SlideShare a Scribd company logo
1
PILIHAN (CHOICE)
Pilihan konsumen (Choice) diartikan bahwa orang memilih sekumpulan bundel yang terbaik
yang mereka mampu. Dalam istilah yang lebih profesional dikatakan bahwa "konsumen
memilih sekumpulan yang paling disukai dari keterbatasan anggaran mereka."
PILIHAN OPTIMAL
Ketika ditelusuri sepanjang garis anggaran berarti bahwa pergerakan kurva indiferen yang
lebih tinggi dan ketika sampai pada kurva indiferen yang hanya menyentuh garis anggaran
adalahtitikoptimal.Padagambardibawahini, sekumpulan bundel barang yang berhubungan
dengankurvaindiferentertinggiyang hanyamenyentuhgarisanggaran diberi label (x*1, x*2).
Pilihan(x*1,x*2) adalahpilihanyangoptimal bagi konsumen. Dengan demikian bundel (x*1,
x*2) adalah bundel terbaik yang konsumen mampu.
Pilihanyang optimal. Posisi konsumsi optimal adalah di mana kurva indiferen bersinggungan
dengan garis anggaran.
pada pilihan ini, kurva indiferen bersinggungan dengan garis anggaran. Jika kurva indiferen
tidakbersinggungan, tetapimemotong garis anggaran, akan ada beberapa titik terdekat pada
garisanggaran yang terletakdi atas kurva indiferen yangberarti bahwatidakbisadimulai pada
bundel optimal. Berikut terdapat pengecualian pada pilihan yang optimal yaitu sebagai
berikut.
a. Kurva indiferen mungkin memiliki garis singgung, seperti pada berikut, kurva indiferen
memilikikekakuanpadapilihanyangoptimal,dan singgungantidakterdefinisikan, karena
definisimatematika garis singgung mensyaratkan bahwa ada garis singgung yang khusus
pada setiap titik. Hal ini tidak memiliki banyak makna ekonomis dan lebih merupakan
gangguan pada hal yang lain.
SeleraYang Kaku. Berikutadalahbundel konsumsi optimal di mana kurva indiferen tidak
memiliki garis singgung.
2
b. Titik optimal terjadi di mana konsumsi berada pada titik nol maka kemiringan kurva
indiferen dan kemiringan garis anggaran berbeda, namun kurva indiferen masih tidak
memotong garis anggaran.
Batas Optimum. Konsumsi optimal melibatkan mengkonsumsi nol unit baik 2. kurva
indiferen tidak bersinggungan dengan garis anggaran.
Kami telah menemukan kondisi yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pilihan
optimal. Jika pilihan yang optimal melibatkan konsumsi dua jenis barang maka tentu
kurva indiferen akan bersinggungan ke garis anggaran. Tapi apakah titik singgung itu
mensyaratkankondisi yangcukupuntukbundel menjadi optimal dengan garis anggaran?
Jika kita menemukan bundel mana kurva indiferen adalah bersinggungan dengan garis
anggaran,bisa kitapastikankitamemiliki pilihan yang optimal?. Di sini kita memiliki tiga
bundel dimana kondisi titik singgung ini dipenuhi, tetapi terdapat hanya dua titik yang
optimal.
Jadi secara umum, kondisi titiksinggunghanyakondisi yangdiperlukanuntukoptimalitas,
bukan kondisi yang memadai.
Lebih dari satu titik singgung. Di sini ada tiga titik singgung, tetapi hanya dua titik yang
optimal, sehingga kondisi titik singgung diperlukan namun tidaklah memadai
ada satu kasus lainnyayaitukondisi dimana preferensi cembung. Dalam kasus preferensi
cembung,setiaptitikyang memenuhi kondisisinggungharusmenjadi titikoptimal. Kurva
indiferen cembung harus kurva jauh dari garis anggaran, mereka tidak bisa menekuk
kembali menyentuhnya lagi.
3
PERMINTAAN KONSUMEN
Pilihanoptimal barang1dan 2 di tingkatan harga dan pendapatan disebut bundel permintaan
konsumen. Secara umum ketika harga dan pendapatan berubah, maka pilihan yang optimal
konsumen akan berubah. Fungsi Permintaan adalah fungsi yang menghubungkan antara
pilihan optimal (jumlah permintaan) dengan nilai yang berbeda dari harga dan pendapatan.
penulisan fungsipermintaan berdasarkan hargadanPendapatan:x1(p1,p2, m) dan x2 (p1, p2,
m). Untuk setiap rangkaian harga dan pendapatan yang berbeda, akan ada kombinasi yang
berbedadari barang yangoptimal pilihankonsumen. Pilihanyangberbedaakanmenyebabkan
permintaan yang berbeda fungsi.
1. Barang Substitusi Sempurna
Barang pengganti yang sempurna memiliki tiga kemungkinan penyebab. Jika p2 > p1,
maka kemiringangarisanggaran lebih datar daripada kemiringan kurva indiferen. Dalam
