Dokumen tersebut memberikan analisis mengenai sumber-sumber penerimaan daerah Kota Bontang di Kalimantan Timur. Ia menjelaskan bahwa pendapatan daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan. PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil usaha daerah. Dana perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Dokumen ini mengan
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH ...STIE Mulia Pratama
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bekasi. Penelitian menggunakan metode analisis kontribusi, yaitu membandingkan Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dengan Realisasi Pendapatan Asli Daerah. Data yang diambil selama kurun waktu empat tahun, mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Data-data tersebut diperoleh dari Dinas Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bekasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) PBB berkontribusi terhadap PAD Kabupaten Bekasi, rata-rata berkontribusi sebesar 8,75%. Hal ini disebabkan oleh realisasi penerimaan PBB Tahun 2011 dan Tahun 2012 merupakan Dana Perimbangan Kabupaten Bekasi, dan realisasi penerimaan PBB dari Tahun 2011 sampai Tahun 2014 melebihi target atau tingkat pencapaiannya sebesar 113,22%, 2) BPHTB berkontribusi terhadap PAD Kabupaten Bekasi, rata-rata berkontibusi sebesar 38,51%. Hal ini disebabkan realisasi penerimaan BPHTB melebihi target atau tingkat pencapaiannya sebesar 129,22%, 3) PBB dan BPHTB berkontribusi terhadap PAD Kabupaten Bekasi, rata-rata berkontribusi sebesar 61,70%. Hal ini disebabkan oleh realisasi penerimaan PBB, BPHTB, dan PAD melebihi target atau tingkat pencapaiannya sebesar 118,17%.
PEMBAGIAN FUNGSI PUSAT-DAERAH, SUMBER KEUANGAN, HUBUNGAN KEUANGAN ANTAR PEMERINTAHAN DI INDONESIA, Kebijakan Transfer ke Daerah , Kriteria Desain Transfer Pusat ke Daerah, KEWENANGAN FISKAL, KEBIJAKAN KONVERSI DBH DAN/ATAU DAU KE DALAM SBN, Penundaan penyaluran DAU
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH ...STIE Mulia Pratama
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bekasi. Penelitian menggunakan metode analisis kontribusi, yaitu membandingkan Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dengan Realisasi Pendapatan Asli Daerah. Data yang diambil selama kurun waktu empat tahun, mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Data-data tersebut diperoleh dari Dinas Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bekasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) PBB berkontribusi terhadap PAD Kabupaten Bekasi, rata-rata berkontribusi sebesar 8,75%. Hal ini disebabkan oleh realisasi penerimaan PBB Tahun 2011 dan Tahun 2012 merupakan Dana Perimbangan Kabupaten Bekasi, dan realisasi penerimaan PBB dari Tahun 2011 sampai Tahun 2014 melebihi target atau tingkat pencapaiannya sebesar 113,22%, 2) BPHTB berkontribusi terhadap PAD Kabupaten Bekasi, rata-rata berkontibusi sebesar 38,51%. Hal ini disebabkan realisasi penerimaan BPHTB melebihi target atau tingkat pencapaiannya sebesar 129,22%, 3) PBB dan BPHTB berkontribusi terhadap PAD Kabupaten Bekasi, rata-rata berkontribusi sebesar 61,70%. Hal ini disebabkan oleh realisasi penerimaan PBB, BPHTB, dan PAD melebihi target atau tingkat pencapaiannya sebesar 118,17%.
PEMBAGIAN FUNGSI PUSAT-DAERAH, SUMBER KEUANGAN, HUBUNGAN KEUANGAN ANTAR PEMERINTAHAN DI INDONESIA, Kebijakan Transfer ke Daerah , Kriteria Desain Transfer Pusat ke Daerah, KEWENANGAN FISKAL, KEBIJAKAN KONVERSI DBH DAN/ATAU DAU KE DALAM SBN, Penundaan penyaluran DAU
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mencatat, postur APBN 2013 jauh dari kategori proporsional. Dari tahun ke tahun sekitar 70% dana APBN habis untuk membiayai birokrasi, yaitu gaji PNS
Kontribusi dan efektivitas pad candra 2015candra romanda
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kontribusi dan efektifitas pajak daerah pada pendapatan, studi ini penting karena dapat mengukur kinerja perangkat daerah dalam rangka otonomi daerah.
