Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genapdasi anto
File ini berisi ringkasan materi kimia larutan bagian larutan buffer (penyangga). selain ringkasan materi, juga berisi latihan soal yang dapat digunakan di kelas untuk pembelajaran. silahkan manfaatkan file ini untuk kemajuan pendidikan di Indonesia
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genapdasi anto
File ini berisi ringkasan materi kimia larutan bagian larutan buffer (penyangga). selain ringkasan materi, juga berisi latihan soal yang dapat digunakan di kelas untuk pembelajaran. silahkan manfaatkan file ini untuk kemajuan pendidikan di Indonesia
Materi kuliah kimdas tentang Larutan penyangga. Cari lebih bayak lagi materi kuliah semester 1 di:
http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html. Font untuk presentasi ini bisa didownload di: http://www.fontsquirrel.com/fonts/orbitron
Materi kuliah kimdas tentang Larutan penyangga. Cari lebih bayak lagi materi kuliah semester 1 di:
http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html. Font untuk presentasi ini bisa didownload di: http://www.fontsquirrel.com/fonts/orbitron
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
1. 2.Landasan Teori
,01 M mengalami perubahan sebesar 0,1-0,6 satuan dan masih dalam daerah kapasitas buffer. Larutan buffer
adalah:
a. Campuran asam lemah dengan garam dari asam lemah tersebut.
Contoh:
- CH3COOH dengan CH3COONa
- H3PO4 dengan NaH2PO4
b. Campuran basa lemah dengan garam dari basa lemah tersebut.
Contoh:
- NH4OH dengan NH4Cl
Sifat larutan buffer:
- pH larutan tidak berubah jika diencerkan.
- pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau basa.
CARA MENGHITUNG LARUTAN BUFFER
1. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan garamnya (larutannya akan selalu
mempunyai pH < 7) digunakan rumus:
[H+
] = Ka. Ca/Cg
pH = pKa + log Ca/Cg
dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Cg = konsentrasi garamnya
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Contoh:
Hitunglah pH larutan yang terdiri atas campuran 0.01 mol asam asetat dengan 0.1 mol natrium Asetat dalam 1
1iter larutan !
Ka bagi asam asetat = 10-5
Jawab:
Ca = 0.01 mol/liter = 10-2
M
Cg = 0.10 mol/liter = 10-1
M
pH= pKa + log Cg/Ca = -log 10-5
+ log-1
/log-2
= 5 + 1 = 6
2. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya (larutannya akan selalu
mempunyai pH > 7), digunakan rumus:
[OH-
] = Kb . Cb/Cg
pOH = pKb + log Cg/Cb
dimana:
Cb = konsentrasi base lemah
2. Cg = konsentrasi garamnya
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Contoh:
Hitunglah pH campuran 1 liter larutan yang terdiri atas 0.2 mol NH4OH dengan 0.1 mol HCl ! (Kb= 10-5)
Jawab:
NH4NHOH(aq) + HCl(aq) 4Cl(aq) + H2O(l)
mol NH4OH yang bereaksi = mol HCl yang tersedia = 0.1 mol
mol NH4OH sisa = 0.2 - 0.1 = 0.1 mol
mol NH4Cl yang terbentuk = mol NH40H yang bereaksi = 0.1 mol
Karena basa lemahnya bersisa dan terbentuk garam (NH4Cl) maka campurannya akan membentuk
Larutan buffer.
Cb (sisa) = 0.1 mol/liter = 10-1
M
Cg (yang terbentuk) = 0.1 mol/liter = 10-1
M
pOH = pKb + log Cg/Cb = -log 10-5
+ log 10-1
/10-1
= 5 + log 1 = 5
pH = 14 - p0H = 14 - 5 = 9
Sifat Larutan Penyangga
Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan
nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya
berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat.
Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan
basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa
konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen pembentuknya.
Komponen Larutan Penyangga
Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:
Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-
), campuran ini menghasilkan larutan bersifat asam.
Basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+
), campuran ini menghasilkan larutan bersifat basa. Prinsip kerja
larutan penyangga
Sebenarnya penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran pada larutan
penyangga menimbulkan sedikit perubahan pH (tetapi besar perubahan pH sangatlah kecil)
sehingga pH larutan dianggap tidak bertambah atau pH tetap pada kisarannya. Namun, jika
asam atau basa ditambahkan ke larutan bukan penyangga maka perubahan pH larutan
3. akan sangat mencolok. Prinsip kerja dari larutan penyangga yang dapat mempertahankan
harga pH pada kisarannya adalah sebagai berikut.
a. Larutan Penyangga Asam HA/A -
HA (aq) --> A -
(aq) + H +
(aq)
Jika ditambah sedikit asam kuat (H +
)
Ion H +
dari asam kuat akan menaikkan konsentrasi H +
dalam larutan, sehingga
reaksi kesetimbangan larutan terganggu; reaksi akan bergeser ke kiri. Namun, basa
konjugasi (A -
) akan menetralisir H +
dan membentuk HA
A -
(aq) + H +
(aq) → HA (aq)
sehingga pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan konsentrasi
H +
yang berarti, besarnya pH dapat dipertahankan pada kisarannya.
Jika ditambah sedikit basa kuat (OH -
)
Ion OH -
dari basa kuat akan bereaksi dengan H +
dalam larutan, sehingga
konsentrasi H +
menurun dan kesetimbangan larutan terganggu. Oleh karena itu, HA dalam
larutan akan terionisasi membentuk H +
dan A-
; reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan
OH -
(aq) + H +
(aq) → H 2 O (l)
HA (aq) → A -
(aq) + H +
(aq)
sehingga, pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan konsentrasi
H +
yang nyata; pH larutan dapat dipertahankan pada kisarannya. Asam lemah dapat
menetralisir penambahan sedikit basa OH-
.
HA (aq) + OH -
(aq) → A -
(aq) + H 2 O (l)
Jika larutan penyangga diencerkan
Pengenceran larutan merupakan penambahan air (H 2 O) pada larutan. Air (H 2 O)
akan mengalami reaksi kesetimbangan menjadi H +
dan OH -
, namun H 2 O yang terurai
sangat sedikit. Jadi, konsentrasi H +
dan OH -
sangat kecil, sehingga dapat diabaikan.
b. Larutan Penyangga Basa B/BH +
B (aq) + H 2 O (l) BH +
(aq) + OH -
(aq)
4. Penambahan sedikit asam kuat (H +
)
H +
dari asam kuat dapat bereaksi dengan OH -
pada larutan, sehingga konsentrasi
OH -
menurun dan reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Basa lemah (B) dalam
larutan akan bereaksi dengan H 2 O membentuk asam konjugasinya dan ion OH -
.
H +
(aq) + OH -
(aq) → H 2 O (l)
B (aq) + H 2 O (l) → BH +
(aq) + OH -
(aq)
Pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan pH yang nyata, besarnya
pH dapat dipertahankan. Basa lemah dapat menetralkan penambahan sedikit asam (H +
).
B (aq) + H +
(aq) → BH +
(aq)
Penambahan sedikit basa kuat (OH -
)
Adanya basa kuat (OH -
) dapat meningkatkan konsentrasi OH -
dalam larutan,
sehingga reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Namun adanya asam konjugasi
(BH +
) dapat menetralkan kehadiran OH -
dan membentuk B dan H 2 O. Sehingga pada
kesetimbangan tidak terdapat perubahan konsentrasi OH -
yang nyata, dan pH larutan dapat
dipertahankan.
BH +
(aq) + OH -
(aq) → B (aq) + H 2 O (l)
Penambahan air (pengenceran)
Penambahan H 2 O dalam larutan akan langsung terionisasi menjadi H +
dan OH -
,
namun konsentrasi H +
dan OH -
sangat kecil, sehingga dapat diabaikan.
B. Larutan Penyangga
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan
pH pada kisarannya. Jika pada suatu larutan penyangga ditambah sedikit asam atau
ditambahkan sedikit basa atau diencerkan, maka pH larutan tidak berubah.