Salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam upaya membangun mutu pendidikan adalah penerapan manajemen mutu terpadu di sekolah. Dalam hal ini sekolah dipandang sebagai organisasi yang memberikan layanan jasa pendidikan kepada siswa dan masyarakat. Sehingga manajemen mutu terpadu dapat dikatakan sebagai proses pengelolaan sekolah yang berfokus kepada pemenuhan kebutuhan dan kepuasan siswa dan masyarakat. Upaya pembaharuan yang dilakukan pemerintah tidak akan membuahkan hasil jika tidak ada upaya yang sama dari pihak sekolah. Penyelenggaran manajemen mutu terpadu di sekolah membutuhkan kerjasama kepala sekolah, guru dan karyawan sebagai pelaksana utama.
Penyelenggaran manajemen mutu terpadu di sekolah membutuhkan kerjasama kepala sekolah, guru dan karyawan sebagai pelaksana utama. Komitmen masyarakat dan sekolah amatlah penting dalam kebersamaan merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta melakukan perbaikan terus menerus dalam mencapai pendidikan yang bermutu. Namun fungsi manajemen tidak hanya berhenti pada tahap pelaksanaan, tetapi masih ada tahap pengontrolan/pengawasan. Pengontrolan/pengawasan berada pada tahap akhir fungsi manajemen, yang diperlukan agar fungsi-fungsi manajemen yang lain dapat berjalan sesuai dengan tugasnya.
GRACIAS A LAS GESTIONES DEL DON ARTURO NOVOA TORRES Y LOS DIRIGENTES DE BASE DEL DISTRITO SE HA LOGRADO QUE EL PODER EJECUTIVO PROPONGA EL PROYECTO DE LEY QUE FIJA EL LIMITE SUR ENTRE SAN MARTIN DE PORRES E INDEPENDENCIA (FIJANDOSE EL EJE DE LA AV. TOMAS VALLE COMO LIMITE) REIVINDICANDO DE ESTA MANERA NUESTRO PLENO DERECHO SOBRE LOS 2.44 KM2 DE ZONA INDUSTRIAL A FAVOR DE INDEPENDENCIA, JURISDICCION QUE VENIMOS EJERCIENDO DESDE EL AÑO 1990. EL PROYECTO HA SIDO APROBADO POR UNANIMIDAD EN LA COMISION DE DESCENTRALIZACION, REGIONALIZACION, GOBIERNOS LOCALES Y REFORMA DEL ESTADO DEL CONGRESO. ¿CUAL ES EL PRENUNCIAMIENTO DEL CONCEJO DE INDEPENDENCIA? ¿PORQUE EL SEÑOR EVANS SIFUENTES DEJA DE LADO ESTE IMPORTANTE TEMA FUNDAMENTAL PARA EL DESARROLLO DE INDEPENDENCIA?
Salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam upaya membangun mutu pendidikan adalah penerapan manajemen mutu terpadu di sekolah. Dalam hal ini sekolah dipandang sebagai organisasi yang memberikan layanan jasa pendidikan kepada siswa dan masyarakat. Sehingga manajemen mutu terpadu dapat dikatakan sebagai proses pengelolaan sekolah yang berfokus kepada pemenuhan kebutuhan dan kepuasan siswa dan masyarakat. Upaya pembaharuan yang dilakukan pemerintah tidak akan membuahkan hasil jika tidak ada upaya yang sama dari pihak sekolah. Penyelenggaran manajemen mutu terpadu di sekolah membutuhkan kerjasama kepala sekolah, guru dan karyawan sebagai pelaksana utama.
Penyelenggaran manajemen mutu terpadu di sekolah membutuhkan kerjasama kepala sekolah, guru dan karyawan sebagai pelaksana utama. Komitmen masyarakat dan sekolah amatlah penting dalam kebersamaan merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta melakukan perbaikan terus menerus dalam mencapai pendidikan yang bermutu. Namun fungsi manajemen tidak hanya berhenti pada tahap pelaksanaan, tetapi masih ada tahap pengontrolan/pengawasan. Pengontrolan/pengawasan berada pada tahap akhir fungsi manajemen, yang diperlukan agar fungsi-fungsi manajemen yang lain dapat berjalan sesuai dengan tugasnya.
