1. Dokumen tersebut merangkum beberapa penelitian tentang sistem jemuran pakaian otomatis menggunakan mikrokontroler dan sensor.
2. Sistem-sistem tersebut dirancang untuk membuka dan menutup atap jemuran secara otomatis berdasarkan kondisi hujan dan suhu.
3. Sensor cahaya, sensor hujan, dan sensor suhu digunakan sebagai input untuk mengontrol atap dan memastikan pakaian tetap kering.
1. TUGAS
“TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH”
Oleh :
Nama : DIMAS PRASETYA NUGRAHA
NIM : 09030581721006
Kelas : TK5
LABORATORIUM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019/2020
2. Tittle of study Author Briefly Description
of Study
Experimental
Results
Study
Limitations
PROTOTIPE
SISTEM BUKA
TUTUP ATAP
JEMURAN
PAKAIAN
MENGGUNAKAN
MIKROKONTROL
ER ATMEGA8
Ozzy
Prasetya
Adha,
Abdul
Muid,
Yulrio
Brianorma
n
Prototipe sistem
buka tutup atap
jemuran pakaian
menggunakan
mikrokontroler
ATMega8 dibuat
berdasarkan
permasalahan yang
sering dialami
masyarakat saat
meninggalkan
pakaian dirumah.
Hujan atau cuaca
buruk sampai saat ini
menjadi masalah
utama bagi
masyarakat yang
memiliki jemuran,
sehingga pakaian
yang sudah kering
menjadi basah dan
kotor lagi. Maka
dibuatlah prototipe
sistem buka tutup
atap jemuran pakaian
otomatis yang
mampu membaca
cuaca seperti hujan
dan panas. Alat ini
dilengkapi dengan
pengaturan waktu
pengeringan. Sistem
buka tutup atap
jemuran otomatis ini
menggunakan
mikrokontroler
ATMega8 sebagai
pengendali dari alat
yang dibangun yang
terdiri dari bagian
mekanik dan
elektronik.
Berdasarkan
hasil penelitian
dan pembahasan
dapat diambil
kesimpulan,
sebagai berikut :
1. Telah berhasil
dibuat sistem
buka tutup atap
jemuran pakaian
secara otomatis
menggunakan
sistem sirip atap,
yang dilengkapi
dengan motor
DC gear box
yang aktif jika
sensor hujan
mendeteksi
adanya air
dipermukaan
sensor.
2. Sistem yang
dibuat berupa
prototipe
menggunakan
parameter
sensor hujan dan
sensor waktu.
3. Sistem
jemuran
otomatis
menggunakan
mikrokontroler
ATMega8
sebagai unit
kontroler atau
otak dari alat
yang dibangun.
4. Blower akan
aktif jika posisi
atap sedang
tertutup atau
dalam keadaan
hujan, yang
mana sistem
akan aktif pada
jam 08.00
sampai jam
18.00.
5. Jika kondisi
Untuk
menyempurna
kan kerja
sistem
disarankan,
jika sistem
ingin di
aplikasi
dilapangan
maka jenis
motor
sebaiknya
diganti dengan
yang lebih
besar torsinya,
begitu juga
untuk blower
sebaiknya
menggunakan
blower lebih
dari 1 buah
sehingga
panas yang
dihasilkan
oleh blower
didalam
ruangan dapat
merata.
3. cuaca hujan
panas maka
atap akan
menutup dan
blower akan
menyala,
ketika malam
hari baik
dalam kondisi
hujan maupun
kering atap
akan menutup.
PERANCANGAN
ALAT PEMBUKA
DAN PENUTUP
ATAP PENJEMUR
GABAH SECARA
OTOMATIS
DENGAN
MENGGUNAKAN
ARDUINO UNO
BERBASIS
MIKROKONTROL
ER ATMEGA328
Martianus
Kurnia,
Ali
Warsito,
Andreas
Ch. Louk
Telah dibangun
sebuah sistem
pembuka dan
penutup atap
penjemur gabah.
Sensor hujan YL-83
dan sensor suhu
LM35 digunakan
sebagai variabel
input untuk
mengontrol atap dan
pemanas. Kontrol
utama pada sistem
adalah Arduino Uno
yang berbasis
Mikrokontroler
ATmega328. Atap
didesain
menggunakan dua
lengan sehingga bisa
dilipat. Pada saat
sensor hujan
mendeteksi adanya
hujan, maka atap
akan menutup dan
melindungi gabah.
