2. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksius
yang menyerang paru-paru (sering pada
ginjal, tulang, kel.adrenal, kel.limfe, dan
selaput otak) yang secara khas ditandai oleh
pembentukan granuloma dan menimbulkan
nekrosis jaringan.
3. Penyebab tuberculosis adalah Mycobakterium
tuberkulosa, sejenis kuman berbentuk batang dengan
ukuran panjang 1-4/Um dengan tebal 0,3-0,6/Um dan
tahan asam. Spesies lain kuman ini yang dapat
memberikan infeksi pada manusia adalah M.bovis,
M.kansasii, M.intracellulare, sebagian besar kuman
terdiri dari asam lemak (lipid), lipid inilah yang membuat
kuman lebih tahan terhadap asam dam lebih tahan
terhadap gangguan kimia dan fisik.
Etiologi
4. Kuman dapat tahan hidup pada udara kering maupun
dalam keadaan dingin. Di dalam jaringan kuman hidup
sebagai parasit intrasellular, yakni dalam sitoplasma
magkrofak. Sifat lain kuman ini adalah aerop. Sifat ini
menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan
yang tinggi kandungan oksigennya.
Etiologi
5. Patofisiologi
Sistem imun tubuh
berespon dengan
melakukan reaksi inflamasi.
Fagosit menekan banyak
bakteri, limfosit spesifik
tuberkulosis
menghancurkan bakteri dan
jaringan normal. Reaksi
jaringan ini mengakibatkan
penumpukan eksudat
dalam alveoli yang dapat
menyebabkan broncho-
pneumonia. Infeksi awal
biasanya terjadi 2 sampai
10 minggu setelah
pemajaman.
02
Massa jaringan baru yang
disebut granuloma
merupakan gumpalan hasil
yang masih hidup dan
sudah mati dikelilingi oleh
makrofag dan membentuk
dinding protektif granuloma
diubah menjadi jaringan
fibrosa bagian sentral dari
fibrosa ini disebut
“TUBERKEL”. Bakteri dan
makrofag menjadi nekrotik
membentuk massa seperti
keju
03
Setelah pemajaman dan infeksi
awal, individu dapat mengalami
penyakit aktif karena tidak
adekuatnya sistem imun tubuh.
Penyakit aktif dapat juga terjadi
dengan infeksi ulang dan aktivasi
bakteri. Tuberkel memecah,
melepaskan bahan seperti keju
ke dalam bronchi. Tuberkel yang
pecah menyembuh dan
membentuk jaringan parut paru
yang terinfeksi menjadi lebih
membengkak dan mengakibatkan
terjadinya bronkhopneumonia
lebih lanjut
Kuman microbakterium
tuberculosis masuk ke
dalam tubuh melalui
saluran pernapasan,
saluran pencernaan, dan
luka terbuka pada kulit.
Bakteri yang terhirup akan
dipindahkan melalui jalan
nafas ke alveoli, tempat
dimana mereka berkumpul
dan mulai untuk
memperbanyak diri. Selain
itu bakteri juga dapat
dipindahkan melalui sistem
limfe dan cairan darah ke
bagian tubuh yang lainnya
01
6. Manifestasi klinik :
Tahap awal --. Tidak nampak gejala2.
ditemukan saat X-ray terutama ortu
Manifestasi yg bersifat sistemik fatigue,
malaise, anoreksia, kehilangan BB, demam
terutama sore hari, malam hari berkeringat.
Menstruasi yg tidak teratur pada wanita
Ciri Batuk yang sering dg sputum
yang mukoid atau mukopurulen
7. Lanjutan Manifestasi klinik :
Chest pain Pekak pada
perkusi
Hemoptisistidak sering
ditemukan kecuali pada kasus
yang lebih parah
TB kadang2 lebih akut, dengan
manifestasi klinik yang tiba2 panas
tinggi, menggigil, nyeri pleuritis, batuk
yang produktif
8. Komplikasi
Miliary TB menular keberbagai
bagian tubuh01
Efusi pleura02
Tuberculosis pneumonia
peneumonia akut dapat terjadi
kuman TB banyak
03
10. Tindakan kolaborasi
Hospitalisasi tidak dianjurkan.
Hospitalisasi dilakukan bila
dilakukan pemeriksaan tertentu,
atau penyakit lebih parah, atau
pengobatan tertentu
5 pengobatan utama --. Isoniazid,
rifampin, pyrazinamide,
streptomycin, dan ethambutol
11. Implementasi
keperawatan
Planning
Diagnosa
Keperawatan
Nursing
assessment
Intervensi awal
Health promotion
1. Perawat kes.mas.
Dan perawat klinik
tj.
2. screening program
pada kelompok yg
berisiko.
3. Pasien yg positif
skin test tuberkulin
dilakukan x-ray.
4. Pengobatan teratur
5. pencegahan yang
kontak dg pasien
Tujuan umum
1. program
pengobatan teratur
2. Penyakit tidak
kambuh kembali
3. Fungsi paru normal
4. Mampu melakukan
pencegahan thd
penyakit.
Pola nafas tidak efektif
r/t penurunan
kapasitas paru
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebut. r/t kehilangan
nafsu makan yg lama,
fatigue, dan batuk
produktif
Noncompliance r/t
kurangnya pengeth.
Ttg proses peny.,
kurang motivasi, dan
pengobatan yg lama.
Activity intolerance r/t
fatigue, penurunan
status nutrisi, dan
demam yang lama.
Kaji batuk produktif,
keringat malam,
peningkatan suhu
badan pada siang
hari, kehilangan BB,
pleuritic chest pain,
crackles pada
permukaan paru
Jika hospitalisasi
diperlukan Isolasi
Ajarlan klien untuk
menutup mulut dan
hidung dgn tissue
bila batuk, bersin,
sputum.
Tissue dibuang di
paper bag
Masker digunakan
saat kontak face to
fece
Nursing management : tuberculosis
12. Ambulatory dan home Care Evaluasi
Perawat kontak secara
konsisten terutama mengenai
pengobatan.
Pendidikan kes.
Bila pasien tidak teratur
pengobatan, sebaiknya
keluarga di didik untuk
pemberian obat secara teratur.
Pasien mungkin mengalami
soscial stigma , Perlu
didiskusikan bersama.
Diharapkan
1. Penyakit sembuh
sempurna
2. Fungsi paru normal
3. Tidak ada
komplikasi
Nursing management : tuberculosis