1. Beberapa dokumen mendeskripsikan rancangan sistem atap jemuran pakaian otomatis menggunakan mikrokontroler dan sensor untuk membuka dan menutup atap secara otomatis berdasarkan kondisi cuaca;
2. Sistem-sistem tersebut dirancang untuk mengatasi masalah pakaian basah akibat hujan ketika penghuni tidak ada di rumah;
3. Komponen utama sistem tersebut meliputi mikrokontroler, sensor hujan dan c
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Tugas 3
1. Tugas 3 Teknik Penulisan Karya Ilmiah
OLEH:
Randa Kurnianto
09030581721002
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
2. 2015 PROTOTIPE SISTEM
BUKA TUTUP ATAP
JEMURAN PAKAIAN
MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLER
ATMEGA8
Hujan atau cuaca buruk sampai
saat ini menjadi masalah utama
bagi masyarakat yang memiliki
jemuran, sehingga pakaian yang
sudah kering menjadi basah dan
kotor lagi.
Maka dibuatlah
prototipe sistem
buka tutup atap
jemuran
pakaian
otomatis yang
mampu membaca
cuaca seperti hujan
dan panas. Alat ini
dilengkapi dengan
pengaturan waktu
pengeringan.
Sistem buka tutup
atap
jemuran otomatis ini
menggunakan
mikrokontroler
ATMega8 sebagai
pengendali dari alat
yang dibangun yang
terdiri dari bagian
mekanik dan
elektronik. Bagian
mekanik atau bagian
rangka utama ini
dibuat
menggunakan besi
L, sedangkan untuk
rangka penyangga
sirip atap
menggunakan bahan
yang telah jadi yakni
besi pada jendela
kaca nako dan untuk
menggerakan atap
menggunakan motor
wiper kaca mobil.
Bagian elektronik
terdiri dari keypad,
RTC (Real Time
Clock), LCD
(Liquid Crystal
Display), driver
3. motor DC (arus
searah), blower, dan
regulator. Sensor
yang digunakan
yaitu sensor hujan
dan sensor waktu.
Hasil pengujian alat
menunjukkan
bahwa
4. jika kondisi hujan
maka atap akan
tertutup dan blower
akan menyala,
ketika malam hari
baik dalam kondisi
hujan maupun
kering atap akan
menutup dan
blower akan aktif
sesuai dengan
waktu yang telah
ditentukan.
5. 2016 PERANCANGAN
ALAT PEMBUKA
DAN PENUTUP ATAP
PENJEMUR
GABAH SECARA
OTOMATIS DENGAN
MENGGUNAKAN
ARDUINO UNO
BERBASIS
MIKROKONTROLER
ATMEGA328
Daerah yang memiliki
permasalah
dengan cuaca yang tidak kondusif
Telah dibangun
sebuah sistem
pembuka dan
penutup atap
penjemur gabah.
Sensor hujan YL-83
dan sensor suhu
LM35 digunakan
sebagai variabel
input untuk
mengontrol atap dan
pemanas. Kontrol
utama pada sistem
adalah Arduino Uno
yang berbasis
Mikrokontroler
ATmega328. Atap
didesain
menggunakan dua
lengan sehingga bisa
dilipat. Pada saat
sensor hujan
mendeteksi adanya
hujan, maka atap
akan menutup dan
melindungi gabah.
Jika suhu yang
diukur oleh sensor
suhu LM35 lebih
rendah dari 23 °C,
maka atap akan
menutup dalam
keadaan pemanas
menyala. Jika suhu
lebih besar dar 50
°C, maka atap akan
menutup tanpa
menyalakan
pemanas.
Keseluruhan sistem
telah diujicoba dan
telah berfungsi
dengan respon
yang sangat baik
6. 2017 ALAT PENGENDALI
ATAP JEMURAN
OTOMATIS DENGAN
SENSOR CAHAYA
DAN SENSOR AIR
BERBASISKAN
MIKROKONTROLER
AT MEGA16
Mencuci dan menjemur pakaian
adalah pekerjaan yang
dilakukan oleh semua manusia
dalam kehidupan sehari-
harinya. Pada sebuah keluarga
yang banyak beraktifitas diluar
rumah, kondisi rumah menjadi
kurang terkontrol, terutama
kondisi jemuran pakaian yang
berada di teras rumah. Hal
tersebut menjadi masalah jika
terjadi hujan atau datangnya
malam hari pada saat pemilik
rumah tidak ada di rumah.
