SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Restrain adalah menghalangi gerak/aksi dari hewan sehingga dapat
menghindari/mengurangi bahaya untuk dokter hewan, asisten maupun hewan itu sendiri.
Bahaya tersebut dapat berupa gigitan, sepakan, desakan, dan injakan dari hewan saat akan
diperiksa kesehatannya , dilakukan pemeriksaan, pengobatan, dioperasi, maupun
dibersihkan. Bahaya atau resiko untuk hewannya sendiri dapat berupa luka benturan
karena sepakan yang mengenai dinding kandang yang tajam atau keras seperti paku,
potongan kayu dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan luka memar atau tergores
dan pendarahan sampai patah tulang.
Dalam merestrain harus dilakukan dengan tepat dan menggunakan metode yang
benar. kuda merupakan salah satu hewan yang sering ditangani oleh dokter hewan,
sehingga harus benar benar dikuasai cara merestrain dan mengcasting baik secara fisik
maupun kimiawi. Kuda memiliki tenaga yang kuat, ukuran tubuh yang besar,
temperamen, kuat dan cepat. Hal inilah yang membuat setiap orang yang menghandel
kuda kesulitan dalam menangani khususnya saat melakukan pemeriksaan sehingga harus
benar benar dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara melakukan restrain dan casting.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara restrain kuda?
2. Bagaimana cara casting kuda?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara restrain dan casting kuda dengan baik dan benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Restrain Kuda
Kuda, jika mungkin, harus didekati dari sisi kiri mereka. Biasanya akan lebih
mudah untuk bekerja dari sisi itu. Tempat terbaik untuk bekerja adalah dekat bahu, sedikit
ke sisi-namun tidak langsung di depan. Umumnya, handler dan pemeriksa harus berada di
sisi yang sama dari kuda bila memungkinkan.
Ada tiga kategori utama dari restrain: fisik, verbal dan kimia- dapat digunakan
sendiri atau bersama-sama. Dalam melakukan restrain haruslah tenang, percaya pada
kemampuan, tidak ragi-ragu, waspada, dan tidak sembarangan. Sebelum bertindak
haruslah merencanakan metodenya serta menyiapkan peralatannya.
a. Restrain Fisik
Ada beberapa cara melakukan restrain fisik pada kuda yaitu :
 Mengangkat salah satu kaki kuda
Dengan mengangkat salah satu kaki kuda
umumnya dilakukan pada kaki depan kuda
akan kehilangan keseimbangan apabila mau
menendang, karena kuda menendang dengan
kedua kaki belakang secara bersamaan. Cara
ini sering dilakukan untuk tujuan
pemeriksaan ataupun dalam melakukan
pengobatan.
 Metode haltering (menggunakan halter)
Metode ini dengan menggunakan halter
(pakaian kuda) atau dapat juga dengan
menggunakan tali yang diikatkan dibelakang
telinga lalu dimasukkan kedalam mulut dan
kemudian ditarik kedepan.
3
 Metode paksaan
Metode ini dilakukan untuk
mengalihkan perhatian kuda, dapat
dilakukan dengan menutup matanya
dengan menggunakan kain/handuk atau
dengan menggunakan alat
(pram/twitch). Pram dipasang pada bibir
atas lalu diputar sedemikian ruoa
sehingga timbul rasa sakit untuk
mengalihkan perhatian kuda. Metode ini
dilakukan terutama pada kuda-kuda
yang memiliki temperamen yang tinggi
apabila dengan cara yang pertama dan
kedua sulit dilakukan untuk menguasai
hewan.
b. Restrain Verbal
Berbicara dengan kuda memiliki pengaruh besar. Berbicara dengan nada yang
menenangkan dan menyakinkan akan lebih baik dibandingkan dengan nada yang
keras dan kasar.
c. Restrain Chemical
Chemical restrain adalah pengendalian hewan dengan bahan-bahan kimia.
Bahan kimia yang dapat digunakan antara lain yaitu acepromazine maleat dan
xylazine hidroklorida yang dianggap sebagai obat penenang paling berguna dalam
restrain kuda. (Dodman NH, Equine Vet J. 1980)
4
2.2 Casting Kuda
Casting adalah menguasai hewan dengan cara merebahkan hewan tersebut.
Syarat-ayarat melakukan casting adalah:
1. Berhati-hati, jangan sampai melukai kuda
2. Tempat cukup lapang, rata, empuk, dan jauh dari pepohonan, tembok,
batu/benda lain yang membahayakan. Alas dibuat dari jerami
kering/rumputyang kering, usahakan di tempat yang teduh.
3. Tali yang digunakan cukup besar dan panjang
4. Sediakan tenaga manusia 4-5 orang, satu untuk mengarahkan jatuhnya kuda,
sedangkan yang lain sebagai penarik tali
5. Setelah kuda rebah, cepat dikuasai agar tidak berusaha berdiri kembali
6. Pada kuda bunting sebaiknya jangan dilakukan
Casting pada kuda umumnya dilakukan untuk tujuan terapi (surgical therapy) dapat
dilakukan dengan :
 Hoble/Kluister
Hoble berupa tali tambang yang dipasang pada salah satu kaki belakang
kemudian dihubungkan ke leher dan satu ujungnya masuk ke dalam tali yang ada
di leher dan ditarik ke belakang dan kuda akan jatuh pada bagian yang ada talinya
lalu dilakukan pengikatan pada kaki.
5
 Metode Harness
Cara ini dengan menggunakan semacam sabuk dari kulit dengan talinya. Alat ini
dipasang melingkar pada dada dan kedua kaki belakang dihubungkan dengan ring
yang ada dan kedua ujung tali ditarik ke belakang dan kuda akan terjatuh lalu
dilakukan pengikatan pada kaki. Dari kedua metode diatas metode Harness lebih
sering digunakan karena lebih aman dan mudah dilakukan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam melakukan pemeriksaan, pengobatan, bahkan operasi pada hewan
khususnya kuda akan sangat sulit dilakukan apa bila hewan tersebut terus bergerak dan
tidak terkendali. Dokter hewan yang menangani bisa saja tergigit bahkan terinjak. Untuk
menghindari hal itu maka ada teknik yang disebut dengan restrain dan casting. Restrain
maupun casting adalah teknik yang dilakukan untuk menghalangi gerak/aksi dari hewan.
Restrain pada kuda dapat dibagi menjadi tiga kategori, yang pertama yaitu restrain
fisik yang terdiri dari mengangkat salah satu kaki kuda, metode haltering, dan metode
paksaan. Yang kedua restrain verbal dan yang ketiga yaitu restrain chemical.
Casting pada kuda umumnya dilakukan untuk tujuan terapi dapat dilakukan
dengan hobble/kluister dan metode harness.
7
Daftar Pustaka
Dodman NH. Chemical restraint in the horse. Equine Vet J. 1980 Oct;12(4):166-70.
Keith Javic - Class of 2003, C. Nikki Conroy - Class of 2003. EQUINE RESTRAINT.
http://cal.vet.upenn.edu/projects/fieldservice/Equine/eqrestr/eqrestr.htm (diakses 28 februari
2014)
Smith Robyn Dr. 2007. STANDARD OPERATING PROCEDURE (Restraint of Horses)
Wardhita, et. al. 2008. ILMU BEDAH UMUM VETERINER I. laboratorium bedah veteriner.
Denpasar (diakses 28 februari2014)

