Dokumen tersebut membahas mengenai pengelolaan kawasan sempadan danau di Indonesia. Ada beberapa masalah umum yang terjadi pada danau seperti peningkatan kadar limbah, pendangkalan akibat sedimentasi, hama eceng gondok, dan berkurangnya vegetasi. Diperlukan penanganan seperti pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan, mengurangi beban limbah, revitalisasi ekologi sekitar danau, pemanfaatan eceng gond
Ancaman atas kerusakan lingkungan dari aktivitas kegiatan dalam peningkatan pembangunan menjadi sebuah penomenal akibat dari kemajuan tehnologi dan perubahan peradaban manusia,pengrusakan hutan dan pencemaran lingkungan dari hari ke hari menjadi ancaman serius terhadap keberlangsungan lingkungan yang harmonis. Salah satu penyebab, diduga akibat pembukaan lahan baru/alih fungsi lahan, yang mengakibatkan deforestasi hutan baik dari segi kuantitas maupun kualitas mengalami penurunan fungsi secara signifikan. Pembukaan lahan yang dilakukan, tidak dikuti kaidah konsep ekologi berkelanjutan, dengan pertimbangan desakan ekoniomi masyarakat yang mau tidak mau solusi yang dapat memberikan solusi atas himpitan dan kebutuhan ekonomi, kebutuhan sosial yang semakin garang, ya dengan menebang pohon, atau membuka areal perkebunan, maupun dari kebijakan Pemerintah Daerah dalam memberikan kemudahan bagi investor, memberikan Iizn HGU atas areal perkebunan, pertambangan, Kehutanan, yang kesemuanya merupakan alih fungsi lahan produktif. Rusaknya ekosistem yang ada dihutan tersebut dan disekitar hutan, pada dasarnya mengundang dan mempercepat prosesi pengrusakana fungsi hutan, dsan sekaligus menjadi ancaman kehidupan, disetiap komponen yang ada di bumi ini termasuk hilangnya sumber mata air untuk kehidupan seluruh manusia dan mahluk hidup lainnya.
Beberapa permasalahan utama di bidang sumber daya air adalah banjir serta kurangnya konservasi, yang mana keduanya memberikan kerugian yang sangat besar bagi kita semua, baik secara materi maupun non-materi. Sebab-sebab serta solusi permasalahan tersebut akan dibahas secara ringkas dalam dokumen ini.
Ancaman atas kerusakan lingkungan dari aktivitas kegiatan dalam peningkatan pembangunan menjadi sebuah penomenal akibat dari kemajuan tehnologi dan perubahan peradaban manusia,pengrusakan hutan dan pencemaran lingkungan dari hari ke hari menjadi ancaman serius terhadap keberlangsungan lingkungan yang harmonis. Salah satu penyebab, diduga akibat pembukaan lahan baru/alih fungsi lahan, yang mengakibatkan deforestasi hutan baik dari segi kuantitas maupun kualitas mengalami penurunan fungsi secara signifikan. Pembukaan lahan yang dilakukan, tidak dikuti kaidah konsep ekologi berkelanjutan, dengan pertimbangan desakan ekoniomi masyarakat yang mau tidak mau solusi yang dapat memberikan solusi atas himpitan dan kebutuhan ekonomi, kebutuhan sosial yang semakin garang, ya dengan menebang pohon, atau membuka areal perkebunan, maupun dari kebijakan Pemerintah Daerah dalam memberikan kemudahan bagi investor, memberikan Iizn HGU atas areal perkebunan, pertambangan, Kehutanan, yang kesemuanya merupakan alih fungsi lahan produktif. Rusaknya ekosistem yang ada dihutan tersebut dan disekitar hutan, pada dasarnya mengundang dan mempercepat prosesi pengrusakana fungsi hutan, dsan sekaligus menjadi ancaman kehidupan, disetiap komponen yang ada di bumi ini termasuk hilangnya sumber mata air untuk kehidupan seluruh manusia dan mahluk hidup lainnya.
Beberapa permasalahan utama di bidang sumber daya air adalah banjir serta kurangnya konservasi, yang mana keduanya memberikan kerugian yang sangat besar bagi kita semua, baik secara materi maupun non-materi. Sebab-sebab serta solusi permasalahan tersebut akan dibahas secara ringkas dalam dokumen ini.
