Dokumen ini membahas tentang pendidikan sosial dan aliran-aliran dalam pendidikan. Pendidikan sosial membahas tentang manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan sosial dan pendidikan sosial, serta pendidikan sosial dalam keluarga dan sekolah. Sedangkan aliran-aliran dalam pendidikan membahas tentang nativisme, empirisme, konvergensi, dan naturalisme.
Dokumen tersebut membahas dua pola sosialisasi, yaitu sosialisasi represif yang menekankan penggunaan hukuman dan imbalan materi, serta sosialisasi partisipatoris yang memberi kebebasan kepada anak dan fokus pada interaksi. Sosialisasi represif dianggap lebih menghargai orang tua meski dengan paksaan, sementara sosialisasi partisipatoris mengutamakan keinginan anak meski sering
Makalah ini membahas tentang peran orang tua terhadap perilaku menyimpang anak dan solusinya. Peran orang tua dijelaskan sangat penting dalam membentuk karakter anak, melalui pola asuh yang seimbang. Perilaku menyimpang anak dapat disebabkan oleh pola asuh orang tua yang kurang tepat. Solusi yang dikemukakan adalah bimbingan konseling untuk mengubah pola asuh orang tua menjadi lebih ba
BAB 1 membahas latar belakang peran penting orang tua dalam membentuk pribadi anak, rumusan masalah tentang peran orang tua di era globalisasi, serta tujuan dan manfaat penelitian tentang hal tersebut. BAB 2 menjelaskan teori-teori peran orang tua, faktor yang mempengaruhi pribadi anak, dan pendidikan Islam dalam keluarga.
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka mengenai kemampuan sosialisasi anak prasekolah, proses sosialisasi, tahap-tahap sosialisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi, ciri-ciri anak prasekolah, dan pola asuh orang tua.
Dokumen tersebut membahas dua pola sosialisasi, yaitu sosialisasi represif yang menekankan penggunaan hukuman dan imbalan materi, serta sosialisasi partisipatoris yang memberi kebebasan kepada anak dan fokus pada interaksi. Sosialisasi represif dianggap lebih menghargai orang tua meski dengan paksaan, sementara sosialisasi partisipatoris mengutamakan keinginan anak meski sering
Makalah ini membahas tentang peran orang tua terhadap perilaku menyimpang anak dan solusinya. Peran orang tua dijelaskan sangat penting dalam membentuk karakter anak, melalui pola asuh yang seimbang. Perilaku menyimpang anak dapat disebabkan oleh pola asuh orang tua yang kurang tepat. Solusi yang dikemukakan adalah bimbingan konseling untuk mengubah pola asuh orang tua menjadi lebih ba
BAB 1 membahas latar belakang peran penting orang tua dalam membentuk pribadi anak, rumusan masalah tentang peran orang tua di era globalisasi, serta tujuan dan manfaat penelitian tentang hal tersebut. BAB 2 menjelaskan teori-teori peran orang tua, faktor yang mempengaruhi pribadi anak, dan pendidikan Islam dalam keluarga.
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka mengenai kemampuan sosialisasi anak prasekolah, proses sosialisasi, tahap-tahap sosialisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi, ciri-ciri anak prasekolah, dan pola asuh orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, pendidik, anak didik, alat-alat pendidikan, dan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai pandangan tokoh tentang kapan pendidikan seseorang dimulai dan tujuan pendidikan.
Makalah ini membahas pengaruh keluarga terhadap pembentukan moral dan karakter anak. Keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, kerjasama, dan hormat kepada orang tua sejak usia dini. Pendidikan moral yang diberikan keluarga berpengaruh besar terhadap perkembangan kepribadian anak. Keluarga juga berperan dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas yang diperlukan unt
Tiga kalimat:
Perkembangan kecerdasan anak sejak janin dipengaruhi oleh pemenuhan gizi ibu hamil, kasih sayang ibu, dan stimulasi positif melalui sentuhan dan suara yang disukai ibu kepada janin. Stimulasi ini dapat meningkatkan kecerdasan anak di kemudian hari.
