Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran daring dengan diferensiasi. Metode yang digunakan adalah flip learning dimana siswa belajar terlebih dahulu materi pelajaran sebelum pertemuan daring dengan guru. Guru juga menyesuaikan gaya belajar siswa dan memberikan pilihan produk belajar. Penilaian dilakukan secara sinkron dan umpan balik diberikan secara daring.
5. • Kesiapan belajar murid, menggunakan metode flip learning. Dimana
sebelum pertemuan daring dengan guru, guru meminta murid-muridnya
untuk mempelajari dulu materinya
• Minat belajar murid
• Profil belajar murid mengenai produk atau hasil belajar
6. • Memahami tujuan pembelajaran, mempersiapkan bahan dan
sumber belajar, mempersiapkan materi di Google Classroom
• Asesmen diagnostic (yang dilakukan di skenario tidak ada)
• Menyesuaikan gaya belajar siswa dengan membebaskan siswa
untuk memilih sesuai dengan minat dan kenyamanan mereka
7. • Diferensiasi konten dengan memberikan materi yang sama
dengan konten yang berbeda sesuai dengan tujuan
• Diferensiasi proses dengan memberi pertanyaan, melakukan
analisis, membuat pertanyaan pemandu, memberikan waktu untuk
diskusi
• Diferensiasi produk dengan memberikan murid pilihan dalam
bentuk produk dengan membuat rubrik penilaian yang dapat
mengakomodir seluruh tugas
8. Memberikan umpan balik secara sinkron dan menyediakan
slot-slot waktu tertentu untuk bertemu dengan beberapa
murid yang berdasarkan hasil penilaiannya masih
memerlukan bantuan.
9.
10.
11.
12. • •Sebelum memberikan pilihan produk kepada siswa, bu Derana
memberikan rubrik penilaian kepada siswa. (Bu Puspa)
• •Setelah pengumpulan produk diberikan umpan balik oleh bu Derana
secara daring. (Bu Ambar)
13. • •Daring ataupun luring dapat dilakukan assessment diagnostic, jika daring
melalui Google Form. (Bu Puspa)
• •Dapat juga menggunakan Google Classroom ketika pembelajaran
berlangsung atau menggunakan aplikasi pihak ke-3 (Jibas, WhatsApp,
Form, dll) (Bu Ambar)
• •Pada dasarnya sama tekniknya antara luring dan daring, hanya medianya
berbeda. (Pa Anwar)
14. • Satu rubrik harus dapat mengakomodir keragaman produk. Poin-poin
penilaian dapat mengcover semua jenis produk. Seperti di contoh studi
kasus, tempatnya berbeda, jenis produknya berebda, namun poin-poin
penilaian sama. (Bu Hj. Ucu Julaeha, M.Pd)