SlideShare a Scribd company logo
Seperempat dari stroke yang penyebabnya tidak diketahui, dan atrial fibrilasi subklinis
mungkin
sebuah etiologi faktor umum. Alat pacu jantung dapat mendeteksi episode subklinis dari
atrium cepat
rate, yang berkorelasi dengan atrial fibrilasi electrocardiographically didokumentasikan.
Kita
dievaluasi apakah episode subklinis tingkat atrium cepat terdeteksi oleh ditanamkan de-
keburukan dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke iskemik pada pasien yang tidak
memiliki bukti lain dari fibrilasi atrium.
Metode
Kami terdaftar 2580 pasien, 65 tahun atau lebih, dengan hipertensi dan sejarah tidak ada
fibrilasi atrium, dimana alat pacu jantung atau defibrilator baru-baru ini menjadi im-
ditanam. Kami memantau pasien selama 3 bulan untuk mendeteksi fibrilasi subklinis
tachyar-
rhythmias (episode tingkat atrium> 190 denyut per menit selama lebih dari 6 menit) dan
mengikuti mereka selama rata-rata 2,5 tahun untuk hasil utama dari stroke iskemik atau
emboli sistemik. Pasien dengan alat pacu jantung secara acak ditugaskan untuk menerima
atau tidak
untuk menerima pacing overdrive terus menerus atrium.
Hasil
Dengan 3 bulan, takiaritmia atrium subklinis terdeteksi oleh perangkat ditanamkan harus
terjadi pada 261 pasien (10,1%). Takiaritmia atrium subklinis dikaitkan
dengan peningkatan risiko fibrilasi atrium klinis (rasio hazard, 5,56; kepercayaan 95%
interval [CI], 3,78-8,17; emboli P <0,001) dan stroke iskemik atau sistemik
(Rasio hazard, 2,49, 95% CI, 1,28-4,85, P = 0,007). Dari 51 pasien yang memiliki primer
acara hasil, 11 telah memiliki takiaritmia atrium subklinis terdeteksi oleh 3 bulan,
dan tidak ada yang telah atrial fibrilasi klinis oleh 3 bulan. Populasi disebabkan
risiko emboli stroke atau sistemik yang berhubungan dengan atrium subklinis
tachyarrhyth-
mias adalah 13%. Takiaritmia atrium subklinis tetap prediktif dari primer
hasil setelah penyesuaian untuk prediktor stroke (rasio hazard, 2,50, 95% CI, 1,28 untuk
4,89, P = 0,008). Mondar-mandir overdrive terus menerus atrium tidak mencegah atrial
fibrilasi.
Kesimpulan
Takiaritmia atrium subklinis, tanpa fibrilasi atrium klinis, terjadi fre-
quently pada pasien dengan alat pacu jantung dan dikaitkan dengan meningkat secara
signifikan
risiko emboli stroke atau sistemik iskemik. (Didanai oleh St Jude Medical; Menegaskan
ClinicalTrials.gov nomor, NCT00256152.)