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mencatat, postur APBN 2013 jauh dari kategori proporsional. Dari tahun ke tahun sekitar 70% dana APBN habis untuk membiayai birokrasi, yaitu gaji PNS
Kontribusi dan efektivitas pad candra 2015candra romanda
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kontribusi dan efektifitas pajak daerah pada pendapatan, studi ini penting karena dapat mengukur kinerja perangkat daerah dalam rangka otonomi daerah.
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang diperoleh pemerintah daerah atas pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, serta pemanfaatan sumber daya yang dimiliki pemerintah daerah. Pendapatan ini sering kali dijadikan indikator tingkat kemajuan suatu daerah. Dacrah yang dianggap maju adalah daerah yang memiliki PAD yang tinggi. Hal ini dapat dimengerti karena dengan tingginya PAD yang diterima suatu daerah maka tingkat ketergantungan Pemerintah Daerah terhadap Pemerintah Pusat dalam hal pendanaan APBDnya akan semakin berkurang. Walaupun demikian, pemerintah daerah dilarang melakukan pungutan pungutan kepada masyarakat yang dapat berakibat biaya ekonomi tinggi (high cost economy) yang pada akhirnya kurang mendukung dunia usaha/investasi. Selain itu, pemerintah daerah juga dilarang menetapkan peraturan daerah yang menghambat mobilitas penduduk. Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan di dalam daerahnya sendiri. Pendapatan Asli Daerah tersebut dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah segenap pemasukan atau penerimaan yang masuk ke dalam kas daerah, diperoleh dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri, dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dipergunakan untuk keperluam daerah. Oleh karena itu, tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar dapat dipungut seintensif mungkin. (Fauzi dan Iskandar, 1984:44).
Menurut Halim (2004:67), Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah “semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah”. Menurut Halim dan Nasir (2006:44), Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah dan dipungut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Isdijoso (2002) menyatakan penerimaan Pendapatan Asli Daerah merupakan akumulasi dari Pos Penerimaan Pajak yang berisis hasil perusahaan milik daerah, Pos Penerimaan Investasi serta Pengelolaan Sumber Daya Alam. Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang diusahakan atau dicari setiap Pemerintah Daerah dengan mengacu kepada ketentuan yang mengatur tentang penggalian sumber-sumber keuangan tersebut (Nasution, 2003).
Menurut Mardiasmo (2002), Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Menurut Samsubar Saleh (2003), Pendapatan Asli Daerah merupakan suatau komponen yang sangat menentukan berhasil tidaknya kemandirian pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka otonomi daerah saat ini. Salah satu komponen yang sangat diperhatikan dalam menentukan tingkat kemandirian daerah dalam rangka otonomi daerah adalah sektor Pendapatan Asli Daerah.
Menurut Guritno Mangkosubroto (1997) menyatakan bahwa pada umumnya penerimaan p
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
analisis sumber penerimaan bontang
1.
2. Dengan disahkannya paket Undang-Undang tentang Otonomi Daerah, mulai dari Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999, maka sebagai konsekuensinya Pemerintah Pusat memberikan wewenang penuh kepada Pemerintah Daerah selaku wakil pemerintah pusat di daerah untuk mengatur dan menyelenggarakan semua urusan pemerintahan di luar daripada urusan yang memang telah ditentukan sebagai urusan dari pemerintah pusat. Selain itu, UUD 1945 juga telah cukup jelas mengamanatkan dalam batang tubuhnya pada pasal 18 di mana di dalamnya diatur tentang pembagian wilayah Indonesia menjadi beberapa pemerintahan daerah baik yang besar maupun kecil.