Perkembangan Sosial Pada Anak HomeschoolingMuhamad Yogi
Makalah ini membahas perkembangan sosial anak usia sekolah dasar yang menempuh pendidikan homeschooling. Teori yang dijelaskan meliputi karakteristik perkembangan anak usia sekolah dasar secara umum dan konsep Montessori yang relevan dengan pendidikan homeschooling. Makalah ini bertujuan menganalisis perkembangan sosial anak homeschooling berdasarkan data interaksinya dan membandingkannya dengan teori untuk mengetahui apakah perke
Dokumen tersebut membahas tentang proses sosialisasi dan agen-agen sosialisasi. Proses sosialisasi adalah proses pembelajaran seseorang untuk mengenal dan menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial yang berlaku di lingkungannya secara bertahap sejak lahir hingga dewasa. Agen-agen utama sosialisasi adalah keluarga, teman sebaya, lembaga pendidikan formal, dan media massa, yang membantu membentuk pand
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial remaja yang mencakup pengertian perkembangan sosial, konsep diri dan harga diri, pencarian identitas, pergaulan dengan teman sebaya, seksualitas, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pengaruh terhadap tingkah laku.
Dokumen tersebut membahas teori perkembangan sosial kanak-kanak menurut Erikson, Parten, dan Piaget. Teori Erikson menyatakan ada 8 tahap perkembangan yang 4 di antaranya berkaitan dengan kanak-kanak. Parten menjelaskan 5 jenis permainan yang mencerminkan perkembangan sosial, sementara Piaget membahas perkembangan jenis permainan menurut usia. Dokumen ini juga menyentuh pentingnya aktiviti bermain dan
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
Makalah ini membahas pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak. Pola asuh orang tua meliputi pola demokratis, otoriter, dan permisif, yang masing-masing memiliki pengaruh berbeda terhadap kepribadian anak. Faktor-faktor seperti pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan status ekonomi keluarga juga mempengaruhi cara orang tua mendidik anak dan membentuk keprib
Sosialisasi merupakan proses pembentukan kepribadian melalui penanaman nilai dan norma sosial dari berbagai agen seperti keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan media massa. Proses ini membantu individu belajar peran sosial dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka Nur Fitriyani
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan kepribadian. Sosialisasi dijelaskan sebagai proses belajar tentang nilai-nilai masyarakat untuk menjadi anggota masyarakat. Dokumen ini menjelaskan tahapan sosialisasi, bentuk sosialisasi primer dan sekunder, faktor yang mempengaruhinya, serta peran keluarga sebagai agen sosialisasi utama.
Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013Mas Rauf
1. Integralisasi nilai-nilai keislaman dan akhlak mulia dalam kurikulum 2013 bertitik beratkan pada pendidikan akhlak yang mengintegrasikan unsur moral knowing, moral feeling, dan moral action sesuai dengan fase perkembangan anak serta menggunakan nilai-nilai kebaikan dari Al-Quran dan Sunnah sebagai acuan.
penanaman nilai-nilai karakter pada anak usia dini sangat lah penting karena akan berdampak baik untuk masa depan anak tersebut. disini peran pendidik dan orang tua sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan perrkembangan karakter nya.
Mihai Busuioc, Secretar General, MDRAP: "Evidenţa proprietăţii - analiză la zi". Prezentare realizată pe 4 iulie 2016, la Forumul Administratiei Publice Locale, organizat de Ministerul Dezvoltarii Regionale si Administratiei Publice (MDRAP) la Palatul Parlamentului, in perioada 4-5 iulie 2016: http://www.mdrap.ro/forumul-administratiei-publice-2016.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, pendidik, anak didik, alat-alat pendidikan, dan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai pandangan tokoh tentang kapan pendidikan seseorang dimulai dan tujuan pendidikan.
Makalah ini membahas pengaruh keluarga terhadap pembentukan moral dan karakter anak. Keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, kerjasama, dan hormat kepada orang tua sejak usia dini. Pendidikan moral yang diberikan keluarga berpengaruh besar terhadap perkembangan kepribadian anak. Keluarga juga berperan dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas yang diperlukan unt
Tiga kalimat:
Perkembangan kecerdasan anak sejak janin dipengaruhi oleh pemenuhan gizi ibu hamil, kasih sayang ibu, dan stimulasi positif melalui sentuhan dan suara yang disukai ibu kepada janin. Stimulasi ini dapat meningkatkan kecerdasan anak di kemudian hari.
Perkembangan Sosial Pada Anak HomeschoolingMuhamad Yogi
Makalah ini membahas perkembangan sosial anak usia sekolah dasar yang menempuh pendidikan homeschooling. Teori yang dijelaskan meliputi karakteristik perkembangan anak usia sekolah dasar secara umum dan konsep Montessori yang relevan dengan pendidikan homeschooling. Makalah ini bertujuan menganalisis perkembangan sosial anak homeschooling berdasarkan data interaksinya dan membandingkannya dengan teori untuk mengetahui apakah perke
Dokumen tersebut membahas tentang proses sosialisasi dan agen-agen sosialisasi. Proses sosialisasi adalah proses pembelajaran seseorang untuk mengenal dan menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial yang berlaku di lingkungannya secara bertahap sejak lahir hingga dewasa. Agen-agen utama sosialisasi adalah keluarga, teman sebaya, lembaga pendidikan formal, dan media massa, yang membantu membentuk pand
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial remaja yang mencakup pengertian perkembangan sosial, konsep diri dan harga diri, pencarian identitas, pergaulan dengan teman sebaya, seksualitas, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pengaruh terhadap tingkah laku.
