SlideShare a Scribd company logo
Anamnesis
• Identitas Pasien
– Nama, umur, Jenis Kelamin, alamat, pekerjaan, agama,
status pernikahan
• Keluhan utama
– Adakah gejala keluar darah dari hidung?
– Apakah merasa ada darah atau cairan yang terasa mengalir
ke belakang rongga hidung?
– Sejak kapan keluhan terjadi?
– Dalam sehari, berapa kali keluar darah?
– Kira-kira seberapa banyak?
– Hilang timbul atau terus menerus keluar tanpa henti?
– Keluar darah dari salah satu lubang hidung atau keduanya?
Lanjutan
• Keluhan Penyerta
– Apakah ada demam?
– Apakah gejala ini timbul setelah beraktivitas berlebihan
atau terjadi selama tidur?
– Apakah disertai dengan nyeri kepala sebelah?
– Apakah ada muntah darah dan BAB berwarna kehitaman?
– Apakah sempat ada benda yang masuk atau sempat
menusuk bagian hidung?
– Apakah merokok?
– Apakah minum alkohol?
– Mungkinkah di lingkungan rumah pasien terasa cuaca
panas dan atau kering?
Lanjutan
• Riwayat Berobat
– Sebelumnya sudah berobat ? Bila sudah berobat ke
mana dan minum obat apa dan patuh terhadap
obatnya?
– Apakah sebelum sakit, pernah mengkonsumsi obat-
obatan lainnya yang diminum rutin maupun tidak?
• Riwayat Penyakit Dahulu
– Apakah dahulu pernah mengalami keluhan serupa?
– Apakah ada DM, Hipertensi, ?
• Riwayat kebiasaan
– Merokok? Minum alkohol?
Lanjutan
• Riwayat Penyakit Keluarga
– Apakah ada keluarga pernah mengalami keluhan
serupa?
– Apakah ada DM, Hipertensi, riwayat sakit di
telinga, atau riwayat penyakit yang berhubungan
dengan otak (kejang, stroke)?
• Riwayat Alergi
– Makanan
– obat
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum :
Kesadaran : compos mentis
Kesan sakit : ringan/sedang/berat?
– Status Gizi : BB, TB, BMI
• Tanda – tanda vital :
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Suhu
Pemeriksaan Fisik
• Kepala :
 Wajah: bentuk dan ukuran simetris
 Mata : konjungtiva? Sklera? Nistagmus?
 Telinga :
Meatus acusticus externus, canalis acusticus (mukosa, serumen,
sekret)?
Membran timpani?
 Hidung : Mukosa hiperemis? Deviasi septum nasi? Nyeri tekan
daerah sinus paranasal?
 Rhinoskopi anterior : Mukosa hiperemis/ edema? Sekret?
Hipertrofi konka?
 Mulut : mukosa, ukuran dan permukaan tonsil? mukosa faring?
Mukosa lidah ?
Pemeriksaan Fisik
• Leher : letak trakea sentral? KGB membesar?
• Thoraks
 Pulmo
Inspeksi :bentuk dan pergerakan?
Palpasi : bentuk dan pergerakan, taktil fremitus?
Perkusi : Sonor?
Auskultasi : VBS kanan dan kiri, suara nafas tambahan,
vocal fremitus, wheezing? Ronchi?
 Cor :
Inspeksi : ictus cordis
Palpasi : ictus cordis
Perkusi : batas – batas jantung
Auskultasi : bunyi jantung S1, S2, murmur
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen
Inspeksi : datar/cembung, sikatrik?
Auskultasi : bising usus?
Perkusi : timpani?
Palpasi : soepel? Hepar? Lien? Nyeri tekan?
• Ekstremitas : akral hangat? CRT? Oedem?
Refleks patologis? Refleks fisiologis?
Diagnosis
• Diagnosis Banding
Epistaksis anterior
Epistaksis Posterior
• Diagnosis Kerja
– Epistaksis Posterior
Usulan Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi Rutin
Penatalaksanaan
• Non Farmakologi
– Dengan cara menutup lubang hidung selama 5 –
30 menit tanpa harus dibuka buka dahulu.
Biasanya, akan mereda 5 – 10 menit.
– Elevasi kepala
• Farmakologi
– Oxymetazolin 0,05% topikal dibasahi di kasa,
kemudian di masukkan perlahan ke hidung pasien
yang mengalami epistaksis
Definisi Epistaksis
• Epistaksis atau perdarahan dari hidung adalah
permasalahan yang serius dan merupakan
kasus kegawatdaruratan otolaringologi.
• Epistaksis  benign, self limiting, dan spontan
namun rekuren.
insidensi epistaksis
• Terjadi 108/100.000 penduduk pertahun.
