Jurnal ini membahas tentang pengujian kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui proses fermentasi dengan menggunakan dosis ragi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar alkohol pada kedua bahan tersebut dengan variasi dosis ragi 0,5%, 1%, dan 1,5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kadar alkohol yang sangat nyata antara tapai ketan putih dan singkong
Uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui fermentasi dengan dosis ragi yang berbeda
1. CRITICAL JOURNAL REVIEW
UJI KADAR ALKOHOL PADA TAPAI KETAN PUTIH
DAN SINGKONG MELALUI FERMENTASI DENGAN
DOSIS RAGI YANG BERBEDA
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hidrokarbon dan
Turunannya
Dosen pengampu : Dr. Marham Sitorus, M.Si
DISUSUN
OLEH
Nama : Linda Rosita
Nim : 4173131020
Kelas : Kimia Dik B 2017
Jurusan : Kimia
Program : S-1 Pendidikan
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan
rahmat-Nya kita saya bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) ini, tak lupa pula
shalawat bertangkaikan salam kita hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah
Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan
semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Saya menyadari bahwa dalam proses penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini,
saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan laporan ini yang tidak dapat disebutkan
satu per satu.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen mata kuliah Hidrokarbon dan Turunanya
Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si yang telah membimbing saya sehingga saya bisa
menyelesaikan laporan ini, dengan selesainya laporan ini saya berharap agar laporan ini nantinya
bisa menjadi bukti bahwa saya telah menyelesaikan kritik terhadap Jurnal Kimia ini.
Saya menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kelemahan dan jauh dari
kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga
laporan ini bermanfaat. Amin.
Medan, 25 November 2018
LINDA ROSITA
3. BAB I
PENDAHULUAN
1. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal : Uji Kadar Alkohol Pada Tapai Ketan Putih dan
Singkong Melalui Fermentasi dengan Dosis Ragi yang
Berbeda
2. Nama Jurnal : Jurnal Biota
3. Kota terbit : Palembang
4. Tahun terbit : 2016
5. Volume : 2
6. Nomor : 1
7. Halaman : 106-111.
8. Nomor ISSN : 2337-9995
2. Ringkasan Jurnal
Alkohol (C2H5OH) adalah cairan transparan, tidak berwarna, cairan yang mudah
bergerak, mudah menguap, dapat bercampur dengan air, eter, dan kloroform,
diperoleh melalui fermentasi karbohidrat dari ragi (Prihandana dkk., 2007). Menurut
Irianto (2006).
Indonesia sebagai negara agraris mempunyai banyak sumber bahan baku, salah
satunya adalah beras ketan putih (Oryza sativa L. var glutinosa) yang terdapat cukup
banyak di negara kita. Menurut sumber dari Direktorat Gizi (1981) “dalam” Haryadi
(2013) beras ketan putih (Oryza sativa L. var glutinosa) merupakan bahan yang
mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu 79,40 gram dalam 100
gram bahan.
Singkong atau ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu sumber
karbohidrat lokal Indonesia yang menduduki urutan ketiga terbesar setelah padi dan
jagung (Badan Litbang Pertanian, 2011). Menurut Rahmad Rukmana dan Yuniarsih
(2001) “dalam” Suparti dan Asngad (2009), kandungan karbohidrat ketela pohon
cukuplah tinggi (36,89 gram), hal ini berpotensi sebagai bahan alternatif dalam
pembuatan alkohol. Karbohidrat akan diubah menjadi gula dan gula akan diubah
menjadi alkohol.
4. Melihat beberapa manfaat alkohol yang telah dijelaskan diatas, maka diperlukan
penelitian lebih lanjut mengenai pembuatan alkohol yang bersifat terbarukan yaitu
melalui fermentasi bahan ketan putih dan singkong.
Alkohol banyak digunakan dalam industri, seperti pelarut, sebagai sintesis dalam
industri kimia dan pada saat ini alkohol juga digunakan untuk bahan bakar mobil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar alkohol yang terdapat
pada ketan putih Tapai dan singkong dengan dosis berbeda ragi. Penelitian ini
dilakukan di laboratorium Program Studi Pendidikan Biologi Kimia Fakultas
Tarbiyah dan Pengajaran UIN Raden Fatah Palembang pada bulan Agustus 2015.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu
jenis bahan fermentasi: (Tapai ketan putih dan singkong) dan dosis ragi (0,5%, 1%
dan 1,5%) dengan empat ulangan. Data dianalisis dengan ANOVA diikuti oleh dua
garis dan uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) pada tingkat 1%. Berdasarkan hasil
analisis menunjukkan bahwa kandungan alkohol dari jenis bahan bernilai F hitung =
82.14> F tabel = 8.29 dan dosis ragi F hitung = 812.14> F tabel = 6.01. Dari hasil
penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) Ada perbedaan yang sangat nyata dengan kadar
alkohol tapai putih ketan yang difermentasi dan ubi kayu. 2) Ada efek yang sangat
nyata dari dosis berbeda ragi terhadap kandungan alkohol.
