SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
doradosb@2018
TEORI ATOM
• Molekul & Atom
• Molekul:
Bagian yang paling kecil dari benda, tetapi masih mengandung sifat-sifat
yang sama dari benda aslinya.
• Atom:
Bagian yang paling kecil dari suatu zat.
Kapur Ditumbuk hingga
hancur
Ditumbuk hingga
menjadi debu
Molekul yang terdiri
dari atom-atom
TEORI ATOM
• STRUKTUR ATOM
• Terdiri dari 3 partikel:
- Proton (+)
- Elektron (-)
- Neutron (netral)
• Proton dan neutron membentuk inti atom
• Elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan kecepatan 300 Juta m/dt
• Elektron pada kulit terluar disebut eletron valensi
+ +
–
–
–
+Proton
Inti Atom
(Nukleus)
Neutron
Elektron
Kulit Atom
/Shell
Atom Hydrogen Atom Oxygen
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
– –
–
+
13
–
–
–
+3≈
Atom Alluminium
Elektron Valensi
Kulit Valensi
TEORI ATOM
doradosb@2018
TEORI ATOM
• Muatan Listrik
Elektron valensi yang keluar dari ikatan atomnya dinamakan elektron
bebas (elektron merdeka).
–
+3
––
–
+3
––
Hole (Lubang) Elektron bebas
(Elektron merdeka)
Atom dalam keadaan
seimbang
Atom dalam keadaan tidak seimbang
(kekurangan elektron)
Pergerakan elektron bebas yang
teratur menuju satu arah pada bahan
penghantar
doradosb@2018
TEORI ATOM
• Bahan Penghantar Listrik:
Elektron valensinya mudah keluar dari ikatan atomnya.
Contoh: Tembaga, alumunium, besi, timah, dll.
• Bahan Penyekat Listrik:
Elektron valensinya susah sekali/tidak dapat keluar dari ikatan
atomnya.
Contoh: Karet, plastik, keramik, kaca, dll.
• Semi konduktor:
Penghantar yang dalam keadaan normal bersifat seperti penyekat.
Contoh: Silikon, Arsen, Germanium, dll.
doradosb@2018
TEORI ATOM
• SIFAT MUATAN LISTRIK
+__ _ + +
doradosb@2018
TEORI ATOM
• SATUAN MUATAN LISTRIK
Q = Muatan listrik (coulomb)
I = Arus listrik (A)
t = Waktu (detik)
1 Coulomb = 6,24 x 1018 elektron
Q = I x t
doradosb@2018
doradosb@2018
LISTRIK DC
• PROSES TIMBULNYA MUATAN LISTRIK
Kondisi awal proses timbulnya
muatan listrik pada accumulator
Kondisi akhir proses timbulnya
muatan listrik pada accumulator
Temba
ga
–
Seng
–
–
A B
H2SO4
A B
++++
++++
++++
++++
++++
++++
++++
++++
++++
++++
++++
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
H2SO4
doradosb@2018
LISTRIK DC
BEDA
MUATAN
TEKANAN
NN
ARUS
KRAN
BAK ABAK B
MUATAN
A B
+ + + +
+ + + +
+ + + +
+ + + +
+ + + +
+ + + +
+ + + +
+ + + +
+ + + +
+ + + +
+ + + +
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
H2SO4
S
I
L
ListrikAir
doradosb@2018
LISTRIK DC
• Volume / Muatan :
• Air: Banyaknya air (liter, galon, dsb)
• Listrik : Banyaknya elektron (Coulomb)
• Tekanan / Tegangan
• Air: Beda volume air antar bak
• Listrik : Beda muatan antar pelat (Volt)
• Aliran / Arus
• Air: Aliran air dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