3. Berdasarkan hal itu, pemerintah daerah memiliki kewenangan yang seluas-luasnya dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan berbagai macam potensi daerah yang dimilikinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah. Salah satunya adalah dengan optimalisasi sumber-sumber penerimaan daerah. Melihat kondisi riil saat ini, masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki sumber daya yang sangat besar akan tetapi tidak dapat dikelola dengan baik oleh pemerintahnya. Sehingga, pembangunan di daerah tersebut masih berjalan lamban jika dibandingkan dengan daerah lain yang memiliki potensi yang tidak sebesar daerah itu akan tetapi mampu membangun daerahnya dengan baik. Dengan kata lain, Pendapatan Asli Daerah yang mestinya didapat dari pemanfaatan potensi tersebut belum mencerminkan kondisi riilnya dalam implementasinya di pemerintahan daerah itu sendiri.
4. Oleh karena itu, sebagai bentuk pemenuhan tugas mata kuliah Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah ini, saya akan mencoba sedikit melakukan kajian tentang sumber-sumber penerimaan daerah di kota asal saya, kota Bontang yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur, dan penerapan (implementasi) dari penerimaan yang telah diperoleh daerah tersebut dalam mencapai tujuan pembangunan daerah, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
13. Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
20. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
22. Pajak Daerah, yaitu kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
42. Adapun sistem pemungutan pajak dan retribusi daerah tersebut di atas berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 diubah menjadi closed list dari sebelumnya open list. Sehingga, Pemerintah Daerah tidak boleh memungut pajak dan retribusi selain daripada yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Selain itu, sistem closed list yang saat ini berlaku juga mengatur tentang kekhususan untuk retribusi masih dimungkinkan adanya tambahan jenis retribusi yang sebelumnya ditetapkan lewat Peraturan Pemerintah.
43. Retribusi Daerah, yang merupakan pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.
44. Adapun jenis-jenis sumber penerimaan daerah yang tergolong ke dalam retribusi daerah (UU 28/2009) antara lain :
46. yaitu pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
52. Pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
53. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, seperti penanaman modal pemerintah daerah pada Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ).
55. Misalnya, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah.
78. DAU = Alokasi Dasar (AD)+ Celah Fiskal (CF)Alokasi Dasar = Belanja Gaji PNSDCelah Fiskal = Kebutuhan Fiskal (KbF)– Kapasitas Fiskal (KpF)Kebutuhan Fiskal = Rata-rata Belanja Daerah secara Nasional X (indeks-indeks) Indeks Jumlah Penduduk (IJP)Indeks Luas Wilayah (ILW)Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Indeks Product Domestic Regional Bruto (PDRB)Kapasitas Fiskal = Pendapatan Asli Daerah (PAD) + DBH Pajak + DBH SDARata-rata Belanja Daerah secara Nasional = Jumlah Belanja dalam APBD seluruh Indonesia dibagi jumlah daerahIndeks-Indeks
81. DAU daerah pemekaran dialokasikan sesuai dengan formula Celah Fiskal, setelah undang-undang pembentukannya disahkan dan data tersedia. (Ps 46 (1) dan (2) PP No. 55 / 2005)
82. Apabila kondisi tersebut diatas belum terpenuhi, perhitungan DAU daerah pemekaran dilakukan dengan men-split dari daerah induknya. (Ps 46 3) dan (4) PP No. 55 / 2005)
89. Hibah, yaitu penerimaan daerah yang berasal dari pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau perseorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang dan/atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali.
90. Dana Darurat, yaitu dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada Daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa, dan/atau krisis solvabilitas (adalah krisis keuangan berkepanjangan yang dialami Daerah selama 2 (dua) tahun anggaran dan tidak dapat diatasi melalui APBD).