hal ini, bundel yang optimal adalah dimana konsumen menghabiskan semua uangnya
untukpembelianbarang 1. Jikap1> p2, maka pembeliankonsumenhanya pada barang 2.
terakhir, jika p1 = p2, ada berbagai macam pilihan yang optimal. Setiap jumlah barang 1
dan 2 yang memenuhi batasan anggaran dalam hal ini adalah yang optimal. Dengan
demikian fungsi permintaan untuk Barang 1 adalah :
X1 =
{
m/p1 Jikap1 < p2
Angkadiantara0 dan m/p1 Jikap1 = p2
0 Jikap1 > p2
Jika dua barang substitusi yang sempurna, maka konsumen akan membeli yang lebih
murah.Jika kedua barang memiliki harga yang sama, maka konsumen tidak peduli mana
yang dia membeli.
Pilihan yang optimal dengan pengganti yang sempurna. Jika barang pengganti yang
sempurna, pilihan yang optimal akan berada di batas
2. Barang Pelengkap sempurna
Pada kondisi barang pelengkap/komplementer sempurna , pilihan yang optimal harus
selalu terletak secara diagonal, di mana konsumen adalah membeli dalam jumlah yang
sama dari keduabarang, tidak peduli berapa harganya. Contohnya sepasang sepatu (kiri
dan kanan) adalah barang pelengkap yang sempurna.
4
Pilihan yang optimal dengan komplemen sempurna. Jika barang adalah komplemen
sempurna,jumlahyangdimintaakanselaluterletakpadadiagonal karena pilihan optimal
terjadi di mana x1 sama dengan x2.
Sejak dua barang selalu dikonsumsi bersama-sama, hal itu sama jika konsumen
menghabiskan semua uangnya pada sebuah barng yang memiliki harga p1 + p2.
3. Barang Netral dan Barang Buruk
Dalam kasus barang netral konsumen menghabiskan semua uangnya pada barang dia
suka dan tidak membeli barang netral apapun. Sama hal yang terjadi jika salah satu
komoditas adalah barang yang buruk. Dengan demikian, jika komoditas 1 baik dan
komoditas 2 adalah buruk, maka fungsi permintaan akan menjadi :
x1 =
m
p1
x2 = 0
4. Barang Berlainan
Misalkan barang 1 adalah barang berlainan yang tersedia hanya dalam bilangan unit,
sementarabarang2 adalahuang yangakan dibelanjakan.Jikakonsumenmemilih 1,2,3, ···
unitbarang 1, secara implisitakanmemilih bundel konsumsi (1, m-p1), (2, m-2p1), (3, m-
3P1), dan sebagainya. Kita hanya dapat membandingkan kegunaan masing-masing
bundel ini untukmelihatyangmemiliki utilitastertinggi. Jikahargabarang 1 sangat tinggi,
maka konsumen akan memilih konsumsi nol unit; jika harga menurun konsumen akan
merasa optimal untuk
mengkonsumsi barang 1 unit. Biasanya, jika harga berkurang jauh konsumen akan
memilih untuk mengkonsumsi lebih banyak lagi barang 1.
Barang Berlainan. Padagambar A permintaanuntuk barang1 adalah nol, sedangkanpada
gambar B terdapat permintaan sebanyak satu unit.
5
5. Preferensi cekung
Pada pilihan barang yang berpreferensi cekung adalah bahwa terdapat tidak adanya
pilihanyangoptimal. Pilihanyangoptimal untukpreferensi ini selaluakanmenjadi pilihan
batas, seperti bundel Z pada gambar di bawah ini. Preferensi non cembung berarti jika
sejumlah uang untuk membeli 2 jenis barang yang berbeda, dan tidak ingin
mengkonsumsimerekasecarabersama-sama, makauangtersebutakan dihabiskan untuk
salah satu jenis barang.
Pilihanyang optimal dengancekung. Pilihanyangoptimal adalahtitikbatas Z, bukan titik
singgung interior X, karena Z berada pada kurva indiferen yang lebih tinggi.
6. Preferensi Cobb-Douglas
Misalkanfungsi utilitasadalahbentukCobb-Douglas,u(x1,x2) = x c
x d
maka digunakan1 2
kalkulusuntuk untuk mendapatkan pilihan yang optimal untuk fungsi utilitas ini. Rumus
fungsinya akan menjadi :
x1 =
c m
c + d p1
X2 =
d m
c + d P2
PreferensiCobb-Douglas memiliki properti yang sesuai. Sebagian dari penghasilan pada
konsumsi Cobb-Douglas akan dihabiskan pada barang 1. Jika konsumsi x1 unit barang 1,
maka biayanya adalah p1.x1, jadi ini merupakan sebagian kecil p1.x1/m dari total
pendapatan. Fungsi permintaan x1 maka menjadi :
p1x1
=
p1 c m
=
c
m m c + d p1 c + d
Demikian pula sebagian pendapatan konsumen dihabiskan pada barang 2 adalah d / (c +
d). DengandemikiankonsumsiCobb-Douglasselalumenghabiskan sebagian Pendapatan
tetap nya pada setiap barang. Ukuran sebagian ditentukan oleh eksponen dalam fungsi
Cobb-Douglas.
