SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Berbagai Jenis Training

Setelah mendapatkan hasil analisa kebutuhan training, kita perlu mendesain materi pelatihan dan
menyelaraskannya dengan metode pelaksanaan (training delivery) yang sesuai dengan kebutuhan
dan juga keadaan yang ada. Pilihan untuk metode pelaksanaan training sebenarnya cukup
banyak, tidak hanya training dalam kelas yang akhir-akhir ini cukup menguras biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan:

   •   Class room training
       Memberikan training dalam ruang-ruang kelas sesuai dengan topik yang dibutuhkan oleh
       para peserta.

   •   Pelatihan di Tempat Kerja (On the Job Training)
       Memberikan pelatihan untuk peningkatan ketrampilan dan pengetahuan secara langsung
       on the spot di tempat kerja.

   •   Action-based Learning
       Proses training yang dilakukan secara kontinyu dengan mengacu pada pemecahan problem
       riil yang ditemui dilapangan. Peserta belajar mengenai konsep sambil memecahkan
       problem riil (learning by doing principle)

   •   Cross Training
       Mengirimkan karyawan untuk mengikuti training dalam bidang lain (cross skills); bertujuan
       untuk mempersiapkannya masuk dalam beragam pilihan jabatan

Survei perlengkapan dan teknik pelaksanaan training




                              Kusioner sederhana di bawah ini baik sekali untuk diisi dan dipakai
oleh berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan training, karena mempunyai manfaat
sebagai berikut ini:
Perusahaan
Bagi perusahaan yang ingin memilih vendor training / External Trainer dapat meminta untuk
setiap calon vendor /Trainer untuk mengisi kuesioner ini.
     Cara ini sangat mudah melihat gambaran tentang kelengkapan dan keseriusan pengelolaan
       training dari setiap vendor. Karena tidak jarang vendor menyelenggarakan training dengan
       perlengkapan dan teknik/metode “seadanya”
     Dapat membandingkan kesiapan dan kecocokan vendor training / trainer yang hendak
       dipilih melalui parameter yang sama. Sehingga proses pemilihan dapat dilaksanakan
       dengan lebih cepat dan dengan data tertulis yang lebih jelas.

Vendor Training
   Bagi Vendor Training pengisian ini dapat memberikan gambaran langsung untuk meneliti
       kelengkapan training dan area improvement yang masih harus dilakukan baik dari segi
       teknik dan perlengkapan training.
      Beberapa waktu sebelum hari H kuesioner ini dapat diserahkan pada organizer acara
       sehingga sewaktu penyelenggaraan training tidak terjadi masalah ketiadaan atau
       kurangnya persiapan perlengkapan, dll.
      Buat Penyelenggara Training hal ini dapat dipakai untuk mengetahui persiapan dari
       associate trainer dan juga sebagai cek list perlengkapan sebelum hari H penyelenggaraan.
       Terutama bila perusahaan training ini mempunyai banyak associate trainer atau trainer-
       trainer pemula.

Trainer
Dapat memberikan insight untuk lebih terarah dalam mengembangkan teknik dan peralatan yang
digunakan agar materi training yang diselenggarakan lebih mudah diserap oleh peserta dan
memberikan nilai tambah dan juga mengatasi berbagai kejenuhan terhadap teknik konvesional
dalam melaksanakan “ pelatihan secara klasikal atau training di luar ruangan (classical /outbound
training)
File dalam format MS Word dalam Versi Inggris dan terjemahan bahasa Indonesia
Download melalui: Files Survei perlengkapan dan teknik pelaksanaan training

Deskripsi Tugas Manajer Pelatihan dan Pengembangan
(Training & Development Manager)
1,040 views

Posted by Chief Editor on October 14th, 2008 No Comments Printer-Friendly




                                    Berikut ini di terdapat beberapa beberapa detail tugas-tugas
khas seorang Manajer Training dan Pengembangan, yang biasanya dicantumkan saat pembuatan
deskripsi tugas (job description) yang bersangkutan. Deskripsi tugas ini masih relevan untuk
diberikan pada kepala pendidikan dan latihan (Kepala Dikat), atau sebagiannya dapat diberikan
pada supervisor pelatihan bilamana pemegang jabatan memegang tanggung jawab di bidang
training dan development di organisasi / insitusinya.

      Merencanakan anggaran-anggaran pelatihan fungsional / per departemen, biaya-biaya
       peramalan (forecast) dan angka-angka peserta training seperti yang diperlukan oleh
       sistem perencanaan dan anggaran organisasi.
      Mengukur kebutuhan training yang relevan untuk karyawan baik untuk level individu atau
       level organisasi, berkonsultasi dengan kepala-kepala tiap departemen, termasuk metoda-
       metoda penilaian dan sistem pengukuran diperlukan.
    Selalu mengetahui informasi terkini tentang keterampilan-keterampilan dan level
           kualifikasi yang relevan yang diperlukan oleh karyawan untuk tetap mempunyai kinerja
           yang efektif dan menginformasikan ke setiap orang setiap tentang persyaratan dan
           informasi yang terkait dengan hal tersebut ke organisasi secara tepat.
          Membuat strategi dan rencana-rencana organisatoris untuk memenuhi kebutuhan
           pelatihan dan pengembangan, dan mengatur pelaksanaan pelatihan, pengukuran dan
           tindak lanjut yang diperlukan.
          Mendisain program training dan kursus-kursus dan kurikulum yang di perlukan untuk
           memenuhi kebutuhan pelatihan atau mengatur terlaksanakan kegiatan ini dengan
           melibatkan penyedia jasa dari luar perusahaan.
          Mengidentifikasi, memilih dan mengatur lembaga pelatihan dan akreditasi eksternal, para
           agensi serta penyedia-penyedia jasa training untuk melaksanakan training yang diperlukan
           sesuai denga standar yang sudah ditentukan
          Mengorganisir tempat pelaksanaan pelatihan, logistik, pengangkutan, pemondokan seperti
           yang diperlukan untuk mencapai pengadaan dan pelaksanaan pelatihan secara efisien.
          Merencanakan dan melaksanakan kursus latihan secara pribadi sebagai supplement
           (tambahan) dari training yang disediakan secara external maupun internal oleh pihak lain.
          Menyusun untuk pemeliharaan segala perlengkapan dan material yang berhubungan
           dengan pelaksanaan dan pengukuran training.
          Merekrut, mengatur dan mengembangkan staf langsung (yang melakukan direct report
           kepadanya), jika ada.
          Memastikan setiap aktivitas dan bahan-bahan pelatihan mempunyai benang merah
           kebijakan-kebijakan organisatoris dan sesuai dengan undang-undang, termasuk kesehatan
           dan keselamatan, hukum ketenaga-kerjaan dan persamaan derajat / kesempatan (equal
           laws).
          Memonitor dan melaporkan tentang aktivitas, biaya-biaya, kinerja, dll, seperti diperlukan.
          Secara konsisten dan terus menerus mengembangkanlah diri sendiri, dan memelihara
           pengetahuan di dalam bidang-bidang yang terkait.


 Pengembangan Orang Lain (DEV)

Definisi:

Pengembangan Orang Lain (People Development) adalah keinginan tulus untuk mendorong proses
belajar dan pengembangan orang lain. Kompetensi ini berfokus pada intensi untuk pengembangan
bukan sekedar pelatihan formal.

Indikator Perilaku:

-1.       Mengecilkan hati

      •
      Mengekspresikan komentar personal yang negatif atau yang bersifat
      stereotipe, tidak menyukai bawahan, murid, klien. Mempunyai gaya
      manajerial pacesetter.
0.   Tidak tampak atau tidak menunjukan usaha untuk mengembangkan
orang lain

      •    Hanya fokus untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.
1.        Menyatakan harapan yang positif

      •   Memberikan komentar yang positif tentang potensi orang lain.
      •   Menyatakan harapan yang positif tentang pengembangan masa depan orang
          lain.
•    Percaya bahwa orang lain ingin dan bisa belajar untuk meningkatkan kinerja
           mereka.
2.        Memberikan instruksi

      •    Memberi instruksi rinci dan/atau on-the-job demonstration.
      •    Memberitahukan cara mengerjakan suatu tugas.
      •    Memberi saran yang spesifik dan bermanfaat.
3.        Memberikan penjelasan dan dukungan

      •
      Memberi arahan dan penjelasan atau rasional dari suatu tindakan.
      •
      Memberi dukungan praktis untuk memudahkan pekerjaan bawahan (memberi
      tambahan sumber daya, alat, informasi, saran ahli).
   • Mengajukan pertanyaan, memberi tes atau menggunakan metode lain untuk
      memastikan bahwa orang tersebut telah memahami penjelasan yang
      diberikan).
4.   Memberikan umpan balik yang berimbang untuk mendorong
pengembangan yang terus menerus

      •
      Memberi umpan balik yang spesifik untuk tujuan pengembangan.
      •
      Membesarkan hati orang yang baru saja mengalami kegagalan.
      •
      Memberikan umpan balik negatif tentang perilaku bukan tentang pribadi, dan
      memberikan harapan positif untuk kinerja di masa datang.
   • Memberikan saran pribadi untuk perbaikan.
5.   Melakukan bimbingan (coaching), mentoring yang mendalam

      •   Mengatur penugasan, pelatihan formal atau hal lain yang sesuai untuk
          mendorong pengembangan dan proses belajar seseorang.
      •   Membuat orang mencari jawaban atasa masalah mereka sendiri sehingga
          mereka mengetahui mengapa, daripada memberikan jawabannya (Ini tidak
          termasuk pelatihan formal yang merupakan kewajiban perusahaan).
      •   Mengidentifikasi kebutuhan seseorang akan pelatihan dan pengembangan
          dan mengembangkan program atau materi baru untuk memenuhi kebutuhan
          tersebut.