GRACIAS A LAS GESTIONES DEL DON ARTURO NOVOA TORRES Y LOS DIRIGENTES DE BASE DEL DISTRITO SE HA LOGRADO QUE EL PODER EJECUTIVO PROPONGA EL PROYECTO DE LEY QUE FIJA EL LIMITE SUR ENTRE SAN MARTIN DE PORRES E INDEPENDENCIA (FIJANDOSE EL EJE DE LA AV. TOMAS VALLE COMO LIMITE) REIVINDICANDO DE ESTA MANERA NUESTRO PLENO DERECHO SOBRE LOS 2.44 KM2 DE ZONA INDUSTRIAL A FAVOR DE INDEPENDENCIA, JURISDICCION QUE VENIMOS EJERCIENDO DESDE EL AÑO 1990. EL PROYECTO HA SIDO APROBADO POR UNANIMIDAD EN LA COMISION DE DESCENTRALIZACION, REGIONALIZACION, GOBIERNOS LOCALES Y REFORMA DEL ESTADO DEL CONGRESO. ¿CUAL ES EL PRENUNCIAMIENTO DEL CONCEJO DE INDEPENDENCIA? ¿PORQUE EL SEÑOR EVANS SIFUENTES DEJA DE LADO ESTE IMPORTANTE TEMA FUNDAMENTAL PARA EL DESARROLLO DE INDEPENDENCIA?
la Recuperación del Espacio Público, que tiene el objetivo de ofrecer orientaciones
a alcaldes, gobernantes, funcionarios municipales y ciudadanos colombianos, sobre
las políticas, programas, acciones y procedimientos administrativos que pueden ser
tenidos en cuenta para poner en marcha estrategias que permitan la restitución del
espacio público.
La Cartilla se enmarca en la política de mejor calidad de vida urbana, que lidera el
Ministerio de Ambiente, Vivienda y Desarrollo Territorial, la cual pretende concientizar
a la ciudadanía sobre la importancia del Espacio Público en la calidad de vida urbana,
así como sobre la necesidad de procurar la correcta aplicación de la normatividad
urbana, en mejora de las condiciones actuales de vida y el habitar en las ciudades
colombianas. Dicha política de calidad de vida se encuentra enmarcada en el Plan
Nacional de Desarrollo “Hacia un Estado Comunitario”, que busca el logro de una
“sociedad más equitativa, en la cual los habitantes de las ciudades tengan un mayor
acceso a vivienda, servicios y bienes públicos de calidad”
.
Se espera que con este instrumento que se pone a disposición de los gobiernos
5
1
municipales y distritales, no sólo se brinden orientaciones para hacer más efectiva y
eficiente su gestión, sino que se estimule la generación y puesta en marcha de
estrategias innovadoras y de alto impacto, que permitan recuperar importantes áreas
de las ciudades colombianas.
RECURSO DE APELACIÓN INTERPUESTO POR EL
PERSONERO LEGAL DEL PARTIDO POLÍTICO TODOS POR
EL PERU, CONTRA LO DISPUESTO EN LA RESOLUCIÓN N°
017-2016-DNROP/JNE.
The globe shopper market, facts and figures.Manelik Sfez
Boundless travel is a fact of life today, and the world’s fastest growing economies are changing the face of wealth, and all of us, from big businesses to boutique brands, are entering a new age where the customers we value the most are the people we know the least. Every retail and hospitality business will need to engage and delight a new kind of customer, bringing unprecedented opportunity for growth from globe shoppers – the world’s most valuable customers. Here are a few facts about them.
Istilah mengajar sudah dikenal secara luas dan istilah ini sudah dipakai sejak
dahulu. Pengertian mengajar, secara umum, merupakan suatu kegiatan yang kompleks
dan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa, tetapi
mengandung banyak tindakan yang harus dilakukan agar hasil belajar sesuai dengan
yang diharapkan.
Manajemen kelas merupakan serangkaian kegiatan guru dalam upayanya
menciptakandan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai
tujuan-tujuan belajarnya secara efisiensi sehingga memungkinkan peserta didik belajar
dengan baik.
1. -Pengurusan bilik darjah berkesan
NTARA prasyarat
A
yang paling utama
bagi menjamin satu
proses perigajaraQ dan
pembelajaranyant berkesan
adalah aspek pengurusan
-.:...o;.---'! {~.o--=---:"'--::;-~;-;--~---.J bilik darjah. Setillggi mana9
pun ilmu dan kemahiran yang dimiliki oleh seseorang guru, akan
menjadisia-sia sekiranya tidakmampu untukmengurus bilik darjah
dengan baik. Pengurusan bilik darjah yang berkesan sebenarnya
melibatkan pelbagai aspek seperti ciri peribadi seorang guru,
rutin dan peraturan bilik darjah, iklim bilik darjah, dan hubungan
antaraaspek pengurusan dan pengajaran. Untuk menjadikan bilik
darjah -lebih kondusif, berkesan dan dapat diurus dengan cekap,
guru heildaklah mempunyai sifat-sifat seorang pengurus yang
, baik seperti tegas, demokratik, pengasih, ~an prihatin. Sebagai
pengurus yang baik, tugas guru bukan hanya tertumpu kepada
proses pengajaran semata-mata tanpa mengambil kira iklim dan
persekitaran serta masalah-masalah semasa pelajar tetapi juga
berusaha untuk mewujudkan iklim bilik darjah yang kondusif,
sihat, dan positif untuk menggalakkan pembelajaran.