5. BAB II
PEMBAHASAN
1. Topik : Apakah menarik, jarang diteliti, sedang menjadi concern penelitian saat
ini atau sedang menjadi topik diskusi yang hangat
Jurnal dengan judul “Uji Kadar Alkohol Pada Tapai Ketan Putih Dan
Singkong Melalui Fermentasi Dengan Dosis Ragi Yang Berbeda” sudah bayak diteliti
orang. Karena untuk kata kunci “alkohol” beberapa dari peneliti menggunakan ragi
dalam pembuataan tapai untuk menguji kadar dari alcohol tersebut selain iu juga
dikarenakan ragi banyak dijumpai khususnya di Indonesia. Untuk topik dari jurnal
kurang menarik karena kata-kata yang digunakan sudah familiar.
2. Judul: apakah cukup spesifik, dan menunjukkan maksud dan tujuan penelitian.
Judul pada jurnal cukup spesifik dan sesuai dengan tujuan dan isi dari jurnal
tersebut. bagian analisis dan pembahasan sudah sinkron dengan judul jurnal terebut.
3. Abstrak: harus singkat, memuat: tujuan, proses, dan hasil
Abstrak sudah singkat dan jelas hanya beberapa kata saja yang berisi tujuan
proses, dan hasil disertai dengan pesentase berupa angka.
4. Pendahuluan atau latar belakang: harus sinkron dengan kesimpulan, narasi
dapat menggambrakan tentang research question atau permasalahan, walaupun
sebenaranya research question tidak harus secara jelas dinyatakan.
Bagian pendahuluan tidak sinkron dengan kesimpulan. Di bagian pendahuluan
penulis hanya menjelaskan apa itu alkohol, tapai, singkong, dan proses fermentasi.
Sedangkan kesimpulan menyajikan data persentase berupa kadar alkohol yang
terdapat pada hasil penelitian. Seharusnya bagian pendahuluan juga menjelskan apa
itu kadar alkohol menambah referensi-referensi dari penelitian yang lain.
5. Periksa Gambar, tabel, dan lampiran (Angka, keterangan, hasil)
Jurnal ini tidak dilengkapi dengan gambar dan lampiran, hanya terdapat tabel
kadar alkohol. Seharusnya jurnal ini disertai dengan gambar berupa proses selama
pembuatan tapai, sebagai bukti bahwa penelitian benar-benar dilakukan. Angka pada
jurnal terdapat di bagian abstrak, hasil penelitian, dan kesimpulan.
6. Isi: Apakah pernyataan dan alasan dan opini didukung dengan referensi temuan
empiris, terutama dalam latar belekang perumusahan research question dan
hipotesis. Sinkroniasi referensi dengan perumusahan research question dan
6. hipotesis, terkadang penulis kesulitan mencari referensi pendukung, sehinggga
tidak sinkron.
7. Apakah semua referensi sudah dimasukkan dalam datar pustaka.
Tidak, terdapat beberapa catatan kaki yang tidak dimasukkan kedalam daftar
pustaka
8. Penulisan sumber referensi apa sudah benar: nama pengarang, peneliti, tahun,
dll
Belum benar, hal ini dapat dilihat dari beberapa penulisan jurnal yang tidak
disertai dengan halaman junal. Lalu pada buku ada yang disingkat pada bagian nama
peneliti dan ada yang tidak. Dalam hal ini penulis tidak konsisten dalam menulis
daftar pustaka.
9. Apakah jurnal ada kebaruan (novelty) atau originalitas secara jelas atau
tersirat.
Jurnal ini tidak terdapat keoriginalitas yang jelas, karena jurnal ini juga sudah
banyak diteliti oleh orang lain hanya saja terdapat beberapa metode yag berbeda.