 Kamus Kompetensi: Fleksibilitas (Flexibility)
173 views

Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly

 Fleksibilitas (FLX)

Definisi:

Fleksibilitas (Flexibility) adalah kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam
situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau kelompok. Fleksibilitas membutuhkan
kemampuan memahami dan menghargai pandangan yang berbeda dan bertentangan mengenai
suatu isu, menyesuaikan pendekatannya karena suatu perubahan situasi, dan dapat menerima
dengan mudah perubahan dalam organisasinya.

Indikator Perilaku:

-1.       Secara tidak produktif terpaku pada pendapat atau pendekatan sendiri
•    Walaupun ada masalah yang sangat jelas, tetap mempertahankan pendapat
          yang sama; tidak menganggap pendapat orang lain valid.
0.       Selalu mengikuti prosedur
1.       Menerima kebutuhan untuk bersikap fleksibel

     •Bersedia untuk mengubah gagasan atau pandangan berdasarkan informasi
      baru atau bukti baru yang bertentangan.
   • Memahami pandangan orang lain.
   • Melihat validitas dari pendapat orang lain.
2.   Menerapkan peraturan dengan fleksibel

     •Menyesuaikan peraturan atau prosedur normal pada situasi spesifik untuk
      menyelesaikan suatu pekerjaan dan/atau mencapai tujuan organisasi.
   • Mengerjakan tugas koleganya yang memang perlu untuk dibantu dalam
      situasi yang krisis.
3.   Menyesuaikan tindakan

     •Melakukan penyesuaian tindakan atau perilaku berdasarkan situasi untuk
      mencapai tujuan organisasi.
   • Mengambil tanggung jawab atau tugas yang berbeda dengan deskripsi
      pekerjaan.
   • Mengadaptasi taktik dengan situasi yang ada.
4.   Menyesuaikan strategi sendiri

     •   Mengubah keseluruhan rencana, sasaran, atau proyek untuk menyesuaikan
         dengan situasi.
     •   Membuat perubahan sementara pada perusahaan sendiri atau pelanggan
         untuk memnuhi kebutuhan dari suatu situasi tertentu.
     •   Membuat posisi khusus didalam organisasi untuk mengakomodasi strategi
         perusahaan.

 Kamus Kompetensi: Pemikiran Konseptual (Conceptual
 Thinking)
165 views

Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly

 Pemikiran Konseptual (CT)

Definisi:

Pemikiran Konseptual (Conceptual Thinking) adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau
hubungan yang tidak nampak dengan jelas. Termasuk didalamnya menyimpulkan informasi yang
beragam dan tidak lengkap menjadi sesuatu yang jelas, mengidentifikasi kunci atau dasar
permasalahan di dalam situasi yang kompleks dan menciptakan konsep-konsep baru.

Indikator Perilaku:

0.       Tidak menggunakan konsep yang abstrak
•    Berpikir dengan cara yang sangat konkrit/nyata.
1.       Menggunakan aturan dasar

     •Menggunakan aturan dasar, logika dan pengalaman masa lampau, pola
      (pattern) dalam mengidentifikasi masalah.
   • Mengetahui jika suatu peristiwa sama dengan peristiwa yang pernah terjadi.
   • Mampu mengenali kesamaan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.
2.   Melihat pola berdasarkan pengalaman sebelumnya

     •Dalam melihat informasi, memahami pola, kecenderungan (trend), atau
      bagian yang hilang.
   • Memahami bahwa situasi sekarang berbeda atau sama dengan situasi masa
      lalu, dan mengidentifikasi kesamaan dan/atau perbedaan.
3.   Menggunakan konsep yang kompleks

     •Menggunakan pengetahuan teori atau trend masa lalu dalam melihat situasi
      sekarang.
   • Mengaplikasi dan memodifikasi konsep/metode kompleks untuk memecahkan
      permasalahan bisnis (misal statistical process control, gaya manajerial, iklim
      organisasi, metode proses perbaikan, data transaksi statistik).
4.   Menjelaskan masalah atau situasi yang kompleks

     •Membuat situasi atau ide yang kompleks menjadi jelas, sederhana dan
      mudah dimengerti dengan menyusun suatu penjelasan yang berarti.
   • Menyampaikan observasi atau pengetahuan yang ada dengan cara yang lebih
      sederhana.
   • Memadukan ide-ide dan informasi dan membuat gambaran yang lebih besar
      menjadi lebih lengkap dan jelas.
5.   Menciptakan konsep baru

     •   Membuat konsep baru (yang tidak tampak jelas bagi orang lain dan yang
         tidak dipelajari dari pendidikan atau pengalaman sebelumnya) untuk
         menjelaskan situasi atau memcahkan masalah.
     •   Melihat sesuatu dengan cara yang sangat baru - “breakthrough thinking”.

 amus Kompetensi: Pemikiran Analitis (Analytical Thinking)
146 views

Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly

 Pemikiran Analitis (AT)

Definisi:

Pemikiran Analitis (Analytical Thinking) adalah pemahaman situasi/masalah dengan menguraikan
masalah tersebut menjadi bagian-bagian kecil, atau melacak implikasi dari situasi tersebut
bertahap. Termasuk didalamnya menyusun bagian-bagian tersebut secara sistematis; membuat
perbandingan dari aspek-aspek yang berbeda; menetapkan prioritas secara rasional;
mengidentifikasi urutan waktu, hubungan Sebab-Akibat atau hubungan Jika-Maka.

Indikator Perilaku:
0.        Tidak Tampak

      •    Melakukan sesuatu pada saat itu juga. Pekerjaan diatur oleh orang lain.
1.        Menguraikan Masalah

      •
      Menguraikan masalah atau situasi menjadi daftar tugas atau aktivitas
      sederhana tanpa mengaitkannya dengan prioritas.
   • Membuat daftar uraian tanpa urutan prioritas.
2.   Melihat hubungan tunggal atau sederhana

      •
      Mengidentifikasikan hubungan sebab - akibat antara 2 aspek dari suatu
      situasi.
   • Membuat hubungan yang sederhana antar bagian-bagian tersebut; hubungan
      sederhana atau tunggal, misalnya A mengakibatkan B.
   • Memisahkan masalah menjadi dua bagian: Pro dan Kontra.
   • Mengurutkan daftar tugas berdasarkan urutan kepentingannya.
3.   Melihat hubungan majemuk atau kompleks

      •
      Membuat hubungan sebab-akibat yang majemuk (multiple): A menyebabkan
      B, B menyebabkan C dan C menyebabkan D.
   • Mengidentifikasi beberapa faktor penyebab yang potensial.
   • Melihat konsekuensi-konsekuensi dari berbagai tindakan.
   • Menganalisa hubungan antara beberapa masalah atau situasi (misalnya:
      mengantisipasi langkah-langkah majemuk/multiple untuk meminimalisasi
      masalah dengan mendetail).
4.   Membuat analisa atau perencanaan yang kompleks

      •   Menggunakan beberapa teknik analisa untuk menguraikan permasalahan
          yang kompleks.
      •   Mengidentifikasi beberapa solusi dan memberi bobot untuk setiap solusi. (Ini
          lebih dari sekedar pemecahan masalah seperti di tingkat 3. Hal ini melibatkan
          hubungan kausal yang majemuk yang mengarah pada lebih dari satu solusi).

 Kamus Kompetensi: Dampak dan Pengaruh (Impact)
125 views

Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly

 Dampak dan Pengaruh (IMP)

Definisi:

Dampak dan Pengaruh (Impact) adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi
atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung
keinginannya. Kompetensi ini menekankan pada keinginan untuk mempengaruhi atau
menimbulkan dampak pada orang lain.