Jika suhu yang
diukur oleh sensor
suhu LM35 lebih
rendah dari 23 °C,
maka atap akan
menutup dalam
keadaan pemanas
menyala. Jika suhu
lebih besar dar 50
°C, maka atap akan
1. Perancangan
sistem mekanik
alat telah
berhasil
dilakukan dan
bekerja dengan
baik saat
digerakkan
maju-mundur
secara
manual.
2. Sistem yang
telah dirancang
berhasil
merespon input
dari sensor suhu
LM35,
sensor hujan
YL-83, dan
switch dengan
sangat baik.
3. Saat suhu
rendah (< 23
°C) dan hujan,
sistem menutup
atap dan
menghidupkan
pemanas.
4. Suhu
standar (23 °C
≤ T < 50°C)
dan nilai
ADC hujan
normal, sistem
membuka atap
dan memulai
sistem proses
Sistem ini dapat
dikembangkan
menjadi lebih
baik lagi dengan
beberapa
pertimbangan
sebagai berikut:
1. Dapat
dikembangkan
dalam skala
yang
lebih besar agar
bisa menjemur
gabah
dalam jumlah
yang lebih
banyak.
2. Lipatan atap
harus
ditambahkan
menjadi
lebih dari 4
lipatan, agar
meminimalisir
ketinggian atap
saat dilipat.
3. Motor
pengggerak
yang digunakan
harus
diganti dengan
motor yang
memiliki
kemampuan
yang lebih
besar,agar bisa
menggerakkan
atap yang berat
4. menutup tanpa
menyalakan
pemanas.
Keseluruhan sistem
telah diujicoba dan
telah berfungsi
dengan respon yang
sangat baik.
penjemuran.
5. Saat suhu
melebihi
standar (>50
°C), maka
atap akan
tertutup tanpa
menyalakan
pemanas.
6. Switch
menginterupsi/
menghentikan
perputaran
motor dan
menjadi batas
atap
saat membuka
dan menutup.
sekalipun.
4. Pemanas
yang digunakan
dalam
penelitian
ini masih
kurang efisien,
karena fungsi
utama dari
lampu pijar
adalah untuk
menjadi
penerang, bukan
untuk menjadi
pemanas.
Peneliti
selanjutnya
disarankan
untuk
menggunakan
elemen
pemanas,
sehingga energy
listrik yang
dikeluarkan
benar-benar
hanya
menghasilkan
energy
panas.
5. Untuk
menghasilkan
pembacaan
sensor
suhu LM35
yang akurat dan
stabil, output
sesnsor
ditambahkan
rangkaian
penguat
menggunakan
IC LM358.
6. Sensor
kelembaban
SHT11/DHT11
dapat
digunakan
sebagai sensor
yang menjadi
indikator
terselesaikannya
proses
pengeringan,
karena dapat
5. mendeteksi
level
kelembaban
padi. Oleh
karena itu,
penggunaannya
sangat
disarankan.
ALAT
PENGENDALI
ATAP JEMURAN
OTOMATIS
DENGAN SENSOR
CAHAYA DAN
SENSOR AIR
BERBASISKAN
MIKROKONTROL
ER ATMEGA16
Elly
Mufida,
Abdul
Abas
Di era perkembangan
teknologi dan
informasi seperti
sekarang ini,
manusia
semakin dituntut
kreatif untuk
membuat peralatan
yang memanfaatkan
teknologi untuk
meringankan
kehidupannya.
Mencuci dan
menjemur pakaian
adalah pekerjaan
yang dilakukan oleh
semua manusia
dalam kehidupan
sehari-harinya. Pada
sebuah keluarga
yang banyak
beraktifitas diluar
rumah, kondisi
rumah menjadi
kurang terkontrol,
terutama kondisi
jemuran pakaian
yang berada di teras
rumah. Hal tersebut
menjadi masalah jika
terjadi hujan atau
datangnya malam
hari pada saat
pemilik rumah tidak
ada di rumah.
Untuk mengatasi
Dari hasil
percobaan
yang telah
dilakukan,
dapat
disimpulkan
bahwa
pembuatan alat
pengendali
atap jemuran
otomatis dapat
berjalan
sesusuai
dengan yang
diharapkan.
Alat alat
ini perlu
dikembangkan
lebih lanjut
agar dapat
merespon
kondisi-
kondisi yang
lain, misalnya:
secara
otomatis atap
akan tertutup
pada jam 6
sore dan
terbuka pada
jam 7 pagi,
walaupun
tidak ada
cahaya atau air
pada jam
tersebut, serta
Alat alat
ini perlu
dikembangkan
lebih lanjut agar
dapat merespon
kondisi-kondisi
yang lain,
misalnya:
secara otomatis
atap akan
tertutup pada
jam 6 sore dan
terbuka pada
jam 7 pagi,
walaupun
tidak ada
cahaya atau air
pada jam
tersebut, serta
alat dapat
mengkomunikas
ikan keadaan
terkini atap
kepada pemilik
rumah melalui
SMS.
