SlideShare a Scribd company logo
1 of 198
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas karunia-Nya Power Point ini dapat selesai. Power Point
ini disusun sebagai Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro, pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Pembahasan diawali dengan dijelaskan konsep- konsep
atau dalil-dalil ataupun menggunakan analisis grafis dan matematis. Analisis matematis tidak bisa
dihindarkan, untuk menjelaskan realistic teory dan aplikasi dalam bentuk latihan soal. Tentu saja
latihan soal ditujukan agar para mahasiswa bisa lebih memahami materi.
Pada setiap akhir bab terdapat pertanyaan-pertanyaan latihan. Meskipun demikian, tiada gading
yang tak retak. Penulis menyadari bahwa Power Point ini masih memiliki banyak kekurangan. Saran
dan kritik dari mahasiswa, dosen diharapkan dapat menjadi lebih baik dan lengkap. Akhir kata,
semoga Power Point ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya para mahasiswa.
Surabaya, 14 Januari 2024
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
Pertanyaan Bab I
BAB II
Pertanyaan Bab II
BAB IV
Pertanyaan Bab IV
BAB V
Pertanyaan Bab V
BAB VIII
Pertanyaan Bab VIII
BAB IX
Pertanyaan Bab IX
BAB X
Pertanyaan Bab X
BAB XI
Pertanyaan Bab XI
………………………………………………………………………………………………..…………..1
…………………………………………………….…………………………………………..2
…………………………………………………….……………………………………………….…..3
…………………………………………………….………………………………………………….…...4
…………………………………………………….……………………………………………………..15
…………………………………………………….…………………………………………………....37
…………………………………………………….…………………………………………………129
…………………………………………………….…………………………………………………..144
…………………………………………………….…………………………………………………..161
…………………………………………………….…………………………………………………..181
…………………………………………………….……………………………………………….......88
…………………………………………………….………………………………………..14
…………………………………………………….………………………………………..36
…………………………………………………….……………………………………..197
…………………………………………………….……………………………………..180
…………………………………………………….……………………………………..160
…………………………………………………….…………………………………....143
…………………………………………………….……………………………………..128
…………………………………………………….……………………………………....87
PENDAHULUAN
BAB I
Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
SEJARAH SINGKAT ILMU EKONOMI
350 sebeum
masehi
Aristoteles merupakan tokoh utama tingkat mendasar dan
bersifat filosofis.
Tahun 1270
Thomas Aquinas menambahkan pemikiran penelaahan ekonomi
yang bersumber pada injil.
Tahun 1758
Francois Quesnay berperan dalam perkembangan ekonomi yang
masih fisiokrat.
Abad ke-18
Tahun 1776
Adam Smith sebagai Bapak Ilmu Ekonomi science dan karya Buku An
Inquiry Into the Nature and Couses of the Wealth of Nation.
Tahun 1890-an
Leon Walras, Alfred Marshall dari tradisi klasik mengembangkan teori
ekonomi mikro.
Tahun 1930-an
John Maynard Keynes sebagai ahli ekonomi baru dan karya Buku
General Theory of Employment, Interest and Money.
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017)
Masa Setelah
Perang Dunia II
Jan Tinbergen merupakan pelopor utama ilmu ekonomi yang
menggunakan konsep aliran uang dari agen ekonomi satu ke agen lain.
MAZHAB-MAZHAB
DALAM EKONOMI
Mazhab
Merkantilisme
Mazhab Fisiokrat
Merkantilisme adalah babak
panjang pertalian sederhana
dalam sejarah pemikiran
ekonomi eropa dan
kebijaksanaan ekonomi
nasional, yang membentang
sekitar tahun 1500 sampai
1800 tahun.
Mazhab ini muncul
pertamaa kali di Prancis
menjelang berakhirnya
zamanmerkantilis yang
diawali tahun 1756. tokoh
mazhab ini adalah francois
Quesnay (1654-1774).
Mazhab klasik Mazhab sosialisme
Mazhab klasik tersebut pada
hakikatnya terletak pada
gagasan bahwa pertumbuhan
ekonomi berlangsung melalui
interaksi antara akumulasi
modal dan pembagian kerja.
Mazhab ini merupakan aliran
kontrarevolusi Neoklasik yang
menentang institunasionalisme
dalam metodologi ilmu ekonomi,
makroekonomi ala keyney, aupun
terhadap liberalisme abad 20 yang
menonjolkan intervensionisme dan
penonjolan kebijakan ekonomi oleh
pemerintah (bronfendbrenner, 2000:
103)
Mazhab Historis
Mazhab ini dilahirkan di Jerman
tahun 1840-an melalui karya ilmiyah
yang ditulis oleh Friederich List
(1789-1846) dalam Nationales
System der politischen Oekonomi
(1840) dan Wilhelm Roscher (1817-
1894).
Mazhab Marjilanis
Pelapor mazhab ini adalah Kari
Manger (1840-1921) dari Jerman
dalam karyanya, Grundsaetze der
Volkswirtschaftlehre (1871).
Mazhab institusional Mazhab Neoklasik
Mazhab ini datang dari amerika
serikat tahun 1900-an dan
pengaruhnya masih kuat sampai
sekarang. Contohnya adalah
adanya undang-undang Anti-
Trustyang masih dipertahankan.
Mazhab ini merujuk pada versi
terbaru pada ekonomi klasik
yang dimunculkan pada abad
ke-19, terutama oleh Afred
Marshal dan Leon Walras.
Mazhab Keynesian
Mazhab ini sesuai, dengan
namanya, dipimpin oleh John
Maynard Keynes yang
merupakan ekonomi agregat
(makro).
Mazhab Chicago
Dalam mazhab sosialisme ini
sistem pemilikan dan
pelaksanaan kolektif atas faktor-
faktor produksi (khususnya
barang-barang modal),
biasanya dikuasai oleh
pemerintah.
Pengertian Ilmu Ekonomi
Tokoh
Ekonomi
Mendefinisikan tentang ilmu ekonomi
Adam
Smith
Ekonomi adalah seni mengelola suber daya suatu masyarakat dan
pemerintah (dalam bukunya yang berjudul Wealth of Nations,
1776).
Alfread
Marsekal
Ekonomi atau ekonomi politik adalah studi tentang umat manusia
dalam urusan kehiduan sehari-hari: mengkaji bagian dari tindakan
individu dan sosial yang sebagian besar terkait dengan
pencapaian dan penggunaan kebutuhan matrial untuk
kesejahteraan (dalam bukunya Principles of Economics dengan
tekanan utama pada kesejahteraan, 1890.)
JM
Keynes
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang menyangkut tentang
kebijaksanaan tentang guna mengatasi masalah yang mendesak
termasuk masalah pengangguran yang ada (dalam bukunya
General Theory of Employment Interest and Money, 1938,
definisinya berorientasi pada kebijaksanaan).
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017)
KERANGKA ILMU EKONOMI MIKRO
01
Teori yang berhubungan dengan unit-
unit ekonomi seperti konsumen,
pemilik modal, dan badan usaha.
Penggunaan ilmu
ekonomi
( Teori Harga )
Teori harga dan ilmu ekonomi
Teori harga dan dunia hidup
Teori yang menunjukkan secara umum
mengenai harga dalam kehidupan
ekonomi secara keseluruhan.
02
Kelompok dasar :
1. Ekonomi Deskriptif (Informasi
faktual)
2. Teori Ekonomi Mikro (Pelaku
ekonomi)
3. Teori Ekonomi Terapan
1. Aspek diskriptif
2. Aspek normatif
3. Aspek prediktif
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017)
Lingkup ilmu
ekonomi mikro
KUNCI DASAR TEORI EKONOMI
Asumsi Unsur
1. Asumsi Rasionalistas
2. Asumsi Ceteris Paribus
3. Asumsi Penyederhana
1. Definisi
2. Permisalan
3. Hipotesis
4. Membuat Ramalan
Pendekatan
Ilmiah
1. Pengamatan
2. Analisis Ekonomi
3. Analisis Statistik
4. Eksperimen
Perangkap
Kegagalan
1. Ceteris Paribus
2. Kekeliruan Post Hoc
3. Kekeliruan Komposisi
Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017)
KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI
01
Kesenjangan antara sumber
daya yang terbatas dan
permintaan yang secara teori
tiadak ada batasannya.
Kelangkaan 02
1. Mekanisme ekonomi
2. Mekanisme perencanaan pusat
3. Mekanisme pasar
Problem dalam ilmu
ekonomi
03
a. Menyusun skala prioritas
b. Menghemat penggunaan sumber daya alam
c. Memelihara kelestarian alam
d. Meningkatkan SDM
Alternatif pilihan
a. Kebutuhan manusia sebagai
pendorong terjadinya kegiatan
ekonomi.
b. Sumber pemuas > barang/jasa yang
dapat memenuhi kebutuhan manusia
c. Teknik produksi > pengetahuan dan
alat-alat untuk mengubah sumber-
sumber menjadi bentuk yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi
KEGIATAN EKONOMI
1. Kebutuhan
manusia, sumber
pemuas dan Teknik
produksi
Pelaku ekonomi dibagi menjadi 3
kelompok:
a. Rumah tangga keluarga
b. Rumah tangga perusahaan
c. Rumah tangga pemerintah
Aktivitas ekonomi
a. Produksi
b. Distribusi
c. Konsumsi
2. Pelaku dan
Aktivitas Ekonomi
Pertanyaan Bab I
1. Mengapa Adam Smith di juluki sebagai Bapak Ilmu Ekonomi ?
2. Jelaskan dengan singkat perbedaan mazhab klasik dengan
mazhab neoklasik !
3. Mengapa dalam menjelaskan teori ekonomi diperlukan asumsi ?
4. Jelaskan mengapa kelangkaan bisa terjadi !
5. Jelaskan secara singkat mengenai teori terapan !
HARGA SATUAN
BARANG DAN JASA
BAB II
2.2.2 KURVA DEMAND
Kurva diatas menggambarkan hukum permintaan :
 Semakin murah harga suatu barang,maka jumlah yang akan
dibeli semakin besar.
 Semakin meningkat harga suatu barang, maka jumlah
permintaan yang beli semakin sedikit.
Menurut hukum permintaan, kurva permintaan turun miring ke
kanan, ada juga pengecualiannya seperti halnya dengan
kebanyakan hukum dan peraturan.
Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan nama
“barang Giffen” atau “keanehan Giffen” (Giffen paradox).
2.2.4 MENGGAMBAR
KURVA DEMAND SEACARA MATEMATIS
Angka 200 di sumbu horizontal adalah interseptnya fungsi Qx
(absis),sedang 400 adalah interseotnya fungsi Px (ordinat). Pada
fungsi Qx, slopenya adalah 0,5 yaitu 200/400. sedangkan pada funsi
Px slopenya 2 adalah 400/200.
Fungsi
persmaan
permintaan :
Q= a-bP
2.2.5 PERGESERAN KURVA DEMAND
1. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan
Pergeseran di Sepanjang Kurva itu Sendiri
 Jika harga barang berupa turun, maka
jumlah yang diminta berubah menkadi
banyak.
 Perubahan yang terjadi di sepanjang
kurva itu sendiri hanya terjadi jika harga
barang itu sendiri yang berubah.
2. Perubahan factor-faktor lain selain berubahnya harga
barang itu sendiri mengakibatkan pergeseran kurva
permntaan.
Perubahan factor lain, misalya
perubahan pengharapan harga.
Jika dari A ke C menunjukan
adanya penurunan jumlah yang
diminta. Perubahan ini akibat
adanya perubahan selain harga
yang ditawarkan.
2.2.6 PERMINTAAN INDIVIDU
DAN PERMINTAAN PASAR
Dari table dan kurva diatas terlihat bahwa permintaan pasar merupakan
penjumlahan horizontal permintaan Ali dan Budi pada setiap tingkat harga.
Kurva permintaan pasar adalah penjumlaan horizontal dari permintaan
imdividu.
1. Bentuk Kurva Penawaran Yang
Tunduk dengan Hukum Penawaran
2.3.2 BENTUK KURVA PENAWARAN
Perhatikan persamaan di samping.
 Persamaan permintaan berslope negatif sedang
bersamaan penawaran berslope positif.
 Slope positif ini menunjukkan 1 arah
perubahan harga dan jumlah yang
ditawarkan searah
 dan 2 bentuk kurva penawaran
miring dari kiri bawah ke kanan atas
2. Bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk
pada hukum penawaran
Kurva S1 dan kurva S2
Keduanya dapat merupakan
kurva penawaran jangka
panjang.
• kurva S1 merupakan
kurva penawaran jangka
panjang dengan biaya
konstan atau constan
cost long-Run supply
curve.
• kurva S2 disebut sebagai kurva
penawaran jangka panjang dengan
biaya menurun atau dress crossing
cost long Run Supply curve
2.3 PERUBAHAN PENAWARAN
Faktor yang mempengaruhi jumlah
barang berakibat bertambahnya
penawaran, maka kurva
penawaran akan bergeser ke
kanan, sebaliknya jika berakibat
berkurangnya penawaran maka
kurva penawaran akan bergeser ke
kiri.
2.4 PENENTUAN HARGA PASAR
a. SECARA GRAFIK
 Pada harga OP1 produsen
menawarkan OQ2, tapi konsumen
hanya mau membeli OQ1. Maka
terjadilah kelebihan penawaran, jika
kelebihan penawaran maka harga
cenderung turun.
 Jika barang OP2 dan konsumen
membeli sebanyak OQ4, tapi penjual
hanya menawarkan OQ3. Maka
terjadilah kelebihan permintaan, jika
kelebihan permintaan maka harga
cenderung naik.
b. HARGA PASAR BERUBAH
JIKA PENAWARAN BERTAMBAH
SEDANG PERMINTAAN TETAP
Jika ada perubahan keseimbangan harga
dan jumlah beralih ke titik A ke titik B.
Jika jumlah barang yang ditawarkan
maka harga dan jumlah keseimbangan
akan berubah, menyebabkan harga akan
naik dan jumlah keseimbangan akan
berkurang.
c. HARGA PASAR BERUBAH
JIKA PERMINTAAN MENINGKAT
SEDANG PENAWARAN TETAP
Jika permintaan meningkatdan
penawaran tetap maka terjadi
kenaikan harga yang semula OP1
menjadi OP2. Jumlah
keseimbangan juga turut berubah
yang semula OQ1 menjadi OQ2.
Naiknya harga dikarenakan demand
lebih besar dari penawaran (D>S)
d. PERUBAHAN KESEIMBANGAN
JIKA TERJADI PERUBAHAN PERMINTAAN MENINGKAT
SEDANG PENAWARAN TURUN
Perubahan permintaan dan penawaran
yang berkurang menjadikan kurva
permintaan bergeser kekanan dan kurva
penawaran bergeser kekiri.
Harga keseimbangan naik dan Q
keseimbangan bertambah
Harga OP1 ke OP2 dan Q keseimbangan
berkurang dari OQ3 ke OQ2.
2.5 APLIKASI PRAKTISKESEIMBANGANPASAR
a. KEBIJAKAN CEILLING PRICE
Menetapkan harga tertinggi yang dijual oleh
produsen OP2 dan produsen hanya bersedia
menawarkan OQ2, sedangkan konsumen
bersedia membeli OQ3.
Kebijakan ceiling > kebijakan yang
ditetapkan dengan tujuan melindungi
konsumen agar mendapatkan harga
barang yang wajar
b. KEBIJAKAN FLOOR PRICE
Menetapkan harga terendah
yang boleh dijual oleh
produsen pada tingkat harga
OP1.
Kebijakan floor price > kebijakan
yang ditetapkan untuk melindungi
produsen agar mendapatkan
harga yang wajar
c. COBWEB TEORI SARANG LABA-LABA
(TEORI PENYESUAIAN HARGA)
Jika harga meningkat atau turun, maka
jumlah yang diproduksi juga akan
meningkat atau turun dalam gelombang
yang berbeda dan terjadi terus menerus.
Contoh :
a. Terjadi exces demand/shortage supply
ketika penurunan harga akibat supply
yang banyak. (penawaran 0Q2, dengan
harga 0P1 turun menjadi 0P2)
b. Terjadi exces supply ketika
meningkatnya harga karena kekurangan
supply. (penawaran 0Q2, dengan harga
0P2 naik menjadi 0P1)
Harga dan kuantitas berubah
dalam jangka panjang
d. SURPLUS PRODUSEN DAN KONSUMEN
Surplus produsen diperoleh karena harga
yang terbentuk di pasar melebihi harga
yang mau mereka tawarkan.
(bidang P1EQ10)
Surplus konsumen diperoleh karena harga
di kondisi keseimbangan lebih rendah
daripada harga yang mereka mau bayarkan.
(bidang P1P2E)
Jika harga semakin mahal :
a. Surplus produsen b. surplus konsumen
e. PENGALIHAN BEBAN PAJAK
(SHIFTING TAX)
Beban pajak sebagian ditanggung konsumen
dan sebagian ditanggung produsen.
Semakin tegak-inelastic bentuk kurva
penawaran semakin banyak pajak yang
dilimpahkan pada konsumen.
Contoh :
Pemerintah mengenakan pajak
pada produk kebutuhan pokok,
maka beban pajak sebagian besar
dilimpahkan pada konsume.
f. Kasus penetapan harga
1. Barang Bebas
Barang Bebas adalah barang yang jumlahnya
melimpah dan tidak mempunyai harga.
Kurva D0 dengan kurva S terlihat tidak bisa
bertemu, hal ini menyebabkan barang tidak
mempuyai harga.
Kurva Demand D1 yang berarti
pertambahan penduduk.
2. Barang Potensial
Barang Potensial adalah seperti
peralatan makan (piring, sendok,
garpu) yang terbuat dari emas.
Kurva Demand D
Harga paling tinggi 0P1 yang
dibayar konsumen belum cukup
mengundang produsen untuk
membuatnya dengan harga 0P2.
Pertanyaan Bab II
1. Jelaskan mengapa kurva permintaan di gambarkan dengan
slope negatif !
2. Jelaskan mengapa kurva penawaran di gambarkan dengan
slope positif !
3. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan berubahnya harga
barang yang mengakibatkan pergeseran kurva !
4. Mengapa pemerintah melaksanakan kebijakan celling price dan
kebijakan floor price ?
5. Sebutkan perbedaan anatara surplus konsumen dengan surplus
produsen !
PELAKU
KONSUMEN
BAB IV
● Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dari
barang yang diminta yang dikenal dengan istilah utilitas
(utility).
● Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh
manfaat atau nilai gunanya (utility), Secara rasional, utility akan
meningkat jika jumlah barang yang dikonsumsi meningkat.
● Dalam hal ini ada dua cara pengukuran nilai manfaat dan
suatu barang, yakni secara kardinal (dengan menggunakan
pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan
menggunakan pendekatan nilai relatif, order, atau rangking).
4.1. BEBERAPA KONSEP
BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN
● Jika terjadi perubahan harga barang, meningkat
atau turun akan mendapat respons dari konsumen
terhadap jumlah barang yang diminta/dibeli.
Jika harga barang itu
semakin mahal maka jumlah
barang yang diminta
semakin sedikit/dikurangi.
Jika harga barang itu
semakin murah/ turun maka
jumlah barang yang diminta
semakin banyak/ditambah.
Jika konsumen membeli barang karena
mengharap memperoleh manfaat atau
nilai gunanya (utility), Secara rasional,
utility akan meningkat jika jumlah
barang yang dikonsumsi meningkat.
A. Nilai Barang
Kemampuan barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhan manusia disebut disebut "nilai".
Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu :
 (1) kebutuhan pokok
Termasuk kebutuhan pokok pada umumnya ialah
makanan, pakaian,perumahan, dan kesehatan.
 (2) kebutuhan sekunder (bukan pokok)
Kebutuhan di luar kebutuhan pokok ini termasuk
kebutuhan sekunder.
a. Nilai penggunaan objektif
atau nilai guna ialah
kesanggupan suatu barang
dan jasa untuk memenuhi
keperluan manusia. Sebagai
contoh beras (nasi) dapat
memenuhi kebutuhan akan
makanan.
b. Nilai penggunaan
subjektif yaitu arti yang
diberikan oleh seseorang
kepada suatu barang yang
tertentu untuk memuaskan
kebutuhannya. Hal ini
tergantung dengan waktu,
tempat, dan jumlah barang
tersebut yang dimilikinya
(kelangkaan).
Nilai Barang dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Pada zaman modern ini, barang dan jasa di samping
mempunyai nilai kegunaan untuk pemenuhan kebutuhan, juga
mempunyai nilai pertukaran, yaitu kemampuan barang dan jasa
tersebut untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lainnya.
Nilai pertukaran ini dapat dibagi menjadi :
a. Nilai pertukaran
objektif, yaitu kemampuan
barang dan jasa itu sendiri
untuk ditukarkan dengan
barang dan jasa lain.
b. Nilai pertukaran
subjektif, yaitu arti yang
diberikan oleh seseorang
kepada suatu barang dan
jasa, bertalian dengan
kegunaan barang tersebut
terhadap dirinya.
Pemenuhan Kepuasan
Di antaranya adalah Gossen yang dikenal dengan Hukum Gossen,
yaitu:
Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-
menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus berkurang,
sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan).
Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi
berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut
dipuaskan dengan seimbang. Berdasarkan pendapat Gossen ini
timbullah berbagai teori guna dan kepuasan (marginal utility).
● Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha
untuk menjelaskan perilaku konsumen di pasar barang.
Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan
dengan menggunakan konsep utilitas (daya guna).
● Dalam kerangka pendekatan tradisional ini dikenal
sekelompok orang yang menganggap bahwa utilitas dapat
diukur secara absolut dengan menggunakan unit
pengukuran yang disebut dengan "util".
4.2. PENDEKATAN TRADISIONAL
UNTUK MENGUNGKAPKAN
PERILAKU KONSUMEN
Pengukuran daya guna barang U = f(X1;X2;……..Xn)
u : banyaknya daya guna bagi seorang konsumen
PENDEKATAN
DALAM PERILAKU KONSUMEN
a. Cardinal
Approach
b. Ordinal
Approach
4.3. CARDINAL APPROACH
• Dalam pendekatan utilitas kardinal, dianggap bahwa manfaat atau
kenikmatan yang diperoleh oleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti. Untuk
setiap unit yang dikonsumsi akan dapat dihitung nilai gunanya.
• Berdasarkan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan
kepuasannya dengan memilih komoditas yang tersedia di pasar.
Dalam teori nilai guna ini dikenal nilai guna total (total
utility/TU) dan nilai guna marginal (marginal utility/MU). Dalam
pendekatan ini guna dapat dibedakan antara guna total (total
utility = TU) dan guna batas atau marginal utility (MU).
Nilai guna total berkenaan
dengan jumlah seluruh kepuasan
yang diperoleh dan mengonsumsi
sejumlah komoditas tertentu.
Nilai guna marginal adalah
pertambahan atau pengurangan
kepuasan sebagai akibat dari
penggunaan satu unit komoditas
tertentu.
4.3.1. Konsep Guna Batas
dan Guna Total (MU dan TU)
1. Guna Batas
(Marginal Utility)
Guna batas ialah sumbangan
kepuasan yang diberikan oleh barang
terakhir yang dimiliki oleh orang
tersebut.
Menurut Hukum Gossen :
semakin banyak jumlah barang yang
sejenis yang dipunyai oleh
seseorang, maka sumbangan
kepuasan dari barang yang terakhir
semakin kecil.
2. Guna Total (Total Utility)
Guna total ialah tingkat kepuasan
yang diperoleh karena mengonsumen
berbagai jumlah barang.
Jika barang yang dikonsumsi
semakin banyak sampai pada tingkat
tertentu di mana guna total ini akan
mencapai titik maksimum, maka
kepuasan konsumen tidak akan
bertambah lagi dan total gunanya
akan menurun walaupun konsumen
terus menambah barang tersebut.
Keterangan :
• Pada waktu konsumen mengonsumsi unit
ketiga maka pada waktu itu kepuasan
telah mencapai titik maksimum dan pada
unit ketujuh kepuasan total tidak
bertambah Jika konsumen menambah
barang-barang yang dikonsumsinya
dengan unit selanjutnya maka total
gunanya akan menurun.
• Pada waktu TU maksimal (unit ke-3)
maka MU-nya = 0. Marginal utility terus
menurun. Hal ini disebabkan tambahan
guna itu selalu menurun dengan adanya
tambahan unit barang yang
dikonsumsikan.
4.3.2. Asumsi (Anggapan)
dalam Teori Cardinal
Terdapat tiga asumsi dalam Teori Cardinal, yaitu :
(1) Utility bisa diukur dengan uang, yaitu asumsi dasar yang digunakan
pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen
mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara numerik.
(2) Berlakunya Hukum Gossen (Low of Diminishing Marginal Utility),
yaitu bahwa semakin banyak suatu barang dikonsumsi, maka
tambahan kepuasan yang diperoleh dan setiap satuan tambahan yang
dikonsumsikan akan menurun.
(3) Konsumen Bersifat Rasional Asumsi ini dikembangkan dari konsep
bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo economicus. Perilaku
konsumen dalam membelanjakan uangnya yang diarahkan kepada
pencapaian daya guna maksimum.
1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru.
• Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang
tergantung dari subjek yang memberikan penilaian.
• Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang
konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna
baginya.
• Besarnya daya guna tergantung dan konsumen bersangkutan.
4.3.3. Kritik pada Pendekatan Cardinal
2. Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan
• Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan
kepuasan yang lebih besar.
• Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa alat
pengukur tersebut harus mempunyai nilai subjektif yang tetap.
• semakin banyak uang yang dimilikinya semakin rendah
penilaiannya terhadap uang.
4.3.4 Maksimalisasi Guna
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan
satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini
dipergunakan perhitungan sebagai berikut :
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika
total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka
MU akan menjadi negatif (-). Turunan pertama dari fungsi TU adalah nilai x
yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa juga dikatakan nilai X dari
turunan pertama dari MU sama dengan nol maka TU-nya maksimal.
TU2 (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = MUx
atau (TUx+1) – (TUx) = MUx
Keterangan :
1). Dolar pertama dari pendapatannya akan
dibelanjakannya barang X karena barang X
memberikan MUX > MU Y2. 2).Dolar kedua juga
akan dibelanjakan pada barang X karena barang
MU X masih lebih besar dari MUY3.
3).Pada dolar yang ketiga konsumen masih akan
membelanjakan pada barang X karena pada
waktu itu MUX> MU Y, yaitu MU X sebesar 30 dan
MUY sebesar 28 jadi bagi konsumen lebih
memuaskan membeli barang X dari pada barang
Y4.
4).Baru pada $ yang kelima dan keenam
konsumen lebih suka membelanjakan barang Y
karena MUY masih lebih besar dari MUX
Kesimpulan dari uraian di atas dengan penghasilan sepuluh
dolar tersebut maka konsumen akan membelanjakan
pendapatannya itu dengan empat unit barang X dan enam
unit barang Y karena komposisi inilah yang memberikan guna
tertinggi bagi konsumen tersebut.
Misalkan konsumen memerlukan barang X dan Y, harga barang X$1,
per unit dan barang Y $2 per unit sedangkan guna batas kedua barang
tersebut seperti tabel di bawah ini:
Maka menggunakan formula beikut ini :
Misalkan konsumen memiliki uang sebesar
$ 14. Kombinasi barang X dan Y yang
mana yang dipilih konsumen agar utility-
nya maksimal
MUx/Px = MUy/Py
Kelemahan dari formula ini ialah
tidak diperhatikannya berapa besar
pendapatan konsumen. Untuk
mengatasi kelemahan ini maka
dibuat formula pelengkap sebagai
berikut:
X. Py+Y. Py=.......= I
(pendapatan)
4.3.5 Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang
dapatmemenuhi formula (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula,
dan (2) jikasalah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain.
Harga barang X danY mempunyai perbandingan 1: 2 karena harga barang X
sebesar $ 1 dan harga barangY sebesar $ 2. Jika mengacu pada rumus
(formula) 1, maka besarnya MUy dua kaliMUX, yang artinya setiap $ 1 yang
dikeluarkan konsumen untuk membeli barang Ymempunyai manfaat dua kali
dari manfaat barang X.
1. Kombinasi I: 4 barang X dan
1 barang Y.
2. Kombinasi II: 6 barang X dan 2
barang Y.
3. Kombinasi III: 7 barang X
dan 4 barang Y.
4. Kombinasi IV: 8 barang X dan 5
barang Y.
Selanjutnya kita lihat dari keempat kombinasi di atas yang
memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 7 barang X dan 3
barang Y (7 x $1+3x $2-$13). Hal ini dikarenakan dengan jumlah
uang yang dimiliki konsumen (5 13) mampu memberikan utility
yang maksimal (MUx/Px = MUy/Py) kombinasi 7 barang:
1) Syarat pertama: MUX/Px =
MUy/Py26/1 = 40/2 = 20...............
telah memenuhi syarat pertama
2) Syarat kedua: X. Px + Y. Py =
1 (income) 7x$1+3x$2 = 13
...........memenuhi syarat kedua
4.3.6 Perubahan
Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen
Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat
mengubah kombinasi barang yang dibeli. Hal ini disebabkan:
1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang
tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada
barang pengganti yang harganya lebih murah.
2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen
yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan riil
konsumen tersebut akan berkurang.
Kedua efek ini saling memperkuat bila barang yang dibeli konsumen
tersebut adalah barang normal.
Syarat pertama:
Pada tabel di atas yang memenuhi syarat pertama
(MUX/PX = MUY/Py) ada beberapa kombinasi,
yaitu:
1. Unit barang X dan 4 unit barang Y.
2. Unit barang X dan 5 unit barang Y.
3. Unit barang X dan 6 unit barang Y.
4. Unit barang X dan 7 unit barang Y.
5. Unit barang X dan 8 unit barang Y.
Contoh menurunkan fungsi dari tabel Marginal Utility
Dari kelima kombinasi di atas
yang memenuhi syarat kedua
adalah kombinasi 3 unit barang X
dan 6 unit barang Y karena:
X. Px+Y.Py - $12
3.52+6.$1-$12
4.4.3. Keseimbangan Konsumen
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen
ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve
indifference dengan kurva anggaran (budget line), atau apabila yang
seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat.
Jika dari (A) diketahui konsumen ingin mengoptimalkan utilitasnya,
sedangkan dari (B) diketahui adanya keterbatasan dana, maka
pertanyaannya adalah: dengan dana terbatas berapakah utilitas
maksimalnya; atau dengan utilitas tertentu berapakah dana minimal
yang diperlukan.
Untuk itu dapat diperhatikan Gambar
4.4. IC tertinggi adalah IC terendah.
Konsumen ingin menikmati titik D
pada IC tetapi dana yang tersedia
tidak mencukupi. Konsumen dapat
menikmati titik C pada IC tetapi
konsumen juga dapat menikmati titik
E.
Kombinasi yang memberikan guna yang maksimal bagi konsumen ialah
kombinasi A karena dengan jumlah uang yang ada konsumen mampu
mendapatkan kombinasi barang terbanyak.
Keseimbangan Konsumen yang Seimbang
Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uag
tertentu mengonsumsi kombinasi barang yang optimal.
Dari gambar di samping ada 4 titik
(A, B, C, dan D) kombinasi. Dari 4
kombinasi di atas, kombinasi yang
memberikan utilitas paling tinggi
adalah kombinasi D karena
kombinasi di titik D ini terletak di IC
yang paling jauh dari titik origin.
Akan tetapi, seseorang tidak bisa
memilih kombinasi D ini disebabkan
ia dibatasi oleh pendapatannya.
Dalam gambar di atas ditunjukkan
dengan garis anggaran BL. Dengan
adanya kendala anggaran kombinasi
yang bisa dipilih ada 3, yaitu A, B,
dan C. Dari ketiga kombinasi yang
memberikan utilitas paling tinggi
adalah kombinasi yang berada di
titik B. Pada titik B ini menunjukkan
kombinasi yang banyak bisa dipilih
dengan jumlah uang tertentu.
Kombinasi di titik B ini disebut
dengan keseimbangan optimal.
Pada hakikatnya di titik B terjadinya kurva BL (garis anggaran)
bersinggungan dengan kurva IC atau slope BL sama dengan slope
IC sehingga bisa dirumuskan sebagai berikut:Slope BL = Slope
ICSlope IC= MRS = MUy/Mux
Slope BL = Slope IC
Slope IC= MRS = MUy/Mux
Persamaan di samping menunjukkan
tempat keseimbangan, yakni jika rasio
marginal utility terhadap harga dan suatu
barang adalah sama.
Slope BL = Py/Px
Py/Px = MUy/Mux
MUy/Py MUX/PX
4.4. INDIFFERENCE CURVE APROACH
4.4.1. Property Indiference Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi
yang keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan
konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik.
2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak
realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility
dari uang akan berubah. Orang memiliki income meningkat tersebut bisa
membeli kombinasi yang lebih banyak yang semula tidak bisa dibeli
3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis
saja.
1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve
memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu :
Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
a. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).
b. Utility dinyatakan secara ordinal.
c. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang
(diminishing marginal utility).
d. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
e. Consistency and transitity of choice.
2. Kurva IC Menunjukkan
Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of
Substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen
menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia
mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Inilah yang disebut
dengan Marginal Rate of Substitution. Lebih lanjut jika perubahan itu
mula-mula dari titik A ke B dan berlanjut ke titik C. Pengorbanan barang
Y untuk mendapatkan tambahan barang X yang sama pengorbanan
(pengurangan) barang Y itu semakin lama semakin berkurang. Lihat
gambar di bawah ini AA"> BB" dan seterusnya.
Dari tabel di atas dapat dibuat kurva seperti di bawah:
Dari gambar di disamping
menunjukkan konsumen
mengonsumsi kombinasi A, B,
C, dan D akan memberikan
kepuasan (utility) yang sama.
Hal ini dikarenakan kombinasi
tersebut terletak pada satu IC
yang sama.
3. Sifat-Sifat Indifference Curvea
a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah
jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi.
Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan
dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang.
b. Cembung terhadap titik 0 atau origin.
c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh
dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar
Keterangan gambar di bawah kombinasi X
dan Y pada indeference curve (IC) akan
berubah dengan adanya penambahan
jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1
dan IC2 ini tidak akan saling memotong
karena kombinasi-kombinasi yang ada pada
IC yang berbeda. Kombinasi di titik B
menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih
tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin
jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang
memberikan utilitas lebih tinggi.
5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik
B. Hal ini disebabkan terletak pada IC2.Kombinasi di titik A
memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Hal ini
disebabkan terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasi yang ada di titik C.
Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama
dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang berbeda.
Oleh karena itu, dua IC tidak mungkin saling berpotongan.
5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
4.4.2 Kendala Anggaran (Budget Contraint)
Secara rasional konsumen ingin mengonsumsi barang sebanyak apa pun,
tetapi mereka dibatasi oleh pendapatannya. Kendala pendapatan ini
dikenal sebagai garis anggaran atau budget line (BL). Jika barang yang
dikonsumsi adalah X dan Y, maka persamaan budget line dapat ditulis
sebagai benkut:BPX. (X) + Py. YKeterangan:B = AnggaranPx Tingkat
Harga XPy Tingkat Harga Y
BPX. (X) + Py. Y
Keterangan:
B=Anggaran
Px=TingkatHarga X
Py=Tingkat Harga Y
Cara membuat Garis
Anggaran :
Menghubungkan 2 titik kombinasi
barang X dan Y
Jika
Dibelikan dengam barang X Y = 0
Dibelikan dengam barang Y X = 0
Jika
Contoh:
Pendapatan konsumen sebesar $ 100. Pendapatan ini akan
dipergunakan untuk membeli barang Y di mana harga X $ 2 per unit
dan barang Y $ 4 per unit. Jika semua pendapatannya dibelikan
dengan barang Y maka ia akan mendapatkan sebanyak 20 unit barang
Y. Bila pendapatannya seluruhnya dibelikan dengan barang X maka ia
akan mendapatkan sejumlah 50 unit barang X. Bila 25 unit barang Y
dan 50 unit barang X ini dibuat dalam satu grafik maka garis yang
menghubungkan titik 25 Y dan 50 X (garis PQ) disebut kurva anggaran
(budget line).
4.4.4. Perubahan Utilitas Konsumen
1. BERUBAHNYA SALAH SATU
DARI HARGA BARANG
Jika harga barang naik, maka garis
anggaran (budget line) dan indefference
curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga
barang turun maka garis anggaran dan
indefference curve akan bergeser ke
kanan. Bila titik singgung antara garis
anggaran dengan indifference curve
yang baru dan yang lama dihubungkan
maka garis penghubung itu disebut price
cunsumtion surve (PCC).
2. BERUBAHNYA
PENDAPATAN KONSUMEN
Meningkatnya pendapatan konsumen menyebabkan
preference konsumen terhadap barang X dan Y
berubah, tidak lagi terletak pada titik E1 tetapi berubah
pada titik E2. Titik singgung yang antara kurva
anggaran dan indefference yang lama dan yang baru
dihubungkan, garis yang menghubungkan kedua titik
disebut Income Counsumption Curve (ICC)
3. Perubahan Harga
pada Barang Normal dan Inferior
Perubahan Harga
pada Barang Normal
Dampak perubahan harga
menyebabkan kurva garis
anggaran berubah dari BL1 ke
BL2. Konsumen akan membeli
barang dengan jumlah yang
lebih banyak jika harga barang
itu turun (lebih murah).
Perubahan Harga
pada Barang Inferior
Semakin murahnya barang X
menghasilkan efek pendapatan
yang negatif, yaitu jumlah
barang yang diminta berkurang.
Perubahan Harga
pada Barang Normal
Perubahan Harga
pada Barang Inferior
4.4.5. Derivasi Kurva Permintaan
dari Kurva PCC
Hubungan antara jumlah barang X
yang diminta (diturunkan dan titik A, B,
dan C) karena perubahan harga. Bila
titik –titik keseimbangan A, B, C pada
kurva BL dihubungkan menjadi 1 garis,
hasil yang diperoleh dikenal dengan
Price Consumption Curve (FCC), yaitu
garis yang menunjukan keseimbangan
konsumen karena perubahan tingkat
harga dengan asumsi tingkat
pendapatan tetap.
4.4.6. Penggambaran Kurva Engel
dari Kurva ICC
Naiknya tingkat pendapatan akan menggeser BL
secara paralel dari BL ke BL1 ke BL2.
Keseimbangan konsumen bergeser dan titik D ke
titik E lalu ke titik F. Bila titik-titik D,E,F dapat
dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh
dikenal sebagai Income Consumption Curve (ICC).
Dari kurva ICC dapat dibentuk Kurva Engel, dalam
Kurva Engel sumbu vertikal adalah pendapatan
dan sumbu horizontal adalah kuantitas. Kurva
Engel menunjukan karakteristik suatu barang
terhadap perubahan pendapatan yang dapat
diklasiifikasikan sebagai barang normal, inferior
dan giffen.
4.4.7. Bentuk Indifference Curve
Kurva Indifference yang
Linier Menunjukan Adanya
Subtitusi Sempurna.
Bentuk kurva Indifference Curve adalah nonlinier turun dari kiri
atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol.
Kurva Indifference curve yang
berupa huruf L menunjukkan
barang komplemen.
4.4.8. Kritik dan Aplikasi
Pendekatan Indifference Curve
1. Kritik
a)Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah
mudah
b)Subtitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya
kanaikan harga barang x tidak secara otomatis terjadi karena masih
adanya faktor-faktor lain
c) IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect
advertising, past behavior of stock.
6. Jadi barang X yang dibeli sebanyak 20 unit dan barang Y
sebanyak 40 unit.
7. Rechek, apakah ini memenuhi syarat kedua nilai X dan Y kita
