Tafsir adalah ilmu untuk memahami al-Quran, menjelaskan maknanya, dan menetapkan hukum dan hikmahnya. Terdapat dua jenis tafsir, yaitu tafsir berdasarkan sumber teks lain (al-Quran, hadis, pendapat sahabat) dan tafsir berdasarkan pendapat mufassir. Untuk menafsirkan al-Quran diperlukan keahlian dalam bahasa Arab, al-Quran, hadis, fiqih, qiraat
Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Kota Mekah ke Kota Madinah.
Untuk mendapatkan lebih banyak nota yang berkaitan, sila ke blog saya
http://cikgustpm.blogspot.com/
Mata kuliah Ulumul Qur'an dengan topik Imam Ar-Razi dan Metodologinya dalam Tafsir. Imam Ar-Razi menggunakan metode tafsir bil ra'yi (tafsir menggunakan pendekatan akal, nalar dan kontekstual). Memasukkan metode munasabah (kolerasi) ayat ke ayat lain dan surat dengan surat lain yang tidak digunakan oleh para mufassir bil al'ma'tsur.
Semoga bermanfaat ya!
Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Kota Mekah ke Kota Madinah.
Untuk mendapatkan lebih banyak nota yang berkaitan, sila ke blog saya
http://cikgustpm.blogspot.com/
Mata kuliah Ulumul Qur'an dengan topik Imam Ar-Razi dan Metodologinya dalam Tafsir. Imam Ar-Razi menggunakan metode tafsir bil ra'yi (tafsir menggunakan pendekatan akal, nalar dan kontekstual). Memasukkan metode munasabah (kolerasi) ayat ke ayat lain dan surat dengan surat lain yang tidak digunakan oleh para mufassir bil al'ma'tsur.
Semoga bermanfaat ya!
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
pengertian alquran, pengertian ilmu alquran, fungsi ilmu alquran dan ruang lingkupnya, kodifikasi dan sejarah pembukuan alquran, pengertian kodifikai alquran, masa kodifikasi alquran, perbedaan masa abu bakar dan usman
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Islam diturunkan Allah SWT kepada manusia seluruhnya melalui dakwah dan pengajaran agung Rasulullah ﷺ sebagai rahmah bagi seluruh alam, serta penutup seluruh para Nabi dan Rasul untuk menyampaikan syariah (aturan) Allah SWT dimuka bumi bagi seluruh alam.
Al Qur’an adalah sumber syariat Islam itu, yang mampu menjawab segala sesuatu permasalah manusia. Permasalahan yang sering muncul adalah tentang Allah SWT itu sendiri, tentang ketuhanan dan kekuasaanNya. Umat Islam banyak yang menjawab permasalahan ini, baik secara aqly (akal) maupun naqly (menggunakan nash). Keduanya dibenarkan oleh syariat untuk ma’rifat (mengenal) kepada Allah SWT, tanpa ada pertentangan dari keduanya.
Adapun mengenal Allah SWT melalui nash (Al Qur’an) salah satunya adalah dengan menafsirkan ayat-ayat Al Qur’an. Tafsir sangat diperlukan dalam memahami secara mendalam ayat Al Quran terutama karena memandang ada yang masih sangat sulit difahami seperti ayatayat musyâbihât.
Tafsir yang utama dan pertama dari Al Qur’an tidak lain adalah As Sunnah. Sehingga tidak diperkenankan menafsirkan Al Qur’an berlawanan dengan As Sunnah, bahkan wajib bagi As Sunnah menyoroti tiap-tiap tafsir yang hendak di tafsirkan oleh seorang mufassir. Ini dijelaskan Allah SWT dalam Al Qur’an sebagai berikut:
وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلذِّكۡرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيۡهِمۡ وَلَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُونَ ٤٤
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu (Muhammad) menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” (Q.S an Nahl: 44)
Tentu saja setelah penafsiran dari As Sunnah adalah penafsiran dari para sahabat-sahabat Rasulullah ﷺ , sebab mereka hadir saat ayat-ayat Al Qur’an diturunkan dan mengetahui sebab-sebab turunnya ayat (asbab an nuzul). Kemudian generasi tabi’in dan generasi selanjutnya yakni para tabi’ut tabi’in dan para ulama setelahnya yang menafsirkan Al Qur’an dengan metode dan syarat-syarat tertentu seorang ulama mufassir.
Oleh sebab itu, sangatlah tepat apabila penafsiran ayat-ayat Al Qur’an mengenai Allah SWT dapat dilihat dari kajian As Sunnah, atsar sahabat, dan generasi ulama setelahnya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Ulum alquran pel 13 ilmu tafsir & kitab2 tafsir
1.
2. TAKRIF ILMU TAFSIR (ISTILAH)
“ Ilmu untuk memahami al-Quran,
menerangkan maknanya dan
mengeluarkan hukum-hakam
Dan hikmahnya”
3. 2 JENIS ILMU TAFSIR
BILMA’THUR BIR RA’YI
1. Tafsir ayat al-Quran
dengan dengan ayat al-
Quran yang lain.
1. Tafsir ayat al-Quran
berdasarkan pendapat dan
ijitihad ahli tafsir
2. Tafsir ayat al-Quran
dengan dengan hadis
Rasulullah SAW
3. Tafsir ayat al-Quran
dengan Ijtihad Sahabat
RA
4. 1. Mahir Ilmu Bahasa Arab;
2. Mahir Ilmu Al-Quran dan Ulum Al-Quran;
3. Mahir Imu Hadis dan Ulum Hadis;
4. Mahir Ilmu Fiqh dan Usul Fiqh;
5. Mahir Ilmu Qira’at;
6. Mahir Ilmu Usuluddin;
SYARAT UNTUK MENTAFSIR AL-QURAN
5. 1. Abu Bakar As-Siddiq
2. Umar Al-Khattab
3. Usman bin Affan
4. Ali b. Abi Talib
5. Abdullah bin Abbas
6. Aisyah R.A
ANTARA SAHABAT YANG MASYHUR DALAM
MENTAFSIR AL-QURAN
6.
7.
8.
9.
10.
11. NAMA KITAB METODOLOGI
TAFSIR AL-QURTUBI a. Tergolong dalam kategori Tafsir Bil Ma’thur.
b. Pendapat ulamak yang di rujuk dinyatakan sumber asalnya.
c. Semua hadis yg digunakan dinyatakan perawinya secara
terperinci.
TAFSIR IBN KATHIR a. Tergolong dalam kategori Tafsir Bil Ma’thur
b. Menyebut ayat dan mentafsirkannya dengan mudah.
c. Kebanyakkan hadis yg digunakan dinyatakan sumber asalnya.
TAFSIR AL-QURAN
AL-HAKIM
(Mustafa Abdul
Rahman)
a. Tergolong dalam kategori Tafsir Bil Ma’thur
b. Ditulis berdasarkan kitab tafsir yang muktabar
c. Dimulakan dengan memberi makna dan keterangan yang
mudah dan sederhana.
TAFSIR FI DZILAL AL-
QURAN
(Sayyid Qutb)
a. Tergolong dalam kategori Tafsir Bir Ra’yi
b. Ditulis berdasarkan kajian yang mendalam tentang al-Quran
dan Sunnah.
c. Tafsir bersifat moden dan kontemporari