Dokumen tersebut merupakan pedoman penulisan artikel jurnal yang mencakup instruksi tentang format penulisan, struktur isi artikel, penggunaan gambar dan tabel, serta cara pengutipan referensi menggunakan gaya APA. Pedoman ini memberikan panduan rinci mengenai penulisan judul, abstrak, pendahuluan, metodologi, hasil dan pembahasan, kesimpulan, deklarasi konflik kepentingan, dan daftar pustaka.
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangJajat Rohmana
Management of Milking (lactation) Cow and "dry period" of cow.
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang.
Meliputi proses fisiologis terentuknya susu, pakan, pemeliharaan dan berbagai hal menyangkut perawatan dan kesehatan sapi perah.
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangJajat Rohmana
Management of Milking (lactation) Cow and "dry period" of cow.
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang.
Meliputi proses fisiologis terentuknya susu, pakan, pemeliharaan dan berbagai hal menyangkut perawatan dan kesehatan sapi perah.
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
Prevalensi adalah proporsi orang yang berpenyakit dari suatu populasi pada satu titik waktu atau periode waktu. Prevalensi juga dapat menunjukkanmasalah kesehatan lainnya atau kondisi tertentu misalnya prevalensi perilaku merokok. Prevalensi dapat dirumuskan sebagai berikut (2, 6, 8):
Prevalensi terbagi menjadi 2 jenis yaitu prevalens titik (point prevalence) dan prevalens periodik (periodic prevalance). Prevalens titik adalah Prevalensi yang menunjukkan proporsi individu yang sakit pada satu titik waktu tertentu. Sedangkan prevalens periodik adalah prevalens yang memuat prevalensi titik dan juga kasus baru (insidensi).
Prevalensi titik menggambarkan jumlah kasus (individu yang sakit) dibandingkan dengan populasi berisiko pada satu titik waktu tertentu(5, 8).
Misalnya hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, menunjukkan prevalensi penderita hipertensi usia 18 sampai dengan 24 tahun berdasarkan hasil pengukuran pada riset ini adalah 12,2(9). Dari contoh ini terlihat bahwa numerator prevalensi titik adalah orang yang menderita hipertensi pada saat riset ini dilakukan. Titik waktu tidak hanya terbatas pada waktu berdasarkan kalender yang sama tetapi dapat juga berdasarkan peristiwa yang penting.Misalnya waktu hamil anak terakhir, saat diimunisasi, dan lain sebagainya.
Contoh prevalensi periode adalah prevalensi periode penyakit TB Paru yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan pada kelompok masyarakat yang tinggal di pedesaan pada tahun 2010 adalah 0,75 %(10). Numerator pada contoh ini merupakan orang yang sakit TB Paru selama tahun 2010 baik kasus lama maupun kasus baru.
Insidensi menunjukkan kasus baru yang ada dalam populasi. Insidensi juga merupakan kejadian (kasus) yang baru saja memasuki fase klinik dalam riwayat alamiah penyakit. Insiden juga terbagi menjadi dua yaitu indensi kumulatif dan laju insidensi. Adapun rumus insiden adalah jumlah kejadian baru dibagi jumlah populasi berisiko dikali 1000.
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Menjelaskan berbagai penyakit non infeksius pada ternak. Merupakan materi penjelasan pembekalan pengabdian masyarakat mahasiswa Universitas Airlangga tahun 2010
Memberi penjelasan penyakit-penyakit penting pada ternak, baik penyakit menular strategis dan penyakit-penyakit non infeksius yang sering terjadi.
Materi ini diberikan pada acara PraDiklat Kelompok Minat Profesi Ternak Besar tahun 2015.
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...Tata Naipospos
Topik dalam presentasi ini meliputi:
(1) Faktor Etiologi African Swine Fever
(2) Sejarah dan Peta Penyebaran African Swine Fever di Dunia
(3) Epidemiologi African Swine Fever
(4) African Swine Fever di China (Agustus 2018)
(5) Peta Sebaran Ternak Babi di Indonesia dan Importasi Babi dan Produknya (2017)
(6) Potensi masuknya African Swine Fever Lewat Media Pembawa
(7) Pencegahan masuknya African Swine Fever ke Indonesia
Template Jurnal MIYANG merupakan modifikasi dari template jurnal JGISE UGM. Oleh sebab itu, template ini dibuat hanya untuk tujuan akademik (non komersil). Hak cipta template asli sepenuhnya milik jurnal JGISE UGM. Link jurnal JGISE juga kami lampirkan pada isi template setelah daftar pustaka. Terima Kasih
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
Prevalensi adalah proporsi orang yang berpenyakit dari suatu populasi pada satu titik waktu atau periode waktu. Prevalensi juga dapat menunjukkanmasalah kesehatan lainnya atau kondisi tertentu misalnya prevalensi perilaku merokok. Prevalensi dapat dirumuskan sebagai berikut (2, 6, 8):
Prevalensi terbagi menjadi 2 jenis yaitu prevalens titik (point prevalence) dan prevalens periodik (periodic prevalance). Prevalens titik adalah Prevalensi yang menunjukkan proporsi individu yang sakit pada satu titik waktu tertentu. Sedangkan prevalens periodik adalah prevalens yang memuat prevalensi titik dan juga kasus baru (insidensi).
