Deskipsi nya gini
Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu:
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Kelompok 3:
1. Rafif Putra Wiryamanta (1222300059)
2. Tsinta Dewi A. (1222300060)
3. Duwi Lestari (1222300061)
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tahun 2023
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H Kelompok 3rafifwiryamanta55
Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu:
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Kelompok 3:
1. Rafif Putra Wiryamanta (1222300059)
2. Tsinta Dewi A. (1222300060)
3. Duwi Lestari (1222300061)
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tahun 2023/2024
This document contains sample questions and answers related to microeconomics theory. It includes questions about classical and ordinal utility approaches, indifference curves, budget constraints, and maximizing utility. For one question calculating the optimal quantities of two goods to maximize utility given income and prices, the answer is to purchase 1 unit of good X and 24 units of good Y, achieving maximum utility of 1,175. The document provides explanations and diagrams to illustrate microeconomic concepts.
1. Tugas ini berisi soal-soal ekonomi mikro tentang teori konsumsi dan permintaan. Terdapat 9 soal yang membahas konsep-konsep seperti kurva indiferensi, fungsi utilitas, dan keseimbangan konsumen.
2. Diskusi lebih lanjut tentang sifat-sifat kurva indiferensi seperti bentuk cembung dan kemiringan negatifnya. Juga penjelasan mengenai pengaruh perubahan harga terhadap keseimbangan barang yang
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro vinonasurya1
Tugas Akhir Teori Ekonomi Mikro semester 2
Kelompok 9 Kelas M Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Dosen Pengampu: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikrorizkadewi14
Dokumen tersebut berisi diskusi tentang teori ekonomi mikro yang meliputi konsep-konsep dasar seperti kepuasan konsumen, kurva indiferensi, kurva permintaan agregat, dan keseimbangan pasar. Terdapat beberapa soal dan jawaban yang menjelaskan konsep-konsep tersebut secara rinci.
The document discusses an economics micro theory assignment from Group 3 students Fa'iz Mauliawan Sugiarto, Syaifullah Alfaruqi, and Bobic Alexzander Setiawan. It includes 8 questions on microeconomic concepts like consumer behavior, utility curves, indifference curves, budget constraints, and consumer equilibrium. The students are asked to define key terms, draw relevant diagrams, and calculate consumer equilibrium points for various consumer utility functions and budget scenarios.
Dokumen tersebut merupakan bahan kuliah tentang Riset Operasional yang mencakup pendahuluan Riset Operasional, pengertian dan pemodelan matematis, program linear untuk masalah maksimisasi dan minimisasi beserta contoh soalnya. Dibahas pula langkah-langkah penyelesaian program linear menggunakan metode grafik dan geser garis fungsi tujuan untuk mendapatkan solusi optimal.
Kumpulan Tugas Mikro Ekonomi
Disusun oleh Kelompok 7
1. Syahrizal Zebua (1232000034)
2. Adela Wafiq Azizah (1232000035)
3. Hanif Panggabean (1232000036)
Dibawah naungan Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H Kelompok 3rafifwiryamanta55
Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu:
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Kelompok 3:
1. Rafif Putra Wiryamanta (1222300059)
2. Tsinta Dewi A. (1222300060)
3. Duwi Lestari (1222300061)
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tahun 2023/2024
This document contains sample questions and answers related to microeconomics theory. It includes questions about classical and ordinal utility approaches, indifference curves, budget constraints, and maximizing utility. For one question calculating the optimal quantities of two goods to maximize utility given income and prices, the answer is to purchase 1 unit of good X and 24 units of good Y, achieving maximum utility of 1,175. The document provides explanations and diagrams to illustrate microeconomic concepts.
1. Tugas ini berisi soal-soal ekonomi mikro tentang teori konsumsi dan permintaan. Terdapat 9 soal yang membahas konsep-konsep seperti kurva indiferensi, fungsi utilitas, dan keseimbangan konsumen.
2. Diskusi lebih lanjut tentang sifat-sifat kurva indiferensi seperti bentuk cembung dan kemiringan negatifnya. Juga penjelasan mengenai pengaruh perubahan harga terhadap keseimbangan barang yang
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro vinonasurya1
Tugas Akhir Teori Ekonomi Mikro semester 2
Kelompok 9 Kelas M Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Dosen Pengampu: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikrorizkadewi14
Dokumen tersebut berisi diskusi tentang teori ekonomi mikro yang meliputi konsep-konsep dasar seperti kepuasan konsumen, kurva indiferensi, kurva permintaan agregat, dan keseimbangan pasar. Terdapat beberapa soal dan jawaban yang menjelaskan konsep-konsep tersebut secara rinci.
The document discusses an economics micro theory assignment from Group 3 students Fa'iz Mauliawan Sugiarto, Syaifullah Alfaruqi, and Bobic Alexzander Setiawan. It includes 8 questions on microeconomic concepts like consumer behavior, utility curves, indifference curves, budget constraints, and consumer equilibrium. The students are asked to define key terms, draw relevant diagrams, and calculate consumer equilibrium points for various consumer utility functions and budget scenarios.
Dokumen tersebut merupakan bahan kuliah tentang Riset Operasional yang mencakup pendahuluan Riset Operasional, pengertian dan pemodelan matematis, program linear untuk masalah maksimisasi dan minimisasi beserta contoh soalnya. Dibahas pula langkah-langkah penyelesaian program linear menggunakan metode grafik dan geser garis fungsi tujuan untuk mendapatkan solusi optimal.
Kumpulan Tugas Mikro Ekonomi
Disusun oleh Kelompok 7
1. Syahrizal Zebua (1232000034)
2. Adela Wafiq Azizah (1232000035)
3. Hanif Panggabean (1232000036)
Dibawah naungan Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Akhir Teori Ekonomi Mikro Kelompok 12aldilanurlita
This document contains a group assignment from three students at the University of 17 August 1945 Surabaya, Indonesia. It includes their responses to various questions about consumer theory, including:
1) Explaining why human needs should be based on rational thinking.
2) Comparing classical and ordinal utility approaches.
3) Discussing the weaknesses of the classical approach that led to the ordinal approach.
4) Calculating consumption levels that maximize utility for given utility functions.
5) Illustrating concepts like indifference curves, budget constraints, and how changes in prices affect consumption.
- The document contains questions and answers related to microeconomics theory. It discusses concepts like rational decision making in fulfilling needs, Gossen's laws, cardinal and ordinal utility, indifference curves, budget constraints, and maximizing utility.
- Graphs are provided to illustrate consumer equilibrium when prices change or income increases. The effects of price changes on consumption are explained through substitution and income effects.
The document is a homework assignment in microeconomics theory for a group. It contains 9 questions related to concepts in microeconomics including consumer utility functions, indifference curves, budget constraints, and consumer equilibrium. For one question, the student is asked to calculate the optimal quantities of goods X and Y that maximize utility given a utility function and budget. The quantities calculated are X=1.22 and Y=24.4.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan agar mahasiswa/i dapat memahami konsep pasar struktur monopoli, sehingga mengetahui cara mengelola pasar monopoli yang menghasilkan keuntungan maksimal.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep ekonomi makro seperti konsumsi, tabungan, investasi, kecenderungan konsumsi dan tabungan, efek multiplier, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan.
The document discusses consumer choice and demand. It introduces the concept of an endowment, which represents the initial bundle of goods a consumer owns. The consumer's endowment determines their budget constraint and the set of bundles they can afford to purchase. A change in prices shifts the budget constraint by pivoting it around the endowment point. The document also discusses how Slutsky's equation, which decomposes the overall change in demand from a price change, needs to account for an additional "endowment income effect" because prices impact the value of the endowment and thus consumer income.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen dan pendekatan kardinal dalam memahaminya. Pendekatan kardinal mengasumsikan bahwa utilitas dapat diukur secara kuantitatif dan berkurang seiring bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi (hukum utilitas marjinal menurun). Konsumen akan mencapai kepuasan maksimum ketika harga sama dengan utilitas marjinalnya.
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Khairan Luthfi
Paper ini membahas hubungan antara pengangguran dan kemiskinan terhadap perekonomian makro di Indonesia. Topik utama yang dibahas adalah pengertian kemiskinan dan pengangguran, teori yang relevan, hubungan antara kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi serta pengangguran, penyebab masalah kemiskinan dan pengangguran, serta upaya pemberdayaan untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan."
Dokumen tersebut membahas hubungan permintaan antara dua barang dalam babikroekonomi. Ada dua jenis hubungan yang dapat terjadi: barang pengganti dan melengkapi. Barang pengganti adalah barang yang dapat saling menggantikan, sementara melengkapi adalah barang yang selalu dikonsumsi bersama-sama. Dokumen ini juga membahas definisi kasar dan bersih dari pengganti dan melengkapi serta contohnya dalam
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pemikiran ekonomi zaman Yunani Kuno dan Pra Klasik membahas tentang kontribusi tokoh-tokoh seperti Plato, Aristoteles, Xenophon, St. Albertus Magnus, Thomas Aquinas, Jean Boudin, Thomas Mun, Sir William Petty, Francois Quesnay yang meletakkan dasar-dasar pemikiran ekonomi.
2. Aliran Fisiokrat meyakini bahwa sumber kekayaan berasal dari sumber daya alam,
Tugas Akhir Teori Ekonomi Mikro Kelompok 12aldilanurlita
This document contains a group assignment from three students at the University of 17 August 1945 Surabaya, Indonesia. It includes their responses to various questions about consumer theory, including:
1) Explaining why human needs should be based on rational thinking.
2) Comparing classical and ordinal utility approaches.
3) Discussing the weaknesses of the classical approach that led to the ordinal approach.
4) Calculating consumption levels that maximize utility for given utility functions.
5) Illustrating concepts like indifference curves, budget constraints, and how changes in prices affect consumption.
- The document contains questions and answers related to microeconomics theory. It discusses concepts like rational decision making in fulfilling needs, Gossen's laws, cardinal and ordinal utility, indifference curves, budget constraints, and maximizing utility.
- Graphs are provided to illustrate consumer equilibrium when prices change or income increases. The effects of price changes on consumption are explained through substitution and income effects.
The document is a homework assignment in microeconomics theory for a group. It contains 9 questions related to concepts in microeconomics including consumer utility functions, indifference curves, budget constraints, and consumer equilibrium. For one question, the student is asked to calculate the optimal quantities of goods X and Y that maximize utility given a utility function and budget. The quantities calculated are X=1.22 and Y=24.4.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan agar mahasiswa/i dapat memahami konsep pasar struktur monopoli, sehingga mengetahui cara mengelola pasar monopoli yang menghasilkan keuntungan maksimal.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep ekonomi makro seperti konsumsi, tabungan, investasi, kecenderungan konsumsi dan tabungan, efek multiplier, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan.