10. Bagaimana metodologinya. (model, alat analisa, variabel, dsb)
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dan rancangan percobaan yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Data yang
diperoleh dianalisa dengan ANOVA (Analysis of Variances) dengan Rancangan Acak
Lengkap dua jalur. Bila dari hasil analisis dengan ANOVA menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan antara perlakuan tersebut, maka dilanjutkan dengan uji
BJND.
Alat yang digunakan adalah erlenmeyer, mortar dan alu, spatula, neraca ohauss, daun
pisang, magic com/pemasak, baskom, pisau, sendok, gelas ukur, gelas beker, alat
titrasi (stip dan biuret), dan pipet tetes. Bahan yang digunakan adalah beras ketan
putih, singkong, ragi, larutan indikator fenolftalein 1 % dan larutan NaOH 0,1 N,
aquades, air.
Selanjutnya data-data yang diperoleh dimasukkan dalam pengamatan, kemudian
dihitung besarnya kadar alkohol dalam tapai dengan rumus
kadar Alkohol (%) =
a×M×MrC2H5OH ×pengenceran
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
x 100 %
7.
8. BAB III
PENILAIAN JURNAL
Aspek
Penilaian
Skala Penilaian
AlasanMuncul
(emerging)_
Mengembangkan
(Developing)
Penguasaan (Mastering)
Ringkasan
latar belakang
masalah
penelitian
Tidak berusaha
atau gagal untuk
mengidentifikasi
latar belakang
masalah penelitian
secara akurat
Merangkum latar
belakang masalah
penelitian dengan baik,
meskipun terdapat
beberapa aspek
yangsalah atau
membingungkan.
Rincian penting
tampakhilang atau tidak
jelas (kabur).
Mengidentifikasi latar
belakang masalah
penelitian dengan jelas,
aspek implicit masalah
dipertimbangkan;
Mengidentifikasi faktor-
faktor penting yang tidak
terpisahkan untuk
menganalisis masalah.
Jurnal ini sudah
memaparkan latar belakang
masalah sesuai dengan judul
yang diangkat. Dalam hal ini
latar belakang masalahnya yaitu
melihat banyaknya manfaat
alkohol dalam kehidupan, maka
diperlukan penelitian lebih lanjut
mengenai pembuatan alkohol
yang bersifat terbarukan yaitu
melalui fermentasi bahan ketan
putih dan singkong. Dari
permasalahan ini peneliti akan
melakukan eksperimen untuk
mengetahui kadar alcohol dari
bahan yang diuji.
1 2 3 4 5 6
Mempertimba
ngkan
Konteks dan
Asumsi
Menganalisis
masalah dengan
ruang lingkup dan
konteks tidak jelas.
Tidak
mengidentifikasi
pengaruh konteks
terhadap solusi
Menganalisis masalah
penelitian dengan ruang
lingkup dan konteks
yang jelas.
Mengidentifikasi
pengaruh konteks
terhadap solusi masalah
penelitian.
Menganalisis masalah
penelitian dengan ruang
lingkup dan konteks yang
jelas, dengan dukungan
berbagai referensi yang
relevan. Mengidentifikasi
pengaruh konteks terhadap
solusi masalah masalah
Dalam hal ini masalah yang
diangkat adalah menguji kadar
alkohol pada tapai ketan dan
singkong dengan dosis ragi yang
berbeda. Maka pengaruh konteks
terhadap masalah sudah bagus.
Dimana peneliti mengambil
referensi-referensi dari sumber
9. masalah penelitian.
Tidak
mempertimbangka
n
pertanyaan, asumsi,
menyikapi etika
dimensi yang
mendasari masalah
Mempertimbangkan
pertanyaan, asumsi,
tetapi kurang
mempertimbangkan
prinsip-prinsip yang
mendasari masalah
penelitian
penelitian.
Mempertimbangkan
pertanyaan, asumsi, serta
mempertimbangkan
prinsip-prinsip yang
mendasari masalah
penelitian.
lain yang berkaitan dengan
masalah selama penelitian
dilakukan, serta
mempertimbangkan prinsip-
prinsip yang mendasari masalah
penelitian.
1 2 3 4 5 6
Berkomunikas
i
perspektif
sendiri,
hipotesis, atau
dugaan
Menyajikan posisi
sendiri, tetapi hasil
adopsi, tidak
memiliki argumen
yang kuat.