Prevalensi titik menggambarkan jumlah kasus (individu yang sakit) dibandingkan dengan populasi berisiko pada satu titik waktu tertentu(5, 8).
Misalnya hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, menunjukkan prevalensi penderita hipertensi usia 18 sampai dengan 24 tahun berdasarkan hasil pengukuran pada riset ini adalah 12,2(9). Dari contoh ini terlihat bahwa numerator prevalensi titik adalah orang yang menderita hipertensi pada saat riset ini dilakukan. Titik waktu tidak hanya terbatas pada waktu berdasarkan kalender yang sama tetapi dapat juga berdasarkan peristiwa yang penting.Misalnya waktu hamil anak terakhir, saat diimunisasi, dan lain sebagainya.
Contoh prevalensi periode adalah prevalensi periode penyakit TB Paru yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan pada kelompok masyarakat yang tinggal di pedesaan pada tahun 2010 adalah 0,75 %(10). Numerator pada contoh ini merupakan orang yang sakit TB Paru selama tahun 2010 baik kasus lama maupun kasus baru.
Insidensi menunjukkan kasus baru yang ada dalam populasi. Insidensi juga merupakan kejadian (kasus) yang baru saja memasuki fase klinik dalam riwayat alamiah penyakit. Insiden juga terbagi menjadi dua yaitu indensi kumulatif dan laju insidensi. Adapun rumus insiden adalah jumlah kejadian baru dibagi jumlah populasi berisiko dikali 1000.
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Menjelaskan berbagai penyakit non infeksius pada ternak. Merupakan materi penjelasan pembekalan pengabdian masyarakat mahasiswa Universitas Airlangga tahun 2010
Memberi penjelasan penyakit-penyakit penting pada ternak, baik penyakit menular strategis dan penyakit-penyakit non infeksius yang sering terjadi.
Materi ini diberikan pada acara PraDiklat Kelompok Minat Profesi Ternak Besar tahun 2015.
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...Tata Naipospos
Topik dalam presentasi ini meliputi:
(1) Faktor Etiologi African Swine Fever
(2) Sejarah dan Peta Penyebaran African Swine Fever di Dunia
(3) Epidemiologi African Swine Fever
(4) African Swine Fever di China (Agustus 2018)
(5) Peta Sebaran Ternak Babi di Indonesia dan Importasi Babi dan Produknya (2017)
(6) Potensi masuknya African Swine Fever Lewat Media Pembawa
(7) Pencegahan masuknya African Swine Fever ke Indonesia
Template Jurnal MIYANG merupakan modifikasi dari template jurnal JGISE UGM. Oleh sebab itu, template ini dibuat hanya untuk tujuan akademik (non komersil). Hak cipta template asli sepenuhnya milik jurnal JGISE UGM. Link jurnal JGISE juga kami lampirkan pada isi template setelah daftar pustaka. Terima Kasih
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaLuhur Moekti Prayogo
Bangkalan Regency is one of Madura, East Java, where some of its areas are located in a coastal environment. The coastal environment can experience economic development due to the transportation aspect so that many industries have been established in that environment. Studies on oceanographic parameters are essential because management of coastal environments can not be separated from oceanographic information: The tides information about the tidal characteristics can be obtained after performing a harmonic analysis, which produces the value of harmonic components. This study analyses the residue and tidal harmonic components using the LP-Tides Matlab software in the Sepulu district, Bangkalan Regency, East Java. The data used are January 2021 data from the Geospatial Information Agency. This research shows that the main harmonic components generated include K2, M4, MS4, M2, S2, N2, K1, O1, and P1. The tidal type shows that the Sepulu district is a semi-diurnal type with a Formzahl number = 0.08566. The maximum observation and prediction data values for January 2021 in the Sepulu district are 978 and 1273.64 mm. The MSL value is 434 mm, with an average tidal residue value between the observation and predictive data = 166.01 mm. Then the calculation of the RMSE value and standard deviations are 12.88 and 125.90 mm
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
The purpose of this study is to increase a solid understanding for teachers of SDN Karangasem, Jenu about the basic concepts of AI, including how AI works, the types of algorithms used and teachers can overcome their lack of knowledge in utilization in improving the quality of learning and preparing students to face an increasingly connected and technology-oriented world. The method used by an extension is to increase teacher understanding of the importance of PTK in improving the quality of education. And the implementation of socialization regarding the process and steps in making PTK with the help of AI technology through GPT Chat media. The results obtained that advances in Artificial Intelligence Technology help teachers to create a learning process that is more exciting/interesting and not boring with various applications available and eases the task of teachers in the evaluation or administration process.
