Tafsir Al-Quran karya Ibnu Kathir merupakan salah satu tafsir terkenal yang menggunakan metode menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran, hadis, dan pendapat sahabat. Ibnu Kathir lahir pada tahun 701 H di Bashrah dan meninggal di Damaskus pada usia 74 tahun.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
2. BIOGRAFI IBNU KATHIR
• Beliau adalah Imam yang mulia Abul Fida’ ‘Imaduddin Isma’il bin
,Umar bin Katsir al-Qurasyi al-Bushrawi .
• Berasal dari kota Bashrah , kemudian menetap , belajar dan mengajar
di Damaskus .
• Dilahirkan di Mijdal , sebuah tempat di kota Bashrah pada tahun
701.H (1302 M).
• Menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Khamis bulan Sya’ban
774 h (1373 M ) di Kota Damaskus , ketika berumur 74 tahun .
• Dimakamkan di samping gurunya , Ibnu Taimiyyah .
3. • Dibesarkan dalam keadaan yatim .
• Ayahnya meninggal ketika beliau berusia 3 tahun dan beliau terkenal
sebagai khatib di kota itu .
• Dikurniakan hafalan yang istiemewa dan beliau menuntut ilmu
semenjak kecil lagi .
• Beliau ke Damsyiq ketika berusia 7 tahun dan berguru dengan ulama
terkenal di zamannya .
• Beliau juga mempelajari hadits , fiqh dan menghasilkan karya dalam
bidang tersebut .
• Beliau menulis karya yang besar mengenai hukum-hakam namun tidak
sempat diselesaikan .
• Beliau mempunyai hubungan rapat dengan Syeikh al-Islam Ibn
Taimiyah .
4. • Banyak pujian diberikan Ibn Taimiyah kepada Ibnu Kathir dalm al-
Bidayah wa al-Nihayah , malah Ibnu Kathir banyak mengikut
pendapat beliau dalam pandangannya .
• Ibnu Kathir juga mengambil fatwanya dalam masalah perceraian dan
berhadapan dengan berbagai ujian serta disakiti kerana hubungan
beliau dengan Ibn Taimiyah .
5. GURU-GURU IBNU KATHIR
• Syeikh Burhanuddin Ibrahim bin Abdirahman al-Fazari .
• Di Damsyik Syria , beliau belajar dengan Isa bin al-Muth’im
• Ahmad bin Abi Thalib
• Muhammad Ibnu Zar rad , menyertai Syeikh Jamaluddin Yusuf bin az-
Zaki al’Mizzi (wafat 742 H) , beliau banyak faedah dan menimba ilmu
darinya dan akhirnya beliau menikahi puterinya .
• Ulama Mesir yang memberi beliau Ijazah ialah Abu Musa al-Qararafi .
• Ali bin Umar as-Sawani dan lain-lain .
6. MURID-MURID IBNU
KATHIR
• Ibnu Hajji adalah salah satu murid Ibnu Katsir dan dia mengatakan :
• Beliau adalah penghafal hadits terbaik . Beliau juga paling mengetahui
mengenai perawi dan keaslian hadits . Teman-teman dan gurunya
mengakui kemampuanya ini . Setiap kali saya bertemu dengannya , saya
selalu mendapatkan manfaat darinya.
• Juga Ibnu Imad Al-Hambali berkata dalam kitabnya “ Shadrat Ah-
Dhahab ” :
• Beliau adalah hafidz yang mashur , yang ingatanya sangat cerdas ,
sedikit sekali beliau lupa , pemahamannya cukup dan mempunyai
pengetahuan yang baik dalam bahasa arab .
7. KARYA IBNU KATHIR
1. Al-Bidayah wa al-Nihayah fi al-Tarikh
2. Tafsir al-Quran al-Azim
3. Al-Lawalib al-Darari fi al-Tarikh
4. Intikhab min al-Bidayah wa al-Nihayah
5. Tafsir al-Quran
6. Al-Ijtihad fi Talab al-Jihad
7. Jami’ al-Masanid
8. Sunan al-Hadi li Aqwam al-Sunan
9. Al-Wadih al-Nafis fi Manaqib al-Imam Muhammad bin Idris
8. KITAB TAFSIR IBNU KATHIR
• Tafsir al-Quran Al-’Adzim atau lebih dikenali dengan Tafsir Ibnu
Kathir adalah salah satu dari Tafsir bil ma’tsur yang sahih .
• Di dalamnya diterangkan riwayat-riwayat yang diterima dari Nabi
Muhammad S.A.W , dari sahabat-sahabat dan tabi’in .
