Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai varian Omicron dan Deltacron Covid-19, gejala, penanganan, isolasi mandiri, vaksinasi, dan risiko jangka panjang seperti Long Covid. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
2. 26 November 2021 -
Omicron(B.1.1.529)
Deltacron (Januari 2022 –
Perancis ; Denmark, Belanda, AS, Inggris)
3. “Omicron hanya
menimbulkan gejala
ringan” “Omicron tidak bisa
menginfeksi orang yang
sebelumnya pernah
terkena Covid-19”
“Vaksin tak mempan
lumpuhkan Omicron”
“Orang yang belum
divaksinasi tidak akan
bergejala parah akibat
Omicron”
“Penggunaan masker
tak bisa cegah
penularan Omicron”
Mitos seputar
Omicron !!!
4. (Sumber: Kepmenkes no.4641 tahun 2021, Kepmenkes no. 5671 tahun 2021, dan SE Menkes no.18
tahun 2022)
Tanda dan
Gejala
Covid-19
Gejala klinis COVID-19 jenis Omicron pada
prinsipnya sama dengan gejala klinis
COVID-19 jenis lainnya.
5. (Sumber: Kepmenkes no.4641 tahun 2021, Kepmenkes no. 5671 tahun
2021, dan SE Menkes no.18 tahun 2022)
Alur Penanganan
Covid-19
6. Kapan waktu yang tepat untuk tes Swab?
Mengapa harus menunggu beberapa hari
untuk tes swab setelah kontak erat?
Berapa lama penularan virusnya?
Kapan waktu yang tepat untuk PCR setelah
isoman?
Mengapa tidak bisa menggunaka antigen untuk
exit test?
7.
8. (Sumber: SE Menkes no. 18 tahun 2022 Panduan Tatalaksana COVID-19 edisi 4)
Isolasi Mandiri
Pasien Covid-19
Pasien COVID-19 tanpa gejala (asimptomatik)
dan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri jika
memenuhi syarat klinis dan syarat rumah.
Pada pasien COVID-19 usia > 45 Tahun, petugas kesehatan dapat
memeriksa dan menentukan kelaikan pasien untuk isolasi mandiri.
SAFEHOUSE
PGN Group
(Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan)
9. Gejala yang muncul dalam 3 bulan sejak mulai sakit Covid—19, gejala ini berlangsung
menetap minimal 2 bulan, dan tidak bisa dijelaskan oleh diagnosis lain. (WHO, 2021)
The most common symptoms Serious long-term complications
Long COVID / Post Covid-19 Condition
10. Penelitian metanalisis dari studi di Eropa,
iran, Brazil, Australia pada 80.071 anak
dan remaja usia 0-18 tahun.
Long Covid berisiko lebih tinggi dialami
oleh anak/remaja yang:
• Usia > 6 tahun
• Perempuan
• Obesitas
• Gejala covid berat
• Memiliki riwayat alergi
• Memiliki penyakit komorbid
Leopez-Leon et al, 2022. Long Covid in Children and Adolescents: A systematic Revie and
Meta-analyses.
11. Penelitian di Jerman (Rathmann, 2022) :
• 28% peningkatan risiko munculnya diagnosis Diabetes Mellitus tipe 2 baru pada
pasien Covid-19
• Pasien Covid-19 pada penelitian ini mayoritas bergejala ringan
• Penelitian dilakukan pada 35.856 orang di Jerman
• Didukung dengan hasil penelitian di AS (Ayoubkhani, 2021) dan di Inggris
(Daugherty, 2021)
Penelitian di Inggris (Douaud, 2022) terhadap 785 orang (usia 51-81 tahun) yang
memiliki hasil CT Scan kepala sebelum dan setelah terkena Covid-19 (4-5 bulan
setelah terkena Covid-19)
• Penyusutan ukuran otak secara keseluruhan
• Penyusutan bagian otak yang berhubungan dengan penciuman dan memori
• Penurunan kemampuan kognitif (intelektual dan kemampuan berpikir)
Rathmann, 2022. Incidence of newly diagnosed diabetes after Covid-19.
Ayoubkhani, 2021. Post-covid syndrome in individuals admitted to hospital with covid-19: retrospective cohort study.
Daugherty, 2021. Risk of clinical sequelae after the acute phase of SARS-CoV-2 infection: retrospective cohort study.
Douaud, 2022. SARS-CoV-2 is associated with changes in brain structure in UK Biobank.
14. Dari 2.484 pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada
gelombang Omicron di Indonesia:
46% Komorbid 73% Belum Vaksinasi Lengkap
53% Lansia
(Sumber: RS Online, NAR, P-Care per 19 Februari 2022)
15. Vaksinasi yang lengkap mengurangi risiko terinfeksi dan melindungi diri dari Covid-19 yang parah.
Bagaimana status
vaksinasi kita?
Vaksin Covid-19 tidak
mengandung virus hidup
→ Tidak menyebabkan seseorang
sakit Covid-19
→ Tidak menyebabkan hasil swab
menjadi positif
→ Tidak menyebabkan seseorang
menjadi menularkan Covid-19
16. • Gejala Ringan-Sedang: 1 bulan setelah sembuh
• Gejala Berat: 3 bulan setelah sembuh
• Tetap harus memenuhi syarat minimal 3 bulan
setelah mendapatkan vaksinasi dosis ke-2
Kapan Waktu Pemberian Booster
Vaksin Covid-19?
• 3 bulan setelah mendapatkan vaksinasi
dosis ke-2
Kapan Waktu Pemberian Booster
Vaksin Covid-19 apabila seseorang
terkena Covid-19?
Sumber: Surat Edaran HK.02.01/I/2524/2021; Surat Edaran HK 02.06/II/1180/2022
19. Orang muda dan sehat dapat tetap terinfeksi Covid-19 dan dapat
berpotensi menularkan virus tersebut ke orang lain yang lebih rentan.
“Berisiko rendah bukan berarti tidak berisiko”
20. Beberapa varian Covid-19 mungkin lebih mudah menyebar, namun kita tetap
dapat menerapkan tindakan pencegahan yang sama untuk
mengendalikan penyebaran Covid-19
Sumber: https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/new-infographics/covid-19-new-variants