Sebuah
trialfibrillationmaybeasymptomatic akibatnya subklinis.
Epidemiologic studi menunjukkan bahwa banyak pasien
dengan atrial fibrilasi pada skrining electrocardio-
gram sebelumnya tidak menerima diagnosis
atrium fibrilasi.
3
Sekitar 15% dari stroke attrib-
utable untuk fibrilasi atrium didokumentasikan, dan 50 untuk
60% untuk penyakit serebrovaskular didokumentasikan,
4-7
tapi
inabout25% ofpatientswhohaveischemicstrokes,
tidak ada faktor etiologi diidentifikasi.
4,8,9
Subklinis Atri-
al fibrilasi sering diduga menjadi penyebab
stroke pada pasien ini.
10
Namun, prevalensi
dan prognostik nilai atrium urat saraf subklinis-
dunia pernah sulit untuk dinilai.
8,9,11,12
Memimpin atrium yang ditanamkan dalam posisi dibandingkan
jangka panjang, dengan perangkat lunak analitik dari
alat pacu jantung modern, memungkinkan terus menerus detec-
tion dan karakterisasi episode individu
cepat atrium tingkat dalam waktu lama.
12
Studi memiliki
menunjukkan bahwa, tergantung pada pemrograman
alat pacu jantung, deteksi episode seperti
tingkat atrium cepat berkorelasi baik dengan electrocar-
diographic dokumentasi atrial fibrilasi.
12
Ada lebih dari 400.000 alat pacu jantung dan im-
tanam cardioverter-defibrillator (ICD) im-
ditanam setiap tahun di Amerika Utara.
13-15
Subclini-
episode kal tingkat atrium cepat terdeteksi di
banyak dari pasien,
16,17
sering tanpa adanya
klinis bukti fibrilasi atrium. Tingkat
stroke juga tinggi di antara pasien yang memiliki kembali
Perangkat ini mendapat alat pacu jantung, stroke terjadi pada 5,8%
dari pasien dalam waktu 4 tahun setelah implantasi.
18
Namun, hubungan antara perangkat-terdeteksi
takiaritmia atrium dan stroke tidak di bawah-
berdiri.
Para Fibrilasi Atrial asimtomatik dan Stroke
Evaluasi di Pasien alat pacu jantung dan atrium
Fibrilasi Atrial Mondar-mandir Pengurangan Trial (Menegaskan)
dirancang untuk mengatasi dua tujuan. Yang pertama
adalah untuk mengevaluasi apakah prospektif subklinis
episode tingkat atrium cepat terdeteksi oleh ditanamkan
perangkat yang berhubungan dengan peningkatan risiko
iskemik stroke pada pasien yang tidak memiliki lain
bukti fibrilasi atrium.
19
Yang kedua adalah untuk
belajar di uji coba secara acak kemanjuran dari terus-
ous mondar-mandir atrium overdrive dalam mencegah klinis
atrium fibrilasi.
Metode
Studi Pengawasan
Rincian dari desain Menegaskan telah pub-
likasikan sebelumnya.
19
Komite pengarah (lihat Tambahan Lampiran, tersedia dengan lengkap
teks dari artikel di NEJM.org) merancang penelitian,
dan data dikumpulkan dan dianalisa oleh
Populasi Health Research Institute (McMaster
University, Hamilton, ON, Kanada). Sponsor
(St Jude Medical) memiliki keanggotaan nonvoting pada
komite pengarah dan membantu dalam desain
studi dan dalam di tempat pengumpulan data tetapi harus
tidak memiliki peran dalam analisis data, persiapan
naskah, atau keputusan untuk menyerahkan
naskah untuk diterbitkan. Dua yang pertama penulis
menjamin untuk kelengkapan dan keakuratan
data dan analisis dan untuk kesetiaan dari
melaporkan kepada protokol penelitian, yang tersedia di
NEJM.org.
Pasien Penduduk
Pasien yang memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam studi jika
mereka 65 tahun atau lebih, memiliki sejarah
hipertensi membutuhkan terapi medis, dan
telah menjalani implantasi pertama mereka dari St
Jude Medical dual-chamber alat pacu jantung (untuk si-
NUS-node atau simpul atrioventrikular-penyakit) atau
ICD (untuk indikasi) pada 8 minggu sebelumnya.
Pasien dikeluarkan jika mereka memiliki sejarah
atrial fibrilasi atau flutter atrium berlangsung lebih
dari 5 menit atau jika mereka membutuhkan pengobatan dengan
vitamin K antagonis untuk alasan apapun.
Studi Prosedur
Setelah memberikan informed consent tertulis, pasien
memiliki alat pacu jantung atau ICD diprogram sesuai-
ing untuk protokol pengaturan khusus.
20
Perangkat ini adalah
diprogram sehingga takikardia atrium adalah mendeteksi-
ed ketika denyut jantung mencapai 190 denyut per
menit, penyimpanan electrogram diaktifkan, dan
algoritma fibrilasi atrium penekanan adalah
dimatikan.
Pada kunjungan klinik 3 bulan kemudian, perangkat yang
diinterogasi untuk mengklasifikasikan pasien menurut
apakah sebuah takiaritmia atrium subklinis memiliki
terjadi atau tidak terjadi sejak zaman
pendaftaran. Sebuah takiaritmia atrium subklinis
didefinisikan sebagai sebuah episode dari tingkat atrium cepat
(190 denyut per menit atau lebih), yang berlangsung lebih dari
6 menit, yang terdeteksi oleh alat pacu jantung atau
defibrilator.
Juga pada kunjungan 3 bulan, pasien dengan langkah-
pembuat (tetapi tidak pasien dengan ICDs) yang berlari-
domly ditugaskan untuk memiliki terus menerus atrium-over
hard mondar-mandir diprogram sebagai "on" atau "off."
Bila fitur ini diaktifkan, mondar-mandir atrium adalah
dimulai, dengan penyesuaian elektronik terus menerus mondar-mandir atrium pada
tingkat sedikit lebih tinggi dari
intrinsik pasien sinus ritme, sebagai sarana
berpotensi mencegah inisiasi atrium urat saraf-
lation. Pasien kemudian diikuti setiap 6 bulan
pada akhir penelitian.
Hasil Studi
Untuk bagian dari studi di mana PROGNOS-
nilai tic fibrilasi atrium subklinis adalah eval-
uated, hasil primer adalah stroke iskemik
atau sistemik emboli. Hasil sekunder adalah
vaskular kematian, infark miokard, stroke dari
penyebab, dan takiaritmia atrium dokumen-
ed oleh elektrokardiografi permukaan. Definisi
peristiwa hasil individu disediakan dalam
Lampiran Tambahan. Semua tersedia de-
wakil electrograms yang menunjukkan atrium subklinis
tachyarrhythmias, serta semua peristiwa klinis,
tunduk pada ajudikasi dibutakan oleh ahli
komite.
Hasil utama dari uji coba secara acak dari
mondar-mandir atrium overdrive terus menerus adalah gejala-
ATIC atau tanpa gejala atrium takiaritmia terakhir-
ing lebih dari 6 menit, didokumentasikan oleh permukaan
elektrokardiografi rekaman.
19
Hasil
ini perbandingan acak disajikan hanya
secara singkat dalam laporan ini, karena laporan ini dimaksudkan
untuk fokus terutama pada temuan-temuan dari observasi-
nasional studi tentang nilai prognostik subklinis
atrium fibrilasi.
Analisis Statistik
Berdasarkan data yang dilaporkan sebelumnya, kami estimasi
dikawinkan bahwa tingkat tahunan stroke atau sistemik
emboli pada pasien 65 tahun atau lebih yang
memiliki hipertensi dan yang telah menerima kecepatan-
pembuat adalah sekitar 1%.
20,21
Kami kemudian
Diperkirakan dengan pendaftaran dari 2500 pasien,
studi ini akan memiliki kekuatan 90% untuk mendeteksi di-
lipatan dalam risiko tahunan stroke iskemik atau sys-
emboli sistemik dari 1% menjadi 2% di antara pasien
yang telah memiliki sebuah episode dari tingkat atrium cepat. Untuk
bagian acak penelitian, kami juga estimat-
edthatwith2500patientsenrolled, thestudywould
memiliki kekuatan 90% untuk mendeteksi penurunan 25% dengan
terus menerus mondar-mandir atrium overdrive dalam tingkat de-
Pembangunan dari takiaritmia atrium klinis, dari
tingkat kontrol sebesar 8% per tahun.
Karakteristik dasar dari pasien dengan dan
pasien tanpa tachyar-atrium subklinis
rhythmia sebelum kunjungan 3-bulan dibandingkan
dengan penggunaan independen t-test atau Fisher
exact test. Analisis hasil primer adalah      perbandingan antara kedua kelompok yang
cu-
mulative risiko stroke iskemik atau sistemik EMBO-
lism terjadi setelah kunjungan 3-bulan. Kumulatif
kurva bahaya dimodelkan dengan penggunaan
Metode Kaplan-Meier dan dibandingkan dengan
penggunaan uji log-rank. Cox proportional-
bahaya pemodelan digunakan untuk menyesuaikan dasar
ketidakseimbangan yang berkaitan dengan stroke sebelumnya atau tidak sebelum
atau serangan iskemik sementara, ada atau tidak adanya
diabetes mellitus, ada atau tidak adanya hati
kegagalan, usia, jenis kelamin, dan sejarah atau tidak ada sejarah Coro-
nary penyakit arteri atau penyakit arteri perifer.
Sebuah analisis prespecified dilakukan kesepakatan-
ing ke Chads dasar
2
skor dari pasien.
Skor pada Chads
2
, Indeks risiko
stroke pada pasien dengan fibrilasi, atrial berbagai
dari 0 sampai 6, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan besar-
eh risiko stroke. Sebuah analisis juga dilakukan
di mana data dari pasien disensor sekali
fibrilasi atrium klinis dikembangkan. Sebuah waktu-Depen-
dant kovariat analisis dilakukan dengan penggunaan
data pada semua takiaritmia atrium yang terjadi
selama penelitian, dalam analisis ini, pendeteksian
sebuah takiaritmia atrium subklinis (dari> 6 min-
'durasi,> 6 jam Utes durasi, atau> 24 jam'
durasi) memicu variabel tergantung waktu yang
tetap positif untuk sisa dari tindak
up periode. Data dari evaluasi secara acak dari
mondar-mandir overdrive terus menerus atrium dianalisis
sesuai dengan prinsip niat-to-treat, dengan
penggunaan proporsional Cox bahaya-pemodelan dan
log-rank pengujian.
Hasil
Studi Pasien
Selama periode dari bulan Desember 2004 melalui
September 2009, sebanyak 2.451 pasien dengan
baru ditanamkan alat pacu jantung dan 129 pasien dengan
sebuah ICD ditanamkan baru yang terdaftar di 23 negara-
mencoba. Antara saat pendaftaran dan
3-bulan kunjungan, setidaknya satu takiaritmia atrium
terdeteksi oleh perangkat tertanam dalam 261 pasien
(10,1%). Selama periode yang sama, klinis atrium
tachyarrhythmias terjadi pada 7 pasien.
Di antara pasien yang memiliki atrium subklinis
tachyarrhythmias dalam waktu 3 bulan setelah implan-
tasi dari perangkat, jumlah rata-rata episode
aritmia atrium adalah 2 (kisaran interkuartil,
1 sampai 3). Tingkat rata-rata adalah atrium 480 denyut per
menit (kisaran interkuartil, 366-549), dan
waktu median untuk deteksi episode pertama
adalah 35 hari (kisaran interkuartil, 11 untuk 66)
Usia pasien dan persentase
pasien yang mengalami stroke sebelumnya adalah serupa
dalam kelompok dengan tachyarrhyth-atrium subklinis
mias sebelum kunjungan 3-bulan dan dalam kelompok
tanpa takiaritmia subklinis sebelumnya
kunjungi (Tabel 1). Prevalensi sinus nodal dis-
kemudahan lebih tinggi, dan tingkat jantung istirahat adalah
lebih rendah, di antara pasien dengan atrial subklinis
tachyarrhythmias dibandingkan mereka tanpa
subklinis takiaritmia. Aspirin digunakan oleh
61,3% dan 61,7% dari pasien dalam dua kelompok,
masing-masing, dan tidak ada pasien receiver
ing antagonis vitamin K pada awal.
Atrial tachyarrhythmias selama Tindak
sampai Periode
Pasien kemudian diikuti selama rata-rata sebuah
2,5 tahun, selama waktu 14 pasien (0,5%)
hilang untuk menindaklanjuti. Selama ini
masa tindak lanjut, 194 pasien menerima vitamin
K antagonis, termasuk 47 pasien yang
telah memiliki takiaritmia atrium subklinis oleh
3 bulan (18,0%).
Selama masa tindak lanjut, subklinis atrium
tachyarrhythmias terjadi dalam 633 tambahan
pasien (24,5%). Klinis atrium tachyarrhythmias
di permukaan electrocardiograms terjadi di 41 dari
dengan 261 pasien yang telah memiliki atrium subklinis
tachyarrhythmias sebelum kunjungan 3-bulan (15,7%)
dan di 71 dari 2319 pasien yang tidak mengalami
subklinis atrium tachyarrhythmias sebelum
3-bulan kunjungan (3,1%) (rasio hazard, 5,56, 95% con-
fidence interval [CI], 3,78-8,17, P <0,001) (Tabel
2 dan Gambar. 1A).
Stroke atau sistemik Embolism
Selama masa tindak lanjut, 11 dari 261 pa-
tients (4,2%) di atrium yang subklinis tachyar-
rhythmias telah terdeteksi sebelum 3 bulan memiliki
emboli stroke atau sistemik iskemik (rate
dari 1,69% per tahun), dibandingkan dengan 40 dari
2319 di atrium yang subklinis tachyarrhythmias
tidak terdeteksi (1,7%, tingkat 0,69% per
tahun) (rasio hazard, 2,49, 95% CI, 1,28-4,85;
P = 0,007) (Tabel 2 dan Gambar. 1B). Risiko adalah vir-
tually tidak berubah setelah penyesuaian untuk dasar
faktor risiko untuk stroke (rasio hazard, 2,50, 95% CI,
1,28-4,89, P = 0,008) dan mirip dalam anal-
ysis di mana data dari pasien disensor
sekali fibrilasi atrium klinis dikembangkan (hazard
rasio, 2,41, 95% CI, 1,21-4,83, P = 0,01). Dari
51 pasien dengan emboli stroke atau sistemik,
11 telah memiliki takiaritmia atrium subklinis
terdeteksi oleh 3 bulan, dan tidak ada yang memiliki klinis
atrial fibrilasi dengan 3 bulan. Populasi di-
tributable risiko stroke iskemik atau sistemik em-
bolism terkait dengan atrium subklinis tachyar-
rhythmia adalah 13%. Ada tidak ada hubungan
antara takiaritmia atrium subklinis dan
salah satu hasil klinis lainnya (Tabel 2).
Dalam analisis tergantung waktu yang meliputi seluruh
episode takiaritmia atrium terdeteksi oleh de-
kejahatan selama masa tindak lanjut, episode yang berlangsung
lebih dari 6 menit, dibandingkan dengan tidak ada epi-
sodes, dikaitkan dengan peningkatan risiko
iskemik stroke atau emboli sistemik (hazard ra-
tio, 1,76, 95% CI, 0,99-3,11, P = 0,05). Di-
lipatan risiko adalah serupa ketika terjadinya
episode lebih dari 6 jam dibandingkan dengan
terjadinya tidak ada episode (rasio hazard, 2,00;
95% CI, 1,13-3,55, P = 0,02) dan ketika terjadi-
rence episode lebih dari 24 jam adalah com-
dikupas dengan terjadinya tidak ada episode (bahaya
rasio, 1,98, 95% CI, 1,11-3,51, P = 0,02). Ketika
pasien dengan episode-perangkat terdeteksi atrium
takiaritmia dikelompokkan sesuai dengan
durasi, dalam kuartil, dari episode terpanjang (≤ 0,86
jam, 0,87-3,63 jam, 3,64-17,72 jam,
dan> 17,72 jam), tingkat tahunan stroke atau
emboli sistemik adalah 1,23 (95% CI, 0,15 sampai
4,46), 0 (95% CI, 0 sampai 2,08), 1,18 (95% CI, 0,14
menjadi 4,28), dan 4,89 (95% CI, 1,96-10,07), kembali
spectively. Sebuah analisis yang sama jumlah
episode takiaritmia atrium subklinis, pada
kuartil (1, 2, 3 atau 4, dan> 4) menghasilkan angka tahunan
emboli stroke atau sistemik dari 1,20 (95% CI,
0,25-3,50), 2,15 (95% CI, 0,44-6,29), 1,89
(95% CI, 0,23-6,81), dan 1,93 (95% CI, 0,40 untuk
5,63), masing-masing.
Risiko relatif stroke iskemik atau sys-
emboli sistemik terkait dengan atrium subklinis
takiaritmia konsisten di meningkatkan
tingkat risiko dasar dari stroke, sebagaimana dinilai oleh
Chads
2
skor (Tabel 3). Tingkat mutlak stroke
meningkat dengan meningkatnya Chads
2
skor, mencapai
tingkat 3,78% per tahun pada pasien dengan subclini-
kal atrium tachyarrhythmias dan Chads
2
skor
lebih besar dari 2.
Acak Evaluasi atrium Kontinyu
Mondar-mandir overdrive
Kami juga secara acak semua pasien dengan langkah-
keputusan untuk menerima overdrive atrium terus menerus pac-
ing atau tidak menerimanya; karakteristik dasar
dari kedua kelompok adalah seimbang (Tabel 1).
Tingkat pengembangan atrium klinis
Halaman 5
takiaritmia rendah pada kedua kelompok, dan
intervensi tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap
ini atau hasil lainnya (Tabel 4). Dalam analisis
dari nilai prognostik atrium subklinis tachyar-
rhythmias dengan pasien dikelompokkan berdasarkan berlari-
studi domized kelompok (overdrive atrium terus menerus
mondar-mandir vs tidak mondar-mandir overdrive terus menerus atrium),
atestofinteractionwasnotsignificant (P = 0,995)
Halaman 6
Table2 * Lima kasus stroke yang dikonfirmasi penyebab (iskemik atau hemoragik)
adalah belum ditentukan disertakan. Kelima
kasus terjadi pada kelompok pasien yang tidak memiliki sebuah episode takiaritmia
atrium subklinis antara
pendaftaran dan 6 bulan