The document discusses consumer choice and demand. It introduces the concept of an endowment, which represents the initial bundle of goods a consumer owns. The consumer's endowment determines their budget constraint and the set of bundles they can afford to purchase. A change in prices shifts the budget constraint by pivoting it around the endowment point. The document also discusses how Slutsky's equation, which decomposes the overall change in demand from a price change, needs to account for an additional "endowment income effect" because prices impact the value of the endowment and thus consumer income.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen dan pendekatan kardinal dalam memahaminya. Pendekatan kardinal mengasumsikan bahwa utilitas dapat diukur secara kuantitatif dan berkurang seiring bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi (hukum utilitas marjinal menurun). Konsumen akan mencapai kepuasan maksimum ketika harga sama dengan utilitas marjinalnya.
Hubungan antara pengangguran serta kemiskinan terhadap perekonomian makro di ...Khairan Luthfi
Paper ini membahas hubungan antara pengangguran dan kemiskinan terhadap perekonomian makro di Indonesia. Topik utama yang dibahas adalah pengertian kemiskinan dan pengangguran, teori yang relevan, hubungan antara kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi serta pengangguran, penyebab masalah kemiskinan dan pengangguran, serta upaya pemberdayaan untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan."
Dokumen tersebut membahas hubungan permintaan antara dua barang dalam babikroekonomi. Ada dua jenis hubungan yang dapat terjadi: barang pengganti dan melengkapi. Barang pengganti adalah barang yang dapat saling menggantikan, sementara melengkapi adalah barang yang selalu dikonsumsi bersama-sama. Dokumen ini juga membahas definisi kasar dan bersih dari pengganti dan melengkapi serta contohnya dalam
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pemikiran ekonomi zaman Yunani Kuno dan Pra Klasik membahas tentang kontribusi tokoh-tokoh seperti Plato, Aristoteles, Xenophon, St. Albertus Magnus, Thomas Aquinas, Jean Boudin, Thomas Mun, Sir William Petty, Francois Quesnay yang meletakkan dasar-dasar pemikiran ekonomi.
2. Aliran Fisiokrat meyakini bahwa sumber kekayaan berasal dari sumber daya alam,
Kumpulan Teori pengantar Ekonomi mikro
Dosen pengampu: Dr. Sigit Sardjono. M.Ec
Kelompok 11:
Aditya Rizky Mahendra_1222300088
Isnani evita Fauziah_1222300087
I Kadek Farrel Arvananta _1222300089
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Tahun 2023
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu ekonomi dari Adam Smith hingga para ekonom terkemuka lainnya, serta pengertian dan ruang lingkup ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari pilihan manusia dalam mengelola sumber daya yang terbatas.
Dokumen tersebut merangkum pengertian ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam mengelola sumber daya terbatas untuk memenuhi kebutuhan. Ia juga membahas penggunaan asumsi-asumsi dalam ilmu ekonomi seperti rasionalitas manusia, ceteris paribus, dan kegunaan padam. Selain itu, dokumen tersebut menjelaskan sejarah perkembangan ilmu ekonomi mulai dari f
Dokumen tersebut membahas tentang teori ekonomi makro, meliputi:
1. Perkembangan dari teori ekonomi klasik ke teori ekonomi makro berdasarkan pemikiran John Maynard Keynes
2. Fokus pembahasan ilmu ekonomi makro meliputi masalah inflasi, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, interaksi internasional, dan siklus ekonomi
3. Revolusi Keynes memperkenalkan peran pemerintah dan analisis agregat dalam ilmu e
Kumpulan Teori pengantar Ekonomi Mikro
Dosen pengampu:
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Kelompok 11:
1. Isnaini evita Fauziah_1222300087
2. AdityaRiskyMahendra_1222300088
3. IKadekFarrelArvananta_1222300089
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Tahun 2023
1) Artikel menjelaskan perkembangan teori ekonomi klasik dan neo klasik serta kontribusi tokoh-tokohnya seperti Adam Smith, David Ricardo, John Stuart Mill, Alfred Marshall, dan Lionel Robbins.
2) Teori nilai kerja merupakan konsep penting dalam ekonomi klasik yang menyatakan nilai suatu barang ditentukan oleh tenaga kerja yang masuk ke produksinya.
3) Ekonomi neo klasik memperkenalkan konsep permintaan dan penawaran serta teori
Dokumen tersebut membahas definisi ilmu ekonomi sebagai studi tentang perilaku manusia dalam menggunakan sumber daya yang langka dan membuat pilihan. Teori ekonomi mikro mempelajari perilaku konsumen, pekerja, investor dalam perekonomian serta bagaimana harga barang dan jasa ditentukan. Teori ekonomi bertujuan untuk meramal dan menjelaskan fenomena ekonomi.
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Prisca193620
Dosen pengampu: Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
Disusun oleh
Prisca Trifena Puspita 1222300071
Febriyanti Artika Putri 1222300069
Marlinda Ina 1222300068
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Fakultas Ekonomi Bisnis
Akuntansi
2023
Nama Kelompok :
AYU DWI JAYANTI 1222300022
PUTRI NABILAH 1222300023
MUTIARA F. W. 1222300025
Kelas Akuntansi U
Semester 1 2022
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M. Ec.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxTyasIndrayanti2
KUMPULAN PPT MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4 KELAS H, PRODI AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNTAG SURABAYA 2024
DOSEN : DR SIGIT SARDJONO, M.EC.
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdffebriyantiar02
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro
Kelompok 6 Kelas H:
1. Febriyanti Artika Putri (1222300069)
2. Prisca Trifena Puspita (1222300071)
3. Marlinda Ina (1222300068)
Tugas Akhir Kumpulan PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit...ochamailissa
Kumpulan PPT Rangkuman Buku Teori Ekonomi Mikro Bab 1-11 : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
Ber isi
Sejarah Ekonomi, Pengertian, Teori, Perilaku Kosumen, Perilaku Produsen, Harga Pasar, Persaingan Sempurnan Persaingan Monopolistik, Pasar Monopoli, Pasar Oligopoli
Kelompok 7
Similar to Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptx (20)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptx
1.
2. Tugas PTE Mikro
BAB I
Anggota Kelompok :
Rafif Putra W. (1222300059)
Tsinta Dewi A. (1222300060)
Duwi Lestari (1222300061)
3. Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
SEJARAH SINGKAT ILMU EKONOMI
350 sebeum
masehi
Aristoteles merupakan tokoh utama tingkat mendasar dan
bersifat filosofis.
Tahun 1270
Thomas Aquinas menambahkan pemikiran penelaahan ekonomi
yang bersumber pada injil.
Tahun 1758
Francois Quesnay berperan dalam perkembangan ekonomi yang
masih fisiokrat.
Abad ke-18
Tahun 1776
Adam Smith sebagai Bapak Ilmu Ekonomi science dan karya Buku An
Inquiry Into the Nature and Couses of the Wealth of Nation.
Tahun 1890-an
Leon Walras, Alfred Marshall dari tradisi klasik mengembangkan teori
ekonomi mikro.
Tahun 1930-an
John Maynard Keynes sebagai ahli ekonomi baru dan karya Buku
General Theory of Employment, Interest and Money.
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017)
Masa Setelah
Perang Dunia II
Jan Tinbergen merupakan pelopor utama ilmu ekonomi yang
menggunakan konsep aliran uang dari agen ekonomi satu ke agen lain.
4. MAZHAB-MAZHAB
DALAM EKONOMI
Mazhab
Merkantilisme
Mazhab Fisiokrat
Merkantilisme adalah babak
panjang pertalian sederhana
dalam sejarah pemikiran
ekonomi eropa dan
kebijaksanaan ekonomi
nasional, yang membentang
sekitar tahun 1500 sampai
1800 tahun.
Mazhab ini muncul
pertamaa kali di Prancis
menjelang berakhirnya
zamanmerkantilis yang
diawali tahun 1756. tokoh
mazhab ini adalah francois
Quesnay (1654-1774).
5. Mazhab klasik Mazhab sosialisme
Mazhab klasik tersebut pada
hakikatnya terletak pada
gagasan bahwa pertumbuhan
ekonomi berlangsung melalui
interaksi antara akumulasi
modal dan pembagian kerja.
Mazhab ini merupakan aliran
kontrarevolusi Neoklasik yang
menentang institunasionalisme
dalam metodologi ilmu ekonomi,
makroekonomi ala keyney, aupun
terhadap liberalisme abad 20 yang
menonjolkan intervensionisme dan
penonjolan kebijakan ekonomi oleh
pemerintah (bronfendbrenner, 2000:
103)
Mazhab Historis
Mazhab ini dilahirkan di Jerman
tahun 1840-an melalui karya ilmiyah
yang ditulis oleh Friederich List
(1789-1846) dalam Nationales
System der politischen Oekonomi
(1840) dan Wilhelm Roscher (1817-
1894).
Mazhab Marjilanis
Pelapor mazhab ini adalah Kari
Manger (1840-1921) dari Jerman
dalam karyanya, Grundsaetze der
Volkswirtschaftlehre (1871).
6. Mazhab institusional Mazhab Neoklasik
Mazhab ini datang dari amerika
serikat tahun 1900-an dan
pengaruhnya masih kuat sampai
sekarang. Contohnya adalah
adanya undang-undang Anti-
Trustyang masih dipertahankan.
Mazhab ini merujuk pada versi
terbaru pada ekonomi klasik
yang dimunculkan pada abad
ke-19, terutama oleh Afred
Marshal dan Leon Walras.
Mazhab Keynesian
Mazhab ini sesuai, dengan
namanya, dipimpin oleh John
Maynard Keynes yang
merupakan ekonomi agregat
(makro).
Mazhab Chicago
Dalam mazhab sosialisme ini
sistem pemilikan dan
pelaksanaan kolektif atas faktor-
faktor produksi (khususnya
barang-barang modal),
biasanya dikuasai oleh
pemerintah.
7. Pengertian Ilmu Ekonomi
Tokoh
Ekonomi
Mendefinisikan tentang ilmu ekonomi
Adam
Smith
Ekonomi adalah seni mengelola suber daya suatu masyarakat dan
pemerintah (dalam bukunya yang berjudul Wealth of Nations,
1776).
Alfread
Marsekal
Ekonomi atau ekonomi politik adalah studi tentang umat manusia
dalam urusan kehiduan sehari-hari: mengkaji bagian dari tindakan
individu dan sosial yang sebagian besar terkait dengan
pencapaian dan penggunaan kebutuhan matrial untuk
kesejahteraan (dalam bukunya Principles of Economics dengan
tekanan utama pada kesejahteraan, 1890.)
JM
Keynes
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang menyangkut tentang
kebijaksanaan tentang guna mengatasi masalah yang mendesak
termasuk masalah pengangguran yang ada (dalam bukunya
General Theory of Employment Interest and Money, 1938,
definisinya berorientasi pada kebijaksanaan).
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017)
8. KERANGKA ILMU EKONOMI MIKRO
01
Teori yang berhubungan dengan unit-
unit ekonomi seperti konsumen,
pemilik modal, dan badan usaha.
Penggunaan ilmu
ekonomi
( Teori Harga )
Teori harga dan ilmu ekonomi
Teori harga dan dunia hidup
Teori yang menunjukkan secara umum
mengenai harga dalam kehidupan
ekonomi secara keseluruhan.
