Dokumen tersebut memberikan pedoman penulisan artikel ilmiah untuk jurnal Agribisnis di Universitas Sebelas Maret. Pedoman tersebut mencakup format penulisan judul, nama penulis, abstrak, kata kunci, sistematika artikel, penomoran kalimat dan tabel, penulisan rumus, dan cara pengutipan sumber rujukan.
A joint presentation between myself and John Andary from Stantec. Covers the the process and strategies used to get this 218,000 SF office building on the NREL campus to net zero energy.
Kenyamanan Thermal
REKAYASA THERMAL BANGUNAN
PENGERTIAN KENYAMANAN THERMAL
Kenyamanan thermal adalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia, bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda disekitar arsitekturnya atau kondisi pikir seseorang yang mengekspresikan kepuasan dirinya terhadap lingkungan thermalnya.
ASHERE (1989), mendefinisikan kenyamanan thermal sebagai suatu pemikiran dimana kepuasan didapati. Oleh karena itu, kenyamanan adalah suatu pemikiran mengenai persamaan empiric. Meskipun digunakan untuk mengartikan tanggapan tubuh, kenyamanan thermal merupakan kepuasan yang dialami oleh manusia yang menerima suatu keadaan thermal, keadaan ini alami baik secara sadar ataupun tidak sadar. Pemikiran suhu netral atau suhu tertentu yang sesuai untuk seseorang dinilai agak kurang tepat karena nilai kenyamanan bukan merupakan nilai yang pasti dan selalu berbeda bagi setiap individu.
benda-benda di sekitar ars
Ada tiga pemaknaan kenyamanan thermal menurut Peter Hoppe2.
a) Pendekatan thermophysiological
b) Pendekatan heat balance (keseimbangan panas)
c) Pendekatan psikologis.
Kenyamanan thermal sebagai proses thermophisiological, menganggap bahwa nyaman dan tidaknya lingkungan thermal akan tergantung pada menyala dan matinya signal syarat reseptor thermal yang terdapat di kulit dan otak.
Pendekatan heat balance (keseimbangan panas), kenyamanan thermal dicapai bila aliran panas keadaan dari badan manusia seimbang dan temperatur kulit serta tingkat berkeringat badan ada dalam range nyaman.
Pendekatan psikologis, kenyamanan thermal adalah kondisi pikiran yang mengekspresikan tingkat kepuasan seseorang terhadap lingkungan thermalnya.
Di antara tiga pemaknaan tersebut, pemaknaan berdasarkan pada pendekatan psikologis lebih banyak digunakan oleh pakar pada bidang ini.
Keseimbangan suhu tubuh manusia rata-rata adalah 37º C. Faktor-faktor alami yang dirasakan manusia akan merasa nyaman dengan lingkungannya secara sadar ataupun tidak sadar yang disebut daerah nyaman (comfort zone).
Georg Lippsmeier dalam buku Bangunan Tropis, daerah iklim tropis lembap berada disekitar khatulistiwa sampai sekitar 15º utara dan selatan. Indonesia berada dalam daerah tropis lembap ini, dengan ciri-ciri antara lain:
a) Kelembapan udara yang tinggi dan temperatur udara yang relatif panas sepanjang tahun. Kelembapan udara rata-rata adalah 80%, akan mencapai maksimum sekitar pukul 06.00 pagi dan minimum pukul 14.00. kelembapan ini hampir sama untuk dataran rendah, temperatur rata-rata sekitar 32º C. Makin tinggi letak suatu tempat terhadap permukaan laut, maka temperatur udara akan berkurang rata-rata 0,6º C untuk kenaikan 100 m.
b) Curah hujan yang tinggi dengan rata-rata 1500-2500 mm/tahun.
c) Radiasi matahari global horizontal rata-rata harian adalah 400 watt/m², dan tidak banyak berbeda sepanjang tahun.
d) Keadaan langit pada umumnya selalu berawan.