• Insidensi mencapai puncak di usia dibawah 10
tahun dan diatas 40 tahun.
• Perempuan usia menstruasi  merupakan
insidensi cukup rendah karena pengaruh
esterogen sebagai proteksi vaskularisasi.
Klasifikasi Epistaksis
Epistaksis
Epistaksis
Anterior
Epistaksis
Posterior
PLEXUS KIESSELBACH
A.Ethmoidales Anterior
A. Labialis Superior
A. Sphenopalatina
A. Palatina major
PLEXUS WOODRUFF
A. Pharyngeal
A. Nasalis Posterior  A.
Sphenopalatina
Etiologi
Patofisiologi Epistaksis
• Epistaksis disebabkan karen ruptur dari
pembuluh darah mukosa nasal.
• Ruptur  spontan, disebabkan oleh trauma,
penggunaan beberapa obat-obatan, dan atau
komorbid akibat keganasan.
• Hipertensi dapat meningkatkan lamanya
terjadi epistaksis.
• Epistaksis anterior  plexus Kiesselbach
• Epistaksis Posterior  plexus Woodruff
Diagnosis
• Anamnesis
– Keluar darah dari hidung (durasi, keparahan,
frekuensi, lateralisasi)
– Ketahui penyebabnya  benda asing,
penggunaan obat-obatan tertentu, dan etiologi
lain.
– Epistaksis posterior  hematemesis atau melena
Pemeriksaan Fisik
• Sebelum melakukan PF, baiknya bersihkan
dulu rongga hidung dari darah, gunakan
vasokonstriktor ( oxymetazoline 0,05%).
• Menggunakan spekulum
– Perhatikan daerah sekitar dan perhatikan lokasi
perdarahan yang nampak.
Pemeriksaan Penunjang
• Tidak ada pemeriksaan penunjang yang terlalu
dibutuhkan. Kecuali bila perdarahan masif
• CBC ( terutama trombosit dan fungsi
koagulasi)
• CT Scan atau MRI  bila curiga karena
rhinosinusitis, foreign bodies, dan keganasan.
• Nasopharyngoscopi  perlu dilakukan bial
dicurigai karena keganasan.
Penatalaksanaan
• Initial Assessment
– Airway, Breathing, Circulation.
– Nilai hemodinamik nya  TTV, kulit pucat,
keringat, dingin, takikardi  hipovolemi.
– Pasang IV line (2 line bila pasien dalam keadaan
syok hipovolemia).
– Ambil darah untuk pemeriksaan lab dan
crossmatch
– Beri transfusi darah PRC bila Hb , 9 gr/dL.
Manual Hemostasis
• Dengan cara menutup lubang hidung selama 5 –
30 menit tanpa harus dibuka buka dahulu.
Biasanya, akan mereda 5 – 10 menit.
• Pastikan kepala terelevasi tapi tidak
hiperekstensi, karena perdarahan akan masuk ke
faring dan menjadi aspirasi.
• Bila tidak membaik, kasa dibasahi dengan
epinefrin ratio 1: 10.000 atau phenylepherine
diletakkan di lubang hidung  untuk
vasokontriksi
Kauterisasi
• Epistaksis posterior  headlamp and cauter
• Epistaksis Posterior  nasal endoscopy + silver
nitrate cautery atau bipolar suction diatermi.
Sebelumnya dipersiapkan dengan pemberian
phenylephrine atau kokain untuk dekongestan
dan efek anestesi.
• Setelah perdarahan berhenti, minta pasien untuk
menggunakan nasal saline spray dan antibiotik
ointment dan menghindari aktivitas berat selama
7 – 10 hari.
• NSAID dihindari bila tidak diperlukan.
Nasal Packing
• Tujuan sebagai tampon dari perdarahan.
• Jika perdarahan tidak berhenti, dan tidak ada
tenaga ahli untuk melakukan endoskopi, aka
nasal packing dapat dilakukan.
• Kelebihan : hemostatik agent dengan minimal
trauma
• Kekurangan : tidak nyaman, hipoksia
• Dibagi menjadi Anterior dan Posterior.
• Pada nasal packing anterior, kasa dibasahi dengan
lidokain dan vasokonstriktor.
Ligasi Arteri
• Ligasi arteri carotis eksternal
• Ligasi arteri maksilaris  paling sering
dilakukan karena lebih baik.
• Ligasi arteri ethmoidales
Embolisasi
• Efektif untuk pegobatan dengan epistaksis
yang tidak responsif dengan tindakan operatif,
epistaksis posterior yang persisten dengan
keberhasilan 715 – 95%
• Dapat menyebabkan komplikasi : gangguan
cerebrovaskular, hemiplegi, ophtalmoplegia,
facial nerve palsy, kejang, dll.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Tenri Ashari Wanahari
 
