Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya mempelajari ilmu Makki dan Madani dalam memahami Al-Quran. Termasuk didalamnya adalah pengertian, tanda-tanda, dan faedah mempelajari perbedaan surat-surat Makkiyah dan Madaniyah.
Bab 1 memberikan latar belakang tentang pentingnya memahami ilmu Makki dan Madani dalam mempelajari Al-Quran. Bab ini juga membatasi ruang lingkup pembahasan dan merumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu definisi, klasifikasi, karakteristik, dan faedah Makki dan Madani.
Ijtihad adalah usaha maksimal seorang ahli fiqh dalam memahami hukum syariat. Terdapat beberapa jenis ijtihad seperti ijtihad fardli dan ijtihad jama'i. Ijtihad berlandaskan al-Quran, sunnah, dan dalil akal. Terdapat syarat-syarat menjadi mujtahid seperti menguasai bahasa Arab dan hadis."
KONDISI MASYARAKAT MEKKAH SEBELUM ISLAM.pptxDarulmuttaqin5
Masyarakat Mekkah sebelum Islam hidup dalam kondisi sosial yang terbelah oleh sistem kabilah dan suku, serta ekonomi yang bergantung pada perdagangan dan peternakan. Secara politik mereka dipimpin oleh kabilah Quraisy secara oligarki. Kepercayaan agama mereka didominasi oleh berhala-berhala di sekitar Ka'bah.
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan AbasiyahIstna Zakia Iriana
Dokumen tersebut membahas perkembangan kebudayaan pada masa Umayyah dan Abbasiyah. Masa Umayyah didirikan oleh Muawiyah pada tahun 622 M dan berdiri selama 90 tahun. Pada masa ini muncul bidang ilmu agama, filsafat, dan sejarah di Damaskus. Dinasti Abbasiyah berdiri pada tahun 750 M dan merupakan puncak keemasan perkembangan Islam. Pada masa Abbasiyah, ilmu pengetahuan dan ekonomi sang
Bab 1 memberikan latar belakang tentang pentingnya memahami ilmu Makki dan Madani dalam mempelajari Al-Quran. Bab ini juga membatasi ruang lingkup pembahasan dan merumuskan masalah yang akan dibahas, yaitu definisi, klasifikasi, karakteristik, dan faedah Makki dan Madani.
Ijtihad adalah usaha maksimal seorang ahli fiqh dalam memahami hukum syariat. Terdapat beberapa jenis ijtihad seperti ijtihad fardli dan ijtihad jama'i. Ijtihad berlandaskan al-Quran, sunnah, dan dalil akal. Terdapat syarat-syarat menjadi mujtahid seperti menguasai bahasa Arab dan hadis."
KONDISI MASYARAKAT MEKKAH SEBELUM ISLAM.pptxDarulmuttaqin5
Masyarakat Mekkah sebelum Islam hidup dalam kondisi sosial yang terbelah oleh sistem kabilah dan suku, serta ekonomi yang bergantung pada perdagangan dan peternakan. Secara politik mereka dipimpin oleh kabilah Quraisy secara oligarki. Kepercayaan agama mereka didominasi oleh berhala-berhala di sekitar Ka'bah.
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan AbasiyahIstna Zakia Iriana
Dokumen tersebut membahas perkembangan kebudayaan pada masa Umayyah dan Abbasiyah. Masa Umayyah didirikan oleh Muawiyah pada tahun 622 M dan berdiri selama 90 tahun. Pada masa ini muncul bidang ilmu agama, filsafat, dan sejarah di Damaskus. Dinasti Abbasiyah berdiri pada tahun 750 M dan merupakan puncak keemasan perkembangan Islam. Pada masa Abbasiyah, ilmu pengetahuan dan ekonomi sang
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Ukhty Nicken
Makalah ini membahas tentang makiyyah dan madaniyah dalam Al-Quran. Ia menjelaskan pengertian, perbedaan, perselisihan ulama, karakteristik dan tujuan mempelajari makiyyah dan madaniyah. Makalah ini juga memberikan contoh surat-surat makiyyah dan madaniyah serta menjelaskan perbedaan dari segi tata bahasa dan isi antara kedua kategori ayat Al-Quran tersebut.
Israiliyyat dalam tafsir merujuk kepada pengaruh budaya Yahudi yang menyerap ke dalam tafsir melalui interpretasi ayat-ayat al-Quran. Ia mula masuk melalui interaksi awal umat Islam dengan ahli kitab Yahudi, namun kemudian semakin banyak unsur khurafat dan dongeng. Walaupun awalnya dibatasi hanya kepada aspek tertentu, Israiliyyat kemudian menjadi ancaman dengan menyelewengkan akid
Pertempuran Khandaq (Arab:غزوة الخندق) juga dikenal sebagai Pertempuran Al-Ahzab, Pertempuran Konfederasi, dan Pengepungan Madinah terjadi pada bulan Syawal tahun 5 Hijriah atau pada tahun 627 Masehi, pengepungan Madinah ini dipelopori oleh pasukan gabungan antara kaum kafir Quraisy makkah dan yahudi bani Nadir (al-ahzaab). Pengepungan Medinah dimulai pada 31 Maret, 627 dan berakhir setelah 27 hari
Kodifikasi Al-Qur'an dimulai sejak zaman Nabi Muhammad dengan sahabat ditugaskan menulis dan menghafal ayat-ayat. Pada masa Abu Bakar, Zaid bin Sabit mengumpulkan ayat-ayat yang tersebar menjadi satu mushaf. Perselisihan bacaan timbul pada masa Usman, lalu dia membentuk panitia untuk menyalin mushaf standar agar bacaan seragam.
