Kawasan Sempadan Danau beserta pengelolaannya dalam memanfaatkan dan melindungi sumber daya alam serta kegiatan rehabilitasi secara kontinyu untuk menjaga agar fungsi ekologisnya tetap lestari
Kawasan Sempadan Danau beserta pengelolaannya dalam memanfaatkan dan melindungi sumber daya alam serta kegiatan rehabilitasi secara kontinyu untuk menjaga agar fungsi ekologisnya tetap lestari
Global Warming menjadi isu global, sudah saatnya kita selaku insan yang berakal memikirkan hal yang berkaitan dengan konservasi lingkungan layaknya ekodrainase untuk pengelolaan banjir.
1. TUGAS 1
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Dosen Pengampu :
Aswar Amirudin, S.T., M.T.
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Nur Asmida (1940301053)
2. Alstonia (1940301055)
3. Zulkifli (1940301056)
4. Carles Amat (1940301057)
5. Sigit Rifaldi (1940301058)
6. Messak Wilson (1840301059)
7. Fla Floriovata (1940301060)
8. Irsyaadul Ibaad M. (1940301061)
9. Ricky Nur Aditya (1940301062)
10. Elisabet (1940301063)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2021
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Daya Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup manusia,
disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka meningkatkan taraf hidup manusia
di bumi, bukan hanya manusia tetapi air merupakan elemen yang sangat signifikan bagi
kehidupan mahluk hidup baik seperti hewan maupun tumbuhan. Bisa di pastika bahwa
kehidupan mahluk di bumi ini memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya. Air merupakan
kebutuhan yang sangat penting untuk makhluk hidup. Berbagai isu yang ada saat ini tentang
pengelolaan sumber daya air. Masalah telah banyak teridentifikasi dan meliputi area yang luas,
meliputi sangat rendahnya kualitas air, penggundulan hutan, dan degradasi daerah tangkapan
air di hulu, penyedotan air tanah, dan degradasi bangun air. Hal ini menimbulkan dampak
ekonomi dan sosial yang negatif bagi makhluk hidup. Masalah air semakin hari kian kompleks
dan beragam. Ada daerah yang mengalami kekurangan air karena kekeringan namun ada juga
daerah yang mengalami kebanjiran karena kelebihan air. Perlunya sesuatu prinsip untuk
mengelolaan sumber daya air dengan baik dan berkesinambungan yang berorientasi pada
pengembangan jenis pengelolaan agar dapat menjadi solusi alternatif dari permasalahan atau
isu yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu dasar aliran sungai?
b. Apa saja komponen-komponen pada dasar aliran sungai?
c. Bagaimana pengelolaan dasar aliran sungai yang baik?
d. Apa saja permasalahan-permasalahan tentang dasar aliran sungai yang ada di kota Tarakan?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian dan komponen-komponen pada dasar aliran sungai.
b. Mengetahui permasalahan-permasalahan dasar aliran sungai yang ada di kota Tarakan.
c. Mengetahui bagaimana cara pengelolaan dasar aliran sungai yang baik.
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Identitas Video
Judul video : Daerah Aliran Sungai
Pemilik video : Dessy Agustina (dsyofficial)
Link video : (5183) Daerah Aliran Sungai - YouTube
www.youtube.com/watch?v=ZryQfQPE4lI
2.2. Pengertian Daerah Aliran Sungai
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu permukaan lahan yang mana punggung-
punggung gunung menjadi pembatas, sehingga apabila air hujan jatuh pada permukaan
lahan tersebut maka akan mengalir menuju sungai utama.
Sungai adalah aliran air permukaan yang berbentuk memanjang. Secara umum,
sungai terbagi atas tiga bagian, yaitu hulu, tengah, dan hilir. Hulu adalah bagian
sungai yang terletak di daerah pegunungan atau perbukitan. Hulu adalah awal mula
aliran sungai. Air yang mengalir di hulu biasanya lebih jernih. Selain itu, bagian
hulu memiliki ciri-ciri seperti arus deras, terdapat pengikisan atau erosi, saluran
berbentuk V, tidak terdapat pengendapan, batu masih besar-besar, dan terdapat
jeram atau air terjun.
Bagian tengah sungai biasanya terletak di daerah yang relatif datar. Ciri-ciri bagian
tengah sungai seperti arus tidak deras, daya erosi berkurang, pengikisan lebih banyak
ke dinding sungai dari pada ke dasar, terjadi pengendapan, terbentuk meander atau
kelokan sungai yang besarnya 180 derajat. Gosong sungai adalah kumpulan-
kumpulan sedimen (pasir atau kerikil) yang telah diendapkan oleh aliran sungai pada
tubuh sungai.
Bagian hilir atau muara sungai adalah ujung akhir aliran sungai. Biasanya, bagian
hilir mengalirkan air sungai ke laut. Ciri-ciri bagian hilir sungai yaitu arus tenang
dan lambat, badan sungai terdiri dari lumpur dan pasir halus, pengikisan atau erosi
melebar ke dinding sungai, banyak pengendapan, terdapat delta, muara, kanal, dan
esturasi. Delta adalah pengendapan yang terbentuk akibat aliran sungai yang
4. membawa lumpur. Muara adalah tempat berakhirnya aliran sungai di laut, samudra,
danau, dan bendungan. Estuaria adalah badan air setengah tertutup di
wilayah pesisir, serta terhubung bebas dengan laut terbuka. Kanal adalah terusan
sungai.
