SlideShare a Scribd company logo
Bagian KSM Ilmu Kesehatan THT-KL
RS Imanuel – FK UK Maranatha
Bandug
2019
TINITUS
ANAMNESIS
• Identitas ( nama,usia, jenis kelamin, alamat, pekerjaan )
• Keluhan utama sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar
• Sejak kapan?
• Lokasinya ? Unilateral atau bilateral ?
• Sifatnya apakah mendenging atau mendesis atau menderu atau berdetak
ataungemuruh atau seperti riak air
• Lamanya?
• Apakah menetap atau hilang timbul ?
• Apakah menganggu ?
• Bertambah berat pada waktu siang atau malam hari ?
• Apakah ada vertigo?
• Apakah pernah cedera kepala ?
• Apakah minum obat ototoksik?
• Apakah ada gangguan kesimbangan ?
• Apakah ada otore ?
• Apakah sering terpapar kebisingan?
• Apakah ada riwayat infeksi telinga dan operasi telinga?
• Apakah ada kehilangan pendengaran?
• Riwayat Berobat : sudahkah berobat ke dokter atau mengkonsumsi obat untuk
mengatasi keluhan?
• Riwayat kebiasaaan : merokok ? Kopi ?
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum
 Kesadaran
 Kesan sakit
• Tanda – tanda vital
 Tekanan darah
 Nadi
 Respirasi
 Suhu
• Kepala :
 Mata: Konjungtiva? Sklera? Nistagmus?
 Hidung : bentuk, ukuran, mukosa, sekret , septum,
concha?
 Mulut: Bibir? Mukosa? Lidah letak sentral? Uvula?
Tonsil?
(CONT)
• Telinga: (inspeksi, palpasi, otoskopi)
 Kulit telinga (ulserasi)? Nyeri Tekan/nyeri tarik?
 Otoskop: Serumen? Sekret? Membran timpani?
Warna MT? Refleks cahaya?
 Tes Pendengaran dg Garpu Tala: Rinne? Webber?
• Leher: Trakea? Kelenjar tiroid? KGB?
• Thoraks (pulmo):
 Inspeksi bentuk dan pergerakan ?
 Palpasi bentuk dan pergerakan? Taktil fremitus?
 Perkusi?
 Auskultasi VBS? Rhonki? Wheezing?
(CONT)
• Cor :
 Inspeksi ictus cordis?
 Palpasi ictus cordis?
 Perkusi batas – batas jantung ?
 Auskultasi bunyi jantung S1? S2? Regular? murmur?
• Abdomen
 Inspeksi abdomen?
 Palpasi – hepar dan lien?
 Perkusi – tympani?
 Auskultasi bising usus?
• Ekstremitas : akral? CRT? Oedem?
Diagnosis
- Tinitus subjektiv
- Tinitus objektiv
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• kualitas dan kuantitas tinitus, lokasi, sifat apakah mendenging, mendesis,
menderu, berdetak, gemuruh atau seperti rak air . Lama serangan tinitus, bila
berlangsung dalam waktu 1 menit biasanya akan hilang sendiri, hal ini bukan
keadaan patologik. Bila berlangsung dalam 5 menit merupakan keadaan
patologik. Tinitus subjektif unilateral disertai gangguan pendengaran perlu
dicurigai kemungkinan tumor neuroma akustik atau trauma kepala. Bila tinitus
bilateral kemungkinan terjadi pada intoksikasi obat yang bersifat ototoksik
seperti aspirin, trauma bising, dan penyakit sistemik lain.
CONT..
Apabila pasien sulit mengidentifikasi kanan atau kiri
kemungkinannya disaraf pusat. Kualitas tinitus, bila tinitus bernada
tinggi biasanya kelainannya pada daerah basal koklea, saraf
pendengar perifer dan sentral. Tinitus bernada rendah seperti
gemuruh ombak khas untuk kelainan koklea seperti hidrops
endolimfa.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• PTA
• OAE ( Otoacustic Emmision)
• BERA (Brainsteam Evoked Response Audiometri)
• ENG ( Electro Nystagmusgraphy)
PENATALAKSANAAN
• Psikologik dengan memberikan konsuktasi psikologik untuk meyakinkan pasien
bahwa penyakitnya tidak membahayakan, mengajarkan relaksasi setaip hari
• Elektrofisiologik yaitu memberi stimulus eletroakustik dengan intensitas suara
yang lebih keras dari tinitusnya, dapat dengan alat bantu dengar atau tinitus
masker
• Terapi medikamentosa sampai saat ini belum ada kesepakatan yang jelas
diantaranya untuk meningkatkan aliran darah koklea, tranquilizer, antidepresan
sedatif, neurotonik, vitamin dan mineral.
• Tindakan bedah dilakukan pada tumor akustik neuroma
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
DEFINISI
Tinitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan
mendengarkan bunyi tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Keluhan ini dapat
berupa bunyi mendengung, menderu, mendesis, atau berbagai macam bunyi yang
lain.
KLASIFIKASI
• Tinitus obyektif, bila suara tersebut dapat juga didengar oleh pemeriksa atau
dengan auskultasi di sekitar telinga. Tinitus obyektif bersifat vibritorik, berasal
dari transmisi vibrasi sistem vaskuler atau kardoivaskuler di sekitar telinga.
• Tinitus subjektif, bila suara tersebut hanya didengar oleh pasien sendiri, jenis ini
sering terjadi. Tinitus subjektif bersifat nonvibratorik, disebabkan oleh proses
iritatif atau perubahan degeneratif traktus auditorius mulai dari sel-sel rambut
getar koklea sampai pusat saraf pendengar.
ETIOLOGI
1. kelainan vaskula rbaik pada arteri atau vena.
2. Kelainan muskularklonus otot palatum atau tensor timpani.
3. Lesi pada saluran telinga dalam : tumor saraf kedelapan.
4. Gangguan kokhlea : trauma akibat bising, trauma tulang temporal, penyakit
Meniere’s, tuli saraf mendadak
5. Ototoksisitas : aspirin, kuinin, dan antibiotika tertentu (aminoglikosida).
6. Kelainan telinga tengah: infeksi, sklerosis, gangguan tuba eustachi.
7. Lain-lain: serumen, benda asing pada saluran telinga luar dan penyakit
sistemik seperti anemia
PATOFISIOLOGI
• Pada tinitus terjadi aktivitas elektrik pada area auditorius yang menimbulkan
perasaan adanya bunyi, namun implus yang ada buka n berasal dari bunyi
eksternal yang ditransformasikan, melainkan berasal dari sumber implus
abnormal di dalam tubuh pasien sendiri.
• Implus abnormal itu dapat ditimbulkan oleh berbagai kelainan telinga. Tinitus
dapat terjadi dalam berbagai intensitas. Tinitus dengan nada rendah, seperti
bergemuruh atau nada tinggi, seperti berdengung. Tinitus dapat terus menerus
atau hilang timbul terdengar.
CONT..
• Tinitus biasanya dihubungkan dengan tuli sensorineural dan dapat juga terjadi karena
gangguan konduksi. Tinitus yang disebabkan oleh gangguan konduksi, biasanya berupa
bunyi dengan nada rendah. Jika disertai dengan inflamasi, bunyi dengung ini terasa
berdenyut (tinitus pulsasi).
• Tinitus dengan nada rendah dan terdapat gangguan konduksi, biasanya terjadi pada
sumbatan liang telinga karena serumen atau tumor, tuba katar, otitis media, otosklerosis,
dan lain-lain
CONT..
• Tinitus dengan nada rendah yang berpulsasi tanpa gangguan
pendengaran merupakan gejala dini yang penting pada tumor glomus
jugulare. Tinitus objektif sering ditimbulkan oleh gangguan vaskuler.
Bunyinya seirama dengan denyut nadi, misalnya pada aneurisma dan
aterosklerosis. Gangguan mekanis dapat juga mengakibatkan tinitus
objektif, seperti tuba eustachius terbuka, sehingga ketika bernafas
membran timpani bergerak dan terrjadi tinitus. Kejang klonus
muskulus tensor timpani dan muskulus stapedius, serta otot-otot
palatum dapat menimbulkan tinitus objektif.
CONT..
• Bila ada gangguan vaskuler di telinga tengah, seperti tumor
karotis (carotid-body tumour), maka suara aliran darah akan
mengakibatkan tinitus juga. Pada tuli sensorineural, biasanya
timbul tinitus subjektif nada tinggi (sekitar 4000 Hz). Pada
intoksikasi obat seperti salisilat, kina, streptomysin, dehidro-
streptomysin, garamysin, digitalis, kanamysin, dapat terjadi
tinitus nada tinggi, terus menerus atau hilang timbul.
CONT..
• Pada hipertensi endolimfatik seperti penyakit meniere dapat terjadi tinitus pada nada
rendah dan tinggi, sehingga terdengar bergemuruh atau berdengung. Ganguan ini disertai
dengan tuli sensorineural dan vertigo.
• Gangguan vaskuler koklea terminalis yang terjadi pada pasien yang stres akibat
gangguan keseimbangan endokrin, seperti menjelang menstruasi, hipometabolisme atau
saat hamil dapat juga timbul tinitus atau gangguan tersebut akan hilang bila keadaannya
sudah kembali normal.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Cbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akut
CoassTHT
 