Sarna ada sedar atau tidak, gaya kepirnpinan guru daIam
mengurus bilik darjah akan memberi kesan kepada iklim dan
suasana persekitaran bilik darjah. Pengurusan yang beikesan
akan memfokuskan kepada aspek-aspek seperti kemajuan
pelajaran, interaksi dan penglibatan pelajar yang aktif dalam
proses pengajaran dan.pembelajaran. Untuk memastikan segala
objektif dan matIamat yang ingin dicapai menjadi kenyataan,
seorang guru hendaklah mengetahui dan memabami prinslp-
prinsip pengurusan bilik darjah. Prinsip-prinsip 'ini adalah
gabungan daripada sikap guru, rutin dan peraturan, iklim bilik
darjah, daB aspek pengurusan yang mengutamakan pengajaran
dan pembelajaran. Prinsip yang pertama adalah hubungan baik
antara guru dengan pelajar. Oleh kerana pelajar dan guru yang
berada dalam bilik satu bilik darjah berkongsimatlamat yangsama
daIam proses pengajaran dan pembelajaran, makakedua-dua belah
pihak perlulah bekerjasama. Hubungan yang baik antara guru
dan pelajar perlu diwujudkan agar guru dapat menyayangi pelajar
sebagai individu yang memerlukan bimbingan, tunjuk ajar, dan
pertolongan. Seterusnya pelajar pula perlulah menghormati guru
sebagai individu yang akanmembantu atau memberikan panduan.
Prinsip'kedua adalah kepercayaan dan sikap optimis guru. Guru
sebagai pengurus perlu yakin dan percaya akan keupayaan
meng~l1tialikan kelasnya. Pelajar akan memberikan kerjasama dan
~ant1,ll¢ sekiranya guru memperlihatkan kesungguhannya dalam
m~IijalJinkan tugas tersebut. Justeru keikhlasan dan kegigihan
gpru adalah ditagih agiU' 'pelajar dapat merasakan baillfwa guru
betul-betul inginkan suasana bilik darjah yang merangsang proses
pengajaran dan pembelajaran. Prinsip ketiga pula adalah bersikap
adil dan positifkepada semua pelajar. Kerjasama antara guru dan
pelajar sangatlah penting dalam pengurusan bilik darjah yang cekap
dan berkesan. Oleh itu, untuk mendapatkan kerjasama daripada
pelajar termasuk pelajar yang selalu membuat masalah, guru
seharusnya bersikap positifterhadap semua pelajar. Pelajar yang
bermasalah perlu diberi lebih perhatian, dan bukannya disisihkan
atau tidak dipedulikan. Tunjukkan kepada mereka bahawa sikap
mereka yang tidak digemari, bukannya diri mereka. Biasanya
apabila mereka sedar bahawa guru mengambil berat teri~
mereka, mereka akan .Iebih bersifat terbuka, mudah berkongsi
.masalah dan sedia mengubah 'perlakuan mereka yang negatif.
;~_w Dafisudutpengurusandisek9Iahataudimap.a-manaorganisasi,
' ~'pat ~ua istilah iaitu lang~ah 'correcti~e~ (m;emperb~) da?-
t/. :efentlve' (mencegah). Bagl seorang guru; mentegah perlakuan
'h~~tif pelajar adalah lebih baik daripada mengambil tindakan
untuk merawat atau memperbaikinya. Sikap proaktif guru daIam
mewujudkan suasana yang kondusif di bilik darjah akan berupaya
menghalaug perlakuan devian pelajarnya.
Beberapa langkah awal boleh dilaksanakan bagi memastikan
sikap positif pelajar. Langkah pertama yang boleh diambil adalah
dengan menetapkan rutin dan peraturan bilik darjah. Rutin dan
, per~turan yang telah ditetapkan oleh guru dan telah dipersetujui
oleh semua pelajar haruslah diamalkan dan dipatuhi. Sekiranya ..
rutin dan peraturan dapat diamalkan dan dipatuhi oleh semua
warga bilik darjah, maka aspek kawalan dan disiplin pelajar
· ~an dapat dipertingkatkan sekali gus menjadikan pelajar lebih
berdisiplin. Apa yang diharapkan adalah pelajar akan 'menjadi
seorang yang 'disipliD. kendiri'. Langkah kedua pula .. adalah
menetapkan prosedur pengurusan yang tegas. Untuk'menjadi
pengurus bilik darjah yang berkesan, guru perlu tegas dalam
melaksanakan segala peraturan dan rutin yang telah ditetapkan.
Pelajar yang meIanggar rutin harus dihukum mengikut prosedur
yang ditetapkan. Kelonggaran atau kelemahan melaksanakan
segala peraturan rutin ini akan mengurangkan rasa hormat pelajar
terhadap guru. Namun pelaksanaan dendaan atau hukuman
tersebut haruslah dijalankan dengan penuh kebijaksanaan. Apa
yang ,tebih penting adalah pelajar sedar kesilapan mereka dan
tid~~ari mengulanginya lagi di.II1fisa hadapan (~iptin kendiri).