6
MEMPERKIRAKAN FUNGSI UTILITAS
Dalam kehidupan nyata biasanya terlihat perilaku permintaan, tetapi masalah kita adalah
untuk menentukan jenis preferensi apa yang dihasilkan perilaku tersebut. Apabila terdapat
pilihan konsumen di beberapa tingkat harga dan pendapatan yang berbeda. Misalnya pada
tabel berikut.
Beberapa data yang menggambarkan perilaku konsumsi.
Tahun p1 p2 m x1 x2 s1 s2 utility
1 1 1 100 25 75 0,25 0,75 57,0
2 1 2 100 24 38 0,24 0,76 33,9
3 2 1 100 13 74 0,26 0,74 47,9
4 1 2 200 48 76 0,24 0,76 67,8
5 2 1 200 25 150 0,25 0,75 95,8
6 1 4 400 100 75 0,25 0,75 80,6
7 4 1 400 24 304 0,24 0,76 161,1
Ini adalahtabel permintaan untuk dua barang di berbagai tingkat harga dan pendapatan yang
berlakudi tahunyang berbeda. Telahdihitungporsi pendapatan yang dihabiskan pada setiap
barang dalam setiap tahun dengan menggunakan rumus s1 = p1.x1 / m dan s2 = p2.x2 / m.
Untuk data ini,pengeluaran adalahyangrelatif konstan. Pengeluaran rata-rata untuk barang 1
adalah sekitar 1/4, dan pendapatan rata-rata untuk barang 2 adalah sekitar 3/4. Tampaknya
bahwa fungsi
utilitasbentuku(x1,x2) = x
1/4
x
3/4
tampaknya sesuai untuk data jenis ini. Artinya fungsi1 2
utilitasdari bentuk ini akan menghasilkan pilihan perilaku yang cukup dekat dengan perilaku
pilihan yang diamati. Untuk kenyamanan kita telah menghitung utilitas yang terkait dengan
setiappengamatan menggunakanestimasi fungsiutilitas Cobb-Douglas ini. Sejauh yang kami
tahu dari
perilakuyangdiamati seolah-olah konsumenmemaksimalkanfungsi u(x1,x2)
= x
1/4
x
3/4
1 2
Mungkin saja pengamatan lebih lanjut pada perilaku konsumen akan membawa kita untuk
menolakhipotesisini. Namunberdasarkandatayangkitamiliki, sesuai untukmengoptimalkan
model ini.
IMPLIKASI KONDISI MRS
Gagasan penting bahwa pengamatan perilaku permintaan memberitahu kita hal-hal penting
tentang preferensi yang mendasari konsumen yang dihasilkan perilaku tersebut. Mengingat
pengamatan yang cukup pada pilihan konsumen akan sering mungkin untuk memperkirakan
fungsi utilitas yang dihasilkan pilihan-pilihan. Tetapi mengamati pilihan konsumen pada
seperangkathargaakan memungkinkan kitauntukmembuatbeberapa jenis kesimpulan yang
berguna tentang bagaimana utilitas konsumen akan berubah ketika terjadi perubahan
konsumsi. Intinyaadalahbahwahargamengukurtingkatdi mana orang hanya bersedia untuk
menggantikansatu baranguntuk yang lain, mereka dapat digunakan untuk menilai kebijakan
yang membuat perubahan dalam konsumsi. Fakta bahwa harga bukanlah angka sembarang
tetapi mencerminkanbagaimanabaasannilai adalah salah satu ide yang paling mendasar dan
penting dalam ekonomi.
PEMILIHAN PAJAK
Sedikitteori konsumenyangtelah dibahassejauhini yangdapatdigunakan untukmemperoleh
kesimpulan menarik dan penting. Pajak kuantitas adalah pajak atas jumlah barang dan jasa
yang dikonsumsi. Pajak penghasilan hanya pajak atas penghasilan. Jika pemerintah ingin
menaikkan sejumlah pendapatan, adalah lebih baik untuk meningkatkan itu melalui pajak
kuantitas atau pajak penghasilan
7
Pajak penghasilan versus pajak kuantitas. Di sini kita mempertimbangkan pajak kuantitas
yang menimbulkanpendapatanR*danpajak penghasilanyangmenimbulkanpendapatanyang
sama. konsumen akan lebih baik pada posisi di bawah pajak penghasilan, karena ia dapat
memilih titik pada kurva indiferen yang lebih tinggi.
Pajakpenghasilanpasti unggul dari pajakkuantitasdalamarti bahwa jika dikumpulkan jumlah
pendapatan yang sama dari konsumen dan masih meletakkanya pada posisi di bawah pajak
penghasilan lebih baik daripada di bawah pajak kuantitas. Namun terdapat keterbatasan,
pertamaHanya berlakuuntuksatukonsumen. Ini menunjukkanbahwauntuksetiapkonsumen
yang diberikan ada pajak penghasilan yang akan memperoleh dana sebesar uang dari
konsumen yang sebagai pajak kuantitas. Dan yang kedua diasumsikan bahwa ketika kita
dikenakan pajak pada pendapatan maka pendapatan konsumen tidak berubah. Diasumsikan
bahwapajak penghasilan padadasarnyaadalahpajak lumpsum yang hanya mengubah jumlah
uang yangharus dikeluarkan konsumennamuntidakmempengaruhipilihan yangharusdibuat.

