Presentasi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi

1. PEMBELAJARAN & PENYUSUNAN
RPP BERDIFERENSIASI
Kholidin, S.Pd, M.Pd
Guru Penggerak Angkatan 1 Kota Pekanbaru

2. Agenda Hari ini
• Pengenalan Program Guru Penggerak (10 ‘)
• Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi

3. Program Guru Penggerak
• Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
• Nilai dan Peran Guru penggerak
• Visi Guru Penggerak
• Budaya Positif
• Pembelajaran Berdiferensiasi
• Pembelajaran Sosial Emosional
• Coaching
• Pengambilan Keputusan Pemimpin dalam Pendidikan
• Pengelolaan Aset Pendidikan

4. Bayangkan Kelas yang Bapak /Ibu
ajar…..

5. Pembelajaran Diferensiasi:
Pembelajaran yang berorientasi kepada kebutuhan
Murid / Peserta Didik.

6. Karakteristik Pembelajaran Diferensiasi
• Menciptakan Lingkungan belajar yang ‘mengundang’ murid untuk belajar.
• Kurikulum yang memiliki tujuan yang didefinisikan secara langsung
• Penilaian berkelanjutan
• Merespon kebutuhan murid
• Manajemen kelas yang efektif

7. Karakteristik Pembelajaran Tidak Diferensiasi
• Guru lebih memaksakan kehendaknya sendiri.
• Guru tidak memahami minat, dan keinginan murid.
• Kebutuhan belajar murid tidak semuanya terenuhi karena ketika proses
pembelajaran menggunakan satu cara yang menurut guru sudah baik,
• Guru tidak memberikan beragam kegiatan dan beragam pilihan.

8. Langkah- Langkah Pembelajaran Diferensiasi:
•Pahami Kompetensi Dasar atau standar yang akan dicapai.
•Tentukan Tujuan Pembelajaran

9. Langkah- Langkah Pembelajaran Diferensiasi:
• Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek,
yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid
(bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey
menggunakan angket, dll)
• Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil
pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi,
materi, maupun cara belajar)
• Mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran yang sudah
berlangsung.

10. Kategori kebutuhan belajar murid:
1. Kesiapan belajar => Kapasitas untuk mempelajari materi baru
2. Minat murid => berkaitan dengan hobby atau kesukaan .
3. Profil belajar => yang disukai murid untuk belajar / gaya belajar
(Tomlinson 2001: How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom)

11. Lakukan diawal pembelajaran …….
Asesmen Diagnostik Kognitif
Kesiapan belajar

12. diumpamakan Equalizer, ada 6 Perspektif Kontinum:
1) Bersifat Mendasar - Bersifat Transformatif
2) Konkret - Abstrak
3) Sederhana – Kompleks
4) Terstruktur – Open Ended
5) Tergantung (Dependent) – Mandiri (Independent)
6) Lambat - Cepat
1. Kesiapan Belajar

14. Lakukan diawal pembelajaran …….
Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Minat murid
Profil belajar

15. TUJUAN MEMPERTIMBANGKAN MINAT BELAJAR
1) Membantu murid menyadari ada kesesuaian antara sekolah dan keinginan
mereka untuk belajar
2) Menunjukkan hubungan antara semua pembelajaran
3) Sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan baru
4) Meningkatkan motivasi murid untuk belajar
2. Minat Belajar

16. • Meminta murid memilih mendemontrasikan pemahaman dengan menulis
lagu, melakukan pertunjukkan, atau menggambar peta konsep
• Menggunakan strategi investigasi kelompok berdasarkan minat
• Membuat kegiatan ‘Sehari di tempat kerja’
• Membuat model
Ide-ide yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat:

17. merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi
oleh: gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dll
3. Profil Belajar Murid

18. Langkah 3:
Menentukan Strategi dan Alat Penilaian

19. 3 Strategi Pembelajaran Diferensiasi
•Diferensiasi Konten => materi yg kita ajarkan
•Diferensiasi Proses => metode/strategi pembelajaran
•Differensiasi Produk => produk atau hasil yang diharapkan

29. Manakah yang termasuk kegiatan pembelajaran
Diferensiasi?
Situasi 1 Situasi 2
Bu Ida dalam mata pelajaran matematika di
kelas V SD memberikan soal latihan tentang
bilangan Pecahan. Dari 25 siswa di kelas
tersebut, 3 orang siswa selalu cepat
mengumpulkan jawaban dalam setiap latihan
mengerjakan soal matematika. Bu Ida
memberikan soal tambahan sebanyak 10 soal
yang berisi soal latihan pecahan dengan
tingkat kesulitan diatas rata-rata kepada 3
orang tersebut, ini bertujuan agar ke tiga
orang tersebut merasa tertantang dan masih
tetap memiliki minat pada materi dan mata
pelajaran tersebut.
Pak Jono, dalam mata pelajaran matematika
di kelas V SD memberikan soal latihan tentang
bilangan Pecahan. Dari 25 siswa di kelas
tersebut, 3 orang siswa selalu cepat
mengumpulkan jawaban dalam setiap latihan
mengerjakan soal matematika. Pak Jono
kemudian menambah 10 soal kepada 3 orang
anak yang lebih dulu selesai, dengan harapan
agar ketiga anak tersebut memiliki aktivitas
dan tidak mengganggu teman-temannya yang
sedang mengerjakan soal.