masukkan persamaan garis anggaran (1000 – (10. 20) – (20. 40))
2. Aplikasi Menghitung Utilitas Konsumen
dengan Fungsi
Pertanyaan Bab IV
1. Jelaskan perbedaan antara pendekatan kardinal dan ordinal !
2. Bagaimana penjelasan pendekatan pada Hukum Gossen I ?
3. Pada waktu TU maksimal maka marginal utility akan terus
menurun, mengapa demikian?
4. Sebutkan hal apa saja yang menyebabkan perubahan
kombinasi barang yang dibeli oleh konsumen !
5. Mengapa dua IC tidak saling berpotongan ?
PERILAKU
PRODUSEN
BAB V
Perilaku Produsen
 Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan 2 macam
keputusan yaitu:
1. Berapa output yang harus diproduksi
2. Bagaimana kombinasi factor produksi yang hendak digunakan
 Produksi adalah transformasi atau perubahan factor produksi menjadi
barang produksi atau suata proses di mana masukan (input) menjadi
output.
 Faktor produki dalam pembahasan prilaku produsen ini adalah land, man,
capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan).
 Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu Labor dan
Capital, dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa
kombinasi.
Tiga proses produksi diatas dapat di atas bila digambarkan
sebagai berikut:
Input Proses P1 Proses P2 Proses P3
Labor 2 3 4
Capita 3 2 1
5.1. KONSEP JANGKA WAKTU
DALAM PROSES PRODUKSI
Dalam analisis produksi terdapat jangka waktu yang
dinamakan “jangka pendek” dan “jangka panjang”.
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek
sehingga Perusahaan tidak dapat mengubah jumlah
beberapa sumber yang digunakan. Hanya satu input yang
bervariabel.
 Dalam jangka Panjang semua factor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan kombinasi factor-factor produksi yang paling efesien.
 Pengertian periode jangka pendek dan Panjang secara mutlak tidak
dikaitkan dengan kurun waktu tertentu.
 Dalam kurung waktu 1 tahun termasuk janka pendek, tetapi untuk
proses prouksi lain kurun waktu tersebut termasuk jangka Panjang.
Jangka Panjang tidak menimbulkan kesulitan pembatasan (defensi).
5.2. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara factor produksi dan barang
produksi yang dihasilkan dalam proses produksi dan factor produksi adalah
hubungan fisik input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang
atau jasa yang dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga.
Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Q= F(C,L,B,S)
Dimana :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan baku
S = Skill
Q= F(C,L,B,S)
Dimana :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan
baku
S = Skill
Sebagai contoh, fungsi produksi tambak
udang menunjukkan jumlah udang yang
dihasilkan dari luas tambak, jumlah bibit
yang ditebar, banyaknya makanan dan
obat-obatan yang dipakai, dan jam kerja
karyawannya.
Hubungan antara output dan input itu bisa
dalam bentuk linier ataupun tidak linier.
Bentuk Fungsi Linier
Q = a + bX
Bentuk Kurvanya :
Q
0
X Q = a + bX
Bentuk Fungsi Quadratik :
Q = a + b1X b2X²
Bentuk Kurvanya :
X
Q
0
Q = a + b1X b2X²
Bentuk Fungsi Linier Cubic
Q = a + b1X + b2X² +
b3X²
Bentuk Kurvanya :
Q
0
X
Q = a + b1X +
b2X² +
b3X²
5.3. ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA PENDEK
Untuk menjelaskan analisis produksi jangka pendek dalam teori ekonomi
dengan kurva TP(total product), AP(overage product), MP(marginal product).
Di mana TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
(labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP
adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor).
AP = TP/Labor MP = TP2 – TP1
Jika TP berupa fungsi maka turunan
pertama TP adalah MP
MP = ∂ TP/∂ L
5.3.1. Hukum Tambahan
Hasil Yang Semakin Mengurang
 Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi
bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai
suatu kenaikan produksi total apabila kita menambahkan faktor variabel
itu secara terus-menerus. Produksi total itu akan bertambah terus tetapi
dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu
akan mencapai maksimum dan kemudian menurun.
 Hal itu terjadi karena Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Mengurang
(Law of Diminishing Returns). Keadaan ini dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Tanah Labor TP AP MP
1 0 0 0 -
1 1 3 3 3
1 2 7 3,5 4
1 3 12 4 5
1 4 16 4 4
1 5 19 3,8 3
1 6 21 3,5 2
1 7 22 3,15 1
1 8 22 2,25 0
1 9 21 2,33 -1
1 10 16 1,60 -5
Tabel 5.1 Hubungan antara faktor produksi tenaga kerja, tanah, TP, AP, dan MP
 Dari tabel di atas, hasil yang semakin bertambah terjadi sampai pada
penggunaan 3 labor. Mulai labor ke-4, Law of Diminishing Returns mulai
bekerja. Hukum ini juga disebut dengan Law of Diminishing Marginal
Physical Product.
 Dalam Gambar 5.2 digambarkan kurva TP yang cekung ke atas untuk
satuan labor pertama. Berarti jika sumber yang bervariabel (berubah)
yang sedikit digunakan sumber yang tetap (tanah) maka hasilnya tidak
efisien. Dengan menambah sumber variabel terus- menerus, maka TP
akan terus-menerus bertambah sampai pada titik B. Pada titik B ini Law
of Diminishing Returns mulai bekerja dan penambahan sumber variabel
dengan jumlah yang terus-menerus akan mengakibatkan pertambahan
TP yang semakin berkurang.
• Jika kita lihat Gambar 5.2 di atas, sumbu horizontal menunjukkan jumlah
faktor produksi tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dan
sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang yang dihasilkan (Q).
• Sifat dari produksi marjinal mula-mula meningkat sejalan dengan
peningkatan produksi total (TP), kemudian mencapai titik maksimal padi
titik belok dari kurva produksi total (TP), yaitu pada saat peningkatan
produksi total menjadi mulai semakin menurun, dan menurun terus
sampai sama dengan nol pada saat produksi total mencapai titik
maksimum.
• Secara grafis produksi marjinal (MP) ini dapat ditunjukkan dari produksi
total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya produksi rata-rata
tenaga kerja.
• Kemudian produksi rata-rata (AP) itu menurun terus dengan tambahan
jumlah tenaga kerja lebih lanjut. Kurva produksi rata-rata (AP) dapat
diturunkan dengan cara menarik garis lurus yang menghubungkan kurva
produksi total (TP) dengan titik asal (0).
5.3.2. Hubungan antara TP, AP dan MP
Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting karena posisinya sangat
menentukan kegiatan produsen dalam melakukan kegiatan usahanya
 Hubungan antara Produksi Marjinal (MP) dan Produksi Temporal (TP).
Pada saat TP mengalami penurunan, maka saat itu kurva MP mencapai
titik maksimumnya.
 Hubungan antara Produksi Rata-Rata (AP) dan Produksi Marjinal (MP).
Pada saat AP meningkat, MP lebih tinggi dari AP, maka AP mencapai titik
maksimum.
 Kesimpulan dari hubungan MP dan AP :
1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP.
2. Jika AP maximum maka MPP = AP.
3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP.
Pada gambar 5.1 fungsi produksi ada peningkatan atau
tahap
Tahap I, ditandai dari produksi awal hingga AP yang
maksimal.
Tahap II, dimulai dari AP maximal hingga MP-nya sama
dengan 0 (nol).
Tahap III, ditandai dari TP yang mulai menurun.
5.3.3. tahapandalamfungsi produksi
5.4. PRODUKSI JANGKA PANJANG
Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi
dimana semua faktor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat
variabel. Penjelasan mengenai fungsi produksi jangka
panjang menggunakan kurva isoquant (isoproduct
atau isoquant).
Isoquant adalah kurva yang menunjukan berbagai kemungkinan kombinasi
teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output
tertentu.
Isoquant memperlihatkan berbagai kombinasi yang berbeda-beda dari dua
sumber yang bisa menghasilkan jumlah produk yang sama.
5.3 Kurva Isoquant
5.4.1. Isoquant
Sifat dari Kurva
Isoquant
MRTS (Marginal Rate
Technical of Subtitution)
Ciri-ciri umum isoquant:
a. Cembung ke arah titik origin.
b. Menurun dari kiri atas ke
kanan bawah.
c. Kurva yang terletak di kanan
atas menunjukan jumlah
produksi yang lebih banyak.
d. Antara kurva yang satu
dengan yang lain tidak dapat
saling berpotongan atau
saling bersinggungan.
MRTS adalah sejumlah faktor X yang
harus dikompensasi oleh tambahan
faktor Y sehingga tingkat output tidak
berubah , tingkat MRTS adalah
kemiringan isoquant pada titik khusus.
MRTS di C = - K / L
Jika terjadi subtitusi dari satu kombinasi
ke kombinasi lain menghasilkan rasio K
dan L-nya:
• K1/L1 > K2/L2 proses produksinya
capital intensif.
• K1/L1 < K2/L2 proses produksinya
labor intensif.
BENTUK ISOQUANT
LAINNYA
BENTUK ISOQUANT YANG LINIER
BENTUK ISOQUANT
YANG INPUT DAN OUTPUT
5.4.2. isO-BIAYA(ISOCOST)
Iso-biaya adalah kurva yang menunjukan kedudukan dan titik-titik yang
menunjukan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh
produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Letak iso-biaya tergantung pada
besarnya anggaran belanja perusahaan.
Slope kurva isocost adalah
=M/Pk : M/Pl=M/Pk x Pl/M = Pl/Pk
Sedang fungsi TC = Pl L + Pk K
PERUBAHAN ISOCOST
a. Kurva Isocost
Berubah Jika Harga
Faktor Produksi Labor
Turun atau Naik sedang
Lainnya Tetap
b. Kurva Isocost
Berubah Jika Harga
Faktor Produksi
Kapital Turun atau Naik
sedang Lainnya Tetap
c. Kurva Isocost
Berubah Jika Jumlah
Modal (Dana) Berubah
Berkurang atau
Bertambah
Pengertian
Ekuilibrium Produsen
Titik Keseimbangan
Ekuilibrium Produsen
"suatu keadaan seimbang di mana
produsen mendapat keuntungan
maksimum dan tidak ada dorongan
untuk mengubah-ubah tingkat
produksi atau dalam penggunaan
faktor produksinya”.
Artinya :
 Produsen mengurangi atau
menambah tingkat produksinya =
keuntungan berkurang.
 Penggunaan kombinasi input
ditambah atau dikurangi =
keuntungan lebih kecil.
Titik singgung antara garis isocost
dan isoquant merupakan titik yang
memberikan keuntungan yang paling
besar dengan biaya paling kecil
dalam tingkat produksi.
Titik singgung antara garis isocost
dan isoquant adalah titik
keseimbangan produsen atau
"Equilibrium Producen”
5.4.3 EKUILIBRIUMPRODUSEN
Pada Gambar 5.5, titik C menunjukkan
produksi yang optimum di mana pada
saat itu produsen dalam posisi
keseimbangan.
Dengan demikian, posisi keseimbangan
produsen dicapai pada saat kurva
isoquant bersinggungan dengan
kurva isocost. :
MRTS = Slope Iso Quant
-MPI/MPk = -Pl/Pk
Pl. MPk = Pk. MPI
Persamaan diatas masing-masing ruas kiri
dan kanan dibagi Pl. PC maka hasil :
PI.MPK = Pk.MPI
Pl.Pk PI.Pk
MPK = MPI
Pk PI
Contoh I
Misalkan harga labor $6/hour dengan MPI = 42 unit. Sedangkan harga
kapital Pk = $ 10 dengan MPk = 80. Apakah produsen bisa memproduksi
dengan kombinasi K dan L secara optimum?
Dari data di atas :
• Produktivitas Labor = MPI/PI = 42/6 = 7 unit setiap $
• Produktivitas Kapital = MPk/Pk = 80/10 = 8 unit setiap $
Dari data di atas produsen belum bisa mencapai keseimbangan karena
syarat utama keseimbangan yang MPI/PI = MPk/Pk tidak terpenuhi. Dari
hasil penghitungan harga labor terlalu mahal. Mestinya dengan produktivitas
42 unit per jam harga labor harusnya $ 5.5 bukan $ 6.
Contohii
Pengertian
Jalur Ekspansi
Titik-Titik
Garis Expantion Path
“suatu garis yang menunjukkan
titik- titik least cost combination
(LCC) di berbagai isoquant.
Least cost combination adalah
suatu titik yang menunjukkan
ongkos terkecil untuk
menghasilkan sejumlah produk
tertentu”.
Produsen yang mempunyai uang akan
digunakan untuk ongkos produksi
yang semakin lama semakin besar
dan ingin memperluas produksinya.
Maka agar diperoleh ongkos yang
paling kecil dia harus
mengombinasikan penggunaan
input-input L dan K pada titik-titik
garis expantion path.
5.4.4 jalurekspansi (expansionpath)
Perlu dimengerti bahwa jalur
ekspansi E1-E2-E3 adalah
jalur ekspansi untuk jangka
panjang karena perusahaan
mengubah-ubah jumlah faktor
produksi L dan faktor produksi
K.
 Jika input ditambah maka output akan bertambah. ( input + = output + )
 Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka :
= L + C akan menghasilkan Q
 Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah :
= al + aC bQ
 Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan :
(1) b > a; (2) b = a; dan (3) b < a
5.4.5 hasil dari pengembanganskalausaha(returnto scale)
 Apabila terjadi :
1. b > a disebut dengan increasing return to scale.
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat
sebesar 30%.
2. b = a disebut dengan cosntant return to scale.
Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output meningkat sebesar
20%.
3. b < a disebut dengan decreasing return to scale.
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat
sebesar 10%.Increasing return to scale
Increasing return
to scale
 Jika input ditambah
dua kali lipat, output
bertambah lebih dari
2 kali lipat.
 Dari gambar di atas jika input
ditingkatkan dua kali lipat
output seharusnya meningkat
menjadi 200 unit tetapi
meningkat lebih dari 200 unit.
Cosntant Return
to Scale
 Jika input ditambah
dua kali lipat, output
bertambah lebih dari
2 kali lipat.
Decreasing Return
to Scale
 Jika input ditambah
dua kali lipat, output
bertambah lebih
dari 2 kali lipat.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan
proses produksi lebih efisien, yaitu:
1.
• Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat
dalam proses produksi tenaga kerjanya semakin terampil.
2.
• Penggunaan teknologi.
3.
• Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama.
4.
• Semakin besar skala produksinya, semakin efisien.
 Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta
isoquant di mana antara isoquant yang satu dengan isoquant yang
lain tidak saling berpotongan.
 Isoquant yang terletak semakin jauh dan titik 0 menunjukkan tingkat
output yang semakin besar.
 Dalam memproduksi suatu tingkat output ada batas dalam memilih
kombinasi input labor atau capital.
5.4.6 MemilihKombinasi Input yangEfisien (Ridge Line)
 Kurva IQ1 di titik L1 menunjukkan
minimum labor dan titik K1
minimum kapital guna
menghasilkan produk tertentu.
 Pada 1Q3 titik 13 adalah minimal
labor dan K3 adalah minimai
capital.
 Relevant range (daerah relevan)
yaitu daerah yang memungkinkan
bagi produsen untuk berproduksi,
dengan kombinasi dua input
yaitu ridge-line atas dan ridge-
line bawah di beberapa tingkat
isoquant.
Perubahan Titik Singgung
Jika terjadi perubahan dalam
ongkos (dana perusahaan)
sedang lainnya tetap akan
menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri.
Garis yang menghubungkan semua
titik keseimbangan produsen, yaitu
titik singgung antara isoquant
dan isocost dinamakan jalur
perluasan (expansion path).
5.4.7. Kombinasi Ongkos Terkecil
(Least Cost Combination)
Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos
produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut
dengan least cost resources combinations.
Pertanyaan Bab V
1. Sebutkan dan jelaskan faktor produksi dalam pembahasan
perilaku produsen !
2. Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yaitu
jangka pendek dan jangka panjang, sebutkan perbedaannya !
3. Mengapa tidak ada input tetap dalam jangka panjang ?
4. Sebutkan serta jelaskan ciri-ciri kurva isoquant !
5. Bagaimana caranya agar produsen bisa dalam posisi
keseimbangan ?
PENENTUAN HARGA
DALAM PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
BAB VIII
8.1. BENTUK PASAR
PERSAINGAN
8.1.1. Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya pembbeli dan penjual
yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang
diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi
jual beli suatu barang. Pasar dibagi menjadi 4
golongan, yaitu :
a. Pasar Persaingan Sempurna c. Pasar Monopoli
b. Pasar Persaingan Monopolistik d. Pasar Oligopoli
8.1.2. Ciri-Ciri Pasar Persaingan
1. Persaingan
Sempurna
• Jumlah penjualnya dan
pembeli sangat banyak
• Menjual produk subtitusi
Contoh : Transaksi di
sektor hasil pertanian.
2. Persaingan
Monopolistik
• Jumlah penjual dan pembeli
banyak
• Produk yang dijual hampir
sama tetapi masih
dibedakan/beda corak
Contoh : Perusahaan Sepatu,
baju, sabun
3. Oligopoli
• Jumlah penjual sedikit,
jumlah pembeli banyak
• Produk yang dijual barang
standar/berbeda corak
Contoh : Pabrik baja, mobil,
sepeda motor, handphone
4. Monopoli
• Jumlah penjual satu,
jumlah pembeli banyak
• Produk yang dijual tidak
ada subtitusi yang
dekat/sempurna
Contoh : Kereta api, listrik
8.2. PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar
yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-
masing penjual tidak dapat mempengaruhi harga
pasar. Berapapun barang yang diperjualbelikan,
harga akan tetap.
Gambar 8.1 Pasar persaingan sempurna
yang mendapatkan laba
8.2.1. Ciri-Ciri Pasar
Persaingan Murni/Sempurna
Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut:
• Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
• Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
• Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
• Informasi terhadap pasar sempurna
8.2.2. Penentuan Jumlah Produksi
dan Harga
1. Penentuan Harga dalam
Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin
laba maksimal adalah
sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin
rugi minimal adalah
sebesar
P = OP2 dan Q = OQ1
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Normal Profit
(Break Even Income)
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin
laba normal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
Dengan AC yang paling
rendah
8.2.3. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Pasar Sempurna
dalam Periode Jangka Pendek
Maksud jangka pendek yaitu apabila terjadi kenaikan
permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk
menaikkan produksinya. Dalam jangka pendek perusahaan
dapat mengalami 3 hal:
1. Mendapat laba super normal
2. Mendapat laba normal
3. Menderita kerugian
Gambar 8.6 Perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna yang memperoleh kerugian
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Panjang
Maksud jangka panjang adalah
jangka waktu yang cukup lama
dimana produsen memiki
kesempatan untuk memperbanyak
produksinya untuk dipasarkan.
Gambar 8.7 Perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna dalam jangka waktu
panjang yang memperoleh laba normal
8.2.4. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan
yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
KEBURUKAN
Produk yang diperjualbelikan
identik dan perusahaan
harus bekerja yang paling
efisien agar tidak mengalami