More Related Content

What's hot

Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
Haidar Bashofi
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
 
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barangMikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Marya Fitria
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Mukhrizal Effendi
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
Melly Chairul
 

What's hot (20)

Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Konsep Elastisitas (ppt ekonomi)
Konsep Elastisitas (ppt ekonomi)Konsep Elastisitas (ppt ekonomi)
Konsep Elastisitas (ppt ekonomi)
 
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
 
PERILAKU KONSUMEN ( KARDINAL).pptx
PERILAKU KONSUMEN ( KARDINAL).pptxPERILAKU KONSUMEN ( KARDINAL).pptx
PERILAKU KONSUMEN ( KARDINAL).pptx
 
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori ProduksiKonsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Mikroekonomi bab 3 perilaku konsumen
Mikroekonomi bab 3 perilaku konsumenMikroekonomi bab 3 perilaku konsumen
Mikroekonomi bab 3 perilaku konsumen
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitas
 
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barangMikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
Mikroekonomi,pengaruh perubahan dalam pendapatan dan dalam harga barang
 
K5 model fungsional
K5 model fungsionalK5 model fungsional
K5 model fungsional
 
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi IKuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
Kuliah_1 Matriks Matematika Ekonomi I
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaranElastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran
 
Surplus konsumen dan produsen pengaruh pajak
Surplus konsumen dan produsen pengaruh pajakSurplus konsumen dan produsen pengaruh pajak
Surplus konsumen dan produsen pengaruh pajak
 

Similar to Choice - microeconomics

Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Sukhairi Husain
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
AnugeraDewangga
 
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
IstnaPutri
 
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Sasa995222
 
Teori perilaku konsumen (ordinal)
Teori perilaku konsumen (ordinal)Teori perilaku konsumen (ordinal)
Teori perilaku konsumen (ordinal)
Selfia Dewi
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Maria Khusuma
 
Mikro1
Mikro1Mikro1
Mikro1
Adhi99
 

Similar to Choice - microeconomics (20)

Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat penguna
 
tugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxtugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptx
 
Tugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfTugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdf
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
 