Indikator Perilaku:

-1.       Menggunakan personalized power

      •   Mementingkan posisi pribadi dibandingkan dengan akibat negatif yang
ditimbulkan dalam organisasi.
0.       Tidak tampak

     •    Tidak memperlihatkan usaha untuk mempengaruhi atau membujuk orang
          lain.
1.       Menggunakan tindakan tunggal untuk membujuk

     •    Membujuk langsung dengan alasan dan data.
     •    Menggunakan contoh konkrit, demonstrasi, bantuan visual.
     •    Tidak berusaha untuk mengadaptasi minat orang lain.
2.       Mengambil beberapa tindakan untuk membujuk

     •Mengambil beberapa tindakan untuk membujuk tanpa berusaha secara
      spesifik untuk mengadaptasi minat orang lain.
   • Memberikan dua atau lebih argumentasi yang berbeda dalam diskusi atau
      presentasi.
3.   Melakukan adaptasi dengan hadirin

     •Memperhitungkan dampak dari tindakan atau perbuatan.
     •Memodifikasi presentasi atau diskusi untuk menyesuaikan dan menarik minat
      hadirin.
   • Memprediksi efek dari tindakan di mata orang lain.
   • Mengambil tindakan dramatis atau terencana untuk menimbulkan kesan
      tertentu.
   • Mengantisipasi dan siap menghadapi reaksi orang lain.
4.   Menggunakan pengaruh tidak langsung

     •Menggunakan serangkaian pengaruh tidak langsung: “minta A untuk
      menunjukan ini kepada B sehingga B akan mengatakan ini-itu kepada C”.
   • Menggunakan ahli atau pihak ketiga untuk mempengaruhi.
   • Mengambil dua atau lebih tindakan untuk membujuk, dimana setiap langkah
      diadaptasikan pada minat orang lain.
5.   Menggunakan strategi mempengaruhi yang kompleks

     •   Memadukan koalisi politik, membangun dukungan ‘di balik layar’, memberi
         atau menahan informasi untuk membuat efek tertentu.
     •   Menggunakan pemahaman mendalam mengenai interaksi kelompok untuk
         bergerak ke arah agenda yang spesifik.

 Kamus Kompetensi: Orientasi Pelayanan Pelanggan
 (Customer Service Orientation)
310 views

Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly

 Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO)

Definisi:

Orientasi Pelayanan Pelanggan (Customer Service Orientation) adalah keinginan untuk membantu
atau melayani orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Artinya berusaha untuk
mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan. (Pelanggan diartikan secara luas, yaitu meliputi
pelanggan internal dan eksternal).

Indikator Perilaku:

-1.       Fokus terhadap kemampuan diri sendiri

      •    Fokus terhadap apa yang dapat diberikan perusahaan atau diri sendiri
           daripada apa yang dibutuhkan pelanggan. Menyalahkan pelanggan untuk
           hasil yang tidak memuaskan.
0.        Memberikan pelayanan yang minimal

      •    Memberikan respons segera tanpa memeriksa masalah atau kebutuhan
           pelanggan yang sebenarnya.
1.        Merespon pelanggan dengan tepat

      •    Menindaklanjuti permintaan, pelayanan dan keluhan pelanggan.
      •    Mengabarkan pelanggan tentang kemajuan proyek.
2.        Memelihara komunikasi yang baik

      •
      Memelihara komunikasi yang baik dengan pelanggan mengenai harapan
      bersama.
   • Memonitor kepuasan pelanggan.
   • Menyampaikan informasi yang berguna kepada pelanggan.
   • Memberikan pelayanan yang ramah dan menyenangkan
3.   Mengambil tanggung jawab pribadi

      •
      Mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah pelayanan.
      •
      Tidak melemparkan atau lepas tangan dari masalah pelanggan yang
      ditangani.
   • Menyelesaikan masalah secara cepat dan tidak depensif, walaupun harus
      mengalami kerugian.
4.   Bertindak untuk pelanggan

      •
      Menyediakan diri setiap saat, terutama pada saat pelanggan sedang dalam
      masa kritis.
   • Bertindak lebih dari yang biasa diharapkan pelanggan.
5.   Menanggapi kebutuhan mendasar pelanggan

      •
      Memahami bisnis pelanggan dan/atau mencari informasi mengenai kebutuhan
      mendasar yang sesungguhnya dari pelanggan lebih dari apa yang pernah
      diutarakannya.
   • Memberikan jasa atau produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
      (memakai perspektif pelanggan).
6.   Menggunakan persfektif jangka panjang

      •   Bekerja dengan menggunakan perspektif jangka panjang dalam menjawab
          masalah pelanggan.
      •   Bertindak sebagai penasihat yang terpercaya.
      •   Mencari keuntungan jangka panjang untuk pelanggan.
      •   Terlibat dalam proses pengambilan keputusan di pihak pelanggan.
Kamus Kompetensi: Dorongan Berprestasi (Need of
 Achievement)
170 views

Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly

 Dorongan Berprestasi (ACH)

Definisi:

Dorongan (untuk) Berprestasi (Need of Achievement) adalah keinginan/tekad untuk bekerja
dengan baik atau melampaui standar prestasi. Standar tersbut bisa berupa prestai diri sendiri di
masa lampau (Improvement); ukuran yang objektif (results orientation); melebihi orang lain
(competitiveness); sasaran yang menantang; atau sesuatu yang belum dilakukan orang lain
(innovation). Hal ini menunjukan dorongan untuk bertindak secara lebih baik dan efisien.

Indikator Perilaku:

-1.       Tidak mempunyai standar prestasi dalam bekerja

      •    Tidak menunjukan perhatian khusus terhadap pekerjaan, hanya melakukan
           apa yang dibutuhkan (menunjukan perhatian lebih besar terhadap non-
           pekerjaan seperti misalnya kehidupan sosial, status, kegemaran, keluarga,
           olahraga, persahabatan).
0.        Fokus terhadap tugas

      •    Bekerja, namun hasilnya tidak memenuhi standar kinerja yang baik.
1.        Bekerja dengan baik untuk mencapai suatu target

      •    Mencoba bekerja dengan baik atau benar.
      •    Mengekspresikan keinginan untuk bekerja dengan lebih baik.
      •    Merasa tidak puas bila melihat ketidakefisienan di tempat kerja (misalnya
           mengeluh karena waktu yang terbuang) tapi tidak melakukan tindakan
           perbaikan yang spesifik.
2.        Mencapai standar prestasi yang ditentukan

      •
      Memenuhi standar prestasi atau target yang ditetapkan oleh manajemen.
      •
      Bekerja keras untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan (kualitas
      maupun waktu).
   • Membuat ‘milestone’ (target perantara), jadwal dan tenggat waktu untuk
      setiap tugas.
3.   Meningkatkan kinerja

      •    Memperbaiki sistem atau metode kerja untuk meningkatkan kinerja.
      •    Bekerja dengan lebih efisien, lebih cepat, dengan biaya lebih rendah.
      •    Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
4.        Menentapkan dan mencapai sasaran yang menantang

      •   Menetapkan sasaran yang menantang dalam arti sasaran yang cukup sulit
          untuk dicapai namun realistis.
      •   Merealisasikan ide-ide baru yang belum pernah dicoba.
•    Membuat target untuk diri sendiri yang melebihi target yang diberikan oleh
           perusahaan yang mengharuskan untuk bekerja lebih keras tetapi masih
           dalam batas yang realistis.
5.        Membuat analisis cost-benefit

      •
      Membuat keputusan dan menetapkan prioritas atau memilih sasaran
      berdasarkan perhitungan input dan output.
   • Memikirkan tentang resiko dan keuntungan yang ditimbulkan dari suatu
      tindakan.
   • Menganalisa hasil kerja baik dari segi finansial maupun non finansial.
   • Melakukan studi atau analisa kelayakan.
6.   Mengambil resiko wirausaha yang diperhitungkan

      •   Membuat komitmen dalam menyediakan sumber daya dan waktu yang
          signifikan (dalam situasi yang tidak pasti) untuk meningkatkan keuntungan.
      •   Mencoba membuat produk baru seraya mengambil tindakan untuk
          meminimalkan resiko, misalnya melakukan riset pasar.

 Kamus Kompetensi: Komitmen Organisasi (Organization
 Commitment)
235 views

Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly

 Komitmen Organisasi (OC)

Definisi:

Komitmen Organisasi (Organization Commitment) adalah kemampuan dan kemauan untuk
menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan sasaran organisasi. Ini
mencakup cara-cara mengembangkan tujuan atau memenuhi kebutuhan organisasi. Intinya
adalah mendahulukan misi organisasi dari kepentingan pribadi.