Membenarkan
posisi sendiri,
gagal untuk
memperjelas posisi
relatif
terhadapargumen
sendiri. Gagal
untuk
membenarkan
pendapat sendiri
atau
hipotesis tidak
jelas.
Menyajikan posisi
sendiri, yang mencakup
beberapa
pemikiran asli dengan
argumen yang kuat dan
konsisten.
Membenarkan
posisi sendiri tanpa
mengesampingkan
pandangan lain. Posisi
umumnya jelas,
meskipun kesenjangan
terjadi terhadap
hipotesis yang diajukan
sendiri.
Menyajikan posisi sendiri,
yang mencakup beberapa
pemikiran asli dengan
argumen yang kuat dan
konsisten. Tepat
mengidentifikasi posisinya
sendiri, menggambar
dukungan dari pengalaman
dan
informasi tidak dari
sumber yang ditugaskan.
Membenarkan pandangan
sendiri sementara
mengintegrasikan
interpretasi sebaliknya.
Hipotesis
menunjukkan pemikiran
dapat diterima
Pemikiran peneliti merupakan
pemikiran asli dengan argument
yang kuat tetapi tidak
mengabaikan pemikiran dari
pandangan lain, dalam hal ini
peneliti mencoba
membandingkan hasil
penelitiannya dengan sumber-
sumber yang telah ada
sebelumnya. Walaupun ada
beberapa pemikiran yang tidak
sesuai.
1 2 3 4 5 6
Analisis Data
Pendukung
dan bukti
Tidak ada data dan
bukti yang
didukung referensi
yang dipilih secara
Menunjukkan
keterampilan yang
memadai dalam
memilih dan
Data pendukung dan bukti
seleksi referensi penelitian
dengan analisis yang
akurat. Memeriksa bukti
Data pendukung dalam hal ini
terdiri dari skripsi, jurnal, dan
buku sudah akurat dan sesuai
dengan masalah yang dibahas
10. selektif.
Mengulangi
informasi tanpa
pertanyaan atau
menolak bukti
tanpa argumen
yang jelas. Tidak
membedakan
antara fakta dan
opini. Bukti
pernyataan yang
disajikan terlalu
sempit, tidak
pantas atau tidak
berhubungan
dengan topic
mengevaluasi referensi
penelitian untuk
memenuhi kebutuhan
informasi.
Menggunakan bukti
selektif, membedakan
fakta dari opini dan
mungkin mengenali
kesalahan yang terjadi.
Bukti yang sajikan tepat
dan lengkap meskipun
eksplorasi rutin
dan pertanyaan secara
akurat dan
mempertimbangkan
relevansi. Mengakui
keterbatasan bukti yang
disajikan. Urutan
presentasi mencerminkan
organisasi ide yang jelas,
mensubordinasi untuk
kepentingan dan dampak
pada jurnal ini. Peneliti juga
mengakui keterbatasan bukti dan
pemikiran dimana hasil dari
penelitiannya yang tidak
ketahuinya, ia mencari sumber
agar penelitianya bisa dibuktikan
dengan menggunakan referensi
yang lain.
1 2 3 4 5 6
Menggunakan
Perspektif dan
posisi lainnya
Memandang
masalah penelitian
dari perspektif
tunggal dan gagal
untuk
mendiskusikan
perspektif orang
lain. Mengadopsi
ide tunggal dengan
sedikit pertanyaan.
Alternatif tidak
terintegrasi dan
tidak jelas.
Menghindari ide
tidak
Mulai berhubungan
pandangan alternative
dalam mengkaji
masalah penelitian.
Mengintegrasi dari
beberapa sudut
pandang, namun masih
terbatas. Mungkin
melebih-lebihkan
pertentangan atau
memberhentikan
pandangan alternative
secara tiba-tiba.
Analisis pandangan lain
sebagian besar akurat.
Membahas perspektif
beragam dari berbagai
sudut pandang dengan
berbagai sumber untuk
memenuhi syarat analisis
masalah penelitian.
Pemanfaatan contoh
contoh dan argumen
analogi sangat efektif
untuk pemahaman. Jelas
membenarkan pandangan
sendiri dengan
mempertimbangkan
pandangan/ide lain.
Analisis posisi lain sangat
Analisis dan pembahasan jurnal
ini sudah lengkap. Disertia
dengan data-data yang akurat
berupa persentase angka dengan
tidak mengabaikan pandangan
yang lain. Hal ini dapat
dibuktikan dengan mencari
fakta-fakta/ referensi lalu
dibandingkan dengan hasil
penelitiannya.
