ^aqidah-print3
Kitab al ^aqidah-print3
 
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim AsyariAqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
Aqidah Ahlus Sunnah Karya Hadratush Syaikh Hasyim Asyari
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdfPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.pdf
 
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docxPengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
Pengertian dan Sejarah Munculnya Tasawuf.docx
 
ulasan sunnah vs bid'ah
ulasan sunnah vs bid'ahulasan sunnah vs bid'ah
ulasan sunnah vs bid'ah
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 

Uzlah menurut dr wahbah az

  • 1. UZLAH MENURUT DR WAHBAH AZ-ZUHAILI A. PENDAHULUAN Uzlah menurut pemikiran sebagian sufisme klasik berbeda dengan neo–sufisme dalam perilaku tasawufnya. Sufisme klasik cenderung pada mengisolir diri yaitu uzlah dari keramaian hidup bermasyarakat dan hanya melakukan kegiatan yang bersifat spiritual, diantaranya adalah Surri Al-Sahathi, Sufyan Al-Suri, Bisyr ibn Al-Harists, Al-Hafi dan AlGhazali. Sedangkan neo sufisme mendorong dan memotivasi untuk kreatif dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, seperti Fazlur Rahman, Hamka dan Said Ramadhan. Berawal dari perbedaan pemikiran tersebut, sangat menarik minat penulis untuk mengkaji makna uzlah yang ditulis Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsir Al-Munir. Beliau adalah seorang mufassir yang bersikap moderat yang menjauhkan diri dari keberpihakan dan mendukung pemikiran sebagian madzhab atau visi kelompok Islam tertentu. B. BIOGRAFI DAN KARYA DR. WAHBAH AZZ-UHAILI Dr Wahbah Az-Zuhaili lahir pada tahun 1351 H / 1932 M di Dir Athiyah Damaskus (Syuriah). Ayahnya bernama Syekh Musthafa Az-Zuhaili, seorang ulama yang hafal AlQur‟an dan ahli ibadah, hidup sebagai petani. Sewaktu kecil Wahbah belajar di Sekolah Dasar (Ibtidaiyyah) dan Menengah (Tsanawiyah), di Kuliah Syar‟iyyah keduanya di Damaskus. Ia memperoleh predikat kesarjanaan dari fakultas Syari‟ah Universitas Al-Azhar pada tahun 1956 M1[1]. Pada tahun 1963 M, ia diangkat sebagai dosen di fakultas Syari‟ah Universitas Damaskus dan secara berturut - turut menjadi Wakil Dekan, kemudian Dekan dan Ketua Jurusan Fiqh Islami wa Madzahabih di fakultas yang sama. Ia mengabdi selama lebih dari tujuh tahun dan dikenal alim dalam bidang Fiqh, Tafsir dan Dirasah Islamiyyah. 1[1] Sayyid Muhammad Ali Ayazi, Al-Mufassirun Hayatuhum wa manhajuhum, Wizarah al-Tsazifah wa al-Ursyad al –Islami, Teheran, cet 1, 1993, hlm. 684 - 685
  • 2. Sebagai ulama dan pemikir Islam, Az-Zuhaili telah menulis lebih dari 30 tulisan. Diantara karya – karyanya adalah : 1. Ushul al-Fiqh al-Islami 2. Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh 3. At-Tafsir al-Munir Fi al-Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj 4. Atsar al-Harb Fi al Fiqh al-Islami 5. Takhrij wa Tahqiq Ahadist wa Tuhfatu al-Fuqaha’ 6. Nadhariyyah al-Dhaman aw Ahkam al Mas’uliyyat al-Madaniyyah wa al Jinaiyyah Fi Fiqh al –Islami 7. Al-Washaya wa al-Wakfu 8. At-Tanwir Fi at-Tafsir ‘Ala Hamasy Al-Qur’an al-Adhim 9. Al-Qur’an Syari’ah Al-Mujtama’2[2] C. PENAFSIRAN DR WAHBAH AZZ-UHAILI TENTANG AYAT – AYAT UZLAH Didalam Al-Qur‟an tema uzlah tidak didiskripsikan secara gamblang dan detail. Penafsiran uzlah hanya tersirat dari isyarat yang ditunjukkan oleh beberapa ayat Al-Qur‟an Ayat uzlah terdapat dalam surat Al-Kahfi yang didalamnya menerangkan kisah Ashhabul kahfi dalam ayat 16 Allah berfirman Artinya : “Dan apabila kalian meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung kedalam gua itu niscaya Tuhan kalian akan melimpahkan sebaian rahmatnya kepada kalian dan menjadikan sesuatu yang berguna bagi kalian dalam urusan kalian”. 2[2] Ibid., hlm.. 685