02
Kelompok dasar :
1. Ekonomi Deskriptif (Informasi
faktual)
2. Teori Ekonomi Mikro (Pelaku
ekonomi)
3. Teori Ekonomi Terapan
1. Aspek diskriptif
2. Aspek normatif
3. Aspek prediktif
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017)
Lingkup ilmu
ekonomi mikro
9. KUNCI DASAR TEORI EKONOMI
Asumsi Unsur
1. Asumsi Rasionalistas
2. Asumsi Ceteris Paribus
3. Asumsi Penyederhana
1. Definisi
2. Permisalan
3. Hipotesis
4. Membuat Ramalan
Pendekatan
Ilmiah
1. Pengamatan
2. Analisis Ekonomi
3. Analisis Statistik
4. Eksperimen
Perangkap
Kegagalan
1. Ceteris Paribus
2. Kekeliruan Post Hoc
3. Kekeliruan Komposisi
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017)
10. KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI
01
Kesenjangan antara sumber
daya yang terbatas dan
permintaan yang secara teori
tiadak ada batasannya.
Kelangkaan 02
1. Mekanisme ekonomi
2. Mekanisme perencanaan pusat
3. Mekanisme pasar
Problem dalam ilmu
ekonomi
03
a. Menyusun skala prioritas
b. Menghemat penggunaan sumber daya alam
c. Memelihara kelestarian alam
d. Meningkatkan SDM
Alternatif pilihan
11. a. Kebutuhan manusia sebagai
pendorong terjadinya kegiatan
ekonomi.
b. Sumber pemuas > barang/jasa yang
dapat memenuhi kebutuhan manusia
c. Teknik produksi > pengetahuan dan
alat-alat untuk mengubah sumber-
sumber menjadi bentuk yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi
KEGIATAN EKONOMI
1. Kebutuhan
manusia, sumber
pemuas dan Teknik
produksi
Pelaku ekonomi dibagi menjadi 3
kelompok:
a. Rumah tangga keluarga
b. Rumah tangga perusahaan
c. Rumah tangga pemerintah
Aktivitas ekonomi
a. Produksi
b. Distribusi
c. Konsumsi
2. Pelaku dan
Aktivitas Ekonomi
14. 2.2.2 KURVA DEMAND
Kurva diatas menggambarkan hukum permintaan :
Semakin murah harga suatu barang,maka jumlah yang akan
dibeli semakin besar.
Semakin meningkat harga suatu barang, maka jumlah
permintaan yang beli semakin sedikit.
15. Menurut hukum permintaan, kurva permintaan turun miring ke
kanan, ada juga pengecualiannya seperti halnya dengan
kebanyakan hukum dan peraturan.
Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan nama
“barang Giffen” atau “keanehan Giffen” (Giffen paradox).
16. 2.2.4 MENGGAMBAR
KURVA DEMAND SEACARA MATEMATIS
Angka 200 di sumbu horizontal adalah interseptnya fungsi Qx
(absis),sedang 400 adalah interseotnya fungsi Px (ordinat). Pada
fungsi Qx, slopenya adalah 0,5 yaitu 200/400. sedangkan pada funsi
Px slopenya 2 adalah 400/200.
Fungsi
persmaan
permintaan :
Q= a-bP
17. 2.2.5 PERGESERAN KURVA DEMAND
1. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan
Pergeseran di Sepanjang Kurva itu Sendiri
Jika harga barang berupa turun, maka
jumlah yang diminta berubah menkadi
banyak.
Perubahan yang terjadi di sepanjang
kurva itu sendiri hanya terjadi jika harga
barang itu sendiri yang berubah.
18. 2. Perubahan factor-faktor lain selain berubahnya harga
barang itu sendiri mengakibatkan pergeseran kurva
permntaan.
Perubahan factor lain, misalya
perubahan pengharapan harga.
Jika dari A ke C menunjukan
adanya penurunan jumlah yang
diminta. Perubahan ini akibat
adanya perubahan selain harga
yang ditawarkan.
19. 2.2.6 PERMINTAAN INDIVIDU
DAN PERMINTAAN PASAR
Dari table dan kurva diatas terlihat bahwa permintaan pasar merupakan
penjumlahan horizontal permintaan Ali dan Budi pada setiap tingkat harga.
Kurva permintaan pasar adalah penjumlaan horizontal dari permintaan
imdividu.
20. 1. Bentuk Kurva Penawaran Yang
Tunduk dengan Hukum Penawaran
2.3.2 BENTUK KURVA PENAWARAN
Perhatikan persamaan di samping.
Persamaan permintaan berslope negatif sedang
bersamaan penawaran berslope positif.
Slope positif ini menunjukkan 1 arah
perubahan harga dan jumlah yang
ditawarkan searah
dan 2 bentuk kurva penawaran
miring dari kiri bawah ke kanan atas
21. 2. Bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk
pada hukum penawaran
Kurva S1 dan kurva S2
Keduanya dapat merupakan
kurva penawaran jangka
panjang.
• kurva S1 merupakan
kurva penawaran jangka
panjang dengan biaya
konstan atau constan
cost long-Run supply
curve.
• kurva S2 disebut sebagai kurva
penawaran jangka panjang dengan
biaya menurun atau dress crossing
cost long Run Supply curve
22. 2.3 PERUBAHAN PENAWARAN
Faktor yang mempengaruhi jumlah
barang berakibat bertambahnya
penawaran, maka kurva
penawaran akan bergeser ke
kanan, sebaliknya jika berakibat
berkurangnya penawaran maka
kurva penawaran akan bergeser ke
kiri.
23. 2.4 PENENTUAN HARGA PASAR
a. SECARA GRAFIK
Pada harga OP1 produsen
menawarkan OQ2, tapi konsumen
hanya mau membeli OQ1. Maka
terjadilah kelebihan penawaran, jika
kelebihan penawaran maka harga
cenderung turun.
Jika barang OP2 dan konsumen
membeli sebanyak OQ4, tapi penjual
hanya menawarkan OQ3. Maka
terjadilah kelebihan permintaan, jika
kelebihan permintaan maka harga
cenderung naik.
24. b. HARGA PASAR BERUBAH
JIKA PENAWARAN BERTAMBAH
SEDANG PERMINTAAN TETAP
Jika ada perubahan keseimbangan harga
dan jumlah beralih ke titik A ke titik B.
Jika jumlah barang yang ditawarkan
maka harga dan jumlah keseimbangan
akan berubah, menyebabkan harga akan
naik dan jumlah keseimbangan akan
berkurang.
25. c. HARGA PASAR BERUBAH
JIKA PERMINTAAN MENINGKAT
SEDANG PENAWARAN TETAP
Jika permintaan meningkatdan
penawaran tetap maka terjadi
kenaikan harga yang semula OP1
menjadi OP2. Jumlah
keseimbangan juga turut berubah
yang semula OQ1 menjadi OQ2.
Naiknya harga dikarenakan demand
lebih besar dari penawaran (D>S)
26. d. PERUBAHAN KESEIMBANGAN
JIKA TERJADI PERUBAHAN PERMINTAAN MENINGKAT
SEDANG PENAWARAN TURUN
Perubahan permintaan dan penawaran
yang berkurang menjadikan kurva
permintaan bergeser kekanan dan kurva
penawaran bergeser kekiri.
Harga keseimbangan naik dan Q
keseimbangan bertambah
Harga OP1 ke OP2 dan Q keseimbangan
berkurang dari OQ3 ke OQ2.
27. 2.5 APLIKASI PRAKTISKESEIMBANGANPASAR
a. KEBIJAKAN CEILLING PRICE
Menetapkan harga tertinggi yang dijual oleh
produsen OP2 dan produsen hanya bersedia
menawarkan OQ2, sedangkan konsumen
bersedia membeli OQ3.
Kebijakan ceiling > kebijakan yang
ditetapkan dengan tujuan melindungi
konsumen agar mendapatkan harga
barang yang wajar
28. b. KEBIJAKAN FLOOR PRICE
Menetapkan harga terendah
yang boleh dijual oleh
produsen pada tingkat harga
OP1.
Kebijakan floor price > kebijakan
yang ditetapkan untuk melindungi
produsen agar mendapatkan
harga yang wajar
29. c. COBWEB TEORI SARANG LABA-LABA
(TEORI PENYESUAIAN HARGA)
Jika harga meningkat atau turun, maka
jumlah yang diproduksi juga akan
meningkat atau turun dalam gelombang
yang berbeda dan terjadi terus menerus.
Contoh :
a. Terjadi exces demand/shortage supply
ketika penurunan harga akibat supply
yang banyak. (penawaran 0Q2, dengan
harga 0P1 turun menjadi 0P2)
b. Terjadi exces supply ketika
meningkatnya harga karena kekurangan
supply. (penawaran 0Q2, dengan harga
0P2 naik menjadi 0P1)
Harga dan kuantitas berubah
dalam jangka panjang
30. d. SURPLUS PRODUSEN DAN KONSUMEN
Surplus produsen diperoleh karena harga
yang terbentuk di pasar melebihi harga
yang mau mereka tawarkan.
(bidang P1EQ10)
Surplus konsumen diperoleh karena harga
di kondisi keseimbangan lebih rendah
daripada harga yang mereka mau bayarkan.
(bidang P1P2E)
Jika harga semakin mahal :
a. Surplus produsen b. surplus konsumen
31. e. PENGALIHAN BEBAN PAJAK
(SHIFTING TAX)
Beban pajak sebagian ditanggung konsumen
dan sebagian ditanggung produsen.
Semakin tegak-inelastic bentuk kurva
penawaran semakin banyak pajak yang
dilimpahkan pada konsumen.
Contoh :
Pemerintah mengenakan pajak
pada produk kebutuhan pokok,
maka beban pajak sebagian besar
dilimpahkan pada konsume.
32. f. Kasus penetapan harga
1. Barang Bebas
Barang Bebas adalah barang yang jumlahnya
melimpah dan tidak mempunyai harga.
Kurva D0 dengan kurva S terlihat tidak bisa
bertemu, hal ini menyebabkan barang tidak
mempuyai harga.
Kurva Demand D1 yang berarti
pertambahan penduduk.
33. 2. Barang Potensial
Barang Potensial adalah seperti
peralatan makan (piring, sendok,
garpu) yang terbuat dari emas.
Kurva Demand D
Harga paling tinggi 0P1 yang
dibayar konsumen belum cukup
mengundang produsen untuk
membuatnya dengan harga 0P2.
36. ● Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dari
barang yang diminta yang dikenal dengan istilah utilitas
(utility).
● Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh
manfaat atau nilai gunanya (utility), Secara rasional, utility akan
meningkat jika jumlah barang yang dikonsumsi meningkat.
● Dalam hal ini ada dua cara pengukuran nilai manfaat dan
suatu barang, yakni secara kardinal (dengan menggunakan
pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan
menggunakan pendekatan nilai relatif, order, atau rangking).