Sete~$nya langkah ketiga adalah ' memberi dotongan positif
kepada'para pelajar.·.
Dati aspek psikologi" pelajar adalah remaja b~a"Sa yang suka
mencuba' sesuatu yang baharu dan . suka diberikan perhatian.
}usteru, sebagai pengurus bilik darjah, guru perlu memberi
dorongan dan motivasikepada pelajar setiap masa. Pelakuan positif
yang mereka perlihatkan walaupun kecil perlu diberi pujian atau
penghargaan yang sewajarnya kerana perlakuan yang positif itu
apabila diberi pujian akan meningkat kekerapannya.
Selain mengetahui dim memahami serta mampu mengamalkan
prinsip:.prinsip pengurusan bilik darjah, guru juga perlu meneliti
faktor-faktor lain dalam pengurusan bilik darjah yang berkesan.
Terda~t- pelbagai fakt9r y~g P,erlu diambil kira ,?leh seorang
gurusel;>~g~ipengurus.Faktor-faIctort~rsebutakand.jbincangkan
, dal.~~angan yang akap datang.'"..,1 . •:--
* Ptituztiadtilah Pensyarah di S ekoll/z Pendidikan.dan Pembangunan
So~iai, UMS~~.".
2. -Pengurusan bilik darjah berkesan
NTARA prasyarat
A
yang paling utama
bagi menjamin satu
proses perigajaraQ dan
pembelajaranyant berkesan
adalah aspek pengurusan
-.:...o;.---'! {~.o--=---:"'--::;-~;-;--~---.J bilik darjah. Setillggi mana9
pun ilmu dan kemahiran yang dimiliki oleh seseorang guru, akan
menjadisia-sia sekiranya tidakmampu untukmengurus bilik darjah
dengan baik. Pengurusan bilik darjah yang berkesan sebenarnya
melibatkan pelbagai aspek seperti ciri peribadi seorang guru,
rutin dan peraturan bilik darjah, iklim bilik darjah, dan hubungan
antaraaspek pengurusan dan pengajaran. Untuk menjadikan bilik
darjah -lebih kondusif, berkesan dan dapat diurus dengan cekap,
guru heildaklah mempunyai sifat-sifat seorang pengurus yang
, baik seperti tegas, demokratik, pengasih, ~an prihatin. Sebagai
pengurus yang baik, tugas guru bukan hanya tertumpu kepada
proses pengajaran semata-mata tanpa mengambil kira iklim dan
persekitaran serta masalah-masalah semasa pelajar tetapi juga
berusaha untuk mewujudkan iklim bilik darjah yang kondusif,
sihat, dan positif untuk menggalakkan pembelajaran.
Sarna ada sedar atau tidak, gaya kepirnpinan guru daIam
mengurus bilik darjah akan memberi kesan kepada iklim dan
suasana persekitaran bilik darjah. Pengurusan yang beikesan
akan memfokuskan kepada aspek-aspek seperti kemajuan
pelajaran, interaksi dan penglibatan pelajar yang aktif dalam
proses pengajaran dan.pembelajaran. Untuk memastikan segala
objektif dan matIamat yang ingin dicapai menjadi kenyataan,
seorang guru hendaklah mengetahui dan memabami prinslp-
prinsip pengurusan bilik darjah. Prinsip-prinsip 'ini adalah
gabungan daripada sikap guru, rutin dan peraturan, iklim bilik
darjah, daB aspek pengurusan yang mengutamakan pengajaran
dan pembelajaran. Prinsip yang pertama adalah hubungan baik
antara guru dengan pelajar. Oleh kerana pelajar dan guru yang
berada dalam bilik satu bilik darjah berkongsimatlamat yangsama
daIam proses pengajaran dan pembelajaran, makakedua-dua belah
pihak perlulah bekerjasama. Hubungan yang baik antara guru
dan pelajar perlu diwujudkan agar guru dapat menyayangi pelajar
sebagai individu yang memerlukan bimbingan, tunjuk ajar, dan
pertolongan. Seterusnya pelajar pula perlulah menghormati guru
sebagai individu yang akanmembantu atau memberikan panduan.