Askep serumen
Askep serumenAskep serumen
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Penyakit meniere
Penyakit menierePenyakit meniere
Penyakit meniere
budiman gumilang
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Gina Nd
 
Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran
anggiih
 
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-klTht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
ronaldRonald35
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
Jackline Nerz
 
Pbl muskuloskeletal sken_2
Pbl muskuloskeletal sken_2Pbl muskuloskeletal sken_2
Pbl muskuloskeletal sken_2
Amanda J Rumalatu
 
Laporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsyLaporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsy
Rindang Abas
 
Tinitus AKPER PEMKAB MUNA
Tinitus AKPER PEMKAB MUNA Tinitus AKPER PEMKAB MUNA
Tinitus AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
asuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigoasuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigo
TiyaPurnanita
 
Askep ensefalitis AKPER PEMDA MUNA
Askep ensefalitis AKPER PEMDA MUNA Askep ensefalitis AKPER PEMDA MUNA
Askep ensefalitis AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitisAskep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitis
Sumadin1112
 

What's hot (16)

Cbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akut
 
Askep serumen
Askep serumenAskep serumen
Askep serumen
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
Penumpukan serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Penyakit meniere
Penyakit menierePenyakit meniere
Penyakit meniere
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
 
Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran Modul Gangguan Pendengaran
Modul Gangguan Pendengaran
 
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-klTht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
Tht kl (emergency) dr.novialdi sp.tht-kl
 
Lp vertigo
Lp vertigoLp vertigo
Lp vertigo
 
Pbl muskuloskeletal sken_2
Pbl muskuloskeletal sken_2Pbl muskuloskeletal sken_2
Pbl muskuloskeletal sken_2
 
Laporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsyLaporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsy
 
Askep vertigo
Askep vertigoAskep vertigo
Askep vertigo
 
Tinitus AKPER PEMKAB MUNA
Tinitus AKPER PEMKAB MUNA Tinitus AKPER PEMKAB MUNA
Tinitus AKPER PEMKAB MUNA
 
asuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigoasuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigo
 
Askep ensefalitis AKPER PEMDA MUNA
Askep ensefalitis AKPER PEMDA MUNA Askep ensefalitis AKPER PEMDA MUNA
Askep ensefalitis AKPER PEMDA MUNA
 
Askep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitisAskep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitis
 

Similar to Tinitus

TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
Yolly Finolla
 
PPT Referat.pptx
PPT Referat.pptxPPT Referat.pptx
PPT Referat.pptx
AbkariRizalWahid
 
Menier disaese
Menier disaeseMenier disaese
Menier disaese
Enceselamat
 
Otitis media akut & kronik
Otitis media akut & kronikOtitis media akut & kronik
Otitis media akut & kronikAtikah Fatmawati
 
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.pptfdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
RandiDoank2
 
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNAAnis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
SINDROMEE DEEEE Meniere_Sindrome_ppt.pptx
SINDROMEE DEEEE Meniere_Sindrome_ppt.pptxSINDROMEE DEEEE Meniere_Sindrome_ppt.pptx
SINDROMEE DEEEE Meniere_Sindrome_ppt.pptx
NATHALYMERA11
 
GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
GANGGUAN PENDENGARAN.pptGANGGUAN PENDENGARAN.ppt
GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
PrazhCzar
 