4.1. BEBERAPA KONSEP
BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN
37. ● Jika terjadi perubahan harga barang, meningkat
atau turun akan mendapat respons dari konsumen
terhadap jumlah barang yang diminta/dibeli.
Jika harga barang itu
semakin mahal maka jumlah
barang yang diminta
semakin sedikit/dikurangi.
Jika harga barang itu
semakin murah/ turun maka
jumlah barang yang diminta
semakin banyak/ditambah.
Jika konsumen membeli barang karena
mengharap memperoleh manfaat atau
nilai gunanya (utility), Secara rasional,
utility akan meningkat jika jumlah
barang yang dikonsumsi meningkat.
38. A. Nilai Barang
Kemampuan barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhan manusia disebut disebut "nilai".
Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu :
(1) kebutuhan pokok
Termasuk kebutuhan pokok pada umumnya ialah
makanan, pakaian,perumahan, dan kesehatan.
(2) kebutuhan sekunder (bukan pokok)
Kebutuhan di luar kebutuhan pokok ini termasuk
kebutuhan sekunder.
39. a. Nilai penggunaan objektif
atau nilai guna ialah
kesanggupan suatu barang
dan jasa untuk memenuhi
keperluan manusia. Sebagai
contoh beras (nasi) dapat
memenuhi kebutuhan akan
makanan.
b. Nilai penggunaan
subjektif yaitu arti yang
diberikan oleh seseorang
kepada suatu barang yang
tertentu untuk memuaskan
kebutuhannya. Hal ini
tergantung dengan waktu,
tempat, dan jumlah barang
tersebut yang dimilikinya
(kelangkaan).
Nilai Barang dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
40. Pada zaman modern ini, barang dan jasa di samping
mempunyai nilai kegunaan untuk pemenuhan kebutuhan, juga
mempunyai nilai pertukaran, yaitu kemampuan barang dan jasa
tersebut untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lainnya.
Nilai pertukaran ini dapat dibagi menjadi :
a. Nilai pertukaran
objektif, yaitu kemampuan
barang dan jasa itu sendiri
untuk ditukarkan dengan
barang dan jasa lain.
b. Nilai pertukaran
subjektif, yaitu arti yang
diberikan oleh seseorang
kepada suatu barang dan
jasa, bertalian dengan
kegunaan barang tersebut
terhadap dirinya.
41. Pemenuhan Kepuasan
Di antaranya adalah Gossen yang dikenal dengan Hukum Gossen,
yaitu:
Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-
menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus berkurang,
sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan).
Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi
berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut
dipuaskan dengan seimbang. Berdasarkan pendapat Gossen ini
timbullah berbagai teori guna dan kepuasan (marginal utility).
42. ● Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha
untuk menjelaskan perilaku konsumen di pasar barang.
Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan
dengan menggunakan konsep utilitas (daya guna).
● Dalam kerangka pendekatan tradisional ini dikenal
sekelompok orang yang menganggap bahwa utilitas dapat
diukur secara absolut dengan menggunakan unit
pengukuran yang disebut dengan "util".
4.2. PENDEKATAN TRADISIONAL
UNTUK MENGUNGKAPKAN
PERILAKU KONSUMEN
Pengukuran daya guna barang U = f(X1;X2;……..Xn)
u : banyaknya daya guna bagi seorang konsumen
44. 4.3. CARDINAL APPROACH
• Dalam pendekatan utilitas kardinal, dianggap bahwa manfaat atau
kenikmatan yang diperoleh oleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti. Untuk
setiap unit yang dikonsumsi akan dapat dihitung nilai gunanya.
• Berdasarkan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan
kepuasannya dengan memilih komoditas yang tersedia di pasar.
Dalam teori nilai guna ini dikenal nilai guna total (total
utility/TU) dan nilai guna marginal (marginal utility/MU). Dalam
pendekatan ini guna dapat dibedakan antara guna total (total
utility = TU) dan guna batas atau marginal utility (MU).
45. Nilai guna total berkenaan
dengan jumlah seluruh kepuasan
yang diperoleh dan mengonsumsi
sejumlah komoditas tertentu.
Nilai guna marginal adalah
pertambahan atau pengurangan
kepuasan sebagai akibat dari
penggunaan satu unit komoditas
tertentu.
46. 4.3.1. Konsep Guna Batas
dan Guna Total (MU dan TU)
1. Guna Batas
(Marginal Utility)
Guna batas ialah sumbangan
kepuasan yang diberikan oleh barang
terakhir yang dimiliki oleh orang
tersebut.
Menurut Hukum Gossen :
semakin banyak jumlah barang yang
sejenis yang dipunyai oleh
seseorang, maka sumbangan
kepuasan dari barang yang terakhir
semakin kecil.
2. Guna Total (Total Utility)
Guna total ialah tingkat kepuasan
yang diperoleh karena mengonsumen
berbagai jumlah barang.
Jika barang yang dikonsumsi
semakin banyak sampai pada tingkat
tertentu di mana guna total ini akan
mencapai titik maksimum, maka
kepuasan konsumen tidak akan
bertambah lagi dan total gunanya
akan menurun walaupun konsumen
terus menambah barang tersebut.
47. Keterangan :
• Pada waktu konsumen mengonsumsi unit
ketiga maka pada waktu itu kepuasan
telah mencapai titik maksimum dan pada
unit ketujuh kepuasan total tidak
bertambah Jika konsumen menambah
barang-barang yang dikonsumsinya
dengan unit selanjutnya maka total
gunanya akan menurun.
• Pada waktu TU maksimal (unit ke-3)
maka MU-nya = 0. Marginal utility terus
menurun. Hal ini disebabkan tambahan
guna itu selalu menurun dengan adanya
tambahan unit barang yang
dikonsumsikan.
48. 4.3.2. Asumsi (Anggapan)
dalam Teori Cardinal
Terdapat tiga asumsi dalam Teori Cardinal, yaitu :
(1) Utility bisa diukur dengan uang, yaitu asumsi dasar yang digunakan
pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen
mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara numerik.
(2) Berlakunya Hukum Gossen (Low of Diminishing Marginal Utility),
yaitu bahwa semakin banyak suatu barang dikonsumsi, maka
tambahan kepuasan yang diperoleh dan setiap satuan tambahan yang
dikonsumsikan akan menurun.
(3) Konsumen Bersifat Rasional Asumsi ini dikembangkan dari konsep
bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo economicus. Perilaku
konsumen dalam membelanjakan uangnya yang diarahkan kepada
pencapaian daya guna maksimum.
49.
50. 1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru.
• Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang
tergantung dari subjek yang memberikan penilaian.
• Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang
konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna
baginya.
• Besarnya daya guna tergantung dan konsumen bersangkutan.
4.3.3. Kritik pada Pendekatan Cardinal
2. Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan
• Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan
kepuasan yang lebih besar.
• Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa alat
pengukur tersebut harus mempunyai nilai subjektif yang tetap.
• semakin banyak uang yang dimilikinya semakin rendah
penilaiannya terhadap uang.
51. 4.3.4 Maksimalisasi Guna
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan
satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini
dipergunakan perhitungan sebagai berikut :
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika
total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka
MU akan menjadi negatif (-). Turunan pertama dari fungsi TU adalah nilai x
yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa juga dikatakan nilai X dari
turunan pertama dari MU sama dengan nol maka TU-nya maksimal.
TU2 (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = MUx
atau (TUx+1) – (TUx) = MUx
52. Keterangan :
1). Dolar pertama dari pendapatannya akan
dibelanjakannya barang X karena barang X
memberikan MUX > MU Y2. 2).Dolar kedua juga
akan dibelanjakan pada barang X karena barang
MU X masih lebih besar dari MUY3.
3).Pada dolar yang ketiga konsumen masih akan
membelanjakan pada barang X karena pada
waktu itu MUX> MU Y, yaitu MU X sebesar 30 dan
MUY sebesar 28 jadi bagi konsumen lebih
memuaskan membeli barang X dari pada barang
Y4.
4).Baru pada $ yang kelima dan keenam
konsumen lebih suka membelanjakan barang Y
karena MUY masih lebih besar dari MUX
53. Kesimpulan dari uraian di atas dengan penghasilan sepuluh
dolar tersebut maka konsumen akan membelanjakan
pendapatannya itu dengan empat unit barang X dan enam
unit barang Y karena komposisi inilah yang memberikan guna
tertinggi bagi konsumen tersebut.
54. Misalkan konsumen memerlukan barang X dan Y, harga barang X$1,
per unit dan barang Y $2 per unit sedangkan guna batas kedua barang
tersebut seperti tabel di bawah ini:
Maka menggunakan formula beikut ini :
Misalkan konsumen memiliki uang sebesar
$ 14. Kombinasi barang X dan Y yang
mana yang dipilih konsumen agar utility-
nya maksimal
MUx/Px = MUy/Py
Kelemahan dari formula ini ialah
tidak diperhatikannya berapa besar
pendapatan konsumen. Untuk
mengatasi kelemahan ini maka
dibuat formula pelengkap sebagai
berikut:
X. Py+Y. Py=.......= I
(pendapatan)
55. 4.3.5 Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang
dapatmemenuhi formula (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula,
dan (2) jikasalah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain.
Harga barang X danY mempunyai perbandingan 1: 2 karena harga barang X
sebesar $ 1 dan harga barangY sebesar $ 2. Jika mengacu pada rumus
(formula) 1, maka besarnya MUy dua kaliMUX, yang artinya setiap $ 1 yang
dikeluarkan konsumen untuk membeli barang Ymempunyai manfaat dua kali
dari manfaat barang X.
1. Kombinasi I: 4 barang X dan
1 barang Y.
2. Kombinasi II: 6 barang X dan 2
barang Y.
3. Kombinasi III: 7 barang X
dan 4 barang Y.
4. Kombinasi IV: 8 barang X dan 5
barang Y.
56. Selanjutnya kita lihat dari keempat kombinasi di atas yang
memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 7 barang X dan 3
barang Y (7 x $1+3x $2-$13). Hal ini dikarenakan dengan jumlah
uang yang dimiliki konsumen (5 13) mampu memberikan utility
yang maksimal (MUx/Px = MUy/Py) kombinasi 7 barang:
1) Syarat pertama: MUX/Px =
MUy/Py26/1 = 40/2 = 20...............
telah memenuhi syarat pertama
2) Syarat kedua: X. Px + Y. Py =
1 (income) 7x$1+3x$2 = 13
...........memenuhi syarat kedua
57. 4.3.6 Perubahan
Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen
Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat
mengubah kombinasi barang yang dibeli. Hal ini disebabkan:
1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang
tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada
barang pengganti yang harganya lebih murah.
2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen
yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan riil
konsumen tersebut akan berkurang.
Kedua efek ini saling memperkuat bila barang yang dibeli konsumen
tersebut adalah barang normal.
