SlideShare a Scribd company logo
Ns. Amalia Senja.,M.Kep
 Sugesti merupakan sebuah ilmu yang lebih dari
sekadar hipnotis bagian dari ilmu psikologis
 Sugesti merupakan sebuah kata serapan yang
berasal dari Bahasa Inggris ’’suggestion’’. Kata ini
mengacu pada arti harafiah “memberi saran”
kepada orang lain melalui pikiran.
 Memiliki mindset ‘fleksibel’
 Memahami dan meyakini bahwa sugesti
positif berdampak pada diri sendiri
a. Menggunakan kata “bayangkan” dan “rasakan”
 Kata “bayangkan” dan “rasakan” dipercaya sebagai kata-kata yang
mampu dengan mudah menembus pikiran bawah sadar seseorang.
Dengan kedua kata ini, seorang individu diajak untuk masuk ke dalam
semua memori dan perasaannya. Sebagai akibatnya, hati dan pikiran
seseorang biasanya lebih terbuka dan lebih mudah untuk ditembus
dengan sugesti-sugesti positif.
b. Menghindari kata “jangan”
 Logika seorang manusia memiliki kecenderungan untuk menolak kata
“jangan”. Artinya, semakin seseorang dilarang dengan kata “jangan”,
maka secara naluriah ia justru menjadi penasaran dan lebih
berpotensi untuk melanggar larangan tersebut. Karena hal itulah,
untuk memberi sugesti positif ke orang lain, ada baiknya kita
menghindari kata “jangan”.
c. Dominasi figur
 Untuk membuat seseorang mau mendengarkan dan
melaksanakan sugesti kita, maka kita harus membuat diri kita
menjadi lebih dominan daripada individu tersebut. Dominasi
dapat kita lakukan melalui berbagai hal, mulai dari membuat
diri lebih pintar dengan banyak membaca, membuat diri lebih
fasih berbicara di depan publik, atau bahkan membuat diri
lebih dominan melalui penampilan diri kita sehari-hari.
Seorang dokter akan tampak dominan ketika ia menggunakan
jas putih dibandingkan hanya menggunakan kemeja.
Begitupun dengan seorang polisi, akan tampak lebih dominan
ketika ia menggunakan seragam polisi dibandingkan saat
menggunakan pakaian biasa.
d. Pertegas
 Saat kita hendak memberikan sugesti kepada
orang lain, maka kita harus tegas dalam
memberikan sugesti tersebut. Kita tidak boleh
plin-plan dalam memberikan sugesti karena orang
yang kita beri sugesti bisa saja merasa bingung.
Selain tegas, kita juga harus memberikan sugesti
dengan jelas, baik dalam pengucapan maupun
dalam makna.
 Penulis mengembangkan heterosugesti
untuk membantu orang lain dalam
menghadapi perpisahan dan kehilangan
 Semua prinsip dalam hetero sugesti yang telah dijelaskan
sebelumnya digunakan dalam praktik ini
 Motivasi orang lain untuk rileks, nafas dalam, dan menutup
mata
 Bimbing untuk melakukan guide imagery (contoh : Latar
pemandangan pesisir pantai )
 Bawa dalam beberapa menit orang lain untuk tetap dalam
kondisi rileks
 Memberi sugesti hadirnya satu orang yang diharapkan
 Sugesti tambahan untuk mendorong situasi tenang dan
dapat mendorong keduanya ‘berbicara’ dan ‘mengucapkan
apa yang terpendam untuk diucapkan atau mengatakan
‘maaf’
 Dorong keyakinan bahwa pertemuan tersebut diharapkan
oleh keduanya
 Biarkan ‘komunikasi’ terjalin
 Bimbing kembali untuk kembali dari kondisi tersugesti
Efek post sugesti:
 Mungkin Sedih (tetapi perasaan lega)
 Bisa sampai menangis karena hal itu tidak
terduga tetapi diharapkan
 Menurunkan emosi negatif yang tertahan
 Metode ini telah dipraktekkan oleh penulis
kepada orang lain dalam jumlah besar
‘’Hal yang mungkin tidak bisa kita lakukan karena
kita tak bisa melawan kenyataan tetapi dapat kita
hadirkan dalam sugesti ‘’

More Related Content

Similar to THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY

Mengatasi rasa minder
Mengatasi rasa minderMengatasi rasa minder
Mengatasi rasa minder
Muhammad Irawan
 
10 rahasia mendapatkan kepercayaan dalam
10 rahasia mendapatkan kepercayaan dalam10 rahasia mendapatkan kepercayaan dalam
10 rahasia mendapatkan kepercayaan dalam
Adil Athilshipate
 
Mengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan DiriMengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan Diri
Neni Sholihat
 
