Dalam rangka pencapaian tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dibentuk pemerintahan negara yang menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam berbagai bidang. Pembentukan pemerintahan negara tersebut menimbulkan hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara.
Dalam rangka pencapaian tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dibentuk pemerintahan negara yang menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam berbagai bidang. Pembentukan pemerintahan negara tersebut menimbulkan hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara.
materi Jadwal Pelajaran, mata pelajaran Bahasa Jepang. Meliputi menit, jam, nama-nama mata pelajaran dalam Bahasa Jepang, frekuensi, urutan jam pelajaran, kesan mengenai kegiatan di sekolah, jenis kegiatan sekolah, nama tempat-tempat di sekolah, dan pola kalimat yang berkaitan dengan yang sudah disebutkan.
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Shafira Dyah
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara.
Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD.
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...Rahayu Puspita Sari
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
3. Pengertian
APBN adalah suatu daftar sistematis yang memuat
tentang segala bentuk dan sumber peneriman
negara serta pengeluaranya selama periode
tertentu, biasanya satu tahun.
Menurut UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara merumuskan APBN merupakan rencana
keuangan tahunan pemerintah yang disetujui DPR.
4. Fungsi
Fungsi Otorisasi
APBN menjadi dasar
untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja
pada tahun yang
bersangkutan.
Fungsi perencanaan
Anggaran negara dapat menjadi
pedoman bagi negara untuk
merencanakan kegiatan pada tahun
tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah
direncanakan sebelumnya, maka
negara dapat membuat rencana-
rencana untuk medukung
pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah
direncanakan dan dianggarkan akan
membangun proyek pembangunan
jalan dengan nilai sekian miliar. Maka,
pemerintah dapat mengambil tindakan
untuk mempersiapkan proyek tersebut
agar bisa berjalan dengan lancar.
Fungsi stabilisasi
Memiliki makna bahwa
anggaran pemerintah
menjadi alat untuk
memelihara dan
mengupayakan
keseimbangan
fundamental
perekonomian.
5. Fungsi pengawasan
Anggaran negara harus menjadi
pedoman untuk menilai apakah
kegiatan
penyelenggaraan pemerintah
negara sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan. Dengan
demikian akan mudah bagi rakyat
untuk menilai apakah tindakan
pemerintah menggunakan uang
negara untuk keperluan tertentu itu
dibenarkan atau tidak.
Fungsi alokasi
Melalui APBN, anggaran yang
diterima pemerintah dialokasikan
untuk setiap sektor pembangunan
dan perangkat kenegeraan.
Misalnya, sektor pendidikan,
kesehatan, ekonomi, dan
sebagainya.
Fungsi distribusi
Melalui APBN, anggaran yang
diterima pemerintah didistribusikan
ke setiap wilayah daerah. Misalnya,
untuk pembangunan infrastruktur
tingkat pusat, tingkat provinsi, dan
tingkat kabupaten/kota.
6. Tujuan
Sebagai acuan atau pedoman penerimaan dan
pengeluaran keuangan pemerintah dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi
tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Mendorong terwujudnya pertumbuhan dan stabilitas
perekonomisn sera pemerataan pendapatan.
10. Pengertian
APBD adalah suatu daftar sistematis tentang pendapatan
dan pengeluaran pemerintah daerah, baik pemerintah
provinsi maupun pemerintah kabupatenatau kota selama
periode tertentu (biasanya satu tahun).
Menurut UU Nomor 33 Tahun 2004 adah rencana
keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD
dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Menurut UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang Keuangan
Negara bahwa APBD merupakan wujud keuangan
daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan peraturan
daerah.
11. Landasan hukum
UU Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana sudah
disempurnakan menjadi UU Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah yang menyatakan bahwa
penyelenggaraan tugaspemerintah daerah dan PRD
dibiayai dari dan atas beban APBD.
13. Tujuan
Sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran
keuangan bagi pemerintah daerah dalam
melaksanakan proses pembangunan di daerah, baik
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
14. Sumber-sumber penerimaan APBD
User Charges (Retribusi)
Dianggap sebagai sumber penerimaan tambahan, tujuan utamanya
adalahuntuk meningkatkan efisiensi dengan menyediakan informasi atas
permintaan bagi penyedia layanan publik dan memastikan apa yang
disediakan oleh penyedialayanan publik minimal sebesar tambahan biaya
(Marginal Cost) bagi masyarakat.Ada tiga jenis retribusi, antara lain:
Retribusi perizinan tertentu (service fees)
seperti penerbitan surat izin(pernikahan, bisnis, kendaraan bermotor) dan berbagai
macam biaya yangditerapkan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan
pelayanan.Pemberlakuan biaya/tarif kepada masyarakat atas sesuatu yang
diperlukanoleh hukum tidak selalu rasional.