58. Syarat pertama:
Pada tabel di atas yang memenuhi syarat pertama
(MUX/PX = MUY/Py) ada beberapa kombinasi,
yaitu:
1. Unit barang X dan 4 unit barang Y.
2. Unit barang X dan 5 unit barang Y.
3. Unit barang X dan 6 unit barang Y.
4. Unit barang X dan 7 unit barang Y.
5. Unit barang X dan 8 unit barang Y.
Contoh menurunkan fungsi dari tabel Marginal Utility
Dari kelima kombinasi di atas
yang memenuhi syarat kedua
adalah kombinasi 3 unit barang X
dan 6 unit barang Y karena:
X. Px+Y.Py - $12
3.52+6.$1-$12
59. 4.4.3. Keseimbangan Konsumen
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen
ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve
indifference dengan kurva anggaran (budget line), atau apabila yang
seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat.
Jika dari (A) diketahui konsumen ingin mengoptimalkan utilitasnya,
sedangkan dari (B) diketahui adanya keterbatasan dana, maka
pertanyaannya adalah: dengan dana terbatas berapakah utilitas
maksimalnya; atau dengan utilitas tertentu berapakah dana minimal
yang diperlukan.
60. Untuk itu dapat diperhatikan Gambar
4.4. IC tertinggi adalah IC terendah.
Konsumen ingin menikmati titik D
pada IC tetapi dana yang tersedia
tidak mencukupi. Konsumen dapat
menikmati titik C pada IC tetapi
konsumen juga dapat menikmati titik
E.
Kombinasi yang memberikan guna yang maksimal bagi konsumen ialah
kombinasi A karena dengan jumlah uang yang ada konsumen mampu
mendapatkan kombinasi barang terbanyak.
61. Keseimbangan Konsumen yang Seimbang
Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uag
tertentu mengonsumsi kombinasi barang yang optimal.
Dari gambar di samping ada 4 titik
(A, B, C, dan D) kombinasi. Dari 4
kombinasi di atas, kombinasi yang
memberikan utilitas paling tinggi
adalah kombinasi D karena
kombinasi di titik D ini terletak di IC
yang paling jauh dari titik origin.
Akan tetapi, seseorang tidak bisa
memilih kombinasi D ini disebabkan
ia dibatasi oleh pendapatannya.
62. Dalam gambar di atas ditunjukkan
dengan garis anggaran BL. Dengan
adanya kendala anggaran kombinasi
yang bisa dipilih ada 3, yaitu A, B,
dan C. Dari ketiga kombinasi yang
memberikan utilitas paling tinggi
adalah kombinasi yang berada di
titik B. Pada titik B ini menunjukkan
kombinasi yang banyak bisa dipilih
dengan jumlah uang tertentu.
Kombinasi di titik B ini disebut
dengan keseimbangan optimal.
63. Pada hakikatnya di titik B terjadinya kurva BL (garis anggaran)
bersinggungan dengan kurva IC atau slope BL sama dengan slope
IC sehingga bisa dirumuskan sebagai berikut:Slope BL = Slope
ICSlope IC= MRS = MUy/Mux
Slope BL = Slope IC
Slope IC= MRS = MUy/Mux
Persamaan di samping menunjukkan
tempat keseimbangan, yakni jika rasio
marginal utility terhadap harga dan suatu
barang adalah sama.
Slope BL = Py/Px
Py/Px = MUy/Mux
MUy/Py MUX/PX
64. 4.4. INDIFFERENCE CURVE APROACH
4.4.1. Property Indiference Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi
yang keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan
konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik.
2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak
realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility
dari uang akan berubah. Orang memiliki income meningkat tersebut bisa
membeli kombinasi yang lebih banyak yang semula tidak bisa dibeli
3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis
saja.
65. 1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve
memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu :
Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
a. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).
b. Utility dinyatakan secara ordinal.
c. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang
(diminishing marginal utility).
d. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
e. Consistency and transitity of choice.
66. 2. Kurva IC Menunjukkan
Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of
Substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen
menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia
mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Inilah yang disebut
dengan Marginal Rate of Substitution. Lebih lanjut jika perubahan itu
mula-mula dari titik A ke B dan berlanjut ke titik C. Pengorbanan barang
Y untuk mendapatkan tambahan barang X yang sama pengorbanan
(pengurangan) barang Y itu semakin lama semakin berkurang. Lihat
gambar di bawah ini AA"> BB" dan seterusnya.
67. Dari tabel di atas dapat dibuat kurva seperti di bawah:
Dari gambar di disamping
menunjukkan konsumen
mengonsumsi kombinasi A, B,
C, dan D akan memberikan
kepuasan (utility) yang sama.
Hal ini dikarenakan kombinasi
tersebut terletak pada satu IC
yang sama.
68. 3. Sifat-Sifat Indifference Curvea
a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah
jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi.
Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan
dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang.
b. Cembung terhadap titik 0 atau origin.
c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
69. 4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh
dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar
Keterangan gambar di bawah kombinasi X
dan Y pada indeference curve (IC) akan
berubah dengan adanya penambahan
jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1
dan IC2 ini tidak akan saling memotong
karena kombinasi-kombinasi yang ada pada
IC yang berbeda. Kombinasi di titik B
menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih
tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin
jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang
memberikan utilitas lebih tinggi.
70. 5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik
B. Hal ini disebabkan terletak pada IC2.Kombinasi di titik A
memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Hal ini
disebabkan terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasi yang ada di titik C.
Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama
dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang berbeda.
Oleh karena itu, dua IC tidak mungkin saling berpotongan.
72. 4.4.2 Kendala Anggaran (Budget Contraint)
Secara rasional konsumen ingin mengonsumsi barang sebanyak apa pun,
tetapi mereka dibatasi oleh pendapatannya. Kendala pendapatan ini
dikenal sebagai garis anggaran atau budget line (BL). Jika barang yang
dikonsumsi adalah X dan Y, maka persamaan budget line dapat ditulis
sebagai benkut:BPX. (X) + Py. YKeterangan:B = AnggaranPx Tingkat
Harga XPy Tingkat Harga Y
BPX. (X) + Py. Y
Keterangan:
B=Anggaran
Px=TingkatHarga X
Py=Tingkat Harga Y
Cara membuat Garis
Anggaran :
Menghubungkan 2 titik kombinasi
barang X dan Y
Jika
Dibelikan dengam barang X Y = 0
Dibelikan dengam barang Y X = 0
Jika
73. Contoh:
Pendapatan konsumen sebesar $ 100. Pendapatan ini akan
dipergunakan untuk membeli barang Y di mana harga X $ 2 per unit
dan barang Y $ 4 per unit. Jika semua pendapatannya dibelikan
dengan barang Y maka ia akan mendapatkan sebanyak 20 unit barang
Y. Bila pendapatannya seluruhnya dibelikan dengan barang X maka ia
akan mendapatkan sejumlah 50 unit barang X. Bila 25 unit barang Y
dan 50 unit barang X ini dibuat dalam satu grafik maka garis yang
menghubungkan titik 25 Y dan 50 X (garis PQ) disebut kurva anggaran
(budget line).
74.
75. 4.4.4. Perubahan Utilitas Konsumen
1. BERUBAHNYA SALAH SATU
DARI HARGA BARANG
Jika harga barang naik, maka garis
anggaran (budget line) dan indefference
curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga
barang turun maka garis anggaran dan
indefference curve akan bergeser ke
kanan. Bila titik singgung antara garis
anggaran dengan indifference curve
yang baru dan yang lama dihubungkan
maka garis penghubung itu disebut price
cunsumtion surve (PCC).
76. 2. BERUBAHNYA
PENDAPATAN KONSUMEN
Meningkatnya pendapatan konsumen menyebabkan
preference konsumen terhadap barang X dan Y
berubah, tidak lagi terletak pada titik E1 tetapi berubah
pada titik E2. Titik singgung yang antara kurva
anggaran dan indefference yang lama dan yang baru
dihubungkan, garis yang menghubungkan kedua titik
disebut Income Counsumption Curve (ICC)
77. 3. Perubahan Harga
pada Barang Normal dan Inferior
Perubahan Harga
pada Barang Normal
Dampak perubahan harga
menyebabkan kurva garis
anggaran berubah dari BL1 ke
BL2. Konsumen akan membeli
barang dengan jumlah yang
lebih banyak jika harga barang
itu turun (lebih murah).
Perubahan Harga
pada Barang Inferior
Semakin murahnya barang X
menghasilkan efek pendapatan
yang negatif, yaitu jumlah
barang yang diminta berkurang.
79. 4.4.5. Derivasi Kurva Permintaan
dari Kurva PCC
Hubungan antara jumlah barang X
yang diminta (diturunkan dan titik A, B,
dan C) karena perubahan harga. Bila
titik –titik keseimbangan A, B, C pada
kurva BL dihubungkan menjadi 1 garis,
hasil yang diperoleh dikenal dengan
Price Consumption Curve (FCC), yaitu
garis yang menunjukan keseimbangan
konsumen karena perubahan tingkat
harga dengan asumsi tingkat
pendapatan tetap.
80. 4.4.6. Penggambaran Kurva Engel
dari Kurva ICC
Naiknya tingkat pendapatan akan menggeser BL
secara paralel dari BL ke BL1 ke BL2.
Keseimbangan konsumen bergeser dan titik D ke
titik E lalu ke titik F. Bila titik-titik D,E,F dapat
dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh
dikenal sebagai Income Consumption Curve (ICC).
Dari kurva ICC dapat dibentuk Kurva Engel, dalam
Kurva Engel sumbu vertikal adalah pendapatan
dan sumbu horizontal adalah kuantitas. Kurva
Engel menunjukan karakteristik suatu barang
terhadap perubahan pendapatan yang dapat
diklasiifikasikan sebagai barang normal, inferior
dan giffen.
81. 4.4.7. Bentuk Indifference Curve
Kurva Indifference yang
Linier Menunjukan Adanya
Subtitusi Sempurna.
Bentuk kurva Indifference Curve adalah nonlinier turun dari kiri
atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol.
Kurva Indifference curve yang
berupa huruf L menunjukkan
barang komplemen.
82. 4.4.8. Kritik dan Aplikasi
Pendekatan Indifference Curve
1. Kritik
a)Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah
mudah
b)Subtitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya
kanaikan harga barang x tidak secara otomatis terjadi karena masih
adanya faktor-faktor lain
c) IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect
advertising, past behavior of stock.
83. 6. Jadi barang X yang dibeli sebanyak 20 unit dan barang Y
sebanyak 40 unit.
7. Rechek, apakah ini memenuhi syarat kedua nilai X dan Y kita
masukkan persamaan garis anggaran (1000 – (10. 20) – (20. 40))
2. Aplikasi Menghitung Utilitas Konsumen
dengan Fungsi
87. Perilaku Produsen
Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan 2 macam
keputusan yaitu:
1. Berapa output yang harus diproduksi
2. Bagaimana kombinasi factor produksi yang hendak digunakan
Produksi adalah transformasi atau perubahan factor produksi menjadi
barang produksi atau suata proses di mana masukan (input) menjadi
output.
Faktor produki dalam pembahasan prilaku produsen ini adalah land, man,
capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan).
Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu Labor dan
Capital, dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa
kombinasi.
