Materi kursus ini membahas pengelolaan airway dan pernapasan yang merupakan hal kritis dalam menyelamatkan pasien. Topik utama meliputi anatomi dan fisiologi pernapasan, penilaian gangguan airway dan pernapasan, teknik pembukaan airway, ventilasi tambahan, serta pemberian oksigen. Tujuannya agar peserta memahami konsep dasar dan mampu menangani gangguan airway serta menjaga ventilasi dan oksigenasi yang baik pada pasien.
Nasopharyngeal Airway (NPA) merupakan salah satu alat bantu pernapasan yang dapat membantu menjaga terbukanya saluran napas pasien meski masih memiliki refleks batuk atau muntah. NPA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan alat bantu pernapasan lainnya seperti dapat dipasang pada pasien dengan trauma maksilofasial dan tidak menutupi mulut sehingga lebih nyaman dipakai. Namun penggunaan NPA juga mem
Materi kursus ini membahas pengelolaan airway dan pernapasan yang merupakan hal kritis dalam menyelamatkan pasien. Topik utama meliputi anatomi dan fisiologi pernapasan, penilaian gangguan airway dan pernapasan, teknik pembukaan airway, ventilasi tambahan, serta pemberian oksigen. Tujuannya agar peserta memahami konsep dasar dan mampu menangani gangguan airway serta menjaga ventilasi dan oksigenasi yang baik pada pasien.
Nasopharyngeal Airway (NPA) merupakan salah satu alat bantu pernapasan yang dapat membantu menjaga terbukanya saluran napas pasien meski masih memiliki refleks batuk atau muntah. NPA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan alat bantu pernapasan lainnya seperti dapat dipasang pada pasien dengan trauma maksilofasial dan tidak menutupi mulut sehingga lebih nyaman dipakai. Namun penggunaan NPA juga mem
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang bantuan hidup dasar (BLS) menurut pedoman 2015 American Heart Association (AHA) untuk tenaga kesehatan. BLS meliputi usaha mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi pada orang yang mengalami henti jantung atau henti napas. Urutan tindakan BLS yang disarankan adalah C-A-B, yaitu kompresi dada, pembukaan saluran napas, dan pemberian nafas buatan. Tindak
Dokumen ini memberikan panduan dasar tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang meliputi tindakan utama pada kondisi henti jantung dan henti nafas, prinsip 3A (Aman Penolong, Aman Pasien, Aman Lingkungan), penilaian kesadaran menggunakan skala RESPON (Respons, Nyeri, Tidak Responsif), pemeriksaan nadi karotis, kompresi dada 30:2, pembukaan saluran napas, dan tindakan selanjut
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bantuan hidup dasar (BHD) yang mencakup pengantar anatomi dan fisiologi sistem pernapasan dan kardiorespirasi, siklus BHD, penggunaan alat bantu pernapasan seperti masker oksigen, airway adjuncts, elektrokardiografi, dan farmakoterapi dalam bantuan hidup lanjut. Presentasi ini juga membahas teknik CPR berkualitas tinggi, evaluasi berkala pasien, dan beberapa kes
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen airway dan pernapasan dalam keadaan darurat. Airway dan pernapasan harus dijaga untuk memastikan suplai oksigen yang memadai ke seluruh tubuh. Gangguan airway dan pernapasan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti kegagalan mengenali airway tersumbat, keterlambatan menjaga airway, aspirasi, atau trauma dada. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain mengamati jalan napas
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian terapi oksigen kepada pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Terapi oksigen bertujuan untuk memenuhi kekurangan oksigen, membantu metabolisme, sebagai pengobatan, mencegah hipoksia, dan mengurangi beban kerja sistem pernapasan dan jantung. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pemberian terapi oksigen secara lengkap beserta alat, indikasi, komplikasi, dan tanda
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