Dokumen tersebut membahas teori perkembangan sosial kanak-kanak menurut Erikson, Parten, dan Piaget. Teori Erikson menyatakan ada 8 tahap perkembangan yang 4 di antaranya berkaitan dengan kanak-kanak. Parten menjelaskan 5 jenis permainan yang mencerminkan perkembangan sosial, sementara Piaget membahas perkembangan jenis permainan menurut usia. Dokumen ini juga menyentuh pentingnya aktiviti bermain dan
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
Makalah ini membahas pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak. Pola asuh orang tua meliputi pola demokratis, otoriter, dan permisif, yang masing-masing memiliki pengaruh berbeda terhadap kepribadian anak. Faktor-faktor seperti pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan status ekonomi keluarga juga mempengaruhi cara orang tua mendidik anak dan membentuk keprib
Sosialisasi merupakan proses pembentukan kepribadian melalui penanaman nilai dan norma sosial dari berbagai agen seperti keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan media massa. Proses ini membantu individu belajar peran sosial dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Eka nur fitriyani x.2 (sosialisasi dan kepribadian)Eka Nur Fitriyani
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan kepribadian. Sosialisasi dijelaskan sebagai proses belajar tentang nilai-nilai masyarakat untuk menjadi anggota masyarakat. Dokumen ini menjelaskan tahapan sosialisasi, bentuk sosialisasi primer dan sekunder, faktor yang mempengaruhinya, serta peran keluarga sebagai agen sosialisasi utama.
Integralisasi nilai keislaman dan akhlak dalam kurikulum 2013Mas Rauf
1. Integralisasi nilai-nilai keislaman dan akhlak mulia dalam kurikulum 2013 bertitik beratkan pada pendidikan akhlak yang mengintegrasikan unsur moral knowing, moral feeling, dan moral action sesuai dengan fase perkembangan anak serta menggunakan nilai-nilai kebaikan dari Al-Quran dan Sunnah sebagai acuan.
penanaman nilai-nilai karakter pada anak usia dini sangat lah penting karena akan berdampak baik untuk masa depan anak tersebut. disini peran pendidik dan orang tua sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan perrkembangan karakter nya.
Mihai Busuioc, Secretar General, MDRAP: "Evidenţa proprietăţii - analiză la zi". Prezentare realizată pe 4 iulie 2016, la Forumul Administratiei Publice Locale, organizat de Ministerul Dezvoltarii Regionale si Administratiei Publice (MDRAP) la Palatul Parlamentului, in perioada 4-5 iulie 2016: http://www.mdrap.ro/forumul-administratiei-publice-2016.
Doru Ciocan, Președinte, Autoritatea Națională de Reglementare pentru Serviciile Comunitare de Utilități Publice: "Serviciile uilitare de utilități publice-prezent şi perspectivă". Prezentare realizată pe 4 iulie 2016, la Forumul Administratiei Publice Locale, organizat de Ministerul Dezvoltarii Regionale si Administratiei Publice (MDRAP) la Palatul Parlamentului, in perioada 4-5 iulie 2016: http://www.mdrap.ro/forumul-administratiei-publice-2016.
Janelle Hicks is seeking an entry-level business position utilizing her B.S. in Business Management from Chicago State University. She has over 5 years of experience in customer service, administrative, and credit analysis roles. Her professional skills include proficiency with Microsoft Office, QuickBooks, programming, communication, and problem resolution. Currently she works as a Loan Specialist performing credit analysis, loan management, and handling 200 calls per day.
Although virtualization has existed for a few years now, users tend to fall into two camps: Those who have already implemented virtualization projects and those who hesitate because the value is unclear. The benefits of virtualization represent a lot more than the simple consolidation of servers. Companies are seeing extraordinary operational expense benefits, such as simpler management, power and thermal control, high availability and disaster recovery. Learn virtualization best practices and the shortest path to gaining new operational practices and greater agility from virtualization technologies.
This document discusses various applications of differentiation including finding extrema, Rolle's theorem, the mean value theorem, and determining whether a function is increasing or decreasing. It provides examples of using the derivative to find relative extrema, applying Rolle's theorem to show a horizontal tangent exists between two roots, using the mean value theorem to find a point where the tangent line is parallel to the secant line, and determining the intervals where a function is increasing or decreasing using the first derivative test.