Lahirnya Dinasti Bani Umayyah di DamaskusNSS Slide
Dokumen ini membahas tentang silsilah keluarga Bani Umayyah dan persaingannya dengan Bani Hasyim. Terjadi permusuhan antara kedua keluarga sejak Abdu Manaf menyerahkan tanggung jawab Ka'bah kepada putranya Hasyim. Permusuhan semakin kuat ketika Abdul Muthalib menemukan sumber air zam-zam. Lahirnya Nabi Muhammad membuat Umayyah semakin membenci Hasyim. Umayyah membalas dendam dengan p
Hijrah merujuk kepada perpindahan Nabi Muhammad dan umat Islam dari Mekah ke Madinah atau Habsyah untuk melarikan diri dari ancaman dan tekanan kaum Quraisy. Terdapat dua gelombang hijrah utama ke Habsyah pada abad ke-7 M, dengan jumlah 12 orang pada hijrah pertama dan 70 orang pada hijrah kedua. Faktor-faktor hijrah termasuk ancaman kaum Quraisy, pemulauan, intimidasi, dan peningkatan tekanan.
Dokumen ini membahas latar belakang Perang Hunain antara kaum Muslimin melawan suku Hawazin dan Tsaqif. Perang terjadi setelah penaklukan Mekkah oleh Nabi Muhammad. Kaum Muslimin sebanyak 12.000 orang dipimpin Nabi meninggalkan Mekkah menuju lembah Hunain untuk menghadapi musuh yang bermarkas di sana dengan jumlah lebih besar. Perang dimenangkan kaum Muslimin setelah semangat mereka kembali berkat
Dokumen ini membahas definisi Al-Quran secara etimologi dan istilah, sejarah turunnya Al-Quran secara bertahap, hikmah turunnya secara berangsur-angsur, pengumpulan dan penulisan Al-Quran pada masa Nabi Muhammad SAW, Khulafaur Rasyidin, dan setelahnya.
Dokumen ini membahas perang Ahzab yang melibatkan Nabi Muhammad dan pasukannya melawan koalisi Quraisy dan suku-suku sekutunya yang berjumlah 10.000 orang. Pasukan Muslim hanya berjumlah 3.000 orang. Salman al-Farisi menyarankan untuk menggali parit sebagai benteng pertahanan. Pengepungan berlangsung selama 24 hari sebelum akhirnya pasukan Quraisy mundur akibat tipu muslihat dan bantuan angin kencang
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu Ulumul Qur'an khususnya tentang Makkiyyah dan Madaniyyah. Terdapat penjelasan mengenai definisi, ciri-ciri, contoh, kegunaan, dan urgensi dari ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah beserta cara mengenalinya.
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Ukhty Nicken
Makalah ini membahas tentang makiyyah dan madaniyah dalam Al-Quran. Ia menjelaskan pengertian, perbedaan, perselisihan ulama, karakteristik dan tujuan mempelajari makiyyah dan madaniyah. Makalah ini juga memberikan contoh surat-surat makiyyah dan madaniyah serta menjelaskan perbedaan dari segi tata bahasa dan isi antara kedua kategori ayat Al-Quran tersebut.
Israiliyyat dalam tafsir merujuk kepada pengaruh budaya Yahudi yang menyerap ke dalam tafsir melalui interpretasi ayat-ayat al-Quran. Ia mula masuk melalui interaksi awal umat Islam dengan ahli kitab Yahudi, namun kemudian semakin banyak unsur khurafat dan dongeng. Walaupun awalnya dibatasi hanya kepada aspek tertentu, Israiliyyat kemudian menjadi ancaman dengan menyelewengkan akid
Pertempuran Khandaq (Arab:غزوة الخندق) juga dikenal sebagai Pertempuran Al-Ahzab, Pertempuran Konfederasi, dan Pengepungan Madinah terjadi pada bulan Syawal tahun 5 Hijriah atau pada tahun 627 Masehi, pengepungan Madinah ini dipelopori oleh pasukan gabungan antara kaum kafir Quraisy makkah dan yahudi bani Nadir (al-ahzaab). Pengepungan Medinah dimulai pada 31 Maret, 627 dan berakhir setelah 27 hari
Kodifikasi Al-Qur'an dimulai sejak zaman Nabi Muhammad dengan sahabat ditugaskan menulis dan menghafal ayat-ayat. Pada masa Abu Bakar, Zaid bin Sabit mengumpulkan ayat-ayat yang tersebar menjadi satu mushaf. Perselisihan bacaan timbul pada masa Usman, lalu dia membentuk panitia untuk menyalin mushaf standar agar bacaan seragam.