Ini adalah materi pembelajaran bantuan hidup dasar bagi karyawan non dokter dan non perawat di RS Panti Rapih. Rumah Sakit Panti Rapih adalah rumah sakit swasta publik dengan 375 tempat tidur dan lebih dari 1000 karyawan. Saat ini RS Panti Rapih telah terakreditasi 16 pelayanan dan mengikuti standar mutu ISO 9001:2008.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi pada korban yang tidak sadar. Terdapat penjelasan tentang diagnosa dan tindakan yang dapat dilakukan seperti pembukaan jalan napas, pernapasan buatan, bantuan pernapasan, dan kompresi dada eksternal untuk menjaga sirkulasi darah. Dokumen ini sangat bermanfaat untuk petugas medis dalam menangani korban yang mengalami gangguan jalan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Wilayah Bengkulu. Berisi statistik penting mengenai kejadian henti jantung di luar rumah sakit, peluang hidup jika mendapatkan resusitasi jantung paru segera, dan pentingnya keterampilan resusitasi jantung paru bagi masyarakat umum.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk orang dewasa dan anak-anak yang mengalami henti jantung atau henti nafas. BHD meliputi penilaian gejala, prosedur awal seperti memeriksa kesadaran dan meminta pertolongan, kemudian melakukan tindakan ABC (Airway, Breathing, Circulation) yang mencakup pembukaan saluran napas, pemeriksaan pernapasan, dan kompresi dada
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian oksigenasi yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen. Terdapat tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru, dan difusi. Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhinya serta alat-alat untuk pemberian oksigen seperti tabung ok
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
Chest tube placement digunakan untuk mengeluarkan udara/cairan dari rongga pleura pasca bedah toraks. Tujuan utama pemasangan water sealed drainage adalah membuat tekanan intra pleura yang positif menjadi negatif kembali. Ada beberapa teknik pemasangan chest tube dan sistem drainase pleura yang digunakan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemberian oksigen kepada pasien, termasuk tujuan pemberian oksigen untuk melawan hipoksia dan mengurangi beban jantung dan pernafasan pasien, tanggung jawab perawat untuk menilai kondisi pasien dan memastikan terapi oksigen berjalan dengan baik, serta prosedur pemasangan berbagai peralatan pemberian oksigen seperti nasal prong dan masker oksigen.
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang bantuan hidup dasar (BLS) menurut pedoman 2015 American Heart Association (AHA) untuk tenaga kesehatan. BLS meliputi usaha mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi pada orang yang mengalami henti jantung atau henti napas. Urutan tindakan BLS yang disarankan adalah C-A-B, yaitu kompresi dada, pembukaan saluran napas, dan pemberian nafas buatan. Tindak
Dokumen ini memberikan panduan dasar tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang meliputi tindakan utama pada kondisi henti jantung dan henti nafas, prinsip 3A (Aman Penolong, Aman Pasien, Aman Lingkungan), penilaian kesadaran menggunakan skala RESPON (Respons, Nyeri, Tidak Responsif), pemeriksaan nadi karotis, kompresi dada 30:2, pembukaan saluran napas, dan tindakan selanjut
Dokumen tersebut merupakan presentasi tentang bantuan hidup dasar (BHD) yang mencakup pengantar anatomi dan fisiologi sistem pernapasan dan kardiorespirasi, siklus BHD, penggunaan alat bantu pernapasan seperti masker oksigen, airway adjuncts, elektrokardiografi, dan farmakoterapi dalam bantuan hidup lanjut. Presentasi ini juga membahas teknik CPR berkualitas tinggi, evaluasi berkala pasien, dan beberapa kes
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen airway dan pernapasan dalam keadaan darurat. Airway dan pernapasan harus dijaga untuk memastikan suplai oksigen yang memadai ke seluruh tubuh. Gangguan airway dan pernapasan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti kegagalan mengenali airway tersumbat, keterlambatan menjaga airway, aspirasi, atau trauma dada. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain mengamati jalan napas
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian terapi oksigen kepada pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Terapi oksigen bertujuan untuk memenuhi kekurangan oksigen, membantu metabolisme, sebagai pengobatan, mencegah hipoksia, dan mengurangi beban kerja sistem pernapasan dan jantung. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pemberian terapi oksigen secara lengkap beserta alat, indikasi, komplikasi, dan tanda
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