Penggunaan
sensor yang
lebih sensitif
juga
menjadi
pertimbangan
terhadap
keberhasilan
alat.
6. masalah tersebut,
penulis merancang
alat yang dapat
mengendalikan
atap jemuran yang
dapat membuka dan
menutup secara
otomatis sesuai
dengan intensitas
sinar matahari atau
turunnya hujan.
Penulis
menggunakan
mikrokontroler
Atmega16 sebagai
pusat pengendali
atap jemuran
otomatis. Sensor
yang diperlukan pada
alat pengendali
jemuran otomatis
adalah sensor cahaya
dan sensor air. Untuk
sensor
cahaya digunakan
LDR (Light Diode
Resistor) dan sensor
elektroda sebagai
sensor air
hujan. LDR adalah
jenis resostor yang
nilai hambatannya
dipengaruhi oleh
cahaya.
Sedangkan sensor
eletroda adalah
sensor yang
memanfaatkan sifat
konduktansi pada
suatu bahan. Motor
DC digunakan
sebagai penggerak
atap jemuran agar
dapat membuka
dan menutup. Bahasa
pemrogaman C
digunakan untuk
mengendalikan alat
secara
keseluruhan, dimana
alat dapat
mengkomunik
asikan keadaan
terkini atap
kepada pemilik
rumah melalui
SMS.
Penggunaan
sensor yang
lebih sensitif
juga
menjadi
pertimbangan
terhadap
keberhasilan
alat.
7. code program akan
ditanamkan kedalam
mikrokontroler
ATmega16.
RANCANG
BANGUN
PROTOTYPE ALAT
PENJEMUR
PAKAIAN
OTOMATIS
BERBASIS
ARDUINO UNO
Alhen
Dwi
Darusman,
Mohamma
d Dahlan,
F.
Shoufika
Hilyana
Dalam penelitian
yang berjudul
prototype alat
jemuran otomatis
menggunakan
sensor LDR dan
sensor hujan
berbasis Arduino
Uno bertujuan untuk
memudahkan
pekerjaan manusia
dalam masalah
menjemur pakaian,
karena apabila
musim hujan tiba
dimana ada pakaian
yang dijemur dan
lantas turun hujan
pengguna tidak perlu
khawatir karena alat
penjemur pakaian
otomatis ini akan
secara otomatis
bergerak menuju ke
dalam ruangan.
Dari
pembahasan
di atas dapat
disimpulkan
bahwa: (1)
Rancang
Bangun
Prototype Alat
Penjemur
Pakaian
Otomatis
Berbasis
Arduino ini
menggunaka
sensor hujan
(tetes air) dan
sensor cahaya
sebagai
pendeteksi
cuaca, yang
digunakan
untuk
meringankan
pekerjaan
pengguna
Saran untuk
penelitian
selanjutnya
antara lain: (1)
Pada saat
pengoperasian,
kondisi alat
dipastikan siap
beroperasi dan
memperhatikan
posisi peletakan
alat pada alas
yang kuat dan
datar serta
memperhatikan
keadaaan kabel-
kabel kontrol
agar tidak
mengganggu
pada saat alat
dioperasikan.
(2) Pada saat
pengujian,
ketelitian dan
fokus sangat
diutamakan
agar pengujian
dapat berjalan
dengan lancar
8. Metode yang
digunakan adalah
rancang bangun,
yang diawali dari
pembuatan prototype
jemuran otomatis,
membuat sistem
kendali intensitas
cahaya dan tetes air
hujan sesuai dengan
kebutuhan pada
proses penjemur
pakaian. Proses
deteksi
menggunakan sensor
hujan dan LDR
(Light Dependent
Resistor), untuk
indikator
menggunakan LED.
Pengendali yang
akan digunakan
berbasis Arduino
Uno dengan
Mikrokontroller
ATmega 328 dengan
bahasa pemrogaman,
yaitu bahasa C. Dari
hasil perancangan
diketahui bahwa
rangkaian dapat
bekerja dengan baik
yaitu ketika cuaca
cerah jemuran
pakaian berapa diluar
ruangan dan ketika
cuaca mendung atau
hujan jemuran
pakaian bergerak
masuk ke dalam
ruangan tertutup. Hal
ini terlihat dari
sensor dapat bekerja
dan outputnya seperti
LED dan kipas angin
berfungsi (aktif).
