SlideShare a Scribd company logo
sistem regulasi

Sistem regulasi manusia terdiri atas sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormone.
Ketiganya tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, contohnya sistem saraf dan fungsi hormone akan
memelihara fungsi tubuh manusia.
Sistem syaraf
Unsur pokok dalam sistem syaraf adalah neuron dan glia. Neuron adalah unit structural
dan fungsional yang dimiliki sistem saraf. Neuron mempunyai beberapa sifat yaitu kemampuan
merespon rangsangan yang cukup kuat, tidak mengalami pembelahan, namun dalam kondisi
tertentu dapat diperbaiki. Neuron ini terbagi menjadi tiga macam yaitu neuron sensorik, neuron
motorik, dan neuron konektor. Neuron sensorik adalah neuron yang badan sel nya bergerombol
sehingga membentuk ganglia, mempunyai akson yang pendek dengan dendrite yang panjang.
Fungsi dari neuron sensorik adalah untuk menerima rangsangan. Neuron motorik adalah neuron
yang mempunyai dendrite yang pendek, namun dendrite yang panjang. Neuron ini berfungsi
untuk membawa impuls dari sistem saraf pusat menuju otot. Sedangkan meuron konektor adalah
neuron yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Sistem saraf manusia terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari otak
dan sumsum tulang belakang serta sistem saraf tepi yang terdiri dari saraf somatic dan saraf
autonom. Pada sistem saraf pusat dibedakan menjadi enam komponen yaitu sumsum tulang
belakang, medulla, pons dan otak kecil, otak tengah, diacephalon (hipotalamus dan thalamus),
cerebral hemisphere (basal ganglia, amigdala, hippocampus formation, dan cerebral cortex.
Sistem saraf ini dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yaitu meninges yang secara
berturut-turut mempunyai urutan terdalam piameter, arachnoid, dan durameter yang terletak pada
bagian terluar. Sedangkan pada sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu saraf somatic
(secara sadar) dan saraf autonom (secara tidak sadar). Berdasarkan arah impuls yang dibawa
maka sistem saraf tepi dibedakan menjadi sistem saraf aferen (dari reseptor ke sistem saraf pusat)
dan sistem saraf eferen (dari sistem saraf pusat ke efektor). Pada manusia sistem saraf tepi
tersusun atas 31pasang saraf spinal (saraf tulang belakang), dan 12pasang saraf krania atau saraf
kepala.
Sistem indra
Indra merupakan bagian dari tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan tertentu.
Sistem indra pada manusia dibedakan menjadi lima, yaitu indera pembau, indera pengecap,
indera pengelihatan, indera pendengaran, dan indera peraba. Indera pembau yang dimiliki
manusia adalah hidung dimana struktur indera tersebut terdiri dari sel penyokong yaitu sel epitel
dan sel pembau yang berupa neuron. Salah satu kelainan pada indera pembau adalah anosmia
yaitu ketika seseorang kehilangan sensitivitsasnya terhadap bau yang ada.
Indera pengecap manusia adalah lidah. Ujung lidah merupakan indera yang akan
menangkap rasa manis, samping depan untuk rasa asin, samping dalam untuk rasa asam, dan
pahit pada bagian pangkal lidah.
Indera pengelihatan manusia berupa mata yang sangat peka terhadap cahaya. Mata
mempunya alat tambahan yang berupa alis, kelopak mata, nulu mata, dan apparatus lakrimalis.
Kelainan yang bisa terjadi pada mata adalah miopi (lensa terlalu cembung, rabun jauh, ditolong
dengan kacamata lensa cekung), hipermetropi (lensa terlalu pipih, rabun dekat, ditolong dengan
kacamata lensa cembung), astigmatisme (lengkung permukaan lensa atau kornea tidak rata), dan
presbiopi (kehilangan elastisitas mata karena usia)
Indera pendengaran manusia berupa telinga yang terbagi menjad telinga luar (daun
telinga, saluran telinga, gendang telinga), telinga tengah ( tulang martil, landasan, sanggurdi,
tingkap oval), dan telinga dalam (labirin osea dan labirin membranasea). Telinga berfungsi untuk
menangkap gelombang suara yang ada sehingga manusia dapat mendengar. Kelainan pada indera
pendengaran adalah tuli konduktif (gangguan transmisi suara ke koklea) dan tuli saraf (karena
kerusakan organon korti, saraf VIII, atau korteks otak dekat pendengaran).
Indera peraba manusia berupa kulit. Kulit manusia terdiri dari jaringan epidermis dan
dermis. Epidermis adalah lapisan sel kulit yang sangat rapat, sedangkan dermis adalah lapisan
dibawah epidermis yang letak sel nya berjauhan satu sama lain. Kulit manusia dapat merasakan
rangsangan nyeri, panas dan dingin, sentuhan (korpus meissner), dan tekanan.
Sistem hormone
Hormone adalah senyawa organik yang dibentuk oleh kelenjar endokrin untuk mengatur
aktivitas manusia seperti metabolise, reproduksi, pertumbuhan, serta perkembangan. Ciri-ciri
hormone adalah diproduksi dan disekreskan kedalam darah oleh kelenjar endokrin dengan
jumlah yang sedikit, diangkut oleh darah menuju jaringan, mengadakan interaksi dengan