  • 3. Menurut Ibnu Katsir, sebagaimana dikuti Az-Zuhaili, tindakan mengasingkan diri kedalam gua sebagaimana pernah dilakukan ashhabul kahfi adalah di syari‟atkan ketika terjadi fitnah atas diri manusia yang membehayakan agamanya. Az-Zuhaili menafsirkan ayat diatas sebagai berikut : “Dan ingatlah! Hai ashhabul kahfi akan seruan itu, yang muncul dari antara kamu kepada yang lain. Ketika kalian berketetapan hati untuk melarikan diri, menyelamatkan agama kalian, maka asingkanlah diri kalian. Berpisahlah dengan kaum kalian seraya beruzlah secara fisik dan non fisik dengan berpindah dari tempat tinggal secara mental / kejiwaan dengan ketetapan tidak menyembah apa yang mereka sembah melainkan hanya kepada Allah semata”3[3]. Menurutnya, Allah memerintahkan mereka beruzlah secara fisik dengan cara masuk ke gua besar didalam gunung secara total. Ditempat yang sunyi itu mereka dapat memurnikan jiwa dengan beribadah kepada Allah dan mampu menjauhi orang – orang musyrik. Ini dilakukan mereka sehingga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka dan memudahkan persoalan mereka serta menjadikannya bermanfaat.4[4] Berlindungnya para pemuda mukmin yang sebenarnya pemuda – pemuda terhormat masa kekuasaan “Diqyanus” yang kafir kegua adalah wujud pelarian mereka untuk menyelamatkan agama dari fitnah orang – orang kafir penyembah berhala. Peristiwa ini menjadi dalil yang jelas atas tindakan melarikan diri untuk agama dan hijrah untuk berpisah dengan keluarga, istri, anak, saudara, teman dekat, harta benda dan negara karena takut fitnah dan cobaan yang ditimbulkan oleh manusia. 3[3] Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir, Juz XV, Dar al-Fikr al-Mu‟ashir, beirut, Cet. I, 1990, hlm. 220. Dalam mengarang kitab Tafsir Al-Munir, Az-Zuhaili berhijrah ke Daulat Al-Imarah Al „Ain, seraya meninggalkan istri dan anak-anaknya, ia melarutkan diri dalam keagungan kalam Allah selama beberapa tahun. Karya besar ini selesai ketika penulisnya berumur 56 tahun, tepatnya pada pukul 08.00, tanggal 13 Dzul Qa‟dah 1408 / 27 Juni 1988 M. 4[4] Ibid., hlm. 221
  • 4. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dan para sahabat sebagaimana dalam surat At-taubah. Kondisi yang pengecualian ini menjadi dalil atas diperbolehkannya uzlah yaitu mengasingkan diri dari keramaian manusia. Para ulama sepakat dengan pendapat ini. Adapun pada situasi lain, bergaul adalah lebih baik daripada uzlah.5[5] Al-Baghawi, Ahmad bin Hanbal, Turmudzi dan Ibn Majah telah meriwayatkan dari Ibn Umar dari Nabi Muhammad saw bersabda : 6[6] Artinya : Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas tindakan mereka yang menyakitkan perasaan lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak mau bergaul dengan mereka dan tidak sabar atas tindakan mereka yang menyakitkan (HR Ahmad, Turmudzi dan Ibn Majah) Az-Zuhaili juga memahami firman Allah dalam surat Al-Hadid ayat 27 sebagai dasar perilaku uzlah, walaupun disisi lain ia mengkritik perilaku tersebut. Artinya : Kemudian Kami iringkan dibelakang mereka