Lahirnya Dinasti Bani Umayyah di DamaskusNSS Slide
Dokumen ini membahas tentang silsilah keluarga Bani Umayyah dan persaingannya dengan Bani Hasyim. Terjadi permusuhan antara kedua keluarga sejak Abdu Manaf menyerahkan tanggung jawab Ka'bah kepada putranya Hasyim. Permusuhan semakin kuat ketika Abdul Muthalib menemukan sumber air zam-zam. Lahirnya Nabi Muhammad membuat Umayyah semakin membenci Hasyim. Umayyah membalas dendam dengan p
Hijrah merujuk kepada perpindahan Nabi Muhammad dan umat Islam dari Mekah ke Madinah atau Habsyah untuk melarikan diri dari ancaman dan tekanan kaum Quraisy. Terdapat dua gelombang hijrah utama ke Habsyah pada abad ke-7 M, dengan jumlah 12 orang pada hijrah pertama dan 70 orang pada hijrah kedua. Faktor-faktor hijrah termasuk ancaman kaum Quraisy, pemulauan, intimidasi, dan peningkatan tekanan.
Dokumen ini membahas latar belakang Perang Hunain antara kaum Muslimin melawan suku Hawazin dan Tsaqif. Perang terjadi setelah penaklukan Mekkah oleh Nabi Muhammad. Kaum Muslimin sebanyak 12.000 orang dipimpin Nabi meninggalkan Mekkah menuju lembah Hunain untuk menghadapi musuh yang bermarkas di sana dengan jumlah lebih besar. Perang dimenangkan kaum Muslimin setelah semangat mereka kembali berkat
Dokumen ini membahas definisi Al-Quran secara etimologi dan istilah, sejarah turunnya Al-Quran secara bertahap, hikmah turunnya secara berangsur-angsur, pengumpulan dan penulisan Al-Quran pada masa Nabi Muhammad SAW, Khulafaur Rasyidin, dan setelahnya.
Dokumen ini membahas perang Ahzab yang melibatkan Nabi Muhammad dan pasukannya melawan koalisi Quraisy dan suku-suku sekutunya yang berjumlah 10.000 orang. Pasukan Muslim hanya berjumlah 3.000 orang. Salman al-Farisi menyarankan untuk menggali parit sebagai benteng pertahanan. Pengepungan berlangsung selama 24 hari sebelum akhirnya pasukan Quraisy mundur akibat tipu muslihat dan bantuan angin kencang
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu Ulumul Qur'an khususnya tentang Makkiyyah dan Madaniyyah. Terdapat penjelasan mengenai definisi, ciri-ciri, contoh, kegunaan, dan urgensi dari ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah beserta cara mengenalinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, cara mengetahui, ciri-ciri, dan klasifikasi ayat Makiyyah dan Madaniyyah serta kegunaan mempelajarinya. Ayat Makiyyah diturunkan sebelum hijrah Nabi ke Madinah sedangkan Madaniyyah sesudahnya. Pengetahuan tentang Makiyyah dan Madaniyyah membantu memahami Al-Quran dan mengambil pelajaran untuk dakwah.
Dokumen membahas pengertian dan ciri-ciri Makkiyah dan Madaniyah dalam Al-Quran. Makkiyah adalah ayat-ayat yang turun sebelum hijrah Nabi ke Madinah, sedangkan Madaniyah setelah hijrah. Ayat-ayat dibagi menjadi 4 kelompok: 1) Surah Makkiyah murni, 2) Surah Makkiyah dengan ayat Madaniyah, 3) Surah Madaniyah murni, 4) Surah Madaniyah dengan ayat Makkiy
Dokumen tersebut membahas pengertian, ciri-ciri, klasifikasi, dan urgensi pengetahuan tentang ayat-ayat Makkiyyah dan Madaniyyah dalam Al-Quran. Ayat-ayat Makkiyyah diturunkan sebelum hijrah Nabi ke Madinah sedangkan Madaniyyah sesudahnya. Keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dalam tema, bahasa, dan pendekatan. Pengetahuan ini penting untuk memahami tafsir Al-Quran, ped
Teks tersebut membahas tentang Makiyyah dan Madaniyyah serta Qira'at Al-Quran. Pertama, dibahas pengertian dan karakteristik Makiyyah (ayat yang diturunkan di Mekkah) dan Madaniyyah (ayat diturunkan di Madinah) beserta manfaat mengetahuinya. Kedua, dibahas pengertian Qira'at sebagai cara membaca Al-Quran dan jenis-jenis Qira'at beserta hikmah diturunkannya Al-
Makkiyah merujuk kepada ayat-ayat Al-Quran yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah, terlepas dari lokasi turunnya. Ada empat teori yang menjelaskan definisi Makkiyah berdasarkan masa, tempat, subjek, dan konten turunnya ayat. Ciri-ciri surat Makkiyah meliputi penggunaan kata yang pendek namun puitis serta berisi ajakan keagamaan kepada penduduk Mekkah. Studi Mak
Jurnal Ulumul Quran: Ilmu Makiyyah dan MadaniyyahRika Nuralfiyuni
Ayat Makiyyah dan Madaniyyah merupakan konsep penting dalam studi Al-Quran dimana ayat-ayat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan tempat dan waktu turunnya, yaitu Mekkah dan Madinah. Ayat Makiyyah dan Madaniyyah memiliki ciri khas tersendiri seperti sasaran ayat dan kondisi masyarakat. Mengetahui perbedaan kedua jenis ayat ini bermanfaat untuk memahami sejarah huk
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara ayat-ayat al-Qur'an yang diturunkan di Mekkah (Makkiyah) dan Madinah (Madaniyah). Makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah dan berfokus pada tauhid, sedangkan Madaniyah diturunkan sesudah hijrah dan berisi ketentuan-ketentuan hukum dan tata kelola umat. Pemahaman perbedaan ini penting untuk menafsirkan al
Dokumen tersebut membahas pengertian Makkiyah dan Madaniyah, yaitu ayat-ayat Alquran yang turun sebelum dan sesudah hijrah Nabi Muhammad. Terdapat beberapa teori yang menentukan klasifikasi Makkiyah dan Madaniyah, seperti teori geografis, historis, subjektif, dan analisis isi. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri Makkiyah dan Madaniyah serta kepentingan memahami ilmu tersebut.