Penyakit meniere
Penyakit menierePenyakit meniere
Penyakit meniere
Sam Goufu
 
Tetanus
TetanusTetanus
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan) Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
gerasimoos
 
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdfBLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
IzazFishalShafa
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
CoassTHT
 
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
university of muhammadiyah malang
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahYohanita Tengku
 
Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan)
Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan)Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan)
Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan)
gerasimoos
 
CBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotorCBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotor
CoassTHT
 
A10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptx
A10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptxA10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptx
A10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptx
IanraihanDirgantoro
 
CBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat BisingCBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CoassTHT
 

Similar to Tinitus (20)

TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
TRAUMA TELINGA (Ear Trauma)
 
PPT Referat.pptx
PPT Referat.pptxPPT Referat.pptx
PPT Referat.pptx
 
Menier disaese
Menier disaeseMenier disaese
Menier disaese
 
Otitis media akut & kronik
Otitis media akut & kronikOtitis media akut & kronik
Otitis media akut & kronik
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.pptfdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
 
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNAAnis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
SINDROMEE DEEEE Meniere_Sindrome_ppt.pptx
SINDROMEE DEEEE Meniere_Sindrome_ppt.pptxSINDROMEE DEEEE Meniere_Sindrome_ppt.pptx
SINDROMEE DEEEE Meniere_Sindrome_ppt.pptx
 
GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
GANGGUAN PENDENGARAN.pptGANGGUAN PENDENGARAN.ppt
GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
 
Penyakit meniere
Penyakit menierePenyakit meniere
Penyakit meniere
 
Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
 
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan) Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
 
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdfBLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
 
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan)
Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan)Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan)
Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan)
 
CBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotorCBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotor
 
A10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptx
A10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptxA10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptx
A10_9115_M Yudiant Raihan Dirgantoro_TM_SK4.pptx
 
CBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat BisingCBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
 

Recently uploaded

mengenai penyakit hemofilia pada anak anak
mengenai penyakit hemofilia pada anak anakmengenai penyakit hemofilia pada anak anak
mengenai penyakit hemofilia pada anak anak
nendaayuwandari
 
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASIPOWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
ssusera77eaf
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
yainpanggalo4
 
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
indahnaaa2107
 
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGICONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
YuhansyahYuhansyah
 
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY IITUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
Riska730198
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
meiliska
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
0787plll
 
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
lindaWijayanti3
 
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
JacquelynKelly4
 
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
erni239369
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
hidnisa
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
nuradzhani
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
nugrohoadhi239
 
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
Riska730198
 

Recently uploaded (17)

mengenai penyakit hemofilia pada anak anak
mengenai penyakit hemofilia pada anak anakmengenai penyakit hemofilia pada anak anak
mengenai penyakit hemofilia pada anak anak
 
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASIPOWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
POWER POINT TEORI KONSELING OBAT FARMASI
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
 
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
1. Obat Sistem Pencernaan.pptx obat sistem
 
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGICONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
CONTOH OBAT ANTIBIOTIK KELOMPOK 1 MATA KULIAH FARMAKOLOGI
 
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY IITUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
TUGAS MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGY II
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
 
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
Transformasi Sistem Kesehatan dan Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Pri...
 
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
 
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
 
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
MAKALAH FARMASI FISIKA RHEOLOGI(PADATAN)
 