91. Keadaan yang dapat digolongkan sebagai bencana nasional dan/atau peristiwa luar biasa ditetapkan oleh Presiden.
92. Dana otonomi khusus, yaitu dana otonomi yang secara khusus diberikan kepada daerah-daerah yang sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
103. Dana yang diberikan kepada sekolah (SD/SMP) untuk pendanaan operasional sekolah yang besarannya dihitung berdasarkan jumlah murid kali tarip tertentu
105. Dana yang dialoikasikan ke daerah sebagai penghargaan atas pencapaian kinerja daerah di bidang pengelolaan keuangan dan kinerja ekonomi dan kesejahteraan.
114. bersumber dari penyisihan atas penerimaan APBD kecuali dari DAK, Pinjaman Daerah, dan penerimaan lain yang penggunaan-nya dibatasi untuk pengeluaran tertentu. Penggunaan Dana Cadangan dalam satu tahun anggaran menjadi penerimaan pembiayaan APBD dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
115.
116.
117. Pemerintah Daerah, khususnya Pemerintah Kota Bontang berupaya proaktif dalam mengelola dan memanfaatkan seluruh kekuatan ekonomi potensi di wilayahnya baik yang berupa potensi SDA, SDM maupun sumber daya lainnya untuk menjadi kekuatan ekonomi riil yang dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat.
118. Faktor penentu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah kegiatan investasi di seluruh sektor baik yang bersumber dari dalam negeri (PMDN) dan Non PMDN maupun dari luar negeri dalam rangka PMA. Selain itu, pemkot bontang juga menggagas sutu program baru yaitu Gerakan Pengembangan Budidaya Ikan (Gerbang Budi).
119. Gerbang Budi Kota Bontang merupakan kegiatan ekonomi kerakyatan dan sebagai aksi nyata gerakan "pemberdayaan perekonomian rakyat" yang merupakan salah satu bagian prioritas pembangunan Kota Bontang (Peningkatan Infra Struktur, Peningkatan SDM, Pemberdayaan Perekonomian Rakyat, serta Pengelolaan dan Pelestarian Lingkunan Hidup). Dengan kata lain bahwa gerakan ini diharapkan pula dapat menjadi salah satu solusi untuk penanggulangan masalah kemiskian masyarakat perikanan (nelayan dan pembudidaya) di wilayah pesisir, yang pada umumnya tidak mempunyai modal untuk mengembangkan usaha budidayanya.
120. Peluang investasi yang lain di Kota Bontang yang masih terbuka luas adalah dalam bidang:
121. Industri kimia yang mengolah turunan produk LNG, yaitu industri amonium nitrat, asam nitrat, NPK, Acrylonitrit dan lain-lain.
128. Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota Baru "BONTANG LESTARI"Seperti di banyak kota lainnya, besarnya peningkatan APBD kota Bontang bukan bersumber sepenuhnya dari PAD kota ini. Meskipun PADnya juga cukup besar karena adanya beberapa industri, akan tetapi, besarnya kenaikan APBDnya sebenarnya disebabkan olah naiknya dana perimbangan yang diterima oleh pemkot bontang dari tahun ke tahun. Keberhasilan tersebut tidak dapat lepas dari kehadiran 2 BUMN besar, yaitu PT Badak dan PT PKT. Selam bertahun-tahun perekonomian kota Bontang sangat dipengaruhi oleh sektor industri khususnya industri gas alam cair dari PT Badak, yang mencapai 90%. (data tahun 2001-2004)<br />Daftar pustaka :<br />Erni Murniasih. “Slide tentang PKPD”<br />www.bontangkota.go.id<br />www.djpk.depkeu.go.id<br />www.budget-info.com<br />www.infokorupsi.com<br />UU 33 tahun 2004<br />UU 28 tahun 2009<br />UU 32 tahun 2004<br />Laporan Pertanggungjawaban Walikota Bontang 2001 dan 2004<br />Kemenkeu.”Sinergi Pusat Dan Daerah Dalam Perspektif Desentralisasi Fiskal.”<br />