More Related Content

What's hot

Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannyasiska fiany
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortLisa Prihastari
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptkas mulyadi
 
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aaiPenatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aaiAzis Aimaduddin
 
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensisParasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensisNiakhairani
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinariindrawati2
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)dr. Bobby Ahmad
 
Modul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardiModul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardiana nurjanah
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonRolly Scavengers
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary surveyIra Rahmawati
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakitSyahrum Syuib
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &Ira Masykura
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinMita Yurike
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
 
Sistem Pencernaan Ruminansia
Sistem Pencernaan RuminansiaSistem Pencernaan Ruminansia
Sistem Pencernaan RuminansiaAlma Aulia Riv
 

What's hot (20)

Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohort
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis ppt
 
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aaiPenatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
Penatalaksanaan cleft lip palate sumbing aai
 
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensisParasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
Parasitologi Loa-Loa, Ochocerca volvulus dan Dracunculus medinensis
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
 
Modul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardiModul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardi
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
 
Sistem Pencernaan Ruminansia
Sistem Pencernaan RuminansiaSistem Pencernaan Ruminansia
Sistem Pencernaan Ruminansia
 

Viewers also liked

Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015
Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015
Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015Akshay Kalla
 
cindy-kabiru-portfolio
cindy-kabiru-portfoliocindy-kabiru-portfolio
cindy-kabiru-portfolioCindy Kabiru
 
Sharesta Sankey
Sharesta Sankey Sharesta Sankey
Sharesta Sankey Sharesta
 
Heresey in the church of 12 factors
Heresey in the church of 12 factorsHeresey in the church of 12 factors
Heresey in the church of 12 factorsSteve Wong
 
WCRF_Machine_Applications
WCRF_Machine_ApplicationsWCRF_Machine_Applications
WCRF_Machine_ApplicationsJaycen Rigger
 