Retribusi jasa umum (Public Prices)
adalah penerimaan pemerintahdaerah atas hasil penjualan barang-barang privat
dan jasa. Semua penjualan jasa yang disediakan di daerah untuk dapat
diidentifikasi secara pribadi dari biaya manfaat publik untuk memberikan tarif atas
fasilitashiburan/rekreasi. Biaya tersebut seharusnya diatur pada tingkat
kompetisiswasta, tanpa pajak dan subsidi, dimana itu merupakan cara yang
palingefisien dari pencapaian tujuan kebijakan publik, dan akan lebih baik lagi jika
pajak subsidi dihitung secara terpisah.
Retribusi jasa usaha (specific benefit charges)
secara teori, merupakancara untuk memperoleh keuntungan dari pembayar pajak
15. Property Taxes (pajak Bumi dan Bangunan)
Pajak Property (PBB) memiliki peranan yang penting dalam hal keuangan pemerintah
daerah, pemerintah daerah di kebanyakan negara berkembang akanmampu mengelola
keuangannya tapi hak milik berhubungan dengan pajak property. Jika pemerintah daerah
diharapkan untuk memerankan bagian pentingdalam keuangan sektor jasa (contoh:
pendidikan, kesehatan), sebagaimanaseharusnya mereka akan membutuhkan akses
untuk sumber penerimaan yanglebih elastis.
Excise Taxes (pajak cukai)
Pajak cukai berpotensi signifikan terhadap sumber penerimaan daerah,terutama pada
alasan administrasi dan efisiensi. Terutama cukai terhadap pajak kendaraan. Pajak
tersebut jelas dapat dieksploitasi lebih lengkap daripada yang biasanya terjadi di sebagian
besar negara yaitu dari perspektif administrative berupa pajak bahan bakar dan pajak
otomotif.Pajak bahan bakar juga terkait penggunaan jalan dan efek eksternal
sepertikecelakaan kendaraan, polusi dan kemacetan. Swastanisasi jalan tol pada
prinsipnya dapat melayani fungsi pajak manfaat, didasarkan pada fitur umur danukuran
mesin kendaraan (mobil lebih tua dan lebih besar biasanya memberikankontribusi lebih
kepada polusi), lokasi kendaraan (mobil di kota-kota menambah polusi dan kemacetan),
sopir catatan (20 persen dari driver bertanggung jawabatas 80 persen kecelakaan), dan
terutama bobot roda kendaraan (berat kendaraanyang pesat lebih banyak kerusakan jalan
dan memerlukan jalan yang lebih mahaluntuk membangun).
Personal income Taxes (Pajak Penghasilan)
Di antara beberapa negara di mana pemerintah subnasional memiliki peran pengeluaran
besar dan sebagian besar otonom fiskal adalah negara-negara Nordik.Pajak pendapatan
16. Jenis-jenis pengeluaran APBD
Klasifikasi belanja menurut urusan wajib :
Pendidikan
Kesehatan
Pekerjaan umum
Perumahan rakyat
Penataan ruang
Perencanaan pembangunan
Perhubungan
Lingkungan hidup
Pertanahan
Kependudukan dan catatan sipil
Pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
Keluarga berencana dan keluarga
sejahtera
Sosial
Ketenagakerjaan
Koperasi, usaha kecil dan
menengah
Penanaman modal
Kebudayaan
Kepemudaan dan olahraga
Kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri
Otonomi daerah, pemerintahan
umum, administrasi keuangan
daerah, perangkat daerah,
kepegawaian dan persandian
Ketahanan [angan
Pemberdayaan masyarakat dan
desa
Statistik
Kearsipan
Komunikasi dan informatika
17. Klasifikasi belanja menurut urusan pilihan :
Kelautan dan perikanan
Kehutanan
Industri
Pariwisata
Energi dan sumber daya mineral
Transmigrasi
Perdagangan
Pertanian
20. Pengaruh APBN dan APBD terhadap
perekonomian
APBN dan APBD mencerminkan prioritas
pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah
selama periode berjalan.
Dengan adanya APBN dan APBD, keuangan negara
dan pemerintah daerah lebih terkendali dan terarah
sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan.
Pengaturan keuangan melalui APBN dan APBD
menjadikan arus uang dan arus barang lebih
terkendali.
APBN dan APBD menjadi alat kontrol bagi
masyarakat terhadap Kinerja Pemerintah, khusunya
yang terkait dengan realisasi pengalokasian
anggaran negara.