Prinsip'kedua adalah kepercayaan dan sikap optimis guru. Guru
sebagai pengurus perlu yakin dan percaya akan keupayaan
meng~l1tialikan kelasnya. Pelajar akan memberikan kerjasama dan
~ant1,ll¢ sekiranya guru memperlihatkan kesungguhannya dalam
m~IijalJinkan tugas tersebut. Justeru keikhlasan dan kegigihan
gpru adalah ditagih agiU' 'pelajar dapat merasakan baillfwa guru
betul-betul inginkan suasana bilik darjah yang merangsang proses
pengajaran dan pembelajaran. Prinsip ketiga pula adalah bersikap
adil dan positifkepada semua pelajar. Kerjasama antara guru dan
pelajar sangatlah penting dalam pengurusan bilik darjah yang cekap
dan berkesan. Oleh itu, untuk mendapatkan kerjasama daripada
pelajar termasuk pelajar yang selalu membuat masalah, guru
seharusnya bersikap positifterhadap semua pelajar. Pelajar yang
bermasalah perlu diberi lebih perhatian, dan bukannya disisihkan
atau tidak dipedulikan. Tunjukkan kepada mereka bahawa sikap
mereka yang tidak digemari, bukannya diri mereka. Biasanya
apabila mereka sedar bahawa guru mengambil berat teri~
mereka, mereka akan .Iebih bersifat terbuka, mudah berkongsi
.masalah dan sedia mengubah 'perlakuan mereka yang negatif.
;~_w Dafisudutpengurusandisek9Iahataudimap.a-manaorganisasi,
' ~'pat ~ua istilah iaitu lang~ah 'correcti~e~ (m;emperb~) da?-
t/. :efentlve' (mencegah). Bagl seorang guru; mentegah perlakuan
'h~~tif pelajar adalah lebih baik daripada mengambil tindakan
untuk merawat atau memperbaikinya. Sikap proaktif guru daIam
mewujudkan suasana yang kondusif di bilik darjah akan berupaya
menghalaug perlakuan devian pelajarnya.
Beberapa langkah awal boleh dilaksanakan bagi memastikan
sikap positif pelajar. Langkah pertama yang boleh diambil adalah
dengan menetapkan rutin dan peraturan bilik darjah. Rutin dan
, per~turan yang telah ditetapkan oleh guru dan telah dipersetujui
oleh semua pelajar haruslah diamalkan dan dipatuhi. Sekiranya ..
rutin dan peraturan dapat diamalkan dan dipatuhi oleh semua
warga bilik darjah, maka aspek kawalan dan disiplin pelajar
· ~an dapat dipertingkatkan sekali gus menjadikan pelajar lebih
berdisiplin. Apa yang diharapkan adalah pelajar akan 'menjadi
seorang yang 'disipliD. kendiri'. Langkah kedua pula .. adalah
menetapkan prosedur pengurusan yang tegas. Untuk'menjadi
pengurus bilik darjah yang berkesan, guru perlu tegas dalam
melaksanakan segala peraturan dan rutin yang telah ditetapkan.
Pelajar yang meIanggar rutin harus dihukum mengikut prosedur
yang ditetapkan. Kelonggaran atau kelemahan melaksanakan
segala peraturan rutin ini akan mengurangkan rasa hormat pelajar
terhadap guru. Namun pelaksanaan dendaan atau hukuman
tersebut haruslah dijalankan dengan penuh kebijaksanaan. Apa
yang ,tebih penting adalah pelajar sedar kesilapan mereka dan
tid~~ari mengulanginya lagi di.II1fisa hadapan (~iptin kendiri).
Sete~$nya langkah ketiga adalah ' memberi dotongan positif
kepada'para pelajar.·.
Dati aspek psikologi" pelajar adalah remaja b~a"Sa yang suka
mencuba' sesuatu yang baharu dan . suka diberikan perhatian.
}usteru, sebagai pengurus bilik darjah, guru perlu memberi
dorongan dan motivasikepada pelajar setiap masa. Pelakuan positif
yang mereka perlihatkan walaupun kecil perlu diberi pujian atau
penghargaan yang sewajarnya kerana perlakuan yang positif itu
apabila diberi pujian akan meningkat kekerapannya.
Selain mengetahui dim memahami serta mampu mengamalkan
prinsip:.prinsip pengurusan bilik darjah, guru juga perlu meneliti
faktor-faktor lain dalam pengurusan bilik darjah yang berkesan.
Terda~t- pelbagai fakt9r y~g P,erlu diambil kira ,?leh seorang
gurusel;>~g~ipengurus.Faktor-faIctort~rsebutakand.jbincangkan
, dal.~~angan yang akap datang.'"..,1 . •:--
* Ptituztiadtilah Pensyarah di S ekoll/z Pendidikan.dan Pembangunan
So~iai, UMS~~.".
3. -Pengurusan bilik darjah berkesan
NTARA prasyarat
A
yang paling utama
bagi menjamin satu
proses perigajaraQ dan
pembelajaranyant berkesan
adalah aspek pengurusan
-.:...o;.---'! {~.o--=---:"'--::;-~;-;--~---.J bilik darjah. Setillggi mana9
pun ilmu dan kemahiran yang dimiliki oleh seseorang guru, akan
menjadisia-sia sekiranya tidakmampu untukmengurus bilik darjah
dengan baik. Pengurusan bilik darjah yang berkesan sebenarnya
melibatkan pelbagai aspek seperti ciri peribadi seorang guru,
rutin dan peraturan bilik darjah, iklim bilik darjah, dan hubungan
antaraaspek pengurusan dan pengajaran. Untuk menjadikan bilik
darjah -lebih kondusif, berkesan dan dapat diurus dengan cekap,
guru heildaklah mempunyai sifat-sifat seorang pengurus yang
, baik seperti tegas, demokratik, pengasih, ~an prihatin. Sebagai
pengurus yang baik, tugas guru bukan hanya tertumpu kepada
proses pengajaran semata-mata tanpa mengambil kira iklim dan
persekitaran serta masalah-masalah semasa pelajar tetapi juga
berusaha untuk mewujudkan iklim bilik darjah yang kondusif,
sihat, dan positif untuk menggalakkan pembelajaran.