vertigo
vertigovertigo
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptxKELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
GaniDwiCahya2
 
Skdi new
Skdi newSkdi new
Skdi new
Dio Syaherma
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
aauyahilda
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumArnas Pamungkas
 
Rhinosinusitis kronis
Rhinosinusitis kronisRhinosinusitis kronis
Rhinosinusitis kronis
Ariesta Mp
 
Hipospadia
HipospadiaHipospadia
Hipospadia
Meri Fitri
 
Dekapitasi janin 3
Dekapitasi janin 3Dekapitasi janin 3
Dekapitasi janin 3
Rosdiana Meliani
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
fikri asyura
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
AditAditya19
 
Epidural Hematoma
Epidural HematomaEpidural Hematoma
Epidural Hematoma
DVP Nugroho
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Aris Rahmanda
 
Epistaksis
EpistaksisEpistaksis
Epistaksis
fikri asyura
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Aris Rahmanda
 

What's hot (20)

Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
vertigo
vertigovertigo
vertigo
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptxKELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
KELAINAN KONGENITAL MUSKULOSKELETAL.pptx
 
Krisis Hipertensi
Krisis HipertensiKrisis Hipertensi
Krisis Hipertensi
 
Skdi new
Skdi newSkdi new
Skdi new
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umum
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 
Rhinosinusitis kronis
Rhinosinusitis kronisRhinosinusitis kronis
Rhinosinusitis kronis
 
Hipospadia
HipospadiaHipospadia
Hipospadia
 
Dekapitasi janin 3
Dekapitasi janin 3Dekapitasi janin 3
Dekapitasi janin 3
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
Epidural Hematoma
Epidural HematomaEpidural Hematoma
Epidural Hematoma
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
Polip nasal
Polip nasalPolip nasal
Polip nasal
 
Epistaksis
EpistaksisEpistaksis
Epistaksis
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 

Similar to Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan)

CBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis PosteriorCBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis Posterior
CoassTHT
 
Cbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akut
vinavina25
 
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan) Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
gerasimoos
 
CBD BPPV (Gerasimos Hasiholan)
CBD BPPV  (Gerasimos Hasiholan)CBD BPPV  (Gerasimos Hasiholan)
CBD BPPV (Gerasimos Hasiholan)
gerasimoos
 
Epistaksis posterior
Epistaksis posteriorEpistaksis posterior
Epistaksis posterior
Ariesta Mp
 
CBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotorCBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotor
CoassTHT
 
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia LuvinaCbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
vinavina25
 
