Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
Teks tersebut membahas tentang perbandingan tes standar dan tes buatan guru. Tes standar disusun oleh tim ahli, memenuhi syarat tes yang baik, dan reliabilitasnya telah diuji. Sementara tes buatan guru disusun oleh guru sendiri tanpa bantuan ahli, cakupannya sempit, dan reliabilitasnya rendah."
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxAnnisaIskha
1. Dokumen membahas pengembangan tes hasil belajar, termasuk keunggulan dan kelemahan berbagai jenis tes seperti tes objektif dan tes uraian.
2. Memberikan panduan untuk mengembangkan tes objektif, tes uraian, serta perencanaan dan pemeriksaan tes.
3. Upaya yang dibahas meliputi penyusunan kisi-kisi sebagai pedoman penulisan butir soal dan mempertimbangkan berbagai aspek seperti j
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2guest226e1dd12
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang pembuatan alat ukur kemajuan belajar mahasiswa. Terdapat beberapa poin penting yaitu tujuan penilaian mahasiswa, jenis-jenis soal ujian seperti tes pilihan ganda dan true-false, serta perlu mempertimbangkan tingkat mahasiswa yang diuji.
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2guest226e1dd12
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang pembuatan alat ukur kemajuan belajar mahasiswa. Terdapat beberapa poin penting yaitu tujuan penilaian mahasiswa, jenis-jenis soal ujian seperti tes pilihan ganda dan tes benar salah, serta perlu mempertimbangkan tingkat mahasiswa yang diuji.
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
Teks tersebut membahas tentang perbandingan tes standar dan tes buatan guru. Tes standar disusun oleh tim ahli, memenuhi syarat tes yang baik, dan reliabilitasnya telah diuji. Sementara tes buatan guru disusun oleh guru sendiri tanpa bantuan ahli, cakupannya sempit, dan reliabilitasnya rendah."
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxAnnisaIskha
1. Dokumen membahas pengembangan tes hasil belajar, termasuk keunggulan dan kelemahan berbagai jenis tes seperti tes objektif dan tes uraian.
2. Memberikan panduan untuk mengembangkan tes objektif, tes uraian, serta perencanaan dan pemeriksaan tes.
3. Upaya yang dibahas meliputi penyusunan kisi-kisi sebagai pedoman penulisan butir soal dan mempertimbangkan berbagai aspek seperti j
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2guest226e1dd12
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang pembuatan alat ukur kemajuan belajar mahasiswa. Terdapat beberapa poin penting yaitu tujuan penilaian mahasiswa, jenis-jenis soal ujian seperti tes pilihan ganda dan true-false, serta perlu mempertimbangkan tingkat mahasiswa yang diuji.
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2guest226e1dd12
Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang pembuatan alat ukur kemajuan belajar mahasiswa. Terdapat beberapa poin penting yaitu tujuan penilaian mahasiswa, jenis-jenis soal ujian seperti tes pilihan ganda dan tes benar salah, serta perlu mempertimbangkan tingkat mahasiswa yang diuji.
Modul ini membahas pengembangan tes objektif untuk mengukur hasil belajar mahasiswa. Topik utama meliputi keunggulan dan kelemahan tes objektif, cara menulis tes objektif yang baik, dan merencanakan tes objektif berdasarkan kisi-kisi. Modul ini memberikan panduan praktis untuk menulis berbagai jenis soal objektif dan mempersiapkan tes secara sistematis.
Prosedur pengembangan instrumen tes meliputi 8 tahap, yaitu menyusun spesifikasi tes, menulis tes, mentelaah tes, melakukan uji coba tes, menganalisis butir tes, memperbaiki tes, merakit tes, dan melaksanakan tes. Tahapan ini bertujuan menghasilkan instrumen tes yang valid dan reliabel untuk mengukur capaian peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tes, termasuk 6 hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tes seperti pengambilan sampel soal, tipe tes, aspek yang diuji, format soal, jumlah soal, dan tingkat kesukaran soal. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah untuk mengisi format perencanaan tes.