Rasul – rasul Kami dan kami iringkan (pula) Isa putra Maryam dan kami jadikan dalam hati orang – orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengadakan rahbaniyyah padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada – adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya, maka Kami berikan kepada orang yang beriman diantara mereka pahalanya dan banyak diantara mereka orang – orang fasik. Berkaitan dengan ayat diatas, Az-Zuhaili menjelaskan bahwa Allah telah menjadikan rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk dihati para pengikut Nabi Isa as dan kaum Hawariyyin, tidak seperti kaum Yahudi yang keras hati. Mereka memulai hal baru dalam tradisi keagamaan, yaitu perilaku kerahiban yang sebenarnya tidak disyari‟atkan oleh Allah swt. 5[5] Ibid., hlm. 231 6[6] Muhammad ibn Yazid al-Qaawiny, Sunan Ibn Majah, Juz II, Dar al-Fikr, Beirut, t.th. , hlm. 1338. Lihat Abu Isa Muhammad Ibn „Isa Sunah al-Turmudzi, Sunan At-Turmudzi, Juz IV, Dar al-Kutub al „Ilmiyyah, Beirut, t.th., hlm. 572 dan Musnad Al-Imam Ahmad Ibn Hanbal, Juz V, Dar Al-Fikr, t.th., hlm. 365.
  • 5. Ini semata – mata untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah sampai akhirnya mereka mengesampingkan kebutuhan lain seperti makan, minum dan menikah serta menjauhkan diri dari lingkungan kehidupan masyarakat. Mereka bertempat tinggal di gua-gua dan lereng – lereng gunung dengan mengenakan pakaian sangat sederhana. Akan tetapi kebiasaan baru tersebut ternyata tidak dapat dipelihara secara penuh oleh mereka sendiri, sebagian besar mereka justru terjerumus ke dalam perbuatan dosa dan maksiat. Itulah yang menjadi kritikan Ibn Katsir, sebagaimana dikutip az-zuhaili bahwa mereka telah menyimpang dalam dua hal, pertama mereka melakukan bid‟ah dalam masalah agama padahal Allah sama sekali tidak memerintahkan hal tersebut, kedua, mereka tidak konsisten melaksanakan aktifitas yang menurut mereka dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Menurut Az-Zuhaili, Al-Qur‟an pada dasarnya tidak mensyari‟atkan agar manusia dalam situasi normal memutuskan hubungan dengan dunia untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah swt. Alqur‟an tidak menyerukan manusia berkonsentrasi penuh terhadap masalah dunia hingga meninggalkan ibadah. Ajaran Al-Qur‟an pada dasarnya menegaskan adanya pertalian antara urusan dunia dan akhirat. Keduanya saling melengkapi dan saling menyempurnakan, bahkan dunia adalah lahan yang subur bagi kepentingan akhirat. Al-Qur‟an menyerukan agar manusia saling membantu dalam kedua urusan tersebut.7[7] Maka seorang mukmin yang ideal adalah ia selalu beribadah dan bermunajat kepada Allah dimanapun ia berada, baik ketika berdagang, bekerja, bermasyarakat serta menjaga akhlaq yang baik, ia juga selalu berharap kepada Allah agar mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat bagi dirinya dan orang lain8[8]. Sebagaiman realisasi firman Allah surat Al-Qashash ayat 77 7[7] Dr. wahbah Az-Zuhaili, Al-Qur’an Al-Karim Bunyatul At-tasri’iyyah wa Khasha’ishuh al Hadlariyyah, Dar al-Fikr, Damaskus, Cet. I, 1993, hlm. 57 8[8] Wahbah Az-Zuhaili, Op.Cit., Juz XXIX, hlm. 200