88. Tiga proses produksi diatas dapat di atas bila digambarkan
sebagai berikut:
Input Proses P1 Proses P2 Proses P3
Labor 2 3 4
Capita 3 2 1
89. 5.1. KONSEP JANGKA WAKTU
DALAM PROSES PRODUKSI
Dalam analisis produksi terdapat jangka waktu yang
dinamakan “jangka pendek” dan “jangka panjang”.
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek
sehingga Perusahaan tidak dapat mengubah jumlah
beberapa sumber yang digunakan. Hanya satu input yang
bervariabel.
90. Dalam jangka Panjang semua factor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan kombinasi factor-factor produksi yang paling efesien.
Pengertian periode jangka pendek dan Panjang secara mutlak tidak
dikaitkan dengan kurun waktu tertentu.
Dalam kurung waktu 1 tahun termasuk janka pendek, tetapi untuk
proses prouksi lain kurun waktu tersebut termasuk jangka Panjang.
Jangka Panjang tidak menimbulkan kesulitan pembatasan (defensi).
91. 5.2. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara factor produksi dan barang
produksi yang dihasilkan dalam proses produksi dan factor produksi adalah
hubungan fisik input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang
atau jasa yang dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga.
Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Q= F(C,L,B,S)
Dimana :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan baku
S = Skill
92. Q= F(C,L,B,S)
Dimana :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan
baku
S = Skill
Sebagai contoh, fungsi produksi tambak
udang menunjukkan jumlah udang yang
dihasilkan dari luas tambak, jumlah bibit
yang ditebar, banyaknya makanan dan
obat-obatan yang dipakai, dan jam kerja
karyawannya.
Hubungan antara output dan input itu bisa
dalam bentuk linier ataupun tidak linier.
93. Bentuk Fungsi Linier
Q = a + bX
Bentuk Kurvanya :
Q
0
X Q = a + bX
Bentuk Fungsi Quadratik :
Q = a + b1X b2X²
Bentuk Kurvanya :
X
Q
0
Q = a + b1X b2X²
94. Bentuk Fungsi Linier Cubic
Q = a + b1X + b2X² +
b3X²
Bentuk Kurvanya :
Q
0
X
Q = a + b1X +
b2X² +
b3X²
95. 5.3. ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA PENDEK
Untuk menjelaskan analisis produksi jangka pendek dalam teori ekonomi
dengan kurva TP(total product), AP(overage product), MP(marginal product).
Di mana TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
(labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP
adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor).
AP = TP/Labor MP = TP2 – TP1
Jika TP berupa fungsi maka turunan
pertama TP adalah MP
MP = ∂ TP/∂ L
96. 5.3.1. Hukum Tambahan
Hasil Yang Semakin Mengurang
Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi
bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai
suatu kenaikan produksi total apabila kita menambahkan faktor variabel
itu secara terus-menerus. Produksi total itu akan bertambah terus tetapi
dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu
akan mencapai maksimum dan kemudian menurun.
Hal itu terjadi karena Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Mengurang
(Law of Diminishing Returns). Keadaan ini dapat dilihat pada Gambar 5.1.
98. Dari tabel di atas, hasil yang semakin bertambah terjadi sampai pada
penggunaan 3 labor. Mulai labor ke-4, Law of Diminishing Returns mulai
bekerja. Hukum ini juga disebut dengan Law of Diminishing Marginal
Physical Product.
Dalam Gambar 5.2 digambarkan kurva TP yang cekung ke atas untuk
satuan labor pertama. Berarti jika sumber yang bervariabel (berubah)
yang sedikit digunakan sumber yang tetap (tanah) maka hasilnya tidak
efisien. Dengan menambah sumber variabel terus- menerus, maka TP
akan terus-menerus bertambah sampai pada titik B. Pada titik B ini Law
of Diminishing Returns mulai bekerja dan penambahan sumber variabel
dengan jumlah yang terus-menerus akan mengakibatkan pertambahan
TP yang semakin berkurang.
99.
100. • Jika kita lihat Gambar 5.2 di atas, sumbu horizontal menunjukkan jumlah
faktor produksi tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dan
sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang yang dihasilkan (Q).
• Sifat dari produksi marjinal mula-mula meningkat sejalan dengan
peningkatan produksi total (TP), kemudian mencapai titik maksimal padi
titik belok dari kurva produksi total (TP), yaitu pada saat peningkatan
produksi total menjadi mulai semakin menurun, dan menurun terus
sampai sama dengan nol pada saat produksi total mencapai titik
maksimum.
101. • Secara grafis produksi marjinal (MP) ini dapat ditunjukkan dari produksi
total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya produksi rata-rata
tenaga kerja.
• Kemudian produksi rata-rata (AP) itu menurun terus dengan tambahan
jumlah tenaga kerja lebih lanjut. Kurva produksi rata-rata (AP) dapat
diturunkan dengan cara menarik garis lurus yang menghubungkan kurva
produksi total (TP) dengan titik asal (0).
102. 5.3.2. Hubungan antara TP, AP dan MP
Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting karena posisinya sangat
menentukan kegiatan produsen dalam melakukan kegiatan usahanya
Hubungan antara Produksi Marjinal (MP) dan Produksi Temporal (TP).
Pada saat TP mengalami penurunan, maka saat itu kurva MP mencapai
titik maksimumnya.
Hubungan antara Produksi Rata-Rata (AP) dan Produksi Marjinal (MP).
Pada saat AP meningkat, MP lebih tinggi dari AP, maka AP mencapai titik
maksimum.
Kesimpulan dari hubungan MP dan AP :
1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP.
2. Jika AP maximum maka MPP = AP.
3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP.
103. Pada gambar 5.1 fungsi produksi ada peningkatan atau
tahap
Tahap I, ditandai dari produksi awal hingga AP yang
maksimal.
Tahap II, dimulai dari AP maximal hingga MP-nya sama
dengan 0 (nol).
Tahap III, ditandai dari TP yang mulai menurun.
5.3.3. tahapandalamfungsi produksi
104. 5.4. PRODUKSI JANGKA PANJANG
Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi
dimana semua faktor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat
variabel. Penjelasan mengenai fungsi produksi jangka
panjang menggunakan kurva isoquant (isoproduct
atau isoquant).
105. Isoquant adalah kurva yang menunjukan berbagai kemungkinan kombinasi
teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output
tertentu.
Isoquant memperlihatkan berbagai kombinasi yang berbeda-beda dari dua
sumber yang bisa menghasilkan jumlah produk yang sama.
5.3 Kurva Isoquant
5.4.1. Isoquant
106. Sifat dari Kurva
Isoquant
MRTS (Marginal Rate
Technical of Subtitution)
Ciri-ciri umum isoquant:
a. Cembung ke arah titik origin.
b. Menurun dari kiri atas ke
kanan bawah.
c. Kurva yang terletak di kanan
atas menunjukan jumlah
produksi yang lebih banyak.
d. Antara kurva yang satu
dengan yang lain tidak dapat
saling berpotongan atau
saling bersinggungan.
MRTS adalah sejumlah faktor X yang
harus dikompensasi oleh tambahan
faktor Y sehingga tingkat output tidak
berubah , tingkat MRTS adalah
kemiringan isoquant pada titik khusus.
MRTS di C = - K / L
Jika terjadi subtitusi dari satu kombinasi
ke kombinasi lain menghasilkan rasio K
dan L-nya:
• K1/L1 > K2/L2 proses produksinya
capital intensif.
• K1/L1 < K2/L2 proses produksinya
labor intensif.
108. 5.4.2. isO-BIAYA(ISOCOST)
Iso-biaya adalah kurva yang menunjukan kedudukan dan titik-titik yang
menunjukan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh
produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Letak iso-biaya tergantung pada
besarnya anggaran belanja perusahaan.
Slope kurva isocost adalah
=M/Pk : M/Pl=M/Pk x Pl/M = Pl/Pk
Sedang fungsi TC = Pl L + Pk K
109. PERUBAHAN ISOCOST
a. Kurva Isocost
Berubah Jika Harga
Faktor Produksi Labor
Turun atau Naik sedang
Lainnya Tetap
b. Kurva Isocost
Berubah Jika Harga
Faktor Produksi
Kapital Turun atau Naik
sedang Lainnya Tetap
c. Kurva Isocost
Berubah Jika Jumlah
Modal (Dana) Berubah
Berkurang atau
Bertambah
110. Pengertian
Ekuilibrium Produsen
Titik Keseimbangan
Ekuilibrium Produsen
"suatu keadaan seimbang di mana
produsen mendapat keuntungan
maksimum dan tidak ada dorongan
untuk mengubah-ubah tingkat
produksi atau dalam penggunaan
faktor produksinya”.
Artinya :
Produsen mengurangi atau
menambah tingkat produksinya =
keuntungan berkurang.
Penggunaan kombinasi input
ditambah atau dikurangi =
keuntungan lebih kecil.
Titik singgung antara garis isocost
dan isoquant merupakan titik yang
memberikan keuntungan yang paling
besar dengan biaya paling kecil
dalam tingkat produksi.
Titik singgung antara garis isocost
dan isoquant adalah titik
keseimbangan produsen atau
"Equilibrium Producen”
5.4.3 EKUILIBRIUMPRODUSEN
111. Pada Gambar 5.5, titik C menunjukkan
produksi yang optimum di mana pada
saat itu produsen dalam posisi
keseimbangan.
Dengan demikian, posisi keseimbangan
produsen dicapai pada saat kurva
isoquant bersinggungan dengan
kurva isocost. :
MRTS = Slope Iso Quant
-MPI/MPk = -Pl/Pk
Pl. MPk = Pk. MPI
Persamaan diatas masing-masing ruas kiri
dan kanan dibagi Pl. PC maka hasil :
PI.MPK = Pk.MPI
Pl.Pk PI.Pk
MPK = MPI
Pk PI
112. Contoh I
Misalkan harga labor $6/hour dengan MPI = 42 unit. Sedangkan harga
kapital Pk = $ 10 dengan MPk = 80. Apakah produsen bisa memproduksi
dengan kombinasi K dan L secara optimum?
Dari data di atas :
• Produktivitas Labor = MPI/PI = 42/6 = 7 unit setiap $
• Produktivitas Kapital = MPk/Pk = 80/10 = 8 unit setiap $
Dari data di atas produsen belum bisa mencapai keseimbangan karena
syarat utama keseimbangan yang MPI/PI = MPk/Pk tidak terpenuhi. Dari
hasil penghitungan harga labor terlalu mahal. Mestinya dengan produktivitas
42 unit per jam harga labor harusnya $ 5.5 bukan $ 6.
114. Pengertian
Jalur Ekspansi
Titik-Titik
Garis Expantion Path
“suatu garis yang menunjukkan
titik- titik least cost combination
(LCC) di berbagai isoquant.
Least cost combination adalah
suatu titik yang menunjukkan
ongkos terkecil untuk
menghasilkan sejumlah produk
tertentu”.
Produsen yang mempunyai uang akan
digunakan untuk ongkos produksi
yang semakin lama semakin besar
dan ingin memperluas produksinya.