Decizia Curtii Europene de Justitie cu privire la protectia datelor persoanele ale persoanelor fizice. Domeniul de aplicare: motoarele de cautare pe Interet.
This document provides an introduction to critical reading skills for analyzing literature. It discusses examining the title for clues, considering word choice and definitions, analyzing the narrator and point of view, and annotating texts with comments and questions. The goal is to read closely and interpret works on multiple levels beyond just plot, focusing on aspects like titles, diction, narration, and changes explored through annotating example passages. Mastering these skills will allow more in-depth analysis to incorporate into writing about literary works.
jgn qta mndiagnosa smua mnusia tu sma sprti ap yg qta pkirkan, krn tdk smua mnusia sprti tu. ad bbrpa yg dpat mnahan hawa nafsunya n ad jg yg tdk. jka qta msih brpikiran sperti tu, artix anda mngatakan bahwa nabi-nabi qta jg sma sprti tu. krn nabi n rasul adlh seorng mnusia jg. "Trima Kasih"
Dokumen tersebut membahas tentang kecerdasan interpersonal yang mencakup pengertian, ciri-ciri, dan proses pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal melalui pembelajaran kolaboratif, manajemen konflik, pelayanan sosial, dan menghargai perbedaan serta perspektif yang beragam.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian melalui proses sosialisasi. Proses sosialisasi dilakukan oleh berbagai agen sosialisasi seperti keluarga, teman sebaya, lembaga pendidikan, dan media massa. Agen-agen tersebut memberikan pengaruh dalam membentuk norma dan nilai seseorang sejak usia dini hingga dewasa.
Perkembangan kanak-kanak dipengaruhi oleh interaksi dengan persekitaran fizikal, psikososial, dan pengalaman bersama rakan-rakan. Persekitaran yang menggalakkan, selamat, dan memberikan pengalaman belajar langsung dapat mempercepat perkembangan kemampuan kanak-kanak dan menghasilkan perubahan tingkah laku yang positif.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian. Sosialisasi mempengaruhi kepribadian melalui proses belajar dari lingkungan seperti keluarga, teman, sekolah, dan lingkungan kerja. Faktor-faktor seperti warisan biologis, lingkungan, dan motivasi juga mempengaruhi proses sosialisasi. Media seperti keluarga, teman, sekolah, lingkungan kerja, dan media massa berperan d
1. Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial kelompoknya agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.
2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian antara lain warisan biologis, lingkungan alam, sosial, dan kelompok manusia.
3. Kepribadian merupakan hasil dari proses sosialisasi seseorang dalam lingkungannya.
1. Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial kelompoknya agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.
2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian antara lain warisan biologis, lingkungan alam, sosial, dan kelompok manusia.
3. Hubungan antara sosialisasi dan kepribadian adalah kepribadian merupakan hasil dari proses sosial
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan kepribadian. Sosialisasi dijelaskan sebagai proses belajar seseorang dari masa kanak-kanak hingga dewasa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Agen sosialisasi utama meliputi keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan media massa. Kepribadian terbentuk melalui proses sosialisasi dan dipengaruhi oleh faktor biologis, psik
Landasan Pendidikan Psikologi (terkait isu-isu pendidikan) noussevarenna
Psikologi mempelajari perilaku dan fungsi mental manusia dalam interaksi dengan lingkungan. Psikologi pendidikan berusaha menciptakan situasi yang mendukung perkembangan akademik, sosial, dan emosi peserta didik. Terdapat berbagai teori psikologi untuk memahami perkembangan dan karakteristik individu, seperti teori Freud, Watson, dan humanis. Peserta didik memiliki berbagai kebutuhan yang perlu dipenuhi guru untuk mendukung
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadianUndercover Helpers
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian. Sosialisasi dapat berdampak positif maupun negatif tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan. Proses sosialisasi penting untuk membentuk norma dan nilai sosial pada individu.
Similar to Tugas rangkuman ilmu pendidikan ibu titin (20)
Makalah ini membahas tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menjelaskan pengertian KBK, latar belakang, prinsip, komponen, pelaksanaan, dan evaluasi KBK. KBK bertujuan mengembangkan kompetensi peserta didik berdasarkan standar kinerja dan memberdayakan sumber belajar. KBK memiliki keunggulan seperti memberikan pengalaman belajar berpusat pada peserta didik namun juga memiliki kelemahan
Makalah ini membahas tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pertama, menjelaskan pengertian kurikulum dan kompetensi. Kedua, latar belakang diterapkannya KBK di Indonesia yaitu rendahnya mutu pendidikan dan persaingan global. Ketiga, KBK dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai tuntutan dunia kerja dengan menekankan pada proses pembelajaran berbasis kompetensi
Kurikulum 1994 dan KBK memiliki perbedaan pendekatan. Kurikulum 1994 berfokus pada materi pelajaran sedangkan KBK berfokus pada pencapaian kompetensi siswa. KBK memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dalam menyusun silabus dan mengevaluasi proses belajar mengajar.