Makalah pengetahuan lingkungan air untuk masa depanHibaten Wafiroh
Upload tugas-tugas kampus yang bersarang di laptop. Daripada di buang mending dibagikan. semoga bermanfaat kawan. selamat belajar dan semoga dimudahkan ya segala urusannya.. :) Salam Hibaten~Stitek Bontang
Materi Hidrosfer Kelas X tentang siklus Hidrologi dan Hubungan manusia dengan Lingkungan akibat Dinamka Hidosfer, ada macam-macam perairan laut dan darat, Wawasan Nusantara, dan Hukum laut PBB
Makalah pengetahuan lingkungan air untuk masa depanHibaten Wafiroh
Upload tugas-tugas kampus yang bersarang di laptop. Daripada di buang mending dibagikan. semoga bermanfaat kawan. selamat belajar dan semoga dimudahkan ya segala urusannya.. :) Salam Hibaten~Stitek Bontang
Materi Hidrosfer Kelas X tentang siklus Hidrologi dan Hubungan manusia dengan Lingkungan akibat Dinamka Hidosfer, ada macam-macam perairan laut dan darat, Wawasan Nusantara, dan Hukum laut PBB
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Indonesia merupakan negara dengan kekayaaan
alam yang sangat melimpah. Keberagaman
landscape daratan Indonesia dan laut yang
terbentang sangat luas menjadikan Indonesia
sebagai negara yang sangat potensial. Berbicara
tentang keberagaman, tak hanya perairan laut saja
yang menjadi potensi utama bagi negara
Indonesia. Pada beberapa tempat di Indonesia,
dapat pula kita temukan perairan air tawar yang
tak kalah penting kegunaannya. Manfaat air tawar
bagi makhluk hidup sangatlah besar terutama
untuk kepentingan manusia, yang merupakan
sumber utama untuk air minum, irigasi, industri,
transportasi, rekreasi, habitat ikan dan penyangga
biodiversitas (Carpenter, 1998).
3. Tak hanya keuntungan, pun kerugian kini mengintai
masyarakat yang tinggal di pesisir danau. Berbagai
faktor juga mempengaruhi air danau mengalami
pendangkalan, air menurun bahkan habis. Oleh
karena itu, penulis mencoba memaparkan bagaimana
mengelola kawasan sempadan danau, dan
menguraikan bagaimana penanganan terhadap
masalah pengelolaan yang dilakukan di sempadan
danau.
4. Pembahasan: 2.1 Pengertian Sempadan
Danau
Menurut Peraturan Menteri PUPRa
Nomor 28 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Garis Sempadan Sungai
Dan Garis Sempadan Danau, Danau
adalah bagian dari sungai yang lebar
dan kedalamannya secara alamiah
jauh melebihi ruas-ruas lain dari
sungai yang bersangkutan.
Pengertian dari Sempadan Danau
adalah kawasan yang tergenang air
pada saat pasang tertinggi di musim
hujan di sekeliling danau yang dibatasi
oleh garis sempadan danau (Peraturan
daerah Sul-Teng No. 04 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Danau).
Sumber: Sahroel Polontalo/wordpress
5. Pembahasan: 2.2 Pengelolaan Kawasan
Sempadan Danau Menurut Pedoman Pemerinah
Sesuai dengan UU. No. 07 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air,
yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu konservasi, pemanfaatan
dan pengendalian daya rusak air. Danau merupakan sumber daya air
yang rentan mengalami penurunan fungsi dan kerusakan ekosistem.
Hal ini disebabkan pengelolan danau yang banyak mengalami
kendala.
Untuk pengertian pengelolaan sumber daya air menurut Peraturan
Menteri PUPRa Republik Indonesia No. 28 Tahun 2015 tentang
Penetapan Garis Sempadan Sungai Dan Garis Sempadan Danau,
adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
6. Pembahasan: 2.3 Pengelolaan Kawasan di
Sekitar Sempadan Danau
Tak dipungkiri lagi bahwa air
merupakan sumber kehidupan bagi
manusia yang sangat vital. Danau yang
memiliki air baik tentunya
menyediakan peluang bagi masyarakat
disekitar sempadan danau.
Dari data yang dirilis Ditjend Cipta
Karya, setiap orang di Indonesia
memiliki kebutuhan air sebanyak 144
liter per hari, dan 45% dari jumlah itu
digunakan untuk kebutuhan mandi.
Hal itu menunjukkan bahwa betapa
penting air bagi kehidupan manusia,
sehingga danau juga memiliki andil
dalam ketersediaan air bersih untuk
masa kini dan mendatang
(insancendekia.org).
8. Dalam mengelola kawasan
sempadan danau, butuh
adanya korelasi antara
pemerintah setempat dan
masyarakat yang bermukim di
sepanjang sempadan danau
dan sekitarnya.
Tiga permasalahan umum
yang sering terjadi pada
danau-danau di Indonesia
adalah peningkatan kadar
limbah, pendangkalan (karena
sedimentasi), dan pencemaran
seperti eceng gondok
(gresnews/2017).
Oleh karena itu, pengelolaan
haruslah memprioritaskan
danau yang kerusakannya
kian mengkhawatirkan.
Peningkatan
kadar limbah
(Sumber:
Mongabay,
2015).