Indikator Perilaku:

-1.       Mengabaikan norma-norma organisasi

      •    Mengabaikan atau memberontak terhadap norma-norma organisasi.
0.        Tidak tampak atau hanya menunjukkan usaha yang minimal

      •    Memberikan usaha yang minimal agar cocok di organisasi atau agar tetap
           memiliki pekerjaan tersebut.
1.        Melakukan upaya penyesuaian

      •
      Melakukan upaya agar cocok di organisasi dan melakukan apa yang
      diharapkan.
   • Menghormati norma organisasi, menuruti peraturan dan ketentuan yang
      berlaku.
2.   Meneladani kesetiaan

      •   Membantu orang lain menyelesaikan pekerjaan mereka.
      •   Menghormati dan menerima hal yang dianggap penting oleh atasan.
•    Bangga menjadi bagian dari organisasi.
      •    Peduli tentang citra organisasi.
3.        Mendukung organisasi secara aktif

      •    Bertindak untuk mendukung misi dan tujuan organisasi.
      •    Membuat pilihan dan prioritas untuk memenuhi kebutuhan/misi organisasi
           dan menyesuaikan diri dengan misi organisasi.
4.        Melakukan pengorbanan pribadi

      •   Menempatkan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri.
      •   Melakukan pengorbanan dalam hal pilihan pribadi misalnya identitas
          profesional, urusan keluarga.
      •   Mendukung keputusan yang menguntungkan organisasi meskipun keputusan
          tersebut tidak disenangi.

 Kamus Kompetensi: Pengarahan (Direction)
188 views

Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly

 Pengarahan (DIR)

Definisi:

Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya
dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada
tempatnya     demi   kepentingan  jangka   panjang  perusahaan.  Termasuk     didalamnya
memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari
nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat
terselesaikan dengan baik.

Indikator Perilaku:

-1.       Pasif

      •    Meluluskan permintaan orang lain walaupun hal itu mengganggu
           penyelesaian pekerjaan. Lebih ingin disukai atau tidak ingin menyakiti hati
           orang lain, daripada menyelesaikan pekerjaan dengan benar.
0.        Tidak memberikan perintah

      •    Tidak memberikan pengarahan pada saat diperlukan.
1.        Memberi petunjuk

      •    Memberi petunjuk dan menjelaskan tugas secara rinci.
      •    Memberitahukan persyaratan atau kebutuhan suatu tugas dengan jelas.
      •    Secara eksplisit mendelegasikan rincian tugas rutin agar dapat
           memperhatikan hal-hal yang lebih bernilai atau lebih jangka panjang.
2.        Menentukan batasan

      •   Menolak permintaan yang tidak masuk akal, berani mengatakan “tidak”
          dengan tegas.
      •   Menentukan batasan untuk perilaku orang lain.
•    Memanipulasi situasi untuk membatasi pilihan orang lain.
3.       Menuntut kinerja yang tinggi

     •Secara sepihak menetapkan standar kinerja yang tinggi.
     •Menuntut kualitas dan sumber daya yang baik.
     •Meminta kepatuhan atas perintahnya atau permintaannya           dengan
      pengawasan yang ketat.
   • Mengatakan konsekuensi atas ketidakmampuan.
4.   Memonitor kepatuhan atas standar kinerja

     •   Secara terbuka membandingkan kinerja orang dengan standar yang telah
         ditetapkan.
     •   Mengkonfrontasi orang lain secara terbuka dan langsung dalam masalah
         kinerja.
     •   Menyatakan konsekuensi atas kinerja yang dibandingkan dengan standar

More Related Content

What's hot

Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganTika Rahmawati
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganFirman Bachtiar
 
Orientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganOrientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganEko Mardianto
 
Msdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembanganMsdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembanganPutra Tidore
 
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalahPelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalahGanjar Destiansyah
 
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdmPelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdmjatmikomyko
 
Pelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
Pelatihan dan pengembangan PPT in BahasaPelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
Pelatihan dan pengembangan PPT in BahasaYesica Adicondro
 
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-20172017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017TaufiqurokhmanTaufiq
 
Ppt pengembangan karir
Ppt pengembangan karirPpt pengembangan karir
Ppt pengembangan karirIka Yuni Rainy
 
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganMakalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganifhamVR46
 
Pelatihan dan pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan KaryawanPelatihan dan pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan KaryawanNurmansyah Arif W
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganEko Mardianto
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
 

What's hot (20)

Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
 
Orientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembanganOrientasi pelatihan dan pengembangan
Orientasi pelatihan dan pengembangan
 
Msdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembanganMsdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembangan
 
Perencanaan pelatihan dan pengembangan
Perencanaan pelatihan dan pengembanganPerencanaan pelatihan dan pengembangan
Perencanaan pelatihan dan pengembangan
 
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalahPelatihan dan pengembangan karyawan makalah
Pelatihan dan pengembangan karyawan makalah
 
Ujian final prof sahat 2013
Ujian final prof sahat 2013Ujian final prof sahat 2013
Ujian final prof sahat 2013
 
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdmPelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
 
Pelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
Pelatihan dan pengembangan PPT in BahasaPelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
Pelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
 
JENIS PELATIHAN
JENIS PELATIHAN JENIS PELATIHAN
JENIS PELATIHAN
 
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-20172017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
2017 diktat pembangunan kapasitas organisasi sektor publik ganjil 12 05-2017
 
Ppt pengembangan karir
Ppt pengembangan karirPpt pengembangan karir
Ppt pengembangan karir
 
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganMakalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
 
Pelatihan dan pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan KaryawanPelatihan dan pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan Karyawan
 
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdmPelatihan dan-pengembangan-sdm
Pelatihan dan-pengembangan-sdm
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
 
Ppt diklat
Ppt diklatPpt diklat
Ppt diklat
 
Leadership skil
Leadership skilLeadership skil
Leadership skil
 
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENTMANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
 

Viewers also liked

Analytical thinking training
Analytical thinking trainingAnalytical thinking training
Analytical thinking trainingras1215
 
Visi Misi dan Nilai Inti Perusahaan
Visi Misi dan Nilai Inti PerusahaanVisi Misi dan Nilai Inti Perusahaan
Visi Misi dan Nilai Inti PerusahaanIsa Maulana
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
C10 1 Analytical Thinking
C10 1 Analytical ThinkingC10 1 Analytical Thinking
C10 1 Analytical ThinkingMahmoud
 
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.ppt
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.pptBab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.ppt
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.pptDeby Andriana
 
Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)Riski Nurfatimah
 
Customer service standards training exercise and analysis.pptx
Customer service standards training exercise and analysis.pptxCustomer service standards training exercise and analysis.pptx
Customer service standards training exercise and analysis.pptxInstitute of Microtraining UK
 
Pemikiran kreatif creative thinking
Pemikiran kreatif creative thinkingPemikiran kreatif creative thinking
Pemikiran kreatif creative thinkingMohd Azrihan
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifDiana Amelia Bagti
 
1. Effective SERVICE EXCELLENCE Training_Basics of Customer Service
1. Effective SERVICE EXCELLENCE Training_Basics of Customer Service1. Effective SERVICE EXCELLENCE Training_Basics of Customer Service
1. Effective SERVICE EXCELLENCE Training_Basics of Customer ServiceKanaidi ken
 
Organisational Decision Making models
Organisational Decision Making modelsOrganisational Decision Making models
Organisational Decision Making modelsKalpana Udhaya
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiyudharushendrawan
 
Problem Solving PowerPoint PPT Content Modern Sample
Problem Solving PowerPoint PPT Content Modern SampleProblem Solving PowerPoint PPT Content Modern Sample
Problem Solving PowerPoint PPT Content Modern SampleAndrew Schwartz
 
Developing your analytical skills
Developing your analytical skillsDeveloping your analytical skills
Developing your analytical skillsTony Obregon
 
PROBLEM SOLVING POWERPOINT
PROBLEM SOLVING POWERPOINT PROBLEM SOLVING POWERPOINT
PROBLEM SOLVING POWERPOINT Andrew Schwartz
 

Viewers also liked (20)

Pemikiran analitis
Pemikiran analitisPemikiran analitis
Pemikiran analitis
 
Analytical thinking training
Analytical thinking trainingAnalytical thinking training
Analytical thinking training
 
Visi Misi dan Nilai Inti Perusahaan
Visi Misi dan Nilai Inti PerusahaanVisi Misi dan Nilai Inti Perusahaan
Visi Misi dan Nilai Inti Perusahaan
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
 