  • 6. D. ANALISIS Mengasingkan diri atau menyendiri bukanlah dari tradisi kehidupan seorang muslim. Tradisi yang berasal dari kehidupan yang Islami adalah pergaulan yang baik, berkumpul secara sehat dan beramah tamah atau bersahabat dengan mereka yang suka kebaikan9[9]. Sedangkan yang melengkapi tradisi kehidupan Islam adalah beruzlah dari kekufuran, kemunafikan dan kefasikan dari orang – orang kafir, munafik dan fasik serta beruzlah dari tempat yang penuh dengan caci maki terhadap ayat – ayat Allah dan hal – hal serupa yang wajib dijauhi10[10]. Al-Qur‟an selain melindungi juga membebaskan manusia dari ketertindasan kaum kuat. Uzlah yang termaktub dalam Al-Qur‟an adalah gambaran riil dari solusi bagi manusia yang ingin selamat dunia dan akhirat. Dalam kisah tersebut diatas ashhabul kahfi siap menjadi buron dan hidup papa, jauh dari keramaian, jauh dari karib, teman dekat, anak istri bahkan harta benda karena iman dan keteguhan hati menjadi skala prioritas hidup, maka uzlah adalah jalan akhir yang harus dilakukan dengan tujuan ridlo Allah dan dekat kepada-Nya. Sikap uzlah yang ditawarkan Al-Qur‟an bukan bermaksud mengkerdilkan jiwa manusia agar takut, lari dan menghindar dari perjuangan. Antisipasinya adalah kekuatan yang tidak sebanding antara negara dan sekelompok pemuda (ashhabul kahfi) walaupun mereka adalah sekelompok pemuda dari kaum bangsawan yang terhormat, mereka tidak mungkin melakukan perlawanan terhadap kerajaan yang memiliki power lebih. Sikap menyingkir merupakan alternatif terbaik bagi ashhabul kahfi, demikian halnya yang dilakukan oleh kaum rahbaniyyin. Satu hal yang harus disadari adalah uzlah jangan dipahami sebagai sikap menyingkir dan menyelamatkan diri ansich. Dalam Uzlah hakekatnya sikap positif yakni tafakkur dan mendekatkan diri kepada Allah demi tercapainya kejernihan jiwa. Kalau uzlah hanya sebatas menyingkir, sembunyi dan lari dari kehidupan sosial adalah menyalahi fitrah kemanusiaan dan dosa karena menghindar dari tanggung jawab sebagai manusia zone politicon. Bahkan ia 9[9] Sa‟id Hawwa, Tarbiyyatuna ar-Ruhiyyah, Dar al-salam, Cet. III, 1994, hlm. 121. 10[10] Ibid.
  • 7. akan menjadi pengecut, berjiwa kerdil dan a sosial yang notabene menyalahi aturan Tuhan yang menjadikan dirinya Khalifah Allah fi al-Ardl. Menurut Az-Zuhaili dua peristiwa ashhabul kahfi dan rahbaniyyin sebagaimana dalam ayat – ayat diatas dapat dijadikan landasan dasar diperbolehkannya Uzlah (pengasingan diri) dari keamaian masyarakat ketika situasi membahayakan jiwa dan tauhid, namun dalam situasi normal ketika jiwa dan akidah umat tidak terancam, sebaiknya manusia tidak mengasingkan diri secara fisik dan non fisik dari masyarakat. Islam pada dasarnya mengajarkan umatnya untuk menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, material dan spiritual, sehingga umat Islam disamping diperintah beribadah dan membersihkan jiwa juga diperintah untuk terlibat aktif dalam aktifitas duniawi yang berorientasi ibadah serta pendekatan dan pengabdian diri kepada Allah swt. Pendapat Az-Zuhaili tentang prinsip keseimbangan aktifitas manusia, antara urusan dunia dan akhirat, material dan spiritual dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan melibatkan diri bersama masyarakat. Pemahamannya terhadap teks Al-Qur‟an tampak sejalan dengan para tokoh pembaharu dan pemikir Islam modern seperti Fazlur rahman dan Hamka yang mengkritik kaum sufi agar lebih aktif melibatkan diri dalam aktifitas di masyarakat. Semangat uzlah yang pernah di lontarkan oleh para sufi, sangat relevan untuk dikaji ulang dengan pemahaman Qur‟ani dan diaktualisasikan dalam kehidupan dimasa sekarang ini, dimana