Surat Makkiyyah dan Madaniyyah membahas tentang pengertian, perbedaan, dan ciri-ciri surat Makkiyyah dan Madaniyyah. Surat Makkiyyah turun sebelum hijrah dan berfokus pada tauhid, sedangkan Surat Madaniyyah turun sesudah hijrah dan berisi tentang hukum-hukum syariat Islam.
Salah satu pembahasan dalam Ulumul Qur'an adalah al Makky wa al Madany yang mengklasifikasikan setiap ayat dan surah dalam Al-Qur'an menjadi ayat Makiyyah atau Madaniyah. Slide ini berisi pengertian, metode penentuan, klasifikasi ayat-ayat dalam Al-Qur'an, karakteristik ayat Makiyyah dan Madaniyah, serta pentingnya untuk mengetahui ilmu tentang al Makky wa al Madany.
Tugas pertemuan ke-6 membahas makkiyah dan madaniyah. Makkiyah berasal dari Makkah dan berkaitan dengan tempat, sedangkan madaniyah berasal dari Madinah. Terdapat perbedaan gaya bahasa dan isi antara surat-surat makkiyah dan madaniyah. Tujuan mempelajari perbedaan ini adalah untuk memahami al-Quran secara kontekstual dan sejarah turunnya.
Makalah ini membahas tentang makiyyah dan madaniyah dalam Al-Quran. Ia menjelaskan pengertian, perbedaan, perselisihan ulama, karakteristik dan tujuan mempelajari makiyyah dan madaniyah. Makalah ini juga memberikan contoh surat-surat makiyyah dan madaniyah.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
Makki & madani
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ulama dan ahli tafsir terdahulu memerikan perhatian yang besar
terhadap penyelidikan surat-surat Al-Qur‟an. Mereka meneliti Al-Qur‟an ayat
demi ayat dan surat demi surat untuk disusun sesuai dengan nuzulnya, dengan
memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka
mengumplkan nya sesuai dengan waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian
merupakan ketentuan cermat yang memberikan kepada peneliti obyektif
gambaran mengenai penyelidikan ilmiah terntang ilmu Makki dan Madani.
Perhatian terhadap ilmu Al-Qur‟an menjadi bagian terpenting para
sahabat dibanding berbagai ilmu yang lain. Termasuk di dalamnya membahas
tentang nuzulnya suatu ayat, tempat nuzulnya, urutan turunnya di Mekkah atau
di Madinah, tentang yang diturunkan di Mekkah tetapi termasuk kelompok
Madani atau ayat yang diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori
Makki, dan sebagainya. Pada intinya persoalan ini telah menjadi perhatian urgen
pada masa sahabat
Bahkan salah satu tokoh Mufassir pada masa sahabat, misalnya Ibn
Abbas pernah menyatakan, “Demi Allah. Tidak Ada Tuhan selain Dia. Tidak
diturunkannya satu ayat pun dari kitab Al-Qur‟an, kecuali saya mengetahuinya.
Di mana diturunkan, jika saya tahu, bahwa ada seseorang yang lebih tahu
daripada saya tentang kitab Allah, meskipun misalnya itu disampaikan oleh
Onta, niscaya saya akan mengunjunginya”. Pernyataan Ibn Abbas ini, bukan
suatu ungkapan kesombongan tetapi merupakan pernyataan betapa besar
perhatian Ibn Abbas terhadap Ilmu-ilmu Al-Qur‟an.