Sarna ada sedar atau tidak, gaya kepirnpinan guru daIam
mengurus bilik darjah akan memberi kesan kepada iklim dan
suasana persekitaran bilik darjah. Pengurusan yang beikesan
akan memfokuskan kepada aspek-aspek seperti kemajuan
pelajaran, interaksi dan penglibatan pelajar yang aktif dalam
proses pengajaran dan.pembelajaran. Untuk memastikan segala
objektif dan matIamat yang ingin dicapai menjadi kenyataan,
seorang guru hendaklah mengetahui dan memabami prinslp-
prinsip pengurusan bilik darjah. Prinsip-prinsip 'ini adalah
gabungan daripada sikap guru, rutin dan peraturan, iklim bilik
darjah, daB aspek pengurusan yang mengutamakan pengajaran
dan pembelajaran. Prinsip yang pertama adalah hubungan baik
antara guru dengan pelajar. Oleh kerana pelajar dan guru yang
berada dalam bilik satu bilik darjah berkongsimatlamat yangsama
daIam proses pengajaran dan pembelajaran, makakedua-dua belah
pihak perlulah bekerjasama. Hubungan yang baik antara guru
dan pelajar perlu diwujudkan agar guru dapat menyayangi pelajar
sebagai individu yang memerlukan bimbingan, tunjuk ajar, dan
pertolongan. Seterusnya pelajar pula perlulah menghormati guru
sebagai individu yang akanmembantu atau memberikan panduan.
Prinsip'kedua adalah kepercayaan dan sikap optimis guru. Guru
sebagai pengurus perlu yakin dan percaya akan keupayaan
meng~l1tialikan kelasnya. Pelajar akan memberikan kerjasama dan
~ant1,ll¢ sekiranya guru memperlihatkan kesungguhannya dalam
m~IijalJinkan tugas tersebut. Justeru keikhlasan dan kegigihan
gpru adalah ditagih agiU' 'pelajar dapat merasakan baillfwa guru
betul-betul inginkan suasana bilik darjah yang merangsang proses
pengajaran dan pembelajaran. Prinsip ketiga pula adalah bersikap
adil dan positifkepada semua pelajar. Kerjasama antara guru dan
pelajar sangatlah penting dalam pengurusan bilik darjah yang cekap
dan berkesan. Oleh itu, untuk mendapatkan kerjasama daripada
pelajar termasuk pelajar yang selalu membuat masalah, guru
seharusnya bersikap positifterhadap semua pelajar. Pelajar yang
bermasalah perlu diberi lebih perhatian, dan bukannya disisihkan
atau tidak dipedulikan. Tunjukkan kepada mereka bahawa sikap
mereka yang tidak digemari, bukannya diri mereka. Biasanya
apabila mereka sedar bahawa guru mengambil berat teri~
mereka, mereka akan .Iebih bersifat terbuka, mudah berkongsi
.masalah dan sedia mengubah 'perlakuan mereka yang negatif.
;~_w Dafisudutpengurusandisek9Iahataudimap.a-manaorganisasi,
' ~'pat ~ua istilah iaitu lang~ah 'correcti~e~ (m;emperb~) da?-
t/. :efentlve' (mencegah). Bagl seorang guru; mentegah perlakuan
'h~~tif pelajar adalah lebih baik daripada mengambil tindakan
untuk merawat atau memperbaikinya. Sikap proaktif guru daIam
mewujudkan suasana yang kondusif di bilik darjah akan berupaya
menghalaug perlakuan devian pelajarnya.
Beberapa langkah awal boleh dilaksanakan bagi memastikan
sikap positif pelajar. Langkah pertama yang boleh diambil adalah
dengan menetapkan rutin dan peraturan bilik darjah. Rutin dan
, per~turan yang telah ditetapkan oleh guru dan telah dipersetujui
oleh semua pelajar haruslah diamalkan dan dipatuhi. Sekiranya ..
rutin dan peraturan dapat diamalkan dan dipatuhi oleh semua
warga bilik darjah, maka aspek kawalan dan disiplin pelajar
· ~an dapat dipertingkatkan sekali gus menjadikan pelajar lebih
berdisiplin. Apa yang diharapkan adalah pelajar akan 'menjadi
seorang yang 'disipliD. kendiri'. Langkah kedua pula .. adalah
menetapkan prosedur pengurusan yang tegas. Untuk'menjadi
pengurus bilik darjah yang berkesan, guru perlu tegas dalam
melaksanakan segala peraturan dan rutin yang telah ditetapkan.
