MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Proses keperawatan keluarga adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan keluarga yang terdiri dari lima tahap yang berhubungan dan berurutan yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Konsep keperawatan keluarga
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-konsep-keperawatan-keluarga.html
MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Proses keperawatan keluarga adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan keluarga yang terdiri dari lima tahap yang berhubungan dan berurutan yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Konsep keperawatan keluarga
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-konsep-keperawatan-keluarga.html
Kepemimpinan Dalam Keperawatan " KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN"Elvia Malbeni HarLen
1. Pengertian Konsep Kepemimpinan
2. Teori Kepemimpinan Dalam Keperawatan
3. Prinsip Kepemimpinan Dalam Pelayanan Keperawatan
4. Peran Dan Fungsi Kepemimpinan Dalam Keperawatan
5. Komunikasi Yang Efektif Dalam Kepemimpinan
6. Etika Keperawatan Yang Terkait Dengan Kepemimpinan
7. Peran Pemimpin Terkini Secara Nasional Dan Global
8. Peran Pemimpin Dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen
9. Penggunaan Balance Scorecard Dalam Evaluasi Kepemimpinan
1. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Interaksi sehat-sakit, Fungsi keluarga, Ciri keluarga sehat,
Batasan keperawatan keluarga, dan Kriteria keluarga
sejahtera
Mia Sonia, S.Kp
2. Interaksi sehat-sakit keluarga
Adanya hubungan timbal balik status
sehat-sakit anggota keluarga dengan
keluarga
keluarga cenderung menjadi reaktor masalah
kesehatan dan aktor dalam menyelesaikan masalah
Keluarga penentu utama konsep penyakit
dan perilaku sehat
Keluarga pembuat keputusan: diagnosa,
tindakan, pengobatan
3. PERILAKU KESEHATAN
KELUARGA
1. Health Maintenance (Perilaku
Pemeliharaan Kesehatan)
2. Health Seeking Behavior (Perilaku
Pencarian dan Penggunaan Fasilitas
Kesehatan)
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
4. PERILAKU KESEHATAN KELUARGA
1. Health Maintenance (Perilaku
Pemeliharaan Kesehatan)
Perilaku seseorang/keluarga untuk
memelihara kesehatan
Perilaku Pencegahan Penyakit
Perilaku Peningkatan Kesehatan
Perilaku Nutrisi
5. PERILAKU KESEHATAN KELUARGA
2. Health Seeking Behavior (Perilaku Pencarian dan
Penggunaan Fasilitas Kesehatan)
Perilaku seseorang/keluarga pada saat anggota keluarga sakit atau
mengalami masalah kesehatan dimulai dari saat mengobati
sendiri sampai mencari pengobatan
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
Menurut Becker perilaku keluarga:
a. Perilaku hidup sehat (makan dengan menu seimbang, olahraga
teratur, tidak merokok, tidak minuman keras, istirahat cukup,
pengendalian stress, gaya hidup positif)
b. Perilaku sakit (respon terhadap penyakit/kondisi sakit)
pengetahuan dan persepsi
6. 6 tahap interaksi sehat-sakit
keluarga
1. Upaya keluarga terkait promosi kesehatan
2. Respon keluarga terhadap gejala-gejala
3. Mencari tempat pelayanan
4. Merujuk dan mendapatkan pelayanan
5. Respon segera keluarga terhadap penyakit
6. Tahap penyesuaian/penyembuhan sakit
7. 6 tahap interaksi sehat-sakit keluarga
1. Upaya keluarga terkait promosi
kesehatan
a. Keluarga memegang peranan yang penting dalam berbagai bentuk
upaya promosi kesehatan di dalam keluarga
b. Ada banyak bentuk bentuk peningkatan kesehatan, pencegahan dan
pengurangan resiko : Sekitar masalah pola hidup berhenti
merokok, olah raga, imunisasi dan lain-lain
c. Agar strategi sehat dapat berhasil; menunut perbaikan pola hidup
seluruh anggota keluarga
d. Anggota keluarga perlu mempelajari status kesehatan mereka dan
citra tubuh seperti apakah tubuh mereka lemah, sakit-sakitan
atau sehat.
e. Anggota keluarga yg dapat menunjukkan perilaku hidup sehat akan
menjadi contoh yg sangat ampuh bagi anggota kelg yg lain.