Tema-tema seputar Makki dan Madani ini sangat banyak ragam
penyelidikannya. Abu al-Qasim al Hasan al Muhammad bin Habib al-Nasyaburi
menyebutkan dalam kitabnya al-Tanbib „ala fadll „Ulum al-Qur‟an, bahwa di
antara ilmu-ilmu al-Qur‟an yang paling mulia adalah ilmu tentang nuzul al-
Qur‟an dan tempat turunnya, urutan turunnya di Mekkah dan di Madinah,
tentang yang diturunkan di Mekkah tetapi masuk dalam kategori Madaniyah dan
diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam kategori Makkiyah, tentang yang
1
2. diturunkan di Mekkah mengenai penduduk Madinah dan yang diturunkan di
Madinah mengenai penduduk Mekkah, tentang yang serupa dengan yang
diturunkan di Mekkah (Makki) tetapi termasuk Madaniyah dan serupa dengan
yang diturunkan di Madinah (Madaniyah) tetapi termasuk Makkiyah, dan
tentang yang diturunkan di Juhafah, di Bayt al-Maqdis, di Tha‟if maupun
Hudaibiyyah. Demikian juga yang diturunkan di waktu malam, di waktu siang,
secara bersamaan ataupun sendiri-sendiri. Ayat-ayat Makki dan surat-surat
Madani atau sebaliknya dan seterusnya; tema-tema itu keseluruhan berjumlah
tidak kurang dari 25 pokok bahasan. Kesemuanya itu terkumpul dalam satu ilmu
yaitu Ilmu Makki dan Madani.
Tema-tema tersebut merupakan persoalan penting untuk didiskusikan
dalam rangka mempeerdalam ilmu-ilmu al-Qur‟an, namun demikian dalam
tulisan ini tidak akan dibahas semuanya, melainkan hanya beberapa tema
dasarnya saja yang dirasa sudah cukup sebagai pengantar. Hal demikian semata-
mata memprtimbangkan keterbatasan tempat dan waktu. Dan bukan dalam artian
memperkecil nilai tema-tema di atas. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
pengertian Makki dan Madani, tanda-tanda dan cara mengetahui surah
Makkiyah dan Madaniyah, macam-macam Surah Makkiyah dan Madaniyah
serta dasarnya, dan faedah mengetahui Makki dan Madani.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Makki dan Madani?
b. Bagaimana tanda-tanda dan cara mengetahui surah Makkiyah dan
Madaniyah?
c. Apa saja macam-macam Surah Makkiyah dan Madaniyah?
d. Apa faedah mengetahui Makki dan Madani?
C. Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui dan mampu memahami pengertian dari Makki dan
Madani.
b. Masiswa mampu memaham i tanda-tanda dan cara mengetahui surah Makki
dan Madani.
c. Mahasiswa mengetahui macam-macam Surah Makkiyah dan Madaniyah.
d. Mahasiswa dapat mngetahui faedah mempelajari Makki dan Madani.
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Makki dan Madani
Dalam membatasi arti Makiyah dan Madaniyah, para Ulama terbagi
menjadi kelompok, yaitu:1
1) Pendapat yang kuat dan termasyur, yaitu bahwa Makkiyah adalah surah yang
diturunkan sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah, baik itu
diturunkan di Mekkah itu sendiri ataupun diturunkan di daerah lain.
Sedangkan Madaniyah adalah surah yang diturunkan setelah hijrah, baik itu
turun di Madinah atau daerah lainnya. Bila kita perhatikan, kelompok ini
menganggap pembagian tersebut dengan melihat masa turunnya.
2) Pendapat yang menyatakan bahwa makiyah adalah surat yang diturunkan di
Mekkah, baik itu turunnya sebelum hijrah atau setelahnya, baik itu turun di
Mekkah atau daerah sekitarnya, seperti: Mina, Arafah atau Hudaibiyah,
karena yang dekat dengannya adalah masuk kepadanya. Sedangkan
Madiniyah adalah surah yang diturunkan di Madinah, baik itu turun di
Madinah itu sendiri atau daerah sekitarnya, seperti: Badar dan Uhud.
Berdasarkan pendapat ini maka pembagian yang mereka kemukakan adalah
didasarkan kepada tempat turunnya. Dengan demikian, surat yang
diturunkan selain di Mekkah atau Madinah dan sekitarnya, merupakan
bagian tersendiri (independen) yang tidak disebut makiyah dan tidak pula
madaniyah.
3) Pendapat yang menyatakan yang mengatakan bahwa makiyah adalah surah
yang diturunkan berkenaan dengan penduduk Mekkah, baik itu sebelum
hijrah atau setelahnya. Sedangkan madaniyah adalah surah yang diturnkan
bukan mengenai penduduk Mekkah dan semacamnya, dari penyembah
berhala. Berdasarkan pendapat ini, maka pembagian kepada makiyah dan
madaniyah itu didasarkan atau melihat kepada orang-orang yang diseru oleh
surah tersebut.
Dalam sumber lain disebutkan definisi Makki dan Madani sebagai
berikut:2
1
Muhammad Salim Mahyasin, Sejarah Al-Qur‟an, Studi Awal Memahami Kitabullah, (Jakarta:
Akademika Pressindo, 2005) hal: 47-48
3
4. Sebagian Ulamamenetapkan lokasi turunnya ayat/surat sebagai dasar
penentuan Makiyah dan Madaniyahnya, sehingga mereka membuat defenisi
Makiyah dan Madamiyah sebagai berikut:
Artinya: Makiyah dan Madaniyah ialah yang diturunkan di Mekkah,
sekalipun turunnya sesudah hijrah; Madaniyah ialah yang turunkan di
Madinah.
