SlideShare a Scribd company logo
Konsep & Prinsip
Kebutuhan Oksigenasi
Nama Anggota
01.
04.
02.
03.
Cinta Meilika (222040)
Ranti Putriningtiyas
Damayanti (222059)
Jihan Febry
Choirunnisa (222048)
Nisye Yulianti Pasha
(222054)
05.
06.
Shenly Aulia Fadilla
(222064)
Frans Teguh (222045)
Kebutuhan
Oksigenasi
Oksigen dibutuhkan untuk mempertahankan
kehidupan. Fungsi sistem pernapasan dan
jantung adalah menyuplai kebutuhan oksigen
tubuh.
01.
Waktu dan Kerusakan pada Otak
Terminologi
Oksigenasi
Hipoksia ; keadaan dimana kandungan oksigen dalam
darah arteri rendah ( Perry & Potter, 1997 )
Hipoksemia ; suatu penurunan kandungan oksigen
dalam darah.
Hiperventilasi : keadaan napas yang berlebihan ; terjadi
jika metabolisme tubuh terlampau tinggi sehingga
mendesak alveolus melakukan ventilasi secara
berlebihan.
OXYGEN
02.
01. Keadaan tanpa O2
Tanpa O2 dalam 6 mnt ; Brain death
Tanpa O2 dalam 6 - 8 mnt ; mati klinis
Tanpa O2 dalam 8 - 10 mnt ; mati biologis
Untuk mengukur saturasi O2 ; Pulse oximeter
What’s the ideal O2 saturation ? 95% - 100%
OXYGEN
a. Tercukupinya kebutuhan sel dan jaringan dengan
cara memberikan oksigen dan ventilasi yang cukup.
b. Alat Untuk menilai kebutuhan oksigen sel dan
jaringan saturasi oksigen) dengan menggunakan
pulse oxymetri.
c. Normal saturasi oksigen: 95%-100%
Tujuan
OKSIGENASI
Proses Penyampaian O2 ke Jaringan
Proses
sistem
respirasi
hematology Kardiovaskuler
● Terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-
paru dan sebuah pompa ventilasi ; dinding
dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi
abdomen, dinding abdomen dan pusat
pernafasan di otak.
● Terdapat 3 Oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi
paru dan difusi.
A. Sistem Respirasi
1. Ventilasi
● Proses keluar masuknya udara dari dan ke paru-paru (500 cc)
● Butuh koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis serta
persyarafan yang utuh.
● Otot pernapasan inspirasi utama adalah diagfragma
(dipersyarafi oleh saraf frenik) yang keluarnya dari MS C4
● Terjadi saat perbedaan tekanan; pada inspirasi tekanan
intrapleural lebih negative (725 mmHg) daripada tekanan
atmosfer (760 mmHg) sehingga udara masuk ke alveoli.
Oksigenasi
Respirasi
tergantung pada faktor :
- Kebersihan jalan nafas, adanya sumbatan atau obstruksi jalan napas akan
menghalangi masuk dan keluarnya udara dari dan ke paru-paru.
- Adekuatnya sistem saraf pusat dan pusat pernafasan
- Adekuatnya compliance dan recoil paru-paru
- Kemampuan otot-otot pernafasan seperti diafragma, eksternal interkosa,
internal interkosa, otot abdominal
Kepatenan Ventilasi
2. Perfusi
● Gerakan darah melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi; darah
yang mengalir dalam arteri pulmonaris dari ventrikel kanan
jantung. Darah ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut
serta dalam proses pertukaan oksigen dan karbondioksida di
kapiler dan alveolus.
● Sirkulasi paru merupakan 8-9% dari curah jantung. Sirkulasi paru
bersifat fleksibel dan dapat mengakomodasi variasi volume
darah yang besar sehingga digunakan jika sewaktu-waktu terjadi
penurunan voleme atau tekanan darah sistemik.
Oksigenasi
Respirasi
3. Difusi
● Kemampuan melintasi membran antara alveolus-kapiler yang
tipis (< 0.5 um).
● Selisih tekanan parsial antara darah & fase gas
● Tekanan parsial oksigen dalam atmosfer sekitar 149 mmHg (21%
dari 760 mmHg)
● Saat O2 di inspirasi dan sampai pada alveolus maka tekanan
parsial menurun sampai sekitar 103 mm Hg.
Oksigenasi
Respirasi
Tekanan parsial (P) O2 di alveoli sekitar 100
mmHg sedangkan tekanan parsial pada
kapiler pulmonal 60 mmHg sehingga oksigen
akan berdifusi masuk ke dalam darah.
Berbeda halnya dengan CO2 dengan PCO2
dalam kapiler 45 mmHg sedangkan pada
alveoli 40 mmHg maka CO2 akan berdifusi
keluar alveoli.
Sistem
Kardiovaskuler
B.
Darah mengalir di dalam jantung ke satu arah, dari sisi kanan ke sisi kiri.
Hal ini dimungkinkan karena adanya katup-katup jantung yang akan
mencegah aliran darah balik. Katup-katup ini hanya mengijinkan darah
mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan; dan dari atrium kiri ke
ventrikel kiri. Darah di dalam jantung mengalir dalam satu arah. Dari
atrium kanan darah akan mengalir ke ventrikel kanan, darah ini
mengandung oksigen yang rendah, dan banyak mengandung CO2.
Kemudian darah dialirkan ke paru melalui arteri pulmonalis, untuk
mendapatkan Oksigen (oksigenasi). Dari paru-paru darah kembali ke
atrium kiri jantung melalui vena pulmonalis, darah ini kaya akan oksigen
karena telah mengalami oksigenasi di paru. Dari atrium kiri dialirkan ke
ventrikel kiri, selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta
HEMATOLOGI
C.
Sistem hematologi
1. Darah untuk transportasi O2 dan CO2.