8. 6 tahap interaksi sehat-sakit keluarga
2. Respon keluarga terhadap gejala-gejala
a. Tahapan ini dimulai: mengenal, menginterprestasikan bahaya yg
timbul, menujukkan kepeduliaan thd masalah yg timbul
b. Keluarga meyakini gejala – gejala penyakit yg timbul dan mencari
jalan penyelesaiannya.
c. Tahap ini terdiri dari: kepercayaan yg menyangkut gejala atau
penyakit dari anggota keluarga, bagaimana menangani pentakit
tersebut.
3. Mencari tempat pelayanan
a. Dimulai ketika keluarga menyetakan adanya anggota keluarga yg
mengalami masalah kesehatan.
b. Org yg sakit dan keluarga mulai mencari informasi, bantuan sesuai
dgn keyakinan mereka baik kepada tenaga profesional, maupun
tenaga yg mereka yakini dapat membantu
c. Keputusan apakah ditangani di rumah, di klinik atau RS
cenderung dirundingkan di keluarga
9. 6 tahap interaksi sehat-sakit keluarga
4. Merujuk dan mendapatkan pelayanan
a. Adanya kontak keluarga dgn pelayanan kesehatan
b. Keluarga menentukan kpd siapa mrk akan berkonsultasi dan
mendapatkan pelayanan
5. Respon segera keluarga terhadap
penyakit
a. Kelg menerima peran sakitnya ? Ditandai dgn : Ketergantungan thd
tenaga kesehatan, Keinginan utk mentaati nasehat medik, Berusaha
keras utk sembuh
b. Tahap respon akut penyesuaian yg hrs segera dibuat
c. Penyakit serius/mengancam jiwa krisis kelg dapat terjadi
respon kekuatan stresor
10. 6 tahap interaksi sehat-sakit keluarga
6. Tahap penyesuaian/penyembuhan sakit
a.Penyakit serius dan kronis dari seorang anggota keluarga
mempengaruhi secara mendalam pada sistem keluarga,
khususnya struktur peran dan pelaksanaan fungsi keluarga.
b.Keseriusan ketidakmampuan
c.Sentralitas klien dalam unit keluarga
d.Kelg mempunyai peran yg bersifat mendukung selama masa
penyembuhan dan pemulihan.
11. karakteristik keluarga sehat
1. Ada komunikasi, sharing pengalaman
2. Pendidikan terarah
3. Saling memperkuat dan mendukung
4. Mengembangkan sifat saling percaya
5. Ada rasa bermain dan humor
6. Ada keseimbangan dalam berinteraksi
7. Suasana saling tanggung jawab& saling membantu
8. Mengajarkan baik-buruk, benar-salah
9. Patuh pada tradisi yg baik dan ajaran agama
10. Respek thd privasi
12. FUNGSI KELUARGA
(Lamanna & riedman, 1991)
Fungsi tanggung jawab reproduksi
(responsible reproduction)
Memberikan kontrol sosial terhadap peran
reproduksi dan perlindungan anak
Pengembangan fungsi dalam mengasuh
anak diasumsikan sebagai dua orang tua
lebih baik dibandingkan degan satu orang
tua (single parent) dan pasangan orang tua
harus merupakan ikatan antara pria dan
wanita (heterosexual)
13. FUNGSI KELUARGA
(Lamanna & riedman, 1991)
Fungsi dukungan ekonomi (economic
support)
Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
misal: makan, menyediaka sandang dan
mendapatkan tempat tinggal.