Makalah ini membahas tentang pengembangan, bentuk, dan contoh soal tes untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan Asesmen PTK. Dibahas langkah-langkah pengembangan tes, jenis tes objektif seperti benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda beserta contoh soalnya."
Dokumen tersebut membahas tentang tes uraian (tes subyektif) yang merupakan salah satu jenis tes hasil belajar yang menghendaki jawaban berupa uraian panjang. Ada dua jenis tes uraian yaitu bentuk bebas dan bentuk terbatas, serta kelebihan dan kelemahan masing-masing jenis tes tersebut. Diberikan pula petunjuk operasional dalam penyusunan soal tes uraian.
Dokumen tersebut membahas cara menulis soal tes uraian, mulai dari menentukan tujuan, kompetensi, materi, sampel soal, pedoman penilaian, hingga analisis hasil tes. Langkah-langkah penting dalam menulis soal uraian adalah menentukan tujuan pengukuran, sampel representatif, jenis tes, dan pedoman penskoran.
Dokumen tersebut berisi tentang profil M. Isnaini sebagai pegawai PPPPTK Bahasa dan ringkasan materi pelatihan yang terdiri dari teknik penulisan soal tes berbagai jenis dan penyusunan soal tes praktik. Dokumen ini memberikan panduan umum tentang perencanaan tes praktik yang relevan, dapat digeneralisasi, adil, dan terstandarisasi.
Modul ini membahas pengembangan tes objektif untuk mengukur hasil belajar mahasiswa. Topik utama meliputi keunggulan dan kelemahan tes objektif, cara menulis tes objektif yang baik, dan merencanakan tes objektif berdasarkan kisi-kisi. Modul ini memberikan panduan praktis untuk menulis berbagai jenis soal objektif dan mempersiapkan tes secara sistematis.
Prosedur pengembangan instrumen tes meliputi 8 tahap, yaitu menyusun spesifikasi tes, menulis tes, mentelaah tes, melakukan uji coba tes, menganalisis butir tes, memperbaiki tes, merakit tes, dan melaksanakan tes. Tahapan ini bertujuan menghasilkan instrumen tes yang valid dan reliabel untuk mengukur capaian peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tes, termasuk 6 hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tes seperti pengambilan sampel soal, tipe tes, aspek yang diuji, format soal, jumlah soal, dan tingkat kesukaran soal. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah untuk mengisi format perencanaan tes.
Makalah ini membahas tentang pengembangan, bentuk, dan contoh soal tes untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan Asesmen PTK. Dibahas langkah-langkah pengembangan tes, jenis tes objektif seperti benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda beserta contoh soalnya."
Dokumen tersebut membahas tentang tes uraian (tes subyektif) yang merupakan salah satu jenis tes hasil belajar yang menghendaki jawaban berupa uraian panjang. Ada dua jenis tes uraian yaitu bentuk bebas dan bentuk terbatas, serta kelebihan dan kelemahan masing-masing jenis tes tersebut. Diberikan pula petunjuk operasional dalam penyusunan soal tes uraian.
Dokumen tersebut membahas cara menulis soal tes uraian, mulai dari menentukan tujuan, kompetensi, materi, sampel soal, pedoman penilaian, hingga analisis hasil tes. Langkah-langkah penting dalam menulis soal uraian adalah menentukan tujuan pengukuran, sampel representatif, jenis tes, dan pedoman penskoran.
Dokumen tersebut berisi tentang profil M. Isnaini sebagai pegawai PPPPTK Bahasa dan ringkasan materi pelatihan yang terdiri dari teknik penulisan soal tes berbagai jenis dan penyusunan soal tes praktik. Dokumen ini memberikan panduan umum tentang perencanaan tes praktik yang relevan, dapat digeneralisasi, adil, dan terstandarisasi.