Dokumen ini membahas pentingnya analisis kurikulum pendidikan yang harus selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman. Kurikulum tidak hanya terkait materi pelajaran tetapi juga aspek-aspek lain seperti moral dan karakter. Evaluasi pendidikan tidak hanya menekankan keberhasilan intelektual tetapi juga moral. Kurikulum perlu dirancang untuk tujuan jangka panjang dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti budaya, ideologi
Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah SMK Nurul Huda Pringsewu adalah gaya transformasional. Gaya ini menempatkan perhatian pada pengembangan individu dan mampu mengilhami orang lain untuk bekerja ekstra demi mencapai tujuan kelompok melalui kharisma, inspirasi, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kurikulum pendidikan yang selalu berkembang sesuai dengan perubahan zaman, serta perlunya evaluasi pendidikan yang tidak hanya menekankan pada aspek intelektual tetapi juga moral. Kurikulum harus mempertimbangkan berbagai aspek seperti budaya, ideologi, sejarah, dan tujuan pembangunan negara.
Makalah ini membahas tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menjelaskan pengertian KBK, latar belakang, prinsip, komponen, pelaksanaan, dan evaluasi KBK. KBK bertujuan mengembangkan kompetensi peserta didik berdasarkan standar kinerja dan memberdayakan sumber belajar. KBK memiliki keunggulan seperti memberdayakan potensi peserta didik dan kelemahan seperti sering mengalami perubahan.
Kurikulum merupakan komponen penting dalam pendidikan yang memiliki peran strategis sebagai wadah transformasi nilai pendidikan suatu bangsa. Pengembangan kurikulum memerlukan dasar-dasar seperti filsafat, psikologi, sosial budaya, dan teknologi untuk menyesuaikan perubahan sosial. Tujuan pengembangan kurikulum adalah menyesuaikan pendidikan dengan perubahan sosial serta mengembangkan pengetahuan.
Dokumen ini membahas pentingnya analisis kurikulum pendidikan yang harus selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman. Kurikulum tidak hanya terkait materi pelajaran tetapi juga aspek-aspek di luar materi. Evaluasi pendidikan tidak hanya menekankan keberhasilan intelektual tetapi juga moral. Kurikulum perlu dirancang untuk tujuan jangka panjang dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti budaya, ideologi, sejarah,
Korelasi adalah hubungan antara dua variabel. Korelasi dapat berupa positif, negatif, atau nol. Korelasi positif berarti ketika nilai satu variabel meningkat, nilai variabel lain juga meningkat. Korelasi negatif berarti ketika nilai satu variabel meningkat, nilai variabel lain menurun. Korelasi nol berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel. Korelasi Pearson digunakan untuk mengukur besarnya hubungan ant
Dokumen tersebut membahas tentang analisis regresi yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan terikat. Regresi linier sederhana menggunakan persamaan Y = a + bX, sedangkan regresi linier berganda menggunakan persamaan Y' = a + b1X1+ b2X2+.....+ bnXn. Langkah-langkah penyelesaian regresi linier berganda dijelaskan beserta contoh soalnya.
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Tugas rangkuman ilmu pendidikan ibu titin
1. RESUME
ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SOSIAL DAN ALIRAN DALAM PENDIDIKAN
Oleh
Siti Nurhayatin :101010040
Semester :1 (satu)
Dosen : MAKSUDI,S.Pd.I
PROGRAM STUDY KEPENDIDIKAN ISLAM (KI)
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM (STAI)
PRINGSEWU LAMPUNG
2010
2. 1. PENDIDIKAN SOSIAL
1). Manusia adalah Mahluk Sosial
Manusia dalam masa anak-anak banyak memerlukan pemeliharaan orang lain.Disamping
itu kita, lihat pula bahwa orang-orang dewasa cenderung untuk memelihara dan
menolong kepada yang lebih mudah,Juga cenderung untuk berkumpul dan bekerja sama
dengan orang-orang dewasa yang lain.
Jadi dapat dikatakan:
- Manusia itu menurut pembawaannya adalah mahluk sosial.
- Manusia itu tak dapat tidak pasti hidup dalam golongan-golongan.
Manusia itu sejak kecilnya hidup dalam berbagai-bagai golongan.