2. Sekitar 97% O2 dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3% nya larut
dalam plasma.
3. Setiap SDM mengandung 280 juta molekul Hb; setiap molekul dari keempat molekul besi
dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul O2 membentuk oksihemoglobin (HbO2).
4. Reaksi ikatan Hb dengan O2 dipengaruhi oleh suhu, pH, konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam
darah merah.
5. Jadi besarnya Hemoglobin (Hb) dan jumlah eritrosit akan mempengaruhi transport gas.
Faktor
OKSIGENASI
03.
1. Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti anemia
2. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran
napas bagian atas
3. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transpor O2
terganggu
4. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka, dll
5. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan,
obersitas, musculus skeleton yang abnormal, penyakit kronik seperti TBC paru
a. Faktor Fisiologi
1. Bayi prematur : disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan
2. Bayi dan toodler : adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut
3. Anak usia sekolah & remaja : resiko saluran pernafasan dan merokok
4. Dewasa muda dan pertenggahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas,
stress yang mengakibatkan penyakit jantung & paru-paru
5. Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru menurun
b. Faktor Perkembangan
1. Nutrisi : misalnya pada obesitas ; penurunan ekspansi paru, gizi yang buruk ;
anemia, diet tinggi lemak ; arteriosklerosis.
2. Exercise : Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen
3. Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan
koroner
4. Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi (Fe)
menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depresi
pusat pernafasan
5. Kecemasan : menyebabkan metabolisme meningkat
c. Faktor Perilaku
1. Tempat kerja (polusi)
2. Suhu lingkungan
3. Ketinggian tempat dari permukaan laut
d. Faktor Lingkungan
Perubahan Fungsi Jantung Terhadap
OKSIGENASI
04.
1. Gangguan Konduksi : Gangguan konduksi seperti distritmia (takikardia/bradikardia)
2. Perubahan Cardiac Output : Menurunnya CO seperti pada pasien dekopensasi cordis
menimbulkan hipoksia jaringan.
3. Kerusakan fungsi katub seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi darah yang
mengakibatkan vetrikel bekerja lebih keras.
4. Myocardial iskhemial infrark mengakibatkan kekurangan pasokan darah dari arteri
koroner ke miokardium.
Indikasi untuk menetukan penambahan O2 berdasarkan pengukuraan oxymetri
Saturasi oksigen
(oxymeter)
interpretasi intervensi
95% - 100% Normal O2 4 liter/menit
- Nasal canul
90% - <95% Hypoksia ringan-sedang Face mask 6-10
liter/menit
85% - <90% Hypoksia sedang-berat Face mask dengan
reserpoir 10-15
liter/menit
<85% Hypoksia berat-
mengancam nyawa
Assisted ventilation
Pemberian oksigen selalu diberikan pada pasien dengan penyakit jantung akut
ataupun distress pernapasan.
Cara pemberian oksigen :
 Suplay osigen (dinding maupun silinder)
 Nasal kanul
 Face mask
 Venturi mask
05. Tata Cara Pemberian Oksigen
Device Flow Rates Delivered O2
Nasal cannule 1 l/mnt
2 l/mnt
3 l/mnt
4 l/mnt
5 l/mnt
6 l/mnt
21 – 24 %
25 – 28 %
29 – 32 %
33 – 36 %
37 – 40 %
41 – 44 %
Simple oxygen facemask 6–10 l/mnt 35 – 60 %
Face mask with O2 reservoir
(nonrebreathing mask)
6 l/mnt
7 l/mnt
8 l/mnt
9 l/mnt
10–15 l/mnt
60 %
70 %
80 %
90 %
95 –100 %
Venturi mask 4–8 l/mnt 24 – 40 %
Cara pemberian O2
Nasal canule
● Tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang
menonjol untuk dimasukkan ke dalam lubang
hidung.
● Metode paling mudah dan paling dapat diterima
karena lebih efektif, mudah dipakai dan nyaman
untuk pasien ( Potter & Perry, 1997 )
● Pasien yang menerima O2 melalui nasal kanul ke
hidung dapat berkomunikasi dengan mudah, dapat
makan dan melakukan aktifitas setiap hari.
Nasal Kanul
• konsentrasi yang dihasilkan
kecil
• pemberian tidak boleh lebih
dari 6 l/mnt
• jika berlabihan = iritasi pada
mukosa hidung
lebih dapat ditolerir
(anak-anak dan dewasa)
Kerugian
Keuntungan
Nasal kanul
Keuntungan :
○ konsentrasi O2 lebih tinggi
Kekurangan :
○ udara bersih dengan udara ekspirasi masih
tercampur, sehingga konsentrasi oksigen
masih belum maksimal
Rebreathing
Mask
Keuntungan:
 konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada
nasal kanul dan rebreathing mask
 Dilengkapi dengan klep agar udara inspirasi
dan ekspirasi tidak tercampur
 Memiliki kantung resepoir (kantung udara)
untuk menampung udara untuk inspirasi
Kerugian :
 Kantung oksigen bisa terlipat
 Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
 Tidak nyaman bagi klien
Non Rebreathing
Mask
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx

Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptmPemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Irene Rangin
 
Uh 1 kdm kebutuhan fisiologis manusia oksigenasi, cairan &amp; elektrolit, nu...
Uh 1 kdm kebutuhan fisiologis manusia oksigenasi, cairan &amp; elektrolit, nu...Uh 1 kdm kebutuhan fisiologis manusia oksigenasi, cairan &amp; elektrolit, nu...
Uh 1 kdm kebutuhan fisiologis manusia oksigenasi, cairan &amp; elektrolit, nu...
Ria Difikarayen
 
Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong)
Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong)Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong)
Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong)
fredywongkar75
 
Kebutuhan dasar oksigenasi
Kebutuhan dasar oksigenasiKebutuhan dasar oksigenasi
Kebutuhan dasar oksigenasi
Agustin Nanda Uti
 
Laporan pendahuluan oksigenasi (2)
Laporan pendahuluan oksigenasi (2)Laporan pendahuluan oksigenasi (2)
Laporan pendahuluan oksigenasi (2)Nia Logaritma
 
Pernapasan 01
Pernapasan 01 Pernapasan 01
Pernapasan 01
Dedi Kun
 
Kebutuhan Oksigenasi.pdf
Kebutuhan Oksigenasi.pdfKebutuhan Oksigenasi.pdf
Kebutuhan Oksigenasi.pdf
IchaPbg
 
Tue feb-28-115328-0700-2017
Tue feb-28-115328-0700-2017Tue feb-28-115328-0700-2017
Tue feb-28-115328-0700-2017
anik anik
 
DRK KAK NIAA (1).pptx
DRK KAK NIAA (1).pptxDRK KAK NIAA (1).pptx
DRK KAK NIAA (1).pptx
ReniyusnitaReniyusni
 
Sistem pernafasan Manusia
Sistem pernafasan ManusiaSistem pernafasan Manusia
Sistem pernafasan Manusia
Yusuf Aruke
 
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiaoksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
siakadurban
 
Makalah sistem pernapasan 11
Makalah sistem pernapasan 11Makalah sistem pernapasan 11
Makalah sistem pernapasan 11
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
Tezar Alfani
 