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
 
Optimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptxOptimasi Konsumen.pptx
Optimasi Konsumen.pptx
 
Manajerial bab vii
Manajerial bab viiManajerial bab vii
Manajerial bab vii
 
PRILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
PRILAKU  KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptxPRILAKU  KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
PRILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
 
KESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
KESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptxKESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
KESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
 
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar MikroTugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
Tugas akhir kelompok 2 Pengantar Mikro
 
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
 
Teori perilaku konsumen (ordinal)
Teori perilaku konsumen (ordinal)Teori perilaku konsumen (ordinal)
Teori perilaku konsumen (ordinal)
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
 
Mikro1
Mikro1Mikro1
Mikro1
 
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxTUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
 
PENGANTAR EKONOMI BISNIS CONSUMER BEHAVIOR
PENGANTAR EKONOMI BISNIS CONSUMER BEHAVIORPENGANTAR EKONOMI BISNIS CONSUMER BEHAVIOR
PENGANTAR EKONOMI BISNIS CONSUMER BEHAVIOR
 
Ordinal
OrdinalOrdinal
Ordinal
 
Kelompok 11 Ekonomi Mikro.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Mikro.pptxKelompok 11 Ekonomi Mikro.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Mikro.pptx
 

More from rochmatullah rochmatullah (8)

Perbup no 10 tahun 2017
Perbup no 10 tahun 2017Perbup no 10 tahun 2017
Perbup no 10 tahun 2017
 
Lamp iii-permendagri-80-thn-2015
Lamp iii-permendagri-80-thn-2015Lamp iii-permendagri-80-thn-2015
Lamp iii-permendagri-80-thn-2015
 
Perbup sotf inspektorat konsep (1)
Perbup sotf inspektorat konsep (1)Perbup sotf inspektorat konsep (1)
Perbup sotf inspektorat konsep (1)
 
Pp532010
Pp532010Pp532010
Pp532010
 
Accounting theory
Accounting theoryAccounting theory
Accounting theory
 
Teori normatif
Teori normatifTeori normatif
Teori normatif
 
Regulation of financial accounting
Regulation of financial accountingRegulation of financial accounting
Regulation of financial accounting
 
Akuntansi internasional
Akuntansi internasionalAkuntansi internasional
Akuntansi internasional
 

Recently uploaded

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 

Recently uploaded (11)

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptxEstimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
 
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .pptAnggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODALMANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
 