Pada saat
pengambilan data,
memakai cahaya
ruangan untuk
dalam
menjemur
pakaian. (2)
Prototype Alat
PenjemurPakai
an Otomatis
menggunakan
motor
penggerak DC
dengan
kapasitan 12
Vdc yang
menggerakan
tambang
jemuran keluar
dan masuk
ruangan. (3)
Pada proses
rancang
bangun
Prototype Alat
Penjemur
Pakaian
Otomatis
Berbasis
Arduino ini
material yang
digunakan
untuk
pembuatan
struktur alat
yaitu
alumunium
dan papan
aklirik. (4)
Perawatan
dilakukan
berkala agar
mengetahui
kerusakan
yang terjadi
pada
Prototype Alat
Penjemur
Pakaian
Otomatis
Berbasis
dan tidak ada
hambatan. (3)
Membersihkan
komponen
Prototype
menggunakan
kainbersihdan
sedikitbasah
agar debuyang
menempel
hilangdantidak
melakukan
perawatan
perbaikan
ketikasedang
running.(4)
Tidak
menggunakan
bahan karet
sebagai
tambang
jemurankarena
mempunyai
mediayanglicin
dan akan
mengakibatkan
selipsehingga
jemurantidak
berjalandengan
maksimal.
9. menstabilkan nilai
multimeter.
Arduino
tersebut.
RANCANG
BANGUN ATAP
JEMURAN
PAKAIAN
OTOMATIS
MENGGUNAKAN
SENSOR HUJAN,
SENSOR LDR,
SENSOR INFRA
RED DAN
REMOTE
BERBASIS
ARDUINO UNO
R3
Lenni,
Abdul
Ajis
Rancang Bangun
Atap Jemuran
Pakaian Otomatis
Menggunakan
Sensor Hujan,
Sensor Light
Dependent Resistor ,
Sensor Infra Red dan
Remote Berbasis
Arduino Uno R3
dibuat berdasarkan
permasalahan yang
sering dialami
masyarakat saat
meninggalkan
pakaian dirumah.
Hujan atau cuaca
buruk sampai saat ini
menjadi masalah
utama bagi
masyarakat yang
memiliki
jemuran,sehingga
pakaian yang sudah
kering menjadi basah
oleh air hujan ketika
penghuni rumah
berada di luar rumah.
Alat tersebut
menggunakan
Arduino Uno
ditambah dengan
sensor hujan, sensor
Light Dependent
Resistor, sensor Infra
Red dan Remote.
Cara kerja alat ini
adalah mendeteksi
cuaca disekita
rmelalui sensor hujan
Berdasarkan
hasil
perancangan,
implementasi,
dan pengujian
yang dilakukan
pada alat
jemuran
atomatis maka
dapat diambil
bebarapa
kesimpulan.
Pertama jika
kondisi cuaca
hujan panas
maka atap
akan menutup,
ketika malam
hari baik
dalam kondisi
hujan maupun
kering atap
akan menutup.
Kemudian
sensor hujan
keluaran
output pada
turun hujan
gerimis 650-
250 lux dan
hujan deras 0-
249 lux. Sensor
LDR keluaran
output pada
saat cuaca
terang 450-0
lux, cuaca
mendung
1023-750 lux
Disarankan
untuk
penelitian
lebih lanjut
sensor Hujan
yang dipasang
harus lebih
dari satu
dengan tujuan
apabila terjadi
turun hujan
sensor akan
mendeteksi
hujan lebih
cepat. Sensor
LDR yang
dipasang
harus lebih
dari satu
dengan tujuan
apabila terjadi
Kerusakan
pada sensor,
sensor LDR
yang lainnya
akan
mendeteksi
adanya
cahaya.
Memasang
blower saat
atap tertutup
agar pakaian
tetap kering
dan membuat
pintu depan
otomatis agar
alat ini lebih
10. dan sensor LDR,
ketika sensor tidak
menerima cahaya
maka alat akan
menterjemahkan
akan terja dihujan,
sehingga atap
jemuran akan
bergeser tertutup
secara otomatis.
Ketika sensor
mendeteksi sinar
matahari 450-0 lux
alat akan
menterjemahkan
bahwa cuaca
disekitar cerah,
sehingga atap akan
bergeser terbuka.
Sedangkan sensor
hujan mendeteksi
rintik dari air hujan
650-250 lux alat
akan
menterjemahkan
bahwa cuaca
disekitar hujan,
sehingga atap akan
bergeser tertutup.
Harapan dengan
terciptanya rancang
bangun atap jemuran
pakaian otomatis
mampu membantu
masyarakat
mengurangi rasa
cemas ketika
menjemur pakaian
dimusim penghujan.
dan cuaca
redup 451-749
lux.
sempurna.