SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
ETIKA PROFESI 
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak 
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh 
individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu 
salah atau benar, buruk atau baik. Sedangkan menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan 
prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang 
benar dan mana yang buruk. 
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya 
prilaku manusia : 
1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan 
prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang 
bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang 
prilaku atau sikap yang mau diambil. 
2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal 
yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika 
normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan 
yang akan diputuskan. 
Etika secara umum dapat dibagi menjadi : 
a. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara 
etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral 
dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai 
baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, 
yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori. 
b. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan 
yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan 
bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh 
cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun penerapan itu dapat juga berwujud : 
Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan 
khusus yang dilatar belakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara 
bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakan, dan teori serta prinsip moral 
dasar yang ada dibaliknya.
Etika khusus dibagi lagi menjadi dua bagian : 
a. Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. 
b. Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai 
anggota umat manusia. 
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama 
lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat 
manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara 
langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap 
pandangan-pandangan dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia 
terhadap lingkungan hidup. 
Sistem penilaian etika : 
a. Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau jahat, susila atau 
tidak susila. 
b. Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah 
daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah 
dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal 
penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati, 
sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata. 
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan 
bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang 
bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga 
belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek 
pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. 
Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE : 
 Profesi, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah 
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. 
 Profesional, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari 
pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional 
adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan
terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan 
hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang 
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “Pekerjaan/Profesi” dan “Profesional” 
terdapat beberapa perbedaan : 
Profesi : 
 Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus. 
 Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu). 
 Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup. 
 Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam. 
Profesional : 
 Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya. 
 Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu. 
 Hidup dari situ. 
 Bangga akan pekerjaannya. 
Ciri-ciri Profesi : 
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu : 
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat 
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun. 
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi 
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi. 
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan 
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. 
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan 
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, 
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih 
dahulu ada izin khusus. 
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. 
Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) “sikap hidup berupa 
keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap 
masyarakat.” 
Prinsip-prinsip Etika Profesi : 
1. Tanggung jawab 
 Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya. 
 Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada 
umumnya. 
2. Keadilan, prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi 
haknya. 
3. Otonomi, prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan 
dalam menjalankan profesinya. 
Peranan Etika Dalam Profesi : 
 Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi 
milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai 
pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan 
mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama. 
 Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam 
pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama 
anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena 
adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan 
diharapkan menjadi pegangan para anggotanya. 
 Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota 
profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama 
(tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi 
tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, 
demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, 
sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.
Kode Etik Dalam Profesi 
Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang 
disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau 
suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis. 
Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan 
tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. 
Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih niatnya untuk 
mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa dipaksakan 
dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan citacita yang diterima oleh profesi itu 
sendiri yang bis mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan 
untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang harus dipenuhi agar kode 
etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya diawasi terus menerus. Pada 
umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik. 
Sanksi Pelanggaran Kode Etik : 
a. Sanksi moral 
b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi 
Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan 
atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Karena tujuannya adalah mencegah terjadinya 
perilaku yang tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional, 
seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik. 
Tujuan Kode Etik Profesi : 
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. 
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. 
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. 
4. Untuk meningkatkan mutu profesi. 
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. 
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. 
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 
1. Menentukan baku standarnya sendiri.
Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah : 
a. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang 
digariskan. 
b. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. 
c. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam 
keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang. 
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur 
yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta dharma insinyur Indonesia. 
Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu: 
1. Mengutamakan keluhuran budi. 
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat 
manusia. 
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan 
tanggung jawabnya. 
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran 
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi kode etik 
seorang insinyur yang profesional yaitu: 
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan 
masyarakat. 
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya. 
3. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan. 
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam 
tanggung jawab tugasnya. 
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing. 
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya 
Dalam suatu pekerjaan misalkan seseorang berprofesi arsitek yang tidak beretika bisa saja 
melakukan kecurangan, seperti plagiasi dalam pekerjaannya, atau melakukan suatu pelanggaran 
yang tidak sesuai dengan kode etik arsitektur. Dalam hal ini, etika dapat dikatakan sebagai 
pegangan yang kuat yang harus dimiliki oleh manusia.
DAFTAR PUSTAKA 
Isnanto Rizal R, ST, MM, MT, 2009. Buku Ajar Etika Profesi (http://eprints.undip.ac.id), (diakses 
25 September 2014 jam 01.37) 
Wekin Letu Fransiskus, 2011, (http://kasusetikaprofesiinsinyur.blogspot.com), (diakses 25 
September jam 01:47) 
Wahyuni Sari, (http://www.academia.edu), (diakses, 25 September 2014 jam 01.43)