Sebuah tabel yang menunjukkan efek samping yang terjadi
selama bagian acak dari penelitian ini adalah pro-
vided dalam Lampiran Tambahan

Diskusi
Temuan utama dari studi ini adalah bahwa di antara pasien
65 tahun atau lebih tua dengan riwayat hyperten-
Sion yang telah menjalani implantasi kecepatan-
pembuat atau ICD dan bebas dari atrium klinis
fibrilasi, ada kejadian besar
subklinis atrium tachyarrhythmias. Subklinis
takiaritmia atrium terdeteksi dalam sepersepuluh
dari pasien dalam waktu 3 bulan setelah implantasi
dan terdeteksi setidaknya sekali selama rata-rata sebuah
tindak lanjut jangka waktu 2,5 tahun di 34,7% dari pa-
tients. Episode atrium subklinis tachyarrhyth-
mias hampir delapan kali yang biasa seperti epi-
sodes fibrilasi atrium klinis. Selama
Tentu saja penelitian, fibrilasi atrium klinis de-
bangkan hanya 15,7% pasien dengan sub-
takiaritmia atrium klinis, menunjukkan bahwa
bisa ada lag antara peristiwa subklinis dan
klinis deteksi. Median waktu ke detec-
tion, dengan cara pemantauan perangkat terus menerus,
terjadinya atrium subklinis tachyar-
rhythmias dalam 3 bulan pertama adalah 36 harimenunjukkan bahwa pemantauan Holter
bahkan untuk be-
hari eral mungkin gagal untuk mendeteksi fibrilasi subklinis fi-
brillation.
Temuan utama kedua dari penelitian ini adalah bahwa
takiaritmia atrium subklinis yang tidak terikat
dently terkait dengan peningkatan dengan faktor
2,5 pada risiko stroke iskemik atau sistemik em-
bolism dan bahwa risiko ini adalah independen lain
faktor risiko untuk stroke dan kehadiran clini-
kal atrium fibrilasi. Populasi disebabkan
risiko emboli stroke atau sistemik iskemik sebagai-
sociated dengan takiaritmia atrium subklinis
sebelum 3 bulan adalah 13%, yang mirip dengan
disebabkan risiko stroke terkait dengan klinis
atrial fibrilasi dilaporkan oleh Framingham
peneliti.
6
Hasil penelitian kami menyarankan
bahwa risiko stroke lebih tinggi bila episode
dari takiaritmia atrium subklinis adalah dari lon-
ger durasi, namun penelitian ini adalah underpowered untuk
analisis ini. Studi kami juga tidak menganalisis
perangkat-terdeteksi peristiwa 6 menit atau kurang, yang
sering terjadi dan yang mungkin secara klinis
penting.
Risiko stroke dengan perangkat-terdeteksi atrium
takiaritmia adalah dimodulasi oleh pasien
profil risiko stroke. Ketika seorang pasien memiliki
Chads
2
skor lebih tinggi dari 2, risiko adalah-
Halaman 7
Gambar 1. Risiko dari tachyarrhythmias atrium Klinis dan dari Embolism Stroke
Iskemik atau sistemik, Menurut
ke Ada atau Tidak Adanya tachyarrhythmias atrium subklinis.
Panel A menunjukkan risiko electrocardiographically didokumentasikan takiaritmia
atrium klinis setelah kunjungan 3-bulan,
menurut apakah takiaritmia atrium subklinis itu atau tidak terdeteksi antara pendaftaran
dan
3-bulan kunjungan. Panel B menunjukkan risiko emboli stroke atau sistemik iskemik
setelah kunjungan 3-bulan, menurut
apakah takiaritmia atrium subklinis itu atau tidak terdeteksi antara pendaftaran dan
kunjungan 3-bulan.
Para insets menunjukkan data yang sama pada sumbu y membesar.