Ini adalah materi pembelajaran bantuan hidup dasar bagi karyawan non dokter dan non perawat di RS Panti Rapih. Rumah Sakit Panti Rapih adalah rumah sakit swasta publik dengan 375 tempat tidur dan lebih dari 1000 karyawan. Saat ini RS Panti Rapih telah terakreditasi 16 pelayanan dan mengikuti standar mutu ISO 9001:2008.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi pada korban yang tidak sadar. Terdapat penjelasan tentang diagnosa dan tindakan yang dapat dilakukan seperti pembukaan jalan napas, pernapasan buatan, bantuan pernapasan, dan kompresi dada eksternal untuk menjaga sirkulasi darah. Dokumen ini sangat bermanfaat untuk petugas medis dalam menangani korban yang mengalami gangguan jalan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Wilayah Bengkulu. Berisi statistik penting mengenai kejadian henti jantung di luar rumah sakit, peluang hidup jika mendapatkan resusitasi jantung paru segera, dan pentingnya keterampilan resusitasi jantung paru bagi masyarakat umum.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk orang dewasa dan anak-anak yang mengalami henti jantung atau henti nafas. BHD meliputi penilaian gejala, prosedur awal seperti memeriksa kesadaran dan meminta pertolongan, kemudian melakukan tindakan ABC (Airway, Breathing, Circulation) yang mencakup pembukaan saluran napas, pemeriksaan pernapasan, dan kompresi dada
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian oksigenasi yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen. Terdapat tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru, dan difusi. Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhinya serta alat-alat untuk pemberian oksigen seperti tabung ok
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
Chest tube placement digunakan untuk mengeluarkan udara/cairan dari rongga pleura pasca bedah toraks. Tujuan utama pemasangan water sealed drainage adalah membuat tekanan intra pleura yang positif menjadi negatif kembali. Ada beberapa teknik pemasangan chest tube dan sistem drainase pleura yang digunakan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemberian oksigen kepada pasien, termasuk tujuan pemberian oksigen untuk melawan hipoksia dan mengurangi beban jantung dan pernafasan pasien, tanggung jawab perawat untuk menilai kondisi pasien dan memastikan terapi oksigen berjalan dengan baik, serta prosedur pemasangan berbagai peralatan pemberian oksigen seperti nasal prong dan masker oksigen.
Oxygen therapy is used to treat or prevent hypoxia by administering oxygen at higher concentrations than in ambient air. It has various indications like head trauma, respiratory distress, and hypoxemia. Low-flow devices like nasal cannula and simple mask provide variable oxygen concentrations depending on flow rate and breathing pattern, while high-flow devices like Venturi mask and tracheostomy collar provide more precise concentrations. Proper technique includes assessing the patient, setting the appropriate flow rate, applying the device, and monitoring the patient. Complications include absorption atelectasis, hypoventilation, and oxygen toxicity.
Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematology.
Sistem pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.
This document discusses the transformation of Aceitera General Deheza (AGD), an Argentine company founded in 1948 that produces vegetable oils and related products. AGD was facing challenges from increasing global competition and demand for more sophisticated products. As a result, AGD underwent an organizational transformation process, hiring consultants to implement changes like differentiating operational and support departments, and improving managerial skills. AGD also launched strategic initiatives around brand manufacturing and strengthening its logistics chain to improve cost-effectiveness.
This document provides information on fire safety including the fire triangle, fire detection systems, how to use a fire extinguisher, and evacuation procedures. It discusses the components of the fire triangle: oxygen, heat, and fuel. It describes common fire detection systems like smoke detectors, manual pull stations, and sprinkler systems. Instructions are given on how to properly use a fire extinguisher with the PASS method of pulling the pin, aiming at the base of the fire, squeezing the trigger, and sweeping from side to side. Evacuation procedures emphasize meeting at a designated location, guiding those who need assistance, not returning until approved, and making safety the top priority.
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk menganalisis hasil gas darah arteri untuk menentukan gangguan asam basa dan oksigenasi, termasuk evaluasi pH, fungsi pernafasan, proses metabolik, gangguan primer dan kompensasi, serta status oksigenasi.