C10 1 Analytical Thinking
C10 1 Analytical ThinkingC10 1 Analytical Thinking
C10 1 Analytical Thinking
 
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.ppt
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.pptBab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.ppt
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.ppt
 
Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)
 
Customer service standards training exercise and analysis.pptx
Customer service standards training exercise and analysis.pptxCustomer service standards training exercise and analysis.pptx
Customer service standards training exercise and analysis.pptx
 
Berpikir Kreatif
Berpikir KreatifBerpikir Kreatif
Berpikir Kreatif
 
Pemikiran kreatif creative thinking
Pemikiran kreatif creative thinkingPemikiran kreatif creative thinking
Pemikiran kreatif creative thinking
 
Vision ppt
Vision pptVision ppt
Vision ppt
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
 
1. Effective SERVICE EXCELLENCE Training_Basics of Customer Service
1. Effective SERVICE EXCELLENCE Training_Basics of Customer Service1. Effective SERVICE EXCELLENCE Training_Basics of Customer Service
1. Effective SERVICE EXCELLENCE Training_Basics of Customer Service
 
Organisational Decision Making models
Organisational Decision Making modelsOrganisational Decision Making models
Organisational Decision Making models
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Brand Analytics Workshop
Brand Analytics WorkshopBrand Analytics Workshop
Brand Analytics Workshop
 
Problem Solving PowerPoint PPT Content Modern Sample
Problem Solving PowerPoint PPT Content Modern SampleProblem Solving PowerPoint PPT Content Modern Sample
Problem Solving PowerPoint PPT Content Modern Sample
 
Developing your analytical skills
Developing your analytical skillsDeveloping your analytical skills
Developing your analytical skills
 
PROBLEM SOLVING POWERPOINT
PROBLEM SOLVING POWERPOINT PROBLEM SOLVING POWERPOINT
PROBLEM SOLVING POWERPOINT
 
Decision making
Decision makingDecision making
Decision making
 

Similar to BerbagaiJenisTraining

Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Perancangan OJT yang Efektif"
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Perancangan OJT yang Efektif"Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Perancangan OJT yang Efektif"
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Perancangan OJT yang Efektif"Kanaidi ken
 
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Merancang Program OJT yang Efektif"
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Merancang Program OJT yang Efektif"Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Merancang Program OJT yang Efektif"
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Merancang Program OJT yang Efektif"Kanaidi ken
 
Strategi MERANCANG PROGRAM OJT yang EFEKTIF_ Materi Training
Strategi MERANCANG PROGRAM OJT yang EFEKTIF_ Materi TrainingStrategi MERANCANG PROGRAM OJT yang EFEKTIF_ Materi Training
Strategi MERANCANG PROGRAM OJT yang EFEKTIF_ Materi TrainingKanaidi ken
 
TRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENTTRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENTNaura Seulanga
 
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)TawonNakal
 
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)Naila Farhani Azka
 
04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)
04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)
04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)Eni Endri Yeni
 
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).ppt
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).pptPresentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).ppt
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).pptRidfanRifadlyAbadi1
 
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan KaryawanKelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan KaryawanMuhammad Rafi Putra Mulia
 
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptWira Kharisma
 
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pio
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pioFarah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pio
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pioFarahAnanda2
 
Analisis kebutuhan pelatihan
Analisis kebutuhan pelatihanAnalisis kebutuhan pelatihan
Analisis kebutuhan pelatihanPra Muja
 
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdfRadenMasAziz34
 
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptxMANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptxNaomisena1
 
pengembangan.ppt
pengembangan.pptpengembangan.ppt
pengembangan.pptAdsPesan
 

Similar to BerbagaiJenisTraining (20)

topik 5.pptx
topik 5.pptxtopik 5.pptx
topik 5.pptx
 
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Perancangan OJT yang Efektif"
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Perancangan OJT yang Efektif"Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Perancangan OJT yang Efektif"
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Perancangan OJT yang Efektif"
 
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Merancang Program OJT yang Efektif"
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Merancang Program OJT yang Efektif"Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Merancang Program OJT yang Efektif"
Bahan Presentasi_Rencana Inhouse Training "Merancang Program OJT yang Efektif"
 
Strategi MERANCANG PROGRAM OJT yang EFEKTIF_ Materi Training
Strategi MERANCANG PROGRAM OJT yang EFEKTIF_ Materi TrainingStrategi MERANCANG PROGRAM OJT yang EFEKTIF_ Materi Training
Strategi MERANCANG PROGRAM OJT yang EFEKTIF_ Materi Training
 
TRAINING FOR TRAINERS
TRAINING FOR TRAINERSTRAINING FOR TRAINERS
TRAINING FOR TRAINERS
 
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
 
TRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENTTRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENT
 
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
 
04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)
04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)
04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)
 
04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)
04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)
04-TS-02 Training needs analysis (Jakarta)
 
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).ppt
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).pptPresentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).ppt
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).ppt
 
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan KaryawanKelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
 
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
 
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pio
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pioFarah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pio
Farah r.a 6019210081 kelas c_ ppt t&d pio
 
Analisis kebutuhan pelatihan
Analisis kebutuhan pelatihanAnalisis kebutuhan pelatihan
Analisis kebutuhan pelatihan
 
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
22-bahan-ajar-manajemen-pelatihan.pdf
 
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptxMANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
MANAJEMEN PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PELATIHAN (1).pptx
 
pengembangan.ppt
pengembangan.pptpengembangan.ppt
pengembangan.ppt
 
chap.5- Training Design slide
chap.5- Training Design slidechap.5- Training Design slide
chap.5- Training Design slide
 

More from Alif Mahardika

More from Alif Mahardika (20)

CASHFLOW QUADRANT
CASHFLOW QUADRANTCASHFLOW QUADRANT
CASHFLOW QUADRANT
 
Quality kontrol
Quality kontrolQuality kontrol
Quality kontrol
 
Walet
WaletWalet
Walet
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
Copy of London Architecture
Copy of London ArchitectureCopy of London Architecture
Copy of London Architecture
 
walet super news1
walet super news1walet super news1
walet super news1
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
 
integrito_september
integrito_septemberintegrito_september
integrito_september
 
Presentasi Tanpa Judul
Presentasi Tanpa JudulPresentasi Tanpa Judul
Presentasi Tanpa Judul
 
Metode Pelaksanaan jembatan cable
Metode Pelaksanaan jembatan cableMetode Pelaksanaan jembatan cable
Metode Pelaksanaan jembatan cable
 
CASHFLOW QUADRANT
CASHFLOW QUADRANTCASHFLOW QUADRANT
CASHFLOW QUADRANT
 
Quality kontrol
Quality kontrolQuality kontrol
Quality kontrol
 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
 
Berburu dollar di internet
Berburu dollar di internetBerburu dollar di internet
Berburu dollar di internet
 
RKS
RKSRKS
RKS
 
SURAT PERJANJIAN AFU
SURAT PERJANJIAN AFUSURAT PERJANJIAN AFU
SURAT PERJANJIAN AFU
 
SO-260 Field CBR Test Set
SO-260 Field CBR Test Set SO-260 Field CBR Test Set
SO-260 Field CBR Test Set
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
script shoutbox parse html
script shoutbox parse htmlscript shoutbox parse html
script shoutbox parse html
 