reseptor, dapat mengaktifkan enzim tertentu, dapat mempengaruhi beberapa sel target. Hubungan
antara sistem saraf dengan hormone adalah hormone bekerja atas perintah saraf yang lain. Sistem
yang mengatur kerjasama antara hormone dengan saraf ada pada daerah hypothalamus atau yang
sering disebut sebagai kendali saraf endokrin. Apabila seseorang kekurangan atau kelebihan
suatu hormone, maka orang tersebut akan mengalami kelainan. Hormone sering disebut kelenjar
buntu, hal ini dikarenakan hormone merukan senyawa kimia yang dihasilkan oleh kelenjar buntu
manusia. Kelenjar endokrin pada manusia meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal,
ovarium, testis, pancreas, dan plasenta.
Kelenjar hipofisis sering disebut sebaga master gland atau kelenjar pengendali. Kelenjar
ini berbentuk bulat dan relative kecil dengan ukuran 1,3cm. berdasarkan struktur dan fungsinya
kelenjar hipofisis dibedakan menjadi hipofisis lobus anterior dan hipofisis lobus posterior
dimana keduanya dihubungkan oleh hipotalamus dan mempunyai daerah yang relative tidak
mempunyai pembuluh darah yaitu hipofisis pars intermedia yang menghasilkan MSH untuk
meningkatkan pigmentasi kulit. Pada hipofisis lobus posterior dihasilkan oksitosin dan
vasopresin. Oksitosin berfungsi untuk merangsang otot polos pada uterus dan menyelubungi
saluran di kelenjar susu. Sedangkan vasopresin atau hormone antidiuretik berpengaruh untuk
meningkatkan meningkatkan reabsorbsi urea, menurunkan aliran darah dimedula ginjal,
meningkatkan reabsorbsi ion Na+, dan pada dosis yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah
arteri dengan cara mengecilkan diameter oto polos yang berada pada dinding pembuluh darah.
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok yang berada didepan trachea dan menghasilan
tiroksin serta triyodotironin. Hormone tiroid dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino
beryodium. Fungsi dari hormone ini adalah untuk memacu pengendapan kalsium didalam tulang
agar konsentrasi tulang dalam cairan ekstraseluler dapat diturunkan.
Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok adalah kelenjar yang berjumlah empat
buah dan terletak dibelakang kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang
berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion Ca dan P dengan cara absorbsi kalsium dari usus,
ekskresi kalsium dari ginjal, serta pelepasan kalsium dari tulang. Apabila seseorang kekurangan
kelenjar ini maka akan mengakibatkan tetani. Tetani adalah gejala turunnya kadar kapur dalam
darah, kejang otot, jari membengkok kea rah pangkal, gelisah, kesemutan, bahkan gangguan
saraf. Jika kadar kelenjar berlebih maka kebutuhan Ca dan P akan diambil dari tulang sehingga
kandungan kapur dan kalsium dalam urin berlebih sedangkan tulang akan rapuh, hal ini disebut
dengan von recklinghousen.
Kelenjar suprarenalis (adrenal) adalah kelenjar yang berbentuk bulat dan dibedakan
menjadi dua bagian yaitu bagian luar atau korteks dan bagian tengah atau medulla. Kelenjar
bagian medulla menghasilkan hormone adrenalin dan nonadrenalin, sedangkanbagian korteks
menghasilkan hormone kartison yang terdiri dari mineralokartikoid untuk metabolism garam dan
keseimbangan hormone sex serta glukokartikoid untuk membantu metabolism karbohidrat. Jika
terjadi kerusakan pada bagian korteks, maka akan timbul penyakit adison yang ditandai dengan
kelelahan, berkurangnya nafsu makan, muntah, serta mual-mual.
Kelenjar pancreas adalah sekelompok sel yang berada pada pancreas dan juga dikenal
dengan nama pulau langerhans. Kelenjar ini berfungsi untuk penghasilinsulin dan glukason yang
keduanya bekerja berlawanan untuk mengatur kadar glukosa. Bila kadar glukosa tinggi maka
akan menghasilkan hormone insulin, jika kadar glukosa rendah maka glucagon akan mengubah
glikogen menjadi glukosa. Kekurangan hormone insulin akan mengakibatkan diabetes mellitus.
Ovarium adalah kelenjar kelamin wanita yang menghasilkan ovum, hormone estrogen,
dan hormone progesterone. Estrogen berfungsi untuk pertumbuhan sekunder sedangkan
progesterone untuk mempersiapkan dinding uterus untuk fertilisasi.
Testis adalah kelenjar kelamin pria yang menghasilkan hormone testosterone untuk
merangsang pematangan sperma dan pembentukan tanda-tanda sekunder pria. Sekresi hormone
ini dirangsang oleh ICSH yang dihasilkan hipofisis anterior.
Sedangkan plasenta adalah jaringan yang akan menghubungkan ibu dengan janinnya.
Plasenta menghasilkan hormone yaitu gonadotropin karion untuk pertumbuhan korpus luteum
serta sekresi estrogen dan progesterone oleh korpus luteum; hormone estrogen yang berfungsi
untuk meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan jaringan janinnya; progesterone untuk
perkembangan jaringan dan organ janin; dan somatotropin untuk pertumbuhan janin serta
perkembangan payudara ibu.