11. menyenangkan.
Memperlakukan
posisi lain secara
dangkal. Tidak ada
bukti
penilaian argumen
sendiri
Beberapa
bukti penilaian argumen
sendiri tersedia.
akurat dan lengkap. Bukti
dari refleksi dan penilaian
argumen sendiri sangat
lengkap
1 2 3 4 5 6
Mengkaji
kesimpulan,
implikasi,
dan
konsekuensi
Gagal untuk
mengidentifikasi
kesimpulan,
implikasi,
dankonsekuensi,
atau kesimpulan
terlalu sederhana
atau terlalu
ringkasan.
Kesimpulan yang
mutlak, dan
mungkinatribut
kesimpulan otoritas
eksternal.
Kesimpulan
mempertimbangkan
bukti konsekuensi
memperluas satu
masalah penelitian.
Present simplikasi yang
dapat mempengaruhi
orang lain atau
Masalah. Menyajikan
kesimpulan karena
hanya longgar terkait
dengan konsekuensi.
Implikasi mungkin
termasuk referensi
samar untuk
kesimpulan
Mengidentifikasi dan
membahas kesimpulan,
implikasi, dan
konsekuensi.
mempertimbangkan
konteks, asumsi, dan bukti.
Memenuhi syarat
pernyataan sendiri.
Konsekuensinya
dipertimbangkan dan
terintegrasi. Implikasi
yang
dikembangkan dan
mempertimbangkan
ambiguitas
Kesimpulan yang disajikan
terlalu longgar. Artinya tidak
menyeluruh dan detail. Hanya
berupa persentase angka tidak
disertai dengan konsep
pembahasan. Peneliti juga tidak
menyimpulkan mana bahan yang
kadar alcohol nya tinggi maupun
kadar alcohol alkoholnya rendah
dan beberapa alasannya.
1 2 3 4 5 6
12. Berkomunikas
i Efektif
Di banyak tempat,
bahasa
mengaburkan
makna.
Tata bahasa,
sintaksis, atau
kesalahan lainnya
yang mengganggu
atau
diulang-ulang.
Sedikit bukti dari
pernyataan. Gaya
tidak konsisten atau
tidak relevan.
Analisis tidak
fokus dan kurang
terorganisir;
tidakmemiliki
koneksilogis dari
ide-ide. Sajian
tugas tidak
mengikuti format
disediakan, tidak
konsisten .
Beberapa sumber
yang digunakan
tidak dirujuk
dengan benar.
Penyajian tugas
mengunakan bahasa
yang efektif, meskipun
mungkin ada beberapa
masalah pemaknaan
yang sulit dimengerti
dan bias.
Anaisis masalah dan
ide-ide terorganisasi
dengan baik, meskipun
penyampaiannya secara
mekanistik. Penyajian
mengikuti format yang
disediakan meskipun
kadang tidak konsisten.
Kebanyakan sumber
yang dikutip dan
digunakan dengan
benar
Penyajian tugas
mengunakan bahasa yang
efektif. Anaisis masalah
dan ide-ide terorganisasi
dengan baik,
penyampaiannya
bernuansa fasih dan
mudah dipahami.
Kesalahan yang minimal.
Penyajian mengikuti
format yang disediakan
dan konsisten. Semua
sumber yang dikutip dan
digunakan memberikan
daya dukung argumen dan
bukti pemecahan masalah.
Kalimat yang digunakan efektif.
Bahasa yang digunakan sesuai
dengan kaidah EYD (ejaan yang
disempurnakan). Dalam jurnal
ini pengarang menggunakan
bahasa yang komunikatif
sehingga mudah dipahami oleh
pembaca sehingga pesan yang
ingin disampaikan oleh
pengarang dapat dipahami
langsung oleh pembaca,
meskipun ada beberapa yang
kurang dimengerti oleh
pembaca. Dan setiap solusi dari
permasalahan disertai dengan
beberapa daya dukung argument
baik pemikiran asli penulis
maupun dari sumber referensi
yang lain.
1 2 3 4 5 6
Total : 34
13.
14. DAFTAR PUSTAKA
Berlian, Z., dkk. (2016). Uji Kadar Alkohol Pada Tapai Ketan Putih dan Singkong Melalui
Fermentasi dengan Dosis Ragi yang Berbeda. Jurnal Biota. Vol. 2. No. 1. Hal : 106-
111.