chemic stroke atau emboli sistemik terkait
dengan takiaritmia atrium subklinis adalah
hampir 4% per tahun. Lebih dari setengah dari pa-
tients menerima aspirin pada awal, dan 18% pasien dengan tachyarrhyth-atrium subklinis
mias menerima antagonis vitamin K selama
masa tindak lanjut. Kedua perawatan ini bisa
telah mengurangi risiko stroke dan mungkin memiliki
Halaman 8
berkurang peningkatan yang diamati dalam risiko
stroke yang berhubungan dengan atrium subklinis tachyar-
rhythmias. Manfaat bersih antitrombotik
pengobatan mapan pada pasien dengan
fibrilasi atrium klinis, tetapi mungkin tidak ada seorang
serupa manfaat pada pasien dengan fibrilasi subklinis
tachyarrhythmias, karena itu, uji coba secara acak dari
antikoagulan terapi pada pasien dengan subklinis
takiaritmia atrium yang diinginkan.
Dua penelitian sebelumnya telah melaporkan sebuah in-
berkerut risiko kejadian klinis dengan perangkat terdeteksi
atrium tachyarrhythmias, tetapi tidak studi dikecualikan
pasien dengan fibrilasi sebelumnya didiagnosis urat saraf-
tion, juga tidak mengadili episode perangkat-
terdeteksi takiaritmia atrium. Sebuah retrospektif
analisis subkelompok 312 pasien dari
Seleksi Mode Trial (PALING; ClinicalTrials.gov
nomor, NCT00000561)
16
menunjukkan bahwa risiko
kematian atau stroke meningkat dengan faktor 2,5 pada
pasien yang memiliki paling sedikit satu episode tinggi
atrium tingkat. Glotzer dkk. juga melaporkan hubungan-a
kapal antara perangkat-terdeteksi takikardia atrium
dan kejadian emboli.
17
Namun, yang belajar juga
termasuk pasien dengan sebelumnya didokumentasikan
atrial fibrilasi dan tidak menunjukkan signifikan
asosiasi dalam analisis utama yang telah ditetapkan.
Prevalensi atrium subklinis tachyar-
rhythmias mungkin lebih tinggi pada pasien dengan langkah-
pembuat daripada di lain kelompok berisiko tinggi pasien.
Sinus-node disfungsi dikaitkan dengan in-
berkerut risiko fibrilasi atrium.
20,21
Selain itu,
pasien dengan penyakit-node atrioventrikular mungkin
lebih mungkin tanpa gejala saat atrium
tachyarrhythmias terjadi, karena berkurang atrio-ventrikel konduksi. Meskipun demikian,
preva-
bahwa kekerasan fibrilasi atrium subklinis pada lainnya
populasi lansia mungkin tinggi.
3
Dalam Cardio-
Health Study yang melibatkan pembuluh darah secara acak memilih-
orang ed 65 tahun atau lebih,
3
atrium urat saraf-
lation didiagnosis oleh elektrokardiografi di
2% dari pasien; 14% dari pasien tidak
sebelumnya diagnosis atrial fibrilasi.
Sebuah hubungan antara stroke penyebab yang tidak diketahui, sering
disebut stroke kriptogenik, dan subklinis atrium
atrial telah lama dicurigai. Jangka pendek
studi pemantauan menunjukkan bahwa subklinis
fibrilasi atrium hadir dalam beberapa pasien yang
telah mengalami stroke kriptogenik,
8,9
tapi jangka panjang
kontinyu pemantauan, seperti yang tersedia dengan
alat pacu jantung, saat ini tidak praktis. Data
dari penelitian ini mendukung konsep bahwa
ada hubungan antara atrium urat saraf subklinis-
tion dan stroke kriptogenik.
Hasil penelitian ini tidak menunjukkan manfaat
mondar-mandir overdrive terus menerus atrium. Namun,
karena laju perkembangan klinis atrium
fibrilasi rendah, penelitian ini adalah underpowered
untuk hasil ini. Algoritma untuk atrium terus menerus
mondar-mandir overdrive telah dievaluasi di sebelumnya
percobaan,
22-27
tetapi sebagian besar percobaan memiliki kecil
sampel ukuran, dan ada perbedaan
antara pengadilan di karakteristik dari pa-
tient populasi, algoritma mondar-mandir yang digunakan, dan
posisi memimpin atrium. Percobaan ini belum
memberikan bukti yang meyakinkan tentang manfaat.
22-27
Data ini memberikan bukti sederhana yang
intervensi ini tidak mencegah atrium klinis
fibrilasi.
Halaman 9

More Related Content

What's hot

Pengukuran CVP
Pengukuran CVPPengukuran CVP
Pengukuran CVP
pjj_kemenkes
 
Atrial fi brillation dan hyperthyroidism
Atrial fi brillation dan hyperthyroidismAtrial fi brillation dan hyperthyroidism
Atrial fi brillation dan hyperthyroidism
wawan piter
 
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri YanuarVentilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
yus rendra
 
Ventricular aritmia (VT) Afdhalun Hakim, MD, FIHA, FAsCC
Ventricular aritmia (VT) Afdhalun Hakim, MD, FIHA, FAsCCVentricular aritmia (VT) Afdhalun Hakim, MD, FIHA, FAsCC
Ventricular aritmia (VT) Afdhalun Hakim, MD, FIHA, FAsCC
Imelda Wijaya
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
Fransiska Oktafiani
 
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Monitoring Cvp
Monitoring CvpMonitoring Cvp
Monitoring Cvp
tandangsusanto
 
Modul 1 kb3 pengukuran central venous pressure (cvp)
Modul 1 kb3 pengukuran central venous pressure (cvp)Modul 1 kb3 pengukuran central venous pressure (cvp)
Modul 1 kb3 pengukuran central venous pressure (cvp)Uwes Chaeruman
 
Perioperative and icu care, fluid management, and renal support
Perioperative and icu care, fluid management, and renal supportPerioperative and icu care, fluid management, and renal support
Perioperative and icu care, fluid management, and renal support
Pradnyana Suwirya
 
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart FailureStudi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Nesha Mutiara
 
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan PustakaGagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Aris Rahmanda
 
Bedah jantung
Bedah jantung Bedah jantung
Bedah jantung eskelemen
 
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptcaAskep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptcaGunk Arie'sti
 
237100501 case-bedah
237100501 case-bedah237100501 case-bedah
237100501 case-bedah
homeworkping3
 
Syok kardiogenik
Syok kardiogenikSyok kardiogenik
Syok kardiogenik
Sulistia Rini
 

What's hot (19)

Pengukuran CVP
Pengukuran CVPPengukuran CVP
Pengukuran CVP
 
Atrial fi brillation dan hyperthyroidism
Atrial fi brillation dan hyperthyroidismAtrial fi brillation dan hyperthyroidism
Atrial fi brillation dan hyperthyroidism
 
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri YanuarVentilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilator) Eri Yanuar
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
Ventricular aritmia (VT) Afdhalun Hakim, MD, FIHA, FAsCC
Ventricular aritmia (VT) Afdhalun Hakim, MD, FIHA, FAsCCVentricular aritmia (VT) Afdhalun Hakim, MD, FIHA, FAsCC
Ventricular aritmia (VT) Afdhalun Hakim, MD, FIHA, FAsCC
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
 
algoritme takikardi
algoritme takikardialgoritme takikardi
algoritme takikardi
 
Monitoring Cvp
Monitoring CvpMonitoring Cvp
Monitoring Cvp
 
Modul 1 kb3 pengukuran central venous pressure (cvp)
Modul 1 kb3 pengukuran central venous pressure (cvp)Modul 1 kb3 pengukuran central venous pressure (cvp)
Modul 1 kb3 pengukuran central venous pressure (cvp)
 