Similar to 641167847-ppt-modul-2-evaluasi-pembelajaran.pptx (20)
4. A. KEUNGGULAN TES OBJEKTIF
Digunakan untuk mengukur proses berfikir rendah sampai dengan sedang
Semua atau Sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan
saat ujian
Pemberian skor dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten
Khususnya untuk soal PG, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis
butir soal
Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan
Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya
5. B. KELEMAHAN TES OBJEKTIF
Tingkat kesukaran soal kebanyakan hanya mengukur proses berfikir
rendah.
Membuat tes objektif yang baik lebih sukar dari pada membuat pertanyaan
tes uraian
Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca
dan menerka
Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan dan menyatakan
idenya sendiri karena jawaban sudah diberikan oleh penulis.
6. C. KEUNGGULAN TES URAIAN
Tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir tinggi
Tepat untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat diukur dengan tes objektif
Waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes uraian lebih cepat daripada waktu menulis satu set
soal objektif.
Menulis tes uraian yang baik relative lebih mudah daripada menulis tes objektif (pilihan ganda) yang
baik.
7. D. KELEMAHAN TES URAIAN
Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan
Sukar memeriksa jawaban siswa
8. E. PENYEBAB PEMBERIAN SKOR KURANG
OBJEKTIF DAN KURANG KONSISTEN
Adanya hello effect
Adanya efek bawaan
Efek urutan pemeriksaan
Pengaruh penggunaan Bahasa
Pengaruh tulisan tangan
9. F. UPAYA MEMINIMALKAN KELEMAHAN
TES URAIAN
Upaya untuk meningkatkan jumlah sample materi yang ditanyakan
Upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pemeriksa
Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa.
Upaya untuk mengurangi hello effect
Upaya untuk mengurangi carry offer effect
Upaya untuk menghindari order effect
11. TEST OBJEKTIF
Test benar salah (true – false item)
Butir soal ini terdiri dari suatu pernyataan dimana siswa diminta untuk
menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah, tepat atau
tidak tepat, ya atau tidak.
Test ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa untuk
mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan mengenai: fakta, opini,
definisi, prinsip, teori, hukum, bahkan jika soal dikonstruksi dengan baik,
test ini dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih tinggi
dari sekedar ingatan.
12. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Keunggulan test benar-salah :
• Mudah dikonstruksi
• Dapat menanyakan banyak sampel materi
• Mudah penskorannya
• Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir sederhana
Kelemahan :
• Probabilitas siswa dalam menebak jawaban sangat tinggi yaitu 50%
• Sebagian besar butir soal benar-salah hanya digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa yang sederhana yaitu aspek ingatan
13. SARAN YANG LAYAK DIPERTIMBANGKAN
DALAM MENGKONSTRUKSU TES B-S
1. kalimat/pernyatan harus dapat ditentukan dijawab benar atau salah. Hindari pernyataan yang
membingungkan atau yang bermakna ganda.
2. Hindari penulisan butir soal B-S yang hanya mengukur hasil belajar yang tidak mengukur
kompetensi tetapi konstruksilah butir soal B-S yang dapat mengukur hasil belajar yang lebih
penting dan bermakna.
3. Upayakan butir soal B-S menguji hasil belajar yang lebih tinggi dari sekedar ingatan.
4. Hindari penggunaan pernyataan negative apalagi pernyataan negative ganda.
5. Hindari penggunaan kalimat yang terlalu kompleks.
6. Pernyataan yang benar&salah harus dibuat seimbang dalam hal panjang pendeknya kalimat.
7. Jumlah jawaban untuk pernyataan benar hendaknya seimbang dengan jumlah pernyataan yang
salah dan urutan jawaban yang benar dan salah hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga
siswa tidak mudah untuk menebak.
14. CONTOH SOAL
• Perintah : lingkarilah huruf B jika pernyataan di bawah ini benar dan S
jika salah.