Defenisi ini ada kelemahannya (tidak jami‟ dan mani‟), karena hanya
mencakup semua ayat dan surat yang turun di daerah Mekkah termasuk Mina,
Arafah dan sebagainya, dan juga mencakup semua ayat dan surat yang turun
didaerah Madinah, termasuk pula Badar dan Uhud. Tetapi defenisi tersebut tidak
bisa mencakup ayat/surat yang turun diluar daerah Mekkah dan Madinah.
Misalnya surat at-Taubat ayat 43 yang turun di Tabuk, dan surat az-Zuhruf ayat
45 yang turun di Baitul Maqdis pada malam Nabi melakukan Isra‟.
Ada pula Ulama yang menyatakan orang/ golongan yang menjadi sasaran
ayat/surat sebagai criteria penentuan makiyah dan madaniyahnya, sehingga
mereka merumuskan defenisinya sebagai berikut:
.
Artinya: Makiyah ialah khitabnya (seruannya) jatuh kepada penduduk
Mekkah, dan Madaniyah ialah yang khitabnya (seruannya) j atuh kepada
penduduk Madinah.
Dengan defenisi ini, dimaksudkan bahwa ayat/surat yang dimulai dengan
adalah Makiyah, karena penduduk Mekkah pada masa itu pada
umumnya masih kafir, sekalipun semua itu ditujukan pula kepada selain
penduduk Mekkah, sedangkan ayat/surat yang dimulai dengan
adalah Madaniyah, karena penduduk Madinah pada masa itu pada
2
Masjfuk Zuhdi, Pengantar Ulumul Qur‟an,(Surabaya: PT.Bin a Ilmu Offset, 1993). Hal. 67 – 68
4
5. umumnya sudah beriman, meskipun seruan itu juga ditujukan kepada selain
penduduk Madinah.
B. Ciri-ciri dan cara mengetahui surah Makkiyah dan Madaniyyah
1. Ciri-ciri Surah Makkiyah dan Madaniyyah
Untuk bisa membedakan ayat-ayat yang termasuk pada kategori
Makkiyah dan Madaniyyah, ada ciri-ciri spesifik yang ditekankan pada dua hal,
yaitu titik tekan analogi dan titik tekan tematis:3
Ciri-ciri melalui titik tekan analogi:
1) Makkiyah
a. Di dalamnya terdapat ayat sajdah
b. Ayat-ayatnya di mulai dengan kata-kata “Kalla”.
c. Dimulai dengan “ Ya ayyuha an-nas.” dan tidak ada kalimat “ Ya
ayyuhalladzi na amanu “, kecuali tujuh ayat ayat yang tetap tergolong
Madaniyyah; yaitu : Q.S. al-Baqarah : 21,168, an-Nisa‟ : 1, 133, 170,
174, al- Hujurat : 13, dan juga surat al-Hajj : 73 ( yang masih di
perselisihkan para ulama‟ ).
d. Ayat-ayatnya mengandung kisah para Nabi, Rasul dan umat-umat
terdahulu, kecuali Q.S. al-Baqarah.
e. Ayat-ayatnya berbicara tentang Nabi Adam dan iblis, kecuali Q.S. al-
Baqarah
f. Ayat-ayatnya di mulai dengan huruf terpotong-potong ( al-ahraf al-
muqatha‟ah atau fawaatihussuwar ) , seperti “Alim lam mim, alim
lam ra,ha mim “, kecuali Q.S Al-Baqoroh dan Ali „Imron, sedang
Q.S. al-Ra‟ad masih diperselisihkan, dalam al-Qur‟an terdapat 29
surat yang diawali dengan al-ahraf al-muqatha‟ah yaitu : Q.S. al-
Baqarah, ali Imran, al-An‟am, Yunus, Hud, Yusuf, al-Ra‟d, Ibrahim,
al-Hijr, Maryam,Thaha, as-Syu‟ara, al-Namh, al-Qashash, al-Ankabut,
al-Ruum, Luqman, al-Sajdah, Yasin, Shad, al-Mukmin, Fushilat/
Hamim as-Sajdah, al-Syura, al-Zukhruf, al-Dukhan, al-Jatsiyah, al-
Ahqaf, Qaf, dan al-Qaham.
3
Rosihon Anwar, Ulum al-Qur‟an,(Bandung :pustakasetia, 2008),hlm.106-107.
5
6. g. Surat atau ayat yang di awali atau di dalamnya terdapat kata-kata
Alhamdulillah ( hamdalah ) dan kata-kata al-Hamd ( pujian ) lainnya,
kecuali kata “ bihamdirabbika “ yang terdapat pada Q.S. al-Baqarah
:30 yang tergolong Madaniyyah.
2) Madaniyyah
a. Mengandung ketentuan-ketentuan faraid dan had.
b. Berisi sindiran terhadap kaum munafik, kecuali surat Al-ankabut.
c. Mengandung uraian perdebatan dengan Ahli kitab (Yahudi dan
Nasrani), yang berisi seruan menuju Islam, kecurangan terhadap
kitab, tindakan mereka menjauhi kebenaran, kecuali Q.S Al-An‟am,
Al-Ra‟d, Al-Ankabut, Al-Muddatsir, dalam Al-Qur‟an “ahlul
kitab”di sebut sebanyak 31 kali dalam 9 surat dan 32 ayat.