Bahwa manusia itu sejak kecilnya telah termasuk pelbagai golongan .Ia harus ikut serta
dalam kehidupan golongan itu .Ia harus belajar hidup bekerja bersama-sama dengan
teman-teman segolongan.
Adapun ciri-ciri pada kehidupan golongan itu ialah:
1). Bahwa tiap-tiap golongan mempunyai cita-cita sendiri.Misalnya kecintaan di antara
sesama keluarga.
2). Adanya suatu ketertiban tertentu .Misalnya :Dalam keluarga orang yang tua akan
lebih dahulu berbicara daripada orang muda.
3). Adanya suatu golongan kekuasaan tertentu.Artinya bahwa anggota-anggota suatu
golongan merasakan ,bahwa golongan itu memberi pimpinan dalam usaha mencapai
tujuan golongan itu.Misalnya:Dalam perkumpulan olah raga kita harus merasa, bahwa
ada pimpinan yang tertentu ke arah tujuan yang hendak dicapai.
2). Lingkungan Sosial dan Pendidikan Sosial.
Segala pengaruh luar ,yang datang dari orang lain,kita sebut pengaruh lingkungan sosial.
Jadi yang termasuk lingkungan sosial itu ialah.Setiap orang yang berhubungan dengan
anak itu.
1
3. Yang termasuk pula pengaruh lingkungan sosial itu ialah pendidikan.Jadi pendidikan
sosial itu ialah pengaruh yang disengaja ,yang datang dari pendidikan-pendidikan itu
sendiri dan gunanya:
- Agar anak itu menjadi anggota yang baik dalam golongannya
- Agar anak itu sadar berbuat sosial dalam masyarakat ,dalam rapat, di jalan atau
dimana saja ia berhubungan dengan orang lain.
Tentang perkembangan sosial pada anak-anak:
Perkembangan sosial pada anak itu kelihatan juga pada sikapnya yang berubah-ubah
terhadap gurunya ,selama masa bersekolah itu.
Rumah sebagai lingkungan sosial:
Lingkungan rumah amat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sosial.Dilihat dari
sudut pendidikan ,pegaruh-pengaruh itu tidak selamanya dapat dikatakan baik.Kita
sebagai pendidik harus mengubah pengaruh-pengaruh yang buruk.
3) Pendidikan Sosial dalam Keluarga
Asas pertamana pendidikan sosial ialah, memberi kesempatan sepenuhnya kepada anak-
anaka itu bergaul dalam rumah dengan anak-anak lain .Petunjuk apakah yang harus
diberikan kepada anak itu dalam bergaul dengan keluarga?
1).Orang-orang yang lebih tua dalam keluarga harus memberi pekerjaan yang
dilakukan bersama-sama kepada anak itu,bila anak-anak itu sendiri tak dapat
memikirkannya.
2). Orang-orang yang lebih tua dalam keluargaharus mengajarkan kepada anak-
anak,bahwa tidak segala keinginan yang timbul dalam hati dapat dipenuhi.
3). Anak-anak harus belajar menekan keinginan untuk melakukan agresi terhadap
orang lain.
Persaingan dalam keluarga.
Dalam keluarga kita harus belajar memainkan peranan yang baik dalam suatu
persaingan .Bagi anak-anak hal itu berarti bahwa mereka masing-masing harus dapat
memainkan peranan yang memuaskan ,yang ada manfaatnya .Keluarga adalah tempat
pertama untuk belajar mengenal persaingan secara damai.
2
4. Pertikaian dalam keluarga :
Pertikaian itu hanya dapat diselesaikan ,bila kedua belah fihak memahami pendirian
masing-masing .Jika kedua belah fihak telah saling mengerti,maka perpecahan dalam
keluarga akan ditiadakan ,karena mereka bersama-sama mencari jalan baru.
Bergaul dengan tamu:
Adat sopan santun mana yang harus di pergunakan terhadap anak-anak dan orang dewasa
yang bukan teman serumah itu.
a). Arti adat sopan santun adalah ,bagaimana kita harus berbuat menghadapi
orang lain. Misalnya: Jika seseorang membuka topinya dihadapan orang
lain,berarti ia menghormati orang itu.
b). Dalam praktek pergaulan dengan tamu ,ada beberapa hal yang harus diajarkan
di rumah mulai dari kecil ,yaitu:
- anak-anak harus diajar supaya tak usah malu-malu bila ada tamu datang
kerumah.
- Haruslah anak-anak itu membiasakan supaya sedapat-dapatnya jangan
mengganggu pada orang tua ,merengek-rengek minta kue kemudian lari keluar.