BerbagaiJenisTraining

  • 1. Berbagai Jenis Training Setelah mendapatkan hasil analisa kebutuhan training, kita perlu mendesain materi pelatihan dan menyelaraskannya dengan metode pelaksanaan (training delivery) yang sesuai dengan kebutuhan dan juga keadaan yang ada. Pilihan untuk metode pelaksanaan training sebenarnya cukup banyak, tidak hanya training dalam kelas yang akhir-akhir ini cukup menguras biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan: • Class room training Memberikan training dalam ruang-ruang kelas sesuai dengan topik yang dibutuhkan oleh para peserta. • Pelatihan di Tempat Kerja (On the Job Training) Memberikan pelatihan untuk peningkatan ketrampilan dan pengetahuan secara langsung on the spot di tempat kerja. • Action-based Learning Proses training yang dilakukan secara kontinyu dengan mengacu pada pemecahan problem riil yang ditemui dilapangan. Peserta belajar mengenai konsep sambil memecahkan problem riil (learning by doing principle) • Cross Training Mengirimkan karyawan untuk mengikuti training dalam bidang lain (cross skills); bertujuan untuk mempersiapkannya masuk dalam beragam pilihan jabatan Survei perlengkapan dan teknik pelaksanaan training Kusioner sederhana di bawah ini baik sekali untuk diisi dan dipakai oleh berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan training, karena mempunyai manfaat sebagai berikut ini: Perusahaan Bagi perusahaan yang ingin memilih vendor training / External Trainer dapat meminta untuk setiap calon vendor /Trainer untuk mengisi kuesioner ini.  Cara ini sangat mudah melihat gambaran tentang kelengkapan dan keseriusan pengelolaan training dari setiap vendor. Karena tidak jarang vendor menyelenggarakan training dengan perlengkapan dan teknik/metode “seadanya”  Dapat membandingkan kesiapan dan kecocokan vendor training / trainer yang hendak dipilih melalui parameter yang sama. Sehingga proses pemilihan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan dengan data tertulis yang lebih jelas. Vendor Training
  • 2. Bagi Vendor Training pengisian ini dapat memberikan gambaran langsung untuk meneliti kelengkapan training dan area improvement yang masih harus dilakukan baik dari segi teknik dan perlengkapan training.  Beberapa waktu sebelum hari H kuesioner ini dapat diserahkan pada organizer acara sehingga sewaktu penyelenggaraan training tidak terjadi masalah ketiadaan atau kurangnya persiapan perlengkapan, dll.  Buat Penyelenggara Training hal ini dapat dipakai untuk mengetahui persiapan dari associate trainer dan juga sebagai cek list perlengkapan sebelum hari H penyelenggaraan. Terutama bila perusahaan training ini mempunyai banyak associate trainer atau trainer- trainer pemula. Trainer Dapat memberikan insight untuk lebih terarah dalam mengembangkan teknik dan peralatan yang digunakan agar materi training yang diselenggarakan lebih mudah diserap oleh peserta dan memberikan nilai tambah dan juga mengatasi berbagai kejenuhan terhadap teknik konvesional dalam melaksanakan “ pelatihan secara klasikal atau training di luar ruangan (classical /outbound training) File dalam format MS Word dalam Versi Inggris dan terjemahan bahasa Indonesia Download melalui: Files Survei perlengkapan dan teknik pelaksanaan training Deskripsi Tugas Manajer Pelatihan dan Pengembangan (Training & Development Manager) 1,040 views Posted by Chief Editor on October 14th, 2008 No Comments Printer-Friendly Berikut ini di terdapat beberapa beberapa detail tugas-tugas khas seorang Manajer Training dan Pengembangan, yang biasanya dicantumkan saat pembuatan deskripsi tugas (job description) yang bersangkutan. Deskripsi tugas ini masih relevan untuk diberikan pada kepala pendidikan dan latihan (Kepala Dikat), atau sebagiannya dapat diberikan pada supervisor pelatihan bilamana pemegang jabatan memegang tanggung jawab di bidang training dan development di organisasi / insitusinya.  Merencanakan anggaran-anggaran pelatihan fungsional / per departemen, biaya-biaya peramalan (forecast) dan angka-angka peserta training seperti yang diperlukan oleh sistem perencanaan dan anggaran organisasi.  Mengukur kebutuhan training yang relevan untuk karyawan baik untuk level individu atau level organisasi, berkonsultasi dengan kepala-kepala tiap departemen, termasuk metoda- metoda penilaian dan sistem pengukuran diperlukan.
  • 3. Selalu mengetahui informasi terkini tentang keterampilan-keterampilan dan level kualifikasi yang relevan yang diperlukan oleh karyawan untuk tetap mempunyai kinerja yang efektif dan menginformasikan ke setiap orang setiap tentang persyaratan dan informasi yang terkait dengan hal tersebut ke organisasi secara tepat.  Membuat strategi dan rencana-rencana organisatoris untuk memenuhi kebutuhan pelatihan dan pengembangan, dan mengatur pelaksanaan pelatihan, pengukuran dan tindak lanjut yang diperlukan.  Mendisain program training dan kursus-kursus dan kurikulum yang di perlukan untuk memenuhi kebutuhan pelatihan atau mengatur terlaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan penyedia jasa dari luar perusahaan.  Mengidentifikasi, memilih dan mengatur lembaga pelatihan dan akreditasi eksternal, para agensi serta penyedia-penyedia jasa training untuk melaksanakan training yang diperlukan sesuai denga standar yang sudah ditentukan  Mengorganisir tempat pelaksanaan pelatihan, logistik, pengangkutan, pemondokan seperti yang diperlukan untuk mencapai pengadaan dan pelaksanaan pelatihan secara efisien.  Merencanakan dan melaksanakan kursus latihan secara pribadi sebagai supplement (tambahan) dari training yang disediakan secara external maupun internal oleh pihak lain.  Menyusun untuk pemeliharaan segala perlengkapan dan material yang berhubungan dengan pelaksanaan dan pengukuran training.  Merekrut, mengatur dan mengembangkan staf langsung (yang melakukan direct report kepadanya), jika ada.  Memastikan setiap aktivitas dan bahan-bahan pelatihan mempunyai benang merah kebijakan-kebijakan organisatoris dan sesuai dengan undang-undang, termasuk kesehatan dan keselamatan, hukum ketenaga-kerjaan dan persamaan derajat / kesempatan (equal laws).  Memonitor dan melaporkan tentang aktivitas, biaya-biaya, kinerja, dll, seperti diperlukan.  Secara konsisten dan terus menerus mengembangkanlah diri sendiri, dan memelihara pengetahuan di dalam bidang-bidang yang terkait. Pengembangan Orang Lain (DEV) Definisi: Pengembangan Orang Lain (People Development) adalah keinginan tulus untuk mendorong proses belajar dan pengembangan orang lain. Kompetensi ini berfokus pada intensi untuk pengembangan bukan sekedar pelatihan formal. Indikator Perilaku: -1. Mengecilkan hati • Mengekspresikan komentar personal yang negatif atau yang bersifat stereotipe, tidak menyukai bawahan, murid, klien. Mempunyai gaya manajerial pacesetter. 0. Tidak tampak atau tidak menunjukan usaha untuk mengembangkan orang lain • Hanya fokus untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. 1. Menyatakan harapan yang positif • Memberikan komentar yang positif tentang potensi orang lain. • Menyatakan harapan yang positif tentang pengembangan masa depan orang lain.
  • 4. Percaya bahwa orang lain ingin dan bisa belajar untuk meningkatkan kinerja mereka. 2. Memberikan instruksi • Memberi instruksi rinci dan/atau on-the-job demonstration. • Memberitahukan cara mengerjakan suatu tugas. • Memberi saran yang spesifik dan bermanfaat. 3. Memberikan penjelasan dan dukungan • Memberi arahan dan penjelasan atau rasional dari suatu tindakan. • Memberi dukungan praktis untuk memudahkan pekerjaan bawahan (memberi tambahan sumber daya, alat, informasi, saran ahli). • Mengajukan pertanyaan, memberi tes atau menggunakan metode lain untuk memastikan bahwa orang tersebut telah memahami penjelasan yang diberikan). 4. Memberikan umpan balik yang berimbang untuk mendorong pengembangan yang terus menerus • Memberi umpan balik yang spesifik untuk tujuan pengembangan. • Membesarkan hati orang yang baru saja mengalami kegagalan. • Memberikan umpan balik negatif tentang perilaku bukan tentang pribadi, dan memberikan harapan positif untuk kinerja di masa datang. • Memberikan saran pribadi untuk perbaikan. 5. Melakukan bimbingan (coaching), mentoring yang mendalam • Mengatur penugasan, pelatihan formal atau hal lain yang sesuai untuk mendorong pengembangan dan proses belajar seseorang. • Membuat orang mencari jawaban atasa masalah mereka sendiri sehingga mereka mengetahui mengapa, daripada memberikan jawabannya (Ini tidak termasuk pelatihan formal yang merupakan kewajiban perusahaan). • Mengidentifikasi kebutuhan seseorang akan pelatihan dan pengembangan dan mengembangkan program atau materi baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kamus Kompetensi: Fleksibilitas (Flexibility) 173 views Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly Fleksibilitas (FLX) Definisi: Fleksibilitas (Flexibility) adalah kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau kelompok. Fleksibilitas membutuhkan kemampuan memahami dan menghargai pandangan yang berbeda dan bertentangan mengenai suatu isu, menyesuaikan pendekatannya karena suatu perubahan situasi, dan dapat menerima dengan mudah perubahan dalam organisasinya. Indikator Perilaku: -1. Secara tidak produktif terpaku pada pendapat atau pendekatan sendiri