Choice - microeconomics

  • 1. 1 PILIHAN (CHOICE) Pilihan konsumen (Choice) diartikan bahwa orang memilih sekumpulan bundel yang terbaik yang mereka mampu. Dalam istilah yang lebih profesional dikatakan bahwa "konsumen memilih sekumpulan yang paling disukai dari keterbatasan anggaran mereka." PILIHAN OPTIMAL Ketika ditelusuri sepanjang garis anggaran berarti bahwa pergerakan kurva indiferen yang lebih tinggi dan ketika sampai pada kurva indiferen yang hanya menyentuh garis anggaran adalahtitikoptimal.Padagambardibawahini, sekumpulan bundel barang yang berhubungan dengankurvaindiferentertinggiyang hanyamenyentuhgarisanggaran diberi label (x*1, x*2). Pilihan(x*1,x*2) adalahpilihanyangoptimal bagi konsumen. Dengan demikian bundel (x*1, x*2) adalah bundel terbaik yang konsumen mampu. Pilihanyang optimal. Posisi konsumsi optimal adalah di mana kurva indiferen bersinggungan dengan garis anggaran. pada pilihan ini, kurva indiferen bersinggungan dengan garis anggaran. Jika kurva indiferen tidakbersinggungan, tetapimemotong garis anggaran, akan ada beberapa titik terdekat pada garisanggaran yang terletakdi atas kurva indiferen yangberarti bahwatidakbisadimulai pada bundel optimal. Berikut terdapat pengecualian pada pilihan yang optimal yaitu sebagai berikut. a. Kurva indiferen mungkin memiliki garis singgung, seperti pada berikut, kurva indiferen memilikikekakuanpadapilihanyangoptimal,dan singgungantidakterdefinisikan, karena definisimatematika garis singgung mensyaratkan bahwa ada garis singgung yang khusus pada setiap titik. Hal ini tidak memiliki banyak makna ekonomis dan lebih merupakan gangguan pada hal yang lain. SeleraYang Kaku. Berikutadalahbundel konsumsi optimal di mana kurva indiferen tidak memiliki garis singgung.
  • 2. 2 b. Titik optimal terjadi di mana konsumsi berada pada titik nol maka kemiringan kurva indiferen dan kemiringan garis anggaran berbeda, namun kurva indiferen masih tidak memotong garis anggaran. Batas Optimum. Konsumsi optimal melibatkan mengkonsumsi nol unit baik 2. kurva indiferen tidak bersinggungan dengan garis anggaran. Kami telah menemukan kondisi yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pilihan optimal. Jika pilihan yang optimal melibatkan konsumsi dua jenis barang maka tentu kurva indiferen akan bersinggungan ke garis anggaran. Tapi apakah titik singgung itu mensyaratkankondisi yangcukupuntukbundel menjadi optimal dengan garis anggaran? Jika kita menemukan bundel mana kurva indiferen adalah bersinggungan dengan garis anggaran,bisa kitapastikankitamemiliki pilihan yang optimal?. Di sini kita memiliki tiga bundel dimana kondisi titik singgung ini dipenuhi, tetapi terdapat hanya dua titik yang optimal. Jadi secara umum, kondisi titiksinggunghanyakondisi yangdiperlukanuntukoptimalitas, bukan kondisi yang memadai. Lebih dari satu titik singgung. Di sini ada tiga titik singgung, tetapi hanya dua titik yang optimal, sehingga kondisi titik singgung diperlukan namun tidaklah memadai ada satu kasus lainnyayaitukondisi dimana preferensi cembung. Dalam kasus preferensi cembung,setiaptitikyang memenuhi kondisisinggungharusmenjadi titikoptimal. Kurva indiferen cembung harus kurva jauh dari garis anggaran, mereka tidak bisa menekuk kembali menyentuhnya lagi.
  • 3. 3 PERMINTAAN KONSUMEN Pilihanoptimal barang1dan 2 di tingkatan harga dan pendapatan disebut bundel permintaan konsumen. Secara umum ketika harga dan pendapatan berubah, maka pilihan yang optimal konsumen akan berubah. Fungsi Permintaan adalah fungsi yang menghubungkan antara pilihan optimal (jumlah permintaan) dengan nilai yang berbeda dari harga dan pendapatan. penulisan fungsipermintaan berdasarkan hargadanPendapatan:x1(p1,p2, m) dan x2 (p1, p2, m). Untuk setiap rangkaian harga dan pendapatan yang berbeda, akan ada kombinasi yang berbedadari barang yangoptimal pilihankonsumen. Pilihanyangberbedaakanmenyebabkan permintaan yang berbeda fungsi. 