Pelajar yang meIanggar rutin harus dihukum mengikut prosedur
yang ditetapkan. Kelonggaran atau kelemahan melaksanakan
segala peraturan rutin ini akan mengurangkan rasa hormat pelajar
terhadap guru. Namun pelaksanaan dendaan atau hukuman
tersebut haruslah dijalankan dengan penuh kebijaksanaan. Apa
yang ,tebih penting adalah pelajar sedar kesilapan mereka dan
tid~~ari mengulanginya lagi di.II1fisa hadapan (~iptin kendiri).
Sete~$nya langkah ketiga adalah ' memberi dotongan positif
kepada'para pelajar.·.
Dati aspek psikologi" pelajar adalah remaja b~a"Sa yang suka
mencuba' sesuatu yang baharu dan . suka diberikan perhatian.
}usteru, sebagai pengurus bilik darjah, guru perlu memberi
dorongan dan motivasikepada pelajar setiap masa. Pelakuan positif
yang mereka perlihatkan walaupun kecil perlu diberi pujian atau
penghargaan yang sewajarnya kerana perlakuan yang positif itu
apabila diberi pujian akan meningkat kekerapannya.
Selain mengetahui dim memahami serta mampu mengamalkan
prinsip:.prinsip pengurusan bilik darjah, guru juga perlu meneliti
faktor-faktor lain dalam pengurusan bilik darjah yang berkesan.
Terda~t- pelbagai fakt9r y~g P,erlu diambil kira ,?leh seorang
gurusel;>~g~ipengurus.Faktor-faIctort~rsebutakand.jbincangkan
, dal.~~angan yang akap datang.'"..,1 . •:--
* Ptituztiadtilah Pensyarah di S ekoll/z Pendidikan.dan Pembangunan
So~iai, UMS~~.".
4. -Pengurusan bilik darjah berkesan
NTARA prasyarat
A
yang paling utama
bagi menjamin satu
proses perigajaraQ dan
pembelajaranyant berkesan
adalah aspek pengurusan
-.:...o;.---'! {~.o--=---:"'--::;-~;-;--~---.J bilik darjah. Setillggi mana9
pun ilmu dan kemahiran yang dimiliki oleh seseorang guru, akan
menjadisia-sia sekiranya tidakmampu untukmengurus bilik darjah
dengan baik. Pengurusan bilik darjah yang berkesan sebenarnya
melibatkan pelbagai aspek seperti ciri peribadi seorang guru,
rutin dan peraturan bilik darjah, iklim bilik darjah, dan hubungan
antaraaspek pengurusan dan pengajaran. Untuk menjadikan bilik
darjah -lebih kondusif, berkesan dan dapat diurus dengan cekap,
guru heildaklah mempunyai sifat-sifat seorang pengurus yang
, baik seperti tegas, demokratik, pengasih, ~an prihatin. Sebagai
pengurus yang baik, tugas guru bukan hanya tertumpu kepada
proses pengajaran semata-mata tanpa mengambil kira iklim dan
persekitaran serta masalah-masalah semasa pelajar tetapi juga
berusaha untuk mewujudkan iklim bilik darjah yang kondusif,
sihat, dan positif untuk menggalakkan pembelajaran.
Sarna ada sedar atau tidak, gaya kepirnpinan guru daIam
mengurus bilik darjah akan memberi kesan kepada iklim dan
suasana persekitaran bilik darjah. Pengurusan yang beikesan
akan memfokuskan kepada aspek-aspek seperti kemajuan
pelajaran, interaksi dan penglibatan pelajar yang aktif dalam
proses pengajaran dan.pembelajaran. Untuk memastikan segala
objektif dan matIamat yang ingin dicapai menjadi kenyataan,
seorang guru hendaklah mengetahui dan memabami prinslp-
prinsip pengurusan bilik darjah. Prinsip-prinsip 'ini adalah
gabungan daripada sikap guru, rutin dan peraturan, iklim bilik
darjah, daB aspek pengurusan yang mengutamakan pengajaran
dan pembelajaran. Prinsip yang pertama adalah hubungan baik
antara guru dengan pelajar. Oleh kerana pelajar dan guru yang
berada dalam bilik satu bilik darjah berkongsimatlamat yangsama
daIam proses pengajaran dan pembelajaran, makakedua-dua belah
pihak perlulah bekerjasama. Hubungan yang baik antara guru
dan pelajar perlu diwujudkan agar guru dapat menyayangi pelajar
sebagai individu yang memerlukan bimbingan, tunjuk ajar, dan
pertolongan. Seterusnya pelajar pula perlulah menghormati guru
sebagai individu yang akanmembantu atau memberikan panduan.