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Pratiwi, NIM : 1310210001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Udis Sunardi, NIM : 1310210011, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Saiful Mukminin, NIM : 1310210008, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 1310210015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Fajar Kurniawan, NIM : 1310210012, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Agus Vandiharjo, NIM : 1310210009, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Ristyan Tri Rahayu, NIM : 131021001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Saiful Mukminin, NIM : 1310210008, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Pratiwi, NIM : 1310210001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 1310210015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Luhur Moekti Prayogo
Cilacap merupakan kabupaten yang mempunyai luas area mencapai 225.360,840 ha yang terletak pada wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Kabupaten ini menghadap langsung dengan Samudera Indonesia disebelah selatannya. Karakteristik elevasi harmonik suatu wilayah perairan bermanfaat untuk mengetahui interaksi pembentuk pasang surut pada wilayah tertentu. Hal ini dibutuhkan untuk keperluan pengelolaan lingkungan lebih lanjut serta bangunan pantai dan kegiatan lain di wilayah pesisir. Penelitian ini dilakukan menggunakan data primer berupa data elevasi pasang surut yang terekam setiap jam selama satu 31 hari pada bulan Januari 2019. Analisis harmonik menggunakan T-Tide untuk mengekstrak komponen-komponen pasang surut. Komponen pasut yang dominan diantaranya Q1, O1, NO1, K1, N2, M2. Perairan cilacap memiliki tipe pasang surut yang diklasifikasikan sebagai pasang surut campuran condong harian ganda dengan nilai indeks Formzahl sebesar 0.531856. Elevasi muka air laut di Perairan Cilacap MSL yang menunjukan nilai rata-rata muka air laut sebesar 3.46m, HAT 4.74m, MHWL 4.3m, MLWL 2.62m dan LAT 2.18m.
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Luhur Moekti Prayogo
Classification technique on remote sensing images is an effort taken to identify the class of each pixel based on the spectral characteristics of various channels. Traditional classifications such as Maximum Likelihood are based on statistical parameters such as standard deviation and mean, which have a probability model of each pixel in each class. While the object-based classification method, one of which is the Decision Trees, is based on rules for each class with mathematical functions. This study compares the Decision Trees and Maximum Likelihood algorithms for land cover classification in the Surabaya and Bangkalan areas using Landsat 8 data. This research begins with creating Regions of Interest (ROIs) and Rules on images with greater than and less than functions for Decision Trees. The ROIs test was carried out using the Separability Index and matching each class using the Confusion Matrix. The experimental results show that the accuracy value resulting from the Confusion Matrix calculation is 90.48%, with a Kappa Coefficient Value of 0.87. The Decision Trees method produces land cover nigher to the actual condition than the Maximum Likelihood method. The difference in the class distribution of the two ways is not significant. This study is limited because the validation uses manual interpretation results. Future research is expected to use the large-scale classification results from the relevant agencies to verify the classification results and use field data, larger samples of ROIs, and the use of high-resolution imagery in order to improve the classification results.
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Imam Asghoni Mahali, NIM : 1310190011, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Nur Uswatun Chasanah, NIM : 1310190015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Abdul Wahid, NIM : 1310190016, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Putri Widyawati Nur Adimah, NIM : 1310190004, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Dewi Anggraeni, NIM : 1310190001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Putri Widyawati Nur Adimah, NIM : 1310190008, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdfHOTOGEL
HOTOGEL merupakan situs bandar togel online resmi terpercaya yang mampu menyediakan bergam jenis pasaran togel terlengkap serta toto togel hadiah terbesar di Indonesia saat ini.
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...amallia7
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefinisian dari kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, dan menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
2. RonggolaweFisheries and MarineScience Journal
Vol.x No.x (202x), pp. xx - xx | http://journal.unirow.ac.id/index.php/miyang
2
ISSN: xxxx-xxxx
Penulis1, Penulis2 (202x). Judul ……
Sajikan metodologi yang dipakai dalam penelitian ini
dengan menggunakan rujukan terbaru. Gunakan diagram
dan penjelasan rinci apabila diperlukan.