A joint presentation between myself and John Andary from Stantec. Covers the the process and strategies used to get this 218,000 SF office building on the NREL campus to net zero energy.
Kenyamanan Thermal
REKAYASA THERMAL BANGUNAN
PENGERTIAN KENYAMANAN THERMAL
Kenyamanan thermal adalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia, bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda disekitar arsitekturnya atau kondisi pikir seseorang yang mengekspresikan kepuasan dirinya terhadap lingkungan thermalnya.
ASHERE (1989), mendefinisikan kenyamanan thermal sebagai suatu pemikiran dimana kepuasan didapati. Oleh karena itu, kenyamanan adalah suatu pemikiran mengenai persamaan empiric. Meskipun digunakan untuk mengartikan tanggapan tubuh, kenyamanan thermal merupakan kepuasan yang dialami oleh manusia yang menerima suatu keadaan thermal, keadaan ini alami baik secara sadar ataupun tidak sadar. Pemikiran suhu netral atau suhu tertentu yang sesuai untuk seseorang dinilai agak kurang tepat karena nilai kenyamanan bukan merupakan nilai yang pasti dan selalu berbeda bagi setiap individu.
benda-benda di sekitar ars
Ada tiga pemaknaan kenyamanan thermal menurut Peter Hoppe2.
a) Pendekatan thermophysiological
b) Pendekatan heat balance (keseimbangan panas)
c) Pendekatan psikologis.
Kenyamanan thermal sebagai proses thermophisiological, menganggap bahwa nyaman dan tidaknya lingkungan thermal akan tergantung pada menyala dan matinya signal syarat reseptor thermal yang terdapat di kulit dan otak.
Pendekatan heat balance (keseimbangan panas), kenyamanan thermal dicapai bila aliran panas keadaan dari badan manusia seimbang dan temperatur kulit serta tingkat berkeringat badan ada dalam range nyaman.
Pendekatan psikologis, kenyamanan thermal adalah kondisi pikiran yang mengekspresikan tingkat kepuasan seseorang terhadap lingkungan thermalnya.
Di antara tiga pemaknaan tersebut, pemaknaan berdasarkan pada pendekatan psikologis lebih banyak digunakan oleh pakar pada bidang ini.
Keseimbangan suhu tubuh manusia rata-rata adalah 37º C. Faktor-faktor alami yang dirasakan manusia akan merasa nyaman dengan lingkungannya secara sadar ataupun tidak sadar yang disebut daerah nyaman (comfort zone).
Georg Lippsmeier dalam buku Bangunan Tropis, daerah iklim tropis lembap berada disekitar khatulistiwa sampai sekitar 15º utara dan selatan. Indonesia berada dalam daerah tropis lembap ini, dengan ciri-ciri antara lain:
a) Kelembapan udara yang tinggi dan temperatur udara yang relatif panas sepanjang tahun. Kelembapan udara rata-rata adalah 80%, akan mencapai maksimum sekitar pukul 06.00 pagi dan minimum pukul 14.00. kelembapan ini hampir sama untuk dataran rendah, temperatur rata-rata sekitar 32º C. Makin tinggi letak suatu tempat terhadap permukaan laut, maka temperatur udara akan berkurang rata-rata 0,6º C untuk kenaikan 100 m.
b) Curah hujan yang tinggi dengan rata-rata 1500-2500 mm/tahun.
c) Radiasi matahari global horizontal rata-rata harian adalah 400 watt/m², dan tidak banyak berbeda sepanjang tahun.
d) Keadaan langit pada umumnya selalu berawan.
Tujuan pembelajarandari materi kuliah ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan aspek ekonomi di dalam pengembangan wilayah dengan memahami perkembangan dan pergeseran paradigma teori ekonomi khususnya yang terkait dengan aspek lokasional.