Pencemaran
eceng gondok
(Sumber:
Pujiono
JS/beritaga,
2015)
Sedimentasi
(Sumber:
Direktorat
Jenderal
KesMas,
2017)
9. Pengelolaan dimaksudkan agar supaya apa yang
diharapkan dari suatu kawasan dapat terealisasi
sesuai dengan rencana.
Ada beberapa pengelolaan yang perlu dilakukan pada
danau yang rata-rata memiliki masalah yang sama.
Berikut uraiannya
10. Mengelola
Air Agar
Tidak Cepat
Habis
Volume air di danau merupakan salah
satu parameter penentu dalam
keseimbangan ekosistem danau.
Eksploitasi sumber air dari danau
seringkali kurang mempertimbangkan
dampak-dampak yang akan timbul
terhadap kelangsungan ekosistem danau
tersebut. Terlepas dari itu danau
merupakan salah satu sumber air yang
dapat diberdayakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Dengan demikian,
pengelolaan ekosistem danau manjadi hal
yang sangat penting dan setiap orang
harus ikut bertindak dalam memelihara
ekosistem danau pada tingkat yang
optimal sehingga memberikan manfaat
bagi kehidupan manusia.
11. Mengelola
Habitat
Endemik Air
Tawar
Dalam hal danau sebagai sumber bahan
makanan bagi manusia, diperlukan
pengelolaan terhadap eksploitasi bahan
makanan tersebut. Misalnya, dalam
mengeksploitasi ikan di danau harus
mempertimbangkan jenjang makan puncak
dari populasi ikan. Selanjutnya, perlu juga
diperhatikan cara mengeksploitasi ikan
tersebut agar ikan atau organisme jenjang
makan bawah pada rantai ekosistem tidak
mengalami gangguan. Mengingat di danau
juga terjadi persaingan antar spesies dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya,
eksploitasi terhadap satu jenis spesies akan
memunculkan dominasi baru spesies
lainnya. Selanjutnya dapat memusnahkan
spesies yang lain di bawahnya.
12. Mengelola
Kualitas
Air
Kegiatan manusia besar sekali
pengaruhnya terhadap perubahan kondisi
sebuah danau, misalnya, memasukkan
banyak zat makan ke dalam danau melalui
pembuangan sampah dan kotoran sebagai
hasil kegiatan manusia. Pada dasarnya,
pemandangan indah yang dapat diberikan
oleh sebuah danau dengan pemandangan
alam tambahan pada latar belakangnya
dikagumi oleh setiap orang, dan yang lebih
penting lagi bahwa keberadaan sebuah
danau dapat menjadi sumber bahan
makanan bagi manusia. Dalam mengelola
tentunya kita tahu harus dikemanakan
sampah dan kotoran hasil aktivitas
manusia. Supaya air yang dikonsumsi tidak
tercemar oleh limbah dari manusianya
sendiri.
13. Mengelola
Debit Air
dan Area
Tangkapan
Air
Keberadaan sumber air di danau tidak terlepas
dari tinjauan aspek hidrologis, topografis,
geologis yang tercakup dalam satu sistem
pengelolaan sumber daya air di danau. Hujan
jatuh ke bumi, sebagian meresap ke dalam bumi
sebagian lagi merambat melalui permukaan
tanah, mengalir melalui celah-celah dan sungai
kecil, kemudian mencapai danau. Aliran air
permukaan akan seluruhnya mencapai danau
dalam waktu singkat, jika tidak ada retensi dari
vegetasi di daerah tangkapan danau. Pada
musim kering, aliran air menuju danau kecil
bahkan terhenti; air danau menyusut akibat
penguapan yang relatif besar, volume danau
akan berada pada level yang sangat minim dan
pada akhirnya sangat berpengaruh bagi
keseimbangan ekosistem danau. Untuk itu,
diperlukan upaya perlindungan terhadap
vegetasi di daerah tangkapan air danau agar
retensi aliran permukaan memadai.
14. Menentukan
Batas
Pemukiman
dari
Sempadan
Danau
Hutan yang sebelumnya tumbuh subur
mengelilingi danau, diubah menjadi hutan
pemukiman. Tidak hanya merusak ekosistem air
danau, masyarakat juga acuh terhadap dampak
pembangunan besar-besaran yang dilakukan.
Dalam hal ini, Pemerintah kurang tegas dalam
peraturan yang telah ditetapkan sehingga
penataan kawasan juga amburadur. Yang
seharusnya membangun pemukiman berjarak
50 meter dari tepi muka air tertinggi danau,
masyarakat malah membangun sampai masuk
ke dalam badan danau. Jelas sekali bahwa
hubungan kerjasama antara masyarakat dan
pemerintah sangat minim dalam hal sosialisasi
aturan kepada masyarakat, apalagi masyarakat
juga malas mencari tahu. Maka dari itu,
seharusnya pengelolaan danau yang
berkelanjutan menjadi prioritas utama.