Dokumen tersebut membahas tentang fisioterapi dada yang meliputi postural drainage, perkusi, dan vibrasi untuk mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi paru. Tujuannya adalah mengembalikan dan memelihara fungsi otot pernafasan serta membersihkan sekret dari bronkus untuk mencegah penumpukannya. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur, indikasi, kontraindikasi, dan posisi untuk melakukan fisioterapi d
The document discusses oxygen therapy for hypoxic patients. It defines hypoxia and describes signs and symptoms. Proper techniques for oxygen delivery via nasal cannula or mask are covered. The role of the nurse in assessing need, educating patients, and titrating oxygen levels per physician orders is examined through a case study of a post-op patient. The case study demonstrates how the nurse implemented incentive spirometry, pain management, and oxygen weaning to optimize the patient's recovery.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada bayi dengan Respiratory Distress Syndrome (RDS). RDS disebabkan oleh defisiensi surfaktan yang menyebabkan kesulitan bernapas pada bayi prematur. Tanda dan gejalanya meliputi pernafasan cepat, pernafasan parodoks, dan sianosis. Pengobatan yang diberikan meliputi antibiotik, surfaktan, dan ventilasi mekanik. Diagnosa keperawatan yang muncul termasuk gangguan pertukaran gas dan
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penelitian tentang efektifitas terapi inhalasi nebulizer menggunakan ventolin dan cairan NaCl terhadap pasien asma bronchiale di ruang perawatan anak BLUD RSU Konawe tahun 2014. Dokumen ini menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi sistem pernafasan, pengertian asma, prevalensi asma di Indonesia dan Konawe serta tujuan dan manfaat dari penelitian ini.
This document describes an ideal reusable resuscitator bag. It should be lightweight, easy to use with one hand, and durable. It should deliver high volumes of oxygen with each breath, refill rapidly, and maintain a tight seal. The bag is intended for respiratory emergencies like arrest and ventilator failure. It must function properly across a range of temperatures and pressures while minimizing dead space. The document provides guidelines on proper placement of oral/nasal airways and techniques for manual ventilation using the resuscitator bag.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan penting untuk menjaga oksigenasi jaringan yang memadai dengan memahami proses respirasi dan faktor yang mempengaruhinya serta metode dan indikasi pemberian oksigen secara tepat untuk mendapatkan manfaat terapi dan menghindari bahaya.
Dokumen tersebut membahas mengenai terapi oksigen, termasuk definisi, indikasi, cara pemberian, alat pemberian, komplikasi, dan pengawasan. Terapi oksigen dapat diberikan dalam jangka pendek maupun panjang untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan berbagai penyakit pernapasan dan sistemik. Pemberian oksigen harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien untuk mencegah efek toksik.
Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalamRangkuman protab interna penyakit dalam Rangkuman protab interna penyakit dalam
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian oksigenasi yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen. Terdapat tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru, dan difusi. Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhinya serta alat-alat untuk pemberian oksigen seperti tabung ok
Terapi sistem pernafasan memberikan dan melepas oksigen merupakan prosedur penting untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien dan mencegah hipoksia. Prosedur ini melibatkan penggunaan berbagai alat seperti kanul nasal, masker oksigen, dan tabung oksigen untuk mengalirkan oksigen sesuai indikasi medis pasien. Prosedur ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar dapat memberikan manfaat optimal bagi pasien namun juga menghindari
Dokumen tersebut membahas tatalaksana gawat napas pada neonatus, meliputi tanda-tanda bahaya gawat napas, evaluasi menggunakan skor Down, pemeriksaan diagnostik, penyebab-penyebab umum, dan langkah-langkah tatalaksana mulai dari langkah awal hingga penggunaan alat bantu pernapasan seperti CPAP dan ventilasi tekanan positif.