kerugian sehingga produk
yang diperjualbelikan tidak
ada inovasi.
KEBAIKAN
Adanya alokasi sumber daya
yang efisien dan adanya
kebebasan bertindak. Jika tidak
efisien, perusahaan batu siap
memasuki pasar sebagai
pesaing. Dan hal ini akan
menyebabkan tambahnya
supply dan berakibat
menurunnya harga.
Pertanyaan Bab VIII
1. Dijelaskan bentuk pasar ada 4, sebutkan dan jelaskan !
2. Sebutkan ciri-ciri pasar persaingan sempurna !
3. Produk yang dijual hampir sama tetapi masih dibedakan atau
beda corak merupakan ciri-ciri dari pasar persaingan bagaimana?
4. Mengapa dalam pasar persaingan sempurna penjual tidak dapat
mempengaruhi harga pasar ?
5. Apabila terjadi kenaikan permintaan barang dalam jangka
pendek akan mengalami 3 hal, sebutkan 3 hal tersebut !
PENENTUAN HARGA
PADA PASAR PERSAINGAN
MONOPOLI
BAB IX
9.1. BENTUK
PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi
produk. Deferensiasi produk atau product
differentiation adalah membedakan dua barang yang
sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda.
Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli:
• Terdapat unsur monopoli karena jenis barang
tersebut memang hanya satu macam. Maka
kurva permintaannya miring dari kiri atas ke
kanan. bawah, meskipun mendekati horizontal.
• Terdapat juga unsur persaingannya karena
jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari
seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang
berarti terhadap penjual lainnya.
Dalam jangka pendek, suatu perusahaan juga
seperti pada pasar yang lain, maksudnya bahwa
pada suatu saat perusahaan akan menerima
keuntungan lebih atau menerima kerugian atau
hanya menerima keuntungan normal saja. Pada
pasar persaingan monopoli barang heterogen
sehingga semua produsen juga tidak akan
menetapkan harga yang sama.
Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan
penyesuaian jalan masuknya perusahaan-perusahaan
baru ke dalam industri, yaitu terbuka dan satunya
tertutup. Apabila dalam jangka panjang ada
perusahaan-perusahaan dalam persaingan ini
mengalami keuntungan lebih, maka akan mendorong
masuknya perusahaan- perusahaan lain.
Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik
berada di antaraperusahaan monopoli dan persaingan
sempurna. Bila pada persaingan sempurnabentuk
kurva demand-nya horizontal atau elastis sempurna,
kurva demand darimonopoli bersifat inelastis. Kurva
demand perusahaan yang monopolistik
berbentukelastis. Kemiringannya di antara kedua
kurva demand dari monopoli dan persaingan
sempurna.
9.2. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI
PERSAINGAN MONOPOLITIK
Dalam jangka pendek Perusahaan dalam
persaiangan monopoli dapat mengalami tiga
hal, yaitu :
 Mendapat laba supernormal
 Mendapat laba normal
 Menderita kerugian
1. Perusahaan dalam persaingan monopolitik yang
mendapatkan laba supernormal
Dari gambar di atas, harga dan output yang
menjamin laba maksimal dengan menggunakan
kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga
jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual
sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
2. Perusahaan dalam persaingan monopolitik yang
mendapatkan laba normal
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan
output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR
= MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang
dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu
sebesar OP1KQ1.
3. Perusahaan dalam persaingan monopolitik yang
menderita kerugian
o MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga
dan output yang menjamin kalau laba, laba yang
maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal.
o Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar
OP2, sedang biaya rata-ratanya OP1.
o Biaya rata-rata (AC) > dari penerimaan rata-rata
(AR).
o Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi
yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC
(OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQ1LP2).
9.3. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI
TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan
Permintaan yang Besar.
 Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis
sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output
akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan
yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
 Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing
perusahaan dalam jangka panjang bila masuknya
perusahaan baru ke dalam industri yang
bersangkutan bebas dan mudah. Artinya,
perusahaan tidak akan dirangsang untuk
membangun skala optimum perusahaan atau
untuk menjalankan skala perusahaan yang telah
dibangunnya pada tingkat output optimum.
3. Promosi Penjualan
 Usaha masing-masing perusahaan untuk
memperluas pasarnya dengan cara iklan ini akan
diimbangi dengan kegiatan yang sama oleh
penjual lainnya, dan sumber yang digunakan
untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya
produksi. Pemborosan seperti ini lebih kecil
dalam persaingan monopoli dibandingkan
dengan oligopoli.
4. Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk
tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih
dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat
memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat
mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi,
suatıų, peringatan perlu diberikan di sini ragam
produk tertentu demikian banyak sehingga
membingungkan konsumen, dan persoalan
pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
Pertanyaan Bab IX
1. Sebutkan dua unsur model pasar persaingan monopoli !
2. Mengapa kurva demand dari monopoli bersifat inelastic !
3. Sebutkan akibat dari persaingan monopoli terhadap output dan
harga !
4. Bagaimana bentuk kurva demand dan MR dari perusahaan
monopolistic ?
5. Sebutkan hal yang akan dialami oleh persaingan monopolistik
dalam jangka pendek perusahaan !
PENENTUAN HARGA
PADA PASAR MONOPOLI
BAB X
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar
hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan
pesaing (kasus monopoli murni/pure monopoli).
10.1. ARTI MONOPOLI
Contoh barang publikdi monopoli tidak sempurna, seperti
PT KAI berupa angkutan kereta api, tetapi menghadapi
persaingan dari angkutan bus, pesawat terbang, dan
mobil pribadi.
10.2.1. CIRI-CIRI
PASAR MONOPOLI
1.
• Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
2.
• Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
3.
• Tidak ada kemungkinan masuk dalam industri
4.
• Dapat mempengaruhi penentuan harga
5.
• Promosi iklan kurang diperlukan
10.2.1. FAKTOR MENIMBULKAN
ADANYA PASAR MONOPOLI
1.
• Perusahaan monopoli mempunyai seatu
sumber daya tertentu yang unik
2.
• Perusahaan monopoli dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi
3.
• Monopoli ada dan berkembang melalui undang-
undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli
kepada perusahaan
10.3. HAMBATAN PERUSAHAAN
YANG AKAN MEMASUKI PASAR
1. Penguasaan Bahan
Mentah
Contoh : PDAM,
Pertamina
Suatuperusahaan monopolibisatimbulkarenabeberapasebab,yaitu:
2. Hak Paten
Contoh : Produk
Microsoft-Windows
3. Terbatasnya Pasar
(di dalam pasar tetap
hanya ada satu penjual
dan satu pembeli)
4. Pemberian Hak Monopoli
Oleh Pemerintah
Contoh : PELNI jalur
tertentu
10.4. PENENTUAN
BESARNYA HARGA DAN OUTPUT
Perusahaan tersebut menghasilkan
output sebesar Q unit pada tingkat biaya
C biaya per unit dan ia menjual output-
nya tersebut pada tingkat harga P.
 Laba = (P-C).Q
(bidang PP'C'C sebagai laba maksimum)
 Jika MR > MC berarti jika produksi
ditambah, kenaikan penerimaan yang
diperoleh akan lebih besar dari kenaikan
biayanya.
Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah CPP'C'. Laba itu
diperoleh TR (OPC'Q) dikurangi dengan TC (OCC'Q).
Gambar 10.1 Penentuan harga/output dalam monopoli
Kondisi laba maksimal yaitu kondisi
tingkat output optimal pada saat
MC = MR, sebagai berikut:
 Kurva MR memotong kurva MC pada
tingkat output Q, yang sekaligius
menunjukkan tingkat output optimal.
 Harga maksimal yang masih dapat
diterima oleh konsumen untuk output Q
adalah P.
 Besar laba ditunjukkan oleh daerah
CPP'C'.
 Laba itu diperoleh TR (OPC'Q) - TC
(OCC'Q).
Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke
kanan bawah, yang bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi
harga pasar dengan menentukan berapa output yang harus ia
jual, dan berapa harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan
maksimal. Seorang monopolis harus membuat untung. Ada
atau tidak adanya laba tergantung pada hubungan antara kurva
permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan
biayanya.
10.5. POSISI KESEIMBANGAN
Laba yang maksimal dicapai pada
saat MR = MC.
Perbedaan kurva permintaan
monopolis dengan persaingan lain
adalah…
 Jika persaingan sempurna
kecondongan kurva permintaannya
horizontal, kurva permintaan persaingan
monopolis kecondongannya bersifat
elastis yang cukup besar dengan
kemiringan yang landai.
10.5.1. Hubungan P, TR, dan MR
 Kurva permintaan seorang
monopolis berbentuk miring
dengan kecondongan yang
bersifat inelastis.
 Bentuk kurva seperti ini
dikarenakan untuk menjual output
yang lebih besar Sang Monopolis
harus menurunkan harga untuk
mencapai penerimaan total
maksimum.
 Penjualan yang lebih besar akan
menyebabkan penerimaan total
berkurang, bukannya bertambah.
Gambar 10.2 AR, TR, dan MR
10.5.2. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
Monopoli bisamenderitakerugiandisebabkan karena:
(1) biayaawalyangbesar(setupcost),
(2) demand-nyabelumberkembangkarenabelum dikenal.
Monopoli mengalamikerugianhanyadalamjangkapendek.
Dalamjangkapanjang monopoli secarapastimengalami keuntungan.
laba yang akan diperoleh monopoli ditentukan oleh
seberapa besar permintaan yang dihadapi relatif terhadap
biaya
a. Monopolis yang
Mendapatkan Keuntungan
 Keuntungan maksimum
saat MR = MC (P1KLP2)
 Kurva D dan MR apabila
digabungkan dengan
kurva ongkos, maka
dapat diperoleh
"ekuilibrium
perusahaan" yang
sekaligus sama dengan
"equal pasar"
Gambar 10.3 Monopolis yang mendapatkan laba
b. Monopolis Mengalami
Impas
 TR = TC
 adanya kenaikan ongkos
rata-rata sehingga
besarnya AC jangka
pendek naik menjadi
sama dengan harga (P)
sehingga TR = OP1KQ
dan TC = OQKP1.
Gambar 10.4 Monopolis yang
mendapatkan laba normal (impas)
c. Monopolis yang
Mendapatkan Kerugian
 besarnya TC lebih besar
daripada TR
 AC jangka pendek lebih
besar daripada harga per
unit (P)
 kerugian sebesar P1P2KL
karena TR =OP1LQ dan TC
= OP2KQ.
 Rugi disebabkan oleh SAC
tinggi sedang harga (P)
rendah sehingga P <AC
jangka pendek
Gambar 10.5 Monopolis yang
mendapatkan kerugian
10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
1. Output yang
Lebih Kecil
menaikkan harga dan
memperkecil output dari
sebelumnya.
2. Halangan bagi
Perusahaan Lain yang
Hendak Masuk Pasar
Dihalanginya perusahaan baru
untuk masuk dalam pasar
merupakan isyarat untuk
meluaskan output dalam
industri yang bersangkutan.
10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
3. Efisiensi Ekonomi
Monopoli mempergunakan
sumber-sumber tetap yang
tidak digunakan dengan
efisiensi sebaik-baiknya.
4. Promosi Penjualan
menggunakan kegiatan
promosi penjualan untuk
memperbesar pasarnya,
artinya untuk menggeser
kurva permintaannya ke
kanan.
Tindakan-tindakanyangbisadilakukanpemerintahyangbisa
mengurangidampaknegatifdarimonopoliterhadapmasyarakat
adalah:
1.
• Menetapkan Undang-Undang antimonopoli.
2.
• Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan.
3.
• Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan
di dalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan
monopoli yang dapat dikendalikan.
4.
• Mengimpor barang sejenis yang diproduksi
monopolis.
10.6.2. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
Pemerintah dapat menentukan hargat tertinggi di bawah harga
keseimbangan MR-MC.
 Laba barang X = OQ dengan tingkat harga setinggi OP1.
 Pada titik keseimbangan K itu berarti produsen akan menghasilkan
barang sebanyak OQ dengan tingkat harga barang setinggi P.
 Kerugian masyarakat = EFG, perbedaan antara penerimaan total
(TR) - biaya total (TC) yaitu OQ1 menjadi OX2.
1. Pengaturan Harga
Gambar 10.5 Pengaturan Harga
Pertanyaan Bab X
1. Sebutkan ciri-ciri pasar monopoli !
2. Jelaskan apa saja yang menjadi alasan munculnya monopoli !
3. Dalam posisi keseimbangan bagaimanakah bentuk kurva
permintaan pasar ?
4. Sebutkan hal-hal yang dapat menyebabkan monopoli
mengalami kerugian !
5. Sebutkan tindakan yang bisa dilakukan oleh pemerintah agar
bisa mengurasi dampak negatif dari monopoli terhadap
masyarakat !
MENENTUKAN HARGA
PADA PASAR
OLIGOPOLI
BAB XI
11.1 PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
Ciri lain pasar oligopoli yang dikemukakan Doulgas :
Jumlah penjualnya lebih dari satu.
Jumlah pembelinya sangat banyak.
Dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan, konstan,
dan meningkat.
Tujuannya, dalam jangka pendek menginginkan laba maksimal.
Sedangkan jangka panjang menginginkan menguasai pasar.
Pasar oligopoly adalah pasar yang terdapat banyak penjual
dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga
pasar.
Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari
beberapa produsen (dua sampai lima produsen),
sedangkan apabila terdiri dari dua perusahaan disebut
duapoli.
Karakter pasar oligopoli yaitu:
1.Perusahaan saling sepakat
untuk melakukan penentuan
harga dan jumlah produksi.
2.Perusahaam tidak saling
melakukan kesepakatan.
11.2 DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri dimana
wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil. Oleh karena jumlah
penjual yang sedikit inilah maka saling pengaruh antara mereka
bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari
oligopoli.
1. Model Cournot
Dalam hal ini jelas bahwa perusahan kedua
hanya menghasilkan setengah dari output yang
diminta pasar yang tidak dilayani oleh
Perusahaan pertama.
Kesimpulannya, bahwa semakin banyak
Perusahaan yang memasuki dunia industry,
output industry semakin mendekati output yang
dipersaingkan.
Model Cournot ditinjau dari kerva reaksi
(reaction curved) seperti ditunjukan pada
gambar di bawah ini :
Penurunan kurva reaksi secara matematis
Secara grafis penentuan posisi
keseimbangan Cournot dapat
digambarkan sebagai berikut:
Ada beberapa kelemahan dari model cournot:
a. Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-
masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam
mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis.
b. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada
masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara
keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan
mengarah mendekati persaingan sempurna.
c. Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses
penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan.
d. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
2. Model Betrand
Model Betrand menggunakan
alat analisis yang sama
dengan model Cournot, yaitu
menggunakan fungsi reaksi
untuk menentukan posisi
keseimbangan yang stabil dari
pasar.
3. Model Chamberlin (Model
untuk Pasar Kelompok Kecil)
Model Chamberlin beranggapan bahwa
masing-masing perusahaan tidak bebas
(terikat) terhadap pesaingnya yang ada
di pasar. Setiap ada perubahan tingkat
output yang dilakukan oleh salah satu
perusahaan, akan mempengaruhi
perusahaan pesaingnya. Akibatnya
keseimbangan Tingkat harga dan output
monopoli.
Dalam gambar diatas terlihat bahwa kurva
permintaan yang dihadapi oleh oligopolis patah.
Kurva tersebut patah pada tingkat Pe, yang
merupakan harga ekuilibium awal.
4. Model Kurva
Perintaan Patah (The
Kinked – Demand
Model)
5. Model Stackelberg
Pada gambar disamping terlihat bentuk
kurva isoprofit dan kurva reaksi yang
dimiliki oleh masing-masing duopolis.
Apabila perusahaan A yang kuat menduga
bahwa perusahaan pesaingnya akan
bereaksi atas dasar kurva reaksinya,
maka perusahaan A yang akan
menentukan tingkat output. Akan tetapi,
apabila di pasar ada dua perusahaan yang
sama kuat dan keduanya berharap
menjadi pemimpin pasar, maka dalam
keadaan ini keseimbangan pasar yang
bersifat stabil tidak akan tercapai
Ciri-ciri pasar oligopoli:
a. Menghasilkan atau menjual barang
standar atau barang berbeda
b. Kekuatan menentukan harga
kadang-kadang lemat atau kuat
c. Promosi masih perlu dilakukan
11.3 MODEL PENETAPAN
HARGA PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli mempunyai beberapa
model dalam menetapkan harga
produknya, diantaranya:
1. Pasar kartel.
2. Pasar dengan kepemimpinan harga
(price leadership).
Pemisalan pasar hanya ada dua penjual. Pada harga
sebesar OP2 jumlah yang diminta pada penjual satu (D1)
dan penjual kedua (D2) adalah sama.
Akan tetapi, jika ada produsen menurunkan harga menjadi
OP1, dengan menurunkan harga ia mengharap permintaan
bertambah menjadi OQ4. Namun, penurunan harga diikuti
oleh pesaing juga mengikuti menurunkan harganya juga.
Inilah yang dikatakan harga untuk oligopoly rigid(kaku). Hal
ini dikarenakan kurva permintaannya patah.
Mula-mula kurva sebesar MC2. pada
Tingkat MC2 harga yang menjamin
laba maksimal adalah OP1. jika biaya
per unit turun, MC bergeser menjadi
MC1. Demikian juga jika biaya per
unit naik, harga yang menjamin laba
maksimum adalah sebesar OP2. Dari
kondisi tersebut dapat disimpulkan
harga tidak berubah selama MC
memotong MR pada bagian yang
patah (tegak lurus) LN walaupun
biaya naik atau turun.
Harga bisa naik atau turun
jika MC memotong MR buka
pada bagian yang patah
(tegak lurus LN). Mula-mula
harga yang menjamin laba
maksimal pada saat MC
berpotongan adalah MR (PLN-
MR), yaitu setinggi OP2.
Turun menjadi OP1. Demikian
juga jika biaya terus naik
hingga memotong MR yang
bukan tegak lurus LN harga
akan meningkat.
Harga akan berubah jika MC memotong bagian MR yang condong
miring. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Pertanyaan Bab XI
1. Jelaskan mengapa bentuk pasar oligopoli adalah bentuk pasar
yang paling sulit menetapkan harga !
2. Sebutkan beberapa kelemahan dari model Cournot !
3. Bagaimana keseimbangan yang bersifat stabil pada model
pasar oligopoli cournot terbentuk ?
4. Sebutkan karakteristik pasar persaingan oligopoli !
5. Dalam pasar oligopoli dilaksanakan dengan cara karte dan price
leadership, jelaskan perbedaan dari kedua konsep tersebut !
TERIMA KASIH…