1. B – S : Ikan bernapas dengan insang
2. B – S : Luas empat persegi Panjang adalah Panjang kali lebar
3. B – S : Logam jika dipanaskan akan memuai
4. B – S : Hukum Newton 1 menyatakan bahwa setiap benda akan
bergerak lurus beraturan atau diam jika tidak ada resultante gaya
yang bekerja pada benda tersebut.
15. Tes Menjodohkan (Matching Exercise)
Test ini terdiri dari 2 kolom. Pada kolom pertama merupakan pokok soal atau disebut juga dengan
premis. Dan kolom kedua adalah jawaban. Siswa diminta untuk menjodohkan penyataan yang ada di
kolom pertama dengan jawaban yang ada di kolom kedua. Tipe test ini digunakan untuk mengukur
hasil belajar yang berhubungan tentang definisi, fakta, istilah dan peristiwa/kejadian.
Kelebihan : mudah dibuat, mudah skoringannya, dan dapat menguji banyak materi yang telah
diajarkan kepada siswa.
Kelemahan : butir soal yang dibuat cenderung mengukur hasil belajar yang sederhana.
16. SARAN YANG LAYAK DIPERTIMBANGKAN
DALAM MENGKONSTRUKSU TES
MENJODOHKAN
1. Pernyataan-pernyataan di bawah kolom pertama dan kolom kedua harus
terdiri dari kelompok pertanyaan yang homogen.
2. Jumlah pernyataan dalam kolom kedua hendaknya dibuat lebih banyak
dari jumlah pernyataan dalam kolom pertama.
3. Jika pernyataan pada premis dan respon dibuat dalam bentuk kalimat
maka penulisan kalimat pada respon hendaknya lebih pendek dari
pernyataan pada premis.
4. Jika jawaban-jawaban yang ada pada respon berbentuk angka maka
penulisannya harus diurutkan.
5. Letakkan keseluruhan pernyataan pada setiap premis dan respon pada
halaman yang sama.
18. test pilihan ganda
Test pilihan ganda terdiri dari dua bagian yaitu pokok soal dan alternatif jawaban. Pokok soal dapat
dibuat dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk pernyataan tidak selesai atau dalam bentuk kalimat
tanya.
1. Ragam tes pilihan ganda
a. Melengkapi pilihan
b. Hubungan antarhal
c. Analisis kasus
d. Ganda kompleks
e. Membaca diagram, tabel, atau grafik
19. SARAN YANG LAYAK DIPERTIMBANGKAN
DALAM MENGKONSTRUKSU TES PILIHAN
GANDA
1. Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas
pada pokok soal.
2. Hindari pengulangan kata yang sama pada alternatif jawaban.
3. Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal.
4. Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal. Alternatif
jawaban yang disediakan hendaknya logis, homogen baik dari segi
materi / Panjang pendeknya kalimat, dan pengecoh menarik untuk dipilih
5. Dalam merumuskan pokok soal, hindari adanya petunjuk ke arah
jawaban yang benar.
6. Setiap butir soal hanya ada satu jawaban yang benar / yang paling benar
20. 7. Dalam merumuskan pokok soal, hindari penggunaan ungkapan
negative.
8. Hindari penggunaan alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban
benar atau semua jawaban salah.
9. Jika alternatif jawaban berbentuk angka, susunlah angka tersebut
secara berurutan.
10. Dalam merumuskan pokok soal, hindari penggunaan istilahyang
terlalu teknis.
11. Upayakan agar jawaban butir soal yang satu titik tergantung dari
jawaban butir soal yang lain.
21. TEST URAIAN
Tes uraian adalah tes yang butir-butir tesnya berupa pertanyaan-pertanyaan atau tugas yang harus
di jawab siswa dengan menggunakan bahasa sendiri. Jawaban diberikan dengan cara
menjelaskan, menguraikan, mendiskusikan, membandingkan, memberi alasan atau bentuk lain
yang sejenis.