Tips dalam melakukan Presentasi dimuka Umum
Tips dalam melakukan Presentasi dimuka UmumTips dalam melakukan Presentasi dimuka Umum
Tips dalam melakukan Presentasi dimuka Umum
PalComTech
 
2.komunikasi verbal....
2.komunikasi verbal....2.komunikasi verbal....
2.komunikasi verbal....
Ilham Rasyid
 
Mendengarkan dengan empati(empathic listening)
Mendengarkan dengan empati(empathic listening)Mendengarkan dengan empati(empathic listening)
Mendengarkan dengan empati(empathic listening)
Bagus Utomo
 
Interpersonal skills
Interpersonal skillsInterpersonal skills
Interpersonal skills
natalia veerman
 
Fery darsono ppt 7
Fery darsono ppt 7Fery darsono ppt 7
Fery darsono ppt 7
Eryansyah Putra
 
Teknik konseling
Teknik konseling Teknik konseling
Teknik konseling
saninuraeni
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
pjj_kemenkes
 
The art of dealing with people
The art of dealing with peopleThe art of dealing with people
The art of dealing with people
Bimo Arianto
 
KETRAMPILAN DASAR KONSELING.ppt
KETRAMPILAN DASAR KONSELING.pptKETRAMPILAN DASAR KONSELING.ppt
KETRAMPILAN DASAR KONSELING.ppt
TiaraKurniaPutriElwa
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
Joni Iswanto
 
Berpikir dan Berjiwa Besar
Berpikir dan Berjiwa BesarBerpikir dan Berjiwa Besar
Berpikir dan Berjiwa Besar
MariaHendrika1
 
4. Komunikasi dalam Negosiasi.pptx
4. Komunikasi dalam Negosiasi.pptx4. Komunikasi dalam Negosiasi.pptx
4. Komunikasi dalam Negosiasi.pptx
AsaretkhaAdjane1
 
Interpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.pptInterpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.ppt
001KelasUjiA1
 
9 Productive Habits
9 Productive Habits9 Productive Habits
9 Productive Habits
Anggi Hafiz
 
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyahListening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
MuhammadAldiansyah22
 

Similar to THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY (20)

Mengatasi rasa minder
Mengatasi rasa minderMengatasi rasa minder
Mengatasi rasa minder
 
10 rahasia mendapatkan kepercayaan dalam
10 rahasia mendapatkan kepercayaan dalam10 rahasia mendapatkan kepercayaan dalam
10 rahasia mendapatkan kepercayaan dalam
 
Mengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan DiriMengembangkan Kepercayaan Diri
Mengembangkan Kepercayaan Diri
 
Tips dalam melakukan Presentasi dimuka Umum
Tips dalam melakukan Presentasi dimuka UmumTips dalam melakukan Presentasi dimuka Umum
Tips dalam melakukan Presentasi dimuka Umum
 
2.komunikasi verbal....
2.komunikasi verbal....2.komunikasi verbal....
2.komunikasi verbal....
 
Mendengarkan dengan empati(empathic listening)
Mendengarkan dengan empati(empathic listening)Mendengarkan dengan empati(empathic listening)
Mendengarkan dengan empati(empathic listening)
 
Interpersonal skills
Interpersonal skillsInterpersonal skills
Interpersonal skills
 
8.0 komunikasi berkesan 2014
8.0 komunikasi berkesan 20148.0 komunikasi berkesan 2014
8.0 komunikasi berkesan 2014
 
Fery darsono ppt 7
Fery darsono ppt 7Fery darsono ppt 7
Fery darsono ppt 7
 
Teknik konseling
Teknik konseling Teknik konseling
Teknik konseling
 
Berbicara efektif
Berbicara efektifBerbicara efektif
Berbicara efektif
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
 
The art of dealing with people
The art of dealing with peopleThe art of dealing with people
The art of dealing with people
 
KETRAMPILAN DASAR KONSELING.ppt
KETRAMPILAN DASAR KONSELING.pptKETRAMPILAN DASAR KONSELING.ppt
KETRAMPILAN DASAR KONSELING.ppt
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
 
Berpikir dan Berjiwa Besar
Berpikir dan Berjiwa BesarBerpikir dan Berjiwa Besar
Berpikir dan Berjiwa Besar
 
4. Komunikasi dalam Negosiasi.pptx
4. Komunikasi dalam Negosiasi.pptx4. Komunikasi dalam Negosiasi.pptx
4. Komunikasi dalam Negosiasi.pptx
 
Interpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.pptInterpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.ppt
 
9 Productive Habits
9 Productive Habits9 Productive Habits
9 Productive Habits
 
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyahListening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
Listening to non verbal messages 4520210014-muhammad aldiansyah
 