Perioperative and icu care, fluid management, and renal support
Perioperative and icu care, fluid management, and renal supportPerioperative and icu care, fluid management, and renal support
Perioperative and icu care, fluid management, and renal support
 
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart FailureStudi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
Studi Kasus Farmakoterapi Congestive Heart Failure
 
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan PustakaGagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
 
Bedah jantung
Bedah jantung Bedah jantung
Bedah jantung
 
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptcaAskep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
 
237100501 case-bedah
237100501 case-bedah237100501 case-bedah
237100501 case-bedah
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 
5. syok kardiogenik
5. syok kardiogenik5. syok kardiogenik
5. syok kardiogenik
 
Syok kardiogenik
Syok kardiogenikSyok kardiogenik
Syok kardiogenik
 

Similar to Translate

JR arep.pptx
JR arep.pptxJR arep.pptx
JR arep.pptx
ArepKusumaNegara1
 
journal sutte.pdf
journal sutte.pdfjournal sutte.pdf
journal sutte.pdf
Setianaalirusi28
 
Kd03 svt 2003-q
Kd03 svt 2003-qKd03 svt 2003-q
Kd03 svt 2003-q
Widya Noviani
 
Aritmia1
Aritmia1Aritmia1
Aritmia1
Adi Surya
 
Acute miocardium infarction
Acute miocardium infarctionAcute miocardium infarction
Acute miocardium infarction
Zakia Mahpob
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
AryaPratama71
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
Septian Muna Barakati
 
bab 1 abdi ppt.pptx
bab 1 abdi ppt.pptxbab 1 abdi ppt.pptx
bab 1 abdi ppt.pptx
amandafairuz1
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
ScrubsIndo
 
UPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptxUPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptx
muhammadindrajodi
 
ASD- ASO
ASD- ASOASD- ASO
Hiperakut stroke(1).pptx
Hiperakut stroke(1).pptxHiperakut stroke(1).pptx
Hiperakut stroke(1).pptx
ssusere05f1d1
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
Ira Rahmawati
 
Presentasi gj k
Presentasi gj kPresentasi gj k
AF ESC 2020.pptx
AF ESC 2020.pptxAF ESC 2020.pptx
AF ESC 2020.pptx
ChristinaAyuArianiRo2
 
TINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABG
TINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABGTINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABG
TINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABG
AbdulMusyfiqAlayTami1
 
kegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdf
kegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdfkegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdf
kegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdf
faranaksakti
 
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
febtykuswanti
 
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
febtykuswanti
 

Similar to Translate (20)

JR arep.pptx
JR arep.pptxJR arep.pptx
JR arep.pptx
 
journal sutte.pdf
journal sutte.pdfjournal sutte.pdf
journal sutte.pdf
 
Kd03 svt 2003-q
Kd03 svt 2003-qKd03 svt 2003-q
Kd03 svt 2003-q
 
Aritmia1
Aritmia1Aritmia1
Aritmia1
 
Acute miocardium infarction
Acute miocardium infarctionAcute miocardium infarction
Acute miocardium infarction
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
bab 1 abdi ppt.pptx
bab 1 abdi ppt.pptxbab 1 abdi ppt.pptx
bab 1 abdi ppt.pptx
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
 
UPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptxUPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptx
 
ASD- ASO
ASD- ASOASD- ASO
ASD- ASO
 
Hiperakut stroke(1).pptx
Hiperakut stroke(1).pptxHiperakut stroke(1).pptx
Hiperakut stroke(1).pptx
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
 
ACS.ppt
ACS.pptACS.ppt
ACS.ppt
 
Presentasi gj k
Presentasi gj kPresentasi gj k
Presentasi gj k
 
AF ESC 2020.pptx
AF ESC 2020.pptxAF ESC 2020.pptx
AF ESC 2020.pptx
 
TINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABG
TINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABGTINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABG
TINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABG
 
kegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdf
kegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdfkegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdf
kegawatan Neurology (Stroke)-april 2023 (1).pdf
 