CBD laryngopharyngeal reflux
CBD laryngopharyngeal refluxCBD laryngopharyngeal reflux
CBD laryngopharyngeal reflux
Clarissa Rizky
 
Cbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akut
CoassTHT
 
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
VebyBeloMusuMarewa
 
Herpes zoster oticus
Herpes zoster oticusHerpes zoster oticus
Herpes zoster oticus
Enceselamat
 
CBD Laryngopharyngeal Reflux
CBD Laryngopharyngeal RefluxCBD Laryngopharyngeal Reflux
CBD Laryngopharyngeal Reflux
CoassTHT
 
EPISTAKSIS.pptx
EPISTAKSIS.pptxEPISTAKSIS.pptx
EPISTAKSIS.pptx
indra382328
 
Menier disaese
Menier disaeseMenier disaese
Menier disaese
Enceselamat
 
dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptxdokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
Dafid Prawito
 
CBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis Laring
CoassTHT
 
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
VebyBeloMusuMarewa
 
Lapkas vertigo
Lapkas vertigoLapkas vertigo
Lapkas vertigo
puterimunirafadlyfad
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptx
ulfahulkarimah21
 
Revisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRevisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsai
Richard Leonardo
 

Similar to Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan) (20)

CBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis PosteriorCBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis Posterior
 
Cbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akut
 
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan) Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
 
CBD BPPV (Gerasimos Hasiholan)
CBD BPPV  (Gerasimos Hasiholan)CBD BPPV  (Gerasimos Hasiholan)
CBD BPPV (Gerasimos Hasiholan)
 
Epistaksis posterior
Epistaksis posteriorEpistaksis posterior
Epistaksis posterior
 
CBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotorCBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotor
 
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia LuvinaCbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
 
CBD laryngopharyngeal reflux
CBD laryngopharyngeal refluxCBD laryngopharyngeal reflux
CBD laryngopharyngeal reflux
 
Cbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akut
 
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
 
Herpes zoster oticus
Herpes zoster oticusHerpes zoster oticus
Herpes zoster oticus
 
CBD Laryngopharyngeal Reflux
CBD Laryngopharyngeal RefluxCBD Laryngopharyngeal Reflux
CBD Laryngopharyngeal Reflux
 
EPISTAKSIS.pptx
EPISTAKSIS.pptxEPISTAKSIS.pptx
EPISTAKSIS.pptx
 
Menier disaese
Menier disaeseMenier disaese
Menier disaese
 
dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptxdokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
 
CBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis Laring
 
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
 
Lapkas vertigo
Lapkas vertigoLapkas vertigo
Lapkas vertigo
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptx
 
Revisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRevisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsai
 

Recently uploaded

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 

Cbd epistaksis posterior (Gerasimos Hasiholan)