2.3. Komponen-komponen Dasar Aliran
Komponen utama Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi vegetasi, lahan, dan air.
Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati
suatu ekosistem atau dalam area yang lebih sempit serta relung ekologis. Contoh-
contoh vegetasi adalah beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput dan tundra.
Lahan adalah luas tanah yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia. Dalam
bahasa sehari-hari , orang menyamakan lahan dengan tanah. Dalam kenyataanya,
lahan tidak selalu berupa tanah, karena dapat mencakup kolam, rawa, danau, atau
bahkan lautan. Dan Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi
hampir 71% permukaan bumi, yaitu sekitar 1,4 terliun m3
.
2.4.Cara pengolahan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Dalam menentukan tindakan pengolahan dan pengelolaan, sebaiknya
memperhatikan kuantitas dan kualitas air yang ada di kawasan tersebut, agar dapat
dilakukan tindakan yang optimal.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengolah dan mengelola kawasan Daerah
Aliran Sungai (DAS), yaitu:
1. Mengelola dan melakukan konservasi pada lahan-lahan pertanian.
2. Memberlakukan program-program yang dapat membantu penutupan lahan, seperti
menjadikan kawasan sebagai hutan rakyat, perikanan darat,
menerapkan teknik agroforestry, dan juga holtikultura buah-buahan.
3. Melakukan pemeliharaan pada area tebing-tebing sungai.
4. Membangun saluran dan sarana irigasi yang terencana di sekitar kawasan.
5. Menerapkan program-program pelestarian hutan guna meredam debit sungai
terutama pada saat hujan, mempermudah penyerapan air ke dalam tanah, dan juga
mengurangi tingkat erosi.
5. 6. Melakukan penanaman tumbuhan yang mampu melindungi permukaan tanah dari
curah hujan yang tinggi. Sehingga dapat membantu air hujan terserap ke dalam
tanah dan mengalir secara perlahan ke sungai.
Kegiatan pengelolaan serta pengolahan diatas tentunya tidak bisa sembarangan
dilakukan. Harus ditentukan terlebih dahulu hal apa saja yang dibutuhkan dari suatu
kawasan DAS. Selain itu, tindakan konservasi juga harus dilakukan secara tepat
sasaran.
2.5 Permasalahan tentang daerah aliran sungai di kota Tarakan
a. Banjir yang diakibatkan drainase yang sempit dan parit yang dangkal (Kampung 1)
b. Meluapnya air drainase akibat penumpukan sedimen atau pasir (Kampung Baru )
c. Tercemarnya air di saluran drainase akibat lokasi yang berdekatan dengan sumur
minyak (Kampung 6)
d. Terjadinya banjir karena penyumbatan saluran yang disebabkan oleh penumpukan
sampah (Simpang Amal)
e. Terganggunya aliran sungai akibat sedimentasi (Kampung 4)
f. Terganggunya aliran sungai kerena banyak masyarakat yang membuang sampah
pada aliran (Simpang Amal)
6. BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sungai adalah bagian dari daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai tak hanya meliputi
aliran airnya, namun juga bentang alam disekitar aliran sungai.
Indonesia memiliki kondisi geografis yang memungkinkan kemunculan banyak aliran
sungai yang mengalir dari hulu di pegunungan dan bermuara di wilayah pesisir.
Oleh karena itu, pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) menjadi bagian penting.
Di pegunungan, dataran tinggi, dan dataran rendah sampai pantai dijumpai iklim,
geologi, hidrologi, tanah, dan vegetasi yang saling berinteraksi membangun ekosistem.
Setiap ekosistem di dalam DAS memiliki komponen hidup dan tak hidup yang saling
berinteraksi. Memahami sebuah DAS berarti belajar tentang segala proses-proses alami
yang terjadi dalam batas sebuah DAS.
Sebuah DAS yang sehat dapat menyediakan unsur hara bagi tumbuh-tumbuhan, sumber
makanan bagi manusia dan hewan, air minum yang sehat bagi manusia dan makhluk
lainnya, tempat berbagai aktivitas manusia dan hewan.
Beberapa proses alami dalam DAS bisa memberikan dampak menguntungkan kepada
sebagian kawasan DAS tetapi pada saat yang sama bisa merugikan bagian yang lain.
Contoh saja salah satu permasalahan yang ada di kota Tarakan adalah banjir di satu sisi
memberikan tambahan tanah pada dataran banjir tetapi untuk sementara memberikan
dampak negatif kepada manusia dan kehidupan lain.
Pemerintah Tarakan harus lebih memperhatikan kondisi daerah aliran sungai di daerah
kota Tarakan karena masih banyaknya permasalahan-permasalahan yang terjadi
tentang daerah aliran sungai di daerah tersebut.