• Listrik : Aliran elektron dari kutub (–) ke kutub (+) (Ampere)
• Hambatan / Tahanan
• Air: Hal yang menghambat jalannya air
• Listrik : Hal yang menghambat jalannya arus listrik (Ω)
doradosb@2018
LISTRIK DC
• Besar Tahanan (R) Pada Kawat Penghantar
l
A
Kawat penghantar listrik
R =
ρ x l
A
R = Tahanan kawat (Ω)
ρ = Tahanan jenis kawat (mm2.Ω/m)
L = Panjang kawat (meter)
A = Luas Penampang kawat (mm2)
doradosb@2018
LISTRIK DC
• Besar Tahanan Jenis Beberapa Jenis Bahan
Bahan Besar tahanan jenis
Alumunium
Arang
Air raksa
Besi
Baja
Emas
Perak
Platina
Nikel
Nikelin
Timah putih
Timah hitam
Tembaga
0,03
13 – 100
0,95
0,13
0,10 – 0,25
0,022
0,016
0,12
0,12
0,42
0,13
0,21
0,175
LISTRIK DC
• Rangkaian Pengukuran Tahan, Tegangan dan Arus
Ω
R
Rangkaian pengukuran tahanan
R V
+
+
-
-
Rangkaian pengukuran tegangan
pada beban
R
+
+
-
-
A
Rangkaian pengukuran arus yang
diserap oleh pada beban
LISTRIK DC
• Hukum OHM
• Hukum Kirchoff I
Jumlah arus yang menuju titik cabang sama dengan jumlah arus yang
meninggalkan titik percabangan.
I
R
E
I = E / R
E = I X R
R = E / I
E
I R
I.t
I.1
I.2
I.3
I.t = I.1 + I.2 + I.3
LISTRIK DC
• Daya Listrik
• Energi Listrik
P = V x I
W = P x t
P = daya listrik (Watt atau HP)
V = Tegangan listrik (Volt)
I = Arus listrik (Ampere)
1 HP = 746 Watt (US) = 736 Watt (Eropa)
W = Energy / Usaha listrik (Watt jam)
P = daya listrik (Watt atau HP)
t = Waktu (jam)
LISTRIK DC
P I
R E
E. I
E / I
E2
/ P
P / I2
P / I
R. I
E / R
R. I2
R. P
P / R
E2
/ R P / E
LISTRIK DC
• Rangkaian Hubungan Arus:
• Rangkaian Arus Tertutup
Penghantar
VS
Beban
Saklar
Beban
Grounding 1 Grounding 2
VS
LISTRIK DC
• Rangkaian Arus Terbuka:
Penghantar
VS
Beban
Saklar
LISTRIK DC
• Rangkaian Hubung Singkat :
Penghantar
VS
Beban
Saklar
Hubung
singkat
Fuse
LISTRIK DC
• Rangkaian dari beberapa tahanan :
• Rangkaian Seri
• Rangkaian Parallel
A
B
R.1 R.2 R.3
Rt = R.1 + R.2 + R.3
C D
A D
R.t
R.1
R.2
R.3
A B
R.t
A B
3.
1
2.
1
1.
1
.
1
RRRtR
++=
LISTRIK DC
• Rangkaian Seri – Parallel (Kompound)
R.1
R.2
R.3
A B
R.4
C
R.t
A C
R.Total = R.AB + R.BC
LISTRIK DC
LISTRIK AC
• Proses Terjadinya Tegangan Bolak - balik :
Arus listrik terukur
ketika penghantar
yang berada
didalam medan
magnet digerakkan
kebawah
LISTRIK AC
LISTRIK AC
LISTRIK AC
LISTRIK AC
T = Periode
Veff
e
f
f
e
f
e
k
t
i
f
/
RMS
waktu
t
V mak
ma
ksi
mu
m
Tegangan
V )
Vs
s
s
e
s
a
a
t
0º 270º180º90º 360º
Sinusoida
Ket.
V mak = Tegangan Maksimum
V eff. = Tegangan efektif/RMS
v (s) = Tegangan sesaat
V = Vmak sin θ
Vmak = √2 x V effektif
LISTRIK AC
• Frekuensi:
Jumlah gelombang setiap detik (Hertz)
• Periode:
Waktu yang dibutuhkan satu gelombang penuh (Detik)
F = 1
T
LISTRIK AC
• Jenis-Jenis Tahan Beban Bolak-balik:
• Tahanan beban resistansi (R)
- Satuan tahanan resistif = Ohm (Ω)
- V = I x R
- Is = Vm sin ωt
R
~
R
I. R
VR
V S
V
I
LISTRIK AC
• Tahanan beban induktif (XL)
~
V S
L
VL
I L
V
I
VL
XL
I L =
Hukum Ohm
Gambar gelombang sinusoida tegangan mendahului arus sebesar 90º
dimana :
Vs = Is sin ωt
Is = Vs sin(ωt - 90º )
LISTRIK AC
Besarnya Tahanan Induktif pada rangkaian :
XL = 2 π f L ohm
dimana :
XL = tahanan induktif ( ohm)
Π = 3,14 radian
f = Frekwensi (hertz)
L = Induktansi (henry)
Maka Besarnya induktansi pada suatu kawat dengan :
L = μ N² x A / l
dimana:
μ = permeabilitas bahan inti 1,26 x 10-6 H/m hampa udara
N² = lilitan
A = luas penampang (meter2)
l = panjang (meter)
L = Induktansi ( henry)
LISTRIK AC
Energi yang dikeluarkan suatu lilitan :
Dimana :
I = Arus (ampere)
L = Induktansi ( henry)
W = x L I ² Joule1
2
LISTRIK AC
• Tahanan beban Capasitif (XC)
I
V
Hukum Ohm :
VC
XC
I C =
~
VC
IC
V S
C
i -
-
+
+
Gambar gelombang sinusoida Arus mendahului tegangan sebesar
90º dimana :
Is =Vs sin(ωt+ 90º )
Vs = Is sin(ωt - 90º )
LISTRIK AC
Besarnya Tahanan Capasitif pada rangkaian :
XC= 1/ωC = 1/ 2π fC ohm
dimana :
XL = tahanan induktif
Π = 3,14 radian
f = Frekwensi (hertz)
C = Capasitor (farad)
Besarnya Muatan dalam suatu capasitor :
Q = C x V coulomb
dimana:
Q = muatan (coulomb)
C = Capasitor (Farad)
V = Tegangan (volt)
LISTRIK AC
Energi yang dikeluarkan suatu capasitor:
Dimana :
W = Energi listrik ( joule)
Q = Muatan (Coulomb)
V = Tegangan ( Volt)
W= x Q V Joule
1
2
LISTRIK AC
• Contoh pemakaian kapasitor:
Lb
i
L u
C
S. St
i
-
-
+
+
S TC
LISTRIK AC
• Jenis Daya:
(P) Daya Aktif
α
(Q) Daya Real
(S)
DayaReaktif
LISTRIK AC
• Maka Daya Real (Q) :
Daya Real(Q) ² = Daya Aktif (P) ² + Daya Reaktif (S) ²
Daya Real (Q) = Daya Aktif (P) ² + Daya Reaktif (S) ²
Q =
P ² S ²+
LISTRIK AC
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
……
U
Medan magnit
S
Arah putaran
mag
L3
L2
L1
LISTRIK AC
T
Gambar : i
Fasa A
+V A1
-VC1
VB1 = 0
1/3 T
1/3 T
1/3 T
Fasa B
Fasa C
Gambar : ii
Gambar : iii
LISTRIK AC
Ciri Tegangan Tiga Fasa :
1. Ketiga tegangan fasa mempunyai frekwensi
yang sama
2. Ketiga tegangan fasa mempunyai nilai puncak
yang sama
3. Ketiga tegangan fasa berdeda fasa 120 º
4. Pada setiap momen dari waktu, jumlah nilai
sesaat
dari ketiga tegangan adalah:
VA + VB + VC = 0.
LISTRIK AC
Faktor Pengali Tiga Fasa baik hubungan bintang
dan Segitiga:
3
LISTRIK AC
Rangkaian hubungan Bintang/Start “ Y “ :
N
C
B
A
R1
220 V
VBC
VAC
IB
R3
R2
IC
N
IA
220 V
VAB
V
220 V
LISTRIK AC
Hubungan bintang “ Y “ :
3 x V P ( Tegangan fasa )
Jadi Tegangan (V) saluran =
LISTRIK AC
C
B
A
R1
220 V
VBC
VAC
IB
R3
R2
IC
IA
220 V
VAB
V
IAB
IBC
IAC
R3
Rangkaian hubungan Delta /Segitiga “ Δ” :
LISTRIK AC
X Arus saluran3
Arus penghantar luar/fasa =
Rangkaian Hubungan Delta/segitiga “ Δ” :

More Related Content

What's hot

IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCKIMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCKmafailmi
 
Gain dan operasional amplifier (op amp)
Gain dan operasional amplifier (op amp)Gain dan operasional amplifier (op amp)
Gain dan operasional amplifier (op amp)Universitas Tidar
 
Dasar dasar elektronika analog dan digital
Dasar dasar elektronika analog dan digitalDasar dasar elektronika analog dan digital
Dasar dasar elektronika analog dan digitalAgus Tri
 
Rangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorRangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorFirda Purbandari
 
Sensor dan aktuator
Sensor dan aktuatorSensor dan aktuator
Sensor dan aktuatorIsa Rachman
 
Instruksi timer dan counter plc omron
Instruksi timer dan counter plc omronInstruksi timer dan counter plc omron
Instruksi timer dan counter plc omronAdi Hartanto
 
Arus AC dan DC
Arus AC dan DCArus AC dan DC
Arus AC dan DCdisarifn
 
Elektronika Dasar - Resistor
Elektronika Dasar - ResistorElektronika Dasar - Resistor
Elektronika Dasar - ResistorBeny Abd
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarDwi Puspita
 
laporan pembuatan alat semprot asas bernoulli
laporan pembuatan alat semprot asas bernoullilaporan pembuatan alat semprot asas bernoulli
laporan pembuatan alat semprot asas bernoulliRizqi Umi Rahmawati
 
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhUniv of Jember
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator aclukman_sn
 
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)gunawanzharfan
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalAzhar Al
 

What's hot (20)

IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCKIMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
IMPLEMENTASI RANGKAIAN COUNTER PADA DIGITAL CLOCK
 
Gain dan operasional amplifier (op amp)
Gain dan operasional amplifier (op amp)Gain dan operasional amplifier (op amp)
Gain dan operasional amplifier (op amp)
 
Termodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalorTermodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalor
 
Dasar dasar elektronika analog dan digital
Dasar dasar elektronika analog dan digitalDasar dasar elektronika analog dan digital
Dasar dasar elektronika analog dan digital
 
Listrik ac dan dc
Listrik ac dan dcListrik ac dan dc
Listrik ac dan dc
 
sifat sifat sistem
sifat sifat sistemsifat sifat sistem
sifat sifat sistem
 
6 motor-induksi
6 motor-induksi6 motor-induksi
6 motor-induksi
 
Laporan Praktikum Rutherford
Laporan Praktikum Rutherford Laporan Praktikum Rutherford
Laporan Praktikum Rutherford
 
Rangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorRangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulator
 
Sensor dan aktuator
Sensor dan aktuatorSensor dan aktuator
Sensor dan aktuator
 
Instruksi timer dan counter plc omron
Instruksi timer dan counter plc omronInstruksi timer dan counter plc omron
Instruksi timer dan counter plc omron
 
Arus AC dan DC
Arus AC dan DCArus AC dan DC
Arus AC dan DC
 
Elektronika Dasar - Resistor
Elektronika Dasar - ResistorElektronika Dasar - Resistor
Elektronika Dasar - Resistor
 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
 
laporan pembuatan alat semprot asas bernoulli
laporan pembuatan alat semprot asas bernoullilaporan pembuatan alat semprot asas bernoulli
laporan pembuatan alat semprot asas bernoulli
 
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
 
Laporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op ampLaporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op amp
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator ac
 
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
 

Similar to Teori listrik dasar

Hukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptHukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptDhonjiTV
 
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1bedmundtanjaya
 
teknik dasar listrik.ppt
teknik dasar listrik.pptteknik dasar listrik.ppt
teknik dasar listrik.pptBatriAs1
 
Teknik dasar kelistrikan
Teknik dasar kelistrikanTeknik dasar kelistrikan
Teknik dasar kelistrikanZainal Abidin
 
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptxPk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptxAgus Tri
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docxIjhanShabrIe
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikStudent
 
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxlistrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxZHENAHARYOP
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisauliarika
 
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDATeori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDAAq Miftah Rohman
 

Similar to Teori listrik dasar (20)

Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Hukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptHukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.ppt
 
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
 
listrik dinamik
 listrik dinamik listrik dinamik
listrik dinamik
 
teknik dasar listrik.ppt
teknik dasar listrik.pptteknik dasar listrik.ppt
teknik dasar listrik.ppt
 
Teknik dasar kelistrikan
Teknik dasar kelistrikanTeknik dasar kelistrikan
Teknik dasar kelistrikan
 
Teori dasar listrik pro
Teori dasar listrik proTeori dasar listrik pro
Teori dasar listrik pro
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptxPk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
 
listrik-dinamis.ppt
listrik-dinamis.pptlistrik-dinamis.ppt
listrik-dinamis.ppt
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamik
 
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxlistrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
PPT LISTRIK ARUS SEARAH FIN.pptx
PPT LISTRIK ARUS SEARAH FIN.pptxPPT LISTRIK ARUS SEARAH FIN.pptx
PPT LISTRIK ARUS SEARAH FIN.pptx
 
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDATeori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA
 

More from Dorado Sb

Pindah tangan bmn
Pindah tangan bmnPindah tangan bmn
Pindah tangan bmnDorado Sb
 
Penghapusan bmn
Penghapusan  bmnPenghapusan  bmn
Penghapusan bmnDorado Sb
 
Gerak harmonis
Gerak harmonisGerak harmonis
Gerak harmonisDorado Sb
 
Gerak rotasi
Gerak rotasiGerak rotasi
Gerak rotasiDorado Sb
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitianDorado Sb
 

More from Dorado Sb (6)

SIMAK BMN
SIMAK BMNSIMAK BMN
SIMAK BMN
 
Pindah tangan bmn
Pindah tangan bmnPindah tangan bmn
Pindah tangan bmn
 
Penghapusan bmn
Penghapusan  bmnPenghapusan  bmn
Penghapusan bmn
 
Gerak harmonis
Gerak harmonisGerak harmonis
Gerak harmonis
 
Gerak rotasi
Gerak rotasiGerak rotasi
Gerak rotasi
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

Teori listrik dasar

  • 2. TEORI ATOM • Molekul & Atom • Molekul: Bagian yang paling kecil dari benda, tetapi masih mengandung sifat-sifat yang sama dari benda aslinya. • Atom: Bagian yang paling kecil dari suatu zat. Kapur Ditumbuk hingga hancur Ditumbuk hingga menjadi debu Molekul yang terdiri dari atom-atom
  • 3. TEORI ATOM • STRUKTUR ATOM • Terdiri dari 3 partikel: - Proton (+) - Elektron (-) - Neutron (netral) • Proton dan neutron membentuk inti atom • Elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan kecepatan 300 Juta m/dt • Elektron pada kulit terluar disebut eletron valensi
  • 4. + + – – – +Proton Inti Atom (Nukleus) Neutron Elektron Kulit Atom /Shell Atom Hydrogen Atom Oxygen – – – – – – – – – – – – – + 13 – – – +3≈ Atom Alluminium Elektron Valensi Kulit Valensi TEORI ATOM doradosb@2018
  • 5. TEORI ATOM • Muatan Listrik Elektron valensi yang keluar dari ikatan atomnya dinamakan elektron bebas (elektron merdeka). – +3 –– – +3 –– Hole (Lubang) Elektron bebas (Elektron merdeka) Atom dalam keadaan seimbang Atom dalam keadaan tidak seimbang (kekurangan elektron) Pergerakan elektron bebas yang teratur menuju satu arah pada bahan penghantar doradosb@2018
  • 6. TEORI ATOM • Bahan Penghantar Listrik: Elektron valensinya mudah keluar dari ikatan atomnya. Contoh: Tembaga, alumunium, besi, timah, dll. • Bahan Penyekat Listrik: Elektron valensinya susah sekali/tidak dapat keluar dari ikatan atomnya. Contoh: Karet, plastik, keramik, kaca, dll. • Semi konduktor: Penghantar yang dalam keadaan normal bersifat seperti penyekat. Contoh: Silikon, Arsen, Germanium, dll. doradosb@2018
  • 7. TEORI ATOM • SIFAT MUATAN LISTRIK +__ _ + + doradosb@2018
  • 8. TEORI ATOM • SATUAN MUATAN LISTRIK Q = Muatan listrik (coulomb) I = Arus listrik (A) t = Waktu (detik) 1 Coulomb = 6,24 x 1018 elektron Q = I x t doradosb@2018
  • 10. LISTRIK DC • PROSES TIMBULNYA MUATAN LISTRIK Kondisi awal proses timbulnya muatan listrik pada accumulator Kondisi akhir proses timbulnya muatan listrik pada accumulator Temba ga – Seng – – A B H2SO4 A B ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – H2SO4 doradosb@2018
  • 11. LISTRIK DC BEDA MUATAN TEKANAN NN ARUS KRAN BAK ABAK B MUATAN A B + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – H2SO4 S I L ListrikAir doradosb@2018
  • 12. LISTRIK DC • Volume / Muatan : • Air: Banyaknya air (liter, galon, dsb) • Listrik : Banyaknya elektron (Coulomb) • Tekanan / Tegangan • Air: Beda volume air antar bak • Listrik : Beda muatan antar pelat (Volt) • Aliran / Arus • Air: Aliran air dari tekanan tinggi ke tekanan rendah • Listrik : Aliran elektron dari kutub (–) ke kutub (+) (Ampere) • Hambatan / Tahanan • Air: Hal yang menghambat jalannya air • Listrik : Hal yang menghambat jalannya arus listrik (Ω) doradosb@2018
  • 13. LISTRIK DC • Besar Tahanan (R) Pada Kawat Penghantar l A Kawat penghantar listrik R = ρ x l A R = Tahanan kawat (Ω) ρ = Tahanan jenis kawat (mm2.Ω/m) L = Panjang kawat (meter) A = Luas Penampang kawat (mm2) doradosb@2018
  • 14. LISTRIK DC • Besar Tahanan Jenis Beberapa Jenis Bahan Bahan Besar tahanan jenis Alumunium Arang Air raksa Besi Baja Emas Perak Platina Nikel Nikelin Timah putih Timah hitam Tembaga 0,03 13 – 100 0,95 0,13 0,10 – 0,25 0,022 0,016 0,12 0,12 0,42 0,13 0,21 0,175
  • 15. LISTRIK DC • Rangkaian Pengukuran Tahan, Tegangan dan Arus Ω R Rangkaian pengukuran tahanan R V + + - - Rangkaian pengukuran tegangan pada beban R + + - - A Rangkaian pengukuran arus yang diserap oleh pada beban
  • 16. LISTRIK DC • Hukum OHM • Hukum Kirchoff I Jumlah arus yang menuju titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik percabangan. I R E I = E / R E = I X R R = E / I E I R I.t I.1 I.2 I.3 I.t = I.1 + I.2 + I.3
  • 17. LISTRIK DC • Daya Listrik • Energi Listrik P = V x I W = P x t P = daya listrik (Watt atau HP) V = Tegangan listrik (Volt) I = Arus listrik (Ampere) 1 HP = 746 Watt (US) = 736 Watt (Eropa) W = Energy / Usaha listrik (Watt jam) P = daya listrik (Watt atau HP) t = Waktu (jam)
  • 18. LISTRIK DC P I R E E. I E / I E2 / P P / I2 P / I R. I E / R R. I2 R. P P / R E2 / R P / E
  • 19. LISTRIK DC • Rangkaian Hubungan Arus: • Rangkaian Arus Tertutup Penghantar VS Beban Saklar Beban Grounding 1 Grounding 2 VS
  • 20. LISTRIK DC • Rangkaian Arus Terbuka: Penghantar VS Beban Saklar
  • 21. LISTRIK DC • Rangkaian Hubung Singkat : Penghantar VS Beban Saklar Hubung singkat Fuse
  • 22. LISTRIK DC • Rangkaian dari beberapa tahanan : • Rangkaian Seri • Rangkaian Parallel A B R.1 R.2 R.3 Rt = R.1 + R.2 + R.3 C D A D R.t R.1 R.2 R.3 A B R.t A B 3. 1 2. 1 1. 1 . 1 RRRtR ++=
  • 23. LISTRIK DC • Rangkaian Seri – Parallel (Kompound) R.1 R.2 R.3 A B R.4 C R.t A C R.Total = R.AB + R.BC
  • 25. LISTRIK AC • Proses Terjadinya Tegangan Bolak - balik : Arus listrik terukur ketika penghantar yang berada didalam medan magnet digerakkan kebawah
  • 29. LISTRIK AC T = Periode Veff e f f e f e k t i f / RMS waktu t V mak ma ksi mu m Tegangan V ) Vs s s e s a a t 0º 270º180º90º 360º Sinusoida Ket. V mak = Tegangan Maksimum V eff. = Tegangan efektif/RMS v (s) = Tegangan sesaat V = Vmak sin θ Vmak = √2 x V effektif
  • 30. LISTRIK AC • Frekuensi: Jumlah gelombang setiap detik (Hertz) • Periode: Waktu yang dibutuhkan satu gelombang penuh (Detik) F = 1 T
  • 31. LISTRIK AC • Jenis-Jenis Tahan Beban Bolak-balik: • Tahanan beban resistansi (R) - Satuan tahanan resistif = Ohm (Ω) - V = I x R - Is = Vm sin ωt R ~ R I. R VR V S V I
  • 32. LISTRIK AC • Tahanan beban induktif (XL) ~ V S L VL I L V I VL XL I L = Hukum Ohm Gambar gelombang sinusoida tegangan mendahului arus sebesar 90º dimana : Vs = Is sin ωt Is = Vs sin(ωt - 90º )
  • 33. LISTRIK AC Besarnya Tahanan Induktif pada rangkaian : XL = 2 π f L ohm dimana : XL = tahanan induktif ( ohm) Π = 3,14 radian f = Frekwensi (hertz) L = Induktansi (henry) Maka Besarnya induktansi pada suatu kawat dengan : L = μ N² x A / l dimana: μ = permeabilitas bahan inti 1,26 x 10-6 H/m hampa udara N² = lilitan A = luas penampang (meter2) l = panjang (meter) L = Induktansi ( henry)
  • 34. LISTRIK AC Energi yang dikeluarkan suatu lilitan : Dimana : I = Arus (ampere) L = Induktansi ( henry) W = x L I ² Joule1 2
  • 35. LISTRIK AC • Tahanan beban Capasitif (XC) I V Hukum Ohm : VC XC I C = ~ VC IC V S C i - - + + Gambar gelombang sinusoida Arus mendahului tegangan sebesar 90º dimana : Is =Vs sin(ωt+ 90º ) Vs = Is sin(ωt - 90º )
  • 36. LISTRIK AC Besarnya Tahanan Capasitif pada rangkaian : XC= 1/ωC = 1/ 2π fC ohm dimana : XL = tahanan induktif Π = 3,14 radian f = Frekwensi (hertz) C = Capasitor (farad) Besarnya Muatan dalam suatu capasitor : Q = C x V coulomb dimana: Q = muatan (coulomb) C = Capasitor (Farad) V = Tegangan (volt)
  • 37. LISTRIK AC Energi yang dikeluarkan suatu capasitor: Dimana : W = Energi listrik ( joule) Q = Muatan (Coulomb) V = Tegangan ( Volt) W= x Q V Joule 1 2
  • 38. LISTRIK AC • Contoh pemakaian kapasitor: Lb i L u C S. St i - - + + S TC
  • 39. LISTRIK AC • Jenis Daya: (P) Daya Aktif α (Q) Daya Real (S) DayaReaktif
  • 40. LISTRIK AC • Maka Daya Real (Q) : Daya Real(Q) ² = Daya Aktif (P) ² + Daya Reaktif (S) ² Daya Real (Q) = Daya Aktif (P) ² + Daya Reaktif (S) ² Q = P ² S ²+
  • 42. LISTRIK AC T Gambar : i Fasa A +V A1 -VC1 VB1 = 0 1/3 T 1/3 T 1/3 T Fasa B Fasa C Gambar : ii Gambar : iii
  • 43. LISTRIK AC Ciri Tegangan Tiga Fasa : 1. Ketiga tegangan fasa mempunyai frekwensi yang sama 2. Ketiga tegangan fasa mempunyai nilai puncak yang sama 3. Ketiga tegangan fasa berdeda fasa 120 º 4. Pada setiap momen dari waktu, jumlah nilai sesaat dari ketiga tegangan adalah: VA + VB + VC = 0.
  • 44. LISTRIK AC Faktor Pengali Tiga Fasa baik hubungan bintang dan Segitiga: 3
  • 45. LISTRIK AC Rangkaian hubungan Bintang/Start “ Y “ : N C B A R1 220 V VBC VAC IB R3 R2 IC N IA 220 V VAB V 220 V
  • 46. LISTRIK AC Hubungan bintang “ Y “ : 3 x V P ( Tegangan fasa ) Jadi Tegangan (V) saluran =
  • 47. LISTRIK AC C B A R1 220 V VBC VAC IB R3 R2 IC IA 220 V VAB V IAB IBC IAC R3 Rangkaian hubungan Delta /Segitiga “ Δ” :
  • 48. LISTRIK AC X Arus saluran3 Arus penghantar luar/fasa = Rangkaian Hubungan Delta/segitiga “ Δ” :