1. Barang Substitusi Sempurna Barang pengganti yang sempurna memiliki tiga kemungkinan penyebab. Jika p2 > p1, maka kemiringangarisanggaran lebih datar daripada kemiringan kurva indiferen. Dalam hal ini, bundel yang optimal adalah dimana konsumen menghabiskan semua uangnya untukpembelianbarang 1. Jikap1> p2, maka pembeliankonsumenhanya pada barang 2. terakhir, jika p1 = p2, ada berbagai macam pilihan yang optimal. Setiap jumlah barang 1 dan 2 yang memenuhi batasan anggaran dalam hal ini adalah yang optimal. Dengan demikian fungsi permintaan untuk Barang 1 adalah : X1 = { m/p1 Jikap1 < p2 Angkadiantara0 dan m/p1 Jikap1 = p2 0 Jikap1 > p2 Jika dua barang substitusi yang sempurna, maka konsumen akan membeli yang lebih murah.Jika kedua barang memiliki harga yang sama, maka konsumen tidak peduli mana yang dia membeli. Pilihan yang optimal dengan pengganti yang sempurna. Jika barang pengganti yang sempurna, pilihan yang optimal akan berada di batas 2. Barang Pelengkap sempurna Pada kondisi barang pelengkap/komplementer sempurna , pilihan yang optimal harus selalu terletak secara diagonal, di mana konsumen adalah membeli dalam jumlah yang sama dari keduabarang, tidak peduli berapa harganya. Contohnya sepasang sepatu (kiri dan kanan) adalah barang pelengkap yang sempurna.
  • 4. 4 Pilihan yang optimal dengan komplemen sempurna. Jika barang adalah komplemen sempurna,jumlahyangdimintaakanselaluterletakpadadiagonal karena pilihan optimal terjadi di mana x1 sama dengan x2. Sejak dua barang selalu dikonsumsi bersama-sama, hal itu sama jika konsumen menghabiskan semua uangnya pada sebuah barng yang memiliki harga p1 + p2. 3. Barang Netral dan Barang Buruk Dalam kasus barang netral konsumen menghabiskan semua uangnya pada barang dia suka dan tidak membeli barang netral apapun. Sama hal yang terjadi jika salah satu komoditas adalah barang yang buruk. Dengan demikian, jika komoditas 1 baik dan komoditas 2 adalah buruk, maka fungsi permintaan akan menjadi : x1 = m p1 x2 = 0 4. Barang Berlainan Misalkan barang 1 adalah barang berlainan yang tersedia hanya dalam bilangan unit, sementarabarang2 adalahuang yangakan dibelanjakan.Jikakonsumenmemilih 1,2,3, ··· unitbarang 1, secara implisitakanmemilih bundel konsumsi (1, m-p1), (2, m-2p1), (3, m- 3P1), dan sebagainya. Kita hanya dapat membandingkan kegunaan masing-masing bundel ini untukmelihatyangmemiliki utilitastertinggi. Jikahargabarang 1 sangat tinggi, maka konsumen akan memilih konsumsi nol unit; jika harga menurun konsumen akan merasa optimal untuk mengkonsumsi barang 1 unit. Biasanya, jika harga berkurang jauh konsumen akan memilih untuk mengkonsumsi lebih banyak lagi barang 1. Barang Berlainan. Padagambar A permintaanuntuk barang1 adalah nol, sedangkanpada gambar B terdapat permintaan sebanyak satu unit.
  • 5. 5 5. Preferensi cekung Pada pilihan barang yang berpreferensi cekung adalah bahwa terdapat tidak adanya pilihanyangoptimal. Pilihanyangoptimal untukpreferensi ini selaluakanmenjadi pilihan batas, seperti bundel Z pada gambar di bawah ini. Preferensi non cembung berarti jika sejumlah uang untuk membeli 2 jenis barang yang berbeda, dan tidak ingin mengkonsumsimerekasecarabersama-sama, makauangtersebutakan dihabiskan untuk salah satu jenis barang. Pilihanyang optimal dengancekung. Pilihanyangoptimal adalahtitikbatas Z, bukan titik singgung interior X, karena Z berada pada kurva indiferen yang lebih tinggi. 6. Preferensi Cobb-Douglas Misalkanfungsi utilitasadalahbentukCobb-Douglas,u(x1,x2) = x c x d maka digunakan1 2 kalkulusuntuk untuk mendapatkan pilihan yang optimal untuk fungsi utilitas ini. Rumus fungsinya akan menjadi : x1 = c m c + d p1 X2 = d m c + d P2 PreferensiCobb-Douglas memiliki properti yang sesuai. Sebagian dari penghasilan pada konsumsi Cobb-Douglas akan dihabiskan pada barang 1. Jika konsumsi x1 unit barang 1, maka biayanya adalah p1.x1, jadi ini merupakan sebagian kecil p1.x1/m dari total pendapatan. Fungsi permintaan x1 maka menjadi : p1x1 = p1 c m = c m m c + d p1 c + d Demikian pula sebagian pendapatan konsumen dihabiskan pada barang 2 adalah d / (c + d). DengandemikiankonsumsiCobb-Douglasselalumenghabiskan sebagian Pendapatan tetap nya pada setiap barang. Ukuran sebagian ditentukan oleh eksponen dalam fungsi Cobb-Douglas.