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
 
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
 

Recently uploaded

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 

Translate

  • 1. Seperempat dari stroke yang penyebabnya tidak diketahui, dan atrial fibrilasi subklinis mungkin sebuah etiologi faktor umum. Alat pacu jantung dapat mendeteksi episode subklinis dari atrium cepat rate, yang berkorelasi dengan atrial fibrilasi electrocardiographically didokumentasikan. Kita dievaluasi apakah episode subklinis tingkat atrium cepat terdeteksi oleh ditanamkan de- keburukan dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke iskemik pada pasien yang tidak memiliki bukti lain dari fibrilasi atrium. Metode Kami terdaftar 2580 pasien, 65 tahun atau lebih, dengan hipertensi dan sejarah tidak ada fibrilasi atrium, dimana alat pacu jantung atau defibrilator baru-baru ini menjadi im- ditanam. Kami memantau pasien selama 3 bulan untuk mendeteksi fibrilasi subklinis tachyar- rhythmias (episode tingkat atrium> 190 denyut per menit selama lebih dari 6 menit) dan mengikuti mereka selama rata-rata 2,5 tahun untuk hasil utama dari stroke iskemik atau emboli sistemik. Pasien dengan alat pacu jantung secara acak ditugaskan untuk menerima atau tidak untuk menerima pacing overdrive terus menerus atrium. Hasil Dengan 3 bulan, takiaritmia atrium subklinis terdeteksi oleh perangkat ditanamkan harus terjadi pada 261 pasien (10,1%). Takiaritmia atrium subklinis dikaitkan dengan peningkatan risiko fibrilasi atrium klinis (rasio hazard, 5,56; kepercayaan 95% interval [CI], 3,78-8,17; emboli P <0,001) dan stroke iskemik atau sistemik (Rasio hazard, 2,49, 95% CI, 1,28-4,85, P = 0,007). Dari 51 pasien yang memiliki primer acara hasil, 11 telah memiliki takiaritmia atrium subklinis terdeteksi oleh 3 bulan, dan tidak ada yang telah atrial fibrilasi klinis oleh 3 bulan. Populasi disebabkan risiko emboli stroke atau sistemik yang berhubungan dengan atrium subklinis tachyarrhyth- mias adalah 13%. Takiaritmia atrium subklinis tetap prediktif dari primer hasil setelah penyesuaian untuk prediktor stroke (rasio hazard, 2,50, 95% CI, 1,28 untuk 4,89, P = 0,008). Mondar-mandir overdrive terus menerus atrium tidak mencegah atrial fibrilasi. Kesimpulan Takiaritmia atrium subklinis, tanpa fibrilasi atrium klinis, terjadi fre- quently pada pasien dengan alat pacu jantung dan dikaitkan dengan meningkat secara signifikan risiko emboli stroke atau sistemik iskemik. (Didanai oleh St Jude Medical; Menegaskan ClinicalTrials.gov nomor, NCT00256152.) Sebuah trialfibrillationmaybeasymptomatic akibatnya subklinis. Epidemiologic studi menunjukkan bahwa banyak pasien dengan atrial fibrilasi pada skrining electrocardio- gram sebelumnya tidak menerima diagnosis atrium fibrilasi.
  • 2. 3 Sekitar 15% dari stroke attrib- utable untuk fibrilasi atrium didokumentasikan, dan 50 untuk 60% untuk penyakit serebrovaskular didokumentasikan, 4-7 tapi inabout25% ofpatientswhohaveischemicstrokes, tidak ada faktor etiologi diidentifikasi. 4,8,9 Subklinis Atri- al fibrilasi sering diduga menjadi penyebab stroke pada pasien ini. 10 Namun, prevalensi dan prognostik nilai atrium urat saraf subklinis- dunia pernah sulit untuk dinilai. 8,9,11,12 Memimpin atrium yang ditanamkan dalam posisi dibandingkan jangka panjang, dengan perangkat lunak analitik dari alat pacu jantung modern, memungkinkan terus menerus detec- tion dan karakterisasi episode individu cepat atrium tingkat dalam waktu lama. 12 Studi memiliki menunjukkan bahwa, tergantung pada pemrograman alat pacu jantung, deteksi episode seperti tingkat atrium cepat berkorelasi baik dengan electrocar- diographic dokumentasi atrial fibrilasi. 12 Ada lebih dari 400.000 alat pacu jantung dan im- tanam cardioverter-defibrillator (ICD) im- ditanam setiap tahun di Amerika Utara. 13-15 Subclini- episode kal tingkat atrium cepat terdeteksi di banyak dari pasien, 16,17 sering tanpa adanya klinis bukti fibrilasi atrium. Tingkat stroke juga tinggi di antara pasien yang memiliki kembali Perangkat ini mendapat alat pacu jantung, stroke terjadi pada 5,8% dari pasien dalam waktu 4 tahun setelah implantasi. 18 Namun, hubungan antara perangkat-terdeteksi takiaritmia atrium dan stroke tidak di bawah- berdiri.
  • 3. Para Fibrilasi Atrial asimtomatik dan Stroke Evaluasi di Pasien alat pacu jantung dan atrium Fibrilasi Atrial Mondar-mandir Pengurangan Trial (Menegaskan) dirancang untuk mengatasi dua tujuan. Yang pertama adalah untuk mengevaluasi apakah prospektif subklinis episode tingkat atrium cepat terdeteksi oleh ditanamkan perangkat yang berhubungan dengan peningkatan risiko iskemik stroke pada pasien yang tidak memiliki lain bukti fibrilasi atrium. 19 Yang kedua adalah untuk belajar di uji coba secara acak kemanjuran dari terus- ous mondar-mandir atrium overdrive dalam mencegah klinis atrium fibrilasi. Metode Studi Pengawasan Rincian dari desain Menegaskan telah pub- likasikan sebelumnya. 19 Komite pengarah (lihat Tambahan Lampiran, tersedia dengan lengkap teks dari artikel di NEJM.org) merancang penelitian, dan data dikumpulkan dan dianalisa oleh Populasi Health Research Institute (McMaster University, Hamilton, ON, Kanada). Sponsor (St Jude Medical) memiliki keanggotaan nonvoting pada komite pengarah dan membantu dalam desain studi dan dalam di tempat pengumpulan data tetapi harus tidak memiliki peran dalam analisis data, persiapan naskah, atau keputusan untuk menyerahkan naskah untuk diterbitkan. Dua yang pertama penulis menjamin untuk kelengkapan dan keakuratan data dan analisis dan untuk kesetiaan dari melaporkan kepada protokol penelitian, yang tersedia di NEJM.org. Pasien Penduduk Pasien yang memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam studi jika mereka 65 tahun atau lebih, memiliki sejarah hipertensi membutuhkan terapi medis, dan telah menjalani implantasi pertama mereka dari St Jude Medical dual-chamber alat pacu jantung (untuk si- NUS-node atau simpul atrioventrikular-penyakit) atau ICD (untuk indikasi) pada 8 minggu sebelumnya. Pasien dikeluarkan jika mereka memiliki sejarah atrial fibrilasi atau flutter atrium berlangsung lebih dari 5 menit atau jika mereka membutuhkan pengobatan dengan vitamin K antagonis untuk alasan apapun.
  • 4. Studi Prosedur Setelah memberikan informed consent tertulis, pasien memiliki alat pacu jantung atau ICD diprogram sesuai- ing untuk protokol pengaturan khusus. 20 Perangkat ini adalah diprogram sehingga takikardia atrium adalah mendeteksi- ed ketika denyut jantung mencapai 190 denyut per menit, penyimpanan electrogram diaktifkan, dan algoritma fibrilasi atrium penekanan adalah dimatikan. Pada kunjungan klinik 3 bulan kemudian, perangkat yang diinterogasi untuk mengklasifikasikan pasien menurut apakah sebuah takiaritmia atrium subklinis memiliki terjadi atau tidak terjadi sejak zaman pendaftaran. Sebuah takiaritmia atrium subklinis didefinisikan sebagai sebuah episode dari tingkat atrium cepat (190 denyut per menit atau lebih), yang berlangsung lebih dari 6 menit, yang terdeteksi oleh alat pacu jantung atau defibrilator. Juga pada kunjungan 3 bulan, pasien dengan langkah- pembuat (tetapi tidak pasien dengan ICDs) yang berlari- domly ditugaskan untuk memiliki terus menerus atrium-over hard mondar-mandir diprogram sebagai "on" atau "off." Bila fitur ini diaktifkan, mondar-mandir atrium adalah dimulai, dengan penyesuaian elektronik terus menerus mondar-mandir atrium pada tingkat sedikit lebih tinggi dari intrinsik pasien sinus ritme, sebagai sarana berpotensi mencegah inisiasi atrium urat saraf- lation. Pasien kemudian diikuti setiap 6 bulan pada akhir penelitian. Hasil Studi Untuk bagian dari studi di mana PROGNOS- nilai tic fibrilasi atrium subklinis adalah eval- uated, hasil primer adalah stroke iskemik atau sistemik emboli. Hasil sekunder adalah vaskular kematian, infark miokard, stroke dari penyebab, dan takiaritmia atrium dokumen- ed oleh elektrokardiografi permukaan. Definisi peristiwa hasil individu disediakan dalam Lampiran Tambahan. Semua tersedia de- wakil electrograms yang menunjukkan atrium subklinis tachyarrhythmias, serta semua peristiwa klinis, tunduk pada ajudikasi dibutakan oleh ahli komite. Hasil utama dari uji coba secara acak dari