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptxPPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
NurfaniIndahP
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Arnas Pamungkas
 
Oksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umumOksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umum
Arnas Pamungkas
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjang
nurdinz
 
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptxpresentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
RuniAwan
 

Similar to Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx (20)

Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptmPemenuhan kebutuhan dasar o2   tanpa video.pptm
Pemenuhan kebutuhan dasar o2 tanpa video.pptm
 
Uh 1 kdm kebutuhan fisiologis manusia oksigenasi, cairan &amp; elektrolit, nu...
Uh 1 kdm kebutuhan fisiologis manusia oksigenasi, cairan &amp; elektrolit, nu...Uh 1 kdm kebutuhan fisiologis manusia oksigenasi, cairan &amp; elektrolit, nu...
Uh 1 kdm kebutuhan fisiologis manusia oksigenasi, cairan &amp; elektrolit, nu...
 
Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong)
Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong)Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong)
Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong)
 
Kebutuhan dasar oksigenasi
Kebutuhan dasar oksigenasiKebutuhan dasar oksigenasi
Kebutuhan dasar oksigenasi
 
Laporan pendahuluan oksigenasi (2)
Laporan pendahuluan oksigenasi (2)Laporan pendahuluan oksigenasi (2)
Laporan pendahuluan oksigenasi (2)
 
Pernapasan 01
Pernapasan 01 Pernapasan 01
Pernapasan 01
 
Kebutuhan Oksigenasi.pdf
Kebutuhan Oksigenasi.pdfKebutuhan Oksigenasi.pdf
Kebutuhan Oksigenasi.pdf
 
Tue feb-28-115328-0700-2017
Tue feb-28-115328-0700-2017Tue feb-28-115328-0700-2017
Tue feb-28-115328-0700-2017
 
DRK KAK NIAA (1).pptx
DRK KAK NIAA (1).pptxDRK KAK NIAA (1).pptx
DRK KAK NIAA (1).pptx
 
Sistem pernafasan Manusia
Sistem pernafasan ManusiaSistem pernafasan Manusia
Sistem pernafasan Manusia
 
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiaoksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
 
Makalah sistem pernapasan 11
Makalah sistem pernapasan 11Makalah sistem pernapasan 11
Makalah sistem pernapasan 11
 
Ppt. fisiologi hewan.
Ppt. fisiologi hewan.Ppt. fisiologi hewan.
Ppt. fisiologi hewan.
 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
 
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptxPPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
PPT SIST. PERNAPASAN Biologi kelas XI.pptx
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umum
 
Oksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umumOksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umum
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjang
 
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptxpresentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
 

Recently uploaded

graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 

Recently uploaded (20)

graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 

Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx

  • 2. Nama Anggota 01. 04. 02. 03. Cinta Meilika (222040) Ranti Putriningtiyas Damayanti (222059) Jihan Febry Choirunnisa (222048) Nisye Yulianti Pasha (222054) 05. 06. Shenly Aulia Fadilla (222064) Frans Teguh (222045)
  • 3. Kebutuhan Oksigenasi Oksigen dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan. Fungsi sistem pernapasan dan jantung adalah menyuplai kebutuhan oksigen tubuh. 01.
  • 5. Terminologi Oksigenasi Hipoksia ; keadaan dimana kandungan oksigen dalam darah arteri rendah ( Perry & Potter, 1997 ) Hipoksemia ; suatu penurunan kandungan oksigen dalam darah. Hiperventilasi : keadaan napas yang berlebihan ; terjadi jika metabolisme tubuh terlampau tinggi sehingga mendesak alveolus melakukan ventilasi secara berlebihan.
  • 7. 01. Keadaan tanpa O2 Tanpa O2 dalam 6 mnt ; Brain death Tanpa O2 dalam 6 - 8 mnt ; mati klinis Tanpa O2 dalam 8 - 10 mnt ; mati biologis Untuk mengukur saturasi O2 ; Pulse oximeter What’s the ideal O2 saturation ? 95% - 100% OXYGEN
  • 8. a. Tercukupinya kebutuhan sel dan jaringan dengan cara memberikan oksigen dan ventilasi yang cukup. b. Alat Untuk menilai kebutuhan oksigen sel dan jaringan saturasi oksigen) dengan menggunakan pulse oxymetri. c. Normal saturasi oksigen: 95%-100% Tujuan OKSIGENASI
  • 9. Proses Penyampaian O2 ke Jaringan Proses sistem respirasi hematology Kardiovaskuler
  • 10. ● Terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru- paru dan sebuah pompa ventilasi ; dinding dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak. ● Terdapat 3 Oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi. A. Sistem Respirasi
  • 11. 1. Ventilasi ● Proses keluar masuknya udara dari dan ke paru-paru (500 cc) ● Butuh koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis serta persyarafan yang utuh. ● Otot pernapasan inspirasi utama adalah diagfragma (dipersyarafi oleh saraf frenik) yang keluarnya dari MS C4 ● Terjadi saat perbedaan tekanan; pada inspirasi tekanan intrapleural lebih negative (725 mmHg) daripada tekanan atmosfer (760 mmHg) sehingga udara masuk ke alveoli. Oksigenasi Respirasi
  • 12. tergantung pada faktor : - Kebersihan jalan nafas, adanya sumbatan atau obstruksi jalan napas akan menghalangi masuk dan keluarnya udara dari dan ke paru-paru. - Adekuatnya sistem saraf pusat dan pusat pernafasan - Adekuatnya compliance dan recoil paru-paru - Kemampuan otot-otot pernafasan seperti diafragma, eksternal interkosa, internal interkosa, otot abdominal Kepatenan Ventilasi
  • 13. 2. Perfusi ● Gerakan darah melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi; darah yang mengalir dalam arteri pulmonaris dari ventrikel kanan jantung. Darah ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam proses pertukaan oksigen dan karbondioksida di kapiler dan alveolus. ● Sirkulasi paru merupakan 8-9% dari curah jantung. Sirkulasi paru bersifat fleksibel dan dapat mengakomodasi variasi volume darah yang besar sehingga digunakan jika sewaktu-waktu terjadi penurunan voleme atau tekanan darah sistemik. Oksigenasi Respirasi
  • 14. 3. Difusi ● Kemampuan melintasi membran antara alveolus-kapiler yang tipis (< 0.5 um). ● Selisih tekanan parsial antara darah & fase gas ● Tekanan parsial oksigen dalam atmosfer sekitar 149 mmHg (21% dari 760 mmHg) ● Saat O2 di inspirasi dan sampai pada alveolus maka tekanan parsial menurun sampai sekitar 103 mm Hg. Oksigenasi Respirasi
  • 15. Tekanan parsial (P) O2 di alveoli sekitar 100 mmHg sedangkan tekanan parsial pada kapiler pulmonal 60 mmHg sehingga oksigen akan berdifusi masuk ke dalam darah. Berbeda halnya dengan CO2 dengan PCO2 dalam kapiler 45 mmHg sedangkan pada alveoli 40 mmHg maka CO2 akan berdifusi keluar alveoli.
  • 17. Darah mengalir di dalam jantung ke satu arah, dari sisi kanan ke sisi kiri. Hal ini dimungkinkan karena adanya katup-katup jantung yang akan mencegah aliran darah balik. Katup-katup ini hanya mengijinkan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan; dan dari atrium kiri ke ventrikel kiri. Darah di dalam jantung mengalir dalam satu arah. Dari atrium kanan darah akan mengalir ke ventrikel kanan, darah ini mengandung oksigen yang rendah, dan banyak mengandung CO2. Kemudian darah dialirkan ke paru melalui arteri pulmonalis, untuk mendapatkan Oksigen (oksigenasi). Dari paru-paru darah kembali ke atrium kiri jantung melalui vena pulmonalis, darah ini kaya akan oksigen karena telah mengalami oksigenasi di paru. Dari atrium kiri dialirkan ke ventrikel kiri, selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta
  • 19. Sistem hematologi 1. Darah untuk transportasi O2 dan CO2. 2. Sekitar 97% O2 dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3% nya larut dalam plasma. 3. Setiap SDM mengandung 280 juta molekul Hb; setiap molekul dari keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul O2 membentuk oksihemoglobin (HbO2). 4. Reaksi ikatan Hb dengan O2 dipengaruhi oleh suhu, pH, konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam darah merah. 5. Jadi besarnya Hemoglobin (Hb) dan jumlah eritrosit akan mempengaruhi transport gas.
  • 21. 1. Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti anemia 2. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran napas bagian atas 3. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transpor O2 terganggu 4. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka, dll 5. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan, obersitas, musculus skeleton yang abnormal, penyakit kronik seperti TBC paru a. Faktor Fisiologi
  • 22. 1. Bayi prematur : disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan 2. Bayi dan toodler : adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut 3. Anak usia sekolah & remaja : resiko saluran pernafasan dan merokok 4. Dewasa muda dan pertenggahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung & paru-paru 5. Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru menurun b. Faktor Perkembangan
  • 23. 1. Nutrisi : misalnya pada obesitas ; penurunan ekspansi paru, gizi yang buruk ; anemia, diet tinggi lemak ; arteriosklerosis. 2. Exercise : Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen 3. Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan koroner 4. Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi (Fe) menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depresi pusat pernafasan 5. Kecemasan : menyebabkan metabolisme meningkat c. Faktor Perilaku
  • 24. 1. Tempat kerja (polusi) 2. Suhu lingkungan 3. Ketinggian tempat dari permukaan laut d. Faktor Lingkungan
  • 25. Perubahan Fungsi Jantung Terhadap OKSIGENASI 04. 1. Gangguan Konduksi : Gangguan konduksi seperti distritmia (takikardia/bradikardia) 2. Perubahan Cardiac Output : Menurunnya CO seperti pada pasien dekopensasi cordis menimbulkan hipoksia jaringan. 3. Kerusakan fungsi katub seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi darah yang mengakibatkan vetrikel bekerja lebih keras. 4. Myocardial iskhemial infrark mengakibatkan kekurangan pasokan darah dari arteri koroner ke miokardium.
  • 26. Indikasi untuk menetukan penambahan O2 berdasarkan pengukuraan oxymetri Saturasi oksigen (oxymeter) interpretasi intervensi 95% - 100% Normal O2 4 liter/menit - Nasal canul 90% - <95% Hypoksia ringan-sedang Face mask 6-10 liter/menit 85% - <90% Hypoksia sedang-berat Face mask dengan reserpoir 10-15 liter/menit <85% Hypoksia berat- mengancam nyawa Assisted ventilation
  • 27. Pemberian oksigen selalu diberikan pada pasien dengan penyakit jantung akut ataupun distress pernapasan. Cara pemberian oksigen :  Suplay osigen (dinding maupun silinder)  Nasal kanul  Face mask  Venturi mask 05. Tata Cara Pemberian Oksigen
  • 28. Device Flow Rates Delivered O2 Nasal cannule 1 l/mnt 2 l/mnt 3 l/mnt 4 l/mnt 5 l/mnt 6 l/mnt 21 – 24 % 25 – 28 % 29 – 32 % 33 – 36 % 37 – 40 % 41 – 44 % Simple oxygen facemask 6–10 l/mnt 35 – 60 % Face mask with O2 reservoir (nonrebreathing mask) 6 l/mnt 7 l/mnt 8 l/mnt 9 l/mnt 10–15 l/mnt 60 % 70 % 80 % 90 % 95 –100 % Venturi mask 4–8 l/mnt 24 – 40 %
  • 30. ● Tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang menonjol untuk dimasukkan ke dalam lubang hidung. ● Metode paling mudah dan paling dapat diterima karena lebih efektif, mudah dipakai dan nyaman untuk pasien ( Potter & Perry, 1997 ) ● Pasien yang menerima O2 melalui nasal kanul ke hidung dapat berkomunikasi dengan mudah, dapat makan dan melakukan aktifitas setiap hari. Nasal Kanul
  • 31. • konsentrasi yang dihasilkan kecil • pemberian tidak boleh lebih dari 6 l/mnt • jika berlabihan = iritasi pada mukosa hidung lebih dapat ditolerir (anak-anak dan dewasa) Kerugian Keuntungan Nasal kanul
  • 32. Keuntungan : ○ konsentrasi O2 lebih tinggi Kekurangan : ○ udara bersih dengan udara ekspirasi masih tercampur, sehingga konsentrasi oksigen masih belum maksimal Rebreathing Mask
  • 33. Keuntungan:  konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada nasal kanul dan rebreathing mask  Dilengkapi dengan klep agar udara inspirasi dan ekspirasi tidak tercampur  Memiliki kantung resepoir (kantung udara) untuk menampung udara untuk inspirasi Kerugian :  Kantung oksigen bisa terlipat  Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen  Tidak nyaman bagi klien Non Rebreathing Mask