Analisis Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamanan Termal...Rahmawati Muslan
Presentasi Sidang Pleno
"Analisis Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamanan Termal Rumah Susun Industri Dalam"
Penyusun: Fathia Khairunnisa Agustin, Arif Kamaludin Firdaus Akbar, Rahmawati
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...Rahmawati Muslan
Presentasi Sidang Evaluasi Mata Kuliah Seminar Arsitektur
"Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan Rumah Susun Industri Dalam"
Peyusun: Fathia Khairunnisa A - Arif Kamaludin F A - Rahmawati
Pembimbing: Nur Laela Latifah, ST MT
Jurusan Teknik Arsitektur (FTSP)
Institut Teknologi Nasional
2015
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu PlanologiUIN Alauddin Makassar
Perencanaan tata ruang merupakan lingkupan dari perencanaan tapak. Dalam konteks penataan ruang, orientasi perencanaan tapak dispekulasikan ke dalam penyusunan rencana yang bersifat detail. Proses mengenali tapak dimaksudkan untuk mewujudkan sinergi antara tapak dengan bangunan yang akan menempati tapak. Secara konseptualitas dari perencanaan tapak yang lebih berfokus kepada objek bangunan yang akan menempati tapak diketahui lebih mengarah ke ilmu arsitektur. Namun mengapa dalam ilmu planologi juga dituntut kepemahaman tentang perencanaan tapak? Adakah perbedaan yang mendasar dari kedua disiplin ilmu ini dalam melihat ruang lingkup konsep perencanaan tapak.
Menguraikan kebijakan investasi di Indonesia, baik UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sampai kebijakan ekonomi di era pemerintahan Jokowi-Jk dari Jilid I-VI.
Tujuan pembelajarandari materi kuliah ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan aspek ekonomi di dalam pengembangan wilayah dengan memahami perkembangan dan pergeseran paradigma teori ekonomi khususnya yang terkait dengan aspek lokasional.
Analisis Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamanan Termal...Rahmawati Muslan
Presentasi Sidang Pleno
"Analisis Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamanan Termal Rumah Susun Industri Dalam"
Penyusun: Fathia Khairunnisa Agustin, Arif Kamaludin Firdaus Akbar, Rahmawati
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...Rahmawati Muslan
Presentasi Sidang Evaluasi Mata Kuliah Seminar Arsitektur
"Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan Rumah Susun Industri Dalam"
Peyusun: Fathia Khairunnisa A - Arif Kamaludin F A - Rahmawati
Pembimbing: Nur Laela Latifah, ST MT
Jurusan Teknik Arsitektur (FTSP)
Institut Teknologi Nasional
2015
Perbedaan Perencanaan Tapak Dalam Ilmu Arsitektur dan Ilmu PlanologiUIN Alauddin Makassar
Perencanaan tata ruang merupakan lingkupan dari perencanaan tapak. Dalam konteks penataan ruang, orientasi perencanaan tapak dispekulasikan ke dalam penyusunan rencana yang bersifat detail. Proses mengenali tapak dimaksudkan untuk mewujudkan sinergi antara tapak dengan bangunan yang akan menempati tapak. Secara konseptualitas dari perencanaan tapak yang lebih berfokus kepada objek bangunan yang akan menempati tapak diketahui lebih mengarah ke ilmu arsitektur. Namun mengapa dalam ilmu planologi juga dituntut kepemahaman tentang perencanaan tapak? Adakah perbedaan yang mendasar dari kedua disiplin ilmu ini dalam melihat ruang lingkup konsep perencanaan tapak.
Menguraikan kebijakan investasi di Indonesia, baik UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal sampai kebijakan ekonomi di era pemerintahan Jokowi-Jk dari Jilid I-VI.
Konsep dasar dalam pembuatan makalan atau karya tulis ilmiah , yang merupakan suatu presentasi dari kajian literatur yang didalamnya membahas suatu permasalahan tertentu dari hasil kajian pustaka ataupun kajian lapangan . yang di dalamnya ada mengenai ciri, fungsi, syarat, sistematika
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Pedoman penulisan-e-jurnal-agrista
1. PEDOMAN PENULISAN e-JURNAL AGRISTA
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PRODI AGRIBISNIS FP UNS
1. Artikel ditulis dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dalam bidang kajian
masalah Agribisnis.