  • 5. mondar-mandir atrium overdrive terus menerus adalah gejala- ATIC atau tanpa gejala atrium takiaritmia terakhir- ing lebih dari 6 menit, didokumentasikan oleh permukaan elektrokardiografi rekaman. 19 Hasil ini perbandingan acak disajikan hanya secara singkat dalam laporan ini, karena laporan ini dimaksudkan untuk fokus terutama pada temuan-temuan dari observasi- nasional studi tentang nilai prognostik subklinis atrium fibrilasi. Analisis Statistik Berdasarkan data yang dilaporkan sebelumnya, kami estimasi dikawinkan bahwa tingkat tahunan stroke atau sistemik emboli pada pasien 65 tahun atau lebih yang memiliki hipertensi dan yang telah menerima kecepatan- pembuat adalah sekitar 1%. 20,21 Kami kemudian Diperkirakan dengan pendaftaran dari 2500 pasien, studi ini akan memiliki kekuatan 90% untuk mendeteksi di- lipatan dalam risiko tahunan stroke iskemik atau sys- emboli sistemik dari 1% menjadi 2% di antara pasien yang telah memiliki sebuah episode dari tingkat atrium cepat. Untuk bagian acak penelitian, kami juga estimat- edthatwith2500patientsenrolled, thestudywould memiliki kekuatan 90% untuk mendeteksi penurunan 25% dengan terus menerus mondar-mandir atrium overdrive dalam tingkat de- Pembangunan dari takiaritmia atrium klinis, dari tingkat kontrol sebesar 8% per tahun. Karakteristik dasar dari pasien dengan dan pasien tanpa tachyar-atrium subklinis rhythmia sebelum kunjungan 3-bulan dibandingkan dengan penggunaan independen t-test atau Fisher exact test. Analisis hasil primer adalah perbandingan antara kedua kelompok yang cu- mulative risiko stroke iskemik atau sistemik EMBO- lism terjadi setelah kunjungan 3-bulan. Kumulatif kurva bahaya dimodelkan dengan penggunaan Metode Kaplan-Meier dan dibandingkan dengan penggunaan uji log-rank. Cox proportional- bahaya pemodelan digunakan untuk menyesuaikan dasar ketidakseimbangan yang berkaitan dengan stroke sebelumnya atau tidak sebelum atau serangan iskemik sementara, ada atau tidak adanya diabetes mellitus, ada atau tidak adanya hati kegagalan, usia, jenis kelamin, dan sejarah atau tidak ada sejarah Coro-
  • 6. nary penyakit arteri atau penyakit arteri perifer. Sebuah analisis prespecified dilakukan kesepakatan- ing ke Chads dasar 2 skor dari pasien. Skor pada Chads 2 , Indeks risiko stroke pada pasien dengan fibrilasi, atrial berbagai dari 0 sampai 6, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan besar- eh risiko stroke. Sebuah analisis juga dilakukan di mana data dari pasien disensor sekali fibrilasi atrium klinis dikembangkan. Sebuah waktu-Depen- dant kovariat analisis dilakukan dengan penggunaan data pada semua takiaritmia atrium yang terjadi selama penelitian, dalam analisis ini, pendeteksian sebuah takiaritmia atrium subklinis (dari> 6 min- 'durasi,> 6 jam Utes durasi, atau> 24 jam' durasi) memicu variabel tergantung waktu yang tetap positif untuk sisa dari tindak up periode. Data dari evaluasi secara acak dari mondar-mandir overdrive terus menerus atrium dianalisis sesuai dengan prinsip niat-to-treat, dengan penggunaan proporsional Cox bahaya-pemodelan dan log-rank pengujian. Hasil Studi Pasien Selama periode dari bulan Desember 2004 melalui September 2009, sebanyak 2.451 pasien dengan baru ditanamkan alat pacu jantung dan 129 pasien dengan sebuah ICD ditanamkan baru yang terdaftar di 23 negara- mencoba. Antara saat pendaftaran dan 3-bulan kunjungan, setidaknya satu takiaritmia atrium terdeteksi oleh perangkat tertanam dalam 261 pasien (10,1%). Selama periode yang sama, klinis atrium tachyarrhythmias terjadi pada 7 pasien. Di antara pasien yang memiliki atrium subklinis tachyarrhythmias dalam waktu 3 bulan setelah implan- tasi dari perangkat, jumlah rata-rata episode aritmia atrium adalah 2 (kisaran interkuartil, 1 sampai 3). Tingkat rata-rata adalah atrium 480 denyut per menit (kisaran interkuartil, 366-549), dan waktu median untuk deteksi episode pertama adalah 35 hari (kisaran interkuartil, 11 untuk 66) Usia pasien dan persentase pasien yang mengalami stroke sebelumnya adalah serupa
  • 7. dalam kelompok dengan tachyarrhyth-atrium subklinis mias sebelum kunjungan 3-bulan dan dalam kelompok tanpa takiaritmia subklinis sebelumnya kunjungi (Tabel 1). Prevalensi sinus nodal dis- kemudahan lebih tinggi, dan tingkat jantung istirahat adalah lebih rendah, di antara pasien dengan atrial subklinis tachyarrhythmias dibandingkan mereka tanpa subklinis takiaritmia. Aspirin digunakan oleh 61,3% dan 61,7% dari pasien dalam dua kelompok, masing-masing, dan tidak ada pasien receiver ing antagonis vitamin K pada awal. Atrial tachyarrhythmias selama Tindak sampai Periode Pasien kemudian diikuti selama rata-rata sebuah 2,5 tahun, selama waktu 14 pasien (0,5%) hilang untuk menindaklanjuti. Selama ini masa tindak lanjut, 194 pasien menerima vitamin K antagonis, termasuk 47 pasien yang telah memiliki takiaritmia atrium subklinis oleh 3 bulan (18,0%). Selama masa tindak lanjut, subklinis atrium tachyarrhythmias terjadi dalam 633 tambahan pasien (24,5%). Klinis atrium tachyarrhythmias di permukaan electrocardiograms terjadi di 41 dari dengan 261 pasien yang telah memiliki atrium subklinis tachyarrhythmias sebelum kunjungan 3-bulan (15,7%) dan di 71 dari 2319 pasien yang tidak mengalami subklinis atrium tachyarrhythmias sebelum 3-bulan kunjungan (3,1%) (rasio hazard, 5,56, 95% con- fidence interval [CI], 3,78-8,17, P <0,001) (Tabel 2 dan Gambar. 1A). Stroke atau sistemik Embolism Selama masa tindak lanjut, 11 dari 261 pa- tients (4,2%) di atrium yang subklinis tachyar- rhythmias telah terdeteksi sebelum 3 bulan memiliki emboli stroke atau sistemik iskemik (rate dari 1,69% per tahun), dibandingkan dengan 40 dari 2319 di atrium yang subklinis tachyarrhythmias tidak terdeteksi (1,7%, tingkat 0,69% per tahun) (rasio hazard, 2,49, 95% CI, 1,28-4,85; P = 0,007) (Tabel 2 dan Gambar. 1B). Risiko adalah vir- tually tidak berubah setelah penyesuaian untuk dasar faktor risiko untuk stroke (rasio hazard, 2,50, 95% CI, 1,28-4,89, P = 0,008) dan mirip dalam anal- ysis di mana data dari pasien disensor sekali fibrilasi atrium klinis dikembangkan (hazard
  • 8. rasio, 2,41, 95% CI, 1,21-4,83, P = 0,01). Dari 51 pasien dengan emboli stroke atau sistemik, 11 telah memiliki takiaritmia atrium subklinis terdeteksi oleh 3 bulan, dan tidak ada yang memiliki klinis atrial fibrilasi dengan 3 bulan. Populasi di- tributable risiko stroke iskemik atau sistemik em- bolism terkait dengan atrium subklinis tachyar- rhythmia adalah 13%. Ada tidak ada hubungan antara takiaritmia atrium subklinis dan salah satu hasil klinis lainnya (Tabel 2). Dalam analisis tergantung waktu yang meliputi seluruh episode takiaritmia atrium terdeteksi oleh de- kejahatan selama masa tindak lanjut, episode yang berlangsung lebih dari 6 menit, dibandingkan dengan tidak ada epi- sodes, dikaitkan dengan peningkatan risiko iskemik stroke atau emboli sistemik (hazard ra- tio, 1,76, 95% CI, 0,99-3,11, P = 0,05). Di- lipatan risiko adalah serupa ketika terjadinya episode lebih dari 6 jam dibandingkan dengan terjadinya tidak ada episode (rasio hazard, 2,00; 95% CI, 1,13-3,55, P = 0,02) dan ketika terjadi- rence episode lebih dari 24 jam adalah com- dikupas dengan terjadinya tidak ada episode (bahaya rasio, 1,98, 95% CI, 1,11-3,51, P = 0,02). Ketika pasien dengan episode-perangkat terdeteksi atrium takiaritmia dikelompokkan sesuai dengan durasi, dalam kuartil, dari episode terpanjang (≤ 0,86 jam, 0,87-3,63 jam, 3,64-17,72 jam, dan> 17,72 jam), tingkat tahunan stroke atau emboli sistemik adalah 1,23 (95% CI, 0,15 sampai 4,46), 0 (95% CI, 0 sampai 2,08), 1,18 (95% CI, 0,14 menjadi 4,28), dan 4,89 (95% CI, 1,96-10,07), kembali spectively. Sebuah analisis yang sama jumlah episode takiaritmia atrium subklinis, pada kuartil (1, 2, 3 atau 4, dan> 4) menghasilkan angka tahunan emboli stroke atau sistemik dari 1,20 (95% CI, 0,25-3,50), 2,15 (95% CI, 0,44-6,29), 1,89 (95% CI, 0,23-6,81), dan 1,93 (95% CI, 0,40 untuk 5,63), masing-masing. Risiko relatif stroke iskemik atau sys- emboli sistemik terkait dengan atrium subklinis takiaritmia konsisten di meningkatkan tingkat risiko dasar dari stroke, sebagaimana dinilai oleh Chads 2 skor (Tabel 3). Tingkat mutlak stroke