ketidak seimbangan manusia dalam berfikir dan menggunakan teknologi sebagai manusia yang berkualitas membuat mereka mengidap gangguan kejiwaan antara lain, kecemasan, kebosanan dan penyimpangan akan nilai – nilai spiritualitas, mereka banyak terlibat dalam glamornya dunia. Kalau yang terjadi demikian maka mereka akan menjadi manusia yang kehilangan nilai – nilai agama sehingga menjadi resah. Dalam kondisi seperti ini, uzlah dalam pengertian meninggalkan segala perilaku dan nilai – nilai tidak baik dan melaksanakan nilai-nilai Islam yang diridloi Allah merupakan solusi yang tepat dalam rangka meningkatkan moralitas individu dan masyarakat menjadi lebih baik. Uzlah tidak sekadar lari dan menjauhi keramaian, sikap menghindari dan menjaga dari hal – hal yang menyebabkan maksiat adalah uzlah dalam artian sempit. Kisah ashhabul kahfi dan rahbaniyyin yang lari dari ancaman pemerintah dengan cara lari kegua tidak boleh dipahami secara letterleik. Konteks uzlah era sekarang adalah berubah pada sikap sebagai pribadi yang
  • 8. menyadari dan bersikap bahwa ia harus menghindari kemaksiatan serta hal – hal yang menyebabkan dosa kecil dan besar. Uzlahnya Ashhabul Kahfi, Kaum Rahbaniyyin dan Nabi Muhammad dengan cara pergi kegua karena tuntutan zaman saat itu memang demikian. Sekarang kita bisa beruzlah ditengah – tengah aktifitas sehari-hari yakni menanamkan keteguhan hati dan selalu memerangi kemungkaran. Menghindarkan diri bisa berarti pergi atau tidak melaksanakan, inilah sesungguhnya hakekat makna uzlah E. 1. KESIMPULAN Menurut Wahbah Az-Zuhaili perilaku uzlah pernah dilakukan umat Nabi Isa as yaitu Ashhabul Kahfi dan Kaum Rahbaniyyin, demi keselamatan jiwa dan agama dari kedhaliman penguasa. Hal ini hanya boleh dilaksanakan dalam kondisi darurat, sedangkan pada kondisi normal Al-Qur‟an menegaskan harus ada keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan. 2. Pemahaman Az-Zuhaili terhadap teks Al-Qur‟an tampak sejalan dengan para tokoh pembaharu dan pemikir Islam modern seperti Fazlur rahman dan Hamka yang mengkritik kaum sufi agar lebih aktif melibatkan diri dalam aktifitas di masyarakat. 3. Konsep keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam realita sekarang yang penuh dengan ketidak seimbangan manusia dalam berfikir dan menggunakan teknologi sebagai manusia yang berkualitas membuat mereka mengidap gangguan kejiwaan antara lain, kecemasan, kebosanan dan penyimpangan akan nilai – nilai spiritualitas sangat relevan diterapkan sebagai solusi terhadap problema kehidupan sekarang. DAFTAR PUSTAKA Amin Syukur, MA, Prof. Dr. Zuhud di Abad Modern, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997 Az-Zuhaili, Wahbah, Dr. Tafsir Al-Munir fi al-aaridah wa asy – Syari’ah wa al Manhaj, Dra al Fikr al –musahir, Damaskus, 1991 ____________, Al-Qur’an al-Karim Bunyatuh al-Tashri’iyyah wa Khashaisuh al Hadlariyyah, Dra Al-Fikr, Damaskus, Cet. I, 1993
  • 9. Ayazi, Sayyid Muhammad Ali, Al-Mufassirun Hayatun wa Manhajuhum, Wizanah alTsiqafah wa al-Insyaq al_islam, Teheran, cet I., 1993 Al-Qazwini, Muhammad Ibn Yazid, Sunan Ibn Majah, Dar al Fikr, Beirut, t.th. At-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad Ibn Isa Ibn Surah, Sunan At-Tirmidzi, Dar al-Kutub alIlmiyyah, Beirut, t.th. Awwa, Said, Tarbiyyatuna Ar –Ruhiyyah, Dar as-Salam, Cet III, 1990. Muhayya, Abdul Dr. dkk, Tasawwuf dan Krisis, Pustaka Pelajar, Yogya, 2001