2. Artikel ditulis dengan kaidah tata bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia yang
baik, baku, dan benar.
3. Sistematika Penulisan
Sistematika penjenjangan atau peringkat judul artikel dan bagian-bagiannya
dilakukan dengan cara berikut:
(1) Judul ditulis dengan huruf besar semua, di bagian tengah atas pada halaman
pertama
(2) Sub Bab Peringkat 1 ditulis dengan huruf pertama besar semua di tengah/center
(3) Sub Bab Peringkat 2 ditulis dengan huruf besar-kecil rata tepi kiri
• Sistematika artikel hasil penelitian adalah: judul; nama penulis (tanpa gelar
akademik); nama dan alamat institusi, alamat email penulis, abstrak
(maksimum 150 kata) yang berisi tujuan, metode, dan hasil penelitian; kata
kunci (4-5 kata kunci); pendahuluan (tanpa ada subjudul) yang berisi latar
belakang, sedikit tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian; metode; hasil
penelitian dan pembahasan; simpulan; daftar pustaka/rujukan (hanya
memuat sumber-sumber yang dirujuk).
JUDUL (ringkas dan lugas; maksimal 14 kata, hindari kata “analisis”,
“studi”, “pengaruh”)
Penulis 11
dan Penulis 22
1
Alamat lengkap instansi penulis, nomor telepon instansi penulis
Nama instansi/lembaga Penulis 1
2
Alamat lengkap instansi penulis, nomor telepon instansi penulis
Nama instansi/lembaga Penulis 2
(jika nama instansi penulis 1 dan 2 sama, cukup ditulis satu saja)
E-mail penulis 1 dan 2:
Abstract: Abstract in English (125-150 words)
Keywords: 4-5 words/phrase
Abstrak: Abstrak dalam bahasa Indonesia (125-150 kata)
Kata kunci: 4-5 kata/frasa
2. PENDAHULUAN
(berisi latar belakang, sekilas tinjauan pustaka, dan tujuan penelitian, yang
dimasukkan dalam paragraf-paragraf bukan dalam bentuk subbab)
METODE PENELITIAN
Subbab
...
HASIL DAN PEMBAHASAN
Subbab
...
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
4. Artikel diketik pada kertas kwarto berkualitas baik. Dibuat sesingkat mungkin sesuai
dengan subyek dan metode penelitian, biasanya 10-12 halaman dengan spasi satu,
untukk kutipan paragraf langsung diindent (tidak termasuk daftar pustaka).
5. Abstrak, ditulis satu paragraf sebelum isi naskah. Abstrak dalam dua bahasa yaitu
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak berisi tujuan, metode, dan hasil
penelitian.
6. a. Penulisan numbering kalimat pendek diintegrasikan dalam paragraf, contohnya:
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) Menganalisis faktor-faktor
pembentuk persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut di
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo, (2) Menganalisis persepsi petani
terhadap pengembangan komoditas garut di Kecamatan Polokarto Kabupaten
Sukoharjo, (3) Menganalisis hubungan antara faktor-faktor pembentuk
persepsi dengan persepsi petani terhadap pengembangan komoditas garut di
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo
b. Penulisan bullet juga diintegrasikan dalam paragraf dengan menggunakan tanda
koma pada antarkata/kalimat tanpa bullet
7. Tabel dan gambar, untuk tabel dan gambar (grafik) sebagai lampiran dicantumkan
pada halaman sesudah teks. Sedangkan tabel atau gambar baik di dalam naskah
maupun bukan harus diberi nomor urut.
a. Tabel atau gambar harus disertai judul. Judul tabel diletakkan di atas tabel
sedangkan judul gambar diletakkan di bawah gambar.
b. Sumber acuan tabel atau gambar dicantumkan di bawah tabel atau gambar
c. Garis tabel yang dimunculkan hanya pada bagian header dan garis bagian paling
bawah tabel sedangkan untuk garis-garis vertikal pemisah kolom tidak
dimunculkan
d. Tabel atau gambar bisa diedit dan dalam warna hitam putih yang representatif
3. Contoh Penyajian Tabel
Tabel 1. Bentuk-bentuk Mobilitas Penduduk
No Bentuk Mobilitas Batas Wilayah Batas Waktu
1.