  • 1.
  • 2. Anamnesis • Identitas Pasien – Nama, umur, Jenis Kelamin, alamat, pekerjaan, agama, status pernikahan • Keluhan utama – Adakah gejala keluar darah dari hidung? – Apakah merasa ada darah atau cairan yang terasa mengalir ke belakang rongga hidung? – Sejak kapan keluhan terjadi? – Dalam sehari, berapa kali keluar darah? – Kira-kira seberapa banyak? – Hilang timbul atau terus menerus keluar tanpa henti? – Keluar darah dari salah satu lubang hidung atau keduanya?
  • 3. Lanjutan • Keluhan Penyerta – Apakah ada demam? – Apakah gejala ini timbul setelah beraktivitas berlebihan atau terjadi selama tidur? – Apakah disertai dengan nyeri kepala sebelah? – Apakah ada muntah darah dan BAB berwarna kehitaman? – Apakah sempat ada benda yang masuk atau sempat menusuk bagian hidung? – Apakah merokok? – Apakah minum alkohol? – Mungkinkah di lingkungan rumah pasien terasa cuaca panas dan atau kering?
  • 4. Lanjutan • Riwayat Berobat – Sebelumnya sudah berobat ? Bila sudah berobat ke mana dan minum obat apa dan patuh terhadap obatnya? – Apakah sebelum sakit, pernah mengkonsumsi obat- obatan lainnya yang diminum rutin maupun tidak? • Riwayat Penyakit Dahulu – Apakah dahulu pernah mengalami keluhan serupa? – Apakah ada DM, Hipertensi, ? • Riwayat kebiasaan – Merokok? Minum alkohol?
  • 5. Lanjutan • Riwayat Penyakit Keluarga – Apakah ada keluarga pernah mengalami keluhan serupa? – Apakah ada DM, Hipertensi, riwayat sakit di telinga, atau riwayat penyakit yang berhubungan dengan otak (kejang, stroke)? • Riwayat Alergi – Makanan – obat
  • 6. Pemeriksaan Fisik • Keadaan umum : Kesadaran : compos mentis Kesan sakit : ringan/sedang/berat? – Status Gizi : BB, TB, BMI • Tanda – tanda vital : Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu
  • 7. Pemeriksaan Fisik • Kepala :  Wajah: bentuk dan ukuran simetris  Mata : konjungtiva? Sklera? Nistagmus?  Telinga : Meatus acusticus externus, canalis acusticus (mukosa, serumen, sekret)? Membran timpani?  Hidung : Mukosa hiperemis? Deviasi septum nasi? Nyeri tekan daerah sinus paranasal?  Rhinoskopi anterior : Mukosa hiperemis/ edema? Sekret? Hipertrofi konka?  Mulut : mukosa, ukuran dan permukaan tonsil? mukosa faring? Mukosa lidah ?
  • 8. Pemeriksaan Fisik • Leher : letak trakea sentral? KGB membesar? • Thoraks  Pulmo Inspeksi :bentuk dan pergerakan? Palpasi : bentuk dan pergerakan, taktil fremitus? Perkusi : Sonor? Auskultasi : VBS kanan dan kiri, suara nafas tambahan, vocal fremitus, wheezing? Ronchi?  Cor : Inspeksi : ictus cordis Palpasi : ictus cordis Perkusi : batas – batas jantung Auskultasi : bunyi jantung S1, S2, murmur
  • 9. Pemeriksaan Fisik • Abdomen Inspeksi : datar/cembung, sikatrik? Auskultasi : bising usus? Perkusi : timpani? Palpasi : soepel? Hepar? Lien? Nyeri tekan? • Ekstremitas : akral hangat? CRT? Oedem? Refleks patologis? Refleks fisiologis?
  • 10. Diagnosis • Diagnosis Banding Epistaksis anterior Epistaksis Posterior • Diagnosis Kerja – Epistaksis Posterior
  • 12. Penatalaksanaan • Non Farmakologi – Dengan cara menutup lubang hidung selama 5 – 30 menit tanpa harus dibuka buka dahulu. Biasanya, akan mereda 5 – 10 menit. – Elevasi kepala • Farmakologi – Oxymetazolin 0,05% topikal dibasahi di kasa, kemudian di masukkan perlahan ke hidung pasien yang mengalami epistaksis
  • 13.
  • 14. Definisi Epistaksis • Epistaksis atau perdarahan dari hidung adalah permasalahan yang serius dan merupakan kasus kegawatdaruratan otolaringologi. • Epistaksis  benign, self limiting, dan spontan namun rekuren.