  • 5. Walaupun ada masalah yang sangat jelas, tetap mempertahankan pendapat yang sama; tidak menganggap pendapat orang lain valid. 0. Selalu mengikuti prosedur 1. Menerima kebutuhan untuk bersikap fleksibel •Bersedia untuk mengubah gagasan atau pandangan berdasarkan informasi baru atau bukti baru yang bertentangan. • Memahami pandangan orang lain. • Melihat validitas dari pendapat orang lain. 2. Menerapkan peraturan dengan fleksibel •Menyesuaikan peraturan atau prosedur normal pada situasi spesifik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan/atau mencapai tujuan organisasi. • Mengerjakan tugas koleganya yang memang perlu untuk dibantu dalam situasi yang krisis. 3. Menyesuaikan tindakan •Melakukan penyesuaian tindakan atau perilaku berdasarkan situasi untuk mencapai tujuan organisasi. • Mengambil tanggung jawab atau tugas yang berbeda dengan deskripsi pekerjaan. • Mengadaptasi taktik dengan situasi yang ada. 4. Menyesuaikan strategi sendiri • Mengubah keseluruhan rencana, sasaran, atau proyek untuk menyesuaikan dengan situasi. • Membuat perubahan sementara pada perusahaan sendiri atau pelanggan untuk memnuhi kebutuhan dari suatu situasi tertentu. • Membuat posisi khusus didalam organisasi untuk mengakomodasi strategi perusahaan. Kamus Kompetensi: Pemikiran Konseptual (Conceptual Thinking) 165 views Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly Pemikiran Konseptual (CT) Definisi: Pemikiran Konseptual (Conceptual Thinking) adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau hubungan yang tidak nampak dengan jelas. Termasuk didalamnya menyimpulkan informasi yang beragam dan tidak lengkap menjadi sesuatu yang jelas, mengidentifikasi kunci atau dasar permasalahan di dalam situasi yang kompleks dan menciptakan konsep-konsep baru. Indikator Perilaku: 0. Tidak menggunakan konsep yang abstrak
  • 6. Berpikir dengan cara yang sangat konkrit/nyata. 1. Menggunakan aturan dasar •Menggunakan aturan dasar, logika dan pengalaman masa lampau, pola (pattern) dalam mengidentifikasi masalah. • Mengetahui jika suatu peristiwa sama dengan peristiwa yang pernah terjadi. • Mampu mengenali kesamaan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. 2. Melihat pola berdasarkan pengalaman sebelumnya •Dalam melihat informasi, memahami pola, kecenderungan (trend), atau bagian yang hilang. • Memahami bahwa situasi sekarang berbeda atau sama dengan situasi masa lalu, dan mengidentifikasi kesamaan dan/atau perbedaan. 3. Menggunakan konsep yang kompleks •Menggunakan pengetahuan teori atau trend masa lalu dalam melihat situasi sekarang. • Mengaplikasi dan memodifikasi konsep/metode kompleks untuk memecahkan permasalahan bisnis (misal statistical process control, gaya manajerial, iklim organisasi, metode proses perbaikan, data transaksi statistik). 4. Menjelaskan masalah atau situasi yang kompleks •Membuat situasi atau ide yang kompleks menjadi jelas, sederhana dan mudah dimengerti dengan menyusun suatu penjelasan yang berarti. • Menyampaikan observasi atau pengetahuan yang ada dengan cara yang lebih sederhana. • Memadukan ide-ide dan informasi dan membuat gambaran yang lebih besar menjadi lebih lengkap dan jelas. 5. Menciptakan konsep baru • Membuat konsep baru (yang tidak tampak jelas bagi orang lain dan yang tidak dipelajari dari pendidikan atau pengalaman sebelumnya) untuk menjelaskan situasi atau memcahkan masalah. • Melihat sesuatu dengan cara yang sangat baru - “breakthrough thinking”. amus Kompetensi: Pemikiran Analitis (Analytical Thinking) 146 views Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly Pemikiran Analitis (AT) Definisi: Pemikiran Analitis (Analytical Thinking) adalah pemahaman situasi/masalah dengan menguraikan masalah tersebut menjadi bagian-bagian kecil, atau melacak implikasi dari situasi tersebut bertahap. Termasuk didalamnya menyusun bagian-bagian tersebut secara sistematis; membuat perbandingan dari aspek-aspek yang berbeda; menetapkan prioritas secara rasional; mengidentifikasi urutan waktu, hubungan Sebab-Akibat atau hubungan Jika-Maka. Indikator Perilaku:
  • 7. 0. Tidak Tampak • Melakukan sesuatu pada saat itu juga. Pekerjaan diatur oleh orang lain. 1. Menguraikan Masalah • Menguraikan masalah atau situasi menjadi daftar tugas atau aktivitas sederhana tanpa mengaitkannya dengan prioritas. • Membuat daftar uraian tanpa urutan prioritas. 2. Melihat hubungan tunggal atau sederhana • Mengidentifikasikan hubungan sebab - akibat antara 2 aspek dari suatu situasi. • Membuat hubungan yang sederhana antar bagian-bagian tersebut; hubungan sederhana atau tunggal, misalnya A mengakibatkan B. • Memisahkan masalah menjadi dua bagian: Pro dan Kontra. • Mengurutkan daftar tugas berdasarkan urutan kepentingannya. 3. Melihat hubungan majemuk atau kompleks • Membuat hubungan sebab-akibat yang majemuk (multiple): A menyebabkan B, B menyebabkan C dan C menyebabkan D. • Mengidentifikasi beberapa faktor penyebab yang potensial. • Melihat konsekuensi-konsekuensi dari berbagai tindakan. • Menganalisa hubungan antara beberapa masalah atau situasi (misalnya: mengantisipasi langkah-langkah majemuk/multiple untuk meminimalisasi masalah dengan mendetail). 4. Membuat analisa atau perencanaan yang kompleks • Menggunakan beberapa teknik analisa untuk menguraikan permasalahan yang kompleks. • Mengidentifikasi beberapa solusi dan memberi bobot untuk setiap solusi. (Ini lebih dari sekedar pemecahan masalah seperti di tingkat 3. Hal ini melibatkan hubungan kausal yang majemuk yang mengarah pada lebih dari satu solusi). Kamus Kompetensi: Dampak dan Pengaruh (Impact) 125 views Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly Dampak dan Pengaruh (IMP) Definisi: Dampak dan Pengaruh (Impact) adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya. Kompetensi ini menekankan pada keinginan untuk mempengaruhi atau menimbulkan dampak pada orang lain. Indikator Perilaku: -1. Menggunakan personalized power • Mementingkan posisi pribadi dibandingkan dengan akibat negatif yang
  • 8. ditimbulkan dalam organisasi. 0. Tidak tampak • Tidak memperlihatkan usaha untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain. 1. Menggunakan tindakan tunggal untuk membujuk • Membujuk langsung dengan alasan dan data. • Menggunakan contoh konkrit, demonstrasi, bantuan visual. • Tidak berusaha untuk mengadaptasi minat orang lain. 2. Mengambil beberapa tindakan untuk membujuk •Mengambil beberapa tindakan untuk membujuk tanpa berusaha secara spesifik untuk mengadaptasi minat orang lain. • Memberikan dua atau lebih argumentasi yang berbeda dalam diskusi atau presentasi. 3. Melakukan adaptasi dengan hadirin •Memperhitungkan dampak dari tindakan atau perbuatan. •Memodifikasi presentasi atau diskusi untuk menyesuaikan dan menarik minat hadirin. • Memprediksi efek dari tindakan di mata orang lain. • Mengambil tindakan dramatis atau terencana untuk menimbulkan kesan tertentu. • Mengantisipasi dan siap menghadapi reaksi orang lain. 4. Menggunakan pengaruh tidak langsung •Menggunakan serangkaian pengaruh tidak langsung: “minta A untuk menunjukan ini kepada B sehingga B akan mengatakan ini-itu kepada C”. • Menggunakan ahli atau pihak ketiga untuk mempengaruhi. • Mengambil dua atau lebih tindakan untuk membujuk, dimana setiap langkah diadaptasikan pada minat orang lain. 5. Menggunakan strategi mempengaruhi yang kompleks • Memadukan koalisi politik, membangun dukungan ‘di balik layar’, memberi atau menahan informasi untuk membuat efek tertentu. • Menggunakan pemahaman mendalam mengenai interaksi kelompok untuk bergerak ke arah agenda yang spesifik. Kamus Kompetensi: Orientasi Pelayanan Pelanggan (Customer Service Orientation) 310 views Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly Orientasi Pelayanan Pelanggan (CSO) Definisi: Orientasi Pelayanan Pelanggan (Customer Service Orientation) adalah keinginan untuk membantu atau melayani orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Artinya berusaha untuk