  • 9. meningkat dengan meningkatnya Chads 2 skor, mencapai tingkat 3,78% per tahun pada pasien dengan subclini- kal atrium tachyarrhythmias dan Chads 2 skor lebih besar dari 2. Acak Evaluasi atrium Kontinyu Mondar-mandir overdrive Kami juga secara acak semua pasien dengan langkah- keputusan untuk menerima overdrive atrium terus menerus pac- ing atau tidak menerimanya; karakteristik dasar dari kedua kelompok adalah seimbang (Tabel 1). Tingkat pengembangan atrium klinis Halaman 5 takiaritmia rendah pada kedua kelompok, dan intervensi tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap ini atau hasil lainnya (Tabel 4). Dalam analisis dari nilai prognostik atrium subklinis tachyar- rhythmias dengan pasien dikelompokkan berdasarkan berlari- studi domized kelompok (overdrive atrium terus menerus mondar-mandir vs tidak mondar-mandir overdrive terus menerus atrium), atestofinteractionwasnotsignificant (P = 0,995) Halaman 6 Table2 * Lima kasus stroke yang dikonfirmasi penyebab (iskemik atau hemoragik) adalah belum ditentukan disertakan. Kelima kasus terjadi pada kelompok pasien yang tidak memiliki sebuah episode takiaritmia atrium subklinis antara pendaftaran dan 6 bulan Sebuah tabel yang menunjukkan efek samping yang terjadi selama bagian acak dari penelitian ini adalah pro- vided dalam Lampiran Tambahan Diskusi Temuan utama dari studi ini adalah bahwa di antara pasien 65 tahun atau lebih tua dengan riwayat hyperten- Sion yang telah menjalani implantasi kecepatan- pembuat atau ICD dan bebas dari atrium klinis fibrilasi, ada kejadian besar subklinis atrium tachyarrhythmias. Subklinis takiaritmia atrium terdeteksi dalam sepersepuluh dari pasien dalam waktu 3 bulan setelah implantasi dan terdeteksi setidaknya sekali selama rata-rata sebuah tindak lanjut jangka waktu 2,5 tahun di 34,7% dari pa-
  • 10. tients. Episode atrium subklinis tachyarrhyth- mias hampir delapan kali yang biasa seperti epi- sodes fibrilasi atrium klinis. Selama Tentu saja penelitian, fibrilasi atrium klinis de- bangkan hanya 15,7% pasien dengan sub- takiaritmia atrium klinis, menunjukkan bahwa bisa ada lag antara peristiwa subklinis dan klinis deteksi. Median waktu ke detec- tion, dengan cara pemantauan perangkat terus menerus, terjadinya atrium subklinis tachyar- rhythmias dalam 3 bulan pertama adalah 36 harimenunjukkan bahwa pemantauan Holter bahkan untuk be- hari eral mungkin gagal untuk mendeteksi fibrilasi subklinis fi- brillation. Temuan utama kedua dari penelitian ini adalah bahwa takiaritmia atrium subklinis yang tidak terikat dently terkait dengan peningkatan dengan faktor 2,5 pada risiko stroke iskemik atau sistemik em- bolism dan bahwa risiko ini adalah independen lain faktor risiko untuk stroke dan kehadiran clini- kal atrium fibrilasi. Populasi disebabkan risiko emboli stroke atau sistemik iskemik sebagai- sociated dengan takiaritmia atrium subklinis sebelum 3 bulan adalah 13%, yang mirip dengan disebabkan risiko stroke terkait dengan klinis atrial fibrilasi dilaporkan oleh Framingham peneliti. 6 Hasil penelitian kami menyarankan bahwa risiko stroke lebih tinggi bila episode dari takiaritmia atrium subklinis adalah dari lon- ger durasi, namun penelitian ini adalah underpowered untuk analisis ini. Studi kami juga tidak menganalisis perangkat-terdeteksi peristiwa 6 menit atau kurang, yang sering terjadi dan yang mungkin secara klinis penting. Risiko stroke dengan perangkat-terdeteksi atrium takiaritmia adalah dimodulasi oleh pasien profil risiko stroke. Ketika seorang pasien memiliki Chads 2 skor lebih tinggi dari 2, risiko adalah- Halaman 7 Gambar 1. Risiko dari tachyarrhythmias atrium Klinis dan dari Embolism Stroke Iskemik atau sistemik, Menurut ke Ada atau Tidak Adanya tachyarrhythmias atrium subklinis.
  • 11. Panel A menunjukkan risiko electrocardiographically didokumentasikan takiaritmia atrium klinis setelah kunjungan 3-bulan, menurut apakah takiaritmia atrium subklinis itu atau tidak terdeteksi antara pendaftaran dan 3-bulan kunjungan. Panel B menunjukkan risiko emboli stroke atau sistemik iskemik setelah kunjungan 3-bulan, menurut apakah takiaritmia atrium subklinis itu atau tidak terdeteksi antara pendaftaran dan kunjungan 3-bulan. Para insets menunjukkan data yang sama pada sumbu y membesar. chemic stroke atau emboli sistemik terkait dengan takiaritmia atrium subklinis adalah hampir 4% per tahun. Lebih dari setengah dari pa- tients menerima aspirin pada awal, dan 18% pasien dengan tachyarrhyth-atrium subklinis mias menerima antagonis vitamin K selama masa tindak lanjut. Kedua perawatan ini bisa telah mengurangi risiko stroke dan mungkin memiliki Halaman 8 berkurang peningkatan yang diamati dalam risiko stroke yang berhubungan dengan atrium subklinis tachyar- rhythmias. Manfaat bersih antitrombotik pengobatan mapan pada pasien dengan fibrilasi atrium klinis, tetapi mungkin tidak ada seorang serupa manfaat pada pasien dengan fibrilasi subklinis tachyarrhythmias, karena itu, uji coba secara acak dari antikoagulan terapi pada pasien dengan subklinis takiaritmia atrium yang diinginkan. Dua penelitian sebelumnya telah melaporkan sebuah in- berkerut risiko kejadian klinis dengan perangkat terdeteksi atrium tachyarrhythmias, tetapi tidak studi dikecualikan pasien dengan fibrilasi sebelumnya didiagnosis urat saraf- tion, juga tidak mengadili episode perangkat- terdeteksi takiaritmia atrium. Sebuah retrospektif analisis subkelompok 312 pasien dari Seleksi Mode Trial (PALING; ClinicalTrials.gov nomor, NCT00000561) 16 menunjukkan bahwa risiko kematian atau stroke meningkat dengan faktor 2,5 pada pasien yang memiliki paling sedikit satu episode tinggi atrium tingkat. Glotzer dkk. juga melaporkan hubungan-a kapal antara perangkat-terdeteksi takikardia atrium dan kejadian emboli. 17 Namun, yang belajar juga termasuk pasien dengan sebelumnya didokumentasikan
  • 12. atrial fibrilasi dan tidak menunjukkan signifikan asosiasi dalam analisis utama yang telah ditetapkan. Prevalensi atrium subklinis tachyar- rhythmias mungkin lebih tinggi pada pasien dengan langkah- pembuat daripada di lain kelompok berisiko tinggi pasien. Sinus-node disfungsi dikaitkan dengan in- berkerut risiko fibrilasi atrium. 20,21 Selain itu, pasien dengan penyakit-node atrioventrikular mungkin lebih mungkin tanpa gejala saat atrium tachyarrhythmias terjadi, karena berkurang atrio-ventrikel konduksi. Meskipun demikian, preva- bahwa kekerasan fibrilasi atrium subklinis pada lainnya populasi lansia mungkin tinggi. 3 Dalam Cardio- Health Study yang melibatkan pembuluh darah secara acak memilih- orang ed 65 tahun atau lebih, 3 atrium urat saraf- lation didiagnosis oleh elektrokardiografi di 2% dari pasien; 14% dari pasien tidak sebelumnya diagnosis atrial fibrilasi. Sebuah hubungan antara stroke penyebab yang tidak diketahui, sering disebut stroke kriptogenik, dan subklinis atrium atrial telah lama dicurigai. Jangka pendek studi pemantauan menunjukkan bahwa subklinis fibrilasi atrium hadir dalam beberapa pasien yang telah mengalami stroke kriptogenik, 8,9 tapi jangka panjang kontinyu pemantauan, seperti yang tersedia dengan alat pacu jantung, saat ini tidak praktis. Data dari penelitian ini mendukung konsep bahwa ada hubungan antara atrium urat saraf subklinis- tion dan stroke kriptogenik. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan manfaat mondar-mandir overdrive terus menerus atrium. Namun, karena laju perkembangan klinis atrium fibrilasi rendah, penelitian ini adalah underpowered untuk hasil ini. Algoritma untuk atrium terus menerus mondar-mandir overdrive telah dievaluasi di sebelumnya percobaan, 22-27 tetapi sebagian besar percobaan memiliki kecil
  • 13. sampel ukuran, dan ada perbedaan antara pengadilan di karakteristik dari pa- tient populasi, algoritma mondar-mandir yang digunakan, dan posisi memimpin atrium. Percobaan ini belum memberikan bukti yang meyakinkan tentang manfaat. 22-27 Data ini memberikan bukti sederhana yang intervensi ini tidak mencegah atrium klinis fibrilasi. Halaman 9