Jadi hasil pendidikan kearah adat sopan santun ialah,supaya kita tahu bergaul
dengan orang lain dengan tidak merasa malu-malu dan canggung,serta suka
menjauhi sikap yang kasar .
Identifikasi (penyamaan diri):
Kita menyamakan diri kita dengan salah seorang pemain dalam film.Kita mengalami
,seolah-olah kita sendiri yang melakukan .Kita merasa sedih bila pemain-pemain itu
mengalami kesedihan .Dan sebaliknya kita merasa senang bila pemain –pemain
mengalami kesenangan .Itulah yang disebut identifikasi.
4).Pendidikan Sosial di Sekolah.
Satu diantara kumpulan-kumpulan yang penting artinya bagi anak-anak adalah sekolah
.Sekolah itu bagi anak-anak yang baru saja bersekolah merupakan suatu kumpulan yang
sebagian terdiri dari anak-anak yang telah dikenalnya atau yang belum berapa
dikenalnya.
3
5. Kerjasama:
Dalam suatu kelas biasanya terjadi kerjasama yang dikerjakan olah murid-murid
.Kerjasama itu misalnya:
1. Dalam pelajaran berhitung
2. Dalam menyalin pelajaran di sekolah
3. Dalam melakukan pekerjaan tangan
4. kerjasama dalam menjaga kebersihan kelas,menyimpan alat-alat pelajaran,
memlihara kebun sekolah dan sebagainya
5. Kerjasama dalam masak-memasak makanan di sekolah
Di samping macam-macam kerjasama seperti tersebut di atas ,masih terdapat beberapa
bentuk kerjasama yang lain misalnya,kerjasama menghiasi kelas, menabung,mengunjungi
teman sekelas yang sedang sakit dan lain sebagainya.
Suasana dalam kelas:
Untuk mencapai suasana kelas yang baik dan tertib ,harus ada kerjasama antara guru dan
murid .Jadi harus ada suatu ketertiban yang harus ditaati bersama .Ketertiban itu dapat
dibedakan :
1. Ketertiban dalam permainan
2. Ketertiban dalam pelajaran lisan yang diberikan oleh guru
3. ketertiban dalam pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak sendiri
1. Ketertiban dalam permainan:
Ketertiban dalam permainan berdasar atas ketaatan kepada pereturan-pereturan .Dalam
permainan bersama di sekolah bukan saja pembagian peranan yang harus dituruti ,tetapi
juga cara memainkan peranan itu dengan baik .Jadi orang tidak boleh melanggar
peraturan-peraturan permainan.
2. Ketertiban dalam belajar lisan:
Ketertiban dalam belajar lisan serupa dengan ketertiban dalam rapat orang dewasa.
Jadi dalam rapat berjalan ,bila orang mentaati peraturan –peraturan berikut:
- Hanya seorang saja yang berbicara dan bukan beberapa orang sekaligus
4
6. - Yang lain harus tenang sehingga perkataan pembicaraan dapat didengar dengan
jelas
- Para hadirin memusatkan perhatiannya pada pembicara
- Pembicara harus berdiri pada suatu tempat ,sehingga ia dapat dilihat dan didengar
dengan jelas
- Pada akhir pembicaraan harus dapat diambil suatu kesimpulan.
3. Ketertiban dalam pekerjaan murid sendiri:
Jika kita hendak mendidik anak-anak kearah ketertiban yang baik dalam pekerjaan
sendiri ,maka kita harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Dalam pekerjaan tulisan harus kita jaga ,supaya anak-anak tahu benar apa yang
harus dikerjakan
- Dalam pelajaran menggambar hendaklah diberikan kebebasan bergerak yang agak
luas
- Dalam pekerjaan tangan tertentu saja kebebasan itu lebih luas
Solideritet (perasaan bersatu):
Solideritet secara sadar seperti ini penting sekali bagi kelas.Atas dasar ini kita juga dapat
mendidik anak-anak kearah rasa tanggungjawab bersama.Akhirnya anak-anak itu harus
dapat merasa bahwa mereka semua bertanggungjawab atas segala-galanya.
Hal-hal yang dapat merusak suasana kelas:
Suasana dalam kelas dapat dirusakkan oleh sikap anak atau sikap guru yang salah.
5
7. 2. Aliran-Aliran Dalam Pendidikan
1. Aliran Nativisme:
Menurut Zahara Idris(1992:6) nativisme berasal dari bahasa latin nativus berarti terlahir.
Seseorang berkembang berdasarkan pada apa yang dibawanya sejak lahir.
Adapun inti ajarannya adalah bahwa perkembangan seseorang merupakan produk dari
faktor pembawaanyang berupa bakat.