Sedangkan “utul kitab” dan “atinal kitab” terulang sebanyak 10
surat dan 25 ayat.
Ciri-ciri melalui titik tekan tematis:
1) Makkiyah
a. Banyak mengandung kata-kata sumpah (qasam).
b. Ayat dan suratnya pendek-pendek dan bernada agak keras, misalkan
dalam juz 30, kecuali Q.S Al-Bayyinah, dan An-Nashr, dan
kelompok surat panjang al-sab‟u al- Thiwal hanya dua surat saja
yang termasuk Makkyah yaitu Q.S Al-An‟am dan Al-A‟raf.
c. Menjelaskan ajakan monotheisme, ibadah kepada Allah semata,
risalah kenabian, hari kebangkitan dan pembalasan, hari kiamat,
surga, neraka, dan mendebat kelompok musrikin dengan
argumentasi-argumentasi rasional dan naqli.
d. Menetapkan fondasi-fondasi umum pembentukan hukum syara‟ dan
keutamaan akhlaq yang harus di miliki masyarakat.
2) Madaniyyah
a. Mengungkapkan langkah-langkah orang-orang munafik, selain Q.S.
Al-Ankabut.
6
7. b. Menjelaskan permasalahan ibadah, muamalah, hudud, bangunan
rumah tangga, warisan, serta persoalan-persoalan hukum syara‟,
keutamaan jihad, hubungan social, hubungan internasional.
c. Surat dan sebagian ayat-ayatnya panjang-panjang serta menjelaskan
hukum dengan terang dan menggunakan ushlub yang terang pula,
seperti kelompok “al-Sab‟u al-Thiwal “ ( tujuh surat terpanjang )
yaitu : Q.S. al- Baqoroh, an- Nissa‟, ali Imron, al- Maidah, al-A‟raf,
al-An‟am, dalam penentuan satu surat lagi terjadi perbedaan
pendapat dari kalangan ulama‟, yaitu : Q.S. al-Anfal, at-Taubah, al-
Kahfi, al-Mukminun.
2. Cara Mengetahui Surah Makkiyah dan Madaniyyah
Untuk mengetahui surah Makkiyah dan Madaniyyah ada empat teori, adapun
keempat teori tersebut antara lain:4
a. Teori Mulaahazhatu Makani Al Nuzuli (Teori Geografis), yaitu teori
yang berorientasi pada tempat turunnya ayat. Kelebihan dari teori ini
adalah hasil rumusan pengertian Makki dan Madani ini jelas dan
terang,Sedangkan kelemahannya, rumusan ini tidak bisa dijadikan
patokan sebab rumusannya itu belum bisa mencakup seluruh ayat al-
Qur‟an, karena tidak semua ayat al-Qur‟an turun di Makkah dan
sekitarnya atau di Madinah dan sekitarnya, seperti ayat berikut yang
turun di daerah Tabuk, jauh dari kota Makkah maupun Madinah:
“ Dan kalau yang kamu serukan ( kepada mereka ) itu keuntungan yang
mudah di peroleh dan perjalananyang tidak jauh, tentu mereka ituakan
mengikuti kamu.“ Q.S. At-Taubah :42
b. Teori Mulaahazhah al Mukhabbthabiina fi al Nuzuuli (Subjektif), yaitu
teori yang berorientasi pada subjek siapa yang di khitab atau di panggil
dalam ayat.
4
Sam‟aniSya‟roni, TafkirahUlum al-Qur‟an( Pekalongan : Al-Ghotasi Putra, 2011 ), hlm.57-62.
7
8. Surah Makkiyah ialah berisi khitab atau panggilan kepada
penduduk Makkah dengan memakai kata-kata : Yaa ayyuha annasu ( hai
manusia ) atau Ya bani Adama ( hai anak cucu Adam ), Sedangkan
Madaniyyah ialah yang berisi panggilan kepada penduduk Madinah,
dengan ayat yang di mulai dengan nida‟ ( panggilan ) Ya ayyuhal ladzina
aamanuu ( wahai orang-orang yang beriman ).
Kelebihan teori ini, rumusannya mudah di mengerti sebab dengan
memakai criteria khitab atau nida‟, lebih tampak dan cepat di kenal,
Tetapi kelemahannya ialah tidak semua ayat di mulai dengan nida‟.
Selain itu, ayat yang di mulai dengan “ Ya ayyuha al-nasuu “ tidak pasti
Makiyyahdan ayat yang di mulai “ Ya ayyuhal ladzina amanu “ tidak
pasti Madaniyyah,karna ada ayatyang di mulai dengan “ Ya ayyuhaal-
nassu “ bukan Makiyyah tetapi Madaniyyah, seperti ayat:
“Hai sekalian manusia, bertaqwalahkepada Tuhan-mu ..„‟
Q.S.An-Nissa‟ :1
Dan sebaliknya ada pula ayat yang di mulai dengan nida‟ : “Ya
ayyuhalladzina amanu “, merupakan ayat Makiyyah, seperti ayat :
“ Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah
kamu, sembahlah Tuhan-mu….” Q.S. Al-Hajj :77.
c. Teori Mulahazhatu zamaani al Nuzuuli (Teori Historis), yaitu
berorientasi pada sejarah turunnya Al-Qur‟an.