More Related Content

Similar to Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H Kelompok 3

Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Prisca193620
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7Maurheen Queena Hamada
 
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi MikroKumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi MikroZulfikarRamadhan9
 
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi MikroKumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi MikroZulfikarRamadhan9
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKROTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKROPUTRI NABILAH
 
1. Pendahuluan Mikroekonomi
1. Pendahuluan Mikroekonomi1. Pendahuluan Mikroekonomi
1. Pendahuluan MikroekonomiMarieska L
 
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halik
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halikMakala filsafat ekonomi abdurrahman halik
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halikAbdurrahmanHalik1
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxragapranata64
 
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1lufvifebrianti
 
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptxTugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptxSuciCahyani18
 
Tugas Ekonomi mikro
Tugas Ekonomi mikroTugas Ekonomi mikro
Tugas Ekonomi mikrotac48882
 
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdfDevinaaulia2
 
Tugas Akhir PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit Sardjono...
Tugas Akhir PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit Sardjono...Tugas Akhir PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit Sardjono...
Tugas Akhir PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit Sardjono...ochamailissa
 
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdfKonsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdfslametwidodo77
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxTyasIndrayanti2
 

Similar to Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H Kelompok 3 (20)

Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
 
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi MikroKumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi Mikro
 
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi MikroKumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas Teori Pengantar Ekonomi Mikro
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKROTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO
 
materi ekonomi xii.pptx
materi ekonomi xii.pptxmateri ekonomi xii.pptx
materi ekonomi xii.pptx
 
1. Pendahuluan Mikroekonomi
1. Pendahuluan Mikroekonomi1. Pendahuluan Mikroekonomi
1. Pendahuluan Mikroekonomi
 
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halik
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halikMakala filsafat ekonomi abdurrahman halik
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halik
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
 
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1
 
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptxTugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
 
Tugas Ekonomi mikro
Tugas Ekonomi mikroTugas Ekonomi mikro
Tugas Ekonomi mikro
 
Tugas Ekonomi Mikro
Tugas Ekonomi MikroTugas Ekonomi Mikro
Tugas Ekonomi Mikro
 
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
 
Analisis ilmu ekonomi makro
Analisis ilmu ekonomi makroAnalisis ilmu ekonomi makro
Analisis ilmu ekonomi makro
 
Tugas Akhir PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit Sardjono...
Tugas Akhir PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit Sardjono...Tugas Akhir PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit Sardjono...
Tugas Akhir PPT Bab 1-11 Teori Ekonomi Mikro (Kelompok 7) - Dr.Sigit Sardjono...
 
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdfKonsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
 
M1 11-38
M1 11-38M1 11-38
M1 11-38
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
 

Recently uploaded

Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...SofyanSyamsuddin
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 202420NurKhusnaFahrani
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxUPPKBGUYANGAN
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJANoorAmelia4
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANDwiAyuSitiHartinah
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxtajapeda
 
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxDenzbaguseNugroho
 

Recently uploaded (14)

Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
 

Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H Kelompok 3

  • 1.
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena atas karunia-Nya Power Point ini dapat selesai. Power Point ini disusun sebagai Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro, pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Pembahasan diawali dengan dijelaskan konsep- konsep atau dalil-dalil ataupun menggunakan analisis grafis dan matematis. Analisis matematis tidak bisa dihindarkan, untuk menjelaskan realistic teory dan aplikasi dalam bentuk latihan soal. Tentu saja latihan soal ditujukan agar para mahasiswa bisa lebih memahami materi. Pada setiap akhir bab terdapat pertanyaan-pertanyaan latihan. Meskipun demikian, tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa Power Point ini masih memiliki banyak kekurangan. Saran dan kritik dari mahasiswa, dosen diharapkan dapat menjadi lebih baik dan lengkap. Akhir kata, semoga Power Point ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya para mahasiswa. Surabaya, 14 Januari 2024
  • 3. DAFTAR ISI Cover Kata Pengantar Daftar Isi BAB I Pertanyaan Bab I BAB II Pertanyaan Bab II BAB IV Pertanyaan Bab IV BAB V Pertanyaan Bab V BAB VIII Pertanyaan Bab VIII BAB IX Pertanyaan Bab IX BAB X Pertanyaan Bab X BAB XI Pertanyaan Bab XI ………………………………………………………………………………………………..…………..1 …………………………………………………….…………………………………………..2 …………………………………………………….……………………………………………….…..3 …………………………………………………….………………………………………………….…...4 …………………………………………………….……………………………………………………..15 …………………………………………………….…………………………………………………....37 …………………………………………………….…………………………………………………129 …………………………………………………….…………………………………………………..144 …………………………………………………….…………………………………………………..161 …………………………………………………….…………………………………………………..181 …………………………………………………….……………………………………………….......88 …………………………………………………….………………………………………..14 …………………………………………………….………………………………………..36 …………………………………………………….……………………………………..197 …………………………………………………….……………………………………..180 …………………………………………………….……………………………………..160 …………………………………………………….…………………………………....143 …………………………………………………….……………………………………..128 …………………………………………………….……………………………………....87
  • 5. Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari pilihan manusia. SEJARAH SINGKAT ILMU EKONOMI 350 sebeum masehi Aristoteles merupakan tokoh utama tingkat mendasar dan bersifat filosofis. Tahun 1270 Thomas Aquinas menambahkan pemikiran penelaahan ekonomi yang bersumber pada injil. Tahun 1758 Francois Quesnay berperan dalam perkembangan ekonomi yang masih fisiokrat. Abad ke-18 Tahun 1776 Adam Smith sebagai Bapak Ilmu Ekonomi science dan karya Buku An Inquiry Into the Nature and Couses of the Wealth of Nation. Tahun 1890-an Leon Walras, Alfred Marshall dari tradisi klasik mengembangkan teori ekonomi mikro. Tahun 1930-an John Maynard Keynes sebagai ahli ekonomi baru dan karya Buku General Theory of Employment, Interest and Money. Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017) Masa Setelah Perang Dunia II Jan Tinbergen merupakan pelopor utama ilmu ekonomi yang menggunakan konsep aliran uang dari agen ekonomi satu ke agen lain.
  • 6. MAZHAB-MAZHAB DALAM EKONOMI Mazhab Merkantilisme Mazhab Fisiokrat Merkantilisme adalah babak panjang pertalian sederhana dalam sejarah pemikiran ekonomi eropa dan kebijaksanaan ekonomi nasional, yang membentang sekitar tahun 1500 sampai 1800 tahun. Mazhab ini muncul pertamaa kali di Prancis menjelang berakhirnya zamanmerkantilis yang diawali tahun 1756. tokoh mazhab ini adalah francois Quesnay (1654-1774).
  • 7. Mazhab klasik Mazhab sosialisme Mazhab klasik tersebut pada hakikatnya terletak pada gagasan bahwa pertumbuhan ekonomi berlangsung melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja. Mazhab ini merupakan aliran kontrarevolusi Neoklasik yang menentang institunasionalisme dalam metodologi ilmu ekonomi, makroekonomi ala keyney, aupun terhadap liberalisme abad 20 yang menonjolkan intervensionisme dan penonjolan kebijakan ekonomi oleh pemerintah (bronfendbrenner, 2000: 103) Mazhab Historis Mazhab ini dilahirkan di Jerman tahun 1840-an melalui karya ilmiyah yang ditulis oleh Friederich List (1789-1846) dalam Nationales System der politischen Oekonomi (1840) dan Wilhelm Roscher (1817- 1894). Mazhab Marjilanis Pelapor mazhab ini adalah Kari Manger (1840-1921) dari Jerman dalam karyanya, Grundsaetze der Volkswirtschaftlehre (1871).
  • 8. Mazhab institusional Mazhab Neoklasik Mazhab ini datang dari amerika serikat tahun 1900-an dan pengaruhnya masih kuat sampai sekarang. Contohnya adalah adanya undang-undang Anti- Trustyang masih dipertahankan. Mazhab ini merujuk pada versi terbaru pada ekonomi klasik yang dimunculkan pada abad ke-19, terutama oleh Afred Marshal dan Leon Walras. Mazhab Keynesian Mazhab ini sesuai, dengan namanya, dipimpin oleh John Maynard Keynes yang merupakan ekonomi agregat (makro). Mazhab Chicago Dalam mazhab sosialisme ini sistem pemilikan dan pelaksanaan kolektif atas faktor- faktor produksi (khususnya barang-barang modal), biasanya dikuasai oleh pemerintah.
  • 9. Pengertian Ilmu Ekonomi Tokoh Ekonomi Mendefinisikan tentang ilmu ekonomi Adam Smith Ekonomi adalah seni mengelola suber daya suatu masyarakat dan pemerintah (dalam bukunya yang berjudul Wealth of Nations, 1776). Alfread Marsekal Ekonomi atau ekonomi politik adalah studi tentang umat manusia dalam urusan kehiduan sehari-hari: mengkaji bagian dari tindakan individu dan sosial yang sebagian besar terkait dengan pencapaian dan penggunaan kebutuhan matrial untuk kesejahteraan (dalam bukunya Principles of Economics dengan tekanan utama pada kesejahteraan, 1890.) JM Keynes Ilmu ekonomi adalah ilmu yang menyangkut tentang kebijaksanaan tentang guna mengatasi masalah yang mendesak termasuk masalah pengangguran yang ada (dalam bukunya General Theory of Employment Interest and Money, 1938, definisinya berorientasi pada kebijaksanaan). Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017)
  • 10. KERANGKA ILMU EKONOMI MIKRO 01 Teori yang berhubungan dengan unit- unit ekonomi seperti konsumen, pemilik modal, dan badan usaha. Penggunaan ilmu ekonomi ( Teori Harga ) Teori harga dan ilmu ekonomi Teori harga dan dunia hidup Teori yang menunjukkan secara umum mengenai harga dalam kehidupan ekonomi secara keseluruhan. 02 Kelompok dasar : 1. Ekonomi Deskriptif (Informasi faktual) 2. Teori Ekonomi Mikro (Pelaku ekonomi) 3. Teori Ekonomi Terapan 1. Aspek diskriptif 2. Aspek normatif 3. Aspek prediktif Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017) Lingkup ilmu ekonomi mikro
  • 11. KUNCI DASAR TEORI EKONOMI Asumsi Unsur 1. Asumsi Rasionalistas 2. Asumsi Ceteris Paribus 3. Asumsi Penyederhana 1. Definisi 2. Permisalan 3. Hipotesis 4. Membuat Ramalan Pendekatan Ilmiah 1. Pengamatan 2. Analisis Ekonomi 3. Analisis Statistik 4. Eksperimen Perangkap Kegagalan 1. Ceteris Paribus 2. Kekeliruan Post Hoc 3. Kekeliruan Komposisi Dr. Sigit Sardjono, M.Ec. Ekonomi Mikro - Teori dan Aplikasi (2017)
  • 12. KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI 01 Kesenjangan antara sumber daya yang terbatas dan permintaan yang secara teori tiadak ada batasannya. Kelangkaan 02 1. Mekanisme ekonomi 2. Mekanisme perencanaan pusat 3. Mekanisme pasar Problem dalam ilmu ekonomi 03 a. Menyusun skala prioritas b. Menghemat penggunaan sumber daya alam c. Memelihara kelestarian alam d. Meningkatkan SDM Alternatif pilihan
  • 13. a. Kebutuhan manusia sebagai pendorong terjadinya kegiatan ekonomi. b. Sumber pemuas > barang/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan manusia c. Teknik produksi > pengetahuan dan alat-alat untuk mengubah sumber- sumber menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi KEGIATAN EKONOMI 1. Kebutuhan manusia, sumber pemuas dan Teknik produksi Pelaku ekonomi dibagi menjadi 3 kelompok: a. Rumah tangga keluarga b. Rumah tangga perusahaan c. Rumah tangga pemerintah Aktivitas ekonomi a. Produksi b. Distribusi c. Konsumsi 2. Pelaku dan Aktivitas Ekonomi
  • 14. Pertanyaan Bab I 1. Mengapa Adam Smith di juluki sebagai Bapak Ilmu Ekonomi ? 2. Jelaskan dengan singkat perbedaan mazhab klasik dengan mazhab neoklasik ! 3. Mengapa dalam menjelaskan teori ekonomi diperlukan asumsi ? 4. Jelaskan mengapa kelangkaan bisa terjadi ! 5. Jelaskan secara singkat mengenai teori terapan !
  • 15. HARGA SATUAN BARANG DAN JASA BAB II
  • 16. 2.2.2 KURVA DEMAND Kurva diatas menggambarkan hukum permintaan :  Semakin murah harga suatu barang,maka jumlah yang akan dibeli semakin besar.  Semakin meningkat harga suatu barang, maka jumlah permintaan yang beli semakin sedikit.
  • 17. Menurut hukum permintaan, kurva permintaan turun miring ke kanan, ada juga pengecualiannya seperti halnya dengan kebanyakan hukum dan peraturan. Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan nama “barang Giffen” atau “keanehan Giffen” (Giffen paradox).
  • 18. 2.2.4 MENGGAMBAR KURVA DEMAND SEACARA MATEMATIS Angka 200 di sumbu horizontal adalah interseptnya fungsi Qx (absis),sedang 400 adalah interseotnya fungsi Px (ordinat). Pada fungsi Qx, slopenya adalah 0,5 yaitu 200/400. sedangkan pada funsi Px slopenya 2 adalah 400/200. Fungsi persmaan permintaan : Q= a-bP
  • 19. 2.2.5 PERGESERAN KURVA DEMAND 1. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan Pergeseran di Sepanjang Kurva itu Sendiri  Jika harga barang berupa turun, maka jumlah yang diminta berubah menkadi banyak.  Perubahan yang terjadi di sepanjang kurva itu sendiri hanya terjadi jika harga barang itu sendiri yang berubah.
  • 20. 2. Perubahan factor-faktor lain selain berubahnya harga barang itu sendiri mengakibatkan pergeseran kurva permntaan. Perubahan factor lain, misalya perubahan pengharapan harga. Jika dari A ke C menunjukan adanya penurunan jumlah yang diminta. Perubahan ini akibat adanya perubahan selain harga yang ditawarkan.
  • 21. 2.2.6 PERMINTAAN INDIVIDU DAN PERMINTAAN PASAR Dari table dan kurva diatas terlihat bahwa permintaan pasar merupakan penjumlahan horizontal permintaan Ali dan Budi pada setiap tingkat harga. Kurva permintaan pasar adalah penjumlaan horizontal dari permintaan imdividu.
  • 22. 1. Bentuk Kurva Penawaran Yang Tunduk dengan Hukum Penawaran 2.3.2 BENTUK KURVA PENAWARAN Perhatikan persamaan di samping.  Persamaan permintaan berslope negatif sedang bersamaan penawaran berslope positif.  Slope positif ini menunjukkan 1 arah perubahan harga dan jumlah yang ditawarkan searah  dan 2 bentuk kurva penawaran miring dari kiri bawah ke kanan atas
  • 23. 2. Bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk pada hukum penawaran Kurva S1 dan kurva S2 Keduanya dapat merupakan kurva penawaran jangka panjang. • kurva S1 merupakan kurva penawaran jangka panjang dengan biaya konstan atau constan cost long-Run supply curve. • kurva S2 disebut sebagai kurva penawaran jangka panjang dengan biaya menurun atau dress crossing cost long Run Supply curve
  • 24. 2.3 PERUBAHAN PENAWARAN Faktor yang mempengaruhi jumlah barang berakibat bertambahnya penawaran, maka kurva penawaran akan bergeser ke kanan, sebaliknya jika berakibat berkurangnya penawaran maka kurva penawaran akan bergeser ke kiri.
  • 25. 2.4 PENENTUAN HARGA PASAR a. SECARA GRAFIK  Pada harga OP1 produsen menawarkan OQ2, tapi konsumen hanya mau membeli OQ1. Maka terjadilah kelebihan penawaran, jika kelebihan penawaran maka harga cenderung turun.  Jika barang OP2 dan konsumen membeli sebanyak OQ4, tapi penjual hanya menawarkan OQ3. Maka terjadilah kelebihan permintaan, jika kelebihan permintaan maka harga cenderung naik.
  • 26. b. HARGA PASAR BERUBAH JIKA PENAWARAN BERTAMBAH SEDANG PERMINTAAN TETAP Jika ada perubahan keseimbangan harga dan jumlah beralih ke titik A ke titik B. Jika jumlah barang yang ditawarkan maka harga dan jumlah keseimbangan akan berubah, menyebabkan harga akan naik dan jumlah keseimbangan akan berkurang.
  • 27. c. HARGA PASAR BERUBAH JIKA PERMINTAAN MENINGKAT SEDANG PENAWARAN TETAP Jika permintaan meningkatdan penawaran tetap maka terjadi kenaikan harga yang semula OP1 menjadi OP2. Jumlah keseimbangan juga turut berubah yang semula OQ1 menjadi OQ2. Naiknya harga dikarenakan demand lebih besar dari penawaran (D>S)
  • 28. d. PERUBAHAN KESEIMBANGAN JIKA TERJADI PERUBAHAN PERMINTAAN MENINGKAT SEDANG PENAWARAN TURUN Perubahan permintaan dan penawaran yang berkurang menjadikan kurva permintaan bergeser kekanan dan kurva penawaran bergeser kekiri. Harga keseimbangan naik dan Q keseimbangan bertambah Harga OP1 ke OP2 dan Q keseimbangan berkurang dari OQ3 ke OQ2.
  • 29. 2.5 APLIKASI PRAKTISKESEIMBANGANPASAR a. KEBIJAKAN CEILLING PRICE Menetapkan harga tertinggi yang dijual oleh produsen OP2 dan produsen hanya bersedia menawarkan OQ2, sedangkan konsumen bersedia membeli OQ3. Kebijakan ceiling > kebijakan yang ditetapkan dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga barang yang wajar
  • 30. b. KEBIJAKAN FLOOR PRICE Menetapkan harga terendah yang boleh dijual oleh produsen pada tingkat harga OP1. Kebijakan floor price > kebijakan yang ditetapkan untuk melindungi produsen agar mendapatkan harga yang wajar
  • 31. c. COBWEB TEORI SARANG LABA-LABA (TEORI PENYESUAIAN HARGA) Jika harga meningkat atau turun, maka jumlah yang diproduksi juga akan meningkat atau turun dalam gelombang yang berbeda dan terjadi terus menerus. Contoh : a. Terjadi exces demand/shortage supply ketika penurunan harga akibat supply yang banyak. (penawaran 0Q2, dengan harga 0P1 turun menjadi 0P2) b. Terjadi exces supply ketika meningkatnya harga karena kekurangan supply. (penawaran 0Q2, dengan harga 0P2 naik menjadi 0P1) Harga dan kuantitas berubah dalam jangka panjang
  • 32. d. SURPLUS PRODUSEN DAN KONSUMEN Surplus produsen diperoleh karena harga yang terbentuk di pasar melebihi harga yang mau mereka tawarkan. (bidang P1EQ10) Surplus konsumen diperoleh karena harga di kondisi keseimbangan lebih rendah daripada harga yang mereka mau bayarkan. (bidang P1P2E) Jika harga semakin mahal : a. Surplus produsen b. surplus konsumen
  • 33. e. PENGALIHAN BEBAN PAJAK (SHIFTING TAX) Beban pajak sebagian ditanggung konsumen dan sebagian ditanggung produsen. Semakin tegak-inelastic bentuk kurva penawaran semakin banyak pajak yang dilimpahkan pada konsumen. Contoh : Pemerintah mengenakan pajak pada produk kebutuhan pokok, maka beban pajak sebagian besar dilimpahkan pada konsume.
  • 34. f. Kasus penetapan harga 1. Barang Bebas Barang Bebas adalah barang yang jumlahnya melimpah dan tidak mempunyai harga. Kurva D0 dengan kurva S terlihat tidak bisa bertemu, hal ini menyebabkan barang tidak mempuyai harga. Kurva Demand D1 yang berarti pertambahan penduduk.
  • 35. 2. Barang Potensial Barang Potensial adalah seperti peralatan makan (piring, sendok, garpu) yang terbuat dari emas. Kurva Demand D Harga paling tinggi 0P1 yang dibayar konsumen belum cukup mengundang produsen untuk membuatnya dengan harga 0P2.
  • 36. Pertanyaan Bab II 1. Jelaskan mengapa kurva permintaan di gambarkan dengan slope negatif ! 2. Jelaskan mengapa kurva penawaran di gambarkan dengan slope positif ! 3. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan berubahnya harga barang yang mengakibatkan pergeseran kurva ! 4. Mengapa pemerintah melaksanakan kebijakan celling price dan kebijakan floor price ? 5. Sebutkan perbedaan anatara surplus konsumen dengan surplus produsen !
  • 38. ● Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dari barang yang diminta yang dikenal dengan istilah utilitas (utility). ● Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh manfaat atau nilai gunanya (utility), Secara rasional, utility akan meningkat jika jumlah barang yang dikonsumsi meningkat. ● Dalam hal ini ada dua cara pengukuran nilai manfaat dan suatu barang, yakni secara kardinal (dengan menggunakan pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relatif, order, atau rangking). 4.1. BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN
  • 39. ● Jika terjadi perubahan harga barang, meningkat atau turun akan mendapat respons dari konsumen terhadap jumlah barang yang diminta/dibeli. Jika harga barang itu semakin mahal maka jumlah barang yang diminta semakin sedikit/dikurangi. Jika harga barang itu semakin murah/ turun maka jumlah barang yang diminta semakin banyak/ditambah. Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh manfaat atau nilai gunanya (utility), Secara rasional, utility akan meningkat jika jumlah barang yang dikonsumsi meningkat.
  • 40. A. Nilai Barang Kemampuan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia disebut disebut "nilai". Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :  (1) kebutuhan pokok Termasuk kebutuhan pokok pada umumnya ialah makanan, pakaian,perumahan, dan kesehatan.  (2) kebutuhan sekunder (bukan pokok) Kebutuhan di luar kebutuhan pokok ini termasuk kebutuhan sekunder.
  • 41. a. Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia. Sebagai contoh beras (nasi) dapat memenuhi kebutuhan akan makanan. b. Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya. Hal ini tergantung dengan waktu, tempat, dan jumlah barang tersebut yang dimilikinya (kelangkaan). Nilai Barang dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
  • 42. Pada zaman modern ini, barang dan jasa di samping mempunyai nilai kegunaan untuk pemenuhan kebutuhan, juga mempunyai nilai pertukaran, yaitu kemampuan barang dan jasa tersebut untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lainnya. Nilai pertukaran ini dapat dibagi menjadi : a. Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain. b. Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya.
  • 43. Pemenuhan Kepuasan Di antaranya adalah Gossen yang dikenal dengan Hukum Gossen, yaitu: Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus- menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan). Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang. Berdasarkan pendapat Gossen ini timbullah berbagai teori guna dan kepuasan (marginal utility).
  • 44. ● Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha untuk menjelaskan perilaku konsumen di pasar barang. Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep utilitas (daya guna). ● Dalam kerangka pendekatan tradisional ini dikenal sekelompok orang yang menganggap bahwa utilitas dapat diukur secara absolut dengan menggunakan unit pengukuran yang disebut dengan "util". 4.2. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN Pengukuran daya guna barang U = f(X1;X2;……..Xn) u : banyaknya daya guna bagi seorang konsumen
  • 45. PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN a. Cardinal Approach b. Ordinal Approach
  • 46. 4.3. CARDINAL APPROACH • Dalam pendekatan utilitas kardinal, dianggap bahwa manfaat atau kenikmatan yang diperoleh oleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti. Untuk setiap unit yang dikonsumsi akan dapat dihitung nilai gunanya. • Berdasarkan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan memilih komoditas yang tersedia di pasar. Dalam teori nilai guna ini dikenal nilai guna total (total utility/TU) dan nilai guna marginal (marginal utility/MU). Dalam pendekatan ini guna dapat dibedakan antara guna total (total utility = TU) dan guna batas atau marginal utility (MU).
  • 47. Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu. Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari penggunaan satu unit komoditas tertentu.
  • 48. 4.3.1. Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU) 1. Guna Batas (Marginal Utility) Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut Hukum Gossen : semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang, maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil. 2. Guna Total (Total Utility) Guna total ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen berbagai jumlah barang. Jika barang yang dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat tertentu di mana guna total ini akan mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi dan total gunanya akan menurun walaupun konsumen terus menambah barang tersebut.
  • 49. Keterangan : • Pada waktu konsumen mengonsumsi unit ketiga maka pada waktu itu kepuasan telah mencapai titik maksimum dan pada unit ketujuh kepuasan total tidak bertambah Jika konsumen menambah barang-barang yang dikonsumsinya dengan unit selanjutnya maka total gunanya akan menurun. • Pada waktu TU maksimal (unit ke-3) maka MU-nya = 0. Marginal utility terus menurun. Hal ini disebabkan tambahan guna itu selalu menurun dengan adanya tambahan unit barang yang dikonsumsikan.
  • 50. 4.3.2. Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal Terdapat tiga asumsi dalam Teori Cardinal, yaitu : (1) Utility bisa diukur dengan uang, yaitu asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara numerik. (2) Berlakunya Hukum Gossen (Low of Diminishing Marginal Utility), yaitu bahwa semakin banyak suatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dan setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun. (3) Konsumen Bersifat Rasional Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo economicus. Perilaku konsumen dalam membelanjakan uangnya yang diarahkan kepada pencapaian daya guna maksimum.
  • 51.
  • 52. 1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru. • Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subjek yang memberikan penilaian. • Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna baginya. • Besarnya daya guna tergantung dan konsumen bersangkutan. 4.3.3. Kritik pada Pendekatan Cardinal 2. Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan • Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. • Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa alat pengukur tersebut harus mempunyai nilai subjektif yang tetap. • semakin banyak uang yang dimilikinya semakin rendah penilaiannya terhadap uang.
  • 53. 4.3.4 Maksimalisasi Guna Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut : Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-). Turunan pertama dari fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa juga dikatakan nilai X dari turunan pertama dari MU sama dengan nol maka TU-nya maksimal. TU2 (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = MUx atau (TUx+1) – (TUx) = MUx
  • 54. Keterangan : 1). Dolar pertama dari pendapatannya akan dibelanjakannya barang X karena barang X memberikan MUX > MU Y2. 2).Dolar kedua juga akan dibelanjakan pada barang X karena barang MU X masih lebih besar dari MUY3. 3).Pada dolar yang ketiga konsumen masih akan membelanjakan pada barang X karena pada waktu itu MUX> MU Y, yaitu MU X sebesar 30 dan MUY sebesar 28 jadi bagi konsumen lebih memuaskan membeli barang X dari pada barang Y4. 4).Baru pada $ yang kelima dan keenam konsumen lebih suka membelanjakan barang Y karena MUY masih lebih besar dari MUX