Membangun korelasi antara pemangku daerah,
atau masyarakat setempat, saling bertukar
pendapat demi kepentingan bersama.
15. Pembahasan: 2.4 Permasalahan Dalam Mengelola
Kawasan Sempadan Danau dan Sekitarnya
MASALAH
UMUM
Eksploitas
Ikan Secara
Berlebih
Pembuangan
Limbah ke
Danau
Sedimentasi
Danau
Hama
Eceng
Gondok
Kurangnya
Vegetasi
Penurunan
Produktivitas
Perikanan
16. Dalam contoh di
kehidupan sehari-
hari, Danau yang
terdapat di Propinsi
Gorontalo telah
memperlihatkan
gambaran masa
depan kehidupan
masyarakat
sekitarnya. Tanpa
adanya sumber air
dan kehidupan
lainnya, tentu
masyarakat juga
merasa “mati” dalam
hal fungsi ekologis
danau yang tak
tergantikan, jika
habis.
18. Danau Limboto berada pada
kondisi yang sangat
memperihatinkan karena
mengalami proses penyusutan
dan pendangkalan akibat
sedimentasi. Semakin
berkurangnya luasan perairan
danau tentu berdampak pada
fungsi danau. Sebagai kawasan
penampung air, Danau Limboto
sangat berpotensi mengalami
banjir dan kekeringan di sekitar
wilayah kawasan danau
bahkan di luar kawasan
Danau Limboto.
19. Pendangkalan
danau terutama
diakibatkan
adanya erosi dan
sedimentasi
akibat usaha-
usaha pertanian.
Perkembangan eceng
gondok di Danau
Limboto tumbuh meluas
dengan sebaran
mencapai sekitar 30%
dari luasan danau.
Penurunan produktivitas
perikanan akibat
eksploitasi sumber daya
perikanan secara
berlebihan.
Perusakan hutan dan lahan
pada daerah tangkapan air DAS
Limboto sehingga mengalami
degradasi yang serius.
20. Pembahasan: 2.5 Penanganan Terhadap
Masalah di Kawasan Sempadan Danau
Dalam pemanfaatan potensi danau,
seringkali manusia mengabaikan peraturan
dan larangan yang dapat membahayakan
danau. Untuk itu dibutuhkan aksi dalam
mengatasi masalah pada kawasan
sempadan danau. Berikut beberapa
penanganan umum yang dapat dilakukan.
21. Pengembangan
sumber daya air
dilaksanakan tanpa
merusak
keseimbangan
lingkungan hidup.
Sehingga dalam
pelaksanaan harus
didasarkan pada
rencana
pengelolaan
sumber daya air
dan rencana tata
ruang wilayah yang
telah ditetapkan.
Upaya-upaya dalam
mengurangi beban
pencemar yang
masuk ke perairan
danau dapat
dilakukan dengan
berbagai pendekatan,
antara lain: (1)
membangun IPAL
untuk pengendalian
limbah; (2)
penerapan undang-
undang secara tegas;
dan (3) penerapan
secara top down dan
bottom up
(Brahmana, 2002).
Untuk revitalisasi
danau, dalam
konteks
memanen air
hujan dapat
dilakukan dengan
menumbuhkan
dan memelihara
ekologi daerah
sempadan
(bantaran) danau
dengan vegetasi.
Pemanfaatan eceng
gondok efektif dan
bernilai ekonomis.
Eceng gondok
dapat dijadikan
pupuk organik yang
berguna bagi
tanaman lain.
Selain pupuk
organik, eceng
gondok juga bisa
diubah menjadi
biogas
(Kementerian
Negara Lingkungan
Hidup, 2009).
22. Pemanfaatan
danau yang tepat sasaran
tidaklah mustahil dilakukan
sehingga akan memberikan
dampak yang
berkelanjutan bagi
kehidupan, disertai dengan
usaha pemeliharaan yang
baik. Rehabilitasi yang
bertujuan untuk memperbaiki
dan untuk mengembalikan fungsi
danau juga perlu dilakukan
secara kontinyu.
23. Penutup: 3.1 Kesimpulan
Kualitas air danau pada umumnya masih baik, kecuali di lokasi
dengan DAS yang telah rusak, misalnya tutupan hutannya
kurang dari 15%, sistem pertanian tidak memperhatikan
konservasi air dan tanah, dan pemanfaatan air yang tidak
memperhatikan water balance;
Kualitas air (parameter fisika) waduk pada umumnya
sudah tercemar berat oleh sedimen, kecuali waduk yang
dilengkapi check dam atau terdapat penampungan di
bagian hulunya.
Kualitas air (parameter kimia-biologi) waduk yang di
DAS-nya banyak industri, mengalami pencemaran yang
sangat berat;
1.
2.
3.