Persamaan ditulis rata tengah. Gunakan Microsoft
Equation Editor atau MathType add-on. Jangan copy paste
persamaan dari file lain yang berbentuk pdf atau jpg.
Penomoran persamaan ditulis rata kanan dengan angka
arab di dalam tanda kurung. Berikan indeks persamaan
secara urut dari nomor (1) sampai akhir dokumen
termasuk Appendix. Contoh penulisan persamaan dapat
dilihat di Persamaan (1) berikut ini.
A
n2
2
(1)
Gunakan ukuran (size) berikut ini pada Microsoft Equation
Editor:
Full : 10 pt
Subscript/Superscript : 5 pt
Sub-subscript/superscript : 3 pt
Symbol : 16 pt
Sub-symbol : 10 pt
3. Hasil danPembahasan(Cambria,11pt, bold)
Hasil penelitian hendaknya dituliskan secara jelas dan
padat. Diskusi hendaknya menguraikan arti pentingnya
hasil penelitian, bukan mengulanginya. Hindari
penggunaan sitasi dan diskusi yang berlebihan tentang
literatur yang telah dipublikasikan.
3.1. Sub Title 3.1 (Cambria, 10 pt)
Penulisan nomor gambar berurutan menggunakan
angka dari awal sampai akhir. Gambar harus terletak di
tengah (centered). Gambar yang besar bisa direntangkan
di kedua kolom. Setiap gambar yang mencakup lebih dari
1 kolom lebar harus diposisikan baik di bagian atas atau di
bagian bawah halaman. Gambar tidak diberi bingkai
(border) di luar bidang gambar.
Gambar grafik dimungkinkan berwarna. Untuk grafik
berwarna, pastikan warna cukup kontras untuk
membedakan garis yang satu dengan yang lain. Untuk
grafik hitam putih, gunakan jenis garis yang berbeda
(misalnya garis utuh, garis putus-putus, garis titik-titik,
dan sebagainya).
Gambar 1 Contoh grafik garis. Perhatikan penulisan label
dan satuan pada sumbu horisontal maupun vertikal
Berikan keterangan pada sumbu horisontal dan vertikal,
bukan hanya simbol. Contoh penulisan label yang tepat
adalah ”Reprojection Error (m)” atau ”Reprojection Error,
σmax (m)”. Contoh penulisan label yang keliru adalah ”
σmax” atau ”(m)”.
Pastikan bahwa resolusi gambar cukup untuk
mengungkapkan rincian penting pada gambar tersebut.
Untuk gambar yang bersumber dari file JPG, pastikan
mempunyai resolusi sebesar 300 dpi. Gambar 2
menunjukkan contoh sebuah gambar dengan resolusi
rendah yang kurang sesuai ketentuan, sedangkan Gambar
3 menunjukkan contoh dari sebuah gambar dengan
resolusi yang memadai.
Keterangan gambar diletakkan di bagian bawah gambar.
Keterangan gambar menggunakan 10 pt Reguler font dan
diberi nomor dengan menggunakan angka Arab.
Pemberian nomor gambar mengikuti nomor bagian (misal
nomor 3 untuk bagian “Hasil dan Pembahasan) dan diikuti
nomor urut gambar pada bagian tersebut. Keterangan
gambar dalam satu baris (misalnya Gambar 3) diletakkan
di tengah (centered).
Gambar 2 Contoh gambar dengan resolusi kurang
3. RonggolaweFisheries and MarineScience Journal
Vol.x No.x (202x), pp. xx - xx | http://journal.unirow.ac.id/index.php/miyang
3
ISSN: xxxx-xxxx
Penulis1, Penulis2 (202x). Judul ……
Gambar 3 Contoh gambar dengan resolusi cukup
3.2. Sub Title 3.2 (Cambria, 10 pt)
Penulisan nomor tabel berurutan menggunakan angka
dari awal sampai akhir. Tabel harus diletakkan di tengah
(centered). Tabel yang besar bisa direntangkan di kedua
kolom atau diputar menjadi vertikal. Setiap tabel atau
gambar yang mencakup lebih dari 1 kolom lebar harus
diposisikan baik di bagian atas atau di bagian bawah
halaman.
Tabel dan judul tabel ditulis dengan font 10 pt Reguler.
Tabel ditulis dengan font menyesuaikan ukuran tabel.