Aliran ini dikenal juga dengan aliran pesimistik karena pandangannya yang menyatakan,
bahwa orang yang “berbakat tidak baik” akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu
dididik untuk menjadi baik, Begitu pula sebaliknya.
Namun demikian aliran ini berpendapat bahwa pendidikan sama sekali tidak
berpengaruh terhadap perkembangan seseorang, sehingga bila pendidikan yang diberikan
tidak sesuai dengan pembawaan seseorang maka tidak akan ada gunanya.
2. Aliran Empirisme:
Aliran ini dimotori oleh seorang filosof berkebangsaan inggris yang raionalis bernama
John Locke (1632-1704).
Aliran ini bertolak dari Lockean tradition yang lebih mengutamakan perkembangan
manusia dari sisi empirikyang secara eksternal dapat diamati dan mengabaikan
pembawaan sebagai sisi internal manusia (Umar Tirtarahardja,2000:194).
Secara etimologis empirisme berasal dari kata empiri yang berarti pengalaman. Pokok
pikiran yang dikemukakan oleh aliran ini menyatakan bahwa pengalaman adalah sumber
pengetahuan, sedangkan pembawaan yang berupa bakat tidak diakuinya.
Menurut aliran empirisme bahwa pada saat manusia dilahirkan sesungguhnya dalam
keadaan kosong bagaikan “tabula rasa” yaitu sebuah meja berlapis lilin yang tidak dapat
ditulis apapun di atasnya.
Sehingga pendidikan memiliki peran yang sangat penting bahkan dapat menentukan
keberadaan anak.
Pendidikan dikatakan “Maha Kuasa” artinya Pendidikan memiliki kekuasaan dalam
menentukan nasib anak.
6
8. John Locke menganjurkan agar pendidikan disekolah dilaksanakan berdasarkan atas
kemampuan rasio dan bukan perasaan.
Aliran ini meyakini bahwa dengan memberikan pengalaman melalui didikan tertentu
kepada anak, maka akan terwujudlah apa yang diinginkan.
Sementara itu pembawaan yang berupa kemampuan dasar yang dibawa seseorang sejak
lahir diabaikan sama sekali.
Penganut aliran ini masih berkeyakinan bahwa manusia dipandang sebagai makhluk
yang dapat dimanipulasi karena keberadaannya yang pasif.
3. Aliran Konvergensi
Aliran ini dipelopori oleh William Stern (1871-1938).
Aliran ini semakin dikenal setelah kedua aliran sebelumnya yakni empirisme dan
nativisme tidak lagi banyak memiliki pengikut. Inti ajaran konvergensi adalah bahwa
bakat, pembawaan dan lingkungan atau pengalamanlah yang menentukan pembentukan
pribadi seseorang.
Sehubungan dengan hal itu teori. Konvergensi yang dikemukakan William Stern
berpendapat bahwa:
Pendidikan memiliki kemungkinan untuk dilaksanakan, dalam arti dijadikan penolong
kepada anak untuk mengembangkan potensi.
Yang membatasi hasil pendidikan anak adalah pembawaan dan lingkungannya.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern, aliran konvergensi dipandang
lebih realistis, sehingga banyak diikuti oleh para pakar pendidikan.
4. Aliran Naturalisme
Pandangan yang ada persamaannya dengan nativisme adalah aliran naturalisme (Umar
Tirtarahardja, 2000:197).
7
9. Lahirnya aliran ini dipelopori oleh J.J Rousseau, yang mengamati pendidikan. Ditulis
dalam bukunya yang berjudul “Emile” menyatakan bahwa anak yang dilahirkan pada
dasarnya dalam keadaan baik.
Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat).
Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajiban memberi
kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya.
Pendidikan sebaiknya diserahkan kepada alam.
Oleh karena itu ciri utama aliran ini adalah bahwa dalam mendidik seorang anak
hendaknya dikembalikan kepada alam agar penbawaan yang baik tersebut tidak dirusak
oleh pendidik.
8
10. Lahirnya aliran ini dipelopori oleh J.J Rousseau, yang mengamati pendidikan. Ditulis
dalam bukunya yang berjudul “Emile” menyatakan bahwa anak yang dilahirkan pada
dasarnya dalam keadaan baik.
Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat).
Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajiban memberi
kesempatan kepada anak untuk tumbuh dengan sendirinya.
Pendidikan sebaiknya diserahkan kepada alam.
Oleh karena itu ciri utama aliran ini adalah bahwa dalam mendidik seorang anak
hendaknya dikembalikan kepada alam agar penbawaan yang baik tersebut tidak dirusak
oleh pendidik.
8