Dapus:
Martin, J.H.1989.neuroanatomi text and atlas.elsevier,new York.
Aryulia diah, dkk.2004.biologi SMA dan MA untuk kelas XI.esis.jakarta

Kevin, dapusnya tolong benerin yaa

More Related Content

What's hot

Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
Rijalul Fikri
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
Agus Salim
 
Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
ladychandrakasih Charsy
 
Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
khairunisyadiva
 
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusia
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusiaKelompok 4 sistem regulasi pada manusia
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusia
eka noviana
 
Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
Marlina Wijayanti
 
SISTEM SARAF DAN HORMON
SISTEM SARAF DAN HORMONSISTEM SARAF DAN HORMON
SISTEM SARAF DAN HORMON
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Rinda Hendrika
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Catur Rini
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
yuni mariyati
 
Sistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaSistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusia
erlianovriyanti
 
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
wilsayohanaa
 
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAPSISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
01012015
 
Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan
Yusuf Aruke
 
Sist koordinasi
Sist koordinasiSist koordinasi
Sist koordinasi
En Jamilah
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
Fizziilmi Dhahila
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
Is Wanto
 
Fisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem sarafFisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem saraf
abdee tarmizi II
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Klara Tri Meiyana
 

What's hot (20)

Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
 
Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
 
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusia
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusiaKelompok 4 sistem regulasi pada manusia
Kelompok 4 sistem regulasi pada manusia
 
Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
 
SISTEM SARAF DAN HORMON
SISTEM SARAF DAN HORMONSISTEM SARAF DAN HORMON
SISTEM SARAF DAN HORMON
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Anatomi persyarafan
Anatomi persyarafanAnatomi persyarafan
Anatomi persyarafan
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaSistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusia
 
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
Sistem regulasi kelas XI kurikulum 2013
 
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAPSISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
 
Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan
 
Sist koordinasi
Sist koordinasiSist koordinasi
Sist koordinasi
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Fisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem sarafFisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem saraf
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 

Similar to 86544926 sistem-regulasi

PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
Epi Wahyuningsih
 
PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
Epi Wahyuningsih
 
Ppt
PptPpt
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
TohitBagus1
 
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptxSISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
MariatulQibtiah23
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
DeziIlham2
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
gasasaya17
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
susisusanti782469
 