  • 15. insidensi epistaksis • Terjadi 108/100.000 penduduk pertahun. • Insidensi mencapai puncak di usia dibawah 10 tahun dan diatas 40 tahun. • Perempuan usia menstruasi  merupakan insidensi cukup rendah karena pengaruh esterogen sebagai proteksi vaskularisasi.
  • 17. PLEXUS KIESSELBACH A.Ethmoidales Anterior A. Labialis Superior A. Sphenopalatina A. Palatina major PLEXUS WOODRUFF A. Pharyngeal A. Nasalis Posterior  A. Sphenopalatina
  • 19.
  • 20.
  • 21. Patofisiologi Epistaksis • Epistaksis disebabkan karen ruptur dari pembuluh darah mukosa nasal. • Ruptur  spontan, disebabkan oleh trauma, penggunaan beberapa obat-obatan, dan atau komorbid akibat keganasan. • Hipertensi dapat meningkatkan lamanya terjadi epistaksis. • Epistaksis anterior  plexus Kiesselbach • Epistaksis Posterior  plexus Woodruff
  • 22. Diagnosis • Anamnesis – Keluar darah dari hidung (durasi, keparahan, frekuensi, lateralisasi) – Ketahui penyebabnya  benda asing, penggunaan obat-obatan tertentu, dan etiologi lain. – Epistaksis posterior  hematemesis atau melena
  • 23. Pemeriksaan Fisik • Sebelum melakukan PF, baiknya bersihkan dulu rongga hidung dari darah, gunakan vasokonstriktor ( oxymetazoline 0,05%). • Menggunakan spekulum – Perhatikan daerah sekitar dan perhatikan lokasi perdarahan yang nampak.
  • 24. Pemeriksaan Penunjang • Tidak ada pemeriksaan penunjang yang terlalu dibutuhkan. Kecuali bila perdarahan masif • CBC ( terutama trombosit dan fungsi koagulasi) • CT Scan atau MRI  bila curiga karena rhinosinusitis, foreign bodies, dan keganasan. • Nasopharyngoscopi  perlu dilakukan bial dicurigai karena keganasan.
  • 25. Penatalaksanaan • Initial Assessment – Airway, Breathing, Circulation. – Nilai hemodinamik nya  TTV, kulit pucat, keringat, dingin, takikardi  hipovolemi. – Pasang IV line (2 line bila pasien dalam keadaan syok hipovolemia). – Ambil darah untuk pemeriksaan lab dan crossmatch – Beri transfusi darah PRC bila Hb , 9 gr/dL.
  • 26. Manual Hemostasis • Dengan cara menutup lubang hidung selama 5 – 30 menit tanpa harus dibuka buka dahulu. Biasanya, akan mereda 5 – 10 menit. • Pastikan kepala terelevasi tapi tidak hiperekstensi, karena perdarahan akan masuk ke faring dan menjadi aspirasi. • Bila tidak membaik, kasa dibasahi dengan epinefrin ratio 1: 10.000 atau phenylepherine diletakkan di lubang hidung  untuk vasokontriksi
  • 27. Kauterisasi • Epistaksis posterior  headlamp and cauter • Epistaksis Posterior  nasal endoscopy + silver nitrate cautery atau bipolar suction diatermi. Sebelumnya dipersiapkan dengan pemberian phenylephrine atau kokain untuk dekongestan dan efek anestesi. • Setelah perdarahan berhenti, minta pasien untuk menggunakan nasal saline spray dan antibiotik ointment dan menghindari aktivitas berat selama 7 – 10 hari. • NSAID dihindari bila tidak diperlukan.
  • 28. Nasal Packing • Tujuan sebagai tampon dari perdarahan. • Jika perdarahan tidak berhenti, dan tidak ada tenaga ahli untuk melakukan endoskopi, aka nasal packing dapat dilakukan. • Kelebihan : hemostatik agent dengan minimal trauma • Kekurangan : tidak nyaman, hipoksia • Dibagi menjadi Anterior dan Posterior. • Pada nasal packing anterior, kasa dibasahi dengan lidokain dan vasokonstriktor.
  • 29. Ligasi Arteri • Ligasi arteri carotis eksternal • Ligasi arteri maksilaris  paling sering dilakukan karena lebih baik. • Ligasi arteri ethmoidales
  • 30. Embolisasi • Efektif untuk pegobatan dengan epistaksis yang tidak responsif dengan tindakan operatif, epistaksis posterior yang persisten dengan keberhasilan 715 – 95% • Dapat menyebabkan komplikasi : gangguan cerebrovaskular, hemiplegi, ophtalmoplegia, facial nerve palsy, kejang, dll.
  • 31.