Maka agar diperoleh ongkos yang
paling kecil dia harus
mengombinasikan penggunaan
input-input L dan K pada titik-titik
garis expantion path.
5.4.4 jalurekspansi (expansionpath)
115. Perlu dimengerti bahwa jalur
ekspansi E1-E2-E3 adalah
jalur ekspansi untuk jangka
panjang karena perusahaan
mengubah-ubah jumlah faktor
produksi L dan faktor produksi
K.
116. Jika input ditambah maka output akan bertambah. ( input + = output + )
Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka :
= L + C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah :
= al + aC bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan :
(1) b > a; (2) b = a; dan (3) b < a
5.4.5 hasil dari pengembanganskalausaha(returnto scale)
117. Apabila terjadi :
1. b > a disebut dengan increasing return to scale.
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat
sebesar 30%.
2. b = a disebut dengan cosntant return to scale.
Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output meningkat sebesar
20%.
3. b < a disebut dengan decreasing return to scale.
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat
sebesar 10%.Increasing return to scale
118. Increasing return
to scale
Jika input ditambah
dua kali lipat, output
bertambah lebih dari
2 kali lipat.
Dari gambar di atas jika input
ditingkatkan dua kali lipat
output seharusnya meningkat
menjadi 200 unit tetapi
meningkat lebih dari 200 unit.
119. Cosntant Return
to Scale
Jika input ditambah
dua kali lipat, output
bertambah lebih dari
2 kali lipat.
121. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan
proses produksi lebih efisien, yaitu:
1.
• Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat
dalam proses produksi tenaga kerjanya semakin terampil.
2.
• Penggunaan teknologi.
3.
• Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama.
4.
• Semakin besar skala produksinya, semakin efisien.
122. Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta
isoquant di mana antara isoquant yang satu dengan isoquant yang
lain tidak saling berpotongan.
Isoquant yang terletak semakin jauh dan titik 0 menunjukkan tingkat
output yang semakin besar.
Dalam memproduksi suatu tingkat output ada batas dalam memilih
kombinasi input labor atau capital.
5.4.6 MemilihKombinasi Input yangEfisien (Ridge Line)
123. Kurva IQ1 di titik L1 menunjukkan
minimum labor dan titik K1
minimum kapital guna
menghasilkan produk tertentu.
Pada 1Q3 titik 13 adalah minimal
labor dan K3 adalah minimai
capital.
Relevant range (daerah relevan)
yaitu daerah yang memungkinkan
bagi produsen untuk berproduksi,
dengan kombinasi dua input
yaitu ridge-line atas dan ridge-
line bawah di beberapa tingkat
isoquant.
124. Perubahan Titik Singgung
Jika terjadi perubahan dalam
ongkos (dana perusahaan)
sedang lainnya tetap akan
menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri.
Garis yang menghubungkan semua
titik keseimbangan produsen, yaitu
titik singgung antara isoquant
dan isocost dinamakan jalur
perluasan (expansion path).
5.4.7. Kombinasi Ongkos Terkecil
(Least Cost Combination)
Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos
produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut
dengan least cost resources combinations.
128. 8.1. BENTUK PASAR
PERSAINGAN
8.1.1. Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya pembbeli dan penjual
yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang
diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi
jual beli suatu barang. Pasar dibagi menjadi 4
golongan, yaitu :
a. Pasar Persaingan Sempurna c. Pasar Monopoli
b. Pasar Persaingan Monopolistik d. Pasar Oligopoli
129. 8.1.2. Ciri-Ciri Pasar Persaingan
1. Persaingan
Sempurna
• Jumlah penjualnya dan
pembeli sangat banyak
• Menjual produk subtitusi
Contoh : Transaksi di
sektor hasil pertanian.
2. Persaingan
Monopolistik
• Jumlah penjual dan pembeli
banyak
• Produk yang dijual hampir
sama tetapi masih
dibedakan/beda corak
Contoh : Perusahaan Sepatu,
baju, sabun
130. 3. Oligopoli
• Jumlah penjual sedikit,
jumlah pembeli banyak
• Produk yang dijual barang
standar/berbeda corak
Contoh : Pabrik baja, mobil,
sepeda motor, handphone
4. Monopoli
• Jumlah penjual satu,
jumlah pembeli banyak
• Produk yang dijual tidak
ada subtitusi yang
dekat/sempurna
Contoh : Kereta api, listrik
131. 8.2. PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar
yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-
masing penjual tidak dapat mempengaruhi harga
pasar. Berapapun barang yang diperjualbelikan,
harga akan tetap.
133. 8.2.1. Ciri-Ciri Pasar
Persaingan Murni/Sempurna
Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut:
• Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
• Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
• Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
• Informasi terhadap pasar sempurna
134. 8.2.2. Penentuan Jumlah Produksi
dan Harga
1. Penentuan Harga dalam
Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin
laba maksimal adalah
sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
135. 2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin
rugi minimal adalah
sebesar
P = OP2 dan Q = OQ1
136. 3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Normal Profit
(Break Even Income)
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin
laba normal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
Dengan AC yang paling
rendah
137. 8.2.3. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Pasar Sempurna
dalam Periode Jangka Pendek
Maksud jangka pendek yaitu apabila terjadi kenaikan
permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk
menaikkan produksinya. Dalam jangka pendek perusahaan
dapat mengalami 3 hal:
1. Mendapat laba super normal
2. Mendapat laba normal
3. Menderita kerugian
139. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Panjang
Maksud jangka panjang adalah
jangka waktu yang cukup lama
dimana produsen memiki
kesempatan untuk memperbanyak
produksinya untuk dipasarkan.
Gambar 8.7 Perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna dalam jangka waktu
panjang yang memperoleh laba normal
140. 8.2.4. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan
yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
KEBURUKAN
Produk yang diperjualbelikan
identik dan perusahaan
harus bekerja yang paling
efisien agar tidak mengalami
kerugian sehingga produk
yang diperjualbelikan tidak
ada inovasi.
KEBAIKAN
Adanya alokasi sumber daya
yang efisien dan adanya
kebebasan bertindak. Jika tidak
efisien, perusahaan batu siap
memasuki pasar sebagai
pesaing. Dan hal ini akan
menyebabkan tambahnya
supply dan berakibat
menurunnya harga.
143. 9.1. BENTUK
PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi
produk. Deferensiasi produk atau product
differentiation adalah membedakan dua barang yang
sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda.
Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli:
144. • Terdapat unsur monopoli karena jenis barang
tersebut memang hanya satu macam. Maka
kurva permintaannya miring dari kiri atas ke
kanan. bawah, meskipun mendekati horizontal.
• Terdapat juga unsur persaingannya karena
jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari
seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang
berarti terhadap penjual lainnya.
145. Dalam jangka pendek, suatu perusahaan juga
seperti pada pasar yang lain, maksudnya bahwa
pada suatu saat perusahaan akan menerima
keuntungan lebih atau menerima kerugian atau
hanya menerima keuntungan normal saja. Pada
pasar persaingan monopoli barang heterogen
sehingga semua produsen juga tidak akan
menetapkan harga yang sama.
146. Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan
penyesuaian jalan masuknya perusahaan-perusahaan
baru ke dalam industri, yaitu terbuka dan satunya
tertutup. Apabila dalam jangka panjang ada
perusahaan-perusahaan dalam persaingan ini
mengalami keuntungan lebih, maka akan mendorong
masuknya perusahaan- perusahaan lain.
147. Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik
berada di antaraperusahaan monopoli dan persaingan
sempurna. Bila pada persaingan sempurnabentuk
kurva demand-nya horizontal atau elastis sempurna,
kurva demand darimonopoli bersifat inelastis. Kurva
demand perusahaan yang monopolistik
berbentukelastis. Kemiringannya di antara kedua
kurva demand dari monopoli dan persaingan
sempurna.
148.
149. 9.2. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI
PERSAINGAN MONOPOLITIK
Dalam jangka pendek Perusahaan dalam
persaiangan monopoli dapat mengalami tiga
hal, yaitu :
Mendapat laba supernormal
Mendapat laba normal
Menderita kerugian
150. 1. Perusahaan dalam persaingan monopolitik yang
mendapatkan laba supernormal
Dari gambar di atas, harga dan output yang
menjamin laba maksimal dengan menggunakan
kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga
jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual
sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
151. 2. Perusahaan dalam persaingan monopolitik yang
mendapatkan laba normal
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan
output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR
= MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang
dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu
sebesar OP1KQ1.
153. o MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga
dan output yang menjamin kalau laba, laba yang
maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal.
o Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar
OP2, sedang biaya rata-ratanya OP1.
o Biaya rata-rata (AC) > dari penerimaan rata-rata
(AR).
o Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi
yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC
(OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQ1LP2).
154. 9.3. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI
TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan
Permintaan yang Besar.
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis
sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output
akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan
yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
155. 2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing
perusahaan dalam jangka panjang bila masuknya
perusahaan baru ke dalam industri yang
bersangkutan bebas dan mudah. Artinya,
perusahaan tidak akan dirangsang untuk
membangun skala optimum perusahaan atau
untuk menjalankan skala perusahaan yang telah
dibangunnya pada tingkat output optimum.
156. 3. Promosi Penjualan
Usaha masing-masing perusahaan untuk
memperluas pasarnya dengan cara iklan ini akan
diimbangi dengan kegiatan yang sama oleh
penjual lainnya, dan sumber yang digunakan
untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya
produksi. Pemborosan seperti ini lebih kecil
dalam persaingan monopoli dibandingkan
dengan oligopoli.
157. 4. Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk
tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih
dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat
memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat
mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi,
suatıų, peringatan perlu diberikan di sini ragam
produk tertentu demikian banyak sehingga
membingungkan konsumen, dan persoalan
pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
160. Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar
hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan
pesaing (kasus monopoli murni/pure monopoli).
10.1. ARTI MONOPOLI
Contoh barang publikdi monopoli tidak sempurna, seperti
PT KAI berupa angkutan kereta api, tetapi menghadapi
persaingan dari angkutan bus, pesawat terbang, dan
mobil pribadi.
161. 10.2.1. CIRI-CIRI
PASAR MONOPOLI
1.
• Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
2.
• Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
3.
• Tidak ada kemungkinan masuk dalam industri
4.
• Dapat mempengaruhi penentuan harga
5.
• Promosi iklan kurang diperlukan
162. 10.2.1. FAKTOR MENIMBULKAN
ADANYA PASAR MONOPOLI
1.
• Perusahaan monopoli mempunyai seatu
sumber daya tertentu yang unik
2.
• Perusahaan monopoli dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi
3.