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and Brands
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and BrandsPaperlit - Digital Publishing Software for Magazines and Brands
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and BrandsPaperlit
 
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відео
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відеоВикористання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відео
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відеоСергій Ільчишин
 

Viewers also liked (11)

MAHIR NEW CV - Copy-1 (1)
MAHIR NEW CV - Copy-1 (1)MAHIR NEW CV - Copy-1 (1)
MAHIR NEW CV - Copy-1 (1)
 
Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015
Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015
Stored Biospecimen QC/QA Trends 2015
 
cindy-kabiru-portfolio
cindy-kabiru-portfoliocindy-kabiru-portfolio
cindy-kabiru-portfolio
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Sharesta Sankey
Sharesta Sankey Sharesta Sankey
Sharesta Sankey
 
Git
GitGit
Git
 
Heresey in the church of 12 factors
Heresey in the church of 12 factorsHeresey in the church of 12 factors
Heresey in the church of 12 factors
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
WCRF_Machine_Applications
WCRF_Machine_ApplicationsWCRF_Machine_Applications
WCRF_Machine_Applications
 
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and Brands
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and BrandsPaperlit - Digital Publishing Software for Magazines and Brands
Paperlit - Digital Publishing Software for Magazines and Brands
 
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відео
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відеоВикористання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відео
Використання програмного продукту Adobe Photoshop CS4 для обробки відео
 

Similar to Bab i...

laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptxAugustRidlofRiwu
 
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdf
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdfM3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdf
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdfBasuki Rachmad
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)Prodalima Sinulingga, M.Kep
 

Similar to Bab i... (8)

laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx
1. Animal-welfare-dan-ASUH.pptx
 
Restraint
RestraintRestraint
Restraint
 
Makalah pms
Makalah pmsMakalah pms
Makalah pms
 
Chiropractic(1)
Chiropractic(1)Chiropractic(1)
Chiropractic(1)
 
Chiropractic
ChiropracticChiropractic
Chiropractic
 
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdf
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdfM3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdf
M3 A Teknis Penyembelihan hewan kurban.pdf
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
 

Bab i...