  • 6. 6 MEMPERKIRAKAN FUNGSI UTILITAS Dalam kehidupan nyata biasanya terlihat perilaku permintaan, tetapi masalah kita adalah untuk menentukan jenis preferensi apa yang dihasilkan perilaku tersebut. Apabila terdapat pilihan konsumen di beberapa tingkat harga dan pendapatan yang berbeda. Misalnya pada tabel berikut. Beberapa data yang menggambarkan perilaku konsumsi. Tahun p1 p2 m x1 x2 s1 s2 utility 1 1 1 100 25 75 0,25 0,75 57,0 2 1 2 100 24 38 0,24 0,76 33,9 3 2 1 100 13 74 0,26 0,74 47,9 4 1 2 200 48 76 0,24 0,76 67,8 5 2 1 200 25 150 0,25 0,75 95,8 6 1 4 400 100 75 0,25 0,75 80,6 7 4 1 400 24 304 0,24 0,76 161,1 Ini adalahtabel permintaan untuk dua barang di berbagai tingkat harga dan pendapatan yang berlakudi tahunyang berbeda. Telahdihitungporsi pendapatan yang dihabiskan pada setiap barang dalam setiap tahun dengan menggunakan rumus s1 = p1.x1 / m dan s2 = p2.x2 / m. Untuk data ini,pengeluaran adalahyangrelatif konstan. Pengeluaran rata-rata untuk barang 1 adalah sekitar 1/4, dan pendapatan rata-rata untuk barang 2 adalah sekitar 3/4. Tampaknya bahwa fungsi utilitasbentuku(x1,x2) = x 1/4 x 3/4 tampaknya sesuai untuk data jenis ini. Artinya fungsi1 2 utilitasdari bentuk ini akan menghasilkan pilihan perilaku yang cukup dekat dengan perilaku pilihan yang diamati. Untuk kenyamanan kita telah menghitung utilitas yang terkait dengan setiappengamatan menggunakanestimasi fungsiutilitas Cobb-Douglas ini. Sejauh yang kami tahu dari perilakuyangdiamati seolah-olah konsumenmemaksimalkanfungsi u(x1,x2) = x 1/4 x 3/4 1 2 Mungkin saja pengamatan lebih lanjut pada perilaku konsumen akan membawa kita untuk menolakhipotesisini. Namunberdasarkandatayangkitamiliki, sesuai untukmengoptimalkan model ini. IMPLIKASI KONDISI MRS Gagasan penting bahwa pengamatan perilaku permintaan memberitahu kita hal-hal penting tentang preferensi yang mendasari konsumen yang dihasilkan perilaku tersebut. Mengingat pengamatan yang cukup pada pilihan konsumen akan sering mungkin untuk memperkirakan fungsi utilitas yang dihasilkan pilihan-pilihan. Tetapi mengamati pilihan konsumen pada seperangkathargaakan memungkinkan kitauntukmembuatbeberapa jenis kesimpulan yang berguna tentang bagaimana utilitas konsumen akan berubah ketika terjadi perubahan konsumsi. Intinyaadalahbahwahargamengukurtingkatdi mana orang hanya bersedia untuk menggantikansatu baranguntuk yang lain, mereka dapat digunakan untuk menilai kebijakan yang membuat perubahan dalam konsumsi. Fakta bahwa harga bukanlah angka sembarang tetapi mencerminkanbagaimanabaasannilai adalah salah satu ide yang paling mendasar dan penting dalam ekonomi. PEMILIHAN PAJAK Sedikitteori konsumenyangtelah dibahassejauhini yangdapatdigunakan untukmemperoleh kesimpulan menarik dan penting. Pajak kuantitas adalah pajak atas jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi. Pajak penghasilan hanya pajak atas penghasilan. Jika pemerintah ingin menaikkan sejumlah pendapatan, adalah lebih baik untuk meningkatkan itu melalui pajak kuantitas atau pajak penghasilan
  • 7. 7 Pajak penghasilan versus pajak kuantitas. Di sini kita mempertimbangkan pajak kuantitas yang menimbulkanpendapatanR*danpajak penghasilanyangmenimbulkanpendapatanyang sama. konsumen akan lebih baik pada posisi di bawah pajak penghasilan, karena ia dapat memilih titik pada kurva indiferen yang lebih tinggi. Pajakpenghasilanpasti unggul dari pajakkuantitasdalamarti bahwa jika dikumpulkan jumlah pendapatan yang sama dari konsumen dan masih meletakkanya pada posisi di bawah pajak penghasilan lebih baik daripada di bawah pajak kuantitas. Namun terdapat keterbatasan, pertamaHanya berlakuuntuksatukonsumen. Ini menunjukkanbahwauntuksetiapkonsumen yang diberikan ada pajak penghasilan yang akan memperoleh dana sebesar uang dari konsumen yang sebagai pajak kuantitas. Dan yang kedua diasumsikan bahwa ketika kita dikenakan pajak pada pendapatan maka pendapatan konsumen tidak berubah. Diasumsikan bahwapajak penghasilan padadasarnyaadalahpajak lumpsum yang hanya mengubah jumlah uang yangharus dikeluarkan konsumennamuntidakmempengaruhipilihan yangharusdibuat.