22. CARA MEMBUAT TES URAIAN YANG
BAIK
1. Tulislah tes berdasarkan perencanaan tes (kisi-kisi) yang ada
2. Gunakan tes untuk mengukur hasil belajar yang kurang tepat atau tidak dapat diukur dengan tes
objektif
3. Gunakan tes terbatas untuk menambah sampel yang dapat ditanyakan dalam satu waktu ujian
4. Gunakan tes untuk mengungkap pendapat, tidak hanya sekedar menyebutkan fakta. Untuk itu gunakan
kata tanya seperti: jelaskan, bandingkan, hubungkan, simpulkan, analisislah, kelompokkan,
formulasikan, dan lain sebagainya. Hindarkan penggunaan kata tanya seperti sebutkan karena kata
tanya seperti itu biasanya hanya meminta siswa untuk menyebutkan fakta saja.
5. Rumuskan butir soal dengan jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir
6. Usahakan agar jumlah butir soal dapat dikerjakan dalam waktu yang telah ditentukan
7. Jangan menyediakan sejumlah pertanyaan yang dapat dipilih oleh siswa
8. Tulis skor maksimal yang dapat diperoleh siswa pada setiap butir soal
23. UPAYA MEMINIMALKAN KELEMAHAN
TES URAIAN
• Sedikitnya materi yang ditanyakan untuk satu waktu ujian dapat diatasi
dengan tidak menggunakan tes uraian terbuka tetapi menggunakan tes
uraian terbatas.
• Penggunaan tes uraian terbatas ini sekaligus akan dapat mengurangi unsur
subjektivitas dalam pemeriksaan karena dengan tes uraian terbatas maka
jawaban siswa sudah lebih terarah pada apa yang dikehendaki oleh penulis
butir soal.
• Hallo Effect dapat diatasi dengan memeriksa hasil ujian siswa tanpa nama
sedangkan Carry Over Effect dapat diatasi dengan memeriksa nomor per
nomor butir soal untuk keseluruhan siswa. Order Effect dapat diatasi
dengan tidak memaksakan untuk terus memeriksa manakala kita sudah
merasa jenuh untuk memeriksa.
24. URAIAN TERBUKA
URAIAN TERBUKA (OPEN ENDED QUESTION)
• Jawaban yang diberikan siswa tidak memiliki batas, tergantung
kemampuan analisis dan sintesis serta pandangan siswa terhadap suatu
masalah.
CONTOH
1. Apa yang Anda ketahui tentang keluarga berencana?
2. Apa yang Anda ketahui tentang Universitas Terbuka?
25. URAIAN TERBATAS
URAIAN TERBATAS (RESTRICTED QUESTION)
• Bentuk tes ini menggiring jawaban siswa pada hal-hal tertentu yang batasannya telah pasti dapat berupa:
a) pasti ruang lingkupnya
b) pasti arah sudut pandang jawabannya.
c) pasti indikator-indikator jawabannya.
CONTOH
1. Apa yang terjadi jika program keluarga berencana mengalami kegagalan? Jelaskan jawaban Anda terutama
dampaknya pada sector pendidikan yang menyangkut penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar.
2. Apa yang Anda ketahui tentang Universitas Terbuka dalam hal pelayanannya terhadap mahasiswa yang
berhubungan dengan bimbingan akademik?
27. PERENCANAAN TES
1.Pemilihan sampel materi yang akan diujikan
2.Jenis tes yang akan digunakan
3.Jenjang kemampuan berpikir yang ingin diuji
4.Ragam tes yang digunakan
5.Sebaran tingkat kesukaran butir soal
6.Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan ujian
7.Jumlah butir soal
28. DAFTAR PUSTAKA
Gronlund, N., E. dan Linn, R., L. 1990. Measurement and Evaluation in Teaching. New York,
Macmillan Publishing Company.
Hopkins, C., D. dan Antes, R., L. 1990. Classroom Measurement and Evaluation. Illinois, F. E.
Peacock Publishers. Inc.
Suryanto, A. 2014. Evaluasi Pembelajaran di SD Edisi 1. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.