Tinitus

  • 1. Bagian KSM Ilmu Kesehatan THT-KL RS Imanuel – FK UK Maranatha Bandug 2019 TINITUS
  • 2. ANAMNESIS • Identitas ( nama,usia, jenis kelamin, alamat, pekerjaan ) • Keluhan utama sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar • Sejak kapan? • Lokasinya ? Unilateral atau bilateral ? • Sifatnya apakah mendenging atau mendesis atau menderu atau berdetak ataungemuruh atau seperti riak air • Lamanya? • Apakah menetap atau hilang timbul ? • Apakah menganggu ? • Bertambah berat pada waktu siang atau malam hari ?
  • 3. • Apakah ada vertigo? • Apakah pernah cedera kepala ? • Apakah minum obat ototoksik? • Apakah ada gangguan kesimbangan ? • Apakah ada otore ? • Apakah sering terpapar kebisingan? • Apakah ada riwayat infeksi telinga dan operasi telinga? • Apakah ada kehilangan pendengaran? • Riwayat Berobat : sudahkah berobat ke dokter atau mengkonsumsi obat untuk mengatasi keluhan? • Riwayat kebiasaaan : merokok ? Kopi ?
  • 4. PEMERIKSAAN FISIK • Keadaan umum  Kesadaran  Kesan sakit • Tanda – tanda vital  Tekanan darah  Nadi  Respirasi  Suhu • Kepala :  Mata: Konjungtiva? Sklera? Nistagmus?  Hidung : bentuk, ukuran, mukosa, sekret , septum, concha?  Mulut: Bibir? Mukosa? Lidah letak sentral? Uvula? Tonsil?
  • 5. (CONT) • Telinga: (inspeksi, palpasi, otoskopi)  Kulit telinga (ulserasi)? Nyeri Tekan/nyeri tarik?  Otoskop: Serumen? Sekret? Membran timpani? Warna MT? Refleks cahaya?  Tes Pendengaran dg Garpu Tala: Rinne? Webber? • Leher: Trakea? Kelenjar tiroid? KGB? • Thoraks (pulmo):  Inspeksi bentuk dan pergerakan ?  Palpasi bentuk dan pergerakan? Taktil fremitus?  Perkusi?  Auskultasi VBS? Rhonki? Wheezing?
  • 6. (CONT) • Cor :  Inspeksi ictus cordis?  Palpasi ictus cordis?  Perkusi batas – batas jantung ?  Auskultasi bunyi jantung S1? S2? Regular? murmur? • Abdomen  Inspeksi abdomen?  Palpasi – hepar dan lien?  Perkusi – tympani?  Auskultasi bising usus? • Ekstremitas : akral? CRT? Oedem?
  • 8. DIAGNOSIS • Anamnesis • kualitas dan kuantitas tinitus, lokasi, sifat apakah mendenging, mendesis, menderu, berdetak, gemuruh atau seperti rak air . Lama serangan tinitus, bila berlangsung dalam waktu 1 menit biasanya akan hilang sendiri, hal ini bukan keadaan patologik. Bila berlangsung dalam 5 menit merupakan keadaan patologik. Tinitus subjektif unilateral disertai gangguan pendengaran perlu dicurigai kemungkinan tumor neuroma akustik atau trauma kepala. Bila tinitus bilateral kemungkinan terjadi pada intoksikasi obat yang bersifat ototoksik seperti aspirin, trauma bising, dan penyakit sistemik lain.
  • 9. CONT.. Apabila pasien sulit mengidentifikasi kanan atau kiri kemungkinannya disaraf pusat. Kualitas tinitus, bila tinitus bernada tinggi biasanya kelainannya pada daerah basal koklea, saraf pendengar perifer dan sentral. Tinitus bernada rendah seperti gemuruh ombak khas untuk kelainan koklea seperti hidrops endolimfa.
  • 10. PEMERIKSAAN PENUNJANG • PTA • OAE ( Otoacustic Emmision) • BERA (Brainsteam Evoked Response Audiometri) • ENG ( Electro Nystagmusgraphy)
  • 11. PENATALAKSANAAN • Psikologik dengan memberikan konsuktasi psikologik untuk meyakinkan pasien bahwa penyakitnya tidak membahayakan, mengajarkan relaksasi setaip hari • Elektrofisiologik yaitu memberi stimulus eletroakustik dengan intensitas suara yang lebih keras dari tinitusnya, dapat dengan alat bantu dengar atau tinitus masker • Terapi medikamentosa sampai saat ini belum ada kesepakatan yang jelas diantaranya untuk meningkatkan aliran darah koklea, tranquilizer, antidepresan sedatif, neurotonik, vitamin dan mineral. • Tindakan bedah dilakukan pada tumor akustik neuroma
  • 12. PROGNOSIS • Quo ad vitam : ad bonam • Quo ad functionam : dubia ad bonam • Quo ad sanationam : dubia ad bonam