  • 9. mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan. (Pelanggan diartikan secara luas, yaitu meliputi pelanggan internal dan eksternal). Indikator Perilaku: -1. Fokus terhadap kemampuan diri sendiri • Fokus terhadap apa yang dapat diberikan perusahaan atau diri sendiri daripada apa yang dibutuhkan pelanggan. Menyalahkan pelanggan untuk hasil yang tidak memuaskan. 0. Memberikan pelayanan yang minimal • Memberikan respons segera tanpa memeriksa masalah atau kebutuhan pelanggan yang sebenarnya. 1. Merespon pelanggan dengan tepat • Menindaklanjuti permintaan, pelayanan dan keluhan pelanggan. • Mengabarkan pelanggan tentang kemajuan proyek. 2. Memelihara komunikasi yang baik • Memelihara komunikasi yang baik dengan pelanggan mengenai harapan bersama. • Memonitor kepuasan pelanggan. • Menyampaikan informasi yang berguna kepada pelanggan. • Memberikan pelayanan yang ramah dan menyenangkan 3. Mengambil tanggung jawab pribadi • Mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah pelayanan. • Tidak melemparkan atau lepas tangan dari masalah pelanggan yang ditangani. • Menyelesaikan masalah secara cepat dan tidak depensif, walaupun harus mengalami kerugian. 4. Bertindak untuk pelanggan • Menyediakan diri setiap saat, terutama pada saat pelanggan sedang dalam masa kritis. • Bertindak lebih dari yang biasa diharapkan pelanggan. 5. Menanggapi kebutuhan mendasar pelanggan • Memahami bisnis pelanggan dan/atau mencari informasi mengenai kebutuhan mendasar yang sesungguhnya dari pelanggan lebih dari apa yang pernah diutarakannya. • Memberikan jasa atau produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan (memakai perspektif pelanggan). 6. Menggunakan persfektif jangka panjang • Bekerja dengan menggunakan perspektif jangka panjang dalam menjawab masalah pelanggan. • Bertindak sebagai penasihat yang terpercaya. • Mencari keuntungan jangka panjang untuk pelanggan. • Terlibat dalam proses pengambilan keputusan di pihak pelanggan.
  • 10. Kamus Kompetensi: Dorongan Berprestasi (Need of Achievement) 170 views Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly Dorongan Berprestasi (ACH) Definisi: Dorongan (untuk) Berprestasi (Need of Achievement) adalah keinginan/tekad untuk bekerja dengan baik atau melampaui standar prestasi. Standar tersbut bisa berupa prestai diri sendiri di masa lampau (Improvement); ukuran yang objektif (results orientation); melebihi orang lain (competitiveness); sasaran yang menantang; atau sesuatu yang belum dilakukan orang lain (innovation). Hal ini menunjukan dorongan untuk bertindak secara lebih baik dan efisien. Indikator Perilaku: -1. Tidak mempunyai standar prestasi dalam bekerja • Tidak menunjukan perhatian khusus terhadap pekerjaan, hanya melakukan apa yang dibutuhkan (menunjukan perhatian lebih besar terhadap non- pekerjaan seperti misalnya kehidupan sosial, status, kegemaran, keluarga, olahraga, persahabatan). 0. Fokus terhadap tugas • Bekerja, namun hasilnya tidak memenuhi standar kinerja yang baik. 1. Bekerja dengan baik untuk mencapai suatu target • Mencoba bekerja dengan baik atau benar. • Mengekspresikan keinginan untuk bekerja dengan lebih baik. • Merasa tidak puas bila melihat ketidakefisienan di tempat kerja (misalnya mengeluh karena waktu yang terbuang) tapi tidak melakukan tindakan perbaikan yang spesifik. 2. Mencapai standar prestasi yang ditentukan • Memenuhi standar prestasi atau target yang ditetapkan oleh manajemen. • Bekerja keras untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan (kualitas maupun waktu). • Membuat ‘milestone’ (target perantara), jadwal dan tenggat waktu untuk setiap tugas. 3. Meningkatkan kinerja • Memperbaiki sistem atau metode kerja untuk meningkatkan kinerja. • Bekerja dengan lebih efisien, lebih cepat, dengan biaya lebih rendah. • Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. 4. Menentapkan dan mencapai sasaran yang menantang • Menetapkan sasaran yang menantang dalam arti sasaran yang cukup sulit untuk dicapai namun realistis. • Merealisasikan ide-ide baru yang belum pernah dicoba.
  • 11. Membuat target untuk diri sendiri yang melebihi target yang diberikan oleh perusahaan yang mengharuskan untuk bekerja lebih keras tetapi masih dalam batas yang realistis. 5. Membuat analisis cost-benefit • Membuat keputusan dan menetapkan prioritas atau memilih sasaran berdasarkan perhitungan input dan output. • Memikirkan tentang resiko dan keuntungan yang ditimbulkan dari suatu tindakan. • Menganalisa hasil kerja baik dari segi finansial maupun non finansial. • Melakukan studi atau analisa kelayakan. 6. Mengambil resiko wirausaha yang diperhitungkan • Membuat komitmen dalam menyediakan sumber daya dan waktu yang signifikan (dalam situasi yang tidak pasti) untuk meningkatkan keuntungan. • Mencoba membuat produk baru seraya mengambil tindakan untuk meminimalkan resiko, misalnya melakukan riset pasar. Kamus Kompetensi: Komitmen Organisasi (Organization Commitment) 235 views Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly Komitmen Organisasi (OC) Definisi: Komitmen Organisasi (Organization Commitment) adalah kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan sasaran organisasi. Ini mencakup cara-cara mengembangkan tujuan atau memenuhi kebutuhan organisasi. Intinya adalah mendahulukan misi organisasi dari kepentingan pribadi. Indikator Perilaku: -1. Mengabaikan norma-norma organisasi • Mengabaikan atau memberontak terhadap norma-norma organisasi. 0. Tidak tampak atau hanya menunjukkan usaha yang minimal • Memberikan usaha yang minimal agar cocok di organisasi atau agar tetap memiliki pekerjaan tersebut. 1. Melakukan upaya penyesuaian • Melakukan upaya agar cocok di organisasi dan melakukan apa yang diharapkan. • Menghormati norma organisasi, menuruti peraturan dan ketentuan yang berlaku. 2. Meneladani kesetiaan • Membantu orang lain menyelesaikan pekerjaan mereka. • Menghormati dan menerima hal yang dianggap penting oleh atasan.
  • 12. Bangga menjadi bagian dari organisasi. • Peduli tentang citra organisasi. 3. Mendukung organisasi secara aktif • Bertindak untuk mendukung misi dan tujuan organisasi. • Membuat pilihan dan prioritas untuk memenuhi kebutuhan/misi organisasi dan menyesuaikan diri dengan misi organisasi. 4. Melakukan pengorbanan pribadi • Menempatkan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri. • Melakukan pengorbanan dalam hal pilihan pribadi misalnya identitas profesional, urusan keluarga. • Mendukung keputusan yang menguntungkan organisasi meskipun keputusan tersebut tidak disenangi. Kamus Kompetensi: Pengarahan (Direction) 188 views Posted by Chief Editor on November 4th, 2008 No Comments Printer-Friendly Pengarahan (DIR) Definisi: Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Indikator Perilaku: -1. Pasif • Meluluskan permintaan orang lain walaupun hal itu mengganggu penyelesaian pekerjaan. Lebih ingin disukai atau tidak ingin menyakiti hati orang lain, daripada menyelesaikan pekerjaan dengan benar. 0. Tidak memberikan perintah • Tidak memberikan pengarahan pada saat diperlukan. 1. Memberi petunjuk • Memberi petunjuk dan menjelaskan tugas secara rinci. • Memberitahukan persyaratan atau kebutuhan suatu tugas dengan jelas. • Secara eksplisit mendelegasikan rincian tugas rutin agar dapat memperhatikan hal-hal yang lebih bernilai atau lebih jangka panjang. 2. Menentukan batasan • Menolak permintaan yang tidak masuk akal, berani mengatakan “tidak” dengan tegas. • Menentukan batasan untuk perilaku orang lain.
  • 13. Memanipulasi situasi untuk membatasi pilihan orang lain. 3. Menuntut kinerja yang tinggi •Secara sepihak menetapkan standar kinerja yang tinggi. •Menuntut kualitas dan sumber daya yang baik. •Meminta kepatuhan atas perintahnya atau permintaannya dengan pengawasan yang ketat. • Mengatakan konsekuensi atas ketidakmampuan. 4. Memonitor kepatuhan atas standar kinerja • Secara terbuka membandingkan kinerja orang dengan standar yang telah ditetapkan. • Mengkonfrontasi orang lain secara terbuka dan langsung dalam masalah kinerja. • Menyatakan konsekuensi atas kinerja yang dibandingkan dengan standar