Dokumen tersebut membahas terapi oksigen, yang merupakan pemberian oksigen dengan konsentrasi lebih tinggi dari udara normal untuk mengobati hipoksemia atau mencegahnya. Terapi oksigen bertujuan untuk memperbaiki hipoksemia dan hipoksia jaringan, menurunkan gejala hipoksemia, dan mengurangi beban kardiopulmonal. Berbagai metode pemberian oksigen dijelaskan seperti kanula hidung, masker, dan CPAP
Teks tersebut membahas tentang komposisi udara dan proses pertukaran gas dalam paru-paru dan sistem peredaran darah. Udara terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, uap air, dan gas-gas lain. Proses pertukaran gas melibatkan difusi gas antara alveoli dan darah, di mana oksigen diserap ke darah dan karbon dioksida dilepaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang kurva disosiasi oksigen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti pH, suhu, pCO2, dan 2,3-DPG. Kurva disosiasi oksigen menggambarkan hubungan antara saturasi hemoglobin dengan tekanan parsial oksigen dan dapat bergeser ke kanan atau kiri tergantung kondisi seperti ketinggian, keracunan karbon monoksida, atau keadaan metabolisme yang meningkat.
Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan untuk menjaga oksigenasi jaringan yang memiliki tujuan untuk memenuhi kekurangan oksigen, membantu metabolisme, dan mencegah hipoksia. Terapi ini diberikan pada pasien dengan anoksia, hipoksia, atau kelumpuhan alat pernafasan menggunakan alat seperti tabung oksigen, regulator, dan masker atau nasal prong.
Dokumen tersebut membahas tentang ventilator pada pediatri, termasuk 3 golongan ventilator, tujuan pemberian bantuan nafas dengan ventilator, indikasi, jenis ventilator mekanik konvensional dan HFOV beserta prinsip kerjanya, setting awal ventilator untuk dewasa, anak-anak dan bayi, monitoring pasien ventilator, syarat weaning, urutan weaning, dan komplikasi penggunaan ventilator.
12878839-2-Terapi-Oksigen-Dan-Penatalaksanaan-Jalan-Napas.pptErik Efendi
Terapi oksigen dan penatalaksanaan jalan napas merupakan hal penting dalam menjaga kebutuhan oksigenasi jaringan dan mencegah asidosis. Dokumen ini membahas berbagai metode pemberian oksigen, alat bantu pernapasan seperti masker, sungkup, dan pipa trachea beserta teknik intubasinya, serta konsep ventilasi mekanik untuk mendukung pernapasan pasien.
- Bersihkan area kerja
- Siapkan peralatan yang dibutuhkan
- Bantu pasien berpindah posisi sesuai instruksi
- Amati dan catat respon pasien
Prosedur
1. Baringkan pasien pada posisi telentang
2. Perkusi dada secara ringan
3. Ajak pasien menarik nafas dalam-dalam
4. Ajak pasien mengeluarkan nafas secara
perlahan
5. Ulangi 3-5 kali
6. Ganti posisi pasien menjadi posisi
[Ringkasan]
1. Gigitan serangga dan binatang berbisa dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari kemerahan, bengkak, nyeri hingga reaksi alergi berat. Pengobatan tergantung jenis reaksi namun umumnya dengan es, antihistamin, atau perawatan medis jika infeksi atau gejala parah.
2. Pada gigitan binatang berbisa, prioritas penanganan adalah menjaga stabilitas pasien hingga evakuasi ke fasilitas
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi medis yang terkait dengan mata seperti hyphema (perdarahan di bilik mata depan), kontusi mata, trauma kimia dan benda asing di mata, serta penatalaksanaannya seperti irigasi, pengeluaran benda asing, dan pemberian obat-obatan seperti antibiotik dan sikloplegik. Juga dibahas tentang tumor orbita seperti melanoma yang dapat menyebar dan penatalaksanaannya meliputi enukleasi,
1. Sindroma TUR adalah komplikasi yang ditandai oleh overload cairan, hiponatremia, dan hipoosmolaritas akibat absorpsi cairan irigasi selama operasi TURP.
2. Manifestasi klinisnya berkisar dari gangguan pernapasan hingga gagal jantung dan ginjal akibat overload cairan.
3. Penatalaksanaannya meliputi menghentikan operasi, memberikan diuretik, oksigenasi, koreksi elektrolit, dan manajemen c
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan gawat darurat pada trauma abdomen yang mencakup anatomi trauma abdomen, jenis trauma seperti trauma tusuk dan tumpul, tanda dan gejala seperti nyeri abdomen, dan penatalaksanaan seperti pemeriksaan fisik, kolaborasi dengan dokter, dan komplikasi seperti perdarahan dan peritonitis.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.