More from Amalia Senja

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
Amalia Senja
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Amalia Senja
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
Amalia Senja
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
Amalia Senja
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
Amalia Senja
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
Amalia Senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
Amalia Senja
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
Amalia Senja
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
Amalia Senja
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
Amalia Senja
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
Amalia Senja
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
Amalia Senja
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Amalia Senja
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Amalia Senja
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
Amalia Senja
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
Amalia Senja
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
Amalia Senja
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
Amalia Senja
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
Amalia Senja
 
MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR
Amalia Senja
 

More from Amalia Senja (20)

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 
MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR
 

Recently uploaded

Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
ShaoranAulia1
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
AdheaPriyanka1
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
HestyGrariwa2
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
maya746072
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
kartikaoktarini
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
lidyanimargareth23
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
GregoryStevanusGulto
 

Recently uploaded (12)

Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
 

THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY

  • 2.
  • 3.
  • 4.  Sugesti merupakan sebuah ilmu yang lebih dari sekadar hipnotis bagian dari ilmu psikologis  Sugesti merupakan sebuah kata serapan yang berasal dari Bahasa Inggris ’’suggestion’’. Kata ini mengacu pada arti harafiah “memberi saran” kepada orang lain melalui pikiran.
  • 5.  Memiliki mindset ‘fleksibel’  Memahami dan meyakini bahwa sugesti positif berdampak pada diri sendiri
  • 6. a. Menggunakan kata “bayangkan” dan “rasakan”  Kata “bayangkan” dan “rasakan” dipercaya sebagai kata-kata yang mampu dengan mudah menembus pikiran bawah sadar seseorang. Dengan kedua kata ini, seorang individu diajak untuk masuk ke dalam semua memori dan perasaannya. Sebagai akibatnya, hati dan pikiran seseorang biasanya lebih terbuka dan lebih mudah untuk ditembus dengan sugesti-sugesti positif. b. Menghindari kata “jangan”  Logika seorang manusia memiliki kecenderungan untuk menolak kata “jangan”. Artinya, semakin seseorang dilarang dengan kata “jangan”, maka secara naluriah ia justru menjadi penasaran dan lebih berpotensi untuk melanggar larangan tersebut. Karena hal itulah, untuk memberi sugesti positif ke orang lain, ada baiknya kita menghindari kata “jangan”.
  • 7. c. Dominasi figur  Untuk membuat seseorang mau mendengarkan dan melaksanakan sugesti kita, maka kita harus membuat diri kita menjadi lebih dominan daripada individu tersebut. Dominasi dapat kita lakukan melalui berbagai hal, mulai dari membuat diri lebih pintar dengan banyak membaca, membuat diri lebih fasih berbicara di depan publik, atau bahkan membuat diri lebih dominan melalui penampilan diri kita sehari-hari. Seorang dokter akan tampak dominan ketika ia menggunakan jas putih dibandingkan hanya menggunakan kemeja. Begitupun dengan seorang polisi, akan tampak lebih dominan ketika ia menggunakan seragam polisi dibandingkan saat menggunakan pakaian biasa.
  • 8. d. Pertegas  Saat kita hendak memberikan sugesti kepada orang lain, maka kita harus tegas dalam memberikan sugesti tersebut. Kita tidak boleh plin-plan dalam memberikan sugesti karena orang yang kita beri sugesti bisa saja merasa bingung. Selain tegas, kita juga harus memberikan sugesti dengan jelas, baik dalam pengucapan maupun dalam makna.
  • 9.  Penulis mengembangkan heterosugesti untuk membantu orang lain dalam menghadapi perpisahan dan kehilangan
  • 10.  Semua prinsip dalam hetero sugesti yang telah dijelaskan sebelumnya digunakan dalam praktik ini  Motivasi orang lain untuk rileks, nafas dalam, dan menutup mata  Bimbing untuk melakukan guide imagery (contoh : Latar pemandangan pesisir pantai )  Bawa dalam beberapa menit orang lain untuk tetap dalam kondisi rileks  Memberi sugesti hadirnya satu orang yang diharapkan  Sugesti tambahan untuk mendorong situasi tenang dan dapat mendorong keduanya ‘berbicara’ dan ‘mengucapkan apa yang terpendam untuk diucapkan atau mengatakan ‘maaf’
  • 11.  Dorong keyakinan bahwa pertemuan tersebut diharapkan oleh keduanya  Biarkan ‘komunikasi’ terjalin  Bimbing kembali untuk kembali dari kondisi tersugesti
  • 12. Efek post sugesti:  Mungkin Sedih (tetapi perasaan lega)  Bisa sampai menangis karena hal itu tidak terduga tetapi diharapkan  Menurunkan emosi negatif yang tertahan
  • 13.  Metode ini telah dipraktekkan oleh penulis kepada orang lain dalam jumlah besar ‘’Hal yang mungkin tidak bisa kita lakukan karena kita tak bisa melawan kenyataan tetapi dapat kita hadirkan dalam sugesti ‘’