2.
3.
Ulang-alik (commuting)
Mondok di daerah tujuan
Menetap di daerah tujuan
Dukuh
Dukuh
Dukuh
6 jam atau lebih, kembali pada hari sama
Lebih dari satu hari tetapi kurang dari 6 bulan
6 bulan atau lebih menetap di daerah tujuan
Sumber: Ida Bagoes, 2000
Contoh Penyajian Gambar
Sumber: Komariyah, 2011
Gambar 1. Alat penakar hujan terdiri dari 3 komponen, yaitu: tabung penampung air
hujan, penutup tabung berbentuk corong, dan gelas ukur 100cc yang telah dikalibrasi
dengan gelas ukur penakar hujan standar untuk menakar curah hujan.
8. Cara Penulisan rumus, Persamaan-persamaan yang digunakan disusun pada baris
terpisah dan diberi nomor secara berurutan dalam parentheses (justify) dan
diletakkan pada margin kanan sejajar dengan baris tersebut, contoh:
Wt = f (yt, kt, wt-1) (1)
9. Keterangan rumus, ditulis dalam satu paragraf tanpa menggunakan simbol sama
dengan (=), masing-masing keterangan notasi rumus dipisahkan dengan koma.
Contoh:
Dimana w adalah upah nominal, yt adalah produktivitas pekerja, kt adalah
intensitas modal, wt-1 adalah tingkat upah periode sebelumnya.
10. Perujukan sumber acuan di dalam teks (body text) dengan menggunakan nama akhir
dan tahun. Kemudian bila merujuk pada halaman tertentu, penyebutan halaman
setelah penyebutan tahun dengan dipisah titik dua. Untuk karya terjemahan
dilakukan dengan cara menyebutkan nama pengarang aslinya.
Contoh:
• Buiter (2007:459) berpendapat bahwa....
4. • Fatimah dan Daryono (1997) menunjukkan adanya...
• Didit dkk (2007) berkesimpulan bahwa...
• Untuk meningkatkan perekonomian daerah ... (Yuni, Triyono, dan Agung Riyadi,
2009)
• Maya (2009) berpendapat bahwa ...
11. Setiap kutipan harus diikuti sumbernya (lihat poin no. 10) dan dicantumkan juga
dalam daftar pustaka. Contoh:
Di dalam paragraf isi (Body Text) ada kutipan:
Buiter (2007:459) berpendapat bahwa ...
Maka sumber kutipan tersebut wajib dicantumkan/disebutkan di dalam daftar
pustaka:
Buiter, W.II. 2007. The Fiscal Theory of the Price Level: A Critique, Economic
Journal. 112 (127):459.
12. Sedapat mungkin pustaka-pustaka yang dijadikan acuan adalah pustaka yang
diterbitkan 10 tahun terakhir dan diutamakan lebih banyak dari jurnal ilmiah (50
persen)
13. Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: (1) nama
akhir pengarang, nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik. (2) tahun
penerbitan. (3) judul termasuk sub judul. (4) tempat penerbitan. (5) nama penerbit.
14. Referensi Online yang dianjurkan dalam penggunaan bahasa Indonesia:
a) Glosarium kata baku dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan nasional Republik
Indonesia: http://pusatbahasa.diknas.go.id/glosarium
b) Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia: http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/kbbi/
c) Pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD):
http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv4/sites/default/files/EJD-KKP-PBN-
BID.PENGEMBANGAN.pdf