• Menjelaskan makna-makna ayat dan hukumnya dengan sedaya upaya
untuk menjauhi daripada perbahasan tentang I’rab dan pecahan ilmu
Balaghah lain seperti yang dilakukan oleh ulama tafsir lain .
• Tidak membahaskan secara panjang lebar ilmu yang tiada kaitan
dengan tafsir atau memahami al-Quran .
9. • Sentiasa berbincang dengan gurunya tentang perkara yang
mengelirukan untuk mendapatkan keputusan yang tepat .
• Sangat berhati-hati dengan perkara Israiliyat .
• Secara umumnya kitab tafsir Ibnu Kathir berjumlah 4 jilid .
• Dengan penerbit yang sama iaitu dari Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah .
10. METODOLOGI KITAB TAFSIR IBNU
KATHIR
• Tafsir ini dimulakan dengan muqaddimah yang panjang dan menyebut perkara
penting yang berkaitan dengan al-Quran dan pentafsiran .
• Di dalamnya juga menghuraikan metodologi penulisan kitab tafsirnya
sebagaimana berikut :
1. Mentafsirkan al-Quran dengan al-Quran .
2. Mentafsirkan al-Quran dengan al-Hadits sekiranya tidak didapati
keterangan daripada ayat-ayat al-Quran .
3. Mentafsirkan al-Quran dengan pendapat sahabat , sekiranya tidak
terdapat keterangan daripada al-Quran dan al-Hadits , memandangkan
sahabat dan golongan yang lebih mengetahui tentang persoalan-
persoalan tersebut .
4. Merujuk kepada pendapat Tabi’in apabila tidak menemuinya dalam al-
Quran atau pendapat para sahabat .
11. • Ibnu Kathir berpendapat pentafsiran Tabi’in dapat diterima apabila
mereka tidak berselisih faham mengenainya .
• Sekiranya mereka berselisih pendapat mengenai sesuatu pentafsiran ,
maka pendapat tersebut perlu diteliti terlebih dahulu dengan merujuk
kepada kaedah Bahasa al-Quran atau al-Sunnah atau merujuk kepada
keumuman Bahasa Arab atau pendapat-pendapat sahabat untuk
menentukan kebenarannya ,
• Ibnu Kathir juga menjelaskan mengenai unsur-unsur israiliyat dan
berwaspada darinya .
• Ibnu Kathir juga memasukkan dalam tafsirnya perbincangan fiqh
dengan menyebut pandangan ulama dan dalil-dalil mereka semesa
menafsirkan ayat-ayat ahkam .
12. KEISTIEMEWAAN TAFSIR
IBNU KATHIR
• Adalah tafsir yang paling masyhur yang memberikan perhatian terhadap apa
yang telah diberikan oleh mufassir salaf dan menjelaskan makna-makna dan
hukumnya .
• Perhatian yang sangat besar dengan penafsiran antara al-Quran dengan al-
Quran .
• Merupakan tafsir yang paling banyak memuatkan atau memaparkan ayat-
ayat yang bersesuaian maknanya , kemudian diikuti denganpenafsiran ayat
hadits marfu’ yang ada relevansinya dengan ayat yang sedang ditafsirkan
serta menjelaskan apa yang dijadikan hujjah dari ayat tersebut . Kemudian
diikuti pula dengan pendapat para sahabat dan para tabi’in serta ulama salaf
.
13. • Disertakan selalu peringatan akan cerita-cerita Israiliyat yang tertolak
(mungkar) yang hanya tersebar di dalam tafsir bil ma’tsur .
• Bersandarkan pada riwayat-riwayat dari Nabi Muhammad S.A.W ,
para sahabat dan Tabi’in .
• Penjelasannya dari segi I’rab dan istinbatnya tentang hukum-hokum
syari’e dan ayat-ayat al-Quran .
• Menjadi literasi mufassir setelahnya dan telah dicetak serta disebarkan
sehingga ke penjuru dunia .
• Tidak mengandungi permusuhan dalam membincangkan golongan dan
mazhab malah mengajak pada persatuan dan mencari kebenaran
bersama .
14. KEKURANGAN TAFSIR IBNU
KATHIR
• Masih terdapat hadits Dhoi’f dan pengulangan hadits Sahih .
• Terdapat sejumlah Israiliyat , sekalipun ia mengingatkannya , namun
tanpa penegasan dan penyelidikan .
• Di dalamnya disebutkan juga khabar-khabar yang sanadnya tidak
sahih , kemudian tidak dijelaskan bahawa ia tidak sahih .
• Bercampurnya yang sahih dan yang tidak sahih dan penukilan
perkataan dari para sahabat dan tabi’in tanpa isnad dan tidak pasti .