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluranSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluranMuttaqin Last Master
 
sistem koordinasi manusia
sistem koordinasi manusiasistem koordinasi manusia
sistem koordinasi manusia
firlylailitasari
 
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologiBiologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
ChildrenLondon
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
mazidahsenjaramadhan qurrotuaini
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
mazidahsenjaramadhan qurrotuaini
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
mazidahsenjaramadhan qurrotuaini
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
mazidahsenjaramadhan qurrotuaini
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
Devit Hari Ashari
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
LayyouchuangHesty
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
LayyouchuangHesty
 

Similar to 86544926 sistem-regulasi (20)

PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
 
PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
 
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptxSISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
SISTEM KOORDINASI KELAS 9.pptx
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_PPT.pptx
 
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptxANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
ANATOMI_SISTEM_ENDOKRIN_power point.pptx
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
Rev anfis-sistem-saraf
Rev anfis-sistem-sarafRev anfis-sistem-saraf
Rev anfis-sistem-saraf
 
regulasi (koordinasi) xii sma
regulasi (koordinasi) xii smaregulasi (koordinasi) xii sma
regulasi (koordinasi) xii sma
 
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluranSistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
 
sistem koordinasi manusia
sistem koordinasi manusiasistem koordinasi manusia
sistem koordinasi manusia
 
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologiBiologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
 
1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini1113016100053 mazidah qurrotuaini
1113016100053 mazidah qurrotuaini
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
 
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptxBIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
BIOLOGI_Sistem_Koordinasi_dan_Alat_Indra.pptx
 

Recently uploaded

dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
yainpanggalo4
 
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
lindaWijayanti3
 
laporan kasus low back pain radikulopati
laporan kasus low back pain radikulopatilaporan kasus low back pain radikulopati
laporan kasus low back pain radikulopati
AdindaGupita
 
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
Riska730198
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
hidnisa
 
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
JacquelynKelly4
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
nuradzhani
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
meiliska
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGICONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
YuhansyahYuhansyah
 
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASIPOWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
ssusera77eaf
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docxASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
indahnaaa2107
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
nugrohoadhi239
 
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY IITUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
Riska730198
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptxPERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
amallia7
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 

Recently uploaded (20)

dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
 
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
 
laporan kasus low back pain radikulopati
laporan kasus low back pain radikulopatilaporan kasus low back pain radikulopati
laporan kasus low back pain radikulopati
 
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGICONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
 
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASIPOWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docxASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP Pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
 
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY IITUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptxPERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 