  • 55. Kesimpulan dari uraian di atas dengan penghasilan sepuluh dolar tersebut maka konsumen akan membelanjakan pendapatannya itu dengan empat unit barang X dan enam unit barang Y karena komposisi inilah yang memberikan guna tertinggi bagi konsumen tersebut.
  • 56. Misalkan konsumen memerlukan barang X dan Y, harga barang X$1, per unit dan barang Y $2 per unit sedangkan guna batas kedua barang tersebut seperti tabel di bawah ini: Maka menggunakan formula beikut ini : Misalkan konsumen memiliki uang sebesar $ 14. Kombinasi barang X dan Y yang mana yang dipilih konsumen agar utility- nya maksimal MUx/Px = MUy/Py Kelemahan dari formula ini ialah tidak diperhatikannya berapa besar pendapatan konsumen. Untuk mengatasi kelemahan ini maka dibuat formula pelengkap sebagai berikut: X. Py+Y. Py=.......= I (pendapatan)
  • 57. 4.3.5 Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapatmemenuhi formula (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan (2) jikasalah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain. Harga barang X danY mempunyai perbandingan 1: 2 karena harga barang X sebesar $ 1 dan harga barangY sebesar $ 2. Jika mengacu pada rumus (formula) 1, maka besarnya MUy dua kaliMUX, yang artinya setiap $ 1 yang dikeluarkan konsumen untuk membeli barang Ymempunyai manfaat dua kali dari manfaat barang X. 1. Kombinasi I: 4 barang X dan 1 barang Y. 2. Kombinasi II: 6 barang X dan 2 barang Y. 3. Kombinasi III: 7 barang X dan 4 barang Y. 4. Kombinasi IV: 8 barang X dan 5 barang Y.
  • 58. Selanjutnya kita lihat dari keempat kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 7 barang X dan 3 barang Y (7 x $1+3x $2-$13). Hal ini dikarenakan dengan jumlah uang yang dimiliki konsumen (5 13) mampu memberikan utility yang maksimal (MUx/Px = MUy/Py) kombinasi 7 barang: 1) Syarat pertama: MUX/Px = MUy/Py26/1 = 40/2 = 20............... telah memenuhi syarat pertama 2) Syarat kedua: X. Px + Y. Py = 1 (income) 7x$1+3x$2 = 13 ...........memenuhi syarat kedua
  • 59. 4.3.6 Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli. Hal ini disebabkan: 1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah. 2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan riil konsumen tersebut akan berkurang. Kedua efek ini saling memperkuat bila barang yang dibeli konsumen tersebut adalah barang normal.
  • 60. Syarat pertama: Pada tabel di atas yang memenuhi syarat pertama (MUX/PX = MUY/Py) ada beberapa kombinasi, yaitu: 1. Unit barang X dan 4 unit barang Y. 2. Unit barang X dan 5 unit barang Y. 3. Unit barang X dan 6 unit barang Y. 4. Unit barang X dan 7 unit barang Y. 5. Unit barang X dan 8 unit barang Y. Contoh menurunkan fungsi dari tabel Marginal Utility Dari kelima kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 3 unit barang X dan 6 unit barang Y karena: X. Px+Y.Py - $12 3.52+6.$1-$12
  • 61. 4.4.3. Keseimbangan Konsumen Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurva anggaran (budget line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat. Jika dari (A) diketahui konsumen ingin mengoptimalkan utilitasnya, sedangkan dari (B) diketahui adanya keterbatasan dana, maka pertanyaannya adalah: dengan dana terbatas berapakah utilitas maksimalnya; atau dengan utilitas tertentu berapakah dana minimal yang diperlukan.
  • 62. Untuk itu dapat diperhatikan Gambar 4.4. IC tertinggi adalah IC terendah. Konsumen ingin menikmati titik D pada IC tetapi dana yang tersedia tidak mencukupi. Konsumen dapat menikmati titik C pada IC tetapi konsumen juga dapat menikmati titik E. Kombinasi yang memberikan guna yang maksimal bagi konsumen ialah kombinasi A karena dengan jumlah uang yang ada konsumen mampu mendapatkan kombinasi barang terbanyak.
  • 63. Keseimbangan Konsumen yang Seimbang Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uag tertentu mengonsumsi kombinasi barang yang optimal. Dari gambar di samping ada 4 titik (A, B, C, dan D) kombinasi. Dari 4 kombinasi di atas, kombinasi yang memberikan utilitas paling tinggi adalah kombinasi D karena kombinasi di titik D ini terletak di IC yang paling jauh dari titik origin. Akan tetapi, seseorang tidak bisa memilih kombinasi D ini disebabkan ia dibatasi oleh pendapatannya.
  • 64. Dalam gambar di atas ditunjukkan dengan garis anggaran BL. Dengan adanya kendala anggaran kombinasi yang bisa dipilih ada 3, yaitu A, B, dan C. Dari ketiga kombinasi yang memberikan utilitas paling tinggi adalah kombinasi yang berada di titik B. Pada titik B ini menunjukkan kombinasi yang banyak bisa dipilih dengan jumlah uang tertentu. Kombinasi di titik B ini disebut dengan keseimbangan optimal.
  • 65. Pada hakikatnya di titik B terjadinya kurva BL (garis anggaran) bersinggungan dengan kurva IC atau slope BL sama dengan slope IC sehingga bisa dirumuskan sebagai berikut:Slope BL = Slope ICSlope IC= MRS = MUy/Mux Slope BL = Slope IC Slope IC= MRS = MUy/Mux Persamaan di samping menunjukkan tempat keseimbangan, yakni jika rasio marginal utility terhadap harga dan suatu barang adalah sama. Slope BL = Py/Px Py/Px = MUy/Mux MUy/Py MUX/PX
  • 66. 4.4. INDIFFERENCE CURVE APROACH 4.4.1. Property Indiference Curve Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu: 1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful). Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik. 2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. Orang memiliki income meningkat tersebut bisa membeli kombinasi yang lebih banyak yang semula tidak bisa dibeli 3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja.
  • 67. 1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu : Konsumen selalu bersifat rasional (rationality). a. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money). b. Utility dinyatakan secara ordinal. c. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility). d. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi. e. Consistency and transitity of choice.
  • 68. 2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Inilah yang disebut dengan Marginal Rate of Substitution. Lebih lanjut jika perubahan itu mula-mula dari titik A ke B dan berlanjut ke titik C. Pengorbanan barang Y untuk mendapatkan tambahan barang X yang sama pengorbanan (pengurangan) barang Y itu semakin lama semakin berkurang. Lihat gambar di bawah ini AA"> BB" dan seterusnya.
  • 69. Dari tabel di atas dapat dibuat kurva seperti di bawah: Dari gambar di disamping menunjukkan konsumen mengonsumsi kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan kepuasan (utility) yang sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut terletak pada satu IC yang sama.
  • 70. 3. Sifat-Sifat Indifference Curvea a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang. b. Cembung terhadap titik 0 atau origin. c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
  • 71. 4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar Keterangan gambar di bawah kombinasi X dan Y pada indeference curve (IC) akan berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang berbeda. Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih tinggi.
  • 72. 5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan terletak pada IC2.Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Hal ini disebabkan terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang berbeda. Oleh karena itu, dua IC tidak mungkin saling berpotongan.
  • 73. 5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
  • 74. 4.4.2 Kendala Anggaran (Budget Contraint) Secara rasional konsumen ingin mengonsumsi barang sebanyak apa pun, tetapi mereka dibatasi oleh pendapatannya. Kendala pendapatan ini dikenal sebagai garis anggaran atau budget line (BL). Jika barang yang dikonsumsi adalah X dan Y, maka persamaan budget line dapat ditulis sebagai benkut:BPX. (X) + Py. YKeterangan:B = AnggaranPx Tingkat Harga XPy Tingkat Harga Y BPX. (X) + Py. Y Keterangan: B=Anggaran Px=TingkatHarga X Py=Tingkat Harga Y Cara membuat Garis Anggaran : Menghubungkan 2 titik kombinasi barang X dan Y Jika Dibelikan dengam barang X Y = 0 Dibelikan dengam barang Y X = 0 Jika
  • 75. Contoh: Pendapatan konsumen sebesar $ 100. Pendapatan ini akan dipergunakan untuk membeli barang Y di mana harga X $ 2 per unit dan barang Y $ 4 per unit. Jika semua pendapatannya dibelikan dengan barang Y maka ia akan mendapatkan sebanyak 20 unit barang Y. Bila pendapatannya seluruhnya dibelikan dengan barang X maka ia akan mendapatkan sejumlah 50 unit barang X. Bila 25 unit barang Y dan 50 unit barang X ini dibuat dalam satu grafik maka garis yang menghubungkan titik 25 Y dan 50 X (garis PQ) disebut kurva anggaran (budget line).
  • 76.
  • 77. 4.4.4. Perubahan Utilitas Konsumen 1. BERUBAHNYA SALAH SATU DARI HARGA BARANG Jika harga barang naik, maka garis anggaran (budget line) dan indefference curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga barang turun maka garis anggaran dan indefference curve akan bergeser ke kanan. Bila titik singgung antara garis anggaran dengan indifference curve yang baru dan yang lama dihubungkan maka garis penghubung itu disebut price cunsumtion surve (PCC).
  • 78. 2. BERUBAHNYA PENDAPATAN KONSUMEN Meningkatnya pendapatan konsumen menyebabkan preference konsumen terhadap barang X dan Y berubah, tidak lagi terletak pada titik E1 tetapi berubah pada titik E2. Titik singgung yang antara kurva anggaran dan indefference yang lama dan yang baru dihubungkan, garis yang menghubungkan kedua titik disebut Income Counsumption Curve (ICC)
  • 79. 3. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior Perubahan Harga pada Barang Normal Dampak perubahan harga menyebabkan kurva garis anggaran berubah dari BL1 ke BL2. Konsumen akan membeli barang dengan jumlah yang lebih banyak jika harga barang itu turun (lebih murah). Perubahan Harga pada Barang Inferior Semakin murahnya barang X menghasilkan efek pendapatan yang negatif, yaitu jumlah barang yang diminta berkurang.
  • 80. Perubahan Harga pada Barang Normal Perubahan Harga pada Barang Inferior
  • 81. 4.4.5. Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC Hubungan antara jumlah barang X yang diminta (diturunkan dan titik A, B, dan C) karena perubahan harga. Bila titik –titik keseimbangan A, B, C pada kurva BL dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh dikenal dengan Price Consumption Curve (FCC), yaitu garis yang menunjukan keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat harga dengan asumsi tingkat pendapatan tetap.
  • 82. 4.4.6. Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC Naiknya tingkat pendapatan akan menggeser BL secara paralel dari BL ke BL1 ke BL2. Keseimbangan konsumen bergeser dan titik D ke titik E lalu ke titik F. Bila titik-titik D,E,F dapat dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh dikenal sebagai Income Consumption Curve (ICC). Dari kurva ICC dapat dibentuk Kurva Engel, dalam Kurva Engel sumbu vertikal adalah pendapatan dan sumbu horizontal adalah kuantitas. Kurva Engel menunjukan karakteristik suatu barang terhadap perubahan pendapatan yang dapat diklasiifikasikan sebagai barang normal, inferior dan giffen.
  • 83. 4.4.7. Bentuk Indifference Curve Kurva Indifference yang Linier Menunjukan Adanya Subtitusi Sempurna. Bentuk kurva Indifference Curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol. Kurva Indifference curve yang berupa huruf L menunjukkan barang komplemen.
  • 84. 4.4.8. Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indifference Curve 1. Kritik a)Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah b)Subtitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kanaikan harga barang x tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor lain c) IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock.
  • 85. 6. Jadi barang X yang dibeli sebanyak 20 unit dan barang Y sebanyak 40 unit. 7. Rechek, apakah ini memenuhi syarat kedua nilai X dan Y kita masukkan persamaan garis anggaran (1000 – (10. 20) – (20. 40)) 2. Aplikasi Menghitung Utilitas Konsumen dengan Fungsi
  • 86.
  • 87. Pertanyaan Bab IV 1. Jelaskan perbedaan antara pendekatan kardinal dan ordinal ! 2. Bagaimana penjelasan pendekatan pada Hukum Gossen I ? 3. Pada waktu TU maksimal maka marginal utility akan terus menurun, mengapa demikian? 4. Sebutkan hal apa saja yang menyebabkan perubahan kombinasi barang yang dibeli oleh konsumen ! 5. Mengapa dua IC tidak saling berpotongan ?
  • 89. Perilaku Produsen  Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan 2 macam keputusan yaitu: 1. Berapa output yang harus diproduksi 2. Bagaimana kombinasi factor produksi yang hendak digunakan  Produksi adalah transformasi atau perubahan factor produksi menjadi barang produksi atau suata proses di mana masukan (input) menjadi output.  Faktor produki dalam pembahasan prilaku produsen ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan).  Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu Labor dan Capital, dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi.
  • 90. Tiga proses produksi diatas dapat di atas bila digambarkan sebagai berikut: Input Proses P1 Proses P2 Proses P3 Labor 2 3 4 Capita 3 2 1
  • 91. 5.1. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI Dalam analisis produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan “jangka pendek” dan “jangka panjang”. Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga Perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Hanya satu input yang bervariabel.
  • 92.  Dalam jangka Panjang semua factor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi factor-factor produksi yang paling efesien.  Pengertian periode jangka pendek dan Panjang secara mutlak tidak dikaitkan dengan kurun waktu tertentu.  Dalam kurung waktu 1 tahun termasuk janka pendek, tetapi untuk proses prouksi lain kurun waktu tersebut termasuk jangka Panjang. Jangka Panjang tidak menimbulkan kesulitan pembatasan (defensi).
  • 93. 5.2. FUNGSI PRODUKSI Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara factor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi dan factor produksi adalah hubungan fisik input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa yang dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut : Q= F(C,L,B,S) Dimana : Q = Output C = Capital L = Labor B = Bahan baku S = Skill
  • 94. Q= F(C,L,B,S) Dimana : Q = Output C = Capital L = Labor B = Bahan baku S = Skill Sebagai contoh, fungsi produksi tambak udang menunjukkan jumlah udang yang dihasilkan dari luas tambak, jumlah bibit yang ditebar, banyaknya makanan dan obat-obatan yang dipakai, dan jam kerja karyawannya. Hubungan antara output dan input itu bisa dalam bentuk linier ataupun tidak linier.
  • 95. Bentuk Fungsi Linier Q = a + bX Bentuk Kurvanya : Q 0 X Q = a + bX Bentuk Fungsi Quadratik : Q = a + b1X b2X² Bentuk Kurvanya : X Q 0 Q = a + b1X b2X²
  • 96. Bentuk Fungsi Linier Cubic Q = a + b1X + b2X² + b3X² Bentuk Kurvanya : Q 0 X Q = a + b1X + b2X² + b3X²
  • 97. 5.3. ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK Untuk menjelaskan analisis produksi jangka pendek dalam teori ekonomi dengan kurva TP(total product), AP(overage product), MP(marginal product). Di mana TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor). AP = TP/Labor MP = TP2 – TP1 Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP MP = ∂ TP/∂ L
  • 98. 5.3.1. Hukum Tambahan Hasil Yang Semakin Mengurang  Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambahkan faktor variabel itu secara terus-menerus. Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun.  Hal itu terjadi karena Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Mengurang (Law of Diminishing Returns). Keadaan ini dapat dilihat pada Gambar 5.1.
  • 99. Tanah Labor TP AP MP 1 0 0 0 - 1 1 3 3 3 1 2 7 3,5 4 1 3 12 4 5 1 4 16 4 4 1 5 19 3,8 3 1 6 21 3,5 2 1 7 22 3,15 1 1 8 22 2,25 0 1 9 21 2,33 -1 1 10 16 1,60 -5 Tabel 5.1 Hubungan antara faktor produksi tenaga kerja, tanah, TP, AP, dan MP
  • 100.  Dari tabel di atas, hasil yang semakin bertambah terjadi sampai pada penggunaan 3 labor. Mulai labor ke-4, Law of Diminishing Returns mulai bekerja. Hukum ini juga disebut dengan Law of Diminishing Marginal Physical Product.  Dalam Gambar 5.2 digambarkan kurva TP yang cekung ke atas untuk satuan labor pertama. Berarti jika sumber yang bervariabel (berubah) yang sedikit digunakan sumber yang tetap (tanah) maka hasilnya tidak efisien. Dengan menambah sumber variabel terus- menerus, maka TP akan terus-menerus bertambah sampai pada titik B. Pada titik B ini Law of Diminishing Returns mulai bekerja dan penambahan sumber variabel dengan jumlah yang terus-menerus akan mengakibatkan pertambahan TP yang semakin berkurang.
  • 101.
  • 102. • Jika kita lihat Gambar 5.2 di atas, sumbu horizontal menunjukkan jumlah faktor produksi tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dan sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang yang dihasilkan (Q). • Sifat dari produksi marjinal mula-mula meningkat sejalan dengan peningkatan produksi total (TP), kemudian mencapai titik maksimal padi titik belok dari kurva produksi total (TP), yaitu pada saat peningkatan produksi total menjadi mulai semakin menurun, dan menurun terus sampai sama dengan nol pada saat produksi total mencapai titik maksimum.
  • 103. • Secara grafis produksi marjinal (MP) ini dapat ditunjukkan dari produksi total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya produksi rata-rata tenaga kerja. • Kemudian produksi rata-rata (AP) itu menurun terus dengan tambahan jumlah tenaga kerja lebih lanjut. Kurva produksi rata-rata (AP) dapat diturunkan dengan cara menarik garis lurus yang menghubungkan kurva produksi total (TP) dengan titik asal (0).
  • 104. 5.3.2. Hubungan antara TP, AP dan MP Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting karena posisinya sangat menentukan kegiatan produsen dalam melakukan kegiatan usahanya  Hubungan antara Produksi Marjinal (MP) dan Produksi Temporal (TP). Pada saat TP mengalami penurunan, maka saat itu kurva MP mencapai titik maksimumnya.  Hubungan antara Produksi Rata-Rata (AP) dan Produksi Marjinal (MP). Pada saat AP meningkat, MP lebih tinggi dari AP, maka AP mencapai titik maksimum.  Kesimpulan dari hubungan MP dan AP : 1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP. 2. Jika AP maximum maka MPP = AP. 3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP.
  • 105. Pada gambar 5.1 fungsi produksi ada peningkatan atau tahap Tahap I, ditandai dari produksi awal hingga AP yang maksimal. Tahap II, dimulai dari AP maximal hingga MP-nya sama dengan 0 (nol). Tahap III, ditandai dari TP yang mulai menurun. 5.3.3. tahapandalamfungsi produksi
  • 106. 5.4. PRODUKSI JANGKA PANJANG Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi dimana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel. Penjelasan mengenai fungsi produksi jangka panjang menggunakan kurva isoquant (isoproduct atau isoquant).
  • 107. Isoquant adalah kurva yang menunjukan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Isoquant memperlihatkan berbagai kombinasi yang berbeda-beda dari dua sumber yang bisa menghasilkan jumlah produk yang sama. 5.3 Kurva Isoquant 5.4.1. Isoquant
  • 108. Sifat dari Kurva Isoquant MRTS (Marginal Rate Technical of Subtitution) Ciri-ciri umum isoquant: a. Cembung ke arah titik origin. b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah. c. Kurva yang terletak di kanan atas menunjukan jumlah produksi yang lebih banyak. d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan. MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah , tingkat MRTS adalah kemiringan isoquant pada titik khusus. MRTS di C = - K / L Jika terjadi subtitusi dari satu kombinasi ke kombinasi lain menghasilkan rasio K dan L-nya: • K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif. • K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif.
  • 109. BENTUK ISOQUANT LAINNYA BENTUK ISOQUANT YANG LINIER BENTUK ISOQUANT YANG INPUT DAN OUTPUT
  • 110. 5.4.2. isO-BIAYA(ISOCOST) Iso-biaya adalah kurva yang menunjukan kedudukan dan titik-titik yang menunjukan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Letak iso-biaya tergantung pada besarnya anggaran belanja perusahaan. Slope kurva isocost adalah =M/Pk : M/Pl=M/Pk x Pl/M = Pl/Pk Sedang fungsi TC = Pl L + Pk K
  • 111. PERUBAHAN ISOCOST a. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Labor Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap b. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap c. Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah Berkurang atau Bertambah
  • 112. Pengertian Ekuilibrium Produsen Titik Keseimbangan Ekuilibrium Produsen "suatu keadaan seimbang di mana produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor produksinya”. Artinya :  Produsen mengurangi atau menambah tingkat produksinya = keuntungan berkurang.  Penggunaan kombinasi input ditambah atau dikurangi = keuntungan lebih kecil. Titik singgung antara garis isocost dan isoquant merupakan titik yang memberikan keuntungan yang paling besar dengan biaya paling kecil dalam tingkat produksi. Titik singgung antara garis isocost dan isoquant adalah titik keseimbangan produsen atau "Equilibrium Producen” 5.4.3 EKUILIBRIUMPRODUSEN
  • 113. Pada Gambar 5.5, titik C menunjukkan produksi yang optimum di mana pada saat itu produsen dalam posisi keseimbangan. Dengan demikian, posisi keseimbangan produsen dicapai pada saat kurva isoquant bersinggungan dengan kurva isocost. : MRTS = Slope Iso Quant -MPI/MPk = -Pl/Pk Pl. MPk = Pk. MPI Persamaan diatas masing-masing ruas kiri dan kanan dibagi Pl. PC maka hasil : PI.MPK = Pk.MPI Pl.Pk PI.Pk MPK = MPI Pk PI
  • 114. Contoh I Misalkan harga labor $6/hour dengan MPI = 42 unit. Sedangkan harga kapital Pk = $ 10 dengan MPk = 80. Apakah produsen bisa memproduksi dengan kombinasi K dan L secara optimum? Dari data di atas : • Produktivitas Labor = MPI/PI = 42/6 = 7 unit setiap $ • Produktivitas Kapital = MPk/Pk = 80/10 = 8 unit setiap $ Dari data di atas produsen belum bisa mencapai keseimbangan karena syarat utama keseimbangan yang MPI/PI = MPk/Pk tidak terpenuhi. Dari hasil penghitungan harga labor terlalu mahal. Mestinya dengan produktivitas 42 unit per jam harga labor harusnya $ 5.5 bukan $ 6.