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Restrain adalah menghalangi gerak/aksi dari hewan sehingga dapat menghindari/mengurangi bahaya untuk dokter hewan, asisten maupun hewan itu sendiri. Bahaya tersebut dapat berupa gigitan, sepakan, desakan, dan injakan dari hewan saat akan diperiksa kesehatannya , dilakukan pemeriksaan, pengobatan, dioperasi, maupun dibersihkan. Bahaya atau resiko untuk hewannya sendiri dapat berupa luka benturan karena sepakan yang mengenai dinding kandang yang tajam atau keras seperti paku, potongan kayu dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan luka memar atau tergores dan pendarahan sampai patah tulang. Dalam merestrain harus dilakukan dengan tepat dan menggunakan metode yang benar. kuda merupakan salah satu hewan yang sering ditangani oleh dokter hewan, sehingga harus benar benar dikuasai cara merestrain dan mengcasting baik secara fisik maupun kimiawi. Kuda memiliki tenaga yang kuat, ukuran tubuh yang besar, temperamen, kuat dan cepat. Hal inilah yang membuat setiap orang yang menghandel kuda kesulitan dalam menangani khususnya saat melakukan pemeriksaan sehingga harus benar benar dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara melakukan restrain dan casting. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara restrain kuda? 2. Bagaimana cara casting kuda? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui bagaimana cara restrain dan casting kuda dengan baik dan benar.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Restrain Kuda Kuda, jika mungkin, harus didekati dari sisi kiri mereka. Biasanya akan lebih mudah untuk bekerja dari sisi itu. Tempat terbaik untuk bekerja adalah dekat bahu, sedikit ke sisi-namun tidak langsung di depan. Umumnya, handler dan pemeriksa harus berada di sisi yang sama dari kuda bila memungkinkan. Ada tiga kategori utama dari restrain: fisik, verbal dan kimia- dapat digunakan sendiri atau bersama-sama. Dalam melakukan restrain haruslah tenang, percaya pada kemampuan, tidak ragi-ragu, waspada, dan tidak sembarangan. Sebelum bertindak haruslah merencanakan metodenya serta menyiapkan peralatannya. a. Restrain Fisik Ada beberapa cara melakukan restrain fisik pada kuda yaitu :  Mengangkat salah satu kaki kuda Dengan mengangkat salah satu kaki kuda umumnya dilakukan pada kaki depan kuda akan kehilangan keseimbangan apabila mau menendang, karena kuda menendang dengan kedua kaki belakang secara bersamaan. Cara ini sering dilakukan untuk tujuan pemeriksaan ataupun dalam melakukan pengobatan.  Metode haltering (menggunakan halter) Metode ini dengan menggunakan halter (pakaian kuda) atau dapat juga dengan menggunakan tali yang diikatkan dibelakang telinga lalu dimasukkan kedalam mulut dan kemudian ditarik kedepan.
  • 3. 3  Metode paksaan Metode ini dilakukan untuk mengalihkan perhatian kuda, dapat dilakukan dengan menutup matanya dengan menggunakan kain/handuk atau dengan menggunakan alat (pram/twitch). Pram dipasang pada bibir atas lalu diputar sedemikian ruoa sehingga timbul rasa sakit untuk mengalihkan perhatian kuda. Metode ini dilakukan terutama pada kuda-kuda yang memiliki temperamen yang tinggi apabila dengan cara yang pertama dan kedua sulit dilakukan untuk menguasai hewan. b. Restrain Verbal Berbicara dengan kuda memiliki pengaruh besar. Berbicara dengan nada yang menenangkan dan menyakinkan akan lebih baik dibandingkan dengan nada yang keras dan kasar. c. Restrain Chemical Chemical restrain adalah pengendalian hewan dengan bahan-bahan kimia. Bahan kimia yang dapat digunakan antara lain yaitu acepromazine maleat dan xylazine hidroklorida yang dianggap sebagai obat penenang paling berguna dalam restrain kuda. (Dodman NH, Equine Vet J. 1980)
  • 4. 4 2.2 Casting Kuda Casting adalah menguasai hewan dengan cara merebahkan hewan tersebut. Syarat-ayarat melakukan casting adalah: 1. Berhati-hati, jangan sampai melukai kuda 2. Tempat cukup lapang, rata, empuk, dan jauh dari pepohonan, tembok, batu/benda lain yang membahayakan. Alas dibuat dari jerami kering/rumputyang kering, usahakan di tempat yang teduh. 3. Tali yang digunakan cukup besar dan panjang 4. Sediakan tenaga manusia 4-5 orang, satu untuk mengarahkan jatuhnya kuda, sedangkan yang lain sebagai penarik tali 5. Setelah kuda rebah, cepat dikuasai agar tidak berusaha berdiri kembali 6. Pada kuda bunting sebaiknya jangan dilakukan Casting pada kuda umumnya dilakukan untuk tujuan terapi (surgical therapy) dapat dilakukan dengan :  Hoble/Kluister Hoble berupa tali tambang yang dipasang pada salah satu kaki belakang kemudian dihubungkan ke leher dan satu ujungnya masuk ke dalam tali yang ada di leher dan ditarik ke belakang dan kuda akan jatuh pada bagian yang ada talinya lalu dilakukan pengikatan pada kaki.
  • 5. 5  Metode Harness Cara ini dengan menggunakan semacam sabuk dari kulit dengan talinya. Alat ini dipasang melingkar pada dada dan kedua kaki belakang dihubungkan dengan ring yang ada dan kedua ujung tali ditarik ke belakang dan kuda akan terjatuh lalu dilakukan pengikatan pada kaki. Dari kedua metode diatas metode Harness lebih sering digunakan karena lebih aman dan mudah dilakukan.
  • 6. 6 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dalam melakukan pemeriksaan, pengobatan, bahkan operasi pada hewan khususnya kuda akan sangat sulit dilakukan apa bila hewan tersebut terus bergerak dan tidak terkendali. Dokter hewan yang menangani bisa saja tergigit bahkan terinjak. Untuk menghindari hal itu maka ada teknik yang disebut dengan restrain dan casting. Restrain maupun casting adalah teknik yang dilakukan untuk menghalangi gerak/aksi dari hewan. Restrain pada kuda dapat dibagi menjadi tiga kategori, yang pertama yaitu restrain fisik yang terdiri dari mengangkat salah satu kaki kuda, metode haltering, dan metode paksaan. Yang kedua restrain verbal dan yang ketiga yaitu restrain chemical. Casting pada kuda umumnya dilakukan untuk tujuan terapi dapat dilakukan dengan hobble/kluister dan metode harness.
  • 7. 7 Daftar Pustaka Dodman NH. Chemical restraint in the horse. Equine Vet J. 1980 Oct;12(4):166-70. Keith Javic - Class of 2003, C. Nikki Conroy - Class of 2003. EQUINE RESTRAINT. http://cal.vet.upenn.edu/projects/fieldservice/Equine/eqrestr/eqrestr.htm (diakses 28 februari 2014) Smith Robyn Dr. 2007. STANDARD OPERATING PROCEDURE (Restraint of Horses) Wardhita, et. al. 2008. ILMU BEDAH UMUM VETERINER I. laboratorium bedah veteriner. Denpasar (diakses 28 februari2014)