86544926 sistem-regulasi

  • 1. sistem regulasi Sistem regulasi manusia terdiri atas sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormone. Ketiganya tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, contohnya sistem saraf dan fungsi hormone akan memelihara fungsi tubuh manusia. Sistem syaraf Unsur pokok dalam sistem syaraf adalah neuron dan glia. Neuron adalah unit structural dan fungsional yang dimiliki sistem saraf. Neuron mempunyai beberapa sifat yaitu kemampuan merespon rangsangan yang cukup kuat, tidak mengalami pembelahan, namun dalam kondisi tertentu dapat diperbaiki. Neuron ini terbagi menjadi tiga macam yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron konektor. Neuron sensorik adalah neuron yang badan sel nya bergerombol sehingga membentuk ganglia, mempunyai akson yang pendek dengan dendrite yang panjang. Fungsi dari neuron sensorik adalah untuk menerima rangsangan. Neuron motorik adalah neuron yang mempunyai dendrite yang pendek, namun dendrite yang panjang. Neuron ini berfungsi untuk membawa impuls dari sistem saraf pusat menuju otot. Sedangkan meuron konektor adalah neuron yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik. Sistem saraf manusia terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang serta sistem saraf tepi yang terdiri dari saraf somatic dan saraf autonom. Pada sistem saraf pusat dibedakan menjadi enam komponen yaitu sumsum tulang belakang, medulla, pons dan otak kecil, otak tengah, diacephalon (hipotalamus dan thalamus), cerebral hemisphere (basal ganglia, amigdala, hippocampus formation, dan cerebral cortex. Sistem saraf ini dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yaitu meninges yang secara berturut-turut mempunyai urutan terdalam piameter, arachnoid, dan durameter yang terletak pada bagian terluar. Sedangkan pada sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu saraf somatic (secara sadar) dan saraf autonom (secara tidak sadar). Berdasarkan arah impuls yang dibawa maka sistem saraf tepi dibedakan menjadi sistem saraf aferen (dari reseptor ke sistem saraf pusat) dan sistem saraf eferen (dari sistem saraf pusat ke efektor). Pada manusia sistem saraf tepi
  • 2. tersusun atas 31pasang saraf spinal (saraf tulang belakang), dan 12pasang saraf krania atau saraf kepala. Sistem indra Indra merupakan bagian dari tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan tertentu. Sistem indra pada manusia dibedakan menjadi lima, yaitu indera pembau, indera pengecap, indera pengelihatan, indera pendengaran, dan indera peraba. Indera pembau yang dimiliki manusia adalah hidung dimana struktur indera tersebut terdiri dari sel penyokong yaitu sel epitel dan sel pembau yang berupa neuron. Salah satu kelainan pada indera pembau adalah anosmia yaitu ketika seseorang kehilangan sensitivitsasnya terhadap bau yang ada. Indera pengecap manusia adalah lidah. Ujung lidah merupakan indera yang akan menangkap rasa manis, samping depan untuk rasa asin, samping dalam untuk rasa asam, dan pahit pada bagian pangkal lidah. Indera pengelihatan manusia berupa mata yang sangat peka terhadap cahaya. Mata mempunya alat tambahan yang berupa alis, kelopak mata, nulu mata, dan apparatus lakrimalis. Kelainan yang bisa terjadi pada mata adalah miopi (lensa terlalu cembung, rabun jauh, ditolong dengan kacamata lensa cekung), hipermetropi (lensa terlalu pipih, rabun dekat, ditolong dengan kacamata lensa cembung), astigmatisme (lengkung permukaan lensa atau kornea tidak rata), dan presbiopi (kehilangan elastisitas mata karena usia) Indera pendengaran manusia berupa telinga yang terbagi menjad telinga luar (daun telinga, saluran telinga, gendang telinga), telinga tengah ( tulang martil, landasan, sanggurdi, tingkap oval), dan telinga dalam (labirin osea dan labirin membranasea). Telinga berfungsi untuk menangkap gelombang suara yang ada sehingga manusia dapat mendengar. Kelainan pada indera pendengaran adalah tuli konduktif (gangguan transmisi suara ke koklea) dan tuli saraf (karena kerusakan organon korti, saraf VIII, atau korteks otak dekat pendengaran). Indera peraba manusia berupa kulit. Kulit manusia terdiri dari jaringan epidermis dan dermis. Epidermis adalah lapisan sel kulit yang sangat rapat, sedangkan dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang letak sel nya berjauhan satu sama lain. Kulit manusia dapat merasakan rangsangan nyeri, panas dan dingin, sentuhan (korpus meissner), dan tekanan.