Untuk
menyelesaikan
maslah ini
dirancang alat yang
dapat
mengendalikan atap
jemuran yang dapat
membuka dan
menutup secara
otomatis sesuai
dengan intensitas
sinar matahari atau
turunnya hujan.
Penulis
menggunakan
mikrokontroler
Atmega16 sebagai
pusat pengendali
atap jemuran
otomatis. Sensor
yang diperlukan
pada alat pengendali
jemuran otomatis
adalah sensor
cahaya dan sensor
air. Untuk sensor
cahaya digunakan
LDR (Light Diode
Resistor) dan sensor
elektroda sebagai
sensor air hujan.
LDR adalah jenis
resostor yang nilai
hambatannya
dipengaruhi oleh
cahaya.
Sedangkan sensor
eletroda adalah
sensor yang
memanfaatkan
sifat konduktansi
pada suatu bahan.
Motor
7. DC digunakan
sebagai penggerak
atap jemuran agar
dapat membuka dan
menutup. Bahasa
pemrogaman C
digunakan untuk
mengendalikan alat
secara keseluruhan,
dimana code
program akan
ditanamkan
kedalam
mikrokontroler
ATmega16.
8. 2018 RANCANG BANGUN
PROTOTYPE ALAT
PENJEMUR PAKAIAN
OTOMATIS BERBASIS
ARDUINO UNO
masalah menjemur pakaian,
apabila musim hujan tiba dimana
ada pakaian yang dijemur dan
lantas turun hujan pengguna tidak
perlu khawatir karena alat
penjemur pakaian otomatis ini
akan secara otomatis bergerak
menuju ke dalam ruangan.
Metode yang
digunakan adalah
rancang bangun,
yang diawali dari
pembuatan
prototype jemuran
otomatis,
membuat sistem
kendali intensitas
cahaya dan tetes
air hujan sesuai
dengan kebutuhan
pada proses
penjemur pakaian.
Proses deteksi
menggunakan
sensor hujan dan
LDR (Light
Dependent
Resistor), untuk
indikator
menggunakan
LED. Pengendali
yang akan
digunakan berbasis
Arduino Uno
dengan
Mikrokontroller
ATmega 328
dengan bahasa
pemrogaman, yaitu
bahasa C. Dari hasil
perancangan
diketahui bahwa
rangkaian dapat
bekerja dengan baik
yaitu ketika cuaca
cerah jemuran
9. pakaian berapa
diluar ruangan dan
ketika cuaca
mendung atau
hujan jemuran
pakaian bergerak
masuk ke dalam
ruangan tertutup.
Hal ini terlihat dari
sensor dapat
bekerja dan
outputnya seperti
LED dan kipas
angin berfungsi
(aktif). Pada saat
pengambilan data,
memakai cahaya
ruangan untuk
menstabilkan nilai
multimeter.
10. 2019
RANCANG BANGUN
ATAP JEMURAN
PAKAIAN
OTOMATIS
MENGGUNAKAN
SENSOR HUJAN,
SENSOR LDR,
SENSOR INFRA RED
DAN REMOTE
BERBASIS ARDUINO
UNO R3
berdasarkan permasalahan yang
sering dialami masyarakat saat
meninggalkan pakaian dirumah.
Hujan atau cuaca buruk sampai
saat ini menjadi masalah utama
bagi masyarakat yang memiliki
jemuran,sehingga pakaian yang
sudah kering menjadi basah oleh
air hujan ketika penghuni rumah
berada di luar rumah.
Alat tersebut
menggunakan
Arduino Uno
ditambah dengan
sensor hujan,
sensor
Light Dependent
Resistor, sensor
Infra Red dan
Remote. Cara kerja
alat ini adalah
mendeteksi cuaca
disekita rmelalui
sensor hujan dan
sensor LDR, ketika
sensor tidak
menerima cahaya
maka alat akan
menterjemahkan
akan terja dihujan,
sehingga atap
jemuran akan
bergeser tertutup
secara otomatis.
Ketika sensor
mendeteksi sinar
matahari 450-0 lux
alat akan
menterjemahkan
bahwa cuaca
disekitar cerah,
sehingga atap akan
bergeser terbuka.
Sedangkan sensor
hujan mendeteksi
rintik dari air hujan
650-250 lux alat
akan
menterjemahkan
bahwa cuaca
disekitar hujan,
sehingga atap akan
bergeser tertutup