Prinsip'kedua adalah kepercayaan dan sikap optimis guru. Guru
sebagai pengurus perlu yakin dan percaya akan keupayaan
meng~l1tialikan kelasnya. Pelajar akan memberikan kerjasama dan
~ant1,ll¢ sekiranya guru memperlihatkan kesungguhannya dalam
m~IijalJinkan tugas tersebut. Justeru keikhlasan dan kegigihan
gpru adalah ditagih agiU' 'pelajar dapat merasakan baillfwa guru
betul-betul inginkan suasana bilik darjah yang merangsang proses
pengajaran dan pembelajaran. Prinsip ketiga pula adalah bersikap
adil dan positifkepada semua pelajar. Kerjasama antara guru dan
pelajar sangatlah penting dalam pengurusan bilik darjah yang cekap
dan berkesan. Oleh itu, untuk mendapatkan kerjasama daripada
pelajar termasuk pelajar yang selalu membuat masalah, guru
seharusnya bersikap positifterhadap semua pelajar. Pelajar yang
bermasalah perlu diberi lebih perhatian, dan bukannya disisihkan
atau tidak dipedulikan. Tunjukkan kepada mereka bahawa sikap
mereka yang tidak digemari, bukannya diri mereka. Biasanya
apabila mereka sedar bahawa guru mengambil berat teri~
mereka, mereka akan .Iebih bersifat terbuka, mudah berkongsi
.masalah dan sedia mengubah 'perlakuan mereka yang negatif.
;~_w Dafisudutpengurusandisek9Iahataudimap.a-manaorganisasi,
' ~'pat ~ua istilah iaitu lang~ah 'correcti~e~ (m;emperb~) da?-
t/. :efentlve' (mencegah). Bagl seorang guru; mentegah perlakuan
'h~~tif pelajar adalah lebih baik daripada mengambil tindakan
untuk merawat atau memperbaikinya. Sikap proaktif guru daIam
mewujudkan suasana yang kondusif di bilik darjah akan berupaya
menghalaug perlakuan devian pelajarnya.
Beberapa langkah awal boleh dilaksanakan bagi memastikan
sikap positif pelajar. Langkah pertama yang boleh diambil adalah
dengan menetapkan rutin dan peraturan bilik darjah. Rutin dan
, per~turan yang telah ditetapkan oleh guru dan telah dipersetujui
oleh semua pelajar haruslah diamalkan dan dipatuhi. Sekiranya ..
rutin dan peraturan dapat diamalkan dan dipatuhi oleh semua
warga bilik darjah, maka aspek kawalan dan disiplin pelajar
· ~an dapat dipertingkatkan sekali gus menjadikan pelajar lebih
berdisiplin. Apa yang diharapkan adalah pelajar akan 'menjadi
seorang yang 'disipliD. kendiri'. Langkah kedua pula .. adalah
menetapkan prosedur pengurusan yang tegas. Untuk'menjadi
pengurus bilik darjah yang berkesan, guru perlu tegas dalam
melaksanakan segala peraturan dan rutin yang telah ditetapkan.
Pelajar yang meIanggar rutin harus dihukum mengikut prosedur
yang ditetapkan. Kelonggaran atau kelemahan melaksanakan
segala peraturan rutin ini akan mengurangkan rasa hormat pelajar
terhadap guru. Namun pelaksanaan dendaan atau hukuman
tersebut haruslah dijalankan dengan penuh kebijaksanaan. Apa
yang ,tebih penting adalah pelajar sedar kesilapan mereka dan
tid~~ari mengulanginya lagi di.II1fisa hadapan (~iptin kendiri).
Sete~$nya langkah ketiga adalah ' memberi dotongan positif
kepada'para pelajar.·.
Dati aspek psikologi" pelajar adalah remaja b~a"Sa yang suka
mencuba' sesuatu yang baharu dan . suka diberikan perhatian.
}usteru, sebagai pengurus bilik darjah, guru perlu memberi
dorongan dan motivasikepada pelajar setiap masa. Pelakuan positif
yang mereka perlihatkan walaupun kecil perlu diberi pujian atau
penghargaan yang sewajarnya kerana perlakuan yang positif itu
apabila diberi pujian akan meningkat kekerapannya.
Selain mengetahui dim memahami serta mampu mengamalkan
prinsip:.prinsip pengurusan bilik darjah, guru juga perlu meneliti
faktor-faktor lain dalam pengurusan bilik darjah yang berkesan.
Terda~t- pelbagai fakt9r y~g P,erlu diambil kira ,?leh seorang
gurusel;>~g~ipengurus.Faktor-faIctort~rsebutakand.jbincangkan
, dal.~~angan yang akap datang.'"..,1 . •:--
* Ptituztiadtilah Pensyarah di S ekoll/z Pendidikan.dan Pembangunan
So~iai, UMS~~.".