  • 3. Sistem hormone Hormone adalah senyawa organik yang dibentuk oleh kelenjar endokrin untuk mengatur aktivitas manusia seperti metabolise, reproduksi, pertumbuhan, serta perkembangan. Ciri-ciri hormone adalah diproduksi dan disekreskan kedalam darah oleh kelenjar endokrin dengan jumlah yang sedikit, diangkut oleh darah menuju jaringan, mengadakan interaksi dengan reseptor, dapat mengaktifkan enzim tertentu, dapat mempengaruhi beberapa sel target. Hubungan antara sistem saraf dengan hormone adalah hormone bekerja atas perintah saraf yang lain. Sistem yang mengatur kerjasama antara hormone dengan saraf ada pada daerah hypothalamus atau yang sering disebut sebagai kendali saraf endokrin. Apabila seseorang kekurangan atau kelebihan suatu hormone, maka orang tersebut akan mengalami kelainan. Hormone sering disebut kelenjar buntu, hal ini dikarenakan hormone merukan senyawa kimia yang dihasilkan oleh kelenjar buntu manusia. Kelenjar endokrin pada manusia meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, ovarium, testis, pancreas, dan plasenta. Kelenjar hipofisis sering disebut sebaga master gland atau kelenjar pengendali. Kelenjar ini berbentuk bulat dan relative kecil dengan ukuran 1,3cm. berdasarkan struktur dan fungsinya kelenjar hipofisis dibedakan menjadi hipofisis lobus anterior dan hipofisis lobus posterior dimana keduanya dihubungkan oleh hipotalamus dan mempunyai daerah yang relative tidak mempunyai pembuluh darah yaitu hipofisis pars intermedia yang menghasilkan MSH untuk meningkatkan pigmentasi kulit. Pada hipofisis lobus posterior dihasilkan oksitosin dan vasopresin. Oksitosin berfungsi untuk merangsang otot polos pada uterus dan menyelubungi saluran di kelenjar susu. Sedangkan vasopresin atau hormone antidiuretik berpengaruh untuk meningkatkan meningkatkan reabsorbsi urea, menurunkan aliran darah dimedula ginjal, meningkatkan reabsorbsi ion Na+, dan pada dosis yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah arteri dengan cara mengecilkan diameter oto polos yang berada pada dinding pembuluh darah. Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok yang berada didepan trachea dan menghasilan tiroksin serta triyodotironin. Hormone tiroid dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino beryodium. Fungsi dari hormone ini adalah untuk memacu pengendapan kalsium didalam tulang agar konsentrasi tulang dalam cairan ekstraseluler dapat diturunkan.
  • 4. Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok adalah kelenjar yang berjumlah empat buah dan terletak dibelakang kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion Ca dan P dengan cara absorbsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium dari ginjal, serta pelepasan kalsium dari tulang. Apabila seseorang kekurangan kelenjar ini maka akan mengakibatkan tetani. Tetani adalah gejala turunnya kadar kapur dalam darah, kejang otot, jari membengkok kea rah pangkal, gelisah, kesemutan, bahkan gangguan saraf. Jika kadar kelenjar berlebih maka kebutuhan Ca dan P akan diambil dari tulang sehingga kandungan kapur dan kalsium dalam urin berlebih sedangkan tulang akan rapuh, hal ini disebut dengan von recklinghousen. Kelenjar suprarenalis (adrenal) adalah kelenjar yang berbentuk bulat dan dibedakan menjadi dua bagian yaitu bagian luar atau korteks dan bagian tengah atau medulla. Kelenjar bagian medulla menghasilkan hormone adrenalin dan nonadrenalin, sedangkanbagian korteks menghasilkan hormone kartison yang terdiri dari mineralokartikoid untuk metabolism garam dan keseimbangan hormone sex serta glukokartikoid untuk membantu metabolism karbohidrat. Jika terjadi kerusakan pada bagian korteks, maka akan timbul penyakit adison yang ditandai dengan kelelahan, berkurangnya nafsu makan, muntah, serta mual-mual. Kelenjar pancreas adalah sekelompok sel yang berada pada pancreas dan juga dikenal dengan nama pulau langerhans. Kelenjar ini berfungsi untuk penghasilinsulin dan glukason yang keduanya bekerja berlawanan untuk mengatur kadar glukosa. Bila kadar glukosa tinggi maka akan menghasilkan hormone insulin, jika kadar glukosa rendah maka glucagon akan mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan hormone insulin akan mengakibatkan diabetes mellitus. Ovarium adalah kelenjar kelamin wanita yang menghasilkan ovum, hormone estrogen, dan hormone progesterone. Estrogen berfungsi untuk pertumbuhan sekunder sedangkan progesterone untuk mempersiapkan dinding uterus untuk fertilisasi. Testis adalah kelenjar kelamin pria yang menghasilkan hormone testosterone untuk merangsang pematangan sperma dan pembentukan tanda-tanda sekunder pria. Sekresi hormone ini dirangsang oleh ICSH yang dihasilkan hipofisis anterior. Sedangkan plasenta adalah jaringan yang akan menghubungkan ibu dengan janinnya. Plasenta menghasilkan hormone yaitu gonadotropin karion untuk pertumbuhan korpus luteum
  • 5. serta sekresi estrogen dan progesterone oleh korpus luteum; hormone estrogen yang berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan jaringan janinnya; progesterone untuk perkembangan jaringan dan organ janin; dan somatotropin untuk pertumbuhan janin serta perkembangan payudara ibu. Dapus: Martin, J.H.1989.neuroanatomi text and atlas.elsevier,new York. Aryulia diah, dkk.2004.biologi SMA dan MA untuk kelas XI.esis.jakarta Kevin, dapusnya tolong benerin yaa