Dokumen tersebut membahas tentang oksigenasi yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh dan aktivitas organ. Dibahas pula proses oksigenasi meliputi ventilasi, difusi gas, dan transportasi gas serta faktor yang mempengaruhinya seperti saraf otonomik dan lingkungan. Dijelaskan pula jenis pernapasan, masalah kebutuhan oksigen seperti hipoksia, dan asuhan keperawatan pada pasien den
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan penting untuk menjaga oksigenasi jaringan yang memadai dengan memahami proses respirasi dan faktor yang mempengaruhinya serta metode dan indikasi pemberian oksigen secara tepat untuk mendapatkan manfaat terapi dan menghindari bahaya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen membahas tentang konsep dan prinsip kebutuhan oksigenasi manusia, termasuk definisi, anatomi dan fisiologi sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, dan hematologi yang terkait.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi dijelaskan, seperti faktor fisiologi, perkembangan, perilaku dan lingkungan.
3. Masalah yang terkait pemenu
Dokumen tersebut membahas tentang oksigen dan berbagai jenis kekurangan oksigen dalam tubuh, mencakup:
1) Definisi hipoksemia dan hipoksia serta penyebabnya
2) Empat kategori hipoksia yaitu hipoksia hipoksik, anemik, stagnan, dan histotoksik
3) Gejala dan penyebab hipoksia hipoksik dan anemik
Dokumen tersebut membahas tentang oksigenasi yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh dan aktivitas organ. Dibahas pula proses oksigenasi meliputi ventilasi, difusi gas, dan transportasi gas serta faktor yang mempengaruhinya seperti saraf otonomik dan lingkungan. Dijelaskan pula jenis pernapasan, masalah kebutuhan oksigen seperti hipoksia, dan asuhan keperawatan pada pasien den
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan penting untuk menjaga oksigenasi jaringan yang memadai dengan memahami proses respirasi dan faktor yang mempengaruhinya serta metode dan indikasi pemberian oksigen secara tepat untuk mendapatkan manfaat terapi dan menghindari bahaya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen membahas tentang konsep dan prinsip kebutuhan oksigenasi manusia, termasuk definisi, anatomi dan fisiologi sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, dan hematologi yang terkait.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi dijelaskan, seperti faktor fisiologi, perkembangan, perilaku dan lingkungan.
3. Masalah yang terkait pemenu
Dokumen tersebut membahas tentang oksigen dan berbagai jenis kekurangan oksigen dalam tubuh, mencakup:
1) Definisi hipoksemia dan hipoksia serta penyebabnya
2) Empat kategori hipoksia yaitu hipoksia hipoksik, anemik, stagnan, dan histotoksik
3) Gejala dan penyebab hipoksia hipoksik dan anemik
Uh 1 kdm kebutuhan fisiologis manusia oksigenasi, cairan & elektrolit, nu...Ria Difikarayen
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan fisiologis manusia terkait oksigenasi, cairan dan elektrolit, serta gangguan yang terkait. Termasuk di dalamnya adalah proses pernafasan, faktor yang mempengaruhinya, gangguan oksigenasi, regulasi volume cairan tubuh, gangguan elektrolit dan keseimbangan asam basa.
Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong)fredywongkar75
Dokumen tersebut membahas terapi oksigen dan jenis-jenis kekurangan oksigen dalam tubuh. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) oksigen sangat penting untuk kehidupan dan metabolisme tubuh, (2) terdapat beberapa jenis kekurangan oksigen seperti hipoksemia dan hipoksia, serta (3) hipoksia dibagi menjadi 4 jenis yakni hipoksia hipoksik, hipoksia anemik, hipoksia stag
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dasar manusia akan oksigen dan proses oksigenasinya. Kebutuhan oksigen dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti saraf otonomik, hormon, dan lingkungan. Proses oksigenasinya terdiri dari ventilasi, difusi, dan transportasi gas ke seluruh tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi pernapasan, termasuk tujuan, fungsi, dan mekanisme pernapasan.
2. Sistem pernapasan melakukan ventilasi paru, difusi oksigen dan karbon dioksida, serta transport gas-gas tersebut.
3. Pernapasan dikontrol secara otomatis oleh pusat pernapasan di medula serta secara sukarela oleh korteks otak.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian oksigenasi yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen. Terdapat tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru, dan difusi. Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhinya serta alat-alat untuk pemberian oksigen seperti tabung ok
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian oksigenasi yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen. Terdapat tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru, dan difusi. Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhinya serta alat-alat untuk pemberian oksigen seperti tabung ok
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem pernapasan. Sistem pernapasan bertujuan menyediakan oksigen dan membuang karbon dioksida dari tubuh melalui proses ventilasi paru, difusi gas, dan transportasi oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Proses ini melibatkan berbagai struktur anatomi seperti rongga hidung, trakea, bronkus, alveoli, dan kapiler darah di paru-paru.
Sistem pernapasan hewan bervariasi mulai dari yang sederhana menggunakan difusi langsung hingga yang kompleks menggunakan organ khusus. Dokumen ini membahas sistem pernapasan berbagai hewan seperti porifera, ikan, dan burung beserta organ dan mekanismenya.
Uh 1 kdm kebutuhan fisiologis manusia oksigenasi, cairan & elektrolit, nu...Ria Difikarayen
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan fisiologis manusia terkait oksigenasi, cairan dan elektrolit, serta gangguan yang terkait. Termasuk di dalamnya adalah proses pernafasan, faktor yang mempengaruhinya, gangguan oksigenasi, regulasi volume cairan tubuh, gangguan elektrolit dan keseimbangan asam basa.
Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong)fredywongkar75
Dokumen tersebut membahas terapi oksigen dan jenis-jenis kekurangan oksigen dalam tubuh. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) oksigen sangat penting untuk kehidupan dan metabolisme tubuh, (2) terdapat beberapa jenis kekurangan oksigen seperti hipoksemia dan hipoksia, serta (3) hipoksia dibagi menjadi 4 jenis yakni hipoksia hipoksik, hipoksia anemik, hipoksia stag
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dasar manusia akan oksigen dan proses oksigenasinya. Kebutuhan oksigen dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti saraf otonomik, hormon, dan lingkungan. Proses oksigenasinya terdiri dari ventilasi, difusi, dan transportasi gas ke seluruh tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi pernapasan, termasuk tujuan, fungsi, dan mekanisme pernapasan.
2. Sistem pernapasan melakukan ventilasi paru, difusi oksigen dan karbon dioksida, serta transport gas-gas tersebut.
3. Pernapasan dikontrol secara otomatis oleh pusat pernapasan di medula serta secara sukarela oleh korteks otak.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian oksigenasi yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen. Terdapat tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru, dan difusi. Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhinya serta alat-alat untuk pemberian oksigen seperti tabung ok
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian oksigenasi yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen. Terdapat tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru, dan difusi. Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhinya serta alat-alat untuk pemberian oksigen seperti tabung ok
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem pernapasan. Sistem pernapasan bertujuan menyediakan oksigen dan membuang karbon dioksida dari tubuh melalui proses ventilasi paru, difusi gas, dan transportasi oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Proses ini melibatkan berbagai struktur anatomi seperti rongga hidung, trakea, bronkus, alveoli, dan kapiler darah di paru-paru.
Sistem pernapasan hewan bervariasi mulai dari yang sederhana menggunakan difusi langsung hingga yang kompleks menggunakan organ khusus. Dokumen ini membahas sistem pernapasan berbagai hewan seperti porifera, ikan, dan burung beserta organ dan mekanismenya.
Similar to Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
5. Terminologi
Oksigenasi
Hipoksia ; keadaan dimana kandungan oksigen dalam
darah arteri rendah ( Perry & Potter, 1997 )
Hipoksemia ; suatu penurunan kandungan oksigen
dalam darah.
Hiperventilasi : keadaan napas yang berlebihan ; terjadi
jika metabolisme tubuh terlampau tinggi sehingga
mendesak alveolus melakukan ventilasi secara
berlebihan.
7. 01. Keadaan tanpa O2
Tanpa O2 dalam 6 mnt ; Brain death
Tanpa O2 dalam 6 - 8 mnt ; mati klinis
Tanpa O2 dalam 8 - 10 mnt ; mati biologis
Untuk mengukur saturasi O2 ; Pulse oximeter
What’s the ideal O2 saturation ? 95% - 100%
OXYGEN
8. a. Tercukupinya kebutuhan sel dan jaringan dengan
cara memberikan oksigen dan ventilasi yang cukup.
b. Alat Untuk menilai kebutuhan oksigen sel dan
jaringan saturasi oksigen) dengan menggunakan
pulse oxymetri.
c. Normal saturasi oksigen: 95%-100%
Tujuan
OKSIGENASI
10. ● Terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-
paru dan sebuah pompa ventilasi ; dinding
dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi
abdomen, dinding abdomen dan pusat
pernafasan di otak.
● Terdapat 3 Oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi
paru dan difusi.
A. Sistem Respirasi
11. 1. Ventilasi
● Proses keluar masuknya udara dari dan ke paru-paru (500 cc)
● Butuh koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis serta
persyarafan yang utuh.
● Otot pernapasan inspirasi utama adalah diagfragma
(dipersyarafi oleh saraf frenik) yang keluarnya dari MS C4
● Terjadi saat perbedaan tekanan; pada inspirasi tekanan
intrapleural lebih negative (725 mmHg) daripada tekanan
atmosfer (760 mmHg) sehingga udara masuk ke alveoli.
Oksigenasi
Respirasi
12. tergantung pada faktor :
- Kebersihan jalan nafas, adanya sumbatan atau obstruksi jalan napas akan
menghalangi masuk dan keluarnya udara dari dan ke paru-paru.
- Adekuatnya sistem saraf pusat dan pusat pernafasan
- Adekuatnya compliance dan recoil paru-paru
- Kemampuan otot-otot pernafasan seperti diafragma, eksternal interkosa,
internal interkosa, otot abdominal
Kepatenan Ventilasi
13. 2. Perfusi
● Gerakan darah melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi; darah
yang mengalir dalam arteri pulmonaris dari ventrikel kanan
jantung. Darah ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut
serta dalam proses pertukaan oksigen dan karbondioksida di
kapiler dan alveolus.
● Sirkulasi paru merupakan 8-9% dari curah jantung. Sirkulasi paru
bersifat fleksibel dan dapat mengakomodasi variasi volume
darah yang besar sehingga digunakan jika sewaktu-waktu terjadi
penurunan voleme atau tekanan darah sistemik.
Oksigenasi
Respirasi
14. 3. Difusi
● Kemampuan melintasi membran antara alveolus-kapiler yang
tipis (< 0.5 um).
● Selisih tekanan parsial antara darah & fase gas
● Tekanan parsial oksigen dalam atmosfer sekitar 149 mmHg (21%
dari 760 mmHg)
● Saat O2 di inspirasi dan sampai pada alveolus maka tekanan
parsial menurun sampai sekitar 103 mm Hg.
Oksigenasi
Respirasi
15. Tekanan parsial (P) O2 di alveoli sekitar 100
mmHg sedangkan tekanan parsial pada
kapiler pulmonal 60 mmHg sehingga oksigen
akan berdifusi masuk ke dalam darah.
Berbeda halnya dengan CO2 dengan PCO2
dalam kapiler 45 mmHg sedangkan pada
alveoli 40 mmHg maka CO2 akan berdifusi
keluar alveoli.
17. Darah mengalir di dalam jantung ke satu arah, dari sisi kanan ke sisi kiri.
Hal ini dimungkinkan karena adanya katup-katup jantung yang akan
mencegah aliran darah balik. Katup-katup ini hanya mengijinkan darah
mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan; dan dari atrium kiri ke
ventrikel kiri. Darah di dalam jantung mengalir dalam satu arah. Dari
atrium kanan darah akan mengalir ke ventrikel kanan, darah ini
mengandung oksigen yang rendah, dan banyak mengandung CO2.
Kemudian darah dialirkan ke paru melalui arteri pulmonalis, untuk
mendapatkan Oksigen (oksigenasi). Dari paru-paru darah kembali ke
atrium kiri jantung melalui vena pulmonalis, darah ini kaya akan oksigen
karena telah mengalami oksigenasi di paru. Dari atrium kiri dialirkan ke
ventrikel kiri, selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta
19. Sistem hematologi
1. Darah untuk transportasi O2 dan CO2.
2. Sekitar 97% O2 dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3% nya larut
dalam plasma.
3. Setiap SDM mengandung 280 juta molekul Hb; setiap molekul dari keempat molekul besi
dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul O2 membentuk oksihemoglobin (HbO2).
4. Reaksi ikatan Hb dengan O2 dipengaruhi oleh suhu, pH, konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam
darah merah.
5. Jadi besarnya Hemoglobin (Hb) dan jumlah eritrosit akan mempengaruhi transport gas.
21. 1. Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti anemia
2. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran
napas bagian atas
3. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transpor O2
terganggu
4. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka, dll
5. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan,
obersitas, musculus skeleton yang abnormal, penyakit kronik seperti TBC paru
a. Faktor Fisiologi
22. 1. Bayi prematur : disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan
2. Bayi dan toodler : adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut
3. Anak usia sekolah & remaja : resiko saluran pernafasan dan merokok
4. Dewasa muda dan pertenggahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas,
stress yang mengakibatkan penyakit jantung & paru-paru
5. Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru menurun
b. Faktor Perkembangan
23. 1. Nutrisi : misalnya pada obesitas ; penurunan ekspansi paru, gizi yang buruk ;
anemia, diet tinggi lemak ; arteriosklerosis.
2. Exercise : Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen
3. Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan
koroner
4. Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi (Fe)
menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depresi
pusat pernafasan
5. Kecemasan : menyebabkan metabolisme meningkat
c. Faktor Perilaku
24. 1. Tempat kerja (polusi)
2. Suhu lingkungan
3. Ketinggian tempat dari permukaan laut
d. Faktor Lingkungan
25. Perubahan Fungsi Jantung Terhadap
OKSIGENASI
04.
1. Gangguan Konduksi : Gangguan konduksi seperti distritmia (takikardia/bradikardia)
2. Perubahan Cardiac Output : Menurunnya CO seperti pada pasien dekopensasi cordis
menimbulkan hipoksia jaringan.
3. Kerusakan fungsi katub seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi darah yang
mengakibatkan vetrikel bekerja lebih keras.
4. Myocardial iskhemial infrark mengakibatkan kekurangan pasokan darah dari arteri
koroner ke miokardium.
26. Indikasi untuk menetukan penambahan O2 berdasarkan pengukuraan oxymetri
Saturasi oksigen
(oxymeter)
interpretasi intervensi
95% - 100% Normal O2 4 liter/menit
- Nasal canul
90% - <95% Hypoksia ringan-sedang Face mask 6-10
liter/menit
85% - <90% Hypoksia sedang-berat Face mask dengan
reserpoir 10-15
liter/menit
<85% Hypoksia berat-
mengancam nyawa
Assisted ventilation
27. Pemberian oksigen selalu diberikan pada pasien dengan penyakit jantung akut
ataupun distress pernapasan.
Cara pemberian oksigen :
Suplay osigen (dinding maupun silinder)
Nasal kanul
Face mask
Venturi mask
05. Tata Cara Pemberian Oksigen
30. ● Tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang
menonjol untuk dimasukkan ke dalam lubang
hidung.
● Metode paling mudah dan paling dapat diterima
karena lebih efektif, mudah dipakai dan nyaman
untuk pasien ( Potter & Perry, 1997 )
● Pasien yang menerima O2 melalui nasal kanul ke
hidung dapat berkomunikasi dengan mudah, dapat
makan dan melakukan aktifitas setiap hari.
Nasal Kanul
31. • konsentrasi yang dihasilkan
kecil
• pemberian tidak boleh lebih
dari 6 l/mnt
• jika berlabihan = iritasi pada
mukosa hidung
lebih dapat ditolerir
(anak-anak dan dewasa)
Kerugian
Keuntungan
Nasal kanul
32. Keuntungan :
○ konsentrasi O2 lebih tinggi
Kekurangan :
○ udara bersih dengan udara ekspirasi masih
tercampur, sehingga konsentrasi oksigen
masih belum maksimal
Rebreathing
Mask
33. Keuntungan:
konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada
nasal kanul dan rebreathing mask
Dilengkapi dengan klep agar udara inspirasi
dan ekspirasi tidak tercampur
Memiliki kantung resepoir (kantung udara)
untuk menampung udara untuk inspirasi
Kerugian :
Kantung oksigen bisa terlipat
Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
Tidak nyaman bagi klien
Non Rebreathing
Mask