More Related Content

What's hot

Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adatNuelnuel11
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilLeks&Co
 
SIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum IndonesiaSIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum Indonesiafeggyernes
 
Etika Profesi Public Relation
Etika Profesi Public Relation Etika Profesi Public Relation
Etika Profesi Public Relation LBB. Mr. Q
 
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia  Dalam Perspektif PancasilaHarmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia  Dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasilanovipridayantiii
 
3prinsip hukum-black-and-white1
3prinsip hukum-black-and-white1 3prinsip hukum-black-and-white1
3prinsip hukum-black-and-white1 Yanels Garsione
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Ilmu hukum
Ilmu hukumIlmu hukum
Ilmu hukumgradyg
 
Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)dionteguhpratomo
 
Asas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptAsas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptBetlehem Ketaren
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 
Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2alsalcunsoed
 
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak aishkhuw fillah
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraSyaiful Ahdan
 

What's hot (20)

Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adat
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
 
SIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum IndonesiaSIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum Indonesia
 
Etika Profesi Public Relation
Etika Profesi Public Relation Etika Profesi Public Relation
Etika Profesi Public Relation
 
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia  Dalam Perspektif PancasilaHarmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia  Dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak & Kewajiban Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila
 
Hukuman mati
Hukuman matiHukuman mati
Hukuman mati
 
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
3prinsip hukum-black-and-white1
3prinsip hukum-black-and-white1 3prinsip hukum-black-and-white1
3prinsip hukum-black-and-white1
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
 
Ilmu hukum
Ilmu hukumIlmu hukum
Ilmu hukum
 
Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)
 
Asas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptAsas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, ppt
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 
Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2
 
Krisis nasionalisme
Krisis nasionalismeKrisis nasionalisme
Krisis nasionalisme
 
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
 
Penegakan Hukum di Indonesia
Penegakan Hukum di IndonesiaPenegakan Hukum di Indonesia
Penegakan Hukum di Indonesia
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
 

Viewers also liked

Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasiBab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasiaudi15Ar
 
Tugas sim bab 10 kelompok 5
Tugas sim bab 10 kelompok 5Tugas sim bab 10 kelompok 5
Tugas sim bab 10 kelompok 5alumrossyana
 
Bab 1 Pengantar Sistem Informasi
Bab 1 Pengantar Sistem InformasiBab 1 Pengantar Sistem Informasi
Bab 1 Pengantar Sistem InformasiD31370
 
Teori bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Teori bab 10 implikasi etis dari teknologi informasiTeori bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Teori bab 10 implikasi etis dari teknologi informasihesty93
 
BAB 1. Pengantar Sistem Informasi
BAB 1. Pengantar Sistem Informasi BAB 1. Pengantar Sistem Informasi
BAB 1. Pengantar Sistem Informasi audi15Ar
 
Implikasi etis etika informasi
Implikasi etis etika informasiImplikasi etis etika informasi
Implikasi etis etika informasiTaqwa nuddin
 

Viewers also liked (7)

Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasiBab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
 
Tugas sim bab 10 kelompok 5
Tugas sim bab 10 kelompok 5Tugas sim bab 10 kelompok 5
Tugas sim bab 10 kelompok 5
 
TUGAS SIM
TUGAS SIMTUGAS SIM
TUGAS SIM
 
Bab 1 Pengantar Sistem Informasi
Bab 1 Pengantar Sistem InformasiBab 1 Pengantar Sistem Informasi
Bab 1 Pengantar Sistem Informasi
 
Teori bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Teori bab 10 implikasi etis dari teknologi informasiTeori bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Teori bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
 
BAB 1. Pengantar Sistem Informasi
BAB 1. Pengantar Sistem Informasi BAB 1. Pengantar Sistem Informasi
BAB 1. Pengantar Sistem Informasi
 
Implikasi etis etika informasi
Implikasi etis etika informasiImplikasi etis etika informasi
Implikasi etis etika informasi
 

Similar to Tugas etika

Similar to Tugas etika (20)

ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.pptETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
 
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.pptETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
 
siskom etika-profesi
siskom etika-profesisiskom etika-profesi
siskom etika-profesi
 
etika profesi d4 2019.pdf
etika profesi d4 2019.pdfetika profesi d4 2019.pdf
etika profesi d4 2019.pdf
 
16108900.ppt
16108900.ppt16108900.ppt
16108900.ppt
 
Etika dan kode etik dosen dan bidan baru
Etika  dan kode etik dosen dan bidan baruEtika  dan kode etik dosen dan bidan baru
Etika dan kode etik dosen dan bidan baru
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Materi Kuliah OL Etika Profesi (2).ppt
Materi Kuliah OL Etika Profesi (2).pptMateri Kuliah OL Etika Profesi (2).ppt
Materi Kuliah OL Etika Profesi (2).ppt
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
 
Etika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan ProfesionalismeEtika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan Profesionalisme
 
Etika
EtikaEtika
Etika
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnis Etika bisnis
Etika bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Etika
Etika Etika
Etika
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
ETIKA BISNIS
ETIKA BISNISETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS
 
Teoritika etika bisnis
Teoritika etika bisnisTeoritika etika bisnis
Teoritika etika bisnis
 
Etika profesi it
Etika profesi itEtika profesi it
Etika profesi it
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Tugas etika

  • 1. ETIKA PROFESI Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Sedangkan menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia : 1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil. 2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. Etika secara umum dapat dibagi menjadi : a. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori. b. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatar belakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
  • 2. Etika khusus dibagi lagi menjadi dua bagian : a. Etika Individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. b. Etika Sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup. Sistem penilaian etika : a. Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau jahat, susila atau tidak susila. b. Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati, sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :  Profesi, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.  Profesional, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan
  • 3. terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “Pekerjaan/Profesi” dan “Profesional” terdapat beberapa perbedaan : Profesi :  Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.  Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).  Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.  Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam. Profesional :  Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.  Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.  Hidup dari situ.  Bangga akan pekerjaannya. Ciri-ciri Profesi : Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu : 1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun. 2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi. 3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. 4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus. 5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) “sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
  • 4. dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.” Prinsip-prinsip Etika Profesi : 1. Tanggung jawab  Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.  Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya. 2. Keadilan, prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. 3. Otonomi, prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya. Peranan Etika Dalam Profesi :  Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.  Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.  Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.
  • 5. Kode Etik Dalam Profesi Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis. Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih niatnya untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan citacita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bis mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya diawasi terus menerus. Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik. Sanksi Pelanggaran Kode Etik : a. Sanksi moral b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Karena tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik. Tujuan Kode Etik Profesi : 1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. 2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. 3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. 4. Untuk meningkatkan mutu profesi. 5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. 6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 1. Menentukan baku standarnya sendiri.
  • 6. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah : a. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. b. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. c. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang. Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta dharma insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu: 1. Mengutamakan keluhuran budi. 2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia. 3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. 4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi kode etik seorang insinyur yang profesional yaitu: 1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. 2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya. 3. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan. 4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya. 5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing. 6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
  • 7. 7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya Dalam suatu pekerjaan misalkan seseorang berprofesi arsitek yang tidak beretika bisa saja melakukan kecurangan, seperti plagiasi dalam pekerjaannya, atau melakukan suatu pelanggaran yang tidak sesuai dengan kode etik arsitektur. Dalam hal ini, etika dapat dikatakan sebagai pegangan yang kuat yang harus dimiliki oleh manusia.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Isnanto Rizal R, ST, MM, MT, 2009. Buku Ajar Etika Profesi (http://eprints.undip.ac.id), (diakses 25 September 2014 jam 01.37) Wekin Letu Fransiskus, 2011, (http://kasusetikaprofesiinsinyur.blogspot.com), (diakses 25 September jam 01:47) Wahyuni Sari, (http://www.academia.edu), (diakses, 25 September 2014 jam 01.43)