Makkiyah adalah ayat-ayat Al-Qur‟an yang diturunkan sebelum
hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah meski turunnya di luar kota
Makkah, Sedangkan Madinnah ialah ayat-ayat yang turun setelah Nabi
Muhammad Saw hijrah ke Madinah, meski turun di Makkah atau
sekitarnya
Kelebihan teori ini dinilai para Ulama‟ sebagai teori yang benar,
baik dan selamat, tidak ada seorang yang menilai teori historis ini jelek
8
9. atau lemah, semua memuji dan hanya menyebutkan kelebihan-
kelebihannya. Seperti ayat berikut:
....
“….Pada hari ini telah Ku- sempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai islam itu
jadi agama bagimu…” Q.S. Al-Maidah
Ayat tersebut turun waktu Nabi Muhammad Saw di Arofah yang
hanya 25 Km dari Makkah, tetapi dalam teori ini ayat tersebut disebut
Madaniyyah karena turun setelah Nabi hijrah.
d. Teori Mulahazhatu ma Tadhammanat As-Suratu (Teori Content
Analysis), yaitu teori mendasarkan kriteria Makiyah dan Madaniyyah
kepada isi dari ayat atau surat yang bersangkutan.
Makkiyyah ialah surat ayat yang berisi cerita-cerita ummat dan
para Nabi atau Rasul dahulu, sedangkan Madaniyyah ialah surat atau ayat
yang berisi hukum hudud, faraid, dan sebagainya.
Kelebihan teori ini ialah kriterianya jelas, sehingga mudah di
pahami sebab gampang di lihat orang, Sedangkan kelemahannya,
pembedaan Makiyyah dan Madaniyyahdalam teori ini tidak praktis,
sebab orang harus mempelajari isi kandungan masing-masing ayat
dahulu baru bisa mengetahui kriterianya.
Surat Al-Mumtahanah sejak dari awal hingga akhir turun di
Madinah apabila di tinjau dari segi tempat, surat yang turun sesudah
hijrah apabila kita memperhatikan massanya, surat ini di hadapkan
kepada penduduk Makkah, apabila kita menghendaki orang-orang yang
di hadapi, jika kita mengetahui maudhu‟ nya maka mengandung tuntutan
kemasyarakatan yang merupakan ujian bagi hati orang mukmin. Oleh
karnanya para ulama‟ memasukkan surat ini ke dalam.
“Ayat yang turun di Madinah sedang hukumnya dimasukkan ke
dalam ayat-ayat yang turun di Makkah”.
9
10. Firman Allah SWT.
“ Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang wanita dan Kami telah menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
mengenal.” Q.S. al-Hujurat : 13
Jika ditinjau dari segi orangnya, maka ayat ini di tujukan pada
penduduk Makkah. tujuan ayat ini ialah mengajak manusia berkenal-
kenalan dan mengingatkan manusia bahwa asal-usul mereka adalah satu
jika di lihat maudhu‟ nya.
Oleh karnanya ayat ini tidak di katakan ayat Makiyyah secara
mutlak dan tidak di masukkan ke dalam ayat Madaniyyah secara mutlak.
Ayat ini di masukkan ayat yang turun di Madinah sedang hukumnya di
golongkan kedalam ayat-ayat yang turun di Makkah.5
C. Macam-Macam Surah Makkiyah dan Madaniyyah
Dari segi Makkiyah dan Madaniyah, surah-surah Al-Qur‟an itu terbagi menjadi
empat macam, antara lain;
1) Surah Makkiyah Murni ( )
2) Surah Madaniyyah Murni ( )
D. Faedah mengetahui Makki dan Madani
Pengetahuan tentang Makkiyah dan Madaniyyah banyak faedahnya,
diantaranya:6
a. untuk dijadikan alat bantu menafsirkan Al-Qur‟an, sebab pengetahuan
mengenai tempat turun dapat memahami ayat tersebut dan menafsirkannya
dengan tafsiran yang benar.
b. Meresapi gaya bahasa al-Qur‟an dan memanfaatkannya dalam metode
berdakwah menuju jalan Allah, sebab setiap situasi mempunyai bahasa
sendiri.
c. Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat al-Qur‟an, sebab turunnya
wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah dakwah dan segala
5
Teungku Muhammad Hasbi Ash shiddieqy, Ilmu-ilmu al-Qur‟an( Semarang : PustakaRizki Putra, 2009
)hlm.57-58.
6
Manna Al-Qaththan. Pengantar Ilmu al-Qur‟an. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009). hal :71-72
10
11. peristiwa yang menyertainya, baik periode Makkah maupun Madina, sejak
turunnya Iqra‟ hingga ayat terakhir diturunkan. Al-Qur‟an adalah sumber
pokok bagi hidup Rasulullah. Pola hidup beliau harus sesuai harus sesuai
dengan Al-Qur‟an.
11