Nomor tabel dengan menggunakan angka Arab dan
mengikuti nomor bagian (misal nomor 3 untuk bagian
“Hasil dan Pembahasan) dan diikuti nomor urut gambar
pada bagian tersebut. Setiap awal kata dalam judul tabel
menggunakan huruf besar. Isi tabel ditulis rata tengah.
Perhatikan bahwa pada tabel tidak terdapat garis vertikal.
Contoh tabel dapat dilihat di Tabel 1.
Tabel 1 Koordinat titik kontrol tanah
Kode
Koordinat (m)
Northing Easting Elevation
SMG 773287,264 12202168,673 28,216
PRG 922332,705 12307609,549 30,453
Semua tautan hypertext dan bagian bookmark akan
dihapus. Jika paper perlu merujuk ke alamat email atau
URL di artikel, maka alamat atau URL lengkap harus ditulis
dengan font biasa.
4. Kesimpulan(Cambria,11pt, bold)
Kesimpulan berisi tentang poin-poin utama artikel.
Kesimpulan hendaknya tidak mengulangi yang sudah
dituliskan di bagian Abstrak/Abstract, akan tetapi
membahas hasil-hasil yang penting, penerapan maupun
pengembangan dari penelitian yang dilakukan. Bagian ini
hendaknya juga dapat menunjukkan apakah tujuan
penelitian dapat tercapai.
Kesimpulan ditulis dalam bentuk paragraf uraian.
Hindari penggunaan bulleted list.
5. PernyataanKonflikKepentingan
Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan
dalam artikel ini (The authors declare no competing
interest).
6. Referensi (Cambria,11pt, bold)
Setiap dokumen/pustaka yang disitasi di paper ini
harus dituliskan di bagian ini. Gunakan referensi dengan
jumlah minimal 15, di mana minimal 80% diantaranya
adalah berupa acuan/referensi primer dengan masa
publikasi tidak lebih dari 10 tahun. Yang dimaksud
dengan acuan primer adalah artikel jurnal, book chapter,
paten, paper seminar/prosiding. Adapun yang dimaksud
dengan acuan sekunder adalah buku teks dan handbook.
Metode sitasi yang digunakan adalah APA 7th Style.
Kutip hanya item yang sudah Anda baca. Hindari sitasi
diri yang berlebihan. Periksa setiap referensi terhadap
sumber asli (nama penulis, volume, masalah, tahun).
Silakan gunakan Aplikasi Manajer Referensi seperti
EndNote, Mendeley, Zotero, dll. Harap dipastikan bahwa
setiap referensi yang dikutip dalam teks juga ada dalam
daftar referensi (dan sebaliknya). Contoh penulisan Daftar
Pustaka adalah sebagai berikut :
(Contoh referensi)
Ayuningtyas, M. (2016). Analisa Pengaruh Perubahan
Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 Menjadi
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Terhadap
Batas Wilayah Laut Daerah (Studi Kasus: Kota
Surabaya, Kabupaten Gresik Dan Kabupaten
Bangkalan) (pp. 1–116). Skripsi. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
Karlina, W. R., & Viana, A. S. (2020). Pengaruh Naiknya
Permukaan Air Laut terhadap Perubahan Garis
Pangkal Pantai Akibat Perubahan Iklim. Jurnal
Komunikasi Hukum (JKH), 6(2), 757-586.
Siregar, P. N., Sudarsono, B., & Sabri, L. M. (2020). Analisis
Hubungan Batas Pengelolaan Wilayah Laut Provinsi
Kepulauan Riau dengan Batas Maritim Negara
Indonesia Menggunakan Citra Sentinel-1A. Jurnal
Geodesi Undip, 10(1), 95-104.
Tiarasani, A., & Sabri, L. M. (2012). Analisis Alternatif Batas
Wilayah Laut Kota Semarang Dan Kabupaten Kendal.
Jurnal Geodesi Undip, 1(1), 1–10.
Triatmojo, B. (1999). Teknik Pantai. Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada. 397 hlm.
Yusvitasari, D. (2020). Strategi Pemerintah Indonesia
dalam Penyelesaian Sengketa Tentang Penetapan
Batas Laut Antara Indonesia dan Malaysia di Blok
Ambalat. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Undiksha, 8(1), 47-60.
4. RonggolaweFisheries and MarineScience Journal
Vol.x No.x (202x), pp. xx - xx | http://journal.unirow.ac.id/index.php/miyang
4
ISSN: xxxx-xxxx
Penulis1, Penulis2 (202x). Judul ……
Template jurnal ini modifikasi dari jurnal JGISE UGM :
https://jurnal.ugm.ac.id/jgise/index