  • 13. DEFINISI Tinitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengarkan bunyi tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Keluhan ini dapat berupa bunyi mendengung, menderu, mendesis, atau berbagai macam bunyi yang lain.
  • 14. KLASIFIKASI • Tinitus obyektif, bila suara tersebut dapat juga didengar oleh pemeriksa atau dengan auskultasi di sekitar telinga. Tinitus obyektif bersifat vibritorik, berasal dari transmisi vibrasi sistem vaskuler atau kardoivaskuler di sekitar telinga. • Tinitus subjektif, bila suara tersebut hanya didengar oleh pasien sendiri, jenis ini sering terjadi. Tinitus subjektif bersifat nonvibratorik, disebabkan oleh proses iritatif atau perubahan degeneratif traktus auditorius mulai dari sel-sel rambut getar koklea sampai pusat saraf pendengar.
  • 15. ETIOLOGI 1. kelainan vaskula rbaik pada arteri atau vena. 2. Kelainan muskularklonus otot palatum atau tensor timpani. 3. Lesi pada saluran telinga dalam : tumor saraf kedelapan. 4. Gangguan kokhlea : trauma akibat bising, trauma tulang temporal, penyakit Meniere’s, tuli saraf mendadak 5. Ototoksisitas : aspirin, kuinin, dan antibiotika tertentu (aminoglikosida). 6. Kelainan telinga tengah: infeksi, sklerosis, gangguan tuba eustachi. 7. Lain-lain: serumen, benda asing pada saluran telinga luar dan penyakit sistemik seperti anemia
  • 16. PATOFISIOLOGI • Pada tinitus terjadi aktivitas elektrik pada area auditorius yang menimbulkan perasaan adanya bunyi, namun implus yang ada buka n berasal dari bunyi eksternal yang ditransformasikan, melainkan berasal dari sumber implus abnormal di dalam tubuh pasien sendiri. • Implus abnormal itu dapat ditimbulkan oleh berbagai kelainan telinga. Tinitus dapat terjadi dalam berbagai intensitas. Tinitus dengan nada rendah, seperti bergemuruh atau nada tinggi, seperti berdengung. Tinitus dapat terus menerus atau hilang timbul terdengar.
  • 17. CONT.. • Tinitus biasanya dihubungkan dengan tuli sensorineural dan dapat juga terjadi karena gangguan konduksi. Tinitus yang disebabkan oleh gangguan konduksi, biasanya berupa bunyi dengan nada rendah. Jika disertai dengan inflamasi, bunyi dengung ini terasa berdenyut (tinitus pulsasi). • Tinitus dengan nada rendah dan terdapat gangguan konduksi, biasanya terjadi pada sumbatan liang telinga karena serumen atau tumor, tuba katar, otitis media, otosklerosis, dan lain-lain
  • 18. CONT.. • Tinitus dengan nada rendah yang berpulsasi tanpa gangguan pendengaran merupakan gejala dini yang penting pada tumor glomus jugulare. Tinitus objektif sering ditimbulkan oleh gangguan vaskuler. Bunyinya seirama dengan denyut nadi, misalnya pada aneurisma dan aterosklerosis. Gangguan mekanis dapat juga mengakibatkan tinitus objektif, seperti tuba eustachius terbuka, sehingga ketika bernafas membran timpani bergerak dan terrjadi tinitus. Kejang klonus muskulus tensor timpani dan muskulus stapedius, serta otot-otot palatum dapat menimbulkan tinitus objektif.
  • 19. CONT.. • Bila ada gangguan vaskuler di telinga tengah, seperti tumor karotis (carotid-body tumour), maka suara aliran darah akan mengakibatkan tinitus juga. Pada tuli sensorineural, biasanya timbul tinitus subjektif nada tinggi (sekitar 4000 Hz). Pada intoksikasi obat seperti salisilat, kina, streptomysin, dehidro- streptomysin, garamysin, digitalis, kanamysin, dapat terjadi tinitus nada tinggi, terus menerus atau hilang timbul.
  • 20. CONT.. • Pada hipertensi endolimfatik seperti penyakit meniere dapat terjadi tinitus pada nada rendah dan tinggi, sehingga terdengar bergemuruh atau berdengung. Ganguan ini disertai dengan tuli sensorineural dan vertigo. • Gangguan vaskuler koklea terminalis yang terjadi pada pasien yang stres akibat gangguan keseimbangan endokrin, seperti menjelang menstruasi, hipometabolisme atau saat hamil dapat juga timbul tinitus atau gangguan tersebut akan hilang bila keadaannya sudah kembali normal.