Dengan bantuan anggota keluarga yang lain,
anggota keluarga mendapatkan manfaat
perlindungan jasmani, misal: penyediaan
asuransi kesehatan, bantua biaya pendidikan
atau bantuan modal untuk berusaha
14. FUNGSI KELUARGA
(Peraturan pemerintah no 21 tahun 1994)
Fungsi agama
Keluarga dan anggotanya didorong dan
dikembangkan agar kehidupan keluarga
sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama
dan nilai luhur budaya bangsa untuk menjadi
insan agamis yang penuh iman dan taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Fungsi sosial budaya
Memberikan kesempatan kepada keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengembangkan
kekayaan budaya bangsa yang beraneka
ragam dalam suatu kesatuan
15. FUNGSI KELUARGA
(Peraturan pemerintah no 21 tahun 1994)
Fungsi cinta kasih
Memberikan landasan yang kokoh terhadap
hubungan anak dengan anak, suami
dengan istri, orang tua dengan anaknya,
serta hubungan kekerabatan antar
generasi sehingga keluarga menjadi
wadah utama bersemainya kehidupan
yang penuh cinta kasih lahir dan batin
Fungsi melindungi
Untuk menumbuhkan rasa aman dan
kehangatan
16. FUNGSI KELUARGA
(Peraturan pemerintah no 21 tahun 1994)
Fungsi ekonomi
Menjadi unsur pendukung kemandirian dan
ketahanan keluarga
Fungsi pembinaan lingkungan
Memberika pada setiap anggota keluarga
kemampuan untuk menempatkan diri
secara serasi, selaras dan seimbang
sesuai dengan daya dukung alam dan
lingkungan yang berubah secara dinamis
17. Alasan mengapa keluarga menjadi
penting bagi perawat keluarga
1) Keluarga sebagai seluruh sistem juga
membutuhkan pelayanan kesehatan seperti
halnya individu agar ia dapat memenuhi
tugasnya dalam setiap fase perkembangan;
2) Tingkat kesehatan individu berkaitan erat
dengan tingkat kesehatan keluarga begitu pun
sebaliknya; dan
3) Tingkat fungsional keluarga sebagai unit
terkecil dari komunitas dapat mempengaruhi
derajat kesehatan sistem atasnya.
(Spradley & Allender, 1997)
3
18. Pendekatan dalam keperawatan
keluarga (stanhope & lancaster, 2004)
4
1. Keluarga sebagai kontek
(Family as Context)
2. Keluarga sebagai klien
(Family as Client)
3. Keluarga sebagai sistem
(Family as System)
4. Keluarga sebagai komponen sosial
(Family as Component of Society)
19. Pendekatan dalam keperawatan keluarga
(stanhope & lancaster, 2004) 4 Keluarga sebagai kontek
(Family as Context)
Karakteristik pendekatan
1.Individu ditempatkan pada
fokus pertama sedangkan
keluarga yang kedua
2.Fokus pelayanan
keperawatan: individu
3.Individu/anggota keluarga
akan dikaji dan diintervensi
4.Keluarga akan dilibatkan
dalam berbagai kesempatan
20. Pendekatan dalam keperawatan
keluarga 4 (stanhope & lancaster, 2004)
Keluarga sebagai klien
(Family as Client) Karakteristik pendekatan
1.Perhatian utama pada
keluarga sedangkan individu
kedua
2.Keluarga dilihat sebagai
penjumlahan dari individu-individu
anggota keluarga
3.Perhatian dikonsentrasikan
bagaimana kesehatan
individu berdampak pada
keluarga secara keseluruhan
21. Pendekatan dalam keperawatan keluarga
(stanhope & lancaster, 2004) 4
Keluarga sebagai sistem
(Family as System)
Karakteristik pendekatan
1.Fokus pada keluarga sebagai
klien dan keluarga adalah sistem
yang berinteraksi
2.Pendekatan pada individu
sebagai anggota keluarga dan
keluarga secara bersamaan
3.Interaksi antara anggota keluarga
menjadi target intervensi
keperawatan (seperti: hubungan
orang tua dan anak, antara hirarki
orang tua)
22. Pendekatan dalam keperawatan keluarga
(stanhope & lancaster, 2004) 4
Keluarga sebagai komponen sosial
(Family as Component of Society)
Karakteristik pendekatan
1.Keluarga dilihat sebagai sebuah
institusi sosial, pendidikan, spiritual,
ekonomi, dan kesehatan.
2.Kelurga adalah unit utama dan
kumpulan keluarga akan
membentuk sistem yang lebih besar
yaitu masyarakat
3.Keluarga berinteraksi dengan
institusi lain untuk menerima,
bertukar dan saling memberi
layanan.