  • 116. Pengertian Jalur Ekspansi Titik-Titik Garis Expantion Path “suatu garis yang menunjukkan titik- titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu”. Produsen yang mempunyai uang akan digunakan untuk ongkos produksi yang semakin lama semakin besar dan ingin memperluas produksinya. Maka agar diperoleh ongkos yang paling kecil dia harus mengombinasikan penggunaan input-input L dan K pada titik-titik garis expantion path. 5.4.4 jalurekspansi (expansionpath)
  • 117. Perlu dimengerti bahwa jalur ekspansi E1-E2-E3 adalah jalur ekspansi untuk jangka panjang karena perusahaan mengubah-ubah jumlah faktor produksi L dan faktor produksi K.
  • 118.  Jika input ditambah maka output akan bertambah. ( input + = output + )  Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka : = L + C akan menghasilkan Q  Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah : = al + aC bQ  Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan : (1) b > a; (2) b = a; dan (3) b < a 5.4.5 hasil dari pengembanganskalausaha(returnto scale)
  • 119.  Apabila terjadi : 1. b > a disebut dengan increasing return to scale. Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 30%. 2. b = a disebut dengan cosntant return to scale. Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output meningkat sebesar 20%. 3. b < a disebut dengan decreasing return to scale. Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 10%.Increasing return to scale
  • 120. Increasing return to scale  Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat.  Dari gambar di atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat lebih dari 200 unit.
  • 121. Cosntant Return to Scale  Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat.
  • 122. Decreasing Return to Scale  Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat.
  • 123. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses produksi lebih efisien, yaitu: 1. • Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat dalam proses produksi tenaga kerjanya semakin terampil. 2. • Penggunaan teknologi. 3. • Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama. 4. • Semakin besar skala produksinya, semakin efisien.
  • 124.  Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant di mana antara isoquant yang satu dengan isoquant yang lain tidak saling berpotongan.  Isoquant yang terletak semakin jauh dan titik 0 menunjukkan tingkat output yang semakin besar.  Dalam memproduksi suatu tingkat output ada batas dalam memilih kombinasi input labor atau capital. 5.4.6 MemilihKombinasi Input yangEfisien (Ridge Line)
  • 125.  Kurva IQ1 di titik L1 menunjukkan minimum labor dan titik K1 minimum kapital guna menghasilkan produk tertentu.  Pada 1Q3 titik 13 adalah minimal labor dan K3 adalah minimai capital.  Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi, dengan kombinasi dua input yaitu ridge-line atas dan ridge- line bawah di beberapa tingkat isoquant.
  • 126. Perubahan Titik Singgung Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). 5.4.7. Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination) Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost resources combinations.
  • 127.
  • 128. Pertanyaan Bab V 1. Sebutkan dan jelaskan faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen ! 2. Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yaitu jangka pendek dan jangka panjang, sebutkan perbedaannya ! 3. Mengapa tidak ada input tetap dalam jangka panjang ? 4. Sebutkan serta jelaskan ciri-ciri kurva isoquant ! 5. Bagaimana caranya agar produsen bisa dalam posisi keseimbangan ?
  • 130. 8.1. BENTUK PASAR PERSAINGAN 8.1.1. Pengertian Pasar Pasar adalah tempat bertemunya pembbeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Pasar dibagi menjadi 4 golongan, yaitu : a. Pasar Persaingan Sempurna c. Pasar Monopoli b. Pasar Persaingan Monopolistik d. Pasar Oligopoli
  • 131. 8.1.2. Ciri-Ciri Pasar Persaingan 1. Persaingan Sempurna • Jumlah penjualnya dan pembeli sangat banyak • Menjual produk subtitusi Contoh : Transaksi di sektor hasil pertanian. 2. Persaingan Monopolistik • Jumlah penjual dan pembeli banyak • Produk yang dijual hampir sama tetapi masih dibedakan/beda corak Contoh : Perusahaan Sepatu, baju, sabun
  • 132. 3. Oligopoli • Jumlah penjual sedikit, jumlah pembeli banyak • Produk yang dijual barang standar/berbeda corak Contoh : Pabrik baja, mobil, sepeda motor, handphone 4. Monopoli • Jumlah penjual satu, jumlah pembeli banyak • Produk yang dijual tidak ada subtitusi yang dekat/sempurna Contoh : Kereta api, listrik
  • 133. 8.2. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing- masing penjual tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Berapapun barang yang diperjualbelikan, harga akan tetap.
  • 134. Gambar 8.1 Pasar persaingan sempurna yang mendapatkan laba
  • 135. 8.2.1. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut: • Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. • Barang yang diperjualbelikan homogen/identik. • Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah. • Informasi terhadap pasar sempurna
  • 136. 8.2.2. Penentuan Jumlah Produksi dan Harga 1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1
  • 137. 2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi minimal adalah sebesar P = OP2 dan Q = OQ1
  • 138. 3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1 Dengan AC yang paling rendah
  • 139. 8.2.3. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Pasar Sempurna dalam Periode Jangka Pendek Maksud jangka pendek yaitu apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya. Dalam jangka pendek perusahaan dapat mengalami 3 hal: 1. Mendapat laba super normal 2. Mendapat laba normal 3. Menderita kerugian
  • 140. Gambar 8.6 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian
  • 141. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama dimana produsen memiki kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan. Gambar 8.7 Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dalam jangka waktu panjang yang memperoleh laba normal
  • 142. 8.2.4. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna KEBURUKAN Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. KEBAIKAN Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. Jika tidak efisien, perusahaan batu siap memasuki pasar sebagai pesaing. Dan hal ini akan menyebabkan tambahnya supply dan berakibat menurunnya harga.
  • 143. Pertanyaan Bab VIII 1. Dijelaskan bentuk pasar ada 4, sebutkan dan jelaskan ! 2. Sebutkan ciri-ciri pasar persaingan sempurna ! 3. Produk yang dijual hampir sama tetapi masih dibedakan atau beda corak merupakan ciri-ciri dari pasar persaingan bagaimana? 4. Mengapa dalam pasar persaingan sempurna penjual tidak dapat mempengaruhi harga pasar ? 5. Apabila terjadi kenaikan permintaan barang dalam jangka pendek akan mengalami 3 hal, sebutkan 3 hal tersebut !
  • 144. PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLI BAB IX
  • 145. 9.1. BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product differentiation adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda. Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli:
  • 146. • Terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam. Maka kurva permintaannya miring dari kiri atas ke kanan. bawah, meskipun mendekati horizontal. • Terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.
  • 147. Dalam jangka pendek, suatu perusahaan juga seperti pada pasar yang lain, maksudnya bahwa pada suatu saat perusahaan akan menerima keuntungan lebih atau menerima kerugian atau hanya menerima keuntungan normal saja. Pada pasar persaingan monopoli barang heterogen sehingga semua produsen juga tidak akan menetapkan harga yang sama.
  • 148. Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan masuknya perusahaan-perusahaan baru ke dalam industri, yaitu terbuka dan satunya tertutup. Apabila dalam jangka panjang ada perusahaan-perusahaan dalam persaingan ini mengalami keuntungan lebih, maka akan mendorong masuknya perusahaan- perusahaan lain.
  • 149. Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada di antaraperusahaan monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada persaingan sempurnabentuk kurva demand-nya horizontal atau elastis sempurna, kurva demand darimonopoli bersifat inelastis. Kurva demand perusahaan yang monopolistik berbentukelastis. Kemiringannya di antara kedua kurva demand dari monopoli dan persaingan sempurna.
  • 150.
  • 151. 9.2. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLITIK Dalam jangka pendek Perusahaan dalam persaiangan monopoli dapat mengalami tiga hal, yaitu :  Mendapat laba supernormal  Mendapat laba normal  Menderita kerugian
  • 152. 1. Perusahaan dalam persaingan monopolitik yang mendapatkan laba supernormal Dari gambar di atas, harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
  • 153. 2. Perusahaan dalam persaingan monopolitik yang mendapatkan laba normal MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu sebesar OP1KQ1.
  • 154. 3. Perusahaan dalam persaingan monopolitik yang menderita kerugian
  • 155. o MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal. o Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya OP1. o Biaya rata-rata (AC) > dari penerimaan rata-rata (AR). o Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC (OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQ1LP2).
  • 156. 9.3. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA 1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar.  Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
  • 157. 2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan  Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan dalam jangka panjang bila masuknya perusahaan baru ke dalam industri yang bersangkutan bebas dan mudah. Artinya, perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum perusahaan atau untuk menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output optimum.
  • 158. 3. Promosi Penjualan  Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas pasarnya dengan cara iklan ini akan diimbangi dengan kegiatan yang sama oleh penjual lainnya, dan sumber yang digunakan untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya produksi. Pemborosan seperti ini lebih kecil dalam persaingan monopoli dibandingkan dengan oligopoli.
  • 159. 4. Jenis Produk yang Tersedia Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatıų, peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu demikian banyak sehingga membingungkan konsumen, dan persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
  • 160. Pertanyaan Bab IX 1. Sebutkan dua unsur model pasar persaingan monopoli ! 2. Mengapa kurva demand dari monopoli bersifat inelastic ! 3. Sebutkan akibat dari persaingan monopoli terhadap output dan harga ! 4. Bagaimana bentuk kurva demand dan MR dari perusahaan monopolistic ? 5. Sebutkan hal yang akan dialami oleh persaingan monopolistik dalam jangka pendek perusahaan !
  • 161. PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI BAB X
  • 162. Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing (kasus monopoli murni/pure monopoli). 10.1. ARTI MONOPOLI Contoh barang publikdi monopoli tidak sempurna, seperti PT KAI berupa angkutan kereta api, tetapi menghadapi persaingan dari angkutan bus, pesawat terbang, dan mobil pribadi.
  • 163. 10.2.1. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI 1. • Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan 2. • Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip 3. • Tidak ada kemungkinan masuk dalam industri 4. • Dapat mempengaruhi penentuan harga 5. • Promosi iklan kurang diperlukan
  • 164. 10.2.1. FAKTOR MENIMBULKAN ADANYA PASAR MONOPOLI 1. • Perusahaan monopoli mempunyai seatu sumber daya tertentu yang unik 2. • Perusahaan monopoli dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi 3. • Monopoli ada dan berkembang melalui undang- undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
  • 165. 10.3. HAMBATAN PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR 1. Penguasaan Bahan Mentah Contoh : PDAM, Pertamina Suatuperusahaan monopolibisatimbulkarenabeberapasebab,yaitu: 2. Hak Paten Contoh : Produk Microsoft-Windows 3. Terbatasnya Pasar (di dalam pasar tetap hanya ada satu penjual dan satu pembeli) 4. Pemberian Hak Monopoli Oleh Pemerintah Contoh : PELNI jalur tertentu
  • 166. 10.4. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT Perusahaan tersebut menghasilkan output sebesar Q unit pada tingkat biaya C biaya per unit dan ia menjual output- nya tersebut pada tingkat harga P.  Laba = (P-C).Q (bidang PP'C'C sebagai laba maksimum)  Jika MR > MC berarti jika produksi ditambah, kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah CPP'C'. Laba itu diperoleh TR (OPC'Q) dikurangi dengan TC (OCC'Q). Gambar 10.1 Penentuan harga/output dalam monopoli
  • 167. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR, sebagai berikut:  Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output Q, yang sekaligius menunjukkan tingkat output optimal.  Harga maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q adalah P.  Besar laba ditunjukkan oleh daerah CPP'C'.  Laba itu diperoleh TR (OPC'Q) - TC (OCC'Q).
  • 168. Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan menentukan berapa output yang harus ia jual, dan berapa harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan maksimal. Seorang monopolis harus membuat untung. Ada atau tidak adanya laba tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan biayanya. 10.5. POSISI KESEIMBANGAN
  • 169. Laba yang maksimal dicapai pada saat MR = MC. Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah…  Jika persaingan sempurna kecondongan kurva permintaannya horizontal, kurva permintaan persaingan monopolis kecondongannya bersifat elastis yang cukup besar dengan kemiringan yang landai. 10.5.1. Hubungan P, TR, dan MR
  • 170.  Kurva permintaan seorang monopolis berbentuk miring dengan kecondongan yang bersifat inelastis.  Bentuk kurva seperti ini dikarenakan untuk menjual output yang lebih besar Sang Monopolis harus menurunkan harga untuk mencapai penerimaan total maksimum.  Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total berkurang, bukannya bertambah. Gambar 10.2 AR, TR, dan MR
  • 171. 10.5.2. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis Monopoli bisamenderitakerugiandisebabkan karena: (1) biayaawalyangbesar(setupcost), (2) demand-nyabelumberkembangkarenabelum dikenal. Monopoli mengalamikerugianhanyadalamjangkapendek. Dalamjangkapanjang monopoli secarapastimengalami keuntungan. laba yang akan diperoleh monopoli ditentukan oleh seberapa besar permintaan yang dihadapi relatif terhadap biaya
  • 172. a. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan  Keuntungan maksimum saat MR = MC (P1KLP2)  Kurva D dan MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh "ekuilibrium perusahaan" yang sekaligus sama dengan "equal pasar" Gambar 10.3 Monopolis yang mendapatkan laba
  • 173. b. Monopolis Mengalami Impas  TR = TC  adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan TC = OQKP1. Gambar 10.4 Monopolis yang mendapatkan laba normal (impas)
  • 174. c. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian  besarnya TC lebih besar daripada TR  AC jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P)  kerugian sebesar P1P2KL karena TR =OP1LQ dan TC = OP2KQ.  Rugi disebabkan oleh SAC tinggi sedang harga (P) rendah sehingga P <AC jangka pendek Gambar 10.5 Monopolis yang mendapatkan kerugian
  • 175. 10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI 1. Output yang Lebih Kecil menaikkan harga dan memperkecil output dari sebelumnya. 2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar Dihalanginya perusahaan baru untuk masuk dalam pasar merupakan isyarat untuk meluaskan output dalam industri yang bersangkutan.
  • 176. 10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI 3. Efisiensi Ekonomi Monopoli mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-baiknya. 4. Promosi Penjualan menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaannya ke kanan.
  • 177. Tindakan-tindakanyangbisadilakukanpemerintahyangbisa mengurangidampaknegatifdarimonopoliterhadapmasyarakat adalah: 1. • Menetapkan Undang-Undang antimonopoli. 2. • Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan. 3. • Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoli yang dapat dikendalikan. 4. • Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis.
  • 178. 10.6.2. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah Pemerintah dapat menentukan hargat tertinggi di bawah harga keseimbangan MR-MC.  Laba barang X = OQ dengan tingkat harga setinggi OP1.  Pada titik keseimbangan K itu berarti produsen akan menghasilkan barang sebanyak OQ dengan tingkat harga barang setinggi P.  Kerugian masyarakat = EFG, perbedaan antara penerimaan total (TR) - biaya total (TC) yaitu OQ1 menjadi OX2. 1. Pengaturan Harga
  • 180. Pertanyaan Bab X 1. Sebutkan ciri-ciri pasar monopoli ! 2. Jelaskan apa saja yang menjadi alasan munculnya monopoli ! 3. Dalam posisi keseimbangan bagaimanakah bentuk kurva permintaan pasar ? 4. Sebutkan hal-hal yang dapat menyebabkan monopoli mengalami kerugian ! 5. Sebutkan tindakan yang bisa dilakukan oleh pemerintah agar bisa mengurasi dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat !
  • 182. 11.1 PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI Ciri lain pasar oligopoli yang dikemukakan Doulgas : Jumlah penjualnya lebih dari satu. Jumlah pembelinya sangat banyak. Dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan, konstan, dan meningkat. Tujuannya, dalam jangka pendek menginginkan laba maksimal. Sedangkan jangka panjang menginginkan menguasai pasar. Pasar oligopoly adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga pasar.
  • 183. Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen (dua sampai lima produsen), sedangkan apabila terdiri dari dua perusahaan disebut duapoli. Karakter pasar oligopoli yaitu: 1.Perusahaan saling sepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi. 2.Perusahaam tidak saling melakukan kesepakatan.
  • 184. 11.2 DEMAND OLIGOPOLI Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri dimana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil. Oleh karena jumlah penjual yang sedikit inilah maka saling pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari oligopoli. 1. Model Cournot Dalam hal ini jelas bahwa perusahan kedua hanya menghasilkan setengah dari output yang diminta pasar yang tidak dilayani oleh Perusahaan pertama. Kesimpulannya, bahwa semakin banyak Perusahaan yang memasuki dunia industry, output industry semakin mendekati output yang dipersaingkan.
  • 185. Model Cournot ditinjau dari kerva reaksi (reaction curved) seperti ditunjukan pada gambar di bawah ini :
  • 186. Penurunan kurva reaksi secara matematis
  • 187. Secara grafis penentuan posisi keseimbangan Cournot dapat digambarkan sebagai berikut:
  • 188. Ada beberapa kelemahan dari model cournot: a. Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing- masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis. b. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna. c. Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan. d. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
  • 189. 2. Model Betrand Model Betrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model Cournot, yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang stabil dari pasar. 3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil) Model Chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat) terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap ada perubahan tingkat output yang dilakukan oleh salah satu perusahaan, akan mempengaruhi perusahaan pesaingnya. Akibatnya keseimbangan Tingkat harga dan output monopoli.
  • 190. Dalam gambar diatas terlihat bahwa kurva permintaan yang dihadapi oleh oligopolis patah. Kurva tersebut patah pada tingkat Pe, yang merupakan harga ekuilibium awal. 4. Model Kurva Perintaan Patah (The Kinked – Demand Model)
  • 191. 5. Model Stackelberg Pada gambar disamping terlihat bentuk kurva isoprofit dan kurva reaksi yang dimiliki oleh masing-masing duopolis. Apabila perusahaan A yang kuat menduga bahwa perusahaan pesaingnya akan bereaksi atas dasar kurva reaksinya, maka perusahaan A yang akan menentukan tingkat output. Akan tetapi, apabila di pasar ada dua perusahaan yang sama kuat dan keduanya berharap menjadi pemimpin pasar, maka dalam keadaan ini keseimbangan pasar yang bersifat stabil tidak akan tercapai
  • 192. Ciri-ciri pasar oligopoli: a. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda b. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemat atau kuat c. Promosi masih perlu dilakukan
  • 193. 11.3 MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya, diantaranya: 1. Pasar kartel. 2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership).
  • 194. Pemisalan pasar hanya ada dua penjual. Pada harga sebesar OP2 jumlah yang diminta pada penjual satu (D1) dan penjual kedua (D2) adalah sama. Akan tetapi, jika ada produsen menurunkan harga menjadi OP1, dengan menurunkan harga ia mengharap permintaan bertambah menjadi OQ4. Namun, penurunan harga diikuti oleh pesaing juga mengikuti menurunkan harganya juga. Inilah yang dikatakan harga untuk oligopoly rigid(kaku). Hal ini dikarenakan kurva permintaannya patah.
  • 195. Mula-mula kurva sebesar MC2. pada Tingkat MC2 harga yang menjamin laba maksimal adalah OP1. jika biaya per unit turun, MC bergeser menjadi MC1. Demikian juga jika biaya per unit naik, harga yang menjamin laba maksimum adalah sebesar OP2. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan harga tidak berubah selama MC memotong MR pada bagian yang patah (tegak lurus) LN walaupun biaya naik atau turun.
  • 196. Harga bisa naik atau turun jika MC memotong MR buka pada bagian yang patah (tegak lurus LN). Mula-mula harga yang menjamin laba maksimal pada saat MC berpotongan adalah MR (PLN- MR), yaitu setinggi OP2. Turun menjadi OP1. Demikian juga jika biaya terus naik hingga memotong MR yang bukan tegak lurus LN harga akan meningkat. Harga akan berubah jika MC memotong bagian MR yang condong miring. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
  • 197. Pertanyaan Bab XI 1. Jelaskan mengapa bentuk pasar oligopoli adalah bentuk pasar yang paling sulit menetapkan harga ! 2. Sebutkan beberapa kelemahan dari model Cournot ! 3. Bagaimana keseimbangan yang bersifat stabil pada model pasar oligopoli cournot terbentuk ? 4. Sebutkan karakteristik pasar persaingan oligopoli ! 5. Dalam pasar oligopoli dilaksanakan dengan cara karte dan price leadership, jelaskan perbedaan dari kedua konsep tersebut !