• Monopoli ada dan berkembang melalui undang-
undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli
kepada perusahaan
163. 10.3. HAMBATAN PERUSAHAAN
YANG AKAN MEMASUKI PASAR
1. Penguasaan Bahan
Mentah
Contoh : PDAM,
Pertamina
Suatuperusahaan monopolibisatimbulkarenabeberapasebab,yaitu:
2. Hak Paten
Contoh : Produk
Microsoft-Windows
3. Terbatasnya Pasar
(di dalam pasar tetap
hanya ada satu penjual
dan satu pembeli)
4. Pemberian Hak Monopoli
Oleh Pemerintah
Contoh : PELNI jalur
tertentu
164. 10.4. PENENTUAN
BESARNYA HARGA DAN OUTPUT
Perusahaan tersebut menghasilkan
output sebesar Q unit pada tingkat biaya
C biaya per unit dan ia menjual output-
nya tersebut pada tingkat harga P.
Laba = (P-C).Q
(bidang PP'C'C sebagai laba maksimum)
Jika MR > MC berarti jika produksi
ditambah, kenaikan penerimaan yang
diperoleh akan lebih besar dari kenaikan
biayanya.
Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah CPP'C'. Laba itu
diperoleh TR (OPC'Q) dikurangi dengan TC (OCC'Q).
Gambar 10.1 Penentuan harga/output dalam monopoli
165. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi
tingkat output optimal pada saat
MC = MR, sebagai berikut:
Kurva MR memotong kurva MC pada
tingkat output Q, yang sekaligius
menunjukkan tingkat output optimal.
Harga maksimal yang masih dapat
diterima oleh konsumen untuk output Q
adalah P.
Besar laba ditunjukkan oleh daerah
CPP'C'.
Laba itu diperoleh TR (OPC'Q) - TC
(OCC'Q).
166. Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke
kanan bawah, yang bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi
harga pasar dengan menentukan berapa output yang harus ia
jual, dan berapa harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan
maksimal. Seorang monopolis harus membuat untung. Ada
atau tidak adanya laba tergantung pada hubungan antara kurva
permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan
biayanya.
10.5. POSISI KESEIMBANGAN
167. Laba yang maksimal dicapai pada
saat MR = MC.
Perbedaan kurva permintaan
monopolis dengan persaingan lain
adalah…
Jika persaingan sempurna
kecondongan kurva permintaannya
horizontal, kurva permintaan persaingan
monopolis kecondongannya bersifat
elastis yang cukup besar dengan
kemiringan yang landai.
10.5.1. Hubungan P, TR, dan MR
168. Kurva permintaan seorang
monopolis berbentuk miring
dengan kecondongan yang
bersifat inelastis.
Bentuk kurva seperti ini
dikarenakan untuk menjual output
yang lebih besar Sang Monopolis
harus menurunkan harga untuk
mencapai penerimaan total
maksimum.
Penjualan yang lebih besar akan
menyebabkan penerimaan total
berkurang, bukannya bertambah.
Gambar 10.2 AR, TR, dan MR
169. 10.5.2. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
Monopoli bisamenderitakerugiandisebabkan karena:
(1) biayaawalyangbesar(setupcost),
(2) demand-nyabelumberkembangkarenabelum dikenal.
Monopoli mengalamikerugianhanyadalamjangkapendek.
Dalamjangkapanjang monopoli secarapastimengalami keuntungan.
laba yang akan diperoleh monopoli ditentukan oleh
seberapa besar permintaan yang dihadapi relatif terhadap
biaya
170. a. Monopolis yang
Mendapatkan Keuntungan
Keuntungan maksimum
saat MR = MC (P1KLP2)
Kurva D dan MR apabila
digabungkan dengan
kurva ongkos, maka
dapat diperoleh
"ekuilibrium
perusahaan" yang
sekaligus sama dengan
"equal pasar"
Gambar 10.3 Monopolis yang mendapatkan laba
171. b. Monopolis Mengalami
Impas
TR = TC
adanya kenaikan ongkos
rata-rata sehingga
besarnya AC jangka
pendek naik menjadi
sama dengan harga (P)
sehingga TR = OP1KQ
dan TC = OQKP1.
Gambar 10.4 Monopolis yang
mendapatkan laba normal (impas)
172. c. Monopolis yang
Mendapatkan Kerugian
besarnya TC lebih besar
daripada TR
AC jangka pendek lebih
besar daripada harga per
unit (P)
kerugian sebesar P1P2KL
karena TR =OP1LQ dan TC
= OP2KQ.
Rugi disebabkan oleh SAC
tinggi sedang harga (P)
rendah sehingga P <AC
jangka pendek
Gambar 10.5 Monopolis yang
mendapatkan kerugian
173. 10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
1. Output yang
Lebih Kecil
menaikkan harga dan
memperkecil output dari
sebelumnya.
2. Halangan bagi
Perusahaan Lain yang
Hendak Masuk Pasar
Dihalanginya perusahaan baru
untuk masuk dalam pasar
merupakan isyarat untuk
meluaskan output dalam
industri yang bersangkutan.
174. 10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
3. Efisiensi Ekonomi
Monopoli mempergunakan
sumber-sumber tetap yang
tidak digunakan dengan
efisiensi sebaik-baiknya.
4. Promosi Penjualan
menggunakan kegiatan
promosi penjualan untuk
memperbesar pasarnya,
artinya untuk menggeser
kurva permintaannya ke
kanan.
176. 10.6.2. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
Pemerintah dapat menentukan hargat tertinggi di bawah harga
keseimbangan MR-MC.
Laba barang X = OQ dengan tingkat harga setinggi OP1.
Pada titik keseimbangan K itu berarti produsen akan menghasilkan
barang sebanyak OQ dengan tingkat harga barang setinggi P.
Kerugian masyarakat = EFG, perbedaan antara penerimaan total
(TR) - biaya total (TC) yaitu OQ1 menjadi OX2.
1. Pengaturan Harga
179. BAB XI
KELOMPOK 3
1. Rafif Putra W. (1222300059)
2. Tsinta Dewi A. (1222300060)
3. Duwi Lestari (1222300061)
MENENTUKAN HARGA
PADA PASAR OLIGOPOLI
180. 11.1 PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
Ciri lain pasar oligopoli yang dikemukakan Doulgas :
Jumlah penjualnya lebih dari satu.
Jumlah pembelinya sangat banyak.
Dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan, konstan,
dan meningkat.
Tujuannya, dalam jangka pendek menginginkan laba maksimal.
Sedangkan jangka panjang menginginkan menguasai pasar.
Pasar oligopoly adalah pasar yang terdapat banyak penjual
dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga
pasar.
181. Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari
beberapa produsen (dua sampai lima produsen),
sedangkan apabila terdiri dari dua perusahaan disebut
duapoli.
Karakter pasar oligopoli yaitu:
1.Perusahaan saling sepakat
untuk melakukan penentuan
harga dan jumlah produksi.
2.Perusahaam tidak saling
melakukan kesepakatan.
182. 11.2 DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri dimana
wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil. Oleh karena jumlah
penjual yang sedikit inilah maka saling pengaruh antara mereka
bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari
oligopoli.
1. Model Cournot
Dalam hal ini jelas bahwa perusahan kedua
hanya menghasilkan setengah dari output yang
diminta pasar yang tidak dilayani oleh
Perusahaan pertama.
Kesimpulannya, bahwa semakin banyak
Perusahaan yang memasuki dunia industry,
output industry semakin mendekati output yang
dipersaingkan.
183. Model Cournot ditinjau dari kerva reaksi
(reaction curved) seperti ditunjukan pada
gambar di bawah ini :
186. Ada beberapa kelemahan dari model cournot:
a. Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-
masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam
mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis.
b. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada
masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara
keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan
mengarah mendekati persaingan sempurna.
c. Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses
penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan.
d. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
187. 2. Model Betrand
Model Betrand menggunakan
alat analisis yang sama
dengan model Cournot, yaitu
menggunakan fungsi reaksi
untuk menentukan posisi
keseimbangan yang stabil dari
pasar.
3. Model Chamberlin (Model
untuk Pasar Kelompok Kecil)
Model Chamberlin beranggapan bahwa
masing-masing perusahaan tidak bebas
(terikat) terhadap pesaingnya yang ada
di pasar. Setiap ada perubahan tingkat
output yang dilakukan oleh salah satu
perusahaan, akan mempengaruhi
perusahaan pesaingnya. Akibatnya
keseimbangan Tingkat harga dan output
monopoli.
188. Dalam gambar diatas terlihat bahwa kurva
permintaan yang dihadapi oleh oligopolis patah.
Kurva tersebut patah pada tingkat Pe, yang
merupakan harga ekuilibium awal.
4. Model Kurva
Perintaan Patah (The
Kinked – Demand
Model)
189. 5. Model Stackelberg
Pada gambar disamping terlihat bentuk
kurva isoprofit dan kurva reaksi yang
dimiliki oleh masing-masing duopolis.
Apabila perusahaan A yang kuat menduga
bahwa perusahaan pesaingnya akan
bereaksi atas dasar kurva reaksinya,
maka perusahaan A yang akan
menentukan tingkat output. Akan tetapi,
apabila di pasar ada dua perusahaan yang
sama kuat dan keduanya berharap
menjadi pemimpin pasar, maka dalam
keadaan ini keseimbangan pasar yang
bersifat stabil tidak akan tercapai
190. Ciri-ciri pasar oligopoli:
a. Menghasilkan atau menjual barang
standar atau barang berbeda
b. Kekuatan menentukan harga
kadang-kadang lemat atau kuat
c. Promosi masih perlu dilakukan
191. 11.3 MODEL PENETAPAN
HARGA PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli mempunyai beberapa
model dalam menetapkan harga
produknya, diantaranya:
1. Pasar kartel.
2. Pasar dengan kepemimpinan harga
(price leadership).
192. Pemisalan pasar hanya ada dua penjual. Pada harga
sebesar OP2 jumlah yang diminta pada penjual satu (D1)
dan penjual kedua (D2) adalah sama.
Akan tetapi, jika ada produsen menurunkan harga menjadi
OP1, dengan menurunkan harga ia mengharap permintaan
bertambah menjadi OQ4. Namun, penurunan harga diikuti
oleh pesaing juga mengikuti menurunkan harganya juga.
Inilah yang dikatakan harga untuk oligopoly rigid(kaku). Hal
ini dikarenakan kurva permintaannya patah.
193. Mula-mula kurva sebesar MC2. pada
Tingkat MC2 harga yang menjamin
laba maksimal adalah OP1. jika biaya
per unit turun, MC bergeser menjadi
MC1. Demikian juga jika biaya per
unit naik, harga yang menjamin laba
maksimum adalah sebesar OP2. Dari
kondisi tersebut dapat disimpulkan
harga tidak berubah selama MC
memotong MR pada bagian yang
patah (tegak lurus) LN walaupun
biaya naik atau turun.
194. Harga bisa naik atau turun
jika MC memotong MR buka
pada bagian yang patah
(tegak lurus LN). Mula-mula
harga yang menjamin laba
maksimal pada saat MC
berpotongan adalah MR (PLN-
MR), yaitu setinggi OP2.
Turun menjadi OP1. Demikian
juga jika biaya terus naik
hingga memotong MR yang
bukan tegak lurus LN harga
akan meningkat